presentasi antigen

29
Antigen dr. Dian Wijayanti ANTI AGING AND AESTHETIC MEDICINE FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJARAN 2015 Pengampu : Dr. Sunarjati Sudigdo Adi,dr., MS., SpMK (K)

Upload: dian-wijayanti

Post on 14-Apr-2016

114 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Presentasi Antigen

TRANSCRIPT

Antigendr. Dian Wijayanti

ANTI AGING AND AESTHETIC MEDICINEFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN2015

Pengampu :Dr. Sunarjati Sudigdo Adi,dr., MS., SpMK (K)

Definisi Imunogen adalah suatu substansi yang

mempunyai sifat Imunogenisitas, dapat merangsang respons imun, baik respons selular maupun respons humoral atau keduanya, apabila substansi itu dimasukkan ke dalam tubuh.

Antigen digunakan untuk menyebut substansi yang mampu berekasi dengan sel T atau antibodi yang diproduksi oleh sel B atas rangsangan imunogen, tanpa mempertimbangkan apakah antigen itu sendiri bersifat imunogenik.

Hapten Substansi dengan berat molekul rendah, umumnya tidak imunogenik, tetapi bila di ikat pada protein yang yang imunogenik (carier protein) ia akan membentuk suatu kompleks yang dapat merangsang sistem imun untuk memproduksi antibodi terhadap molekul tersebut

Epitope / determinan antigen bagian dari antigen yang dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi, menginduksi pembentukan antibodi, dapat diikat dengan T-cell receptor.

Paratop ialah bagaian dari reseptor sel T/ sel B yang mengikat epitop.

Antigen poten alamiah Protein besar dengan berat molekul

lebih dari 40.000 dalton Kompleks polisakarida mikrobial. Glikolipid Lipoprotein Asam nukleat dapat bertindak sebagai

imunogen dalam penyakit autoimun tertentu,

Superantigen Molekul yang sangat poten terhadap mitogen sel

T. Dapat memacu mitosis sel CD4+ tanpa bantuan

APC. Superantigen berikatan dengan berbagai region

dari rantai β reseptor sel T sinyal poten untuk mitosis mengaktifkan sejumlah besar populasi sel T (20 % dari semua sel T dalam darah )

Contoh: enterotoksin yang diproduksi staphilococus aureus IL-1 dan TNF syok anafilaktik

Sifat imunogenisitas

Dipengaruhi oleh:

Derajat keasingan : self or non selfUkuran / berat molekul : 100.000

dalton imunogenBisa dipresentasikan kepada APC atau

sel BDosis dan rute pajanan antigenStruktur kimia dan heterogenisitas

makromolekul, insoluble macromolecules dan polymers

Penggolongan Antigen

Penggolongan Antigen1. Antigen eksogen antigen yang berasal dari luar tubuh seseorang berbagai jenis bakteri, virus, obat.2. Antigen endogen terdapat di dalam tubuh. Contoh: antigen xenogeneic atau heterolog yang terdapat dalam spesies yang berlainan, antigen autolog atau idiotipik yang merupakan komponen tubuh sendiri, dan antigen allogeneic atau homolog yang membedakan satu indicidu dari individu yang lain dalam spesies yang sama. Contoh determinan antigen homolog adalah antigen yang terdapat pada eritrosit, leukosit, trombosit, protein serum dan major histocompatibility complex (MHC).

Pembagian Antigen Menurut Epitope :

Pembagian Antigen Menurut Spesifisitas:a. Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesies.b. Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies tertentu.c. Aloantigen (isoantigen), yang spesifik untuk individu dalam satu spesies.d. Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki organ tertentu.e. Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri

Pembagian antigen menurut ketergantugan terhadap sel T

T dependen memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih

dahulu untuk dapat menimbulkan respons  antibodi.

Kebanyakan antigen protein

T independen dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T

untuk membentuk antibodi. molekul besar polimerik, misalnya

lipopolisakarida, ficoll, dekstran, levan dan flagelin polimerik bakteri.

Pembagian Antigen Menurut Sifat Kimiawi

1. Hidrat arang (polisakarida) imunogenik. Glikoprotein yang merupakan bagian permukaan sel

banyak mikroorganisme dapat menimbulkan respons imun terutama pembentukan antibodi. Contoh lain adalah respons imun yang ditimbulkan golongna darah ABO, sifat antigen dan spesifitas imunnya berasal dari polisakarida pada permukaan sel darah merah.

2. Lipid tidak imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat portein molekul

pembawa. Lipid dianggap sebagai hapten, contohnya adalah sfingolipid.

3. Asam nukleat menjadi imunogenik bila diikat protein molekul pembawa. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik.

Respons imun terhadap DNA terjadi pada penderita dengan Lupus Eritrematosus Sistemik (LES).

4. Protein Kebanyakan protein adalah imunogenik pada umumnya multideterminan dan univalen.

Pengenalan Antigen oleh Reseptor sel B dan sel T

B-cell Receptor

What Does The B Cell Immunoglobulin (Ig) Receptor Recognize?

1. Proteins (conformational determinants, denatured or proteolyzed determinants)

2. Nucleic acids3. Polysaccharides4. Some lipids5. Small chemicals (haptens)

What Does the αβ T Cell Receptor (TCR) Recognize?1. Only fragments of proteins

(peptides) associated with MHC molecules on surface of cells

Helper T cells (Th) recognize peptide associated with MHC class II molecules

Cytotoxic T cells (Tc) recognize peptide associated with MHC class I molecules

T cell Membrane

T Cell ReceptorAntigen Recognition

T cells T cell receptors (TCR) – Ag specific Glycoproteins CD4 (helper T cells) or CD8

(cytotoxic T cells)

CD4 T cell or helper T cell

CD8 T cell or cytotoxic T cell

CD4 CD8

TCR TCR

TCR Recognizes its Epitope Only in the Context of MHCCD4 TCR – peptide/MHC Class IICD8 TCR – peptide/MHC Class I

APC = e.g., Macrophage

TCR

PeptideAntigen

CD4

CD4 T Cell

MHCClass II

CD4+ T cells Helper T cells involved in Ab production Recognition of “exogenous Ag”

Bacteria Extracellular Ag

Recognize MHC class II molecule Present on “antigen presenting cells” = APC e.g. Macrophages, Dendritic Cells, B cells

CD8+ T cells Cytotoxic T cells cell killing Recognition of “endogenous Ag”

Virus infected cells Cancerous cells

Recognize MHC class I molecule Present on all cells

Interaksi Antigen - Antibodi Antigen adalah bahan yang dapat diikat

secara spesifik oleh molekul antibodi atau molekul reseptor pada sel T.

Pengenalan antigen oleh antibodi melibatkan ikatan nonkovalen dan reversibel.

Kekuatan ikatan antara satu antibodi dan epitope disebut afinitas antibodi.

Kekuatan ikatan antibodi dengan epitope antigen keseluruhan disebut aviditas.

Antibodi merupakan komponen imunitas didapat yang melindungi tubuh terhadap infeksi mikroorganisme dan produknya yang toksik .

Interaksi antara antigen dan antibodi dapat menimbulkan berbagai akibat antara lain: presipitasi (bila antigen merupakan bahan

larut dalam cairan garam fisiologik), aglutinasi (bila antigen merupakan bahan

tidak larut/partikel-partikel kecil), netralisasi (toksin) dan aktivasi komplemen.

Kesimpulan antigen digunakan ntuk menyebut substansi yang

mampu berekasi dengan sel T atau antibodi yang diproduksi oleh sel B atas rangsangan imunogen, tanpa mempertimbangkan apakah antigen itu sendiri bersifat imunogenik.

Molekul sel B yang berperan dalam mengenali antigen yaitu immunoglobulin (Ig). Lapisan membrane immunoglobulin sel B yang berikatan dengan antigen disebut sel B reseptor (BCR/ B cell receptor).

Pengenalan antigen oleh sel T berupa ikatan dengan T cell receptors (TCRs).. T cell receptor berbeda dengan B cell receptor, T cell receptor tidak mengenali dan berikatan langsung dengan antigen, tetapi mengenali fragmen peptida kecil / antigen protein pathogen, yang berikatan dengan molekul MHC pada permukaan sel lainnya. 1,2,4