anemia pada penyakit kronis

Upload: cristin-hess

Post on 22-Jul-2015

152 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANEMIA PADA PENYAKIT KRONISAudra Sheri 1102007053 A. Pendahuluan Cartwright dan Wintrobe (1842) di Perancis membuktikan bahwa pasien dengan penyakit tifoid dan cacar memiliki masa hidup eritrosit yang lebih pendek. Belakangan diketahui juga bahwa HIV/AIDS, reumatoid artritis, limfoma Hodgkin, pneumonia dan kanker sering disertai dengan anemia dan dikenal dengan nama anemia pada penyakit kronik. B. Etiologi o Gagal ginjal kronik o Diabetes o Reumatoid artritis o Kolitis ulseratif o Limfoma hodgkin o HIV-AIDS o TB C. Patogenesis o Pemendekan masa hidup eritrosit Anemia pada penyakit kronik diduga karena sindrom stres hematologi dimana terjadi produksi sitokin dalam jumlah yang banyak. Sitokin akan menyebabkan sekuestrasi makrofag yang berakibat: a. Peningkatan destruksi eritrosit di lien b. Rangsangan eritropoiesis inadekuat di sumsum tulang o Gangguan metabolisme zat besi Pada penyakit kronis terjadi suatu keadaan dimana kadar zat besi di darah menurun meskipun cadangan besi masih dalam keadaan normal. Hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam hal metabolisme Fe. Sementara itu di sisi lain ditemukan juga gangguan penyerapan zat besi di saluran cerna meskipun angka kejadiannya bervariasi. o Fungsi sumsum tulang Diduga pada penyakit kronis terjadi penurunan sintesis ertiropoietin yang diakibatkan oleh peningkatan kadar sitokin. Gangguan eritropoietin otomatis akan mengganggu proses eritropoiesis di sumsum tulang. D. Gejala klinis Apabila kadar Hb masih berkisar antara 7-11 gr/dL, gejala yang tampak masih berupa gejala dari penyakit yang mendasarinya. Namun jika kadar Hb menurun lebih berat,

maka gejala klinis akan terlihat seperti lemah, lesu, cepat lelah, tinitus, kaki dingin dan sesak nafas. E. Laboratorium Umumnya gambaran eritrosit berupa normokrom-normositer, meski terkadang ada juga gambaran hipokrom mikrositer pada kadar MCHC < 31gr/dL dan MCV