gejala akut pada penyakit ginjal kronis
DESCRIPTION
gfgghtujTRANSCRIPT
CLINICAL SCIENCE SESSION
ACUTE ON CKD
DISUSUN OLEH :
Roy raj rajan A Salman 1301-1207-3054Indah Permata Sari 1301-1207-0253Hendrikus Masang B Bolly 1301-1207-0245Wina Ratna J 1301-1206-0160
Preseptor :
Rudi Supriyadi, dr.,M.Kes.,SpPD
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
2008
1
GEJALA AKUT PADA PENYAKIT GINJAL KRONIS
(ACUTE ON CHRONIC KIDNEY DISEASE )
1. DEFINISI
Gejala akut pada penyakit ginjal kronis (Acute on CKD) merupakan
presentasi klinik akut berupa oliguria, asidosis dan hiperkalemia pada
penderita penyakit ginjal kronis dengan pemicu reversibel yang
memperburuk faal ginjal laju filtrasi glomerulus (LFG). Keadaan ini penting
untuk dibedakan dengan Rapidly Progrsssive Glomerulonephritis Syndrome
(RPGN) dan Azotemia Syndrome karena berkaitan dengan manajemen dan
prognosis yang jauh berbeda.
2. ETIOLOGI
Beberapa keadaan yang dapat memperburuk faal ginjal pada pasien gagal
ginjal kronis yaitu:
a. Infeksi
b. Hipertensi berat
- ISK dan pielonefritis
Sering dijumpai meski sering tanpa keluhan atau gejala dan ditemukan
pada pemeriksaan laboratorium rutin berupa leukosituria dan basiluria.
- Infeksi ekstrarenal terutama bila disertai septikemia
Infeksi paru terutama pneumonia sering terjadi pada penderita penyakit
ginjal kronis.
c. Gagal jantung kongestif
d. Pembedahan/trauma
Menyebabkan hiperkatabolisme yang dapat menyebabkan perburukan
faal ginjal dan retensi sisa-sisa metabolisme.
e. Transfusi darah ganda (multipel)
Transfusi terutama dengan whole blood dan ganda sering menyebabkan
asidosis, hiperkalemia dan over hidrasi.
f. Obat-obatan nefrotoksik
Obat-obatan seperti tetrasiklin dapat memperburuk faal ginjal.
2
g. Gangguan elektrolit
- Deplesi air dan natrium
Deplesi air dan natrium akut seperti pada kasus infeksi vibrio eltor dan
kronis (matriuresis) pada penyakit ginjal polikistik, pielonefritis kronik
dan sindrom Fanconi dapat memperburuk faal ginjal.
- Hipokalemia
- Hiperkalsemia
h. Nefropati obstruktif
3. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Terdapat faktor-faktor yang memperburukfaal ginjal:
a. Infeksi
Setiap penurunan faal ginjal yang sulit diterangkan pada setiap pasien
gagal ginjal kronik harus dipertimbangkan infeksi saluran kemih dan
ginjal sebagai penyebabnya. Infeksi yang sering memperburuk
keadaan ini adalah infeksi intrarenal (pielonefritis) dan ekstrarenal
(pneumonia).
b. Deplesi air dan Natrium
Deplesi air dan natrium dapat disebabkan oleh natriuresis,
gastroenteritis akut eltor atau akibat pemberian tetrasiklin.
Gejala – gejala azotemia yang muncul ini akan semakin memperburuk
terjadinya deplesi air dan natrium sehingga membentuk suatu
Infeksi ginjal atau diluar ginjal (dengan atau tanpa septikemia) → vasokonstriksi arteriol afferent glomerulus → penurunan aliran darah ginjal dan tekanan filtrasi glomerulus → penurunan filtrasi glomerulus → oliguria.
3
Deplesi air dan natrium → penurunan volume cairan ekstraseluler → penurunan aliran darah ginjal (RBF) → iskemia ginjal → penurunan laju filtrasi glomerulus → oliguria dan gejala azotemia meningkat (mual, muntah, diare).
lingkaran setan yang jika tidak segera diatasi akan segera jatuh ke
gejala sindrom azotemia yang kompleks.
c. Gagal jantung kongestif
Gagal jantung kongestif (hipertensi atau aterosklerosis) menyebabkan
penurunan laju filtrasi glomerulus dan terjadi oligouria.
d. Hipertensi Berat
Hipertensi dapat disebabkan berbagai penyakit ginjal. Hipertensi berat
yang tidak terkontrol dapat menyebabkan perubahan-perubahan
dinding pembuluh darah arteriol sehingga akhirnya memperburuk faal
ginjal.
Gambar. Hubungan antara hipertensi berat dengan oliguria
e. Hipokalemia
Hipokalemia kronik dapat menyebabkan nefropati. Nefropati
hipokalemia dapat memperberat faal ginjal yang sebelumnya telah
menderita gagal ginjal kronik. Hal ini juga merupakan suatu faktor
Efek pressor langsung dari angiotensin tidak sesuai dengan keseimbangan Na
Kenaikan tekanan intravaskuler arteriol afferent glomerulus
Nekrosis arteriol dan obstruksi lumen arteriol afferent (AA)
glomerulus
Iskemia Ginjal
Penurunan Renal Blood Flow dan Tekanan Filtrasi Glomerulus
Oliguria
Stimulasi sel-sel JGA
Kenaikan sekresi Renin
Kenaikan plasma angiotensin dan aldosteron
4
predisposisi terjadinya infeksi sekunder. Keadaan hipokalemia dapat
disebabkan beberapa faktor yaitu:
- Kehilangan kalium melalui saluran cerna (muntah, diare,
aspirasi getah lambung dan enterostomi)
- Kehilangan melalui urin setelah pemberian diuretik kuat,
hiperaktif kelenjar adrenal dan sindrom Fanconi.
Gambar. Patofisiologi perubahan-perubahan yang terjadi pada gagal ginjal kronik.
5
4. MANIFESTASI KLINIK
Gambaran klinik tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Derajat penurunan laju filtrasi glomerulus
b. Penyakit dasar ginjal
c. Faktor pemburuk faal ginjal.
Menurut Enday Sukandar (2006), gambaran klinik gejala akut pada gagal
ginjal kronik beserta pemeriksaan penunjang diagnostiknya dapat dilihat
dalam tabel berikut:
NO Tipe Manifestasi Klinik Pemeriksaan Penunjang
Diagnostik
1 Kering Gambaran Klinik:
Oliguria (anuria)
Dehidrasi
Hipotensi
Febris atau suhu normal
Somnolen atau koma
Gambaran Klinik:
Analisis urin
Hb dan Jumlah
leukosit
Ureum, Kreatinin,
Elektrolit serum
AGD
Penyakit Dasar:
Penyakit ginjal
polikistik
Nefropati kronik
asam urat
Nefropati
obstruktif kronik
intrarenal (nefrolitiasis)
Penyakit Dasar:
Analisis urin dan
CFU/ml
Asam urat serum
USG ginjal dan
saluran Kemih (prostat)
CT Scan Ginjal
Nefrotomogram
Faktor Pemburuk Faal
Ginjal:
Natriuresis
Urosepsis
Septik syok
(pneumonia lobaris)
Faktor Pemburuk Faal Ginjal:
Elektrolit: Na, K
serum dan urin
CFU/ml urin
Biakan darah
Hb (HCT) dan Jumlah
6
Kolik ginjal
disertai obstruksi uropati
unilateral atau bilateral.
Iatrogenik(Pembed
ahan, antibiotik
nefrotoksik, NSAID dan
media kontras)
Leukosit
Pencintraan ginjal
(foto polos perut,
USG, CT Scan dan
renografi hippuran)
2 Basah Gambaran Klinik:
Menyerupai sindrom
nefritik akut (SNA):
- Oliguria (anuria)
- Hipertensi berat
- Bendungan paru
akut
- Kardiomegali
- Peningkatan JVP
- Hepatomegali
- Muka sembab,
asites, edem tungkai
- Asidosis
- Somnolen atau
koma
Gambaran Klinik:
- Analisis urin rutin
- Ureum dan kreatinin
serum
- Elektrolit dan AGD
- Foto toraks
- EKG
Penyakit Dasar:
Penyakit parenkim ginjal
dengan kecenderungan
retensi Natrium:
- Glomerulopati
idiopatik
- Nefropati IgA
- Nefropati diabetik
Penyakit Dasar:
- Analisis urin rutin
- Proteinuria kuantitatif
(24 jam)
- Profil Ig dan
Complemen
- Imunodiagnosis
- Gula darah
Faktor Pemburuk Faal
Ginjal:
Faktor Pemburuk Faal Ginjal:
- Analisis urin dan
7
- ISK berulang
- Hipertensi berat
- Penyakit jantung
hipertensif
- Penyakit jantung
aterosklerosis (iskemia
atau infark)
CFU/ml urin
- Echokardiogram
- Profil lipid
5. DIANOSIS BANDING
Keadaan oliguria dan hiperkalemia serta asidosis pada pasien-pasien yang
sebelumnya pernah menderita gagal ginjal kronik seringkali dijumpai. Dalam
menghadapi pasien-pasien tersebut perlu dibedakan dengan keadaan:
a. Stadium terminal/ end stage dari gagal ginjal kronik
Gambaran klinik stadium terminal sangat kompleks dengan sindrom
azotemia: perikarditis, paru uremia, neuropati perifer, anemia berat
disertai perdarahan saluran cerna dan akhirnya koma.
b. Acute on CKD syndrome
c. Gagal ginjal akut/nekrosis akut tubular
Pengobatan pasien-pasien dengan ATN biasanya jarang dijumpai
hipertensi atau anemia.
6. PENGOBATAN
Pengobatan tergantung pada tipe dan faktor pemicu.
No Tipe Kering Tipe Basah
a Rehidrasi dengan garam fisiologis Koreksi asidosis dan hiperkalemia
b Koreksi gangguan elektrolit dan
asidosis
Kendalikan hipertensi
c Kendalikan infeksi dengan antibiotik
spektrum luas
Forced diuresis dengan Furosemid
dosis tinggi
d Dialisis Peritoneal profilaksis
dengan panduan CVP
Dialisis
- HD dan sequential
8
ultrafiltration merupakan pilihan
pertama karena dapat
mengendalikan overhidrasi asidosis
dan hiperkalemia. !-2 jam pertama
gunakan dialisat tanpa Kalium.
- DP (Dialisis Peritoneal)
dengan dialisat hipertonis (4-6%).
Indikasi terutama hemodinamik
tidak stabil (hipotensi) akibat infark
miokard atau hiperkalemia berat.
e Koreksi faktor pemburuk faal ginjal
- Hentikan obat-obatan
nefrotoksik
- Pembedahan bila uropati
obstruktif (batu ureter)
Koreksi faktor pemburuk faal ginjal:
- Penyakit jantung hipertensif
- Penyakit jantung aterosklerosis
- Antibiotika untuk ISK rekuren
7. PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada tipe gambaran klinik dan faktor pemburuk faal
ginjal. Umumnya tipe kering lebih baik dari tipe basah. Prognosis tipe basah
lebih buruk terutama bila disertai penyakit jantung aterosklerosis dan
hipertensi maligna yang refrakter terhadap obat antihipertensi.
Pada tipe basah, umumnya pasien cepat jatuh ke fase gagal ginjal terminal
dan menjalani program dialisis reguler.
9
DAFTAR PUSTAKA
Gray, Mikel.et.al. Alteration of Renal and Urinary Tract Infection. In
Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children 5th
Edition. By McCance, K.L and Sue E. Huether. USA: Mosby. 2006. 36: 1325-
1332.
Silbernagl, Stefan and Florian Lang. Chronic Renal Failure: Abnormal Regulation.
In Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme. 2000. pp.112-113.
Silbernagl, Stefan and Florian Lang. Abnormalities of Potassium Balance. In Color
Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme. 2000. pp.124-125.
Sukandar, Enday. Gejala Akut Pada Gagal Ginjal Kronik. Dalam Nefrologi Klinik
Ed.3. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah FKUP/RSHS. 2006. Hal. 525-534.
10