resep obat penyakit kronis

25
INFORMASI OBAT RESEP NOMOR : ____9_____ No Nama obat Indikasi Deskripsi dan kekuatan obat (dosis) Cara penggunaan Mekanisme kerja Dampak gaya hidup Penyimpana n Efek samping Interaksi potensial 1 Atorvast atin Untuk hiperkolester olemia Atorvastatin merupakan obat penurun kadar kolesterol. Mengurangi kadar kolesterol LDL dan kolesterol total. Terdiri dari sediaan tablet 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg. Obat dikonsumsi dengan diminum satu tablet satu kali sehari dengan atau tanpa makanan. Digunakan kapan saja, namun lebih baik saat malam hari sebelum tidur.gunakan pada waktu yang sama setiap harinya untuk menghindari lupa meminum obat Atorvastatin bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reductase, suatu enzim yang berperan mengkatalisa perubahan HMG- CoA menjadi mevalonic acid. Hasilnya kerja obat ini adalah menginduksi reseptor LDL, sehingga menurunkan konsentrasi kolesterol LDL Pengonsumsi an alkohol pada pasien hiperkolest eromia dapat meningkatka n resiko terjadinya miopati. Pada suhu ruang, wadah tertutup dan terlindung dari cahaya Efek samping ringan: Terkait dengan gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, diare), sakit kepala, ruam Efek samping berat: Terjadinya myopathy Terjadinya rhabdomyolysis, namun agak jarang. Bila atorvastatin digunakan bersama dengan siklosporin dapat meningkatkan resiko terjadinya miopati sehingga dosis atorvastatin harus dibatasi 10 mg/hari Antasid oral yang mengandung Mg dan Al hidroksida, kolestipol, digoksin, eritromisin, noretindron dan etinilestradio

Upload: syerli-iniesta

Post on 08-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

komunikasi dan konseling

TRANSCRIPT

INFORMASI OBAT RESEP NOMOR : ____9_____

NoNama

obatIndikasiDeskripsi dan kekuatan obat (dosis)Cara penggunaanMekanisme kerjaDampak gaya hidupPenyimpananEfek sampingInteraksi potensial

1AtorvastatinUntuk hiperkolesterolemiaAtorvastatin merupakan obat penurun kadar kolesterol. Mengurangi kadar kolesterol LDL dan kolesterol total. Terdiri dari sediaan tablet 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg.Obat dikonsumsi dengan diminum satu tablet satu kali sehari dengan atau tanpa makanan. Digunakan kapan saja, namun lebih baik saat malam hari sebelum tidur.gunakan pada waktu yang sama setiap harinya untuk menghindari lupa meminum obatAtorvastatin bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reductase, suatu enzim yang berperan mengkatalisa perubahan HMG-CoA menjadi mevalonic acid. Hasilnya kerja obat ini adalah menginduksi reseptor LDL, sehingga menurunkan konsentrasi kolesterol LDLPengonsumsian alkohol pada pasien hiperkolesteromia dapat meningkatkan resiko terjadinya miopati.Pada suhu ruang, wadah tertutup dan terlindung dari cahaya

Efek samping ringan: Terkait dengan gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, diare), sakit kepala, ruam

Efek samping berat:

Terjadinya myopathy Terjadinya rhabdomyolysis, namun agak jarang.Bila atorvastatin digunakan bersama dengan siklosporin dapat meningkatkan resiko terjadinya miopati sehingga dosis atorvastatin harus dibatasi 10 mg/hari

Antasid oral yang mengandung Mg dan Al hidroksida, kolestipol, digoksin, eritromisin, noretindron dan etinilestradiol, siklosporin, derivat asam fibrat, niasin, antijamur azol. Meningkatkan resiko miopati.

Atorvastatin bereaksi dengan grapefruit juice dapat meningkatkan kadar atorvastatin dalam darah

2Natrium bikarbonatPengobatan asidosis metabolik yang berhubungan dengan berbagai kondisi termasuk penyakit ginjal yang parah (misalnya, asidosis tubulus ginjal), diabetes yang tidak terkontrol (ketoasidosis), sirkulasi extracorporeal darah, serangan jantung, insufisiensi sirkulasi yang disebabkan oleh shock atau dehidrasi berat, uretero sigmoidostomy, asidosis laktat, alcohol ketoasidosis, penggunaan inhibitor anhydrase karbonat, dan ammonium klorida administration

Setiap 84 mg atau 1 g natrium bikarbonat mengandung 1 atau sekitar 12 mEq, masing-masing, masing-masing natrium bikarbonat dan ion.

Alkalinisasi Urine

Oral: Awalnya, 48 mEq (4 g), diikuti oleh 12-24 mEq (1-2 g) setiap 4 jam. Dosis 30-48 mEq (2,5-4 g) setiap 4 jam, hingga 192 mEq (16 g) setiap hari, mungkin diperlukan dalam beberapa pasien Titrasi dosis untuk mempertahankan pH kemih yang diinginkan

Diberikan secara oral dalam pengobatan asidosis ringan hingga sedang parah, dalam kondisi (misalnya, gagal ginjal kronis) yang membutuhkan terapi jangka panjang dengan agen alkalinizing, dan dalam kondisi di mana pemberian IV obat tidak diperlukan (misalnya, alkalinisasi urin) .

Sodium bicarbonate dapat menurunkan atau meningkatkan efek obat lain, sehingga sebaiknya digunakan berjarak dengan obat oral lain.

Digunakan 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan

Cara penggunaan

Diminum dengan air, bisa juga kapsul dibuka dan dilarutkan dalam air (untuk anak-anak)

Memisahkan untuk memberikan ion bikarbonat; bikarbonat adalah komponen basa konjugat dari buffer ekstraseluler utama dalam tubuh, bikarbonat: asam karbonat buffer. Perubahan konsentrasi baik komponen buffer dapat menyebabkan penurunan atau peningkatanp H.

Administrasi natrium bikarbonat, dengan menurunkan pH, dapat menyebabkan redistribusi ion kalium ke dalam sel pada pasien dengan asidosis.

Pemberian obat akan meningkatkan pH urin pada pasien dengan fungsi ginjal normal zat basa urin dapat meningkatkan kelarutan asam tertentu yang lemah (misalnya, sistin, asam urat) dan dapat meningkatkan ionisasi dan ekskresi asam organic larut lemak (misalnya, fenobarbital, salisilat) yang diserap diginjal.

-Simpan dalam lemari bersuhu 15oC-30oC dan hindari dari panas

Distensi lambung dan perut kembungInformasi tambahan:Umumnya, tujuan terapi zat basa adalah untuk memperbaiki gangguan asam-basa sambil menghindari overdosis dan metabolisme yang dihasilkan alkalosis. Dosis pecahan berulang natrium bikarbonat dan penentuan laboratorium berkala status asam-basa pasien dianjurkan untuk meminimalkan risiko overdosis.

Pentingnya menginformasikan dokter, mengenai terapi obat bebas bersamaan yang digunakan, termasuk resep dan obat bebas juga setiap penyakit bersamaan

Pentingnya menginformasikan pasien informasi pencegahan penting lainnya

3Kalsium KarbonatIndikasi berlabel: Sebagai antasida, pengobatan dan pencegahan defisiensi kalsium atau hiperfosfatemia (misalnya osteoporosis, osteomalacia, insufisiensi ginjal ringan/sedang, hipoparatiroid, postmenopausal osteoporosis, rickets); digunakan untuk mengikat fosfat

Kekuatan Obat: 500 mg (sesuai resep)

Dietary Reference Intake: Oral:

Dewasa, Pria/Wanita:

19-50 tahun: 1000 mg/hari

>51 tahun: 1200 mg/hari

Wanita: Kehamilan/Menyusui: Sama seperti Dosis dewasa

Hipokalsemia (dosis tergantung pada kondisi klinis dan level serum kalsium): Oral:Dosis dinyatakan dalam mg elemental calcium: 1-2 g atau lebih/haridalam 3-4 dosis terbagi

Suplemen makanan: Oral: 500 mg to 2 g divided 2-4 kali/hari

Antacid: Oral: Dosis bergantung pada kapasitas penetralan asam dari setiap produk, secara umum 1-2 tablet atau 5-10 mL setiap 2 jam; maksimum: 7000 mg kalsium karbonat per 24 jam

Osteoporosis: Oral: Dewasa>51 tahun: 1200 mg/hari1-2 jam sebelum minum suplemen yang mengandung besi dan 1-3 jam setelah makan atau obat-obatan lain.

Penggunaan kalsium (500 mg) dengan makanan dapat meningkatkan absorpsi.

Diminum dengan segelas air atau juice 1-2 jam sebelum minum suplemen yang mengandung besi dan 1-3 jam setelah makan atau obat-obatan lain.

Sebagai suplemen diet, digunakan untuk mencegah ketidakseimbangan jumlah kalsium;

Pada osteoporosis, dapat membantu mencegah atau menurunkan kecepatan resopsi tulang. Kalsium dalam garam kalsium mencukupkan kerja saraf dan otot dan menormalkan fungsi jantung.

Digunakan dalam terapi hiperfosfatemia ada pasien dengan insufisiensi ginjal yang berat dengan mengkombinasi dengan fosfat untuk membentuk calcium fosfat yang tidak larut yang akan diekskresi lewat feses.

Garam kalsium seperti antasida menetralkan keasaman lambung dan menyebabkan peningkatan pH lambung dan duodenal bulb; juga menghambat aktivitas proteolitik dari lambung jika pH meningkat >4 dan meningkatkan irama lower esophageal sphincter.

Hindari alkohol, antasida lain, kafein, atau suplemen kalsium lain kecuali telah disetujui dokter.

Mungkin mengalami efek samping konstipasi, sehingga disarankan meningkatkan olahraga, cairan, serat, atau makan buah-buahan.

Muncul mulut kering, untuk mengatasinya dapat dengan menghisap lozenges atau permen.

Laporkan jika terjadi gangguan pencernaan berat dan perubahan mood yang tidak biasa terjadi.

Mineral/atau obat -obatan oral yang lain: Pemberian kalsium dapat terganggu oleh absorpsi beberapa mineral dan obat-obatan.

Vitamin D: Disarankan untuk diberikan bersamaan dengan vitamin D untuk mengoptimalkan absorpsi kalsium.

Simpan 2o-25oC, lindungi dari cahaya dan kelembapan.

Efek samping ringan

Efek ke GIT: Konstipasi, kembung, dan gas biasa terjadi akibat suplemen kalsium (khususnya garam karbonat)1% sampai 10%:

CNS: Sakit Kepala

Gastrointestinal: Konstipasi, efek laksatif, mual, muntah, anoreksia, nyeri abdomen, xerostomia, flatus

Efek samping berat

Endikrin dan Metabolisme: Hipofosfatemia, hiperkalsemia

Milk-alkali syndrome dengan dosis kronik sangat tinggi dan/atau dengan adanya kegagalan ginjal (sakit kepala, mual, muntah, , chronic dosing and/or renal failure (headache, nausea, irritability, dan lemas atau alkalosis, hiperkalsemia, dan kerusakan ginjal)

ACE Inhibitors: Antasida menurunkan konsentrasi serum ACE Inhibitors. Risk C: Monitor therapyAllopurinol: Antasida menurunkan absorpsi Allupurinol. Risk D: Consider therapy modificationBisacodyl: Antasida menurunkan efek terapi Bisacodyl. Antasida menyebabkan tertundanya pengeluaran bysacodyl dari tablet untuk melepas obat mencapai usus besar. Iritasi lambung dan/atau kram dapat terjadi.Risk D: Consider therapy modificationTurunan Bisphosphonate: Antasida menurunkan absorpsi Turunan Bisphosphonate. Antasida yang mengandung aluminum, calcium, or magnesium harus diperhatikan. Kecuali: Pamidronate; Zoledronic Acid. Risk D: Consider therapy modificationCalcium Channel Blockers:Garam kalsium dapat mengurangi efek terapi dari CCB.Risk C: Monitor therapy

Kortikosteroid oral: Antasida mengurangi bioavailabilitas kortikosteroid oral. Risk D: Consider therapy modificationGaram yang mengandung besi: Antasida dapat menurunkan absorpsi garam yang mengandung besi. Kecuali Ferric Gluconate; Iron Dextran Complex; Iron Sucrose. Risk D: Consider therapy modificationIsoniazid: Antasida menurunkan absorpsi isoniazid. Risk D: Consider therapy modificationSuplemen Fosfat: Antasida menurunkan absorpsi suplemen fosfat.Risk D: Consider therapy modificationAntibiotika golongan Quinolon: Garam kalsium menurunkan absorpsi antibiotic golongan quinolon. Terutama ketika keduanya diberikan secara oral.Kecuali: Moxifloxacin. Risk D: Consider therapy modificationTurunan Tetrasiklin:Antasida menurunkan absorpsi Turunan Tetrasiklin Risk D: Consider therapy modificationDiuretik Thiazid: Menurunkan ekskresi garam kalsium. Penggunaan bersamaan dalam jangka lama juga dapat menyebabkan metabolic alkalosis. Risk C: Monitor therapyEtanol dapat meningkatkan risiko osteoporosis

Makanan dapat meningkatkan absorpsi kalsium. Kalsium akan menurunkan absorpsi besi. Kulit padi-padian, makanan dengan oksalat tinggi, atau sereal yang mengandung padi-padian dapat menurunkan absorpsi kalsium.

Tetrasiklin oral atau fluoride, vit.D, bayam, susu, produk susu, digitalis.

4ValsartanHipertensi; infark miokard dengan gagal ventrikel kiri atau disfungsi sistolik ventrikel kiri..

Merek:Diovan, Diovan HCT (kombinasi), Exforge (kombinasi) Valsartan adalah angiotensin II tipe 1 (AT) antagonis reseptor hipertensi, biasanya 80 mg sekali sehari (awalnya 40 mg sekali sehari pada penurunan volume intravaskular); jika perlu meningkat setelah setidaknya 4 minggu untuk 160 mg sehari; lansia di atas 75 tahun, awalnya 40 mg sekali sehariInfark miokard, awalnya 20 mg dua kali sehari meningkat selama beberapa minggu sampai 160 mg dua kali sehari jika ditoleransiKEKUATAN SEDIAAN:

Valsartan (oral) : 40, 80,160 dan 320 mg (Diovan)

WaktuPenggunaanMalam hari atau pagi hari

Cara Penggunaan

Oral

Valsartan merupakan antagonis reseptor angiotensin-II (memblok aktivitas fisiologi dari angiotensin II) sehingga berefek sebagai vasokonstriktor.

Mekanisme kerja valsartan mirip dengan mekanisme kerja obat-obat ACE inhibitor. Namun, tidak seperti ACE inhibitor, mereka tidak menghambat pemecahan bradikinin dan kinin lainnya, sehingga tidak menyebabkan batuk kering persisten yang sering mempersulit terapi ACE inhibitor. Oleh karena itu mereka adalah alternatif yang berguna bagi pasien yang harus menghentikan ACE inhibitor karena batuk persisten.

-Suspensi: dalam botol kaca dapat bertahan 30 hari pada suhu 4 mg/hari.

Dapat diberikan bersama makanan bila terjadi gangguan saluran pencernaan

Mempotensiasi aksi GABA, menghambat neurotransmiter, menghasilkan peningkatan inhibisi neural dan depresi CNS khususnya pada sistem limbik dan formasi retikular.Alcohol dan Antidepresan lain: Menghasilkan efek adiktif depresi CNS

Simpan di tempat yang terlindung dari cahaya pada suhu ruangEfek samping ringan: Efek yang paling sering terjadi pada pemakaian benzodiazepin adalah depresi. Manifestasi klinisnya meliputi mengantuk, sedasi, gangguan psikomotor, and ataksia.

Efek samping berat: Gangguan ingatan dapat terjadi selama penggunaan benzodiazepin. Hilangnya memori yang disebabkan oleh benzodiazepin biasanya terbatas pada peristiwa yang terjadi setelah konsumsi obat (amnesia anterograde). Amnesia anterograde adalah gangguan proses konsolidasi dalam menyimpan informasi dan tidak memepengaruhi dalam persepsi atau pengambilan informasi. Alcohol dan Antidepresan lain: Menghasilkan efek adiktif depresi CNSSimetidine, kontrasepsi oral, disulfiram: Dapat meningkatkan efek alprazolam, menyebabkan sedasi yang berlebihan dan mengganggu fungsi psikomotor.

Digoksin: Konsentrasi serum digoxin dapat meningkat.

Omeprazole: Dapat meningkatkan level serum alprazolam dan meningkatkan efek alprazolam.

Teofilin: Antagonis efek sedatif alprazolam.