penyakit paru obstruksi kronis

32
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS Oleh : Pritta Devika Pembimbing : Dr. Hj. Shelvi, sp.PD

Upload: pritta-devika

Post on 29-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS

Oleh :Pritta Devika

Pembimbing :Dr. Hj. Shelvi,

sp.PD

Oleh :Pritta Devika

Pembimbing :Dr. Hj. Shelvi,

sp.PD

Page 2: Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Page 3: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Penyakit Paru Obstrutif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial., bersifat progresif, biasanya disebabkan oleh proses inflamasi paru yang disebabkan oleh pajanan gas berbahaya yang dapat memberikan gambaran gangguan sistemik.

PPOK atau Penyakit Paru Obstruksi Kronis merupakan penyakit yang dapat dicegah dan dirawat dengan beberapa gejala ekstrapulmonari yang signifikan

Asap rokok merupakan satu-satunya penyebab terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya

PPOK dibagi atas 4 derajat, yaitu : derajat 1 (PPOK ringan), derajat 2 (PPOK sedang), derajat 3 (PPOK berat), derajat 4 (PPOK sangat berat).

Penatalaksanaan bisa dibedakan berdasarkan derajat tingkat keparahan PPOK

Page 4: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Anatomi Paru-Paru•Paru-paru adalah salah satu organ sistem

pernapasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura

pariestaslis dan pleura viseralis.

•Kedua paru-paru sangat lunak, elastis, sifatnya

ringan terapung di dalam air, dan berada dalam

rongga torak. •Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri

dari gelembung (gelembung hawa,

alveoli).

Page 5: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :Paru-paru kananterdiri dari 3 lobus (belah paru),•Lobus pulmo dekstra superior,•Lobus medial•Lobus inferiorTiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus superior dan lobus inferior.

 \

Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :5 buah segment pada lobus superior dan,5 buah segment pada inferior

 \

Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :5 buah segment pada lobus superior dan,5 buah segment pada inferiorParu-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :5 buah segment pada lobus inferior2 buah segment pada lobus medialis3 buah segment pada lobus inferio

Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :5 buah segment pada lobus inferior2 buah segment pada lobus medialis3 buah segment pada lobus inferio

Page 6: Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Page 7: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

PPOK

Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan

tempat kerjaHipereaktiviti bronkusRiwayat infeksi saluran napas bawah berulang

Defisiensi antitripsin alfa - 1

Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan

tempat kerjaHipereaktiviti bronkusRiwayat infeksi saluran napas bawah berulang

Defisiensi antitripsin alfa - 1

Page 8: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Bronkitis kronik• Iritasi terus menerus (asap rokok) -respon berlebihan-Hambatan mucosiliar clearance-hipersekresi mukus •Inflamasi bronkiolus & alveoli - infiltrasi makrofag& neutrofil ke epitel -kerusakan epitel •Resiko infeksi (Strep.pneumoniae, H. Influenza),fibrosis, penyempitan saluran napas •Resiko hipertensi pulmonary - gagal jantung kanan

Page 9: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Emfisema

•Kerusakan dinding asinus-elastisitas pengempisan <<< - permukaan pertukaran gas <<<  

Page 10: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

PPOK Ringan PPOK Sangat Berat

PPOK BeratPPOK Sedang

Dengan atau

tanpa gejala klinis

(batuk produksi sputum).

Orang tersebut mungkin

tidak menyadari bahwa fungsi

parunya abnormal.

Dengan atau

tanpa gejala klinis

(batuk produksi sputum).

Orang tersebut mungkin

tidak menyadari bahwa fungsi

parunya abnormal.

Terjadi sesak nafas yang

semakin memberat

, penuruna

n kapasitas

latihan dan

eksaserbasi yang

berulang

Terjadi sesak nafas yang

semakin memberat

, penuruna

n kapasitas

latihan dan

eksaserbasi yang

berulang

Adanya pemendekan dalam bernafas.

Pasien biasanya

mulai mencari

pengobatan oleh karena sesak nafas yang

dialaminya.

Adanya pemendekan dalam bernafas.

Pasien biasanya

mulai mencari

pengobatan oleh karena sesak nafas yang

dialaminya.

adanya gagal nafas

kronik dan gagal

jantung kanan.

Mengancam jiwa.

adanya gagal nafas

kronik dan gagal

jantung kanan.

Mengancam jiwa.

II IV IVIIIIIIIIII

Page 11: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Gejala klinis dan

Tanda

Page 12: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Page 13: Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Page 14: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

•Faal paru•Uji bronkodilator (PPOK stabil)•Darah rutin•Radiologi : Thoraks PA dan Lateral•Pada emfisema : Hiperinflasi, Hiper;usen, Retrosternal melebar, Diafragma mendatar, Jantung menggantung•Faal paru•Uji latih kardiopulmoner•Uji provokasi bronkus•Uji coba kortikosteroid•Analisis gas darah ( Gagal nafas kromis stabil dan Akut)• Radiologi•Elektrokardiografi•Bakteriologi•Kadar alfa-1 antitripsin

Page 15: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Diagnosis Banding

Page 16: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Perbedaan Asma, PPOK, dan SOPT

Page 17: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Mengurangi gejalaMencegah eksaserbasi berulangMemperbaiki dan mencegah penurunan faal paruMeningkatkan kualiti hidup penderita

Page 18: Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Page 19: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Tujuan edukasi pada pasien PPOK :Mengenal perjalanan penyakit dan pengobatanMelaksanakan pengobatan yang maksimalMencapai aktiviti optimalMeningkatkan kualiti hidup

Skala prioriti bahan edukasi sebagai berikut :

•Berhenti merokok•Pengunaan obat – obatan•Penggunaan oksigen•Mengetahui efek samping kelebihan dosis oksigen•Tanda eksaserbasi :•Mendeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi•Menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktiviti

Page 20: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Bisa diberikan secara tunggal atau kombinasi. Tidak dianjurkan inhalasi dan nebulise digunakan jangka lama

Bisa diberikan secara tunggal atau kombinasi. Tidak dianjurkan inhalasi dan nebulise digunakan jangka lama

Golongan antikolinergikDigunakan pada derajat ringan sampai berat, untuk mengurangi sekresi lendir

Golongan agonis b-2Untuk mengurangi sesak untuk monitor

eksaserbasi

Golongan xantinUntuk derajat sedang sampai berat

mengurangi sesak

Golongan antikolinergikDigunakan pada derajat ringan sampai berat, untuk mengurangi sekresi lendir

Golongan agonis b-2Untuk mengurangi sesak untuk monitor

eksaserbasi

Golongan xantinUntuk derajat sedang sampai berat

mengurangi sesak

Page 21: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

\\

Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena

Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon

atau prednison.

Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena

Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon

atau prednison.

Page 22: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Hanya diberikan bila terdapat infeksiHanya diberikan bila terdapat infeksiDigunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena

Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon

atau prednison.

Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena

Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon

atau prednison.

Page 23: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Amoksisilin

Makrolid

Amoksisilin dan asam

klavulanat Sefalosporin

Kuinolon Makrolid baru

Page 24: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup,

digunakan N - asetilsistein. Dapat diberikan pada PPOK

dengan eksaserbasi yang sering,Tidak dianjurkan sebagai

pemberian yang rutin

Page 25: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut

karena akan mempercepat perbaikan eksaserbasi, terutama pada bronkitis

kronik dengan sputum yang viscous.

Page 26: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Manfaat oksigen :

•Mengurangi sesak•Memperbaiki aktiviti•Mengurangi hipertensi pulmonal•Mengurangi vasokonstriksi•Mengurangi hematokrit•Memperbaiki fungsi neuropsikiatri•Meningkatkan kualiti hidup

Page 27: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Tujuan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi

latihan dan memperbaiki kualiti hidup penderita PPOK Penderita yang dimasukkan

ke dalam program rehabilitasi adalah mereka yang telah mendapatkan pengobatan

optimal

Page 28: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Bertujuan untuk :•Memperbaiki fungsi paru•Memperbaiki mekanik paru•Meningkatkan toleransi terhadap eksaserbasi•Memperbaiki kualiti hidup

Bertujuan untuk :•Memperbaiki fungsi paru•Memperbaiki mekanik paru•Meningkatkan toleransi terhadap eksaserbasi•Memperbaiki kualiti hidupOperasi paru yang dapat dilakukan yaitu :•Bulektomi•Bedah reduksi volume paru (BRVP) / lung volume reduction surgey (LVRS)•Transplantasi paru

Page 29: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah :

•Gagal napas•Gagal napas kronik•Gagal napas akut pada gagal napas kronik•Infeksi berulang•Kor pulmonal

Page 30: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Mencegah terjadinya PPOK

•Hindari asap rokok•Hindari polusi udara•Hindari infeksi saluran napas berulang

Mencegah perburukan PPOK

•Berhenti merokok•Gunakan obat-obatan adekuat•Mencegah eksaserbasi berulang

Page 31: Penyakit Paru Obstruksi Kronis

•Andika 2009. PPOK dan Nutrisi, PPOK dan Antibiotik, PPOK Eksaserbasi Akut. Tersedia di: hhtp://www.andikacp.wordpress.com/2009/07/26/PPOK-eksaserbasi-akut•Anonim 2008. Konsensus PPOK. Tersedia di: •Antonio et all 2007. Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. USA, p. 16-19 Didapat dari : http://www.goldcopd.com/Guidelineitem.asp•BMJ. ABC of COPD.2006. [Cited] 17 Maret 2011. Didapat dari: http://www.bmj.com/content/332/7552/1261.full•Corwin EJ 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC, p. 437-8.•DMI. 2006.Acuan Penanganan PPOK Terkini. Tersedia di: www.kalbe.co.id/news/seminar/acuanpenangananppokterkini•Drummond MB, Dasenbrook EC, Pitz MW, et all 2011. Inhaled Corticosteroids in Patients With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Journal of American Medical Association, p. 2408-2416.•Irwanto 2010. Penyakit Paru Obstruktif Kronis.. Didapat dari: hhtp://Irwanto-FK04USK.blogspot.com/2010/08/Penyakit-Paru-Obstruktif-Kronik-PPOK.html

Page 32: Penyakit Paru Obstruksi Kronis