anastesi pediatrik
DESCRIPTION
medisTRANSCRIPT
Anastesi Pediatrik
1061050164
Pengertian Anastesi
• Suatu teknik menggunakan obat (inhalasi, intravena atau lokal) yang menyebabkan keseluruhan atau bagian dari organisme menjadi mati rasa untuk berbagai periode waktu.
Pendahuluan
• Penatalaksanaan anastesi pada pediatrik sedikit berbeda bila dibandingkan dengan dewasa. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mendasar antara anak dan dewasa, meliputi perbedaan anatomi, fisiologi, respon farmakologi dan psikologi disamping prosedur pembedahan yang berbeda pada anak.
• Walaupun terdapat perbedaan yang mendasar, tetapi prinsip utama anastesi yaitu: kewaspadaan, keamanan, kenyamanan, dan perhatian yang seksama baik pada anak maupun dewasa adalah sama.
Teknik Anastesi Umum pada Anak
• A. premedikasiTujuan utama pemberian premedikasi
pada pediatrik yaitu untuk menghilangkan atau mengurangi trauma psikis akibat stress anestesi dan pembedahan. Premedikasi dapat diberikan secara oral (yang paling dianjurkan), parenteral rektal dan nasal
• Induksi pada pasien pediatrik dapat dilakukan dengan tiga cara:
* Inhalasi• Pada bayi usia dibawah 6 bulan induksi dilakukan
dengan cara menempelkan sungkup muka yang sesuai dimuka bayi, kemudian dialirkan gas N2O/O2 dan gas volatil. Sebelumnya stetoskop sudah ditempelkan di dada kiri bayi untuk monitoring denyut jantung dan pernafasan.
• Pada bayi usia 6 bulan – 5 tahun setelah diberikan premedikasi per oral atau rektal kemudian dilakukan induksi metode “Steal Induction” yaitu sungkup muka dipegang di depan muka anak dan kemudian dialirkan N20/O2 dosis rendah (low flow).
• Selanjutnya dialirkan pula gas anestesi volatil (misal halothane) dengan dosis 0,5 vol % yang dinaikkan secara bertahap setiap 0,5% sampai maksimal 4,0%. Bila refleks bulu mata hilang sungkup muka baru diletakkan secara hati-hati ke muka anak tanpa menganggu irama nafas.
• Pada anak usia diatas 5 tahun dengan atau tanpa pemberian premedikasi dilakukan induksi metode “Single breath induction”. Sirkit anestesia yang telah dipersiapkan diisi gas N2O/O2 (perbandingan 3:1) dan gas volatil (misal halothane dosis tinggi yaitu 4 vol %). Ujung sirkit ditutup agar tidak keluar. Anak disuruh menarik nafas dalam kemudian disusul ekspirasi maksimal.
• Pada akhir ekspirasi atau inspirasi lagi sungkup muka langsung dilekatkan di muka anak setelah tutup sirkit dibuka terlebih dahulu. Biasanya anak akan tertidur 30-60 detik kemudian.
• Cara lain induksi pada anak yang kooperatif dapat dipilih metode “Slow inhalation induction”. Kepada anak terlebih dahulu diperlihatkan bagaimana cara bernafas lewat sungkup muka. Sungkup muka yang dipakai sesuai dengan pilihan anak mengenai warna, bentuk dan aroma.
• Sambil mendengarkan cerita anak disuruh mulai bernafas lewat sungkup muka yang telah dialiri gas anestesi mulai dari dosis rendah kemudian dinaikkan secara bertahap sampai anak tertidur (refleks bulu mata hilang).
INDUKSI
* Intramuskular• Bagi anak yang tidak kooperatif sebaiknya dipilih cara induksi
lewat intramuskulus dengan ketamin dosis 4-10 mg/kgBB. Anak akan mulai tertidur 2-5 menit setelah suntikan. Sebaiknya bersama ketamin diberikan pula (bersama-sama) sulfas atropin 0,02 mg/kgBB atau glycopyrrolate 0,01 mg/kgBB (atau diazepam 0,2 mg/kgBB) untuk mengurangi delirium pasca anestesi.
*Intravena• Anak besar dan atau kooperatif dimana pemasangan kateter
vena (venocath/abbocath/wing needle) tidak sulit maka dapat dipilih metode induksi intravena dengan penthothal 2,5-5% dosis 4-6 mg/kgBB.
Anastesi umum• Cara intubasi ET:
a. “Awaked intubation”, dilakukan pada - bayi usia < 30 hari- keadaan umum jelek- keadaan gawat- puasa tidak cukup/bahaya aspirasi- perkiraan intubasi sulit
b. Intubasi ET dengan induksi inhalasi terlebih dahulu, sampai anestesi dalam. Atau setelah pasien tertidur kemudian diberi pelemas otot non depolarizer (suksinil kholin dosis 1-1,5 mg/kgBB) i.v. atau i.m.
c. Intubasi ET secara biasa yaitu induksi dengan obat anestesi intravena disusul obat pelemas otot golongan non depolarizer atau depolarizer.
Terapi cairan
• Cairan kristaloid yang diberikan adalah N4 (NaCl 0,225% dalam dekstrosa 5%) atau ringer laktat. Perkiraan volume darah (EBV = estimated blood volume): EBV neonatus = 90 ml/kgBB, bayi sampai 1 tahun 80 ml/kgBB, anak > 1 tahun 70ml/kgBB. Perkiraan jumlah sel darah merah yaitu EBV x Htdibagi 100.
• Halothane dan desflurane merupakan obat pilihan yang banyak dipakai pada anestesia pediatrik karena “taste” atau aromanya yang dapat diterima oleh anak.
• Pernafasan pada umumnya dilakukan dengan nafas kendali terutama pada operasi besar atau khusus dan lama. Selama pemeliharaan anestesi, pemantauan/monitoring organ-organ vital harus dilakukan secara seksama dan penyulit yang timbul harus segera diatasi. Perdarahan yang melebihi 10% EBV harus segera diganti.
Pasca operasi• Ekstubasi ET dilakukan setelah dinilai tidak ada gangguan respirasi pada stadium III, penderita nafas
spontan atau lewat stadium II pasca bedah (bayi/anak sudah aktif/meronta-ronta, buka mata, dll) untuk menghindari spasme laring. Bila timbul spasme laring lakukan ventilasi secara hati-hati dengan tekanan positif, berikan lindoksin (1-1,5 mg/kgBB) intravena atau subsinil kholin 0,25 mg/kgBB i.v. disusul ventilasi kendali. Upaya lain untuk mencegah btimbulnya spasme laring bayi/anak sebaiknya dimiringkan (posisi lateral) agar sekret tidak berkumpul di depan pita suara
• Kadang-kadang timbul “croup” psca intubasi karena adanya edema glottis atau trakea sebagai akibat manipulasi traumatis saat intubasi pipa endotrakhea, pipa endotrakhea yang tidak cocok atau karenamanipulasi orotrakheal. Bila terjadi demikian berikan deksamethason 0,1-0,5 ml/kgBB intravena (sebaiknya segera setelah adaperkiraan bakal timbul edema sebagai pencegahan). Inhalasi nebulezer racemic epinefrin (0,5 ml larutan 2,25 % dalam 2,5 ml NaCl 0,9%)
• Awasi fungsi vital terutama pernafasan dan kesadaran
• Upayakan suhu bayi/anak hangat, jangan sampai timbul hipotermia dan berikan oksigen lewat sungkup muka atau kateter kecil per nasal/pipaendotrakhea. Pantau terus saturasi O2 dengan menggunakan pulse oksimetri
• Defisit cairan atau darah segera ditanggulangi/diganti. Hati-hati jangan sampai timbul “over loading”
• Perbedaan yang paling jelas antara anak-anak dan dewasa bisa dilihat dari ukuran tubuh.