analisis segmentasi pasar berdasarkan faktor ...repository.ub.ac.id/2820/1/bagus tri...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR
PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN
TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS
ONLINE DI KOTA MALANG
Disusun oleh :
BAGUS TRI HARYADI
135020201111015
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
-
ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR
PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN
TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS
ONLINE DI KOTA MALANG
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh :
BAGUS TRI HARYADI
135020201111015
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
-
RIWAYAT HIDUP
Nama : Bagus Tri Haryadi
Tempat dan tanggal Lahir : Mojokerto, 18 Maret 1995
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat :Dsn.Warugununglor, Ds.kupang, Kec.Jetis,
Kab.Mojokerto.
Riwayat pendidikan
1. Sekolah Dasar Negeri Pulorejo 2, 2002-2008.
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Dawarblandong, 2008-2010.
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gedeg, 2010-2013.
4. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya 2013.
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan
1. Anggota Unit Aktivitas Bola Voli Universitas Brawijaya Periode 2014-2015.
2. Anggota Unit Aktivitas Bola Voli Universitas Brawijaya Periode 2015-2016.
3. Staff Divisi Perlengkapan Panitia Rektor Cup XI Tahun 2014 Unit Aktivitas
Bola Voli Universitas Brawijaya.
4. Staff Divisi Perlengkapan Panitia Rektor Cup XII Tahun 2015 Unit Aktivitas
Bola Voli Universitas Brawijaya.
5. Staff Divisi Teknisi Panitia Rektor Cup XIII Tahun 2015 Unit Aktivitas Bola
Voli Universitas Brawijaya.
Prestasi
1. Juara 1 Bola Voli antar Perguruan Tinggi Se-Malang Raya Tahun 2014.
2. Juara 1 Bola Voli Putra antar Fakultas Se-Universitas Brawijaya tahun 2014.
3. Juara 3 Petra Choir Festival tahun 2014.
4. Juara 2 Bola Voli Putra antar Perguruan Tinggi Se-Jawa Bali tahun 2015.
5. Juara 1 Bola Voli antar Perguruan Tinggi Se-Pulau Jawa tahun 2015.
6. Juara 1 Bola Voli Putra antar Fakultas Se-Universitas Brawijaya tahun 2016
-
ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR PSIKOGRAFIS
DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN TEKNOLOGI PADA
LAYANAAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE DI KOTA MALANG
Bagus Tri Haryadi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Sigit Pramono, SE., M.Sc
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis segmentasi pasar yang
terbentuk berdasarkan faktor psikografis dan faktor demografis konsumen jasa
transportasi online di Kota Malang dengan menggunakan tehnik analisis klaster.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden sebanyak 328 responden.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa segmentasi pasar berdasarkan faktor
psikografis konsumen jasa transportasi online dibagi dalam tiga variabel yang terdiri atas
aktivitas, minat, dan opini, Sedangkan faktor demografis konsumen jasa transportasi
online dibagi dalam lima variabel yang terdiri atas usia, jenis kelamin, penghasilan,
pendidikan, dan kelas sosial. Variabel aktivitas, minat, opini, usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan penghasilan menghasilkan dua klaster dan variabel kelas sosial
menghasilkan tiga klaster yang berisi produk – produk jasa transortasi online tertentu.
Dari produk-produk tersebut diketahui bahwa produk jasa transportai online Gojek, Uber,
dan Grab mempunyai brand image yang kuat di benak konsumen, dibandingkan dengan
produk jasa transportasi online lainnya.
Kata Kunci : Segmentasi Psikografis, Segmentasi Demografis, Analisis klaster
-
ANALYSIS OF MARKET SEGMENTATION BASED ON PSYCHOGRAPHIC
AND DEMOGRAPHIC FACTORS OF TECHNOLOGY COMPANIES IN
ONLINE-BASED TRANSPORTATION SERVICES IN MALANG
Bagus Tri Haryadi
Faculty of Economics and Business, Brawijaya University
Sigit Pramono, SE., M.Sc
Faculty of Economics and Business, Brawijaya University
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze market segmentation which is formed by
psychographic and demographic factors of consumers of online-based transportation
services in Malang using cluster analysis technique. The respondents of this research are
328 people. The results of the analysis indicate that market segmentation based on
psychographic factor of online-based transportation services consumer is divided into
three variables: they are activities, interests and opinions. Demographic factor of online-
based transportation service consumer is divided into five variables: they are age, sex,
income, education , and social class. Variables of activities, interests, opinions, age, sex,
education, and income produces two clusters and variable social class yielded three
clusters that contain certain online-based transportation services products. Of such
products, it is identified that products of online-based transportation service of Gojek,
Uber, and Grab have a strong brand image in the minds of consumers than other online-
based transportation services products.
Keywords: Segmentation Psychographics, Demographic Segmentation, Cluster Analysis
-
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul: “Analisis Segmentasi Pasar Berdasarkan Faktor Psikografis Dan Faktor
Demografis Perusahaan Teknologi Pada Layanan Jasa Transportasi Berbasis
Online Di Kota Malang”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk
memenuhi syarat dalam mencapai derajat Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Saya menyadari bahwa terselesaikannya karya akhir ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
2. Ibu Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS.CFP. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
3. Bapak Sigit Pramono, SE., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing, terima kasih
yang sebesar-besarnya atas semua bimbingan dan pembelajarannya.
4. Bapak Sunaryo, SE., M.Si., Ph.D. selaku Dosen Penguji, terima kasih atas
semua bimbingan dan pembelajarannya.
5. Bapak Taufiq Ismail, SE., SS., MM. selaku Dosen Penguji terima kasih atas
semua bimbingan dan dan pembelajarannya.
6. Bapak dan Ibu atas doa dan dukungannya yang telah diberikan selama
penyelesaian skripsi ini.
-
7. Semua teman-teman yang memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan yang
kalian berikan selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Saya akhiri kata pengantar ini dengan harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
banyak pihak. Amin.
Malang, 6 Juni 2017
Penulis
-
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR .............................................................................................8
DAFTAR ISI ..........................................................................................................10
DAFTAR TABEL ..................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................15
ABSTRAK ...............................................................................................................6
BAB 1 .................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ............................................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah .......................................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Manfaat Penelitian ...............................................Error! Bookmark not defined.
BAB II .................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Pemasaran ..................................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengertian Pemasaran .........................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Pemasaran ...............................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Pengertian jasa ............................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Karakteristik Jasa ..................................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Pengertian Segmentasi Pasar ......................................Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Tujuan Segmentasi Pasar .....................................Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Pendekatan-pendekatan Segmentasi ..................Error! Bookmark not defined.
2.3.3 Pola Segmentasi ..................................................Error! Bookmark not defined.
2.3.4 Dasar dan Kriteria Pembentukan Segmentasi Pasar .......... Error! Bookmark not
defined.
2.3.5 Langkah-Langkah Dalam Segmentasi Pasar .........Error! Bookmark not defined.
2.3.6 Metode Analisis Riset Segmentasi Pasar .............Error! Bookmark not defined.
2.4 Pengertian Segmentasi Psikografis .............................Error! Bookmark not defined.
-
2.4.1 Psikografis dalam Pernyataan AIO (Activities, Interest, and Opinion) ........ Error!
Bookmark not defined.
2.5 Pengertian Segmentasi Demografis ............................Error! Bookmark not defined.
2.6 Penelitian Terdahulu ...................................................Error! Bookmark not defined.
2.7 Kerangka Konseptual ..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.
METODOLOGI PENELITIAN ............................. Error! Bookmark not defined.
3.1 Rancangan Penelitian ..................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Populasi ................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Sampel ..................................................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ........................Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Jenis Data .............................................................Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data .................................Error! Bookmark not defined.
3.4 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ............Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian ............................Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel ...............................Error! Bookmark not defined.
3.5 Tehnik Pengukuran Data .............................................Error! Bookmark not defined.
3.6 Uji Instrumen ..............................................................Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Uji Validitas ..........................................................Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Uji Reliabilitas .......................................................Error! Bookmark not defined.
3.7 Analisis Data Deskriptif Frekuensi ...............................Error! Bookmark not defined.
3.8 Analisis Klaster (Cluster) ..............................................Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Pengertian Analisis Klaster (Cluster) ....................Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Tujuan Dasar Analisis Klaster (Cluster) .................Error! Bookmark not defined.
3.8.3 Jenis Analisis Klaster (Cluster) ..............................Error! Bookmark not defined.
3.8.4 Tahap-Tahap dalam Analisis Klaster ....................Error! Bookmark not defined.
3.9 Kerangka Pemecahan Masalah ...................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV .................................................................. Error! Bookmark not defined.
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................. Error! Bookmark not defined.
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Kota Malang .......................................Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Gambaran Umum Jasa Tranportasi Online ..........Error! Bookmark not defined.
-
4.1.3 Karakteristik Responden ......................................Error! Bookmark not defined.
4.2 Uji Instrumen ..............................................................Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Uji Validitas ..........................................................Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................Error! Bookmark not defined.
4.3 Hasil Analisis Klaster (Cluster) .....................................Error! Bookmark not defined.
4.6 Pembahasan ................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB V.................................................................... Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN DAN SARAN .............................. Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ..................................................................Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ...........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
-
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Variabel Segmentasi Utama untuk Pasar Konsumen .......... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..........Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pemakaian .... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek .......Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ...................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas (Lanjutan)..................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ...............................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Aktivitas ...... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.9 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Aktivitas.. Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.10 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Minat .......... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.11 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Minat .... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.12 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Opini ........... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.13 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Opini ..... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.14 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Usia ............ Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.15 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Usia ...... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.16 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Jenis kelamin ..... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 17 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Jenis kelamin ............... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Penghasilan Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.19 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Penghasilan . Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.20 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Pendidikan . Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.21 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Pendidikan .. Error! Bookmark
not defined.
-
Tabel 4.22 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Kelas sosial . Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.23 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Kelas Sosial .. Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.24 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Variabel Aktivitas
..............................................................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.25 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Variabel Minat . Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 26 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Variabel Opini . Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.27 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Usia Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.28 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.29 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Penghasilan ..... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 30 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Pendidikan ...... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.31 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Kelas Sosial ...... Error!
Bookmark not defined.
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 1 Kerangka Pemecahan Masalah ........................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Dendogram untuk pengujian Aktivitas .............Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Dendogram untuk pengujian Minat ..................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Dendogram untuk pengujian Opini ...................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Dendogram untuk pengujian Usia ....................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Dendogram untuk pengujian Jenis kelamin ......Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Dendogram untuk pengujian Penghasilan ........Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 7 Dendogram untuk pengujian Pendidikan ........Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Dendogram untuk pengujian Kelas Sosial .........Error! Bookmark not defined.
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2 ............................................................................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3 ............................................................................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4 ............................................................................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5 ............................................................................Error! Bookmark not defined.
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota malang merupakan kota yang terletak pada ketinggian antara 440 –
667 meter diatas permukaan air laut dengan luas wilayah kota malang adalah
242,10 km2. Jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2016 mencapai sekitar
895,387 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun
(http://www.malangkota.go.id/). Kota Malang merupakan kota wisata, dimana
iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara
22,7oC – 25oC yang mendukung adanya suatu destinasi wisata berkembang di
Kota Malang. Kota Malang juga dikenal dengan kota pelajar, karena dikota ini
terdapat perguruan tinggi dan sekolah yang setiap tahunnya menerima pendatang
baru dari luar kota malang untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Malang.
Pertumbuhan penduduk di Kota Malang memberikan kemungkinan untuk menjadi
pembeli sebuah produk dan sebagai konsumen loyal, yang dapat menghadirkan
profit (laba).
Proses globalisasi semakin berkembang dengan tingkat ekskalasi yang
semakin tinggi dan intensitas yang dalam pada awal dua puluh satu ini. globalisasi
merambah semua jenis produk dan tidak menyisakan wilayah geografis tertentu.
Salah satunya ada pada era teknologi. Pergerakan teknologi yang semakin gencar
dan cepat sangat mempengaruhi tingkat penerimaan pasar, maka semakin cepat
pula respon yang diterima pasar. Kecepatan respon pasar ditanggapi cepat oleh
http://www.malangkota.go.id/
-
pelaku bisnis dengan mengoptimalkan teknologi sebagai ujung tombak dalam
pemasaran.
Seiring dengan perkembangan usaha dari waktu ke waktu usaha jasa di
bidang transportasi di Kota Malang sedang mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Usaha jasa dibidang transportasi merupakan salah satu usaha yang sedang
berkembang dengan baik di Kota Malang. Menurut Miro (2005) transportasi
dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, mengerakkan, mengangkut, atau
mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ketempat yang lain, dimana di tempat
lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan
tertentu. Menjalankan usaha dibidang transportasi bisa menjadi usaha yang
menjanjikan apabila dikelola dengan baik dan inovatif.
Salah satu jalan yang paling efektif untuk memperoleh hasil yang
maksimal adalah menggunakan media internet. Saat ini internet digunakan dalam
berbagai bidang kehidupan seperti bisnis, pendidikan, perbankan, dan lain
sebagainya. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
(APJII) data pengguna internet di Indonesia tahun 2016 melaporkan bahwa
pengguna internet di Indonesia yang menggunakan internet yakni 132,7 juta jiwa.
Kegunaan internet adalah untuk mendapatkan informasi yang luas, akses tidak
terbatas oleh waktu dan tempat, biaya yang relatif murah, menjadi daya tarik
utama yang di sediakan bagi pengguna internet. Teknologi internet apabila
dimanfaatkan dengan baik akan membawa hasil yang baik pula, antara lain
sebagai pemasaran ataupun menerapkan e-application ke dalam website tersebut.
-
Usaha transportasi merupakan usaha yang potensial yang banyak
memberikan keuntungan. Usaha transportasi terbagi berdasarkan jenis dan
segmennya. Berdasarkan jenisnya dibagi atas transportasi udara, transportasi laut,
dan transportasi darat. Peluang usaha yang sesuai dengan Kota Malang adalah
usaha transportasi darat karena memiliki pasar yang cukup besar dan modal yang
diperlukan dapat dikembangkan mulai dari skala kecil. Bisnis transportasi darat
terbagi atas 4 jenis, yaitu usaha transportasi privat, semi privat, semi umum, dan
transportasi umum. Usaha dalam bidang jasa transportasi umum saat ini pun
menjadi prospek usaha yang menguntungkan terutama di daerah kota dengan
pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kota Malang merupakan kota yang memiliki
tingkat kemacetan yang cukup tinggi, sehingga masyakat membutuhkan jasa
transportasi yang praktis dan juga cepat.
Dalam mengatasi masalah kemacetan, jasa transportasi ojek dapat menjadi
solusi yang efektif bagi masyarakat dalam beraktifitas. Ojek merupakan
transportasi umum informal berupa sepeda motor. Disebut informal karena
pengoperasiannya belum memiliki izin dari pemerintah, namun tetap diminati
sebagian besar masyarakat karena kelebihannya seperti lebih cepat dan dapat
melewati sela-sela kemacetan di kota, serta mampu menjangkau daerah-daerah
dengan gang-gang sempit yang sulit dilalui oleh kendaraan besar seperti mobil.
Perkembangan jasa transportasi umum berupa ojek sedang mengalami
perkembangan yang cukup pesat, banyaknya jasa transportasi akan sangat
menunjang usaha yang sama terus bermunculan. Oleh karena itu, membuat
semakin banyak usaha transportasi ini berdiri dan akan meningkatkan persaingan
di Kota Malang.
-
Terobosan baru dimunculkan oleh para pengusaha muda yang
mengembangkan inovasi baru dalam penyediaan jasa transportasi online, yaitu
ojek online. Belakangan ini beberapa Merek ojek online berhasil merebut pasar,
seperti Gojek, Obah, Ayojek_AYO, Kejo Malang, Re-jek Malang, Oke Jack,
Oklat Malang, Uber, Grab, Gobak-gobek, Kuy-jek, Ojek Baper, Hai-jek, dan Ojek
Mager.
Alasan masyarakat saat ini lebih memilih menggunakan jasa transportasi
online adalah sebagai persepsi masyarakat yang menilai bahwa ojek online lebih
praktis dibanding ojek konvensional, para penggunanya dapat memesan via
internet tanpa harus terjun kelapangan untuk mencari ojek. Pelanggan juga merasa
aman karena jasa transportasi online ini telah terintegrasi di bawah naungan
institusi sehingga kepercayaan pelanggan akan lebih besar, serta tarif yang telah
terstandarkan sehingga pelanggan tidak perlu melakukan tawar menawar dengan
driver. Menurut Handrito (2017), menjelaskan alasan lain pengguna jasa
transportasi memilih jasa transportasi online dibandingkan dengan jasa
transportasi konvensional dikarenakan pemerintah Kota Malang dan para pemilik
angkutan umum (taksi maupun mikrolet) harus jujur mengakui bahwa layanannya
sudah tidak memenuhi kebutuhan para penumpang. Armada mikrolet yang usang,
tempat duduk yang tidak nyaman, waktu pelayanan yang tidak menentu, perilaku
ugal-ugalan beberapa oknum sopir, hingga kebiasaan ngetem merupakan rahasia
umum yang menjadi alasan utama para calon penumpang mikrolet berpindah ke
moda transportasi alternatif.
Berbeda dengan ojek pada umumnya, jasa transportasi online dilengkapi
dengan faktor keamanan yang merupakan prioritasnya. Surat izin mengemudi
-
merupakan salah satu bentuk persyaratan yang harus dimiliki oleh para
pengemudi jasa transportasi online. Kenyamanan lain yang diberikan yaitu
memberikan perlengkapan berupa jaket dan helm yang bergambar identitas
perusahaan, aplikasi berbasis internet, kualitas pelayanan diatur dan ditampilkan
dalam sebuah aplikasi, dan pembayaran dilakukan secara tunai dan non tunai.
Sedangkan pada layanan jasa transportasi konvensional, tidak didukung oleh
adanya promosi, pembayaran dilakukan langsung sesuai kesepakatan, dan
penghasilan penyedia jasa tidak pasti.
Persaingan usaha transportasi khususnya pada bidang jasa transportasi
online memberikan dampak yang besar bagi pelakunya untuk terus berinovasi dan
kreatif. Persaingan jasa transportasi online memberikan rintangan yang sering
menghampiri jasa transportasi online yakni belum adanya regulasi aturan yang
mengatur jasa transportasi online untuk berjalan. Jasa transportasi online hadir di
tengah kekosongan aturan. Larangan operasi transportasi online membuka debat
legalitas, dimana pasar menyambut baik kehadiran transportasi online justru
menyudutkan pihak-pihak yang menolak jasa transportasi online. Tantangan lain
yang harus dihadapi oleh jasa transportasi online adalah bagaimana
mempertahankan kualitas layanan dan memenangkan persaingan tanpa terjebak
dengan perang harga. Inovasi menjadi kunci penting dalam mengembangkan
layanan dalam menciptakan competitive advantage strategy bisa menjadi salah
satu cara untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
Jasa transportasi online memiliki penjualan yang lebih besar dibandingkan
ojek lain yang masih konvensional. Namun demikian kondisi ini dapat berubah
sewaktu-waktu apabila terjadi perubahan mengenai perilaku pembelian
-
konsumen. Kelangsungan suatu perusahaan tergantung kepada berubah tidaknya
selera konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, maka perusahaan dituntut untuk proaktif terhadap perubahan selera
konsumen yang semakin kompleks memungkinkan perusahaan lebih terfokus
dalam mengalokasi sumber daya dan menentukan sebuah strategi. Strategi
pemasaran yang banyak digunakan oleh para produsen tersebut pada umumnya
adalah dengan cara melakukan sebuah segmentasi pasar.
Menurut (David,2009:454), segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai
pembagian pasar menjadi bagian-bagian konsumen yang berbeda menurut
kebutuhan dan kebiasaan belanja para konsumen. Segmentasi merupakan suatu
konsep pemasaran yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin
keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Kotler & Armstrong (2014)
mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi yang terdiri dari segmentasi
pasar geografi, segmentasi pasar demografi, segmentasi pasar psikografi,
segmentasi pasar behavioralistik (perilaku).
Penelitian ini akan berfokus pada segmentasi psikografis dan segmentasi
demografis dalam permasalahan bidang pemasaran dengan mengambil obyek jasa
transportasi online di Kota Malang. Peneliti memilih mengadakan penelitian pada
jasa transportasi online di Kota Malang dikarenakan Kota Malang memiliki
aktivitas perekonomian yang merata dalam berbagai kondisi sosial ekonomi
masyarakat, serta adanya persaingan jasa transportasi online dan konvensional
memberikan dampak perubahan gaya hidup masyarakat dalam pemilihan jasa
transportasi. Kota Malang memiliki letak demografis dengan tingkat pertumbuhan
3,9% per tahun dan jumlah penduduk Kota Malang mencapai 895,387 jiwa
-
(http://www.malangkota.go.id). Letak demografis Kota Malang cukup dalam
melakukan sebuah penelitian dimana pertumbuhan perekonomian di Kota Malang
menjadi semakin baik dengan menjamurnya wisata dan perguruan tinggi sebagai
pasar dan peluang pelaku bisnis untuk menyerap laba (profit). Rangsangan
pemasaran meliputi produk, harga, promosi dan saluran distribusi, sedangkan
rangsangan lain berupa ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Variabel
segmentasi yang ditanggapi atau respon dengan baik (positif) oleh konsumen akan
memiliki peluang besar bagi produk yang akan dibuat ataupun produk yang sudah
ada untuk dibeli.
Pemasar juga memerlukan profil psikografis dan demografis dari sasaran
yang akan dituju. Psikografis akan memberikan data seperti motif, minat, sikap
dan lain-lain. Kepribadian mencerminkan pada karakter, sifat dan citra diri yang
pada hakekatnya adalah suatu kombinasi yang kompleks antara sikap terhadap diri
sendiri dan hal-hal yang mencerminkan peranan yang dibawa seseorang dalam
lingkungan masyarakatnya. Sedangkan gaya hidup mencerminkan bagaimana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-
aktivitas, minat, dan opini-opininya. Psikografis digunakan untuk mengukur gaya
hidup konsumen dengan menganalisis kegiatan, minat dan opini (Activities,
Interest, and Opinion – AIO). Sedangkan dalam segmentasi demografis, pasar
dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis
seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk
membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Tujuannya adalah untuk
http://www.malangkota.go.id/
-
menguraikan segmen konsumen yang nantinya akan membantu organisasi
mencapai dan memahami konsumennya.
Alasan pemilihan topik bahasan tentang segmentasi jasa transportasi
online ini karena dalam lingkungan yang kompetitif saat ini, memahami
pelanggan akan lebih baik dengan memahami kelompok pelanggan dan
kelompok-kelompok yang memiliki potensi. Dengan mengetahui segmentasi
pelanggan yang berdasarkan perilaku mereka, kita dapat lebih baik menargetkan
atau memberikan pilihan kepada mereka untuk tindakan yang akan dilaksanakan.
Potensi besar dari pelanggan, berarti memahami tantangan yang besar untuk
sebuah perusahaan dalam memilih sebuah strategi dalam menyusun sebuah pasar
seperti produk, harga, maupun promosi. Namun, masalah yang sering muncul
adalah ketika data mengenai perilaku suatu pelanggan tersedia dalam beberapa
sumber yang berbeda dan suatu tindakan untuk menganalisis data yang cukup
besar membutuhkan waktu.
Segmentasi dilakukan bagi perusahaan untuk bisa fokus terhadap
penawaran yang akan dilemparkan ke pasar nanti. Sebab dari kejelasan
segmentasi pasar inilah perusahaan akan mampu untuk mengefisiensikan
pengeluaran perusahaan. Segmentasi juga diperlukan untuk menyiasati strategi
yang akan digunakan untuk penawaran produk. Dengan segmentasi jelas dan
fokus, tentu konsumen akan jelas menangkap sinyal dari perusahaan tanpa
kebingungan. Kejelasan terhadap pasar inilah yang akan mengukuhkan
perusahaan terhadap positioningnya, apakah menjadi market leader atau market
buzzer. Bila kejelasan ini mampu untuk ditentukan oleh perusahaan maka semakin
tinggi nilai dari sebuah perusahaan tersebut. Tingginya nilai dari sebuah
-
perusahaan akan berimbas besar terhadap feed back dari para pembeli. Segmentasi
memainkan peranan kunci dalam strategi pemasaran dari hampir semua organisasi
yang berhasil, dan merupakan perangkat pemasaran yang sangat berguna untuk
beberapa alasan. Alasan yang terpenting adalah bahwa semua pasar, termasuk
kelompok-kelompok organisasi yang memiliki kebutuhan dan pemilihan produk
yang berbeda. Segmentasi pasar membantu para pemasar untuk mendefinisikan
kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat. Tujuan segmentasi pasar adalah
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada masing-masing segmen dan
memberikan kepuasan kepada organisasi-organisasi di dalam segmen tersebut.
Dengan begitu pemasar dapat memperoleh keuntungan, kepuasan dan
kelanggengan usaha. Namun pasar terus berubah, konsumen berubah dan peta
persaingannya berubah. Kelanggengan hanya dapat berubah kalau pemasar
menyadari bahwa segmentasi adalah suatu hal yang penting yang masih luas,
diperlukan segmen-segmen pasar untuk menempatkan.
Jasa transportasi online di Indonesia memberikan gambaran mengenai
segmentasi dari sebuah peusahaan akan menentukan kelompok-kelompok pasar
yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang bersifat homogen. Pada
umumnya, tidak seluruh variabel segmentasi yang ditampilkan oleh perusahaan
akan berpengaruh secara dominan terhadap keputusan pemakaian suatu produk.
Segmentasi mempunyai suatu tujuan yang mengkrucut. Dimana, segmentasi
bertujuan menemukan kelompok homogen masyarakat yang sesuai sebagai
pelanggan yang loyalitas.
Untuk tujuan tersebut, maka perlu dilakukan analisis pasar mengenai
pengaruh variabel segmentasi spikografis dan segmentasi demografis jasa
-
transportasi online terhadap keputusan konsumen menggunakan produk jasa
transportasi online. Hasilnya akan menunjukkan pengaruh antara variabel
segmentasi dengan keputusan konsumen.
Dari latar belakang permasalahan yang ada ini, maka penulis memutuskan
mengangkat penelitian dengan judul : ANALISIS SEGMENTASI PASAR
BERDASARKAN FAKTOR PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS
PERUSAHAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI
BERBASIS ONLINE DI KOTA MALANG
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana segmentasi terbentuk berdasarkan faktor psikografis konsumen jasa
transportasi online di Kota Malang?
2. Bagaimana segmentasi terbentuk berdasarkan faktor demografis konsumen jasa
transportasi online di Kota Malang?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui segmentasi pasar yang terbentuk berdasarkan faktor psikografis
konsumen jasa transportasi online di Kota Malang.
2. Mengetahui segmentasi pasar yang terbentuk berdasarkan faktor demografis
konsumen jasa transportasi online di Kota Malang.
-
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak di antaranya:
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan
pertimbangan perusahaan untuk pengambilan suatu keputusan terkait usaha
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk jasa
transportasi online dan dapat digunakan untuk merancang strategi pemasaran
produk untuk memenangkan persaingan dalam meraih pelanggan.
b. Bagi Akademisi
Diharapkan mampu memberikan informasi nyata berkaitan dengan ilmu
manajemen pemasaran untuk dijadikan perbandingan antara teori yang didapat
selama perkuliahan dengan penerapannya di lapangan.
c. Bagi peneliti
Dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan hasil
penelitian ini dikemudian hari.
-
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) definisi pemasaran sebagai
berikut :
“pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.”
Menurut Hasan (2013), “pemasaran adalah proses mengidentifikasi,
menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang
memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.”
Menurut Kotler & Keller (2012), “Marketing is about identifying and
meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of
marketing is meeting needs profitably”
“Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia
dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah
memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.”
2.1.2 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
-
13
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih (Kotler
dan Armstrong, 2014).
Menurut Kotler dan Armstrong (2014), pemasaran bersandar pada konsep
inti berikut:
1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan (Needs, Wants, and Demands)
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dan harus ada
sehingga dapat menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) berusaha.
Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang spesifik akan
kebutuhan. Permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukung
kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan membeli.
2. Penawaran Pasar – Produk, Pelayanan, dan Pengalaman (Market Offerings –
Products, Services, and Experiences)
Penawaran pasar merupakan beberapa kombinasi dari produk, pelayanan,
informasi, atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan mereka.
3. Nilai Pelanggan dan Kepuasan (Customer Value and Satisfaction)
Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan harga
(quality, service, price) yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak
berwujud bagi konsumen. Kepuasan merupakan penilaian seseorang dari kinerja
yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya.
4. Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and Relationships)
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang diinginkan
dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Pemasaran terdiri
dari tindakan yang diambil untuk membangun dan memelihara hubungan melalui
-
14
transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan penyalur yang melibatkan produk,
pelayanan, ide, atau benda lainnya.
5. Pasar (Markets)
Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan potensial yang
memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama,
yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan itu.
Menurut Sunyoto (2013:25) pada intinya konsep pemasaran meliputi:
1. Tekanannya pada keinginan pelanggan
2. Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan
kemudian membuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan
menyerahkan produk untuk memenuhi keinginan konsumen
3. Manajemen berorientasi ke laba usaha
4. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk
baru, pasar esok dan pertumbuhan yang akan datang
5. Tekanannya pada keinginan pembeli
2.2 Pengertian jasa
Menurut Zethaml dan Bitner (1996) memberikan batasan tentang jasa
sebagai berikut “Service is all economic activities whose output is not a physical
product or construction is generally consumed at that time it is produced, and
provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or
health). “Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk
produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara
-
15
bersamaan serta memberikan nilai tambah (seperti kenyamanan, hiburan,
kesenangan, atau kesehatan) konsumen.”
2.2.1 Karakteristik Jasa
Menurut Kotler dan Gary Armstrong dalam (Tjijptono,2014), secara garis
besar karakteristik jasa terdiri dari intangibility, inseparability,
variability/heterogeneity, perishability dan lack of ownership.
• Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau benda
maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja atau
usaha. Oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau
diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
• Inseparability
Barang biasanya diproduksi kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa
umumnya dijual terlebih dahulu, baru diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan
tempat yang sama.
• Heterogeneity/variability/inconsistency
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya
terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan,
dan dimana jasa tersebut diproduksi.
-
16
• Perishability
Perishability berarti jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama
• Lack of Ownership
Merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang
konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang
dibelinya. Mereka dapat mengkonsumsi atau menjualnya. Di lain pihak, pada
pembelian jasa, pelanggan hanya akan memiliki akses personal dan dengan jangka
waktu yang terbatas.
2.3 Pengertian Segmentasi Pasar
Dalam upaya memberikan kepuasan pada konsumen dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen, perusahaan perlu mengelompokan konsumen atau
pembeli ini sesuai kebutuhan dan keinginannya. Kelompok konsumen yang
dikelompokan tersebut disebut segmen pasar, sedangkan usaha pengelompokannya
dikenal dengan segmentasi pasar (Assauri, 2012).
Segmentasi pasar menurut Mcdonald and Dunbar (2004) “Market
segmentation is the process of splitting customer, or potential customers, within a
market into different group, or market. Menurut Kasali (1998), segmentasi adalah
proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok
“potential costumer” yang memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan
karakter yang memiliki respon yang sama dalam menjalankan uangnya. Karena
sifatnya yang homogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya, oleh
karena itu pemasar harus memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan
-
17
bagian pasar lainnya. Bagian segmen yang dipilih pun harus disesuaikan dengan
kemampuan dari produsen serta bagian yang dipilih ini merupakan bagian homogen
yang memiliki ciri-ciri yang sama. Neil (dalam Kasali,1998) memaparkan bahwa
segmentasi pasar harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika proses pertama dimulai
pada analisis peluang pasar.
2.3.1 Tujuan Segmentasi Pasar
Menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler (2013), tujuan utama dilakukannya
segmentasi pasar yakni perusahaan atau penyedia jasa dapat menciptakan
menawarkan produk atau jasa yang lebih baik, perusahaan dapat menemukan
peluang pasar dan memanfaatkannya lebih cepat, dan yang terakhir perusahaan
dapat menggunakan informasi segmentasi pasar untuk merumuskan strategi
pemasaran yang lebih baik. Weinstein (dalam Kasali,1998), mengemukakanahwa
segmentasi pasar mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu: melayani konsumen
lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan.
2.3.2 Pendekatan-pendekatan Segmentasi
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil
apabila membagi-bagi konsumennya kedalam beberapa segmen. Cara ini lebih
menjamin keberhasilan daripada melayani konsumen dengan apa adanya. Salah
satu caranya dengan melakukan pendekatan yang penting dalam segmentasi pasar,
seperti membagi pasar kedalam beberapa jenis pasar yang ada. Seperti yang
dikemukakan oleh Assauri (2012), segmentasi dibagi menjadi empat variabel
segmentasi utama bagi konsumen. Variabel segmentasi yang umum digunakan
adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
-
18
2.3.3 Pola Segmentasi
Menurut Tjiptono (2002), segmentasi pasar memiliki 3 (tiga) macam pola
yang berbeda, yaitu: preferensi homogen, preferensi tersebar dan preferensi
perkelompok.
1. Preferensi Homogen
Pasar dimana konsumen memiliki pilihan barang dan jasa yang relatif sama.
2. Preferensi Tersebar
Pada pola ini, pilihan pelanggan terhadap barang dan jasa lebih berbeda-beda.
Pilihan dari produk yang diminati oleh konsumen lebih beragam, yang
disesuaikan dengan kepribadiaan masing-masing konsumen.
3. Preferensi Terkelompok
Preferensi terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen
memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Konsumen yang berada
dalam kelompok yang sama juga memiliki kesamaan preferensi. Artinya
konsumen yang berada dalam kelompok yang sama cenderung memiliki selera
yang sama terhadap suatu produk. Bagi perusahaan yang pertama kali
beroperasi di pasar memiliki 3 (tiga) pilihan untuk memasuki preferensi ini,
antara lain :
a. Perusahaan dapat menempatkan diri di tengah dengan harapan dapat menarik
semua kelompok yang ada.
b. Perusahaan dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang terbesar
dan dinamakan pemasaran terpusat.
c. Perusahaan dapat mengembangkan beberapa merek dan masing-masing
diposisikan pada segmen yang berbeda-beda.
-
19
2.3.4 Dasar dan Kriteria Pembentukan Segmentasi Pasar
Supranto dan Limakrisna (2007:190) menyatakan variabel-variabel yang
berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar konsumen. Variabel-
variabel segmentasi utama tersebut di antaranya:
a. Segmentasi geografis.
Segmentasi geografis membagi pasar ke dalam unit atau satuan geografis yang
berbeda seperti bangsa, negara, daerah/regional, propinsi, dan kota. Perusahaan
bisa memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa daerah geografis atau
bahkan beroperasi disemua daerah geografis akan tetapi tetap memberikan
perhatian kepada variasi lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografis.
b. Segmentasi demografis.
Segmentasi demografis diperoleh dengan jalan membagi pasar ke dalam
kelompok yang didasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis kelamin,
jumlah anggota keluarga (family size), tipe famili, tingkat pendapatan, pekerjaan
(occupation), pendidikan, agama, suku bangsa, dan kebangsaan. Variabel
demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok
konsumen.
c. Segmentasi psikografis.
Di dalam segmentasi psikografis pembeli dibagi ke dalam kelompok berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian (personality). Orang-orang
yang ada di dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan profil
psikografis yang berbeda.
-
20
d. Segmentasi perilaku.
Di dalam segmen perilaku, pembeli dibagi ke dalam kelompok berdasarkan
pengetahuan (tingkat pendidikan), sikap, penggunaan (use), respon terhadap
produk dan sebagainya. Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku
merupakan langkah permulaan yang baik untuk memulai membentuk segmen
pasar.
2.3.5 Langkah-Langkah Dalam Segmentasi Pasar
Kasali (2005: 134) menyatakan pemasar mempunyai banyak pilihan dalam
menerapkan segmentasi. Ada banyak langkah-langkah yang bisa ditempuh dalam
melakukan segmentasi pasar. Pemilikan segmen hendaknya dilakukan
berdasarkan riset yang memadai dengan pertimbangan-pertimbangan yang baik.
Oleh karena itu ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan sebelum
memilih segmen yang hendak dilakukan, yaitu:
a. Apakah segmen itu cukup besar?
Segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial dalam arti besar pasarnya dapat
menjamin kontinuitas produksi sesuai dengan harga yang bersedia dibayar
konsumen.
b. Apa ada daya belinya?
Populasi yang besar dalam sebuah segmen belum menjamin keberhasilan.
Pertanyaannya adalah apakah pasar itu memiliki daya beli yang memadai dan
kesediaan membeli.
c. Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya?
Sebuah segmen yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan segmen-
segmen lainnya.
-
21
d. Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu?
Sebuah segmen yang menarik selalu terbuka untuk semua pendatang baru. Tetapi
mereka yang sudah terlebih dahulu menguasai segmen akan membuat rintangan-
rintangan kepada calon-calon penantang.
e. Apakah Pasar dapat dijangkau? Bagaimana menjangkaunya? Adakah media
yang dapat menjangkau segmen tersebut dengan efektif?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menandaskan bahwa segmen yang baik harus
dapat dijangkau baik secara fisik (distribusi) maupun nonfisik yaitu melalui
komunikasi dan promosi
f. Apakah anda memiliki sumber daya yang memadai?
Segmen yang baik harus kompatibel dengan SDM dan ketrampilan yang
dimiliki perusahaan.
2.3.6 Metode Analisis Riset Segmentasi Pasar
Menurut Kasali (2005:558) ada beberapa teknik atau metode analisis riset
yang dapat digunakan untuk membagi-bagi pasar ke dalam segmen-segmen yang
lebih homogen. Yang umum digunakan adalah metode depedensi dan
interdependensi. Untuk metode analisis segmentasi pasar dalam pendekatan
dependensi, segmentasi dihasilkan melalui serangkaian testing hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel terikat haruslah sesuatu yang
mencerminkan tindakan konsumen yang penting bagi kegiatan perusahaan.
Teknik yang lazim digunakan adalah AID (Automatic Interaction Detection),
CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection), THAID (Theta Automatic
Interaction Detection), dan CART (Correlation Automatic Interaction Detection).
-
22
Pendekatan interdependensi berfungsi untuk memberikan makna terhadap
seperangkat variabel atau membuat kelompok-kelompok secara bersama-sama.
Dalam hal ini segmentasi dibentuk berdasarkan karakter-karakter bebas yang
relatif homogen dari para responden (konsumen). Variabel-variabel bebas ini
tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang harus dijelaskan atau diprediksi.
Objektifnya adalah dengan menemukan segmen-segmen yang memiliki kesamaan
respon terhadap variabel-variabel bebas tertentu. Variabel-variabel bebas ini
bersifat sangat luas dan umumnya dinyatakan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan. Setiap pernyataan disebut variabel, dan setiap variabel mewakili
karakter-karakter tertentu konsumen. Pada pendekatan interdependensi teknik
yang identik digunakan adalah analisis klaster (Hierarchical Cluster dan
Nonhierarchical Cluster). Analisis klaster adalah prosedur multivariate untuk
mengelompokkan individu-individu ke dalam klaster-klaster berdasarkan
karakteristik tertentu.
Adapun metode lain yang juga dapat digunakan dalam riset-riset
segmentasi adalah (Kasali, 2005:561):
a. Segmentasi berdasarkan regresi (regression-based segmentation), analisis ini
bukan semata-mata menggunakan regresi biasa tetapi dikembangkan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan analisis klaster.
b. Analisis latent class, adalah metode yang berakar pada analisis faktor, tetapi
fungsi utamanya hanya dua yaitu, mengidentifikasi konstruk-konstruk yang secara
teoritis membentuk variabel (underlying constructs), dan mereduksi jumlah
variabel dari jumlah yang besar ke dalam jumlah yang lebih terkontrol.
-
23
c. Analisis Q-factor, juga berakar pada analisis faktor tetapi menekankan pada
hubungan-hubungan antara responden yang dalam program komputer yang
standar dinyatakan dalam baris-baris setiap tabel.
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, segmentasi harus didasarkan pada
pengetahuan yang mendalam tentang pasar yaitu melalui riset. Tetapi riset perlu
waktu, keterampilan, dan biaya. Adapun prosedur yang dianjurkan adalah:
a. Mengumpulkan informasi tentang produk, persaingan dan konsumen.
b. Mempelajari konsumen yang ingin dilayani dan menentukan basis segmentasi
yang akan digunakan.
c. Aplikasikan metodologi untuk mengidentifikasikan sejumlah segmen.
d. Setelah data terkumpul, buatlah profil konsumen pada masing-masing segmen.
e. Pilih target segment yang paling potensial baik dari segi besar, daya beli
maupun kemampuan perusahaan melayani.
f. Kembangkan program-program pemasaran yang konsisten dengan segmen yang
dipilih melalui program marketing mix.
g. Mengevaluasi dan memperbaiki program-program yang belum sejalan dengan
kebutuhan segmen.
2.4 Pengertian Segmentasi Psikografis
` Segmentasi psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian manusia. Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan
mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-
variabel pola atau gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality). Menurut
McDonal and Dunbar (2004) “here we have another customer insight that can
contribute to a segmentation project but,on its own, cannot define the entirety of a
-
24
winning customer proposition. however, by identifying internal drivers of
customer behaviour that can be associated with spesific segments, psycographics
can help define the most appropriate promotional stance to take. this not only
provides the means of catching the attention of target group in an ever cluttered
world of communication, it can also provide the means by which you isolate and
reach particular segments”. Sebagai contoh, segmen pasar masyarakat yang
bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat
(Assauri, 2012). Gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan
waktu dan uangnya dalam aktivitas kesehariannnya, minat dan opini-opininya
(Kasali, 2005:91).
Menurut Kotler dan Armstrong (2014) mengatakan bahwa gaya hidup
adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografisnya.
Psikografis di sini dinyatakan sebagai teknik untuk mengukur gaya hidup dan
mengembangkan klasifikasi gaya hidup, ini termasuk mengukur dimensi AIO
(Activities, Interest, and Opinion). Aktivitas seperti pekerjaan, hobi, berbelanja,
olahraga dan kegiatan sosial. Minat berkaitan dengan makanan, mode, keluarga,
dan rekreasi. Sedang opini berkaitan mengenai diri mereka sendiri, isu sosial,
bisnis, dan produk. Gaya hidup mencangkup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas
sosial atau kepribadian seseorang, tetapi gaya hidup menampilkan pola beraksi
dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.
2.4.1 Psikografis dalam Pernyataan AIO (Activities, Interest, and Opinion)
Para peneliti pasar menganut pendekatan gaya hidup cenderung
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel AIO, yaitu aktivitas,
interest (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Plumer (dalam
-
25
Kasali,2005:226) mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-
aktivitas manusia dalam hal:
a. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya.
b. Minat mereka, apa yang dianggap penting di sekitarnya.
c. Pandangan-pandangannya baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap orang
lain.
d. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka telah lalui dalam kehidupan
(life cycle), penghasilan, pendidikan, dan di mana mereka tinggal.
2.5 Pengertian Segmentasi Demografis
Menurut McDonal and Dunbar (2004) “variables such as sex, age, lifetyle
and so on, when used to define segments, are by implication claiming. Although
demographic on their own cannot define the proposition a segment requires, they
have an important role to play in a segmentation project. this background
information about customer can be used to identify the particular profiling
characteristics associated with the customer found in each segment. in other
word, demographics helps identify who is found in each segment which, in turn,
will help you determine how to reach them”. Dalam segmentasi demografis, pasar
dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis
seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk
membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
-
26
Tabel 2.1 Variabel Segmentasi Utama untuk Pasar Konsumen
Segmentasi
Geografik
Segmentasi
Demografik
Segmentasi
Psikografik
Segmentasi Perilaku
Wilayah
Kota atau ukuran
kota
Denstity
(urban/rural)
Climate
(Northern/shorthern)
Usia
Ukuran keluarga
Family Life Cycle
Jenis kelamin
Penghasilan
Pendidikan
Agama
Suku
Generasi
Kebangsaan
Kelas sosial
Gaya hidup
Kepribadian
Manfaat
Status penggunaan
Tingkat penggunaan
Status keloyalan
Sikap terhadap produk
Sumber : Kotler dan Armstrong (2012)
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama yang dilakukan oleh mustikorini dan Chadiq (2009)
yang berjudul “Analisis Segmentasi Pengguna Produk Shampo Head & Shoulder
Di Wilayah Kecamatan Kaliwungu Kendal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui segmen pasar konsumen pengguna produk Head & Shoulder. Metode
yang digunakan adalah Non Random Sampling. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis klaster (cluster). Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel
yang terdiri dari sikap, mengejar karier, dan aktualisasi memberikan pengaruh
efektif terhadap teknologi yang tinggi, harga yang terjangkau, serta kemudahan
dalam mendapatkan atribut. Hal ini didasarkan terhadap desain kemasan yang
menarik serta iklan yang gencar dilakukan.
Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) yang
berjudul “Analisis Segmentasi Pasar Lorjuk (Solen Grensalis) Di Kabupaten
Pamekasan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi pasar
lorjuk di Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan yakni penelitian
-
27
eksploratif. Metode analisis yang digunakan adalah Cluster Analysis. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa segmentasi pasar “lorjuk” untuk konsumen
lebih didominasi karena alasan sebagai makanan camilan, untuk oleh-oleh, dan
untuk suguhan tamu dirumah
Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh S.Balaji dan Srivatsa
(2012) yang berjudul “Customer Segmentasi for Decision Support Using
Clustering and Association Rule Based Approaches”. Tujuan penelitian ini adalah
untuk membentuk klaster berdasarkan klaim asuransi pada asuransi kesehatan.
Metode analisis yang digunakan adalah Cluster Analysis. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa pembentukan klaster diimplementasikan untuk jenis
kebijkan dimana pada klaster satu adalah pemegang polis dengan klaim dari nilai
yang lebih tinggi, klaster dua memiliki pelanggan resiko lebih rendah yang nilai
klaim terendah diantara klaster satu dan tiga, klaster tiga didominasi oleh
kelompok floater policies.
2.7 Kerangka Konseptual
Menurut Kotler dan Armstrong (2014) segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau
bauran pemasaran sendiri. Penetapan target pasar terdiri dari mengevaluasi
masing-masing daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar
untuk dimasuki. Dalam penelitian ini yang menjadi dasar segmentasi adalah ciri-
ciri psikografis dan demografis. Setelah variabel segmentasi dapat ditentukan,
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis klaster untuk mengidentifikasi
segmen pasar yang terbentuk.
-
28
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Diolah dari berbagai sumber, 2017.
Faktor psikografis dan
demografis konsumen
Perusahaan online pada PT
Go-jek
Segmentasi psikografis
berdasarkan AIO
(Activities, Interest, and
Opinion)
Segmentasi Demografis
-
29
-
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu deskripsi atau
gambaran yang jelas untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan (Sugiyono, 2008:5). Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif
digunakan untuk menggambarkan minat pasar terhadap penggunaan perusahaan
jasa transportasi online di Kota Malang.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Ferdinand (2014:171) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen
yang berbentuk peristiwa, hal atau orang memiliki karakteristik yang serupa
menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah
semesta penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:80), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa
transportasi online di Kota Malang.
3.2.2 Sampel
Menurut Ferdinand (2014:171) sampel adalah himpunan bagian (subset) dari
suatu populasi, sedangkan sampling adalah proses seleksi dan pengambilan
sebuah sampel dari populasinya. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna
-
jasa transportasi online di lima wilayah kecamatan di kota Malang yaitu,
Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan
Klojen dan Kecamatan Kedung Kandang. Dipilihnya kelima kecamatan tersebut
sebagai daerah penelitian didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
a) Lokasi penelitian difokuskan pada Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun,
Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan klojen, dan Kecamatan Kedung Kandang
di Kota Malang yang rata-rata masyarakatnya dilihat dari sisi pendapatan,
gaya hidup, status sosial, pendidikan yang tinggi.
b) Daerah Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru,
Kecamatan klojen, dan Kecamatan kedung Kandang terletak di pusat Kota
Malang yang merupakan kota padat dan memiliki gaya hidup yang membuat
mereka lebih memperhatikan ketepatan waktu dalam beraktifitas.
Menurut Ferdinand (2014:176) teknik pengambilan sampel adalah teknik
untuk mengambil sampel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian
ini, pendekatan pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilty
sampling dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti dimana
sampel yang dipilih dengan menggunakan pertimbangan tertentu sesuai
dengan tujuan dan masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand,
2014:179). Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan syarat-syarat sebagai berikut
a) Responden adalah pengguna berusia 16-50 tahun, karena dengan
pertimbangan kondisi umur tersebut dengan alasan pada usia tersebut
-
merupakan usia produktif bagi responden, usia belajar, bekerja, maupun
beraktifitas lainya sehingga cenderung memperhatikan alat transportasi yang
digunakan dan cukup mampu memahami pertanyaan yang diberikan dalam
kuesioner dan telah diakui statusnya sebagai warga negara dan berdomisili di
Kota Malang.
b) Responden yang dijadikan objek penelitian adalah masyarakat Kota Malang
khususnya konsumen pria dan wanita yang menggunakan produk jasa
transportasi online.
Memperkuat teori sebelumnya mengenai karakteristik sampel, menurut
Menurut McDonal and Dunbar (2004) the third component of a micro-segment is,
therefore, its size. In summary, each micro-segmen consists of:
1. The features regarded as important by the decision-makers it represents
2. Characteristics that tell us who these decision-makers are
3. a volume or value figure
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 328 responden dianggap dapat
mewakili seluruh populasi yang ada. Pertimbangan ini didukung pendapat
Sekaran (2006:160) menyatakan bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang
dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Jadi ukuran sampel yang
terlalu besar atau terlalu kecil tidak akan membantu proyek penelitian. Penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 328 responden yang terdiri dari
Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan
Klojen, Kecamatan kedungkandang. Hal ini ditujukan agar jumlah sampel lebih
adil dimana Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit atau lebih
banyak dapat terwakili.
-
3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang
dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini data primer diperoleh melalui
pengisian kuesioner.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipercaya kebenarannya
serta relevan mengenai masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan
dengan metode kuesioner. Sekaran and Roger Bougie (2013) menjelaskan bahwa
“A questionnaire is a preformulated written set of questions to which respondents
record their answer, usually within rather closely defined alternatives”.
3.4 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel merupakan tindakan yang bertujuan untuk mencoba
menemukan beberapa faktor dasar yang mungkin mendasari dan mengungkapkan
keterkaitan di antara sebagian besar variabel. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan interdependensi. Metode interdependensi adalah segmentasi yang
hanya dibentuk oleh variabel-variabel bebas (Kasali, 2005:559). Variabel bebas
tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang harus dijelaskan dan diprediksikan.
Variabel bebas bersifat sangat luas dan umumnya dinyatakan dalam bentuk
-
pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan disebut variabel, dan variabel-variabel
tersebut memiliki karakter-karakter tertentu konsumen.
Pengelompokkan konsumen (clustering) dilakukan berdasarkan karakter-
karakter konsumen (variabel bebas). Dalam penelitian ini mengklasifikasikan
gaya hidup konsumen berdasarkan segmentasi psikografis serta variabel dari
segmentasi demografis. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Kegiatan (Activities) e. Jenis Kelamin
b. Minat (Interest) f. Penghasilan
c. Opini (Opinion) g. Pendidikan
d. Usia h. Kelas Sosial
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Para peneliti pasar yang menganut pendekatan gaya hidup cenderung
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel yang diperoleh dari
segmentasi geografis dan segmentasi demografis.
Menurut Reynold dan Darden dalam eagle, Blacwell & Miniard
(1994:385) definisi komponen AIO pada segmentasi pasar berdasarkan faktor
psikografis adalah segmentasi yang biasanya tercermin dalam gaya hidup
konsumen dengan menekankan pada tiga variabel, yaitu:
A. Activities (kegiatan) adalah suatu tindakan nyata seperti menonton suatu
medium, berbelanja di toko atau menceritakan kepada tetangga mengenai
pelayanan yang baru. Dalam penelitian ini kegiatan (aktivitas) konsumen
meliputi semua tindakan yang kemudian mempengaruhinya dalam menilai
-
dan membeli suatu produk. Definisi operasional variabel penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Responden melakukan identifikasi alternatif dalam pemilihan
produk jasa transportasi online, dalam hal ini dengan cara langsung
membandingkan produk satu dengan yang lain, seperti melihat
tingkat kenyamanan, kecepatan waktu dalam pengantaran, serta
sistem pembayaran yang diberlakukan.
2) Kegiatan konsumen yang banyak dilakukan untuk kegiatan sehari-
hari membutuhkan jasa transportasi yang cepat serta murah
3) Responden terlebih dahulu mencari dan menghimpun informasi
terkait produk jasa transportasi online yang hendak digunakan,
seperti membaca majalah terlebih dahulu, mencari informasi
dengan bertanya pada teman atau kerabat.
B. Interest (minat) adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian
khusus maupun terus-menerus kepadanya. Jadi konsumen ketika
membeli atau menggunakan suatu produk dipengaruhi oleh minat atau
ketertarikannya terhadap produk tersebut. Hal ini bisa dikarenakan harga
produk yang terjangkau, atau kasiat dan keunggulan produk tersebut.
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Ketertarikan terhadap produk jasa transportasi online akan
penawaran yang berikan berbeda dengan yang lain.
2) Dengan harga yang terjangkau dapat menarik minat konsumen
untuk menggunakan produk jasa transportasi online.
-
3) Menyukai produk jasa transportasi online yang mudah didapat serta
mampu memberikan perubahan yang cepat untuk membantu dalam
beraktifitas.
C. Opinion (opini) adalah suatu perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang
suatu hal. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan,
dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi
sehubung dengan peristiwa masa yang akan datang dan penimbang
konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya
tindakan alternatif. Dalam hal ini opini dimaksudkan sebagai pendapat
atau pandangan konsumen terkait produk yang dibeli atau digunakan.
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menganggap produk jasa transportasi online yang digunakan
adalah produk yang memiliki keunggulan lebih baik dibanding
produk lain.
2) Pemakai tidak beralih ke produk jasa transportasi lain meskipun
mengalami kenaikan harga.
3) Pemakai tidak akan beralih ke produk lain meskipun adanya
pendapat bahwa ada produk jasa transportasi yang lebih baik.
faktor Demografis adalah segmentasi yang biasanya tercermin
dalam gaya hidup konsumen dengan menekankan pada beberapa
variabel, yaitu:
D. Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Seiring
dengan pertambahan usia, maka akanb erbeda pula keinginan, kebutuhan,
https://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bendahttps://id.wikipedia.org/wiki/Makhlukhttps://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hiduphttps://id.wikipedia.org/wiki/Mati
-
dan karakteristiknya. Produk-produk dengan mengacu pendekatan usia
lebih berhati-hati dan detail, yang disesuaikan dengan karakteristik setiap
tingkatan usia. Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) kesadaran akan kebutuhan sebuah produk bisa dengan tingkat usia
pemakai atau konsumen
E. Jenis Kelamin. Mengelompokkan penduduk sesuai gender, yakni laki -
laki dan perempuan. Namun tidak semua produk dapat dibedakan
menurut segmen. Secara umum seks digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan laki-laki dan perempuan atas dasar anatomi biologis. Gender
untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi
sosial budaya.
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Penilaian terhadap banyaknya pemakai jasa transportasi yang
diukur berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sebagai
tingkat penggunaan produk
F. Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
atau diperoleh yang dapat digunakan untuk konsumsi dan menambah
kekayaan, baik dari Indonesia maupun luar Indonesia dalam bentuk nama
dan bentuk apapun. Pendapatan juga membagi pasar sesuai dengan
tingkat pendapatan seperti dibawah 500 ribu sebulan, 500 ribu – 1 juta, 1
juta – 2 juta, lebih dari 2 juta., dll. Definisi operasional variabel
penelitian ini adalah sebagai berikut:
-
1) Memberikan penilaian terhadap kesesuaian harga dengan produk
yang ditawarkan.
2) mengukur sejauh mana tingkat pendapatan pengguna terhadap
pemakaian produk jasa transportasi online.
3) melihat intensitas pemakaian produk jasa transportasi online sesuai
dengan tingkat pendapatan pengguna.
G. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan seorang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan
sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan
secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada
cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas,
atau magang. Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Mengetahui tingkat pendidikan pengguna produk jasa transportasi
online.
2) Responden melakukan identifikasi alternatif dalam pemilihan
produk jasa transportasi online, dalam hal ini peneliti akan melihat
berapa besar intensitas pemakaian produk menurut jenjang
pendidikan pengguna jasa transportasi online
H. Kelas Sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke
dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian
-
setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama`dan para anggota
kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Memberikan penilaian atas (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan
perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap
kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
3.5 Tehnik Pengukuran Data
Skala pengukuran merupakan kesimpulan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur. Alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala
pengukuran dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi orang yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Purwanto, 2007:63).
Rentang skala yang digunakan untuk mengukur derajat selalu/sangat
setuju atau tidak pernah/sangat tidak setuju untuk setiap variabel dalam penelitian
ini adalah 4 (empat) sampai dengan 1 (satu), yaitu dengan tingkat pembobotan
sabagai berikut :
Skor 4 = selalu/sangat setuju.
Skor 3 = sering/setuju.
Skor 2 = jarang/tidak setuju.
Skor 1 = tidak pernah/sangat tidak setuju.
-
Modifikasi skala Likert dari 5 kategori jawaban menjadi 4 kategori
jawaban dengan meniadakan kategori jawaban yang di tengah-tengah berdasarkan
3 alasan sebagai berikut (Hadi, 1991:20):
a. Kategori undicided (kategori jawaban di tengah ) mempunyai arti ganda,
bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga
netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau ragu-ragu. Kategori
jawaban ganda arti (multi interpetable) ini tentu saja tidak diharapkan oleh
instrumen.
b. Tersedianya jawaban di tengah (netral) dapat menimbulkan kecenderungan
menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang
ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya ke arah setuju atau tidak
setuju.
c. Maksud dari kategori 4 jawaban adalah untuk melihat kecenderungan
pendapat responden kearah setuju atau tidak setuju. Jika tersedia 5
jawaban akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi
banyaknya informasi yang dapat diperoleh dari para responden.
3.6 Uji Instrumen
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes
melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument dikatakan valid jika instrument
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, jika instrument tidak
valid maka tidak akan berguna dalam penelitian. Semakin tinggi validitas
suatu fungsi ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya (Sekaran,
2006). Sedangkan Sugiyono (2014) berpendapat bahwa yang disebut dengan
-
data valid adalah "Menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti." Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut, validitas dapat
diartikan sebagai tingkat kesahihan alat ukur dalam mengukur secara benar
apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia
melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang
seharusnya diukur. Pengujian ini dilakukan agar peneliti mampu mengetahui
apakah data yang didapat selama penelitian merupakan data valid dengan cara
membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian
dengan nilai rtabel. Apabila rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan
valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak
valid. Tingkat kevalidan data juga dapat diuji dengan membandingkan indeks
korelasi product moment Pearson dengan taraf signifikasi sebesar 5%.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan karena itu
menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item
dalam instrumen (Sekaran, 2006).
Teknik yang digunakan untuk menganalisis reliabilitas kuesioner adalah
dengan metode Alpha Cronbach’s yang berskala 0 sampai 1 dengan bantuan
program SPSS.
Untuk menentukan besarnya koefisien alpha, maka ukuran kemantapan
alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut Triton (dalam Sujianto,2009).
-
1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s/d 0,20, berarti kurang reliabel
2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s/d 0,40, berarti agak reliabel
3. Nilai Alpha Cronbach 0,41 s/d 0,60, berarti cukup reliabel
4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s/d 0,80, berarti reliabel
5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s/d 1,00, berarti sangat reliabel.
3.7 Analisis Data Deskriptif Frekuensi
Analisis deskriptif frekuensi adalah analisis yang menggambarkan
fenomena populasi atau sampel. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
frekuensi jawaban responden dengan menggunakan tabulasi data dan dapat
digunakan untuk memberikan saran dalam penelitian. Setelah mengetahui
frekuensi jawaban responden, maka dapat diberikan penelitian terhadap masing
masing indikator variabel penelitian.
3.8 Analisis Klaster (Cluster)
3.8.1 Pengertian Analisis Klaster (Cluster)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis klaster.
Analisis klaster adalah suatu prosedur multivariate untuk mengelompokkan
individu-individu ke dalam klaster-klaster berdasarkan karakteristik tertentu
(Kasali, 2005:590). Jadi pada prinsipnya analisis klaster digunakan untuk
mengelompokkan objek (responden, konsumen, produk, dan lain-lain) atau
merupakan proses untuk meringkas sejumlah objek menjadi lebih sedikit dan
menamakannya sebagai klaster. Dasar pengelompokkan yang digunakan dalam
analisis klaster adalah kesamaan (similarity) atau jarak ketidaksamaan (distance).
Dalam analisis klaster tidak ada variabel bebas dan tergantung, karena model
-
analisis ini merupakan model independen. Kegunaan utamanya adalah untuk
mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik tertentu yang sama.
Pemakaian analisis ini biasanya pada bidang pemasaran yakni segmentasi pasar.
Analisis klaster melakukan pembentukan sub-sub kelompok berdasarkan prinsip
kesamaan (similarity). Responden yang saling berdekatan memberi jawaban yang
kurang lebih sama akan masuk ke dalam sub klaster yang sama. Sedang mereka
yang berjauhan akan dikelompokkan pada sub kelompok lain yang memberi
respon sama dengan dirinya.
3.8.2 Tujuan Dasar Analisis Klaster (Cluster)
Tujuan utama analisis klaster adalah untuk menempatkan sekumpulan
objek ke dalam dua atau lebih grup berdasarkan kesamaan-kesamaan objek atas
dasar berbagai karakteristik (Simamora, 2005:200). Melalui prinsip homogenitas
kelompok menurut Hair.et.al dalam (Simamora,2005:201) terdapat tiga sasaran
yang tersedia bagi peneliti, yaitu:
a. Deskripsi Taksonomi (Taxonomi Deskription)
Merupakan sasaran tradisional analisis klaster. Analisis klaster dapat pula
dipakai untuk memunculkan hipotesis tentang struktur objek-objek yang
diteliti
b. Simplikasi Data (Data Simplification)
Dengan taksonomi yang diperoleh adalah kelompok. Tapi berdasarkan
struktur yang diperoleh, juga bisa dijelaskan profil dari setiap kelompok
berdasarkan karakteristik yang umum dimiliki.
-
c. Identifikasi Hubungan (Relationship Identification)
Setelah klaster terbentuk dan struktur data yang mendasari diperlihatkan
dalam klaster, peneliti mendapat informasi tentang hubungan antar
observasi yang tidak mungkin diperoleh dengan menganalisis observasi
secara individu. Analisis klaster seringkali memperlihatkan kesamaan-
kesamaan maupun perbedaan-perbedaan yang tidak terdeteksi oleh
metode-metode lain.
3.8.3 Jenis Analisis Klaster (Cluster)
Menurut Suliyanto (2005:141) analisis klaster dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
a. K-Means Cluster
Metode ini adalah metode pengelompokkan dimana jumlah kelompok
yang terbentuk sudah diketahui oleh peneliti. K-Means Cluster merupakan
salah satu prosedur pengelompokkan pada Non Hierarki Cluster. Metode
ini bertujuan untuk mengelompokkan objek dengan sedemikian rupa
sehingga jarak tiap objek ke pusat kelompok di dalam satu kelompok
adalah minimum. Berdasarkan tujuan dari penelitian, metode ini
digunakan untuk mengetahui segmentasi pasar yang terbentuk berdasarkan
faktor psikografis dan