analisis segmentasi pasar berdasarkan faktor ...repository.ub.ac.id/2820/1/bagus tri...

114
ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE DI KOTA MALANG Disusun oleh : BAGUS TRI HARYADI 135020201111015 KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR

    PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN

    TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS

    ONLINE DI KOTA MALANG

    Disusun oleh :

    BAGUS TRI HARYADI

    135020201111015

    KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2017

  • ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR

    PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN

    TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS

    ONLINE DI KOTA MALANG

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Ekonomi

    Disusun oleh :

    BAGUS TRI HARYADI

    135020201111015

    KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2017

  • RIWAYAT HIDUP

    Nama : Bagus Tri Haryadi

    Tempat dan tanggal Lahir : Mojokerto, 18 Maret 1995

    Jenis Kelamin : Laki-Laki

    Alamat :Dsn.Warugununglor, Ds.kupang, Kec.Jetis,

    Kab.Mojokerto.

    Riwayat pendidikan

    1. Sekolah Dasar Negeri Pulorejo 2, 2002-2008.

    2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Dawarblandong, 2008-2010.

    3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gedeg, 2010-2013.

    4. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Brawijaya 2013.

    Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan

    1. Anggota Unit Aktivitas Bola Voli Universitas Brawijaya Periode 2014-2015.

    2. Anggota Unit Aktivitas Bola Voli Universitas Brawijaya Periode 2015-2016.

    3. Staff Divisi Perlengkapan Panitia Rektor Cup XI Tahun 2014 Unit Aktivitas

    Bola Voli Universitas Brawijaya.

    4. Staff Divisi Perlengkapan Panitia Rektor Cup XII Tahun 2015 Unit Aktivitas

    Bola Voli Universitas Brawijaya.

    5. Staff Divisi Teknisi Panitia Rektor Cup XIII Tahun 2015 Unit Aktivitas Bola

    Voli Universitas Brawijaya.

    Prestasi

    1. Juara 1 Bola Voli antar Perguruan Tinggi Se-Malang Raya Tahun 2014.

    2. Juara 1 Bola Voli Putra antar Fakultas Se-Universitas Brawijaya tahun 2014.

    3. Juara 3 Petra Choir Festival tahun 2014.

    4. Juara 2 Bola Voli Putra antar Perguruan Tinggi Se-Jawa Bali tahun 2015.

    5. Juara 1 Bola Voli antar Perguruan Tinggi Se-Pulau Jawa tahun 2015.

    6. Juara 1 Bola Voli Putra antar Fakultas Se-Universitas Brawijaya tahun 2016

  • ANALISIS SEGMENTASI PASAR BERDASARKAN FAKTOR PSIKOGRAFIS

    DAN FAKTOR DEMOGRAFIS PERUSAHAAN TEKNOLOGI PADA

    LAYANAAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE DI KOTA MALANG

    Bagus Tri Haryadi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

    Sigit Pramono, SE., M.Sc

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis segmentasi pasar yang

    terbentuk berdasarkan faktor psikografis dan faktor demografis konsumen jasa

    transportasi online di Kota Malang dengan menggunakan tehnik analisis klaster.

    Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden sebanyak 328 responden.

    Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa segmentasi pasar berdasarkan faktor

    psikografis konsumen jasa transportasi online dibagi dalam tiga variabel yang terdiri atas

    aktivitas, minat, dan opini, Sedangkan faktor demografis konsumen jasa transportasi

    online dibagi dalam lima variabel yang terdiri atas usia, jenis kelamin, penghasilan,

    pendidikan, dan kelas sosial. Variabel aktivitas, minat, opini, usia, jenis kelamin,

    pendidikan, dan penghasilan menghasilkan dua klaster dan variabel kelas sosial

    menghasilkan tiga klaster yang berisi produk – produk jasa transortasi online tertentu.

    Dari produk-produk tersebut diketahui bahwa produk jasa transportai online Gojek, Uber,

    dan Grab mempunyai brand image yang kuat di benak konsumen, dibandingkan dengan

    produk jasa transportasi online lainnya.

    Kata Kunci : Segmentasi Psikografis, Segmentasi Demografis, Analisis klaster

  • ANALYSIS OF MARKET SEGMENTATION BASED ON PSYCHOGRAPHIC

    AND DEMOGRAPHIC FACTORS OF TECHNOLOGY COMPANIES IN

    ONLINE-BASED TRANSPORTATION SERVICES IN MALANG

    Bagus Tri Haryadi

    Faculty of Economics and Business, Brawijaya University

    Sigit Pramono, SE., M.Sc

    Faculty of Economics and Business, Brawijaya University

    ABSTRACT

    This study aims to identify and analyze market segmentation which is formed by

    psychographic and demographic factors of consumers of online-based transportation

    services in Malang using cluster analysis technique. The respondents of this research are

    328 people. The results of the analysis indicate that market segmentation based on

    psychographic factor of online-based transportation services consumer is divided into

    three variables: they are activities, interests and opinions. Demographic factor of online-

    based transportation service consumer is divided into five variables: they are age, sex,

    income, education , and social class. Variables of activities, interests, opinions, age, sex,

    education, and income produces two clusters and variable social class yielded three

    clusters that contain certain online-based transportation services products. Of such

    products, it is identified that products of online-based transportation service of Gojek,

    Uber, and Grab have a strong brand image in the minds of consumers than other online-

    based transportation services products.

    Keywords: Segmentation Psychographics, Demographic Segmentation, Cluster Analysis

  • KATA PENGANTAR

    Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

    judul: “Analisis Segmentasi Pasar Berdasarkan Faktor Psikografis Dan Faktor

    Demografis Perusahaan Teknologi Pada Layanan Jasa Transportasi Berbasis

    Online Di Kota Malang”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk

    memenuhi syarat dalam mencapai derajat Sarjana Ekonomi pada Jurusan

    Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

    Saya menyadari bahwa terselesaikannya karya akhir ini tidak akan terwujud

    tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

    kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

    1. Bapak Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

    2. Ibu Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS.CFP. selaku Ketua Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

    3. Bapak Sigit Pramono, SE., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing, terima kasih

    yang sebesar-besarnya atas semua bimbingan dan pembelajarannya.

    4. Bapak Sunaryo, SE., M.Si., Ph.D. selaku Dosen Penguji, terima kasih atas

    semua bimbingan dan pembelajarannya.

    5. Bapak Taufiq Ismail, SE., SS., MM. selaku Dosen Penguji terima kasih atas

    semua bimbingan dan dan pembelajarannya.

    6. Bapak dan Ibu atas doa dan dukungannya yang telah diberikan selama

    penyelesaian skripsi ini.

  • 7. Semua teman-teman yang memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan yang

    kalian berikan selama ini.

    8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

    dalam penyelesaian skripsi ini.

    Saya akhiri kata pengantar ini dengan harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    banyak pihak. Amin.

    Malang, 6 Juni 2017

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN

    RIWAYAT HIDUP

    SURAT PERNYATAAN

    KATA PENGANTAR .............................................................................................8

    DAFTAR ISI ..........................................................................................................10

    DAFTAR TABEL ..................................................................................................13

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................................14

    DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................15

    ABSTRAK ...............................................................................................................6

    BAB 1 .................................................................... Error! Bookmark not defined.

    1.1. Latar Belakang ............................................................Error! Bookmark not defined.

    1.2 Rumusan Masalah .......................................................Error! Bookmark not defined.

    1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................Error! Bookmark not defined.

    1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................Error! Bookmark not defined.

    1.3.2 Manfaat Penelitian ...............................................Error! Bookmark not defined.

    BAB II .................................................................... Error! Bookmark not defined.

    2.1 Pemasaran ..................................................................Error! Bookmark not defined.

    2.1.1 Pengertian Pemasaran .........................................Error! Bookmark not defined.

    2.1.2 Konsep Pemasaran ...............................................Error! Bookmark not defined.

    2.2 Pengertian jasa ............................................................Error! Bookmark not defined.

    2.2.1 Karakteristik Jasa ..................................................Error! Bookmark not defined.

    2.3 Pengertian Segmentasi Pasar ......................................Error! Bookmark not defined.

    2.3.1 Tujuan Segmentasi Pasar .....................................Error! Bookmark not defined.

    2.3.2 Pendekatan-pendekatan Segmentasi ..................Error! Bookmark not defined.

    2.3.3 Pola Segmentasi ..................................................Error! Bookmark not defined.

    2.3.4 Dasar dan Kriteria Pembentukan Segmentasi Pasar .......... Error! Bookmark not

    defined.

    2.3.5 Langkah-Langkah Dalam Segmentasi Pasar .........Error! Bookmark not defined.

    2.3.6 Metode Analisis Riset Segmentasi Pasar .............Error! Bookmark not defined.

    2.4 Pengertian Segmentasi Psikografis .............................Error! Bookmark not defined.

  • 2.4.1 Psikografis dalam Pernyataan AIO (Activities, Interest, and Opinion) ........ Error!

    Bookmark not defined.

    2.5 Pengertian Segmentasi Demografis ............................Error! Bookmark not defined.

    2.6 Penelitian Terdahulu ...................................................Error! Bookmark not defined.

    2.7 Kerangka Konseptual ..................................................Error! Bookmark not defined.

    BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.

    METODOLOGI PENELITIAN ............................. Error! Bookmark not defined.

    3.1 Rancangan Penelitian ..................................................Error! Bookmark not defined.

    3.2 Populasi dan Sampel ...................................................Error! Bookmark not defined.

    3.2.1 Populasi ................................................................Error! Bookmark not defined.

    3.2.2 Sampel ..................................................................Error! Bookmark not defined.

    3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ........................Error! Bookmark not defined.

    3.3.1 Jenis Data .............................................................Error! Bookmark not defined.

    3.3.2 Metode Pengumpulan Data .................................Error! Bookmark not defined.

    3.4 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ............Error! Bookmark not defined.

    3.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian ............................Error! Bookmark not defined.

    3.4.2 Definisi Operasional Variabel ...............................Error! Bookmark not defined.

    3.5 Tehnik Pengukuran Data .............................................Error! Bookmark not defined.

    3.6 Uji Instrumen ..............................................................Error! Bookmark not defined.

    3.6.1 Uji Validitas ..........................................................Error! Bookmark not defined.

    3.6.2 Uji Reliabilitas .......................................................Error! Bookmark not defined.

    3.7 Analisis Data Deskriptif Frekuensi ...............................Error! Bookmark not defined.

    3.8 Analisis Klaster (Cluster) ..............................................Error! Bookmark not defined.

    3.8.1 Pengertian Analisis Klaster (Cluster) ....................Error! Bookmark not defined.

    3.8.2 Tujuan Dasar Analisis Klaster (Cluster) .................Error! Bookmark not defined.

    3.8.3 Jenis Analisis Klaster (Cluster) ..............................Error! Bookmark not defined.

    3.8.4 Tahap-Tahap dalam Analisis Klaster ....................Error! Bookmark not defined.

    3.9 Kerangka Pemecahan Masalah ...................................Error! Bookmark not defined.

    BAB IV .................................................................. Error! Bookmark not defined.

    HASIL DAN PEMBAHASAN .............................. Error! Bookmark not defined.

    4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................Error! Bookmark not defined.

    4.1.1 Gambaran Kota Malang .......................................Error! Bookmark not defined.

    4.1.2 Gambaran Umum Jasa Tranportasi Online ..........Error! Bookmark not defined.

  • 4.1.3 Karakteristik Responden ......................................Error! Bookmark not defined.

    4.2 Uji Instrumen ..............................................................Error! Bookmark not defined.

    4.2.1 Uji Validitas ..........................................................Error! Bookmark not defined.

    4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................Error! Bookmark not defined.

    4.3 Hasil Analisis Klaster (Cluster) .....................................Error! Bookmark not defined.

    4.6 Pembahasan ................................................................Error! Bookmark not defined.

    BAB V.................................................................... Error! Bookmark not defined.

    KESIMPULAN DAN SARAN .............................. Error! Bookmark not defined.

    5.1 Kesimpulan ..................................................................Error! Bookmark not defined.

    5.2 Saran ...........................................................................Error! Bookmark not defined.

    DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Variabel Segmentasi Utama untuk Pasar Konsumen .......... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..........Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pemakaian .... Error! Bookmark

    not defined.

    Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek .......Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ...................................................Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas (Lanjutan)..................................Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ...............................................Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4.8 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Aktivitas ...... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.9 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Aktivitas.. Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.10 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Minat .......... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.11 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Minat .... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.12 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Opini ........... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.13 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Opini ..... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.14 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Usia ............ Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.15 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Usia ...... Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.16 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Jenis kelamin ..... Error! Bookmark

    not defined.

    Tabel 4. 17 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Jenis kelamin ............... Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4.18 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Penghasilan Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.19 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Penghasilan . Error! Bookmark

    not defined.

    Tabel 4.20 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Pendidikan . Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.21 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Pendidikan .. Error! Bookmark

    not defined.

  • Tabel 4.22 Agglomeration Schedule Pengujian Variabel Kelas sosial . Error! Bookmark not

    defined.

    Tabel 4.23 Hasil Pengelompokan Objek Pengujian Variabel Kelas Sosial .. Error! Bookmark

    not defined.

    Tabel 4.24 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Variabel Aktivitas

    ..............................................................................................Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4.25 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Variabel Minat . Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4. 26 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Variabel Opini . Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4.27 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Usia Error! Bookmark

    not defined.

    Tabel 4.28 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4.29 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Penghasilan ..... Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4. 30 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Pendidikan ...... Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4.31 Kelompok Produk Jasa Transportasi Online Berdasarkan Kelas Sosial ...... Error!

    Bookmark not defined.

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................Error! Bookmark not defined.

    Gambar 3. 1 Kerangka Pemecahan Masalah ........................Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.1 Dendogram untuk pengujian Aktivitas .............Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.2 Dendogram untuk pengujian Minat ..................Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.3 Dendogram untuk pengujian Opini ...................Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.4 Dendogram untuk pengujian Usia ....................Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.5 Dendogram untuk pengujian Jenis kelamin ......Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.6 Dendogram untuk pengujian Penghasilan ........Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 7 Dendogram untuk pengujian Pendidikan ........Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.8 Dendogram untuk pengujian Kelas Sosial .........Error! Bookmark not defined.

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 ............................................................................Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 2 ............................................................................Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 3 ............................................................................Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 4 ............................................................................Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 5 ............................................................................Error! Bookmark not defined.

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kota malang merupakan kota yang terletak pada ketinggian antara 440 –

    667 meter diatas permukaan air laut dengan luas wilayah kota malang adalah

    242,10 km2. Jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2016 mencapai sekitar

    895,387 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun

    (http://www.malangkota.go.id/). Kota Malang merupakan kota wisata, dimana

    iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara

    22,7oC – 25oC yang mendukung adanya suatu destinasi wisata berkembang di

    Kota Malang. Kota Malang juga dikenal dengan kota pelajar, karena dikota ini

    terdapat perguruan tinggi dan sekolah yang setiap tahunnya menerima pendatang

    baru dari luar kota malang untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Malang.

    Pertumbuhan penduduk di Kota Malang memberikan kemungkinan untuk menjadi

    pembeli sebuah produk dan sebagai konsumen loyal, yang dapat menghadirkan

    profit (laba).

    Proses globalisasi semakin berkembang dengan tingkat ekskalasi yang

    semakin tinggi dan intensitas yang dalam pada awal dua puluh satu ini. globalisasi

    merambah semua jenis produk dan tidak menyisakan wilayah geografis tertentu.

    Salah satunya ada pada era teknologi. Pergerakan teknologi yang semakin gencar

    dan cepat sangat mempengaruhi tingkat penerimaan pasar, maka semakin cepat

    pula respon yang diterima pasar. Kecepatan respon pasar ditanggapi cepat oleh

    http://www.malangkota.go.id/

  • pelaku bisnis dengan mengoptimalkan teknologi sebagai ujung tombak dalam

    pemasaran.

    Seiring dengan perkembangan usaha dari waktu ke waktu usaha jasa di

    bidang transportasi di Kota Malang sedang mengalami perkembangan yang cukup

    pesat. Usaha jasa dibidang transportasi merupakan salah satu usaha yang sedang

    berkembang dengan baik di Kota Malang. Menurut Miro (2005) transportasi

    dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, mengerakkan, mengangkut, atau

    mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ketempat yang lain, dimana di tempat

    lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan

    tertentu. Menjalankan usaha dibidang transportasi bisa menjadi usaha yang

    menjanjikan apabila dikelola dengan baik dan inovatif.

    Salah satu jalan yang paling efektif untuk memperoleh hasil yang

    maksimal adalah menggunakan media internet. Saat ini internet digunakan dalam

    berbagai bidang kehidupan seperti bisnis, pendidikan, perbankan, dan lain

    sebagainya. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

    (APJII) data pengguna internet di Indonesia tahun 2016 melaporkan bahwa

    pengguna internet di Indonesia yang menggunakan internet yakni 132,7 juta jiwa.

    Kegunaan internet adalah untuk mendapatkan informasi yang luas, akses tidak

    terbatas oleh waktu dan tempat, biaya yang relatif murah, menjadi daya tarik

    utama yang di sediakan bagi pengguna internet. Teknologi internet apabila

    dimanfaatkan dengan baik akan membawa hasil yang baik pula, antara lain

    sebagai pemasaran ataupun menerapkan e-application ke dalam website tersebut.

  • Usaha transportasi merupakan usaha yang potensial yang banyak

    memberikan keuntungan. Usaha transportasi terbagi berdasarkan jenis dan

    segmennya. Berdasarkan jenisnya dibagi atas transportasi udara, transportasi laut,

    dan transportasi darat. Peluang usaha yang sesuai dengan Kota Malang adalah

    usaha transportasi darat karena memiliki pasar yang cukup besar dan modal yang

    diperlukan dapat dikembangkan mulai dari skala kecil. Bisnis transportasi darat

    terbagi atas 4 jenis, yaitu usaha transportasi privat, semi privat, semi umum, dan

    transportasi umum. Usaha dalam bidang jasa transportasi umum saat ini pun

    menjadi prospek usaha yang menguntungkan terutama di daerah kota dengan

    pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kota Malang merupakan kota yang memiliki

    tingkat kemacetan yang cukup tinggi, sehingga masyakat membutuhkan jasa

    transportasi yang praktis dan juga cepat.

    Dalam mengatasi masalah kemacetan, jasa transportasi ojek dapat menjadi

    solusi yang efektif bagi masyarakat dalam beraktifitas. Ojek merupakan

    transportasi umum informal berupa sepeda motor. Disebut informal karena

    pengoperasiannya belum memiliki izin dari pemerintah, namun tetap diminati

    sebagian besar masyarakat karena kelebihannya seperti lebih cepat dan dapat

    melewati sela-sela kemacetan di kota, serta mampu menjangkau daerah-daerah

    dengan gang-gang sempit yang sulit dilalui oleh kendaraan besar seperti mobil.

    Perkembangan jasa transportasi umum berupa ojek sedang mengalami

    perkembangan yang cukup pesat, banyaknya jasa transportasi akan sangat

    menunjang usaha yang sama terus bermunculan. Oleh karena itu, membuat

    semakin banyak usaha transportasi ini berdiri dan akan meningkatkan persaingan

    di Kota Malang.

  • Terobosan baru dimunculkan oleh para pengusaha muda yang

    mengembangkan inovasi baru dalam penyediaan jasa transportasi online, yaitu

    ojek online. Belakangan ini beberapa Merek ojek online berhasil merebut pasar,

    seperti Gojek, Obah, Ayojek_AYO, Kejo Malang, Re-jek Malang, Oke Jack,

    Oklat Malang, Uber, Grab, Gobak-gobek, Kuy-jek, Ojek Baper, Hai-jek, dan Ojek

    Mager.

    Alasan masyarakat saat ini lebih memilih menggunakan jasa transportasi

    online adalah sebagai persepsi masyarakat yang menilai bahwa ojek online lebih

    praktis dibanding ojek konvensional, para penggunanya dapat memesan via

    internet tanpa harus terjun kelapangan untuk mencari ojek. Pelanggan juga merasa

    aman karena jasa transportasi online ini telah terintegrasi di bawah naungan

    institusi sehingga kepercayaan pelanggan akan lebih besar, serta tarif yang telah

    terstandarkan sehingga pelanggan tidak perlu melakukan tawar menawar dengan

    driver. Menurut Handrito (2017), menjelaskan alasan lain pengguna jasa

    transportasi memilih jasa transportasi online dibandingkan dengan jasa

    transportasi konvensional dikarenakan pemerintah Kota Malang dan para pemilik

    angkutan umum (taksi maupun mikrolet) harus jujur mengakui bahwa layanannya

    sudah tidak memenuhi kebutuhan para penumpang. Armada mikrolet yang usang,

    tempat duduk yang tidak nyaman, waktu pelayanan yang tidak menentu, perilaku

    ugal-ugalan beberapa oknum sopir, hingga kebiasaan ngetem merupakan rahasia

    umum yang menjadi alasan utama para calon penumpang mikrolet berpindah ke

    moda transportasi alternatif.

    Berbeda dengan ojek pada umumnya, jasa transportasi online dilengkapi

    dengan faktor keamanan yang merupakan prioritasnya. Surat izin mengemudi

  • merupakan salah satu bentuk persyaratan yang harus dimiliki oleh para

    pengemudi jasa transportasi online. Kenyamanan lain yang diberikan yaitu

    memberikan perlengkapan berupa jaket dan helm yang bergambar identitas

    perusahaan, aplikasi berbasis internet, kualitas pelayanan diatur dan ditampilkan

    dalam sebuah aplikasi, dan pembayaran dilakukan secara tunai dan non tunai.

    Sedangkan pada layanan jasa transportasi konvensional, tidak didukung oleh

    adanya promosi, pembayaran dilakukan langsung sesuai kesepakatan, dan

    penghasilan penyedia jasa tidak pasti.

    Persaingan usaha transportasi khususnya pada bidang jasa transportasi

    online memberikan dampak yang besar bagi pelakunya untuk terus berinovasi dan

    kreatif. Persaingan jasa transportasi online memberikan rintangan yang sering

    menghampiri jasa transportasi online yakni belum adanya regulasi aturan yang

    mengatur jasa transportasi online untuk berjalan. Jasa transportasi online hadir di

    tengah kekosongan aturan. Larangan operasi transportasi online membuka debat

    legalitas, dimana pasar menyambut baik kehadiran transportasi online justru

    menyudutkan pihak-pihak yang menolak jasa transportasi online. Tantangan lain

    yang harus dihadapi oleh jasa transportasi online adalah bagaimana

    mempertahankan kualitas layanan dan memenangkan persaingan tanpa terjebak

    dengan perang harga. Inovasi menjadi kunci penting dalam mengembangkan

    layanan dalam menciptakan competitive advantage strategy bisa menjadi salah

    satu cara untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

    Jasa transportasi online memiliki penjualan yang lebih besar dibandingkan

    ojek lain yang masih konvensional. Namun demikian kondisi ini dapat berubah

    sewaktu-waktu apabila terjadi perubahan mengenai perilaku pembelian

  • konsumen. Kelangsungan suatu perusahaan tergantung kepada berubah tidaknya

    selera konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Untuk mengantisipasi hal

    tersebut, maka perusahaan dituntut untuk proaktif terhadap perubahan selera

    konsumen yang semakin kompleks memungkinkan perusahaan lebih terfokus

    dalam mengalokasi sumber daya dan menentukan sebuah strategi. Strategi

    pemasaran yang banyak digunakan oleh para produsen tersebut pada umumnya

    adalah dengan cara melakukan sebuah segmentasi pasar.

    Menurut (David,2009:454), segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai

    pembagian pasar menjadi bagian-bagian konsumen yang berbeda menurut

    kebutuhan dan kebiasaan belanja para konsumen. Segmentasi merupakan suatu

    konsep pemasaran yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin

    keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Kotler & Armstrong (2014)

    mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi yang terdiri dari segmentasi

    pasar geografi, segmentasi pasar demografi, segmentasi pasar psikografi,

    segmentasi pasar behavioralistik (perilaku).

    Penelitian ini akan berfokus pada segmentasi psikografis dan segmentasi

    demografis dalam permasalahan bidang pemasaran dengan mengambil obyek jasa

    transportasi online di Kota Malang. Peneliti memilih mengadakan penelitian pada

    jasa transportasi online di Kota Malang dikarenakan Kota Malang memiliki

    aktivitas perekonomian yang merata dalam berbagai kondisi sosial ekonomi

    masyarakat, serta adanya persaingan jasa transportasi online dan konvensional

    memberikan dampak perubahan gaya hidup masyarakat dalam pemilihan jasa

    transportasi. Kota Malang memiliki letak demografis dengan tingkat pertumbuhan

    3,9% per tahun dan jumlah penduduk Kota Malang mencapai 895,387 jiwa

  • (http://www.malangkota.go.id). Letak demografis Kota Malang cukup dalam

    melakukan sebuah penelitian dimana pertumbuhan perekonomian di Kota Malang

    menjadi semakin baik dengan menjamurnya wisata dan perguruan tinggi sebagai

    pasar dan peluang pelaku bisnis untuk menyerap laba (profit). Rangsangan

    pemasaran meliputi produk, harga, promosi dan saluran distribusi, sedangkan

    rangsangan lain berupa ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Variabel

    segmentasi yang ditanggapi atau respon dengan baik (positif) oleh konsumen akan

    memiliki peluang besar bagi produk yang akan dibuat ataupun produk yang sudah

    ada untuk dibeli.

    Pemasar juga memerlukan profil psikografis dan demografis dari sasaran

    yang akan dituju. Psikografis akan memberikan data seperti motif, minat, sikap

    dan lain-lain. Kepribadian mencerminkan pada karakter, sifat dan citra diri yang

    pada hakekatnya adalah suatu kombinasi yang kompleks antara sikap terhadap diri

    sendiri dan hal-hal yang mencerminkan peranan yang dibawa seseorang dalam

    lingkungan masyarakatnya. Sedangkan gaya hidup mencerminkan bagaimana

    seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-

    aktivitas, minat, dan opini-opininya. Psikografis digunakan untuk mengukur gaya

    hidup konsumen dengan menganalisis kegiatan, minat dan opini (Activities,

    Interest, and Opinion – AIO). Sedangkan dalam segmentasi demografis, pasar

    dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis

    seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin,

    penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial.

    Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk

    membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Tujuannya adalah untuk

    http://www.malangkota.go.id/

  • menguraikan segmen konsumen yang nantinya akan membantu organisasi

    mencapai dan memahami konsumennya.

    Alasan pemilihan topik bahasan tentang segmentasi jasa transportasi

    online ini karena dalam lingkungan yang kompetitif saat ini, memahami

    pelanggan akan lebih baik dengan memahami kelompok pelanggan dan

    kelompok-kelompok yang memiliki potensi. Dengan mengetahui segmentasi

    pelanggan yang berdasarkan perilaku mereka, kita dapat lebih baik menargetkan

    atau memberikan pilihan kepada mereka untuk tindakan yang akan dilaksanakan.

    Potensi besar dari pelanggan, berarti memahami tantangan yang besar untuk

    sebuah perusahaan dalam memilih sebuah strategi dalam menyusun sebuah pasar

    seperti produk, harga, maupun promosi. Namun, masalah yang sering muncul

    adalah ketika data mengenai perilaku suatu pelanggan tersedia dalam beberapa

    sumber yang berbeda dan suatu tindakan untuk menganalisis data yang cukup

    besar membutuhkan waktu.

    Segmentasi dilakukan bagi perusahaan untuk bisa fokus terhadap

    penawaran yang akan dilemparkan ke pasar nanti. Sebab dari kejelasan

    segmentasi pasar inilah perusahaan akan mampu untuk mengefisiensikan

    pengeluaran perusahaan. Segmentasi juga diperlukan untuk menyiasati strategi

    yang akan digunakan untuk penawaran produk. Dengan segmentasi jelas dan

    fokus, tentu konsumen akan jelas menangkap sinyal dari perusahaan tanpa

    kebingungan. Kejelasan terhadap pasar inilah yang akan mengukuhkan

    perusahaan terhadap positioningnya, apakah menjadi market leader atau market

    buzzer. Bila kejelasan ini mampu untuk ditentukan oleh perusahaan maka semakin

    tinggi nilai dari sebuah perusahaan tersebut. Tingginya nilai dari sebuah

  • perusahaan akan berimbas besar terhadap feed back dari para pembeli. Segmentasi

    memainkan peranan kunci dalam strategi pemasaran dari hampir semua organisasi

    yang berhasil, dan merupakan perangkat pemasaran yang sangat berguna untuk

    beberapa alasan. Alasan yang terpenting adalah bahwa semua pasar, termasuk

    kelompok-kelompok organisasi yang memiliki kebutuhan dan pemilihan produk

    yang berbeda. Segmentasi pasar membantu para pemasar untuk mendefinisikan

    kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat. Tujuan segmentasi pasar adalah

    memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada masing-masing segmen dan

    memberikan kepuasan kepada organisasi-organisasi di dalam segmen tersebut.

    Dengan begitu pemasar dapat memperoleh keuntungan, kepuasan dan

    kelanggengan usaha. Namun pasar terus berubah, konsumen berubah dan peta

    persaingannya berubah. Kelanggengan hanya dapat berubah kalau pemasar

    menyadari bahwa segmentasi adalah suatu hal yang penting yang masih luas,

    diperlukan segmen-segmen pasar untuk menempatkan.

    Jasa transportasi online di Indonesia memberikan gambaran mengenai

    segmentasi dari sebuah peusahaan akan menentukan kelompok-kelompok pasar

    yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang bersifat homogen. Pada

    umumnya, tidak seluruh variabel segmentasi yang ditampilkan oleh perusahaan

    akan berpengaruh secara dominan terhadap keputusan pemakaian suatu produk.

    Segmentasi mempunyai suatu tujuan yang mengkrucut. Dimana, segmentasi

    bertujuan menemukan kelompok homogen masyarakat yang sesuai sebagai

    pelanggan yang loyalitas.

    Untuk tujuan tersebut, maka perlu dilakukan analisis pasar mengenai

    pengaruh variabel segmentasi spikografis dan segmentasi demografis jasa

  • transportasi online terhadap keputusan konsumen menggunakan produk jasa

    transportasi online. Hasilnya akan menunjukkan pengaruh antara variabel

    segmentasi dengan keputusan konsumen.

    Dari latar belakang permasalahan yang ada ini, maka penulis memutuskan

    mengangkat penelitian dengan judul : ANALISIS SEGMENTASI PASAR

    BERDASARKAN FAKTOR PSIKOGRAFIS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS

    PERUSAHAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN JASA TRANSPORTASI

    BERBASIS ONLINE DI KOTA MALANG

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa

    masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana segmentasi terbentuk berdasarkan faktor psikografis konsumen jasa

    transportasi online di Kota Malang?

    2. Bagaimana segmentasi terbentuk berdasarkan faktor demografis konsumen jasa

    transportasi online di Kota Malang?

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    1. Mengetahui segmentasi pasar yang terbentuk berdasarkan faktor psikografis

    konsumen jasa transportasi online di Kota Malang.

    2. Mengetahui segmentasi pasar yang terbentuk berdasarkan faktor demografis

    konsumen jasa transportasi online di Kota Malang.

  • 1.3.2 Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak di antaranya:

    a. Bagi Perusahaan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan

    pertimbangan perusahaan untuk pengambilan suatu keputusan terkait usaha

    dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk jasa

    transportasi online dan dapat digunakan untuk merancang strategi pemasaran

    produk untuk memenangkan persaingan dalam meraih pelanggan.

    b. Bagi Akademisi

    Diharapkan mampu memberikan informasi nyata berkaitan dengan ilmu

    manajemen pemasaran untuk dijadikan perbandingan antara teori yang didapat

    selama perkuliahan dengan penerapannya di lapangan.

    c. Bagi peneliti

    Dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan hasil

    penelitian ini dikemudian hari.

  • 12

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pemasaran

    2.1.1 Pengertian Pemasaran

    Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) definisi pemasaran sebagai

    berikut :

    “pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan

    dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan

    menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.”

    Menurut Hasan (2013), “pemasaran adalah proses mengidentifikasi,

    menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang

    memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.”

    Menurut Kotler & Keller (2012), “Marketing is about identifying and

    meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of

    marketing is meeting needs profitably”

    “Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia

    dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah

    memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.”

    2.1.2 Konsep Pemasaran

    Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

    organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif

    dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

  • 13

    mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih (Kotler

    dan Armstrong, 2014).

    Menurut Kotler dan Armstrong (2014), pemasaran bersandar pada konsep

    inti berikut:

    1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan (Needs, Wants, and Demands)

    Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dan harus ada

    sehingga dapat menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) berusaha.

    Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang spesifik akan

    kebutuhan. Permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukung

    kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan membeli.

    2. Penawaran Pasar – Produk, Pelayanan, dan Pengalaman (Market Offerings –

    Products, Services, and Experiences)

    Penawaran pasar merupakan beberapa kombinasi dari produk, pelayanan,

    informasi, atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi

    kebutuhan atau keinginan mereka.

    3. Nilai Pelanggan dan Kepuasan (Customer Value and Satisfaction)

    Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan harga

    (quality, service, price) yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak

    berwujud bagi konsumen. Kepuasan merupakan penilaian seseorang dari kinerja

    yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya.

    4. Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and Relationships)

    Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang diinginkan

    dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Pemasaran terdiri

    dari tindakan yang diambil untuk membangun dan memelihara hubungan melalui

  • 14

    transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan penyalur yang melibatkan produk,

    pelayanan, ide, atau benda lainnya.

    5. Pasar (Markets)

    Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan potensial yang

    memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama,

    yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan

    dan keinginan itu.

    Menurut Sunyoto (2013:25) pada intinya konsep pemasaran meliputi:

    1. Tekanannya pada keinginan pelanggan

    2. Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan

    kemudian membuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan

    menyerahkan produk untuk memenuhi keinginan konsumen

    3. Manajemen berorientasi ke laba usaha

    4. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk

    baru, pasar esok dan pertumbuhan yang akan datang

    5. Tekanannya pada keinginan pembeli

    2.2 Pengertian jasa

    Menurut Zethaml dan Bitner (1996) memberikan batasan tentang jasa

    sebagai berikut “Service is all economic activities whose output is not a physical

    product or construction is generally consumed at that time it is produced, and

    provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or

    health). “Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk

    produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara

  • 15

    bersamaan serta memberikan nilai tambah (seperti kenyamanan, hiburan,

    kesenangan, atau kesehatan) konsumen.”

    2.2.1 Karakteristik Jasa

    Menurut Kotler dan Gary Armstrong dalam (Tjijptono,2014), secara garis

    besar karakteristik jasa terdiri dari intangibility, inseparability,

    variability/heterogeneity, perishability dan lack of ownership.

    • Intangibility

    Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau benda

    maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja atau

    usaha. Oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau

    diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

    • Inseparability

    Barang biasanya diproduksi kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa

    umumnya dijual terlebih dahulu, baru diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan

    tempat yang sama.

    • Heterogeneity/variability/inconsistency

    Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya

    terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan,

    dan dimana jasa tersebut diproduksi.

  • 16

    • Perishability

    Perishability berarti jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama

    • Lack of Ownership

    Merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang

    konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang

    dibelinya. Mereka dapat mengkonsumsi atau menjualnya. Di lain pihak, pada

    pembelian jasa, pelanggan hanya akan memiliki akses personal dan dengan jangka

    waktu yang terbatas.

    2.3 Pengertian Segmentasi Pasar

    Dalam upaya memberikan kepuasan pada konsumen dengan apa yang

    diinginkan oleh konsumen, perusahaan perlu mengelompokan konsumen atau

    pembeli ini sesuai kebutuhan dan keinginannya. Kelompok konsumen yang

    dikelompokan tersebut disebut segmen pasar, sedangkan usaha pengelompokannya

    dikenal dengan segmentasi pasar (Assauri, 2012).

    Segmentasi pasar menurut Mcdonald and Dunbar (2004) “Market

    segmentation is the process of splitting customer, or potential customers, within a

    market into different group, or market. Menurut Kasali (1998), segmentasi adalah

    proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok

    “potential costumer” yang memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan

    karakter yang memiliki respon yang sama dalam menjalankan uangnya. Karena

    sifatnya yang homogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya, oleh

    karena itu pemasar harus memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan

  • 17

    bagian pasar lainnya. Bagian segmen yang dipilih pun harus disesuaikan dengan

    kemampuan dari produsen serta bagian yang dipilih ini merupakan bagian homogen

    yang memiliki ciri-ciri yang sama. Neil (dalam Kasali,1998) memaparkan bahwa

    segmentasi pasar harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika proses pertama dimulai

    pada analisis peluang pasar.

    2.3.1 Tujuan Segmentasi Pasar

    Menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler (2013), tujuan utama dilakukannya

    segmentasi pasar yakni perusahaan atau penyedia jasa dapat menciptakan

    menawarkan produk atau jasa yang lebih baik, perusahaan dapat menemukan

    peluang pasar dan memanfaatkannya lebih cepat, dan yang terakhir perusahaan

    dapat menggunakan informasi segmentasi pasar untuk merumuskan strategi

    pemasaran yang lebih baik. Weinstein (dalam Kasali,1998), mengemukakanahwa

    segmentasi pasar mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu: melayani konsumen

    lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan.

    2.3.2 Pendekatan-pendekatan Segmentasi

    Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil

    apabila membagi-bagi konsumennya kedalam beberapa segmen. Cara ini lebih

    menjamin keberhasilan daripada melayani konsumen dengan apa adanya. Salah

    satu caranya dengan melakukan pendekatan yang penting dalam segmentasi pasar,

    seperti membagi pasar kedalam beberapa jenis pasar yang ada. Seperti yang

    dikemukakan oleh Assauri (2012), segmentasi dibagi menjadi empat variabel

    segmentasi utama bagi konsumen. Variabel segmentasi yang umum digunakan

    adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.

  • 18

    2.3.3 Pola Segmentasi

    Menurut Tjiptono (2002), segmentasi pasar memiliki 3 (tiga) macam pola

    yang berbeda, yaitu: preferensi homogen, preferensi tersebar dan preferensi

    perkelompok.

    1. Preferensi Homogen

    Pasar dimana konsumen memiliki pilihan barang dan jasa yang relatif sama.

    2. Preferensi Tersebar

    Pada pola ini, pilihan pelanggan terhadap barang dan jasa lebih berbeda-beda.

    Pilihan dari produk yang diminati oleh konsumen lebih beragam, yang

    disesuaikan dengan kepribadiaan masing-masing konsumen.

    3. Preferensi Terkelompok

    Preferensi terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen

    memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Konsumen yang berada

    dalam kelompok yang sama juga memiliki kesamaan preferensi. Artinya

    konsumen yang berada dalam kelompok yang sama cenderung memiliki selera

    yang sama terhadap suatu produk. Bagi perusahaan yang pertama kali

    beroperasi di pasar memiliki 3 (tiga) pilihan untuk memasuki preferensi ini,

    antara lain :

    a. Perusahaan dapat menempatkan diri di tengah dengan harapan dapat menarik

    semua kelompok yang ada.

    b. Perusahaan dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang terbesar

    dan dinamakan pemasaran terpusat.

    c. Perusahaan dapat mengembangkan beberapa merek dan masing-masing

    diposisikan pada segmen yang berbeda-beda.

  • 19

    2.3.4 Dasar dan Kriteria Pembentukan Segmentasi Pasar

    Supranto dan Limakrisna (2007:190) menyatakan variabel-variabel yang

    berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar konsumen. Variabel-

    variabel segmentasi utama tersebut di antaranya:

    a. Segmentasi geografis.

    Segmentasi geografis membagi pasar ke dalam unit atau satuan geografis yang

    berbeda seperti bangsa, negara, daerah/regional, propinsi, dan kota. Perusahaan

    bisa memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa daerah geografis atau

    bahkan beroperasi disemua daerah geografis akan tetapi tetap memberikan

    perhatian kepada variasi lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografis.

    b. Segmentasi demografis.

    Segmentasi demografis diperoleh dengan jalan membagi pasar ke dalam

    kelompok yang didasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis kelamin,

    jumlah anggota keluarga (family size), tipe famili, tingkat pendapatan, pekerjaan

    (occupation), pendidikan, agama, suku bangsa, dan kebangsaan. Variabel

    demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok

    konsumen.

    c. Segmentasi psikografis.

    Di dalam segmentasi psikografis pembeli dibagi ke dalam kelompok berbeda

    berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian (personality). Orang-orang

    yang ada di dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan profil

    psikografis yang berbeda.

  • 20

    d. Segmentasi perilaku.

    Di dalam segmen perilaku, pembeli dibagi ke dalam kelompok berdasarkan

    pengetahuan (tingkat pendidikan), sikap, penggunaan (use), respon terhadap

    produk dan sebagainya. Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku

    merupakan langkah permulaan yang baik untuk memulai membentuk segmen

    pasar.

    2.3.5 Langkah-Langkah Dalam Segmentasi Pasar

    Kasali (2005: 134) menyatakan pemasar mempunyai banyak pilihan dalam

    menerapkan segmentasi. Ada banyak langkah-langkah yang bisa ditempuh dalam

    melakukan segmentasi pasar. Pemilikan segmen hendaknya dilakukan

    berdasarkan riset yang memadai dengan pertimbangan-pertimbangan yang baik.

    Oleh karena itu ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan sebelum

    memilih segmen yang hendak dilakukan, yaitu:

    a. Apakah segmen itu cukup besar?

    Segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial dalam arti besar pasarnya dapat

    menjamin kontinuitas produksi sesuai dengan harga yang bersedia dibayar

    konsumen.

    b. Apa ada daya belinya?

    Populasi yang besar dalam sebuah segmen belum menjamin keberhasilan.

    Pertanyaannya adalah apakah pasar itu memiliki daya beli yang memadai dan

    kesediaan membeli.

    c. Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya?

    Sebuah segmen yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan segmen-

    segmen lainnya.

  • 21

    d. Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu?

    Sebuah segmen yang menarik selalu terbuka untuk semua pendatang baru. Tetapi

    mereka yang sudah terlebih dahulu menguasai segmen akan membuat rintangan-

    rintangan kepada calon-calon penantang.

    e. Apakah Pasar dapat dijangkau? Bagaimana menjangkaunya? Adakah media

    yang dapat menjangkau segmen tersebut dengan efektif?

    Pertanyaan-pertanyaan tersebut menandaskan bahwa segmen yang baik harus

    dapat dijangkau baik secara fisik (distribusi) maupun nonfisik yaitu melalui

    komunikasi dan promosi

    f. Apakah anda memiliki sumber daya yang memadai?

    Segmen yang baik harus kompatibel dengan SDM dan ketrampilan yang

    dimiliki perusahaan.

    2.3.6 Metode Analisis Riset Segmentasi Pasar

    Menurut Kasali (2005:558) ada beberapa teknik atau metode analisis riset

    yang dapat digunakan untuk membagi-bagi pasar ke dalam segmen-segmen yang

    lebih homogen. Yang umum digunakan adalah metode depedensi dan

    interdependensi. Untuk metode analisis segmentasi pasar dalam pendekatan

    dependensi, segmentasi dihasilkan melalui serangkaian testing hubungan antara

    variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel terikat haruslah sesuatu yang

    mencerminkan tindakan konsumen yang penting bagi kegiatan perusahaan.

    Teknik yang lazim digunakan adalah AID (Automatic Interaction Detection),

    CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection), THAID (Theta Automatic

    Interaction Detection), dan CART (Correlation Automatic Interaction Detection).

  • 22

    Pendekatan interdependensi berfungsi untuk memberikan makna terhadap

    seperangkat variabel atau membuat kelompok-kelompok secara bersama-sama.

    Dalam hal ini segmentasi dibentuk berdasarkan karakter-karakter bebas yang

    relatif homogen dari para responden (konsumen). Variabel-variabel bebas ini

    tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang harus dijelaskan atau diprediksi.

    Objektifnya adalah dengan menemukan segmen-segmen yang memiliki kesamaan

    respon terhadap variabel-variabel bebas tertentu. Variabel-variabel bebas ini

    bersifat sangat luas dan umumnya dinyatakan dalam bentuk pernyataan-

    pernyataan. Setiap pernyataan disebut variabel, dan setiap variabel mewakili

    karakter-karakter tertentu konsumen. Pada pendekatan interdependensi teknik

    yang identik digunakan adalah analisis klaster (Hierarchical Cluster dan

    Nonhierarchical Cluster). Analisis klaster adalah prosedur multivariate untuk

    mengelompokkan individu-individu ke dalam klaster-klaster berdasarkan

    karakteristik tertentu.

    Adapun metode lain yang juga dapat digunakan dalam riset-riset

    segmentasi adalah (Kasali, 2005:561):

    a. Segmentasi berdasarkan regresi (regression-based segmentation), analisis ini

    bukan semata-mata menggunakan regresi biasa tetapi dikembangkan untuk

    mengatasi kelemahan-kelemahan analisis klaster.

    b. Analisis latent class, adalah metode yang berakar pada analisis faktor, tetapi

    fungsi utamanya hanya dua yaitu, mengidentifikasi konstruk-konstruk yang secara

    teoritis membentuk variabel (underlying constructs), dan mereduksi jumlah

    variabel dari jumlah yang besar ke dalam jumlah yang lebih terkontrol.

  • 23

    c. Analisis Q-factor, juga berakar pada analisis faktor tetapi menekankan pada

    hubungan-hubungan antara responden yang dalam program komputer yang

    standar dinyatakan dalam baris-baris setiap tabel.

    Seperti yang dikemukakan sebelumnya, segmentasi harus didasarkan pada

    pengetahuan yang mendalam tentang pasar yaitu melalui riset. Tetapi riset perlu

    waktu, keterampilan, dan biaya. Adapun prosedur yang dianjurkan adalah:

    a. Mengumpulkan informasi tentang produk, persaingan dan konsumen.

    b. Mempelajari konsumen yang ingin dilayani dan menentukan basis segmentasi

    yang akan digunakan.

    c. Aplikasikan metodologi untuk mengidentifikasikan sejumlah segmen.

    d. Setelah data terkumpul, buatlah profil konsumen pada masing-masing segmen.

    e. Pilih target segment yang paling potensial baik dari segi besar, daya beli

    maupun kemampuan perusahaan melayani.

    f. Kembangkan program-program pemasaran yang konsisten dengan segmen yang

    dipilih melalui program marketing mix.

    g. Mengevaluasi dan memperbaiki program-program yang belum sejalan dengan

    kebutuhan segmen.

    2.4 Pengertian Segmentasi Psikografis

    ` Segmentasi psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan

    kepribadian manusia. Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan

    mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-

    variabel pola atau gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality). Menurut

    McDonal and Dunbar (2004) “here we have another customer insight that can

    contribute to a segmentation project but,on its own, cannot define the entirety of a

  • 24

    winning customer proposition. however, by identifying internal drivers of

    customer behaviour that can be associated with spesific segments, psycographics

    can help define the most appropriate promotional stance to take. this not only

    provides the means of catching the attention of target group in an ever cluttered

    world of communication, it can also provide the means by which you isolate and

    reach particular segments”. Sebagai contoh, segmen pasar masyarakat yang

    bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat

    (Assauri, 2012). Gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan

    waktu dan uangnya dalam aktivitas kesehariannnya, minat dan opini-opininya

    (Kasali, 2005:91).

    Menurut Kotler dan Armstrong (2014) mengatakan bahwa gaya hidup

    adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografisnya.

    Psikografis di sini dinyatakan sebagai teknik untuk mengukur gaya hidup dan

    mengembangkan klasifikasi gaya hidup, ini termasuk mengukur dimensi AIO

    (Activities, Interest, and Opinion). Aktivitas seperti pekerjaan, hobi, berbelanja,

    olahraga dan kegiatan sosial. Minat berkaitan dengan makanan, mode, keluarga,

    dan rekreasi. Sedang opini berkaitan mengenai diri mereka sendiri, isu sosial,

    bisnis, dan produk. Gaya hidup mencangkup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas

    sosial atau kepribadian seseorang, tetapi gaya hidup menampilkan pola beraksi

    dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

    2.4.1 Psikografis dalam Pernyataan AIO (Activities, Interest, and Opinion)

    Para peneliti pasar menganut pendekatan gaya hidup cenderung

    mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel AIO, yaitu aktivitas,

    interest (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Plumer (dalam

  • 25

    Kasali,2005:226) mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-

    aktivitas manusia dalam hal:

    a. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya.

    b. Minat mereka, apa yang dianggap penting di sekitarnya.

    c. Pandangan-pandangannya baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap orang

    lain.

    d. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka telah lalui dalam kehidupan

    (life cycle), penghasilan, pendidikan, dan di mana mereka tinggal.

    2.5 Pengertian Segmentasi Demografis

    Menurut McDonal and Dunbar (2004) “variables such as sex, age, lifetyle

    and so on, when used to define segments, are by implication claiming. Although

    demographic on their own cannot define the proposition a segment requires, they

    have an important role to play in a segmentation project. this background

    information about customer can be used to identify the particular profiling

    characteristics associated with the customer found in each segment. in other

    word, demographics helps identify who is found in each segment which, in turn,

    will help you determine how to reach them”. Dalam segmentasi demografis, pasar

    dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis

    seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin,

    penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial.

    Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk

    membedakan kelompok-kelompok pelanggan.

  • 26

    Tabel 2.1 Variabel Segmentasi Utama untuk Pasar Konsumen

    Segmentasi

    Geografik

    Segmentasi

    Demografik

    Segmentasi

    Psikografik

    Segmentasi Perilaku

    Wilayah

    Kota atau ukuran

    kota

    Denstity

    (urban/rural)

    Climate

    (Northern/shorthern)

    Usia

    Ukuran keluarga

    Family Life Cycle

    Jenis kelamin

    Penghasilan

    Pendidikan

    Agama

    Suku

    Generasi

    Kebangsaan

    Kelas sosial

    Gaya hidup

    Kepribadian

    Manfaat

    Status penggunaan

    Tingkat penggunaan

    Status keloyalan

    Sikap terhadap produk

    Sumber : Kotler dan Armstrong (2012)

    2.6 Penelitian Terdahulu

    Penelitian pertama yang dilakukan oleh mustikorini dan Chadiq (2009)

    yang berjudul “Analisis Segmentasi Pengguna Produk Shampo Head & Shoulder

    Di Wilayah Kecamatan Kaliwungu Kendal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengetahui segmen pasar konsumen pengguna produk Head & Shoulder. Metode

    yang digunakan adalah Non Random Sampling. Metode analisis yang digunakan

    adalah analisis klaster (cluster). Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel

    yang terdiri dari sikap, mengejar karier, dan aktualisasi memberikan pengaruh

    efektif terhadap teknologi yang tinggi, harga yang terjangkau, serta kemudahan

    dalam mendapatkan atribut. Hal ini didasarkan terhadap desain kemasan yang

    menarik serta iklan yang gencar dilakukan.

    Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) yang

    berjudul “Analisis Segmentasi Pasar Lorjuk (Solen Grensalis) Di Kabupaten

    Pamekasan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi pasar

    lorjuk di Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan yakni penelitian

  • 27

    eksploratif. Metode analisis yang digunakan adalah Cluster Analysis. Hasil

    penelitian ini membuktikan bahwa segmentasi pasar “lorjuk” untuk konsumen

    lebih didominasi karena alasan sebagai makanan camilan, untuk oleh-oleh, dan

    untuk suguhan tamu dirumah

    Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh S.Balaji dan Srivatsa

    (2012) yang berjudul “Customer Segmentasi for Decision Support Using

    Clustering and Association Rule Based Approaches”. Tujuan penelitian ini adalah

    untuk membentuk klaster berdasarkan klaim asuransi pada asuransi kesehatan.

    Metode analisis yang digunakan adalah Cluster Analysis. Hasil penelitian ini

    membuktikan bahwa pembentukan klaster diimplementasikan untuk jenis

    kebijkan dimana pada klaster satu adalah pemegang polis dengan klaim dari nilai

    yang lebih tinggi, klaster dua memiliki pelanggan resiko lebih rendah yang nilai

    klaim terendah diantara klaster satu dan tiga, klaster tiga didominasi oleh

    kelompok floater policies.

    2.7 Kerangka Konseptual

    Menurut Kotler dan Armstrong (2014) segmentasi pasar adalah kegiatan

    membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan,

    karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau

    bauran pemasaran sendiri. Penetapan target pasar terdiri dari mengevaluasi

    masing-masing daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar

    untuk dimasuki. Dalam penelitian ini yang menjadi dasar segmentasi adalah ciri-

    ciri psikografis dan demografis. Setelah variabel segmentasi dapat ditentukan,

    langkah selanjutnya adalah melakukan analisis klaster untuk mengidentifikasi

    segmen pasar yang terbentuk.

  • 28

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

    Sumber: Diolah dari berbagai sumber, 2017.

    Faktor psikografis dan

    demografis konsumen

    Perusahaan online pada PT

    Go-jek

    Segmentasi psikografis

    berdasarkan AIO

    (Activities, Interest, and

    Opinion)

    Segmentasi Demografis

  • 29

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan

    kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu deskripsi atau

    gambaran yang jelas untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan

    keputusan (Sugiyono, 2008:5). Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif

    digunakan untuk menggambarkan minat pasar terhadap penggunaan perusahaan

    jasa transportasi online di Kota Malang.

    3.2 Populasi dan Sampel

    3.2.1 Populasi

    Menurut Ferdinand (2014:171) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen

    yang berbentuk peristiwa, hal atau orang memiliki karakteristik yang serupa

    menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah

    semesta penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:80), populasi adalah

    wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

    ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa

    transportasi online di Kota Malang.

    3.2.2 Sampel

    Menurut Ferdinand (2014:171) sampel adalah himpunan bagian (subset) dari

    suatu populasi, sedangkan sampling adalah proses seleksi dan pengambilan

    sebuah sampel dari populasinya. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna

  • jasa transportasi online di lima wilayah kecamatan di kota Malang yaitu,

    Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan

    Klojen dan Kecamatan Kedung Kandang. Dipilihnya kelima kecamatan tersebut

    sebagai daerah penelitian didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai

    berikut:

    a) Lokasi penelitian difokuskan pada Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun,

    Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan klojen, dan Kecamatan Kedung Kandang

    di Kota Malang yang rata-rata masyarakatnya dilihat dari sisi pendapatan,

    gaya hidup, status sosial, pendidikan yang tinggi.

    b) Daerah Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru,

    Kecamatan klojen, dan Kecamatan kedung Kandang terletak di pusat Kota

    Malang yang merupakan kota padat dan memiliki gaya hidup yang membuat

    mereka lebih memperhatikan ketepatan waktu dalam beraktifitas.

    Menurut Ferdinand (2014:176) teknik pengambilan sampel adalah teknik

    untuk mengambil sampel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian

    ini, pendekatan pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilty

    sampling dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik

    penentuan sampel, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti dimana

    sampel yang dipilih dengan menggunakan pertimbangan tertentu sesuai

    dengan tujuan dan masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand,

    2014:179). Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan syarat-syarat sebagai berikut

    a) Responden adalah pengguna berusia 16-50 tahun, karena dengan

    pertimbangan kondisi umur tersebut dengan alasan pada usia tersebut

  • merupakan usia produktif bagi responden, usia belajar, bekerja, maupun

    beraktifitas lainya sehingga cenderung memperhatikan alat transportasi yang

    digunakan dan cukup mampu memahami pertanyaan yang diberikan dalam

    kuesioner dan telah diakui statusnya sebagai warga negara dan berdomisili di

    Kota Malang.

    b) Responden yang dijadikan objek penelitian adalah masyarakat Kota Malang

    khususnya konsumen pria dan wanita yang menggunakan produk jasa

    transportasi online.

    Memperkuat teori sebelumnya mengenai karakteristik sampel, menurut

    Menurut McDonal and Dunbar (2004) the third component of a micro-segment is,

    therefore, its size. In summary, each micro-segmen consists of:

    1. The features regarded as important by the decision-makers it represents

    2. Characteristics that tell us who these decision-makers are

    3. a volume or value figure

    Jumlah sampel yang diambil sebanyak 328 responden dianggap dapat

    mewakili seluruh populasi yang ada. Pertimbangan ini didukung pendapat

    Sekaran (2006:160) menyatakan bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang

    dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Jadi ukuran sampel yang

    terlalu besar atau terlalu kecil tidak akan membantu proyek penelitian. Penentuan

    sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 328 responden yang terdiri dari

    Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan

    Klojen, Kecamatan kedungkandang. Hal ini ditujukan agar jumlah sampel lebih

    adil dimana Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit atau lebih

    banyak dapat terwakili.

  • 3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

    3.3.1 Jenis Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

    primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau

    perseorangan seperti dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang

    dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini data primer diperoleh melalui

    pengisian kuesioner.

    3.3.2 Metode Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipercaya kebenarannya

    serta relevan mengenai masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan

    dengan metode kuesioner. Sekaran and Roger Bougie (2013) menjelaskan bahwa

    “A questionnaire is a preformulated written set of questions to which respondents

    record their answer, usually within rather closely defined alternatives”.

    3.4 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

    3.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian

    Identifikasi variabel merupakan tindakan yang bertujuan untuk mencoba

    menemukan beberapa faktor dasar yang mungkin mendasari dan mengungkapkan

    keterkaitan di antara sebagian besar variabel. Penelitian ini menggunakan metode

    pendekatan interdependensi. Metode interdependensi adalah segmentasi yang

    hanya dibentuk oleh variabel-variabel bebas (Kasali, 2005:559). Variabel bebas

    tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang harus dijelaskan dan diprediksikan.

    Variabel bebas bersifat sangat luas dan umumnya dinyatakan dalam bentuk

  • pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan disebut variabel, dan variabel-variabel

    tersebut memiliki karakter-karakter tertentu konsumen.

    Pengelompokkan konsumen (clustering) dilakukan berdasarkan karakter-

    karakter konsumen (variabel bebas). Dalam penelitian ini mengklasifikasikan

    gaya hidup konsumen berdasarkan segmentasi psikografis serta variabel dari

    segmentasi demografis. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

    a. Kegiatan (Activities) e. Jenis Kelamin

    b. Minat (Interest) f. Penghasilan

    c. Opini (Opinion) g. Pendidikan

    d. Usia h. Kelas Sosial

    3.4.2 Definisi Operasional Variabel

    Para peneliti pasar yang menganut pendekatan gaya hidup cenderung

    mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel yang diperoleh dari

    segmentasi geografis dan segmentasi demografis.

    Menurut Reynold dan Darden dalam eagle, Blacwell & Miniard

    (1994:385) definisi komponen AIO pada segmentasi pasar berdasarkan faktor

    psikografis adalah segmentasi yang biasanya tercermin dalam gaya hidup

    konsumen dengan menekankan pada tiga variabel, yaitu:

    A. Activities (kegiatan) adalah suatu tindakan nyata seperti menonton suatu

    medium, berbelanja di toko atau menceritakan kepada tetangga mengenai

    pelayanan yang baru. Dalam penelitian ini kegiatan (aktivitas) konsumen

    meliputi semua tindakan yang kemudian mempengaruhinya dalam menilai

  • dan membeli suatu produk. Definisi operasional variabel penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1) Responden melakukan identifikasi alternatif dalam pemilihan

    produk jasa transportasi online, dalam hal ini dengan cara langsung

    membandingkan produk satu dengan yang lain, seperti melihat

    tingkat kenyamanan, kecepatan waktu dalam pengantaran, serta

    sistem pembayaran yang diberlakukan.

    2) Kegiatan konsumen yang banyak dilakukan untuk kegiatan sehari-

    hari membutuhkan jasa transportasi yang cepat serta murah

    3) Responden terlebih dahulu mencari dan menghimpun informasi

    terkait produk jasa transportasi online yang hendak digunakan,

    seperti membaca majalah terlebih dahulu, mencari informasi

    dengan bertanya pada teman atau kerabat.

    B. Interest (minat) adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian

    khusus maupun terus-menerus kepadanya. Jadi konsumen ketika

    membeli atau menggunakan suatu produk dipengaruhi oleh minat atau

    ketertarikannya terhadap produk tersebut. Hal ini bisa dikarenakan harga

    produk yang terjangkau, atau kasiat dan keunggulan produk tersebut.

    Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1) Ketertarikan terhadap produk jasa transportasi online akan

    penawaran yang berikan berbeda dengan yang lain.

    2) Dengan harga yang terjangkau dapat menarik minat konsumen

    untuk menggunakan produk jasa transportasi online.

  • 3) Menyukai produk jasa transportasi online yang mudah didapat serta

    mampu memberikan perubahan yang cepat untuk membantu dalam

    beraktifitas.

    C. Opinion (opini) adalah suatu perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang

    suatu hal. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan,

    dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi

    sehubung dengan peristiwa masa yang akan datang dan penimbang

    konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya

    tindakan alternatif. Dalam hal ini opini dimaksudkan sebagai pendapat

    atau pandangan konsumen terkait produk yang dibeli atau digunakan.

    Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1) Menganggap produk jasa transportasi online yang digunakan

    adalah produk yang memiliki keunggulan lebih baik dibanding

    produk lain.

    2) Pemakai tidak beralih ke produk jasa transportasi lain meskipun

    mengalami kenaikan harga.

    3) Pemakai tidak akan beralih ke produk lain meskipun adanya

    pendapat bahwa ada produk jasa transportasi yang lebih baik.

    faktor Demografis adalah segmentasi yang biasanya tercermin

    dalam gaya hidup konsumen dengan menekankan pada beberapa

    variabel, yaitu:

    D. Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

    suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Seiring

    dengan pertambahan usia, maka akanb erbeda pula keinginan, kebutuhan,

    https://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bendahttps://id.wikipedia.org/wiki/Makhlukhttps://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hiduphttps://id.wikipedia.org/wiki/Mati

  • dan karakteristiknya. Produk-produk dengan mengacu pendekatan usia

    lebih berhati-hati dan detail, yang disesuaikan dengan karakteristik setiap

    tingkatan usia. Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1) kesadaran akan kebutuhan sebuah produk bisa dengan tingkat usia

    pemakai atau konsumen

    E. Jenis Kelamin. Mengelompokkan penduduk sesuai gender, yakni laki -

    laki dan perempuan. Namun tidak semua produk dapat dibedakan

    menurut segmen. Secara umum seks digunakan untuk mengidentifikasi

    perbedaan laki-laki dan perempuan atas dasar anatomi biologis. Gender

    untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi

    sosial budaya.

    Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1) Penilaian terhadap banyaknya pemakai jasa transportasi yang

    diukur berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sebagai

    tingkat penggunaan produk

    F. Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima

    atau diperoleh yang dapat digunakan untuk konsumsi dan menambah

    kekayaan, baik dari Indonesia maupun luar Indonesia dalam bentuk nama

    dan bentuk apapun. Pendapatan juga membagi pasar sesuai dengan

    tingkat pendapatan seperti dibawah 500 ribu sebulan, 500 ribu – 1 juta, 1

    juta – 2 juta, lebih dari 2 juta., dll. Definisi operasional variabel

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 1) Memberikan penilaian terhadap kesesuaian harga dengan produk

    yang ditawarkan.

    2) mengukur sejauh mana tingkat pendapatan pengguna terhadap

    pemakaian produk jasa transportasi online.

    3) melihat intensitas pemakaian produk jasa transportasi online sesuai

    dengan tingkat pendapatan pengguna.

    G. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

    kebiasaan seorang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

    berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan

    sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan

    secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada

    cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.

    Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah

    dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas,

    atau magang. Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1) Mengetahui tingkat pendidikan pengguna produk jasa transportasi

    online.

    2) Responden melakukan identifikasi alternatif dalam pemilihan

    produk jasa transportasi online, dalam hal ini peneliti akan melihat

    berapa besar intensitas pemakaian produk menurut jenjang

    pendidikan pengguna jasa transportasi online

    H. Kelas Sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke

    dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota

    https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian

  • setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama`dan para anggota

    kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.

    Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1) Memberikan penilaian atas (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan

    perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap

    kelas dari anggota kelas sosial lainnya.

    3.5 Tehnik Pengukuran Data

    Skala pengukuran merupakan kesimpulan yang digunakan sebagai acuan

    untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur. Alat ukur tersebut

    bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala

    pengukuran dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan

    untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi orang yang selanjutnya disebut

    sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item yang menggunakan skala Likert

    mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Purwanto, 2007:63).

    Rentang skala yang digunakan untuk mengukur derajat selalu/sangat

    setuju atau tidak pernah/sangat tidak setuju untuk setiap variabel dalam penelitian

    ini adalah 4 (empat) sampai dengan 1 (satu), yaitu dengan tingkat pembobotan

    sabagai berikut :

    Skor 4 = selalu/sangat setuju.

    Skor 3 = sering/setuju.

    Skor 2 = jarang/tidak setuju.

    Skor 1 = tidak pernah/sangat tidak setuju.

  • Modifikasi skala Likert dari 5 kategori jawaban menjadi 4 kategori

    jawaban dengan meniadakan kategori jawaban yang di tengah-tengah berdasarkan

    3 alasan sebagai berikut (Hadi, 1991:20):

    a. Kategori undicided (kategori jawaban di tengah ) mempunyai arti ganda,

    bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga

    netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau ragu-ragu. Kategori

    jawaban ganda arti (multi interpetable) ini tentu saja tidak diharapkan oleh

    instrumen.

    b. Tersedianya jawaban di tengah (netral) dapat menimbulkan kecenderungan

    menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang

    ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya ke arah setuju atau tidak

    setuju.

    c. Maksud dari kategori 4 jawaban adalah untuk melihat kecenderungan

    pendapat responden kearah setuju atau tidak setuju. Jika tersedia 5

    jawaban akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi

    banyaknya informasi yang dapat diperoleh dari para responden.

    3.6 Uji Instrumen

    3.6.1 Uji Validitas

    Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes

    melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument dikatakan valid jika instrument

    tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, jika instrument tidak

    valid maka tidak akan berguna dalam penelitian. Semakin tinggi validitas

    suatu fungsi ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya (Sekaran,

    2006). Sedangkan Sugiyono (2014) berpendapat bahwa yang disebut dengan

  • data valid adalah "Menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

    sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

    peneliti." Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut, validitas dapat

    diartikan sebagai tingkat kesahihan alat ukur dalam mengukur secara benar

    apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia

    melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang

    seharusnya diukur. Pengujian ini dilakukan agar peneliti mampu mengetahui

    apakah data yang didapat selama penelitian merupakan data valid dengan cara

    membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian

    dengan nilai rtabel. Apabila rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan

    valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak

    valid. Tingkat kevalidan data juga dapat diuji dengan membandingkan indeks

    korelasi product moment Pearson dengan taraf signifikasi sebesar 5%.

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana

    pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan karena itu

    menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item

    dalam instrumen (Sekaran, 2006).

    Teknik yang digunakan untuk menganalisis reliabilitas kuesioner adalah

    dengan metode Alpha Cronbach’s yang berskala 0 sampai 1 dengan bantuan

    program SPSS.

    Untuk menentukan besarnya koefisien alpha, maka ukuran kemantapan

    alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut Triton (dalam Sujianto,2009).

  • 1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s/d 0,20, berarti kurang reliabel

    2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s/d 0,40, berarti agak reliabel

    3. Nilai Alpha Cronbach 0,41 s/d 0,60, berarti cukup reliabel

    4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s/d 0,80, berarti reliabel

    5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s/d 1,00, berarti sangat reliabel.

    3.7 Analisis Data Deskriptif Frekuensi

    Analisis deskriptif frekuensi adalah analisis yang menggambarkan

    fenomena populasi atau sampel. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

    frekuensi jawaban responden dengan menggunakan tabulasi data dan dapat

    digunakan untuk memberikan saran dalam penelitian. Setelah mengetahui

    frekuensi jawaban responden, maka dapat diberikan penelitian terhadap masing

    masing indikator variabel penelitian.

    3.8 Analisis Klaster (Cluster)

    3.8.1 Pengertian Analisis Klaster (Cluster)

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis klaster.

    Analisis klaster adalah suatu prosedur multivariate untuk mengelompokkan

    individu-individu ke dalam klaster-klaster berdasarkan karakteristik tertentu

    (Kasali, 2005:590). Jadi pada prinsipnya analisis klaster digunakan untuk

    mengelompokkan objek (responden, konsumen, produk, dan lain-lain) atau

    merupakan proses untuk meringkas sejumlah objek menjadi lebih sedikit dan

    menamakannya sebagai klaster. Dasar pengelompokkan yang digunakan dalam

    analisis klaster adalah kesamaan (similarity) atau jarak ketidaksamaan (distance).

    Dalam analisis klaster tidak ada variabel bebas dan tergantung, karena model

  • analisis ini merupakan model independen. Kegunaan utamanya adalah untuk

    mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik tertentu yang sama.

    Pemakaian analisis ini biasanya pada bidang pemasaran yakni segmentasi pasar.

    Analisis klaster melakukan pembentukan sub-sub kelompok berdasarkan prinsip

    kesamaan (similarity). Responden yang saling berdekatan memberi jawaban yang

    kurang lebih sama akan masuk ke dalam sub klaster yang sama. Sedang mereka

    yang berjauhan akan dikelompokkan pada sub kelompok lain yang memberi

    respon sama dengan dirinya.

    3.8.2 Tujuan Dasar Analisis Klaster (Cluster)

    Tujuan utama analisis klaster adalah untuk menempatkan sekumpulan

    objek ke dalam dua atau lebih grup berdasarkan kesamaan-kesamaan objek atas

    dasar berbagai karakteristik (Simamora, 2005:200). Melalui prinsip homogenitas

    kelompok menurut Hair.et.al dalam (Simamora,2005:201) terdapat tiga sasaran

    yang tersedia bagi peneliti, yaitu:

    a. Deskripsi Taksonomi (Taxonomi Deskription)

    Merupakan sasaran tradisional analisis klaster. Analisis klaster dapat pula

    dipakai untuk memunculkan hipotesis tentang struktur objek-objek yang

    diteliti

    b. Simplikasi Data (Data Simplification)

    Dengan taksonomi yang diperoleh adalah kelompok. Tapi berdasarkan

    struktur yang diperoleh, juga bisa dijelaskan profil dari setiap kelompok

    berdasarkan karakteristik yang umum dimiliki.

  • c. Identifikasi Hubungan (Relationship Identification)

    Setelah klaster terbentuk dan struktur data yang mendasari diperlihatkan

    dalam klaster, peneliti mendapat informasi tentang hubungan antar

    observasi yang tidak mungkin diperoleh dengan menganalisis observasi

    secara individu. Analisis klaster seringkali memperlihatkan kesamaan-

    kesamaan maupun perbedaan-perbedaan yang tidak terdeteksi oleh

    metode-metode lain.

    3.8.3 Jenis Analisis Klaster (Cluster)

    Menurut Suliyanto (2005:141) analisis klaster dibagi menjadi dua jenis

    yaitu:

    a. K-Means Cluster

    Metode ini adalah metode pengelompokkan dimana jumlah kelompok

    yang terbentuk sudah diketahui oleh peneliti. K-Means Cluster merupakan

    salah satu prosedur pengelompokkan pada Non Hierarki Cluster. Metode

    ini bertujuan untuk mengelompokkan objek dengan sedemikian rupa

    sehingga jarak tiap objek ke pusat kelompok di dalam satu kelompok

    adalah minimum. Berdasarkan tujuan dari penelitian, metode ini

    digunakan untuk mengetahui segmentasi pasar yang terbentuk berdasarkan

    faktor psikografis dan