analisis masalah tutor blok 17 a (1).docx

18
1 I. Analisis Masalah 1. Budi, a boy, 12 month, was hospitalized due to diarrhea.  Budi, bayi laki-laki, 12 bulan, di rawat karena diare. a. Apa itu diare akut, diare persisten, diare kronis, disentri, kolera? Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik. Diare persisten: merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus. penyebab diare persisten sama dengan diare akut.(  Pedoman  Pemberantasan Penyakit Diare edisi ke 3 depkes RI Direktorat Jenderal PPM& PL tahun 2007) Diare akut adalah diare yang terjadi atau berlangsung di bawah 14 hari Diare kronis adalah diare yang terjadi atau berlangsung lebih dari 14 hari Disentri adalah gangguan peradangan usus yang menyebabkan BAB atau diare beserta darah Kolera adalah penyakit diare akut yang dalam beberapa jam dapat mengakibatkan dehidrasi progresif yang cepat dan berat serta kematian (Harrison, 1999)  b. Bagaimana Patofisiologi dan pathogenesis diare? Virus masuk melalui fecal oral  Virus menginvasi enterosit pada ujung vili usus kecil, bermultiplikasi  Mikrovili rusak  Kripta menjadi hiperplasi  Sekresinya kian bertambah, Sifat absorsinya berkurang (akibat rusak vili), dan Vili digantikan dgn yg imatur sehingga enzim-enzim percernaan kurang sempurna terbentuk terutama enzim disakaridase (laktase)  diare.

Upload: charisma-tiara-ressya

Post on 11-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jguutiughkuui

TRANSCRIPT

I. Analisis Masalah1. Budi, a boy, 12 month, was hospitalized due to diarrhea. Budi, bayi laki-laki, 12 bulan, di rawat karena diare.

a. Apa itu diare akut, diare persisten, diare kronis, disentri, kolera?Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik. Diare persisten: merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus. penyebab diare persisten sama dengan diare akut.(Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare edisi ke 3 depkes RI Direktorat Jenderal PPM& PL tahun 2007)Diare akut adalah diare yang terjadi atau berlangsung di bawah 14 hariDiare kronis adalah diare yang terjadi atau berlangsung lebih dari 14 hariDisentri adalah gangguan peradangan usus yang menyebabkan BAB atau diare beserta darahKolera adalah penyakit diare akut yang dalam beberapa jam dapat mengakibatkan dehidrasi progresif yang cepat dan berat serta kematian (Harrison, 1999)

b. Bagaimana Patofisiologi dan pathogenesis diare?Virus masuk melalui fecal oral Virus menginvasi enterosit pada ujung vili usus kecil, bermultiplikasi Mikrovili rusak Kripta menjadi hiperplasi Sekresinya kian bertambah, Sifat absorsinya berkurang (akibat rusak vili), dan Vili digantikan dgn yg imatur sehingga enzim-enzim percernaan kurang sempurna terbentuk terutama enzim disakaridase (laktase) diare.

c. Apa etiologi dari diare terutama pada bayi?85%: Rotavirus, ETEC, dan non microorganisme, 15% kasus lainnya: other bacterium, other virus, parasite, malabsorption, food allergy, food poisoning, immunodeficiency, dll.Contoh mikroorganisme penyebab diare adalah:a. Virus : Rotavirus, virus Norwalk, Norwalk like virus, Astrovirus, Calcivirus, Adenovirus.b.Bacteria: Escherichia coli (EPEC, ETEC, EHEC, EIEC), Salmonella, Shigella, Vibrio cholera 01, Clostridium difficile, Aeromonashydrophilia, Plesiomonasshigelloides, Yersinia enterocolitis, Campilobacterjejuni, Staphilococcusaureus, Clostridium botulinum3. Parasite: Entamoebahistolytica, Dientamoebafragilis, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum, Cyclosporasp, Isospora belli, Blastocystishominis, Enterobiusvermicularis.4. Cacing : Strongiloidesstercoralis, Capillariaphilippinensis, Trichinellaspiralis. 5. Jamur: Candidiasis, Zygomycosis,Coccidioidomycosis

d. Bagaimana tatalaksana diare berdasarkan patofisiologinya?WHO menganjurkan empat hal utama yang efektif dalam menangani anak-anak yang menderita diare akut, yaitu:1. Penggantian cairan (rehidrasi), cairan yang diberikan secara oral untuk mencegah dehidrasi dan mengatasi dehidrasi yang sudah terjadi2. Pemberian makanan terutama asi, selama diare dan pada masa penyembuhan diteruskan3. Tidak menggunakan obat antidiareAntibiotika hanya diberikan pada kasus kolera dan disentri yang disebabkan oleh shigella, sedangkan metronodazole diberikan pada kasus giardiasis dan amebiasis4. Petunjuk yang efektif bagi ibu serta pengasuh tentang: Bagaimana merawat anak yang sakit di rumah, terutama tentang bagaimana membuat oralit dan cara memberikannya Tanda-tanda yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk membawa anak kembali berobat dan mendapat pengawasan medik yang baik Metoda yang efektif untuk mencegah kejadian diare.

e. Apa saja factor resiko dari diare? Usia: risiko terkena diare persisten, terutama setelah suatu episode diare akut, lebih tinggi pada bayi-bayi yang usianya kurang dari setahun. Nutrisi buruk: malnutrisi meningkatkan lamanya diare dan risiko diare persisten Mekanisme kekebalan alami: anak-anak yang memiliki mekanisme kekebalan tubuh yang buruk, entah karena malnutrisi, penyakit atau factor-faktor lainnya, mermiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diare persisten Infeksi sebelumnya: risiko terkena diare persisten meningkat 3- 4 kali selama bulan-bulan setelah episode diare akut. Banyak bayi terkena diare persisten setelah terkena infeksi campak. Susu hewan: anak-anak yang minum susu hewan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diare persisten. Hal ini dapat disebabkan oleh:1. Susu hewan yang terkontaminasi bakteri penyebab penyakit2. Kerusakan dinding usus oleh protein yanga ada dalam susu hewan3. Intoleransi terhadap laktosa, yakni suatu protein yang ada dalam susu.4. Beberapa mekanisme yang belum diketahui

2. Four days before admission, the patient had non projectile vomiting 6 times a day. He vomited what he ate. 4 hari sebelum di rawat, pasien mengalami muntah non proyektil 6 x sehari. Dia memuntahkan apa yang dia makan.

a. Bagaimana patofisiologi muntah?

Iritasi traktus gastrointestinalMendorong isi usus kembali ke duodenum & lambungDuodenum & lambung menjadi sangat meregangRangsangan emetikSaraf afferent vagalSaraf simpatisPusat muntah pada postrema m.oblongata di dasar ventrikel ke4Impuls motorik ke GIT atas (lewat saraf cranial V, VII, IX, X, XII) & ke otot diafragma dan abdomen (melalui saraf spinalis)Bernafas dalamNaiknya tulang lidah & laring untuk menarik sfingter esophagus atas supaya terbukaPenutupan glottisPengangkatan palatum mole untuk menutup nares posteriorKontraksi yang kuat ke bawah diafragma bersama dengan rangsangan kontraksi semua otot dinding abdomenMemeras perut, tekanan intragastrik sampai ke batas yang tinggiSfingter esophagus bawah relaksasisecara lengkapmuntahSecara anatomis berdekatan dengan traktus solitarius (pusat salivasi)hipersalivasiTimbul gerakan antiperistaltik sampai sejauh ileum

b. Mengapa pasien ini harus di rawat karena muntah hebat?Karena muntah hebat menandakan adanya iritasi dari GIT dan akibat dari muntah hebat tersebut dapat menyebabkan dehidrasi yang hebat dan arbsobsi nutrisi yang bekurang dan pada akhirnya menyebabkan letarghi oleh karena itu pasien harus dirawat agar mendapatkan perhatian yang cukup

3. Three days before admission the patient got diarrhea 10 times a day around half glass in every defecation, there was no blood and mucous/pus in it. The frequency of vomiting decreased. 3 hari yang lalu sebelum di rawat pasien menderita diare 10 kali per hari kira-kira setengah gelas setiap kali BAB, tidak ada darah dan lendir/nanah di dalamnya. Frekuensi muntahnya berkurang.

a. Apa akibat pasien menderita diare 10 kali per hari sebanyak setengah gelas setiap kali BAB? Seperti yang kita ketahui diare 10 kali dan sebanyak setengah gelas itu adalah gejala diare yang sangat berat,Pasien menjadi dehidrasi berat karena input dan ouput yang tidak seimbang,pada kasus lebih banyak output sehingga pasien mengalami dehidrasi yang berat dan akhirnya letarghi

b. Mengapa muntahnya menjadi berkurang? Hal itu terjadi karena infeksi virus sudah sampai ke ujung distal ileum dan kolon, dimana disana sudah tidak ada lagi saraf- saraf yang berespon terhadap muntah. Saraf- saraf yang berespon terhadap muntah terdapat di lambung dan duodenum.

c. Bagaimana mekanisme terjadinya akibat dari diare 10 kali per hari tersebut?Akibat dari diare 10 kali perhari itu adalah letarghi,adapun mekanismenya itu berawal dari infeksi virus rotavirus, Virus masuk melalui fecal oral kemudian Virus menginvasi enterosit pada ujung vili usus kecil, bermultiplikasi sehingga Mikrovili rusak dan menyebabkan Kripta menjadi hiperplasi hal ini mengakibatkan Sekresinya kian bertambah, Sifat absorsinya berkurang (akibat rusak vili), dan Vili digantikan dgn yg imatur sehingga enzim-enzim percernaan kurang sempurna terbentuk terutama enzim disakaridase (laktase) dan timbulah diare,kemudian diare ini pun menjadi bertambah berat krn faktor2 lain dan menyebabkan output yang berlebihan daripada input sehinggak menyebabkan dehidrasi berat dan pada akhirnya letarghi

4. Along those 4 days, he drank eagerly and was given plain water. He also got mild fever. Selama 4 hari itu, dia merasa haus dan di berikan air putih biasa. Dia juga menderita demam yang ringan.a. Bagaimana patofisiologi dari haus karena diare?Budi minum lebih banyak akibat dehidrasi yang dialaminya.Dehidrasi terjadi akibat kehilangan air berupa muntah-muntah dan diare. Dehidrasi akan menyebabkan osmolalitas ECF meningkat. Ini akan menstimulasi pusat haus di hipotalamus, sehingga Budi akan merasa haus, sehingga banyak minum.

b. Apakah air putih biasa dapat mengatasi gejala haus tersebut? Jelaskan! (Cara pembuatan oralit)Air putih biasa kurang mampu mengatasi gejala gejala tersebut,adapun cara membuat oralit adalah sebagai berikut CARA MEMBUAT ORALIT (SEDIAAN JADI)1. Siapkan 1 gelas (200 ml) air yang telah dimasak / air teh2. kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit kedalam gelas3. aduk sampai larut benarCARA MEMBUAT LARUTAN GULA GARAM SENDIRI:1. gula satu sendok teh penuh2. garam sendok teh3. air masak 1 gelas4. campuran diaduk sampai larut benarPada bayi selain oralit juga berikan ASI, air putih setara dengan 150-200 ml minuman (1 gelas) per kg berat badan selam sehari sebagai pengganti cairan yang keluar bersama tinja.

c. Mengapa penderita ini menderita demam yang ringan?Demam diakibatkan oleh suatu reaksi imunitas tubuh oleh adanya perangsangan dari suatu antigen. Peningkatan suhu tersebut tergantung dari pola kuman yang menginfeksi. Pada infeksi rotavirus, khas mulai sesudah masa inkubasi kurang dari 48 jam dengan demam ringan sampai sedang dan muntah yang disertai dengan mulainya tinja cair yang sering. Muntah dan demam khas mereda selama hari kedua sakit tetapi diare sering berlanjut selama 5-7 hari.Selain itu, panas/ suhu tubuh tidak meningkat tajam sehingga pasien hanya mengalami demam ringan dikarenakan penyebab demamnya adalah infeksi virus, bukan bakteri. Bila pada bakteri, terutama bakteri yang pyogenic, peningkatan suhu tubuh dapat meningkat tajam akibat pengubahan set point sebagai dampak atau efek endotoksin yang dikeluarkan bakteri yang berasal dari lipopolisakarida pada membrannya.

5. Yesterday, he looking worsening, still had diarrhea but no vomiting. the amount of urination in 8 hours ago was less than usual. Budis family lives in slum area.Kemarin, dia tampak memburuk, tetap diare tetapi tidak muntah. Jumlah urin dalam 8 jam yang lalu lebih sedikit dari biasa. Keluarga budi tinggal di daerah kumuh.

a. Mengapa Budi ini tampak memburuk sedangkan dia tidak muntah lagi? Hal ini terjadi karena perjalan penyakit yang dialami Budi dimana mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan patogen adalah dengan melalui muntah dan diare. Infeksi rotavirus dapat terjadi memalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Budi mengalami muntah-muntah karena usaha tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang ada di gaster melalui rangsangan saraf-saraf simpatis ke medulla oblongata dalam hal ini ke bagian yang merupakan pusat muntah yang akan berlanjut ke proses muntah itu sendiri. Demikian pula sama halnya saat patogen ini mengiritasi mukosa duodenum. Respon terkuat terjadi pada gaster dan duodenum sehingga setelah mayoritas input virus melewati daerah tersebut, maka muntah-muntahnya berkurang. Virus pada umumnya, termasuk rotavirus bersifat self limiting, pasien pada umumnya sembuh hanya dengan terapi suportif. Namun diare tetap terjadi dikarenakan pada diare akibat rotavirus, sekresi berlebih dari elektrolit terjadi diakibatkan reaksi tubuh terhadap keberadaan virus itu sendiri. Biasanya virus sudah mulai inaktif saat memasuki hari ke 4, namun biasanya membutuhkan waktu 8 hari untuk mayoritas virus dibuang lewat feses. Selama rentang waktu inilah diare tetap dapat terjadi tanpa disertai muntah

b. Mengapa volume urin pada Budi lebih sedikit dari biasa?Buang air kecil pada kasus ini menjadi lebih sedikit dari biasa merupakan bentuk kompensasi tubuh pasien terhadap pengeluaran cairan berlebihan melalui muntah dan defekasi.Sistem hormonal tubuh, mengatur rangkaian kompensasi yang mengakibatkan urin yang terbentuk hanya sedikit. (oliguria)Penyebabnya antara lain : Berkurangnya filtrasi glomerulus Retensi air dan ion natrium* ADH (Anti Diuretik Hormon)Mekanismeinfeksi rotavirus diare dehidrasi hipovolemia volume intravascular berkurang perfusi ke ginjal menurun filtrasi menurun BAK sedikit.

c.Apa akibat dari jumlah urin yang sedikit?Jumlah urin yang sedikit menunjukan bahwa budi mengalami dehidrasi yang berat yang disebabkan oleh diare itu sendiri,akibatnya budi mengalami letarghi sampai pada shok hipovolemik

d. Apa pengaruh lingkungan yang kumuh dengan penyakit diare yang di derita Budi?Peningkatan akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai, bersama dengan promosi baik kebersihan praktek (terutama cuci tangan dengan sabun), dapat membantu mencegah diare pada anak. Bahkan, diperkirakan 88 persen dari kematian olehdiare di seluruh dunia yang disebabkan air yang tidak aman, tidak memadai sanitasi dan kebersihan yang buruk

6. Physical Examinationa. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?1. No.Hasil Px. FisikNormalInterpretasi

1.Tampak sakit beratNormal Tampak sakit parah

2.Compos mentis lemahCompos mentisKesadaran sedikit menurun

3.BP 70/50mmHgNeonatus: 80/45 6-12 bln: 90/60 1-5 thn: 95/65 Hipotensi berkurangnya cairan plasma akibat dehidrasi

4.RR 38x/m1bln-1th: 30-601th-2th: 25-50Normal

5.HR 144x/m regular, lemah3 bln-12: 80-120Takikardi

6.Temp. 38,7oC36,5-37,2oCFebris

7.BB 8,8 kg; TB 75 cm3x BB lahirNormal

8.Mata cekung Tanda dehidrasi

9.Tidak ada air mata Tanda dehidrasi

10.Mulut kering Tanda dehidrasi

11.Thoraks:- simetris- retraction (-/-)- suara nafas vesicular- suara jantung normalNormal

12.Abdomen:- datar- shuffle- Peningkatan suara bising usus Normal

motilitas usus

13.Hati teraba 1 cm di bawah arcus aorta dan processus xiphoid1 2 jari dibawah arcus costa untuk anak-anakNormal

14.Limpa tidak terabaTidak terabaNormal

15.Cubitan baru kembali setelah 2 detikLangsung kembaliTanda awal dehidrasi

16.Kulit kemerahan di sekitar orificium analis-Tanda iritasi akibat sering BAB. Adanya bahan makanan yang tidak sempurna dicerna akan diuraikan oleh bakteri di colon dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang mengiritasi kulit.

b. Bagaimana mekanisme abnormalitas? Kesadaran : Compos mentis tapi lemahKesadaran Budi yang melemah karena Budi mengalami dehidrasi berat akibat diare dan muntah yang banyak, sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dan dapat mengakibatkan kesadaran Budi menurun perlahan.

- BP : 70/50 mmHg Normalnya pada usia 6-12 bulan = 96/65 mmHgTekanan darah Budi yang turun sudah menunjukkan kegagalan kompensasi tubuh Budi. - HR : 144 x/menit, regular namun lemah Normalnya pada usia 6-12 bulan = 115 x/menit Nadi Budi yang meningkat merupakan kompensasi tubuh Budi.

- Suhu tubuh : 38,7 derajat celcius Normalnya 36-37,5 derajat celcius Demam ringan disebabkan oleh adanya infeksi Rotavirus di mukosa usus Demam juga dapat disebabkan oleh dehidrasi akibat terlalu banyaknya cairan dan elektrolit yang keluar

- BW : 8,8 kg ; TB : 75 cm berat badan dibawah rata-rata, bisa diakibatkan oleh dehidrasi ( karena bayi 70% tubuhnya berupa air ) , atau masih kategori normal

- Turgor (+) , Mata cekung , Tidak ada air mata yang keluar , Mulut kering, Ekstremitas dingin dehidrasi mengakibatkan terjadinya hipoperfusi, terutama ke perifer tubuh. Akibatnya terjadi penurunan elastisitas di daerah tersebut

- Bising usus meningkatdiakibatkan hipermotilitas usus untuk mengeluarkan cairan yang berlebih di lumen saluran cerna akibat diare

- Eritema perianaldefekasi yang sering dapat mengakibatkan kerusakan kulit perianal, terutama pada bayi. Feses yang keluar pada penderita diare sering kali bersifat asam diakibatkan malabsorpsi karbohidrat

7. Laboratory Examinationa. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?2. PemeriksaanNormalPada kasusInterpretasi

Hb (gr/dl)12-2412,8Normal

Leukosit (/mm3)9000-130009.000Normal rendah, menunjukan infeksi bukan dari bakteri

Diffcount:BasofilEosinofilNet. BatangNet. SegmenLimfositMonosit0-3 1-32-650-7020-402-8011648350NormalNormalMeningkat Menurun NormalMenurun

UrinWarnaWBCRBCProteinKekuningan---Kekuningan---NormalNormalNormalNormal

FesesKomposisi2/3 (100ml) air & 1/3 (50 ml) sisanya adalah makanan yang tidak dicerna, epitel dinding usus, bakteri apatogen, gas (indol, skatol), asam lemak.

Cair lebih banyak dari ampas

Tidak normal

Blood

-

-Normal

Mucous --Normal

WBC2-5/wf2-4 / wfNormal

RBC--Normal

c. bagaimana mekanisme abnormalitas?- Peningkatan netrofil batang netrofil batang adalah netrofil immatur yang seringkali meningkat pada awal infeksi akut akibat bakteri. Sebaiknya Budi dimonitor untuk tanda- tanda terjadinya infeksi sekunder akibat keadaan tubuhny yang melemah - WBC di feses invasi yang dilakukan rotavirus serta efeknya pada enterosit di intestinum tenue yang tidak sangat destruktif mengakibatkan hanya sedikit WBC yg dibuang di feses

c. bagaimana cara pemeriksaan HB, WBC, DC?HBCara pemeriksaan: Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N sampai tanda 2 Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 l Hapus kelebihan darah dng kertas tisu Masukan darah kedalam tabung hemometer Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabungCara pemeriksaan: Tunggu 5 menit pembentukan as. Hematin Tambah aquadest sampai warna sama dengan standart baca dalam gr/dlNilai Normal: Laki-laki: 14 18 gr/dl Wanita : 12 16 gr/dl Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl Anak anak : 11-13 gram/dl Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

WBCCara kerja :1. Isaplah darah (kapiler,EDTA,Oxalat) dengan pipet Leukosit sampai garis tanda 0,5 tepat.Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.2. Masukan ujung pipet kedalam lar. Turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45 dan lar. Turk diisap perlahan sampai garis tanda 11. Jangan sampai ada gelembung udara.3. Angkat pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.4. Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.5. Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah supaya leukosit mengendap.6. Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan objectif kecil 10x/40x pada 4 bidang besar.Pengenceran yang terjadi ialah20x. jumlah sel yang sudah dihitung dalam 4 bidang besar itu dibagi 4 menunjukan jumlah sel leukosit dalam 0,1 l. kalikan itu dengan 10 (tinggi) dan 20 (pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 l darah. Rumus : leukosit = N x 50DC PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT Prinsip: terdapat perbedaan daya serap terhadap zat asam Tujuan: menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah Alat yang digunakan:1. Mikroskop2. Obyek glass3. Lancet steril4. Pencatat waktu5. Rak pengecatan6. Rak pengering7. Minyak imersi8. Kaca penggeser9. Pinsil kacaReagen: Larutan Wright Larutan buffer pH 6,4Cara Pemeriksaan Buat hapusan darah tepi Cat hapusan dengan lar. Wright 2 menit Tetesi dengan lar buffer sama banyak selama 5 menit Siram dengan aquadest Keringkan dan baca dengan mikroskopHarga Normal: Eosinofil : 1 3 % Basofil : 0 1 % Batang : 2 6 % Segmen : 50 70 % Limfosit : 20 40 % Monosit : 2 8 %

d. Bagaimana cara pemeriksaan urin rutin miskroskopis WBC, RBC, Protein?Memeriksa kandungan mikroskopis pada urine dapat menggunakan metode carik celup yaitu dengan menggunakan carik celup yang di celupkan ke dalam urine pasien dan biarkan beberapa menit,kemudian setarakan warna pada carik celup pada warna-warna standart kandungan mikroskopis.e. Bagaimana cara pemeriksaan feses rutin WBC, RBC?Pemeriksaan feses mikroskopik adalah dengan cara mengambil sampel feses sedikit kemudian dijadikan emulsi lalu ditambahkan larutan asam asetat 10% pada emulsi tinja tersebut untuk melihat leukosit,dan rbc biasanya Eritrosit hanya terlihat bila terdapat lesi dalam kolon, rektum atau anus. Sedangkan bila lokalisasi lebih proksimal eritrosit telah hancur. Adanya eritrosit dalam tinja selalu berarti abnormal.

8. Bagaimana cara menegakkan diagnosis?AnamnesisIdentitas Keluhan utama Anamnesis tambahan Feses : warna, bau, konsistensi Demam: sejak kapan demamnya Riwayat makan : alergi, pemberian susu, makanan atau minuman lain yang mungkin mencetuskannya. Riwayat penyakit : apakah sebelumnya sudah pernah diare seperti ini atau adakah keluarga yang di rumah mengalami hal yang sama. Riwayat imunisasi anak 1 tahun Riwayat gizi: adakah penurunan berat badan dan berapa

Pemeriksaan fisik Keadaan umum Vital sign Antropometri Pemeriksaan: mata cekung, tidak ada air mata, dan mukosa mulut kering. Abdomen datar, lemas, bising usus meningkat. Positif turgor, dan terdapat kemerahan pada orificium anal Pemeriksaan tambahan : lamanya turgor, ubun ubun.

Pemeriksaan tambahan Laboratorium Urine FesesLeukosit feses Bisa juga dilakukan 1) Pemeriksaan tinja makroskopis, mikroskopis, Ph dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest bila diduga adanya intoleransi gula. Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi2) Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah, dengan menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisis gas darah menurut ASTRUP3) Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal4) Duodenal intubation, untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare kronik5) Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Ca dan P dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang)

9. Apa diagnosis banding dari diare akut berdasarkan etiologi?

Diare akutDisentriKoleraParathypi

Diare+++Berbau akasia+

Muntah+/-+/-++

Darah di tinja-/+++-

Demam+/-+++

TD

RRtakipneaTakopneatakipnea

HRtakikardiTakikarditakikardibradikardi

Hollow eyed+++

Turgor+++

Merah di sekitar anus++++/-

Konstipasi---+

10. Apa diagnosis kerja nya?Budi seorang anak laki-laki berusia 12 bulan menderita diare akut dengan dehidrasi sedang-berat et causa rotavirus.

11. Apa komplikasi nya? Hipernatremia Hiponatermia Demam Edema/overhidrasi Asidosis Hipokalemia Ileus paralitikus Kejang Intoleransi laktosa Malabsorpsi glukosa Muntah Gagal ginjal

12. Bagaimana prognosis nya?Dubia et bonam

13. Apa KDU nya pada kasus ini?Tingkat Kemampuan 4Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan- pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

IV. HipotesisBudi, a Boy, 12 month, suffer from severe dehydration due to acute diarrhea probably caused by rotavirus infection.Budi, seorang bayi laki-laki, 12 bulan, menderita dehidrasi berat di karenakan diare akut di duga akibat infeksi rotavirus.

6