analisis-jurnal (1)

3
Pada jurnal ini proses tumbuh kembang pada anak tidak begitu baik, pada hasil penelitian yang didapat berat badan pada anak cukup rendah. Jumlah DHA pada anak pun juga cukup rendah, ini yang mempengaruhi proses tumbuh kembang pada anak, sehingga mereka mengalami malnutrisi (gizi buruk). Konsumsi DHA sehari- hari anak balita kurang diperoleh dari ASI maupun makanan sehari –hari. Ditemukan bahwa rata-rata konsumsi zat gizi dari makanan sehari-hari dan tambahan 28,5gr susu skim dari paket rehabilitasi rawat jalan masih dibawah angka kecukupan gizi. Hal tersebut dikarenakan makanan yang tersedia didalam keluarga tidak cuikup mengandung energi, protein, dan zat gizi lain yang diperlukan dalam masa pertumbuhan. Pada jurnal ini diketahui bahwa beberapa anak bahwa beberapa anak mengidap anemia. Anemia pada anak balita juga berpengaruh terhadap aspek perkembanagn mental dan psikomotor pada proses tumbuh kembangnya. Pada hal ini kebanyakan anak yang mengalami gizi buruk yaitu yang pendidikan orang tuanya kurang. Pada penelitian juga ditemukan pada awal pemeriksaan anak balita tersebut menderita penyakit infeksi saluran pernasan atas (ISPA) dan terendah menderita gastroenteritis. Ada beberapa anak yang memang sudah diketahui memiliki anemia. Kebutuhan dasar tumbuh kembang Sebagaian besar sampel masih diberikan ASI, ≤ 16,8 % sampel mempunyai berat badan lahir kurang dari 2500 gr. Ternyata umur tersebut diberikan makanan pendamping ASI yaitu pisang Jumlah anak balita gizi buruk sebesar 60 anak gizi buruk. Setiap kali kunjungan sampel plasebo mendapat

Upload: septyana-m-a

Post on 16-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

Pada jurnal ini proses tumbuh kembang pada anak tidak begitu baik, pada hasil penelitian yang didapat berat badan pada anak cukup rendah. Jumlah DHA pada anak pun juga cukup rendah, ini yang mempengaruhi proses tumbuh kembang pada anak, sehingga mereka mengalami malnutrisi (gizi buruk). Konsumsi DHA sehari-hari anak balita kurang diperoleh dari ASI maupun makanan sehari hari. Ditemukan bahwa rata-rata konsumsi zat gizi dari makanan sehari-hari dan tambahan 28,5gr susu skim dari paket rehabilitasi rawat jalan masih dibawah angka kecukupan gizi. Hal tersebut dikarenakan makanan yang tersedia didalam keluarga tidak cuikup mengandung energi, protein, dan zat gizi lain yang diperlukan dalam masa pertumbuhan. Pada jurnal ini diketahui bahwa beberapa anak bahwa beberapa anak mengidap anemia. Anemia pada anak balita juga berpengaruh terhadap aspek perkembanagn mental dan psikomotor pada proses tumbuh kembangnya. Pada hal ini kebanyakan anak yang mengalami gizi buruk yaitu yang pendidikan orang tuanya kurang.Pada penelitian juga ditemukan pada awal pemeriksaan anak balita tersebut menderita penyakit infeksi saluran pernasan atas (ISPA) dan terendah menderita gastroenteritis. Ada beberapa anak yang memang sudah diketahui memiliki anemia.Kebutuhan dasar tumbuh kembangSebagaian besar sampel masih diberikan ASI, 16,8 % sampel mempunyai berat badan lahir kurang dari 2500 gr. Ternyata umur tersebut diberikan makanan pendamping ASI yaitu pisangJumlah anak balita gizi buruk sebesar 60 anak gizi buruk. Setiap kali kunjungan sampel plasebo mendapat paket rehabilitasi rawat jalan yang terdiri dari : pengobatan penyakit penyerta atau infeksi, penyuluhan gizi dan kesehatan, dan pemberian susus skim 200 gr perminggu atau 28,5 gram per hari, pemberian tablet tambah darah khusus untuk anak gizi buruk yang anemia serta vitamin A dosis tinggi.Akibat dari gizi buruk pada balita tersebut antara lain pertumbuhan terhambat, imunitas berkurang dan perkembangan mental atau kecerdasan menjadi lambat, sehingga mempunyai dampak jangka panjang yakni anak balita yang mengalami gizi buruk akan kehilangan intelegence quotient (IQ) sebesar 13,7 poin pada waktru anak duduk dibangku sekolah dasar.Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan tumbang khususnya setelah ia lahir, yaitu:diatas enam bulan dan dibawah dua tahun, gizi buruk : Z score