analisis indeks glikemik pada snack bar berbahan …repository.ub.ac.id/3793/1/saufi annuriyah...

79

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN DASAR UBI

JALAR ORANYE BETA 1 DAN KACANG MERAH SEBAGAI ALTERNATIF

MAKANAN SELINGAN BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Gizi

Oleh:

Saufi Annuriyah Agustina

NIM 135070301111052

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN DASAR UBI

JALAR ORANYE BETA 1 DAN KACANG MERAH SEBAGAI ALTERNATIF

MAKANAN SELINGAN BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

Oleh :SAUFI ANNURIYAH AGUSTINA

135070301111052

Telah diuji padaHari : Rabu

Tanggal : 31 Mei 2017dan dinyatakan lulus oleh :

Penguji-I

Yosfi Rahmi, S.Gz., M.ScNIP. 19791203200604 2 002

Pembimbing-I/Penguji-II Pembimbing-II/Penguji-III

Laksmi Karunia T., S.Gz., M.Biomed Cleonara Yanuar D., S.Gz.,M.Sc, RDNIP. 19820814 200812 2 004 NIP. 20110687020 2 001

MengetahuiKetua Program Studi S1 Ilmu Gizi

Dian Handayani, SKM, M.Kes, Ph.DNIP. 19740402200312 2 002

Page 3: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Saufi Annuriyah Agustina

NIM : 135070301111052

Program Studi : Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila di

kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 10 Mei 2017

Yang membuat pernyataan,

(Saufi Annuriyah Agustina)

NIM. 135070301111052

Page 4: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

“Analisis Indeks GlikemikSnack Bar Berbahan Dasar Ubi jalar oranye beta 1 dan

Kacang Merah sebagai Alternatif Makanan Selingan Bagi Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2”.

Alasan penulis memilih topik ini didasari oleh fakta bahwa prevalensi

penderita Diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia semakin tahunsemakin

meningkat.Penderita Diabetes mellitus tipe 2 seharusnya memperhatikan

pengaturan makan dengan rendah indeks glikemik. Akan tetapi makanan olahan

khusus penderita Diabetes Mellitus tipe 2 yang mengandung rendah indeks

glikemik di Indonesia masih terbatas. Oleh sebab itu peneliti ingin membuat

inovasi produk baru berupa alternatif makanan selingan bagi penderita Diabetes

Mellitus tipe 2.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai indeks

glikemik produk snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang

merah.

Dengan selesainya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dr. dr. Sri Andarini, M Kes, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya yang telah memberikan penulis kesempatan menuntut ilmu di

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

2. Dian Handayani, S.K.M, M.Kes, PhD, Ketua Jurusan GIzi Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya yang telah memberikan penulis

kesempatan menuntut ilmu di Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya.

Page 5: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

3. Laksmi Karunia Tanuwijaya, S.Gz.,M.Biomed, sebagai pembimbing

pertama yang telah memberikan bantuan dan dengan sabar membimbing

untuk bisa menulis dengan baik dan senantiasa memberi semangat serta

nasihat, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

4. Cleonara Y. D., S.Gz., DIETISIEN., M.Sc, sebagai pembimbing kedua

yang telah memberikan bantuan dan dengan sabar membimbing untuk

bisa menulis dengan baik dan senantiasa memberi semangat serta

nasihat, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

5. Yang tercinta Bapakku Sudjatmiko, Ibuku Istianah, dan Adekku Aqil

terimakasih atas dukungan, perhatian, kasih sayang dan doanya dalam

penulisan tugas akhir ini.

6. Teman-teman Tim My Ubi (Jyen, Yuli, dan Anisah), terimakasih atas

bantuannya disegala hal.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal tugas akhir ini masih jauh

dari sempurna, oleh akrena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan

kritik yang membangun.

Akhirnya tugas akhir ini dapat direalisasikan dan bermanfaat bagi kita

semua.

Malang, Mei 2016

Penulis

Page 6: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

ABSTRAK

Agustina, Saufi Annuriyah. 2017. Analisis Indeks Glikemik pada Snack BarUbijalar oranye beta 1 dan Kacang Merah sebagai Alternatif Makanan SelinganBagi Penderita Diabates Mellitus Tipe 2. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu Gizi,Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1) Laksmi KaruniaTanuwijaya, S.Gz.,M.Biomed (2) Cleonara Yanuar Dini,S.Gz., DIETIESIEN.,M.Sc.

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan masalah kesehatan di duniayang prevalensinya setiap tahun meningkat. Makanan yang dianjurkan untukDMT-2 yaitu makanan dengan serat tinggi dan indeks glikemik rendah karenaakan dicerna menjadi glukosa secara bertahap sehingga tidak menyebabkanhiperglikemia. Ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah merupakan bahanmakanan dengan serat tinggi dan indeks glikemik rendah sehingga dalampembuatan snack bar diharapkan dapat menjadi alternatif makanan selinganbagi penderita DMT-2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis indeksglikemik snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah pada perlakuanterbaik yaitu dengan proporsi 80% ubi jalar oranye beta 1 dan 20% kacangmerah dengan menggunakan perhitungan luas area dibawah kurva. Perhitungannilai indeks glikemik ini dilakukan dengan mengambil sampel darah kapiler pada10 responden untuk dilihat kadar glukosa darahnya, setelah itu kadar glukosadarah setiap responden dimasukkan dalam rumus perhitungan luas areadibawah kurva untuk menentukan nilai indeks glikemik. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merahmemiliki nilai indeks glikemik rendah yaitu 36,8 sehingga dapat digunakansebagai alternatif makanan selingan bagi penderita DMT-2. Dianjurkan setiap kalimakan yaitu 50 gram yang dapat menyumbang 80-125% kebutuhan zat gizimakanan selingan bagi penderita DMT-2.

Kata Kunci : diabetes mellitus tipe 2, indeks glikemik, snack bar, ubi jalar oranyebeta 1, kacang merah

Page 7: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

ABSTRACT

Agustina, Saufi Annuriyah. 2017. Glycemic Index Analyze in Snack Bar fromOrange Sweet Potato Beta 1 and Red Beans as Alternative Snack forPatient with Type 2 Diabetes Mellitus. Final Assignment, Nutrition Program,Faculty of Medicine, Brawijaya University. Supervisors : (1) Laksmi KaruniaTanuwijaya, S.Gz., M.Biomed (2) Cleonara Yanuar Dini,S.Gz., DIETIESIEN.,M.Sc.

Type 2 diabetes mellitus was worldly concerned which has prevalenceincreased in every year, high fiber and low glycemic index content is suggestedfor patient with DMT-2 because it could be diggested and converted into glucoseslowly so hyperglicemia could prevent. Orange sweet potato beta 1 and redbeans contain high fiber and low glycemic index, so they were purposed tobecome alternative snack for DMT-2 patients. Purposed of this study wasanalyze of glycemic index in orange sweet potato beta 1 and red beans snackbars in best treatment by used 80% orange sweet potato beta 1 and 20% redbeans. This study used calculation incremental area under the blood glucoserensponse curve with taking blood sample from capiler in 10 respondent todetermined glycemic index values. Result of this study showed that snack barfrom orange sweet potato beta 1 and red beans has low glicemic index (36.8) soit could be alternative snack for patient with DMT-2. Recommendation for using50 g can supply 80-125% nutrition needs snacking for DMT-2 patients

Key words: type 2 diabetes mellitus, index glicemic, snack bar, orange sweetpotato beta 1, red beans.

Page 8: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

DAFTAR ISI

Judul.................................................................................................................... 1

Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ................................................................ 2

Kata Pengantar................................................................................................... iv

Abstrak(bahasa indonesia) ................................................................................ vi

Abstrak(bahasa inggris) .....................................................................................vii

Daftar Isi ............................................................................................................viii

Daftar Gambar.................................................................................................... xi

Daftar Tabel........................................................................................................xii

Daftar Lampiran.................................................................................................xiii

Daftar Singkatan................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan....................................................................................................... 5

1.4 Manfaat ..................................................................................................... 5

1.4.1 Bagi Akademis................................................................................... 5

1.4.2 Bagi Praktis ....................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes mellitus Tipe 2(DM Tipe 2).......................................................... 7

2.2 Indeks Glikemik......................................................................................... 9

2.2.1 Available Carbohydrate .................................................................12

2.2.2 Pati ................................................................................................12

2.2.3 Gula Total......................................................................................13

Page 9: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

2.3 Ubi Jalar.................................................................................................. 13

2.4 Tepung Ubi Jalar........................................Error! Bookmark not defined.

2.5 Kacang Merah......................................................................................... 20

2.6 Snack Bar .................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep.......................................Error! Bookmark not defined.

BAB IV METODOLOGI

4.1 Rancangan Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined.

4.2 Subjek dan Objek Penelitian ...................... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Subjek Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Objek Penelitian..................................Error! Bookmark not defined.

4.2.2.1 Bahan dan Alat ................................ Error! Bookmark not defined.

4.2.2.2 Uji Indeks Glikemik ....................................................................... 30

4.2.2.2.1 Bahan dan Alat .......................................................................... 30

4.3 Variabel Penelitian .................................................................................. 31

4.3.1 Variabel Bebas ................................................................................ 31

4.3.2 Variabel Terikat................................................................................ 31

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 31

4.4.1 Lokasi Penelitian.............................................................................. 31

4.4.2 Waktu Penelitian.............................................................................. 31

4.5 Definisi Operasional ................................................................................ 31

4.6 Prosedur Penelitian ................................................................................. 33

4.6.1 Alur Penelitian.................................................................................. 33

4.6.2 Penelitian......................................................................................... 34

4.6.2.1 Pembuatan Snack Bar.............................................................. 34

4.6.2.1.1 Alat Pembuatan Snack Bar ............................................... 34

Page 10: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

4.6.2.1.2 Tahapan Pembuatan Snack Bar ....................................... 34

4.6.2.2 Penelitian Uji Indeks glikemik ......Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Uji Indeks Glikemik ............................................................................ 36

4.6.3.1 Cara Pengukuran Kadar Glukosa Darah....................................... 36

4.6.3.2 Penentuan Jumlah Pangan Uji...................................................... 37

4.6.3.3 Prosedur Uji Indeks glikemik............ Error! Bookmark not defined.

4.7 Analisa Data........................................................................................... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Penentuan Perlakuan Terbaik ................................................................. 40

5.2 Hasil Karakteristik Kadar Pati, Total Glukosa, Available Carbohydrate.... 41

5.3 Penentuan Jumlah Pangan Acuan dan Pangan Uji ................................. 41

5.4 Karakteristik Responden Penelitian......................................................... 42

5.5 Nilai Kenaikan Rata-Rata Kadar Glukosa Darah pada Responden ......... 43

5.6 Perhitungan Nilai Indeks Glikemik ........................................................... 44

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Penentuan Perlakuan Terbaik ................................................................. 46

6.2 Hasil Kadar Pati, Total Glukosa, Available Carbohydrate ........................ 47

6.3 Penentuan Jumlah Pangan Acuan dan Pangan Uji ................................. 48

6.4 Karakteristik Responden Penelitian......................................................... 49

6.5 Nilai Kenaikan Rata-Rata Kadar Glukosa Darah pada Responden ......... 50

6.6 Perhitungan Nilai Indeks Glikemik ........................................................... 51

6.7 Implikasi terhadap Bidang Gizi ................................................................ 56

6.8 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 57

Page 11: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB VII PENUTUP............................................................................................58

7.1 Kesimpulan ............................................................................................. 58

7.2 Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................59

LAMPIRAN ........................................................................................................64

Page 12: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ubi jalar oranye beta 1 Beta 1........................................................ 14

Gambar 2.2 Tepung Ubi jalar oranye beta 1 ...................................................... 19

Gambar 2.3 Kacang Merah................................................................................ 21

Gambar 2.4 Snack Bar ...................................................................................... 23

Gambar 3.1 Kerangka Konsep........................................................................... 25

Gambar 4.1 Alur Penelitian................................................................................ 33

Gambar 4.2 Langkah-Langkah Pengukuran Kadar Glukosa Darah ...................36

Gambar 4.3 Prosedur Uji Indeks Glikemik .........................................................38

Gambar 5.1 Perbandingan Rata-Rata Kurva Glukosa Darah Responden.......... 43

Page 13: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Pada Ubi Putih, Kuning/Oranye, dan Merah/Ungu ... 16

Tabel 2.2 Kandungan Ubi jalar oranye beta 1 Varietas Beta 1........................... 18

Tabel 2.3 Kandungan Zat Gizi Setiap 100 Gram Kacang Merah........................ 21

Tabel 4.1 Definisi Operasional ........................................................................... 32

Tabel 5.1 Kadar Pati, Total Glukosa, Available Carbohydrate Snack Bar .......... 41

Tabel 5.2 Penentuan Jumlah Pangan Uji ........................................................... 42

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Penelitian .................................... 42

Tabel 5.4 Nilai Indeks Glikemik Responden....................................................... 44

Page 14: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Penjelasan untuk Mengikuti Penelitian ..............................64

Lampiran 2 Formulir Persetujuan Responden Penelitian ..................................66

Lampiran 3 Formulir Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Subjek Penelitian .......67

Lampiran 4 Identitas dan Hasil Pemeriksaan Screening Responden ................68

Lampiran 5 Data Glukosa Darah Responden....................................................69

Lampiran 6 Formulir Bukti Kelaikan Etik ............................................................70

Lampiran 7 Hasil Uji Laboratorium Pati dan Gula Total......................................71

Lampiran 8 Perhitungan Nilai Indeks Glikemik..................................................72

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian..................................................................74

Page 15: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

DAFTAR SINGKATAN

ADA : American Diabete Association

DM : Diabetes Mellitus

DM-2 : Diabetes Mellitus Tipe 2

GDP : Gula Darah Puasa

HDL : High Density Lipoprotein

IDF : International Diabetes Federation

LDL : Low Density Lipoprotein

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

UPT : Unit Pelaksana Teknis

WHO : World Health Organization

Page 16: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB I

PENDAHULUAN

Page 17: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan di dunia yang setiap

tahun prevalensinya meningkat. Menurut estimasi International Diabetes

Federation (IDF) pada tahun 2013 terdapat 382 juta orang yang hidup dengan

diabetes di dunia dan pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan

meningkat menjadi 592 juta orang (IDF, 2014). Di Indonesia sendiri, menurut

laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) proporsi penderita diabetes mellitus

terjadi peningkatan hampir dua kali lipat pada tahun 2013 dibandingkan tahun

2007 yaitu sebanyak 12,1 juta orang (Kemenkes RI, 2013). World Health

Organization (WHO) memperkirakan terdapat peningkatan jumlah penderita

diabetes mellitus di Indonesia, yaitu dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi

sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Perkeni, 2011).

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan

hiperglikemi (peningkatan kadar gula darah) secara terus menerus terutama

setelah makan karena terjadi kekurangan insulin yang diproduksi oleh sel beta

pankreas atau ketidakmampuan beberapa sel untuk menggunakan insulin

(Sandjaja et al., 2010). Berdasarkan klasifikasi American Diabetes Association

(ADA), terdapat beberapa tipe diabetes mellitus yaitu diabetes mellitus tipe 1 (DM

tipe 1), diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2), diabetes gestasional, dan diabetes

tipe spesifik lainnya (Wahyuningsih, 2013). DM tipe 2 merupakan jenis diabetes

yang paling sering ditemui di masyarakat dan memiliki proporsi 90% dari seluruh

diabetes (IDF, 2014).

Menurut Perkeni (2011) terapi DM tipe 2 terdiri dari 4 pilar yaitu edukasi,

pengaturan makan, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis. Berbagai cara

penanganan DM tipe 2 harus diperhatikan agar glukosa darah dapat terkontrol,

Page 18: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

salah satunya yaitu terapi pengaturan makan dengan memfokuskan pada

pengaturan makanan secara ketat terutama pada makanan sumber karbohidrat.

Karbohidrat merupakan zat gizi yang paling mempengaruhi kadar glukosa darah

karena dapat dikonversi langsung menjadi glukosa dalam waktu 15 menit sampai

2 jam. Pada penderita diabetes mellitus tipe 2 lebih baik mengkonsumsi

karbohidrat kompleks karena memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah (Souto

dan Rosado, 2010).

Indeks glikemik merupakan tingkatan makanan dalam efeknya menaikkan

kadar glukosa darah (Oba et al., 2013). Indeks glikemik memberikan cara yang

lebih efektif untuk mengendalikan fluktuasi glukosa darah, setiap bahan pangan

mempunyai nilai indeks glikemik yang bermacam-macam. Bahan pangan dengan

indeks glikemik rendah dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus tipe 2 karena

akan dicerna dan diubah menjadi glukosa secara bertahap sehingga kadar

glukosa darah akan naik secara perlahan dan fluktuasi peningkatan kadar gula

relatif pendek (Sri, 2006).

Salah satu bahan pangan dengan indeks glikemik rendah yaitu ubi jalar

oranye (Colagiuri, 2006). Ubi jalar oranye merupakan bahan pangan sumber

karbohidrat kompleks yang mempunyai indeks glikemik rendah yaitu 44 dan

mengandung serat yang tinggi (Colagiuri, 2006), menurut Trinidad et al., (2010)

bahan makanan yang mengandung tinggi serat dapat mengakibatkan nilai indeks

glikemik rendah. Menurut Balitkabi (2016) ubi jalar oranye jenis beta 1

mempunyai kandungan serat yang tinggi yaitu 4,04 gram per 100 gram, untuk itu

ubi jalar oranye beta 1 berpotensi sebagai bahan makanan bagi penderita DM

tipe 2.

Page 19: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Selain ubi jalar oranye beta 1, terdapat bahan makanan lainnya yang

dapat berpotensi bagi penderita DM tipe 2 yaitu kacang merah karena

mengandung rendah indeks glikemik yaitu 26 (Chayati, 2011). Kacang merah

adalah bahan makanan sumber protein yang merupakan salah satu bahan

antidiabetik dan dapat digunakan dalam pengobatan komplementer untuk

diabetes (Cd et al., 2013). Menurut Aulina (2011) kacang merah mempunyai

kandungan serat yang tinggi sehingga peningkatan kadar glukosa darah secara

perlahan.

Ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah tergolong memiliki kandungan

tinggi serat dan indeks glikemik rendah sehingga berpotensi dimanfaatkan

sebagai makanan alternatif bagi penderita DM tipe 2. Kedua bahan makanan

tersebut dapat diolah menjadi pangan olahan seperti snack bar. Snack Bar

merupakan makanan ringan yang memiliki nilai gizi lengkap dan cukup praktis, di

negara maju seperti Amerika dan Australia, snack bar yang biasa disebut energy

bar tidak hanya digunakan sebagai makanan atlit dan diet rendah kalori saja,

tetapi sudah ada produk snack bar yang khusus untuk penderita diabetes

mellitus dengan berbasis rendah indeks glikemik (Agriculture and Agrifood

Canada, 2013). Di Indonesia, produk snack bar digunakan sebagai pengganti

makan utama untuk terapi diet rendah kalori dan belum tersedia snack bar

khusus bagi penderita diabetes berbasis rendah indeks glikemik (Kalbe, 2016).

Menurut Ardhiana (2017) uji organoleptik pada snack bar berbahan dasar

ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah dari 5 perlakuan yaitu didapatkan 3

perlakuan terbaik dengan proporsi ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah

yaitu 90:10, 80:20, dan 60:40. Setelah mendapatkan 3 perlakuan terbaik

dilakukan uji proksimat, menurut hasil uji proksimat pada penelitian Rakhman

Page 20: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

(2017) yaitu 3 perlakuan terbaik snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta

1 dan kacang merah mempunyai kandungan zat gizi makro yang dapat

memenuhi kebutuhan makanan selingan bagi penderita DM tipe 2 berdasarkan

anjuran kebutuhan Perkeni (2011) sehingga penentuan perlakuan 1 terbaik

berdasarkan uji mutu organoleptik yang ke 2.

Menurut hasil uji mutu organoleptik oleh Ardhiana (2017) yaitu didapatkan

perlakuan terbaik pada snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah dengan proporsi 80:20, penentuan perlakuan terbaik ini

berdasarkan 4 parameter yaitu rasa, aroma, warna, dan tekstur. Parameter pada

perlakuan terbaik snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang

merah yang paling disuka oleh panelis uji mutu organoleptik yaitu parameter rasa

dan tekstur karena snack bar perlakuan terbaik ini memiliki komposisi bahan

yang pas yaitu tidak didominasi oleh ubi jalar oranye segar, tepung ubi jalar

oranye, ataupun kacang merah sehingga dapat menghasilkan perpaduan rasa

dan tekstur yang disukai oleh panelis (Ardhiana, 2017).

Berdasarkan hasil uji proksimat oleh Rakhman (2017) dan uji mutu

organoleptik oleh Ardhiana (2017) snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang

merah pada perlakuan terbaik ini berpotensi digunakan sebagai alternatif

makanan selingan bagi penderita DM tipe 2. Untuk itu dalam penelitian ini

dilakukan pengujian kadar indeks glikemik pada snack bar ubi jalar oranye beta 1

dan kacang merah pada perlakuan terbaik sebagai alternatif makanan selingan

bagi penderita DM tipe 2 berbasis rendah indeks glikemik.

Page 21: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

1.2 Rumusan Masalah

Berapakah nilai indeks glikemik snack bar berbahan dasar ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui nilai indeks glikemik snack bar berbahan dasar ubi

jalar oranye beta 1dan kacang merah.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui perlakuan terbaik untuk digunakan sebagai sampel uji

indeks glikemik pada snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta 1

dan kacang merah

1.3.2.2 Mengetahui pangan acuan yang diberikan sebagai sampel

penelitian indeks glikemik pada snack bar berbahan dasar ubi jalar

oranye beta 1dan kacang merah

1.3.2.3 Mengetahui nilai kenaikan rata-rata kadar glukosa darah pada

responden penelitian

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain :

1.4.1 Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan pangan dan teknologi,

khususnya tentang nilai indeks glikemik snack bar berbahan ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah.

Page 22: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

1.4.2 Bagi Praktis

Memberikan informasi kepada khalayak luas atau masyarakat mengenai

snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah sebagai alternatif

makanan selingan berbasis rendah nilai indeks glikemik untuk penderita

diabetes mellitus tipe 2.

Page 23: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2)

DM tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemui dari

diabetes yang lain yaitu 90-95%. DM tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang

ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah karena terjadi gangguan sekresi

insulin. Ada banyak kemungkinan yang menyebabkan timbulnya DM tipe 2.

Meskipun etiologinya belum diketahui secara spesifik, tetapi kebanyakan pasien

yang menderita DM tipe 2 mengalami obesitas yang dapat menyebabkan

terjadinya resistensi insulin (American Diabetes Association, 2016).

Kejadian DM tipe 2 diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab

utama. Di sisi lain timbulnya DM tipe 2 berasal dari kekurangan insulin bersifat

relatif yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin. Keadaan ini ditandai

dengan ketidakmampuan organ menggunakan insulin, sehingga insulin tidak bisa

berfungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa. Akibatnya glukosa

darah akan meningkat (Arif dkk., 2013).

Tanda-tanda pada DM tipe 2 yaitu poliuria (sering kencing), poliphagia

(cepat lapar), polidipsia (sering haus), lemas, berat badan menurun, gatal-gatal,

mata kabur, gatal di kemaluan (wanita), impotensia, kesemutan, gula darah

sewaktu ≥ 200 mg/dl, gula darah puasa > 126 mg/dl (Puasa yaitu tidak ada

masukan makanan/ kalori sejak 10 jam terakhir), glukosa plasma 2 jam >200

mg/dl setelah beban glukosa 75 gram (Wahyuningsih, 2013).

Terapi medis pada DM tipe 2 terdiri dari obat per oral, olahraga yang

teratur, dan penatalaksanaan diet. Pada penatalaksanaan diet pada DM tipe 2

bertujuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah supaya terkontrol dan

Page 24: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

mendekati normal dengan memperhatikan jenis, jumlah, dan jadwal makan

(Perkeni, 2011). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan diet pada

penderita DM tipe 2 yaitu :

1. Energi diberikan cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan

normal.

2. Cara perhitungan energi dapat menggunakan rumus Harris Benedict dan

rumus Perkeni (2011) dengan memperhatikan beberapa faktor dalam

perhitungannya, seperti jenis kelamin, umur, aktifitas fisik atau pekerjaan,

kehamilan / laktasi, adanya komplikasi, dan berat badan (Perkeni, 2011).

3. Protein diberikan normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

4. Lemak diberikan sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total

5. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa kebutuhan energi total yaitu 60-70%.

Karbohidrat yang dianjurkan yaitu karbohidrat kompleks karena akan lama

untuk diserap oleh tubuh sehingga tidak terjadi peningkatan glukos darah

secara cepat.

6. Penggunaan gula alternatif dibatasi. Gula alternatif adalah bahan pemanis

selain sukrosa.

7. Memperhatikan nilai indeks glikemik pada setiap makanan

8. Asupan serat dianjurkan 25 gram /hari dengan mengutamakan serat larut

dalam air (Wahyuningsih, 2013).

Asupan makanan pada penderita DM tipe 2 harus diperhatikan karena

akan terjadi resistensi insulin. Pada resistensi insulin terjadi peningkatan produksi

glukosa darah dan penurunan penggunaan glukosa sehingga mengakibatkan

peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Pada penderita DM tipe 2

dianjurkan untuk memilih makanan yang mengandung indeks glikemik rendah

Page 25: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

karena dapat mengontrol kadar glukosa darah dengan baik dan tidak

meningkatkan fluktuasi glukosa darah (Colagiuri, 2006)

2.2 Indeks Glikemik

Indeks glikemik merupakan tingkatan makanan dalam efeknya dalam

menaikkan kadar glukosa darah dan cara yang lebih mudah untuk memilih

makanan dalam mengendalikan fluktuasi kadar glukosa darah, hal ini sangat

penting bagi penderita DM tipe 2 agar kadar glukosa darahnya tidak fluktuasi dan

mudah terkontrol (Oba et al., 2013).

Pangan yang mempunyai indeks glikemik rendah atau tinggi dapat

dibedakan berdasarkan kecepatan pencernaan dan penyerapan glukosa, serta

fluktuasi kadarnya dalam darah. Pada pangan yang rendah indeks glikemik

proses pencernaannya lebih lambat, laju pengosongan lambung pun akan

berlangsung lambat sehingga fluktuasi kadar glukosa darah relatif kecil.

Sebaliknya pangan yang tinggi indeks glikemik memberikan laju pengosongan

lambung lebih lambat, penyerapan glukosa lebih cepat sehingga fluktuasi kadar

glukosa relatif cepat (Arif dkk., 2013).

Tingkatan indeks glikemik yaitu apabila <55 tergolong rendah, 55 – 70

tergolong sedang, dan >70 tergolong tinggi (Atkinson et al., 2008). Indeks

glikemik pada pangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1) kandungan serat yang tinggi karena cenderung memperlambat laju

pengosongan lambung, memperpanjang rasa kenyang, dan memperlambat

peningkatan kadar glukosa darah (Arif dkk., 2013). Menurut Trinidad et al.,

(2010) serat yang tinggi dapat menyebabkan nilai indeks glikemik rendah.

Page 26: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

2) kandungan protein yang tinggi yaitu dapat membantu sekresi insulin

sehingga kadar glukosa darah akan lebih lambat meningkatnya (Rimbawan

dan Siagan, 2004)

3) perbandingan kandungan amilosa dan amilopektin, dimana kandungan

amilosa yang tinggi memiliki susunan rantai yang tidak bercabang sehingga

akan lebih sulit untuk tergelatinisasi dan menyebabkan peningkatan kadar

glukosa darah tidak drastis (Rimbawan dkk., 2011)

4) daya cerna pati yaitu tingkat kemudahan pati pada saat dihidrolisis oleh

enzim pemecah pati untuk menjadi unit yang lebih sederhana, daya cerna

pati yang rendah menandakan bahwa hanya terdapat sedikit jumlah pati yang

dapat terhidrolisis oleh enzim pemecah pati dalam waktu tertentu, sehingga

kadar glukosa darah tidak naik secara drastis saat setelah mengonsumsi

makanan yang telah dicerna dan dimetabolisme tubuh (Arif dkk., 2013)

5) proses pengolahan yaitu pada proses pengolahan akan menjadikan partikel

makanan semakin halus dan kecil sehingga lebih cepat untuk diserap oleh

usus dan berakibat pada peningkatan glukosa darah secara drastis (Arif dkk.,

2013)

Pengukuran indeks glikemik dapat menggunakan perhitungan luas area

dibawah kurva dengan membandingkan kadar glukosa darah saat mengonsumsi

pangan acuan yaitu gula murni dengan pangan uji (Brouns et al., 2005). Rumus

luas daerah dibawah kurva menurut Brouns et al., (2005) sebagai berikut:

Luas A= ( ) x 15Luas B= ( ) ( ) x 15Luas C= ( ) ( ) x 15

Page 27: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Luas D= ( ) ( ) x 15Luas E= ( ) ( ) x 30Luas F= ( ) ( ) x 30

Indeks Glikemik Responden = ( )( ) x 100Indeks glikemik = ⋯.Keterangan:

IG1 = IG responden ke 1

IG2 = IG responden ke 2

IG10 = IG respondenke 10

Penentuan nilai indeks glikemik pangan dapat dilakukan dengan

menggunakan pangan acuan setara 50 gram atau 25 gram karbohidrat. Apabila

jumlah porsi pangan yang dikonsumsi setara dengan 50 gram karbohidrat terlalu

banyak, maka dapat menggunakan setara dengan 25 gram karbohidrat (Powell

et al., 2002)

Pengujian indeks glikemik dapat dilakukan pada 10 subjek/responden

yang telah berpuasa selama 10 jam (kecuali air putih). Pertama, masing-masing

subjek diambil sampel darah kapiler untuk mengukur kadar glukosa darah puasa.

Selanjutnya subjek diminta untuk mengonsumsi pangan acuan (larutan glukosa

murni) untuk menjadikan nilai yang didapat lebih stabil dan pangan uji (snack

barubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah) yang mengandung setara 25 gram

Available Carbohydrate. Setelah itu subjek diambil sampel darah kapilernya pada

menit ke 0 dan setiap 15 menit (15, 30, 45, 60, 90,dan 120) selama 2 jam. Setiap

perlakuan diberikan waktu 2 hari untuk menghindari bias dari makanan yang

diujikan (Brouns et al., 2005).

Page 28: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Sebelum melakukan uji indeks glikemik perlu dilakukan uji pati dan gula

total pada sampel penilitian untuk mengetahui jumlah sampel yang akan

disajikan setara dengan 25 available carbohydrate (Nurbayani dan Rimbawan,

2013).

2.2.1 Available Carbohydrate

Available carbohydrate atau karbohidrat yang tersedia merupakan

karbohidrat yang dapat langsung dicerna, diserap dan dimetabolisme oleh tubuh

(Hutagalung, 2013). Available carbohydrate digunakan untuk mengetahui jumlah

pangan uji yang akan digunakan saat melakukan uji indeks glikemik, sehingga

jumlahnya dapat setara dengan pangan acuan yang diberikan, untuk mengetahui

available carbohydratedapat menggunakan rumus yaitu available carbohydrate

= (11 x pati)+ total glukosa (Brouns et al., 2005).

Availablecarbohydrateatau karbohidrat tersedia meliputikarbohidrat

sederhana yaitu monosakarida (seperti : fruktosa, glukosa, dan galaktosa),

oligosakarida (seperti : sukrosa, laktosa, maltosa), disakarida, dan karbohidrat

kompleks meliputi polisakaridaseperti contohnya pati (Aries dkk., 2011).

2.2.2 Pati

Pati merupakan jenis karbohidrat kompleks polisakarida yang terdiri atas

lebih dari dua ikatan monosakarida, pati mempunyai sifat tidak larut dalam air,

berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Sumber pati dapat dijumpai pada

jagung, umbi-umbian, tapioka, sagu, dan gandum. Secara umum pati terdiri dari

20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air

(amilopektin) (Almatsier, 2009).

Amilosa merupakan polisakarida rantai panjang unit glukosa yang tidak

bercabang, sedangkan amilopektin adalah polimer yang susunannya bercabang-

Page 29: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang. Komposisi amilosa dan

amilopektin dalam pati berbeda, pada umumnya amilopektin terdapat jumlah

yang lebih besar yaitu antara 65%-85%, sedangkan amilosa antara 15%-35%

(Almatsier, 2009).

2.2.3 Gula Total

Gula total merupakan campuran dari gula reduksi dan non reduksi yang

merupakan hasil dari hidrolisa pati, gula reduksi merupakan gula yang memiliki

kemampuan untuk mereduksi karena adanya gugus aldehid atau keton bebas,

sedangkan gula non reduksi yaitu dicirikan tidak adanya struktur rantai terbuka

sehingga tidak rentan terhadap proses oksidasi reduksi (Almatsier,

2009).Gulatotal terdiri dari monosakarida(seperti glukosa, fruktosa, galaktosa,

dan pentosa), disakarida (seperti sukrosa dan maltosa), dan oligosakarida

(Herawati, 2009).

2.3 Ubi Jalar

Ubi jalar atau ketela rambat diduga berasal dari Benua Amerika.Ubi jalar

mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropis. Pada

tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi

Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau

Jawa, terutama Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang,

Sukabumi, Purwakarta (Jawa Barat), Magetan, Malang dan Bangkalan (Jawa

Timur), Wonosobo, Blora, Karanganyar (Jawa Tengah). Pada tahun 1968

Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia karena

berbagai daerah di Indonesia menanam ubi jalar. Sentra produksi ubi jalar yang

termasuk lima daerah terluas penanaman komoditas ini adalah Provinsi Jawa

Page 30: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatera Utara (Rukmana,

2005).

Gambar 2.1Ubi jalar oranye beta 1 Beta 1(Sumber : Dokumen Pribadi)

Dalam sistematika (toksonomi) tumbuhan, tanaman ubi jalar

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledone

Ordo : Convolvuales

Famili :Convolvulaceae

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea batatas L.sni. batatas edulis Choisy (Rukmana,

2005).

Semakin berkembangnya teknologi pengolahan, saat ini pengolahan hasil

ubi jalarsudah mengalami peningkatan menjadi aneka macam olahan seperti

keripik, tepung, mie, dan permen. Di Amerika Serikat, ubi jalar dijadikan sebagai

bahan baku industri minuman coca-cola yang diolah menjadi gula fruktosa

terlebih dahulu. Di luar negeri, khususnya di negara-negara maju, ubi jalar

Page 31: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

dijadikan makanan mewah dan bahan baku aneka industri, seperti kosmetika,

sirup, dan tekstil. Di Jepang, ubi jalar dijadikan makanan tradisional yang

publisitasnya setaraf dengan pizza atau hamburger sehingga aneka makanan

olahan dari ubi jalar banyak dijual di toko-toko sampai restoran bertaraf

internasional.

Ubi jalar mempunyai peran cukup besar dalam pembangunan pertanian

sehingga prospeknya cerah apabila dikelola dengan pola agribisnis atau

agroindustri.Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan dasar olahan ubi jalar.Di

Indonesia, status ubi jalar sebagai komoditas pangan belum setara dengan padi

atau jagung. Selama ini masyarakat menganggap ubi jalar merupakan bahan

pangan situasi darurat dan bahkan disebut sebagai makanan kelas bawah

(Rukmana, 2005).

Terdapat banyak varietas ubi jalar berdasarkan warna kulit dan umbinya

yaitu ungu, merah, kuning, dan putih.Setiap warna ubi jalar mempunyai zat gizi

yang berbeda (Rukmana, 2005). Berikut adalah kandungan zat gizi pada ubi jalar

pada tabel 2.1

Page 32: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Pada Ubi Jalar Putih, Kuning/oranyedanMerah/Ungu

Kandungan Gizi Jenis Ubi JalarPutih Kuning/Oranye Merah/Ungu

Energi (kkal) 123 114 123Protein (g) 1.80 0.80 1.80Lemak (g) 0.70 0.50 0.70Karbohidrat (g) 27.90 26.70 27.90Kalsium (mg) 30 51 30Fosfor (mg) 49 47 49Zat Besi (mg) 1 0.90 1Vit. A (IU) 60 0 7700Vit. B1 (mg) 0.09 0.06 0.09Vit. C (mg) 28.68 29.22 21.43Beta Karoten (g) 260 2900 9900Antosianin (mg) 0.06 4.56 110.51Serat Kasar (%) 0.90 1.40 1.20Kadar Gula (%) 0.40 0.30 0.40Air (%) 68.50 79.28 68.50Bagian yang dikonsumsi (%) 86 85 86

Sumber : ILO et al. 2012

1) Karbohidrat

Pada saat setelah dipanen ubi jalar mengandung antara 16-40% bahan

kering.Dari jumlah itu 75-90% merupakan karbohidrat yang mengandung gula,

pati, selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Pada saat dimasak kandungan

komponen-komponen tersebut akan mengalami perubahan (Koswara, 2001).

Pektin, selulosa, hemiselulosa dikelompokkan sebagai serat makanan.

Pada peningkatan konsumsi serat makanan akan menurunkan resiko terserang

beberapa penyakit seperti kanker, usus besar, diabetes mellitus, penyakit hati,

dan penyakit saluran pencernaan. Pada saat pemasakan kandungan serat

makanan pada ubi jalar akan naik karena terjadi pembentukan senyawa pati

yang resisten terhadap aktivitas enzimatik (Koswara, 2001).

Serat makanan mempunyai hubungan dengan nilai indeks glikemik yaitu

apabila pangan mengandung tinggi serat pangan maka nilai indeks glikemiknya

Page 33: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

lebih rendah karena serat akan lama dicerna oleh tubuh sehingga kemampuan

untuk menaikkan glukosa darah lebih lambat (Garrett, 2003).

2) Lemak

Pada ubi jalar terdapat sedikit kandungan lemak, asam lemak yang

terkandung pada ubi jalar yaitu linoleat, linolenat, palmitat, dan stearat (Koswara,

2001). Pada asam lemak omega 6 (linoleat) dapat memperbaiki profil lipid dan

dapat mencegah terjadinya lonjakan glukosa setelah makan dan dapat

memperbaiki resistensi insulin(Tjokroprawiro, 2012)

3) Vitamin

Kandungan vitamin yang paling banyak pada ubi jalar yaitu beta karoten

dan vitamin C, sedangkan thiamin, riboflafin dan niasin sedikit sekali. Selama

perebusan, akan kehilangan thiamin, riboflafin dan asam nikotinat mencapai

20%, sedangkan pada proses pemanggangan akan hilang mencapai 25%.

Penurunan kadar vitamin pada ubi jalar selama pemasakan merupakan hal

penting terutama untuk kelompok vitamin B karena kandungan vitamin B pada

ubi jalar jumlahnya sedikit (Koswara, 2001).

4) Mineral

Ubi jalar mengandung tinggi mineral kalium, kandungan mineral lain

seperti natrium, fosfor, kalsium, mangan, selenium, dan zat besi jumlahnya

rendah. Selama perebusan dan pengukusan akan menurunkan mineral yang

larut air (Koswara, 2001). Ubi jalar mempunyai beberapa manfaat bagi

kesehatan, seperti :

a. Mengontrol kadar glukosa darah dan menurunkan kolestrol

Pada ubi jalar terdapat tinggi serat yang dapat mengontrol kadar

glukosa darah dan menurunkan kadar kolesterol pada tubuh. Selain itu

Page 34: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

ubi jalar juga mengandung karbohidrat kompleks sehingga tidak

meningkatkan glukosa darah secara cepat.

b. Mengontrol tekanan darah

Mineral mangan pada ubi jalar dapat mengontrol tekanan darah dan

dapat mengoptimalkan fungsi kelenjar tiroid.

c. Mengurangi risiko penyakit kanker dan penyakit jantung

Ubi jalar mengandung tinggi antioksidan dibandingkan dengan

sayuran, antioksidan dapat membantu mengurangi risiko menderita

penyakit kronik seperti kanker dan penyakit jantung (Oldways Nutrition

Exchange, 2011).

Menurut Badan Peneletian Umbi dan Kacang-kacangan (Balitkabi)

terdapat beberapa varietas ubi jalar yang mengandung zat gizi spesifik

seperti ubi jalar ungu yang mengandung tinggi antosianin dan ubi jalar

oranye beta 1 yang mengandung tinggi betakaroten. Ubi jalar oranye beta

1 terdiri dari beberapa varietas yaitu varietas beta 1, beta 2, dan beta

3.Dari ketiga varietas tersebut beta 1 mempunyai kandungan beta

karoten yang paling tinggi.Kandungan ubi jalar beta 1 disajikan pada tabel

2.2.

Tabel 2.2 Kandungan Ubi jalar oranye beta 1 Varietas Beta 1

(Sumber : Balitkabi.litbang.pertanian.go.id)

Kandungan Ubi Jalar Beta 1Serat (basis kering (%) 4,04Gula reduksi (basis kering) (%) 8,18Pati (basis kering) (%) 73,25Pati (basis basah) (%) 16,12Abu (basis kering) (%) 5,28Vitamin C (basis basah) (mg) 16,5 per 100 gBetakarotin (basis basah) 12,032 per 100 g

Page 35: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Ubi jalar oranye beta 1 beta 1 merupakan varietas unggul di Balitkabi

Kabupaten Malang, biasanya dimanfaatkan sebagai tepung, bahan olahan

lainnya seperti gethuk, pie ubi, dan pasta ubi.Pada gambar 2.1 terdapat contoh

gambar ubi jalar oranye beta 1 varietas beta 1.

2.4 Tepung Ubi Jalar

Tepung ubi jalar merupakan bentuk produk setengah jadi dari ubi jalar

yang digunakan sebagai bahan untuk pengembangan produk pangan dan nilai

gizi dan dapat meningkatkan mutu produk makanan. Pengolahan ubi jalar

menjadi tepung dapat memberikan keuntungan yaitu praktis dalam

penyimpanan, ekonomis, dan meningkatkan lama daya simpan, (Rukmana,

2005).

Gambar 2.2 Tepung Ubi jalar oranye beta 1(Sumber : Dokumen Pribadi)

Tepung ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai produk makanan seperti

produk roti, makanan bayi, permen, biskuit, dan lainnya serta dapat

meningkatkan mutu produk. Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan

baku pembuatan kue kering bisa mencapai 100 persen dan dapat mengurangi

gula hingga 20 persen (Aini, 2004).

Page 36: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Pengolahan ubi jalar menjadi tepung memerlukan teknologi yang

sederhana yaitu dengan cara mengupas ubi terlebih dahulu lalu mencuci hingga

bersih, selanjutnya ubi jalar dipotong tipis-tipis dan kemudian dijemur dibawah

sinar matahari atau menggunakan alat pengering lainnya dengan suhu

maksimum 60o C selama 18 jam kemudian digiling (Aini, 2004).

Tepung ubi jalar memiliki keunikan yaitu warna yang bermacam-macam

tergantung pada daging umbinya, proses pengolahan yang tepat dapat menjaga

warna tepung sesuai dengan daging umbinyaPada proses pengolahan tepung

ubi jalar perlu memperhatikan senyawa polifenol yang terdapat pada ubi jalar

karena senyawa ini dapat menghasilkan warna kecoklatan (browning) yang

dapat terikut pada produk akhirnya, keadaan ini terjadi akibat adanya kontak

langsung kulit ubi jalar dengan oksigen pada saat dimulai pengupasan.

Untuk menghindari reaksi pencoklatan (browning) perlu merendam hasil

irisan dalam larutan natrium bisulfat selama kurang lebih satu jam sebelum

dilakukan pengeringan (Aini, 2004).

2.5 Kacang Merah

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) merupakan golongan sayuran

yang sudah tersebar diseluruh Indonesia dan meluas ke berbagai daerah. Setiap

tahun terjadi peningkatan produksi kacang merah, hal ini dapat bermanfat

sebagai penunjang dalam upaya peningkatan gizi masyarakatkarena kacang

merah merupakan sumber protein nabati yang murah dan mudah untuk

dikembangkan (Aulina, 2010). Pada gambar 2.2 terdapat contoh gambar kacang

merah.

Page 37: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Gambar 2.2 Kacang Merah

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Bagian yang biasanya dimanfaatkan dari kacang merah yaitu dari

bijinya.Selain sumber protein, kacang merah mempunyai energi tinggi dan

merupakan sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin. Setiap 100 gram biji

kacang merah mengandung vitamin A 30 SI, vitamin B1 0,5 mg, vitamin B2 0,2

mg, dan niasin 2,2 mg (Astawan, 2009).

Kacang merah mempunyai kandungan zat gizi yang lebih baik, seperti

kandungan serat pada kacang merah lebih tinggi dan kandungan lemaknya lebih

rendah dibandingkan dengan kacang kedelai dan kacang tanah sehingga kacang

merah aman untuk dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat dari berbagai

kelompok umur (Astawan, 2009).

Tabel 2.3 Kandungan Zat Gizi Setiap 100 Gram Kacang MerahZat Gizi Kandungan per 100

gramEnergi (Kkal) 171Protein (g) 11Lemak (g) 2,2Karbohidrat (g) 28Serat (g) 2,1Kalsium (mg) 293Fosfor (mg) 134Besi (mg) 3,7

(Sumber :Astawan, 2009)

Page 38: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Kandungan protein yang tinggi pada kacang merah dapat bermanfaat

bagi kesehatan yaitu dapat untuk menurunkan kadar kolesterol LDL yang bersifat

jahat bagi kesehatan dan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang

bersifat baik bagi kesehatan. Kandungan protein pada kacang merah setara

dengan daging, meskipun jenis protein didalamnya tidak lengkap (Astawan,

2009).

Beberapa manfaat kacang merah bagi kesehatan yaitu:

1) Menurunkan kadar kolesterol darah

Serat larut pada kacang merah akan mengikat asam empedu dalam usus

yang berperan sebagai sintesis kolesterol. Berkurangnya asam empedu dapat

mengurangi pembentukan kolesterol dalam tubuh.

2) Mengontrol glukosa darah

Pada kacang merah terdapat serat larut air yang akan membentuk gel

dalam usus sehingga akan memperlambat penyerapan karbohidrat yang akan

diubah menjadi glukosa. Hal ini akan memperlambat kenaikan glukosa darah.

3) Mencegah anemia

Kacang merah mengandung zat bisa yang bisa membantuh mencegah

anemia akibat kekurangan zat besi.

4) Mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas

Kacang merah mengandung tinggi antioksidan yaitu antosianin yang

berperan dalam mencegah kerusakan sel akibat antioksidan (Astawan, 2009).

Page 39: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

2.6 Snack Bar

Snack bar merupakan jenis makanan ringan yang praktis dan mudah

untuk dikonsumsi. Saat ini snack bar sudah banyak diproduksi secara komersial

di bidang industri dan sudah dilakukan modifikasi sesuai dengan selera serta

kebutuhan konsumen.

Banyak snack bar yang diproduksi dari berbagai macam bahan baku

seperti sereal, buah, dan kacang-kacangan (Agriculture and Agrifood Canada,

2013). Pada gambar 2.3 terdapat contoh gambar snack bar.

Gambar 2.3 Contoh Snack Bar

(Sumber :www.soyjoy.co.id)

Selain memiliki rasa manis, snack bar juga kaya akan zat gizi sehingga

banyak digunakan sebagi makanan selingan disela-sela waktu makan

utama.Jenis sebutan snack bar lain yaitu energi bar, granola bar, protein bar,

muesli bar. Pada jaman dahulu snack bar dikenal sebagai makanan para atlet

dengan nama energi bar yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, namun

saat ini snack bar sudah mulai dimanfaatkan sebagai makanan diet, bahkan

sebagai makanan pengganti makan utama karena dengan makan satu batang

snack sudah dapat memenuhi kebutuhan zat gizi dalam sehari dan perut sudah

terasa kenyang (Sabuluntika, 2013).

Snack bar saat ini sudah populer di berbagai negara dan sudah

dimodifikasi dengan penambahan rasa seperti pisang almond, cokelat mint, apel,

ubi jalar, mentega, dan buah beri (Sabuluntika, 2013). Beberapa jenis snack

Page 40: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

baryang sudah beredar di masyarakat menurut Agriculture and Agrifood Canada

(2013) yaitu:

1) Snack bar bagi orang-orang yang sedang melakukan program diet

penurunan berat badan yaitu:

a. Proporsi gula dalam komposisinya dikurangi.

b. Rendah energi.

c. Tinggi protein.

d. Tidak ada penambahan gula.

2) Snack bardigunakan untuk orang dengan gaya hidup aktif atau digunakan

sebagai suplemen untuk program pelatihan intensif fisik yaitu mengandung

tinggi protein, vitamin, dan mineral.

3) Snack bar untuk meningkatkan kesehatan dan gaya hidup (makanan

fungsional) yaitu dengan kandungan:

a. Tinggi serat larut dan tidak larut.

b. Tinggi antioksidan.

c. Tinggi kalsium.

d. Alamitanpa bahan pewarna dan penguat rasa.

4) Snack bar untuk mengurangi rasa lapar yaitu:

a. Sereal/ granola bar.

Granola energy bar merupakan makanan ringan komplit khusus untuk

penderita diabates mellitus, terdiri dari 100% bahan alami, terdiri dari

gandum organik, bluberi, apel, minyak matahari, minyak zaitun, almonds,

ekstrak stroberi dan tidak terdiri dari produk olahan susu. Snack bar ini

mengandung rendah indeks glikemik, cocok untuk penderita diabetes

yang tidak dapat mengontrol kadar glukosa darah.

Page 41: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Diabetes Mellitus Tipe 2

Pengaturan MakanTerapi Obat Olahraga

Tepat jumlah

Indeks GlikemikRendah

KarbohidratKompleks

Tepat jadwalTepat jenis

Edukasi

Keterangan :

Diteliti

Tidak Diteliti

Ubi Jalar Oranye Beta 1dan Kacang Merah

Makanan Utama Makanan Selingan Snak Bar

Page 42: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Prevalensi DM tipe 2 di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. DM

tipe 2 disebabkan oleh terjadinya resistensi insulin sehingga insulin tidak bisa

berfungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa, akibatnya glukosa

darah akan meningkat. Pilar penatalaksanaan DM tipe 2 menurut Perkeni (2011)

yaitu edukasi, pengaturan makan, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis.

Pada pengaturan makan yaitu makan utama dan selingan pada penderita DM

tipe 2 dianjurkan untuk tepat dalam 3J (jenis, jumlah, dan jadwal). Pada

ketepatan jenis dianjurkan untuk memilih jenis bahan makanan yang

mengandung karbohidrat kompleks dan rendah indeks glikemik. Beberapa bahan

makanan yang mempunyai tinggi serat dengan nilai indeks glikemik rendah yaitu

ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah yang nantinya akan diolah menjadi

produk snack bar dengan menggunakan proses pengolahan pengukusan dan

pengovenan serta ditambahkan beberapa bahan seperti telur, gula pemanis,

tepung, vanili. Pengolahan produk snack bar menggunakan bahan utama ubi

jalar oranye beta 1 dan kacang merah ini diduga mempunyai nilai indeks glikemik

yang rendah sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif makanan selingan bagi

penderita DM tipe 2.

Page 43: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan penelitian, yaitu penelitian tahap 1 dan

tahap 2.

1) Penelitian tahap 1

Pada penelitian tahap 1 bertujuan untuk mengetahui perlakuan terbaik

dari 5 perlakuan awal. Dasar penentuan 5 perlakuan awal mengacu pada

penelitian Avianty (2013) yaitu dengan proporsi bahan ubi jalar dan kacang hitam

70:30, pada perlakuan awal pembuatan produk berhasil sehingga tidak dilakukan

reformulasi. Selanjutnya menentukan 3 perlakuan terbaik berdasarkan uji mutu

organoleptik ke-1, hasil 3 perlakuan terbaik yaitu dengan proporsi ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah 90:10, 80: 20: 60:40 (Ardhiana, 2017).

3 perlakuan terbaik tersebut dilakukan uji proksimat untuk melihat

kesesuaian energi dan zat gizi makro pada kebutuhan snacking penderita DM

tipe 2. Hasil dari uji proksimat pada 3 perlakuan terbaik snack bar sudah

mendekati kebutuhan makanan selingan pada penderita DM tipe 2 (Rakhman,

2017) sehingga langsung dilanjutkan dengan memilih perlakuan terbaik

berdasarkan uji mutu organoleptik yang ke-2.

Pada uji organoleptik ke-2 didapatkan hasil perlakuan terbaik yaitu

UBOKAME2 dengan proporsi ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah 80:20,

sehingga UBOKAME2 dapat digunakan sebagai sampel penelitian uji indeks

glikemik.

Page 44: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

2) Penelitian tahap 2

Penelitian tahap 2 melakukan analisis indeks glikemik pada perlakuan

(snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah) terbaik dan pangan

standart (glukosa murni).

4.2 Subjek dan Objek Penelitian

4.2.1Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Gizi di Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang memenuhi kriteria inklusi.

Menurut penelitian Brouns et al. (2005) subjek penelitian terdapat 10 subjek

yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Penentuan subjek diawali dengan anamnesis berupa identitas dan

riwayat penyakit DMkemudian dilanjutkan dengan penimbanganberat badandan

pengukurantinggi badan, dan pemeriksaan gula darah puasa. Berikut adalah

kriteria inklusi, eksklusi, dan dropout pada subjek penelitian:

1) Kriteria Inklusi

a. Bersedia untuk menjadi responden (tercantum dalam informed

consent).

b. Usia berkisar 19-40 tahun.

c. Belum pernah didiagnosa menderita DM.

d. Kadar glukosa darah puasa normal (60-110 mg/dl).

e. Tekanan darah normal (80/120 mm/Hg)

f. Tidak memiliki riwayat penyakit DM keluarga.

g. Indeks Masa Tubuh (IMT) normal (18,5-22,9 kg/m2).

h. Tidak mengonsumsi obat saat penelitian.

i. Tidak merokok.

Page 45: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

j. Tidak mempunyai gangguan toleransi metabolisme glukosa dan

karbohidrat.

2) Kriteria Eksklusi

a. Subjek alergi terhadap pangan standar dan makanan uji.

3) Kriteria Dropout

a. Subjek tidak berpuasa penuh selama 10 jam (21.00-08.00 WIB).

b. Subjek sakit pada saat penelitan.

c. Subjek menghentikan mengonsumsi pangan standar dan makanan uji

saat penelitian.

4.2.2 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah UBOKAME2 yaitu perlakuan terbaik

snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah dengan

proporsi ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah 80:20 dan uji indeks glikemik.

4.2.2.1 Bahan dan Alat

1) Bahan Snack Bar

a. Bahan Utama

Ubi jalar oranye beta 1 segar, tepung ubi jalar oranye beta 1,

kacang merah.

b. Bahan Pelengkap

Margarin, kuning telur, susu skim, premiks pemanis rendah kalori

(deabetasol) dan vanili.

A. Kriteria Bahan

1) Ubi jalar oranye beta 1

a. Ubi jalar varietas oranye Beta - 1 di Balitkabi Kabupaten Malang.

b. Umur panen 4 – 4,5 bulan.

Page 46: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

c. Warna daging oranye gelap, tidak mengalami kebusukan, apabila

ditekan ubi masih keras .

2) Tepung Ubi jalar Oranye Beta 1

a. Tepung ubi jalar oranye beta 1 hasil dari penepungan secara

mandiri dengan menggunakan bahan ubi jalar oranye varietas

beta -1 dari Balitkabi Kabupaten Malang.

b. Tidak menggumpal

c. Tepung tidak berbau apek.

3) Kriteria Kacang Merah

a. Kacang merah varietas lokal di Desa Gubug Klakah, Kecamatan

Poncokusumo, Kabupaten Malang.

b. Umur panen 2-3 bulan.

c. Kacang merah tidak mengalami kebusukan.

4.2.2.2 Uji Indeks Glikemik

4.2.2.2.1 Bahan dan Alat

A. Bahan Uji Indeks Gikemik

Larutan glukosa murni, snack bar ubi oranye beta 1 dan

kacang merah, dan sampel darah (Avianty dan Ayustaningwarno,

2014).

B. Alat Uji Indeks Glikemik

1) Glukometer merk Gluco Dr

Alat ini praktis, sederhana, hasil pengukuran cepat dan

mudah untuk dipakai. Pemeriksaan kadar glukosa darah dengan

memakai glukometer mempunyai keakuratan yang cukup baik

dengan sensitivitas 70% dan spesivitas 90%. Alat glukometer

Page 47: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

merupakan alat yang ideal untuk mengukur kadar glukosa darah

pada penentuan nilai indeks glikemik (Ro et al., 2005).

2) Strip analisis

3) Lanset merk Avico

4) Kasa alkohol 70% (Avianty, 2013).

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah komposisi perlakuan terbaik

snack bar berbahan dasar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah.

4.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah nilai indeks glikemik.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi Penelitian

Laboratorium Penyelenggaraan Makanan Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya sebagai tempat pembuatan snack bar dengan perlakuan

terbaik dan Laboratorium Nutrition Assesment Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya sebagai tempat pengukuran tensi, tinggi badan, berat badan dan

pengamatan indeks glikemik.

4.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan November 2016 sampai Januari 2017.

4.5 Definisi Operasional

Berikut adalah tabel definisi operasional yang dapat dilihat pada Tabel 4.1

Page 48: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Istilah Definisi Operasional Jenis DataSnack Bar Makanan ringan yang cukup praktis dan

mengandung zat gizi lengkap, digunakansebagai terapi diet rendah kalori dan makananbagi atlet.

Nominal

Ubi jalaroranye beta1

Ubi jalar varietas ubi jalar oranye beta 1 dengankadar beta karoten 12,032 per 100 gram, berasaldari Balitkabi Kabupaten Malang dengan kondisidan kualitas yang baik, umur panennya sekitar 4– 4,5 bulan

Nominal

Tepung ubijalar oranyebeta 1

Tepung ubi jalar oranye beta 1 adalah hasilpenepungan dari ubi jalar oranye beta 1 yangsudah di cuci kemudian dikeringkan lalu digilingdengan cabinet dryer, yang didapatkan dariBalitkabi Kabupaten Malang

Nominal

Kacangmerah

Kacang merah varietas lokal yang berasal daridesa Gubug Klakah, Poncokusumo,Malangdengan kondisi dan kualitas baik sertaumur panennya 2-3 bulan

Nominal

Susu skim Susu skim adalah susu skim cair dengan merk“indomilk” yang didapatkan dari toko

Nominal

Margarin Margarin adalah margarindengan merk “filma”yang didapatkan dari toko

Nominal

Kuning telur Kuning telur adalah telur yang berukuran sedang(50 gram) yang diambil kuningnya, didapatkandari pasar atau toko

Nominal

Premikspemanis

Premiks pemanis adalah pemanis dengan merk“diabetasol” dengan kandungan rendah energi

Nominal

Vanili Vanili adalah vanili dengan merk “kapal layar”kemasan kecil

Nominal

Glukosadarah

Hasil absorpsi karbohidrat yang bersirkulasidalam darah dan dihitung kadarnya denganpemeriksaan darah pada kapiler denganmenggunaka alat glukometer

Numerik

IndeksGlikemik

Tingakatan makanan pada efeknya dalammenaikkan kadar glukosa darah setelahdiberikan pangan acuan yaitu gula murni danpangan uji yaitu UBOKAME2

Numerik

Page 49: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

4.6 Prosedur Penelitian

4.6.1 Alur Penelitian

Dilanjutkan...

Penelitian

Persiapan pemeriksaan :Puasa selama 10 jam (21.00 – 07.00 WIB)

Perlakuan pertama:Makanan standart (larutan glukosa murni)

Dilakukan 2 kali pemeriksaan dengan selang 2 hari

Memenuhi Kriteria Inklusi

Snack Bar Perlakuan Terbaik

Uji Kadar Pati Uji Gula Total

Penentuan Jumlah Snack Bar

Screening Subjek : IMT, Riwayat DM, Kadar GDP, Tensi

Uji Indeks Glikemik

Responden Mengisi Inform Concent

Selang 2 hari

Pemeriksaan gula darah kapiler padamenit ke 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120

Persiapan pemeriksaan :Puasa selama 10 jam (21.00 – 07.00 WIB)

Page 50: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Lanjutan ....

Gambar 4.1 Alur Penelitian

4.6.2 Penelitian

4.6.2.1 Pembuatan Snack Bar

4.6.2.1.1 Alat Pembuatan Snack Bar

Alat yang digunakan yaitu loyang ukuran 24 x 24 cm, timbangan kue 5 kg

merk kenmaster dengan ketelitian hampir 1 gram, hand mixer philips, kuas

plastik, oven listrik merk oxone, panci pengukus dan kompor gas merk quantum

(Avianty dan Ayustaningwarno, 2014).

4.6.2.1.2 Tahapan Pembuatan Snack Bar

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Ubi jalar dan kacang merah dicuci sampai bersih.

2. Ubi jalar dikupas dan dan dicuci kembali sampai bersih

Perlakuan kedua :Snack barubi jalar oranye beta 1 dan kacang

merah pada perlakuan terbaik

Pemeriksaan gula darah kapiler padamenit ke 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120

Masukan dalam kurva dan tabel

Menghitung nilai indeks glikemik

Analisis dan Pelaporan

Page 51: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

3. Ubi jalar kemudian dipotong ukuran sedang dan dikukus selama

20 menit.

4. Ubi jalar dihancurkan dengan ulekan sampai halus.

5. Kacang merah direbus selama 30 menit dan kemudian dicincang

kasar.

6. Kuning telur dan margarin dikocok menggunakan whisk sampai

rata lalu semua bahan dimasukan dandicampur sampai merata.

7. Adonan dicetak kedalam loyang

8. Adonan yang sudah di cetak dipanggang ke dalam oven listrik

dengan suhu 160oC selama 15 menit (Avianty, 2013).

4.6.2.2 Penelitian Uji Indeks Glikemik

Penelitian ini diawali dengan melakukan uji gula total dan pati sebagai

penentu jumlah snack bar yang akan disajikan kepada responden saat

penelitian, selanjutnya pengisian inform concent pada subjek, melakukan

screening yaitu pemeriksaan IMT dengan penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan oleh peneliti, pemeriksaan kadar gula darah puasa dan

tensi oleh profesi perawat, dan wawancara pada subjek tentang riwayat DM

keluarga, belum pernah didiagnosa DM, tidak merokok, tidak mempunyai

kandungan toleransi glukosa atau karbohidrat. Apabila pada tahapan screening

terpenuhi maka subjek memenuhi kriteria inklusi dan dilanjutkan dengan

perlakuan yang akan dilakukan 2 kali dengan selang waktu 2 hari.

Sebelum melakukan perlakuan, dilakukan persiapan terlebih dahulu yaitu

subjek melakukan puasa selama 10 jam dari pukul 21.00 WIB sampai 07.00 WIB

esok harinya. Setelah berpuasa 10 jam, dilanjutkan dengan pengambilan darah

pada menit ke 0 atau gula darah puasa. Setelah itumelakukan perlakuan yang

Page 52: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

pertama yaitu subjek mengonsumsi makanan standart berupa larutan glukosa

murni yang terdiri dari 25 gram glukosa murni dilarutkan dalam 250 ml air putih,

makanan standart harus dihabiskan dalam waktu 10-15 menit. Setelah

mengonsumsi makanan standart, dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah

pada menit ke 15, 30, 45, 60, 90, 120 dan hasilnya dimasukkan ke dalam tabel

kurva.

Perlakuan kedua dilakukan 2 hari setelah perlakuan pertama agar

hasilnyatidak bias, seperti pada perlakuan yang pertama yaitu subjek berpuasa

selama 10 jam lalu dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa atau pada

menit ke 0, selanjutnya subjek mengonsumsi snack bar ubi jalar oranye beta 1

dan kacang merah pada perlakuan terbaik, diberikan minuman air putih

sebanyak 250 ml dan makanan harus dihabiskan dalam waktu 5-10 menit.

Sebelumnya sampel snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah pada

perlakuan terbaik di uji kadar gula total dan kadar patinya untuk mengetahui

berat sampel yang akan diberikan kepada subjek yang setara dengan 25 gram

available carbohydrate. Setelah itu melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah

pada menit ke 15, 30, 45, 60, 90, 120 dan hasilnya dimasukkan ke dalam tabel

dan kurva.Setelah melakukan kedua perlakuan maka hasilnya dimasukkan ke

dalam rumus untuk menentukan nilai indeks glikemik.

4.6.3 Uji Indeks glikemik

4.6.3.1 Cara Pengukuran Kadar Glukosa Darah

Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan oleh profesi perawat dengan

menggunakan teknik pengukuran menurut (Ro et al., 2005) yaitu terdiri dari

beberapa langkah pada Gambar 4.2.

Page 53: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Gambar 4.2 Langkah – Langkah Pengukuran Kadar Glukosa Darah

4.6.3.2 Penentuan Jumlah Pangan Uji

Menurut penelitian Brouns et al., (2005), jumlah pangan uji yang

diberikan kepada subjek ditentukan dengan mengandung 25 gram available

carbohydrate yang dapat diketahui dari kandungan gula total dan pati dari bahan

pangan uji dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Available Carbohydrate = gula total + (1,1 x pati)

Jumlah sampel = x 100

Menyiapkan alat (glukometer, glucocard x-sensor, lancing device, lancets, alcohol swap)

Kode strip glukosa darah dipasang pada glukometerdan ditunggu sampai siap untuk digunakan

Darah yang keluar diteteskan ke strip tepatnya diujung strip. Menunggu beberapadetik untuk menghasilkan hasil glukosa darah yang akan tertera pada layar

Disinfeksi ujung jari telunjuk bekas penusukandengan kassa steril yang dibasahi alkohol

Catat hasil pengukuran pada lembar observasi

Jarum lanset dipasangkan pada ujung pena. Tarikpena keatas untuk mengaktifkan jarum lancet

Page 54: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

4.6.3.3 Prosedur Uji Indeks glikemik

Prosedur uji indeks glikemik dari modifikasi Nurbayani (2013) yaitu:

Gambar 4.3 Prosedur Uji Indeks Glikemik

Subjek diminta berpuasa sekurangnya 10 jam (dari jam21.00 sampai jam 07.00) sebelum penelitian

Subjek diambil dan diperiksa kadar guladarahnya pada menit ke 0 sebelum penelitian

Subjek diberikan pangan standar berupa larutanglukosa dengan kandungan 25 gram

karbohidratSubjek diambil dan diperiksa kembali kadar gula darahnya

pada menit ke 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120 menit

Pada 2 hari esok harinya, larutan diganti dengan pangan yang akanditeliti indeks glikemiknya (snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah) yang setara dengan 25 gram available carbohydrate

Pengambilan glukosa darah dilakukan melalui pembuluh darahkapiler yang terdapat pada ujung jari tangan subjek penelitian

Kadar glukosa darah (pada setiap waktu pengambilan glukosadarah) ditebarkan pada dua sumbu yaitu sumbu X sebagai waktu

(menit) dan sumbu Y sebagai kadar glukosa darah

Indeks glikemik ditentukan dengan cara membandingkan luas daerahdibawah kurva antara pangan uji (snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah) dengan pangan acuan (larutan glukosa murni)

Menghitung setiap luas bangun yang terbentuk menggunakanrumus luas masing-masing bangun yang terbentuk

Perhitungan nilai indeks glikemik menggunakan rumus luas bangun yaitudata diambil dari tabel lalu membuat grafik dan ditarik garis pada masing-

masing titik sehingga membentuk gambar

Luas daerah dibawah kurva dihitung dengan rumus menurutBrouns et al., (2005) .

Page 55: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Rumus luas daerah dibawah kurva menurut Brouns et al., (2005) sebagai berikut:

Luas A= ( ) x 15Luas B= ( ) ( ) x 15Luas C= ( ) ( ) x 15Luas D= ( ) ( ) x 15Luas E= ( ) ( ) x 30Luas F= ( ) ( ) x 30

Indeks Glikemik Responden = ( )( ) x 100Indeks glikemik = ⋯.Keterangan:

IG1 = IG responden ke 1

IG2 = IG responden ke 2

IG10 = IG respondenke 10

4.7 Analisa Data

Data glukosa darah yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel,

perhitungan indeks glikemik dianalisis menggunakan rumus luas area

dibawah kurva.

Page 56: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Penentuan Perlakuan Terbaik

Penentuan perlakuan terbaik pada snack bar berbahan dasar ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah berdasarkan uji organoleptik dan uji proksimat,

pada uji organoleptik menggunakan metode multiple attribute dengan

memperhatikan beberapa parameter yaitu tekstur, aroma, rasa dan warna.

Menurut Ardhiana (2017) hasil uji organoleptik pada 5 perlakuan awal dapat

menghasilkan 3 perlakuan terbaik yaitu UBOKAME1 (90:10), UBOKAME 2

(80:20), dan UBOKAME 3 (60:40).

Pada uji proksimat berdasarkan kandungan zat gizi makro yaitu

karbohidrat, protein, dan lemak dapat mendekati kebutuhan makanan selingan

penderita DM tipe 2. Menurut hasil penelitian Rakhman (2017) kandungan zat

gizi pada 3 perlakuan terbaik snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang

merah sudah dapat memenuhi kebutuhan makanan selingan bagi penderita DM

tipe 2 menurut Perkeni (2011).

Setelah mendapatkan 3 perlakuan terbaik dilanjutkan dengan penentuan

1 perlakuan terbaik berdasarkan uji mutu organoleptik. Menurut Ardhiana (2017)

perlakuan terbaik pada snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah

berdasarkan hasil uji mutu organoleptik yaitu UBOKAME2 dengan perbandingan

ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah 80:20, sehingga UBOKAME2 dapat

dijadikan sebagai pangan uji pada uji indeks glikemik.

Page 57: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

5.2 Hasil Karakteristik Kadar Pati, Total Glukosa, Available Carbohydrate

pada Snack barUbi Jalar Oranye Beta 1 dan Kacang Merah

Hasil uji analisis laboratorium pada kadar pati dan total glukosa, serta

perhitungan total available carbohydrate snack barubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah dapat dilihat pada Tabel 5.1 sebagai berikut.

Tabel 5.1 Kadar Pati, Total Glukosa, Available Carbohydrate pada SnackbarUbi Jalar Oranye Beta 1 dan Kacang Merah

Snack bar Pati (g/100g) Total Glukosa(g/100 g)

Total AvailableCarbohydrate*(g glukosa/ 100

g)UBOKAME2 9,18 11,71 21,8

Keterangan :*available carbohydrate = (1,1 x pati) + total glukosaSnack bar UBOKAME2 = Perlakuan terbaik (ubi jalar oranye beta 1 80% dan kacangmerah 20 %)

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa snack bar UBOKAME2

memiliki nilai total available carbohydrate sebesar 21,8. Penentuan nilai total

available carbohydrate bertujuan untuk menghitung jumlah pangan uji yang akan

disajikan dalam uji indeks glikemik.

5.3 Penentuan Jumlah Pangan Acuan dan Pangan Uji

Pada penelitian indeks glikemik snack barubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah, pangan acuan yang digunakan adalah glukosa murni sebanyak

25 gram.Sedangkan pangan uji yang diujikan yaitu snack bar ubi jalar oranye

beta 1 dan kacang merah perlakuan terbaik (UBOKAME2) yang setara dengan

25 gram pangan acuan (glukosa murni). Jumlah pangan uji yang akan diujikan

menggunakan rumus yaitu Jumlah Pangan Uji = (25 gram/total available

carbohydrate) x 100. Perhitungan jumlah pangan uji dapat dilihat pada Tabel 5.2

Page 58: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Tabel 5.2 Penentuan Jumlah Pangan Uji

Jenis PanganTotal Available

Carbohydrate (gglukosa/ 100 g)

Berat Pangan (g)

Pangan Acuan(Glukosa Murni) 25 25

Snack barUBOKAME2 21,8 114,6

Keterangan :Snack bar UBOKAME2 = Perlakuan terbaik (ubi jalar oranye beta 1 80% : kacang merah20 %)

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jumlah pangan acuan

(glukosa murni) yang disajikan pada responden sebanyak 25 gram, sedangkan

jumlah UBOKAME2 yang disajikan yaitu 114,6 gram yang setara dengan 25

gram pangan acuan (glukosa murni).

5.4 Karakteristik Responden Penelitian

Pada penelitian indeks glikemik terdapat 10 orang responden yang terdiri

dari 6 orang perempuan dan 4 orang laki-laki. Responden yang dipilih

merupakan responden dengan karakteristik sehat, mempunyai Indeks Massa

Tubuh (IMT) normal, Gula Darah Puasa (GDP) normal, tekanan darah normal,

tidak merokok, tidak sedang menjalani pengobatan, tidak mempunyai riwayat

gangguan metabolisme karbohidrat seperti diabetes mellitus dan tidak

mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes mellitus (Lampiran 1).

Karakteristik responden disajikan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik (Mean ± SD)Jenis Kelamin (L/P) 4/6Umur (Tahun) 20,9 ± 0,56IMT (kg/m2) 21,32 ± 1,07GDP (mg/dl) 97,1 ± 4,2Tekanan Darah (mmHg) 103/78 ± 4,8/6,3

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa rata-rata karakteristik

umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), Gula Darah Puasa (GDP), dan tekanan darah

Page 59: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

pada responden penelitian tergolong normal dan memenuhi kriteria inklusi.

Selain itu, seluruh responden penelitian tidak memiliki riwayat gangguan

metabolisme karbohidrat, tidak memiliki riwayat DM tipe 2 pada keluarga, tidak

ada yang merokok, dan tidak ada yang menjalani pengobatan selama penelitian.

5.5 Nilai Kenaikan Rata-Rata Kadar Glukosa Darah pada Responden

Penelitian

Glukosa darah responden setelah diukur menggunakan alat glukometer

Gluco Dr terhadap pemberian pangan acuan dan pangan uji dapat dilihat pada

(Lampiran 2). Rata-rata respon glikemik responden penelitian dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 5.1 Perbandingan Rata-Rata Kurva ResponGlukosa Darah Responden terhadap

Pangan Acuan dan Snack Bar UBOKAME2

Pada Gambar 5.1 menunjukkan perbandingan rata-rata respon glukosa

darah responden terhadap pangan acuan (glukosa murni) dan UBOKAME2.

Kenaikan glukosa darah tertinggi pada menit ke 30 yaitu pada pemberian pangan

acuan (glukosa murni) sebesar 148,2 mg/dl dan pada pemberian pangan uji

(Snack bar UBOKAME2) yaitu 120,9 mg/dl. Data ini dapat menunjukkan bahwa

0

50

100

150

200

0' 15' 30' 45' 60' 90' 120'Kada

r Glu

kosa

Dar

ah (m

g/dL

)

Waktu (Menit)

Glukosa Murni

Snack Bar P2

Page 60: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

kenaikan glukosa darah pada pangan acuan (glukosa murni) lebih tinggi dari

pada pangan uji (Snack bar UBOKAME2).

5.6 Perhitungan Nilai Indeks Glikemik

Perhitungan indeks glikemik menggunakan rumus perhitungan

Incremental Area Under Curve (IAUC) diperoleh dengan mengabaikan luas area

dibawah konsentrasi puasa (Brouns et al., 2005). Luas daerah dibawah kurva

dapat dihitung secara manual yaitu dengan cara menarik garis horizontal dan

membuat garis vertikal, luas daerah dibawah kurva tersebut dapat diperoleh dari

menjumlahkan setiap luas bangun. Nilai indeks glikemik dapat dihitung dengan

membandingkan luas area respon glukosa darah terhadap Snack bar

UBOKAME2 dibandingkan dengan luas area respon glukosa darah terhadap

pangan acuan (glukosa murni).

Untuk perhitungan nilai indeks glikemik dapat dilihat pada (Lampiran 3).

Nilai indeks glikemik snack bar masing-masing responden penelitian dapat dilihat

pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4 Nilai Indeks Glikemik pada Masing-masing Responden

Kode Responden Nilai Indeks Glikemik(UBOKAME2)

Rata-rata IG Kategori IG

001 20,3

36,8 Rendah

002 43,2003 60,8004 81,8005 44,2006 26,7007 38,7008 23009 16,8010 12,4

Keterangan:

Kategori IG = IG Rendah (<55), IG Sedang (55 – 70), IG Tinggi >70

Page 61: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa snack bar berbahan dasar

ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah (UBOKAME2) mempunyai nilai indeks

glikemik 36,8 yang tergolong dalam kategori rendah.

Page 62: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Penentuan Perlakuan Terbaik

Penentuan perlakuan terbaik pada uji organoleptik dilakukan berdasarkan

empat parameter yaitu rasa, warna, aroma, dan tekstur. Penentuan perlakuan

terbaik menggunakan metode Multiple Atribute, dimana perlakuan terbaik dipilih

berdasarkan nilai yang paling rendah. Berdasarkan metode tersebut UBOKAME2

memiliki nilai terendah dari perlakuan yang lain (Ardhiana, 2017). Parameter

yang paling unggul pada UBOKAME2 yaitu rasa dan tekstur karena UBOKAME2

ini memiliki komposisi bahan yang pas yaitu tidak didominasi oleh ubi jalar

oranye segar, tepung ubi jalar oranye, ataupun kacang merah sehingga dapat

menghasilkan perpaduan rasa dan tekstur yang disukai oleh panelis (Ardhiana,

2017)

Menurut penelitian (Rakhman) 2017 hasil uji proksimat pada perlakuan

terbaik snack bar atau UBOKAME2 mengandung energi 243,1 kkal, karbohidrat

73,24 gram, protein 7,37 gram, dan lemak 14,92 gram. Pemenuhan energi dan

zat gizi makro pada UBOKAME2 berdasarkan kebutuhan zat gizi makanan

selingan penderita DM tipe 2 yaitu kandungan energi memenuhi 115%,

kandungan protein memenuhi 87%, kandungan lemak memenuhi 128%, dan

kandungan karbohidrat memenuhi 126% (Perkeni, 2011). Hal ini sejalan dengan

penelitian Avianty (2013) bahwa hasil uji proksimat snack bar ubi jalar dan

kacang hitam dalam perlakuan terbaik yaitu mengandung energi 262 kkal,

karbohidrat 70 gram, protein 2,5 gram dan lemak 0,86 gram.

Berdasarkan hasil uji organoleptik menurut Ardhiana (2017) dan hasil uji

proksimat menurut Rakhman (2017) dapat disimpulkan bahwa UBOKAME2

Page 63: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

dengan perbandingan proporsi ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah 80:20

merupakan perlakuan terbaik produk snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah sehingga dapat dijadikan sebagai sampel pada penelitian uji

indeks glikemik pada snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah.

6.2 Hasil Kadar Pati, Total Glukosa, Available Carbohydrate pada Snack Bar

Ubi Jalar Oranye Beta 1 dan Kacang Merah

Menurut hasil penelitian Brouns et al., (2005) available carbohydrate lebih

dapat menjelaskan nilai indeks glikemik dari pada non-available carbohydrate,

hal ini dikarenakan available carbohydrate merupakan karbohidrat yang tersedia

dan langsung diserap oleh tubuh sehingga dapat berhubungan langsung dengan

peningkatan glukosa darah. Available carbohydrate atau karbohidrat tersedia

meliputi monosakarida (seperti : fruktosa, glukosa, dan galaktosa), oligosakarida

(seperti : sukrosa, laktosa, maltosa), disakarida, dan polisakarida seperti

contohnya pati (Arief dkk., 2011).

Penentuan nilai available carbohydrate dapat dilakukan melalui

perhitungan yaitu (1,1 x pati) + gula total, nilai available carbohydrate dapat

dipengaruhi oleh kadar pati dan gula total pada suatu bahan, semakin tinggi

kadar pati dan gula total pada suatu bahan maka nilai available carbohydrate

semakin besar (Sudarmadji dkk., 1997 dalam Indrasari dkk., 2008). Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Handayani (2014) pada “Uji Indeks Glikemik

Vegetable Leather Brokoli” yaitu pada penentuan jumlah pangan uji dengan

substitusi 0% inulin dengan kandungan pati 24,3% dan gula total 42,3%

didapatkan nilai available carbohydrate 69,03% sedangkan pada substitusi 50%

dengan kandungan pati 19,63% dan gula total 38,36% didapatkan nilai available

Page 64: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

carbohydrate 59,95%. Pada snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah

memiliki nilai available carbohydrate lebih rendah sehingga pangan uji yang

disajikan lebih banyak yaitu 114,6 gram.

6.3 Penentuan Jumlah Pangan Acuan dan Pangan Uji

Menurut Brouns et al., (2005) pangan acuan pada uji indeks glikemik

dapat menggunakan 25 gram available carbohydrate atau 50 gram available

carbohydrate, hal ini bertujuan agar pangan sampel uji yang disajikan tidak

terlalu berlebihan sehingga memberatkan responden penelitian. Hal ini sejalan

dengan penelitian Nurbayani (2013) yaitu uji indeks glikemik pada produk olahan

gembili terlebih dahulu dilakukan percobaan dengan menggunakan pangan

acuan (glukosa murni) setara dengan 25 gram dan 50 gram available

carbohydrate, pada pemberian pangan acuan setara 50 gram available

carbohydrate jumlah sampel yang diujikan terlalu banyak sehingga subjek

penelitian membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengonsumsi pangan uji

yaitu lebih dari 15 menit, sehingga bedasarkan pertimbangan jumlah porsi yang

digunakan pada penelitian Nurbayani (2013) yaitu setara dengan 25 gram

available carbohydrate.

Penentuan jumlah pangan uji dapat dihitung dengan cara (berat sampel

pangan acuan : available carbohydrate) x 100 (Rimbawan dan Siagan, 2005).

Semakin tinggi nilai available carbohydrate maka pangan uji yang diberikan

semakin sedikit jumlahnya (Argiry et al., 2016). Pada penelitian snack bar ubi

jalar oranye beta 1 dan kacang merah menggunakan pangan uji setara dengan

25 gram available carbohydrate, hal ini dikarenakan jumlah available

carbohydrate pada snack bar rendah sehingga akan menghasilkan berat yang

lebih besar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Handayani (2014) “Uji Indeks

Page 65: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Glikemik pada Vegetable Leather Brokoli” yaitu vegetable leather brokoli dengan

substitusi 0% inulin memiliki nilai available carbohydrate 69,03% berat sampel

yang disajikan sebanyak 72,5 gram sedangkan pada substitusi 50% inulin

dengan nilai available carbohydrate 59,95% berat sampel yang disajikan

sebanyak 83,4 gram.

6.4 Karakteristik Responden Penelitian

Pada penelitian indeks glikemik terdapat 10 orang responden yang terdiri

dari 6 orang perempuan dan 4 orang laki-laki. Menurut Brouns et al., (2005) 10

responden yang dijadikan subjek penelitian sudah dapat mempresentasikan nilai

indeks glikemik dan untuk jenis kelamin yang digunakan sebagai subjek

penelitian tidak ada perbedaan jumlah yang digunakan, hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Haryati dan Jelantik (2014) bahwa jenis kelamin antara laki-laki

dan perempuan tidak ada hubungan yang bermakna dengan respon insulin dan

kejadian diabetes mellitus tipe 2.

Responden yang dipilih merupakan responden dengan karakteristik

mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) normal, hal ini dikarenakan pada orang

yang memiliki IMT normal mempunyai respon insulin yang bagus sedangkan

orang yang mempunyai status gizi lebih atau kegemukan mempunyai resiko

resistensi insulin dan beresiko menderita diabetes mellitus tipe 2 lebih besar

(Haryati dan Jelantik, 2014).

Selain jenis kelamin dan status gizi, screening pada responden penelitian

juga berdasarkan usia dan tekanan darah responden. Usia yang dimaksud yaitu

18-40 tahun, hal ini dikarenakan orang yang berusia >40 tahun mengalami

penurunan respon insulin dan lebih beresiko terjadinya penyakit diabetes mellitus

tipe 2, sedangkan tekanan darah yang masuk kriteria penelitian yaitu120/80

Page 66: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

mm/Hg, hal ini dikarenakan tekanan darah yang tinggi mempunyai hubungan

yang bermakna pada kejadian diabetes mellitus tipe 2(Haryati dan Jelantik,

2014).

6.5 Nilai Kenaikan Rata-Rata Kadar Glukosa Darah pada Responden

Penelitian

Pada hasil peneltian Nurbayani (2013) tentang “Nilai Indeks Glikemik

Produk Olahan Gembili” yaitu kenaikan glukosa darah tertinggi pada menit ke 30,

pada pangan acuan yaitu 149 mg/dl sedangkan pangan uji yaitu 106 mg/dl, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar glukosa darah responden

pada sampel glukosa murni (pangan acuan) lebih tinggi dibandingkan dengan

olahan gembili (pangan uji). Hal ini sejalan dengan penelitian snack bar ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah yaitu kenaikan glukosa darah tertinggi pada

menit ke 30, nilai rata-rata glukosa darah responden pada pangan acuan

(glukosa murni) yaitu 148,2 mg/dl sedangkan pada pemberian snack bar

UBOKAME2 yaitu 120,9 mg/dl.

Pada hasil penelitian Nisviaty (2016) menunjukkan bahwa glukosa murni

sebagai pangan acuan menghasilkan kenaikan dan penurunan kadar glukosa

darah yang terlalu curam setelah dicerna dan dimetabolisme oleh tubuh,

sedangkan pada pemberian pangan uji yaitu tepung ubi jalar menghasilkan rata-

rata kadar glukosa darah yang kenaikan dan penurunannya tidak secara

drastis.Hal ini sesuai dengan penelitian snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah yaitu rata-rata kadar glukosa darah responden setelah pemberian

glukosa murni (pangan acuan) yaitu 118,2 pada menit ke 15, selanjutnya naik

drastis menjadi 148,2 pada menit ke 30 dan menurun menjadi 147,1 pada menit

ke 45, pada menit ke 60 mengalami penurunan menjadi 130,3 dan penurunan

Page 67: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

drastis pada menit ke 90 yaitu 104,2, sedangkan pada pemberian snack bar

UBOKAME2 pada menit ke 15 yaitu 109,9 selanjutnya naik menjadi 120,9 pada

menit ke 30 dan turun lagi menjadi 115,3 pada menit ke 45, pada menit ke 60

turun menjadi 110 dan pada menit ke 90 turun pelan menjadi 104,7. Sehingga

dapat dikatakan bahwa perubahan kadar glukosa darah pada snack bar

UBOKAME2 tidak secara drastis dan hal ini berhubungan dengan nilai indeks

glikemik yang rendah (Aviyanti, 2013)

6.6 Perhitungan Nilai Indeks Glikemik

Pada penelitian snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah

dapat diketahui nilai indeks glikemiknya dengan menggunakan rumus

perhitungan Incremental Area Under Curve (IAUC) (Brouns et al.,2005).

Berdasarkan klasifikasinya indeks glikemik pada makanan dibagi menjadi indeks

glikemik rendah (<55), sedang (55-70), dan tinggi (>70) (Atkinson et al, 2008).

Perlakuan terbaik (UBOKAME2) snack bar dengan komposisi 80% ubi oranye

dan 20% kacang merah mempunyai nilai indeks glikemik rendah yaitu 36,8. Hal

ini sejalan dengan penelitian Avianty dan Ayustaningwarno (2014) yang

melakukan penelitian “Uji Indeks Glikemik pada Snack Bar Ubi Jalar dan Kacang

Hitam” dengan hasil nilai indeks glikemik rendah yaitu pada ubi merah 23,56; ubi

kuning 41,08; dan ubi ungu 21,54. Nilai indeks glikemik dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu kandungan serat dan protein bahan makanan,

perbandingan kandungan amilosa dan amilopektin, daya cerna pati dan proses

pengolahan makanan (Arviddson et al., 2004; Arief dkk., 2013).

Snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah terdiri dari bahan ubi

jalar oranye beta 1 yang mengandung serat yaitu 4,04 gram dalam 100 gram

(Balitkabi, 2016). Serat pangan dapat dibagi menjadi dua yaitu serat tidak larut

Page 68: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

air yang lebih mudah melewati saluran pencernaan dan serat larut air yaitu

mampu menyerap air sehingga dapat membantu gerakan peristaltik usus

(Almatsier, 2010). Serat larut air memiliki fungsi yaitu memperlambat laju

pencernaan, memperpanjang rasa kenyang, dan memperlambat peningkatan

glukosa darah (Arif dkk., 2013). Menurut Postet al., (2012) serat larut air sangat

dibutuhkan untuk penderita diabetes mellitus karena dapat mereduksi absorpsi

glukosa pada usus kecil. Menurut pendapat Trinidad et al., (2010) serat pangan

yang tinggi dapat menyebabkan nilai indeks glikemik rendah. Snack bar ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah dengan nilai indeks glikemik rendah diduga

mempunyai kandungan tinggi serat larut air sehingga dapat memperlambat laju

pencernaan dan glukosa darahakan lebih rendah (ADA, 2008).

Australian Diabetes (2011) merekomendasikan beberapa bahan makanan

untuk orang diabetes mellitus seperti jagung, kentang, dan ubi oranye karena

mengandung tinggi serat. Jagung mengandung 2,8 gram serat dan kentang 3,3

gram dalam 100 gram (Asgar, 2013), ubi jalar oranye beta 1 mempunyai serat

yang lebih tinggi yaitu 4,01 gram per 100 gram (Balitkabi, 2016). Pada hasil

penelitian Avianty (2013) yaitu pada snack bar ubi jalar dan kacang hitam

mempunyai kandungan serat 2,13 gram. Pada penelitian ini tidak melakukan uji

serat sehingga dapat diduga snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah

memiliki kandungan serat yang tinggi karena mempunyai persamaan bahan

dasar dengan penelitian Avianty (2013).

Nilai indeks glikemik juga dapat dipengaruhi oleh kandungan protein,

snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah terdapat bahan penyusun

sumber protein yaitu dari bahan kacang merah. Hasil penelitian Marsono et al.,

(2002) tentang “Nilai Indeks Glikemik Pada Kacang-Kacangan” menunjukkan

Page 69: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

bahwa kacang merah mempunyai nilai indeks glikemik rendah yaitu 26, hal ini

mungkin disebabkan karena kandungan protein pada kacang merah diduga

dapat merangsang sekresi insulin sehingga glukosa darah lebih terkontrol

(Rimbawan dan Siagian, 2004). Menurut hasil penelitian Rakhman (2017)

tentang “Uji Proksimat Pada Snack Bar Ubi jalar oranye beta 1 dan Kacang

Merah” melaporkan bahwa kandungan protein snack bar perlakuan terbaik yaitu

7,01 gram, kandungan protein tersebut masih tergolong rendah dan belum bisa

dikatakan sebagai makanan sumber protein bagi orang dewasa (BPOM RI,

2016), sehingga kandungan protein ini tidak berpengaruh langsung terhadap nilai

indeks glikemik yang rendah pada snack bar. Hal ini didukung oleh hasil

penelitian Avianty (2013) dengan menggunakan karakteristik bahan yang sama

yaitu snack bar ubi jalar ungu dan kacang hitam mengandung 2,29 gram protein

tetapi mempunyai nilai indeks glikemik rendah.

Perbandingan kandungan amilosa dan amilopektin pada makanan

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai indeks glikemik (Arif dkk.,

2013), secara umum pati terdiri dari 20% amilosa dan 80% amilopektin

(Almatsier, 2010). Amilosa merupakan rantai panjang glukosa yang tidak

bercabang sedangkan amilopektin adalah polimer yang susunannya terbuka,

lebih besar, dan bercabang-cabang (Almatsier, 2010). Nilai indeks glikemik

rendah memiliki kandungan amilosa tinggi karena susunan rantai yang tidak

bercabang pada amilosa dapat lebih sulit tergelatinisasi sehingga makanan akan

lebih lambat untuk dicerna (Rimbawan dkk., 2011).

Berdasarkan hasil penelitian Herawati (2011) pati ubi jalar mempunyai

kandungan amilosa 25% dan amilopektin 75%. Menurut hasil penelitian

Retnaningtyas dan Putri (2014) tentang “Karakteristik Sifat Fisikokimia Pati Ubi

Page 70: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

jalar oranye” kandungan amilosa pati ubi jalar oranye 28,86%. Menurut Santoso

dkk.,(2007) beras yang mengandung 25-30% dapat dikelompokkan menjadi

beras yang beramilosa tinggi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Endrasari et

al., (2008) bahwa beras dengan kandungan amilosa yang tinggi (25%)

cenderung mempunyai indeks glikemik rendah. Menurut hasil penelitian Avianty

dan Ayustaningwarno (2014) tentang “Indeks Glikemik pada Snack Bar Ubi Jalar

dan Kacang Hitam” mengandung amilosa 24,81% dan mempunyai indeks

glikemik yang rendah. Pada penelitian ini tidak melakukan uji amilosa dan

amilopektin sehingga dapat diduga bahwa snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan

kacang merah mempunyai kandungan tinggi amilosa dan berdampak pada

rendahnya indeks glikemik karena mempunyai persamaan bahan dengan

penilitian Avianty dan Ayustaningwarno (2014).

Selain perbandingan kandungan amilosa dan amilopektin, daya cerna pati

juga dapat berpengaruh pada nilai indeks glikemik (Arvidsson et al., 2004), daya

cerna pati merupakan tingkat kemudahan pati pada saat dihidrolisis oleh enzim

yang memecah pati yaitu enzim α – amilase untuk menjadi unit yang lebih

sederhana (Herawati, 2010). Daya cerna pati yang rendah menandakan bahwa

hanya terdapat sedikit jumlah pati yang dapat terhidrolisis oleh enzim pemecah

pati dalam waktu tertentu, sehingga kadar glukosa darah tidak naik secara

drastis saat setelah mengonsumsi makanan yang telah dicerna dan

dimetabolisme tubuh (Arif dkk., 2013).

Menurut Foster et al., (2010) daya cerna pati dapat dipengaruhi oleh

kandungan amilosa dan amilopektin, bahan pangan amilosa tinggi mempunyai

daya cerna pati yang lebih rendah, dan daya cerna pati yang rendah cenderung

memiliki indeks glikemik rendah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Pentadini

Page 71: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

dkk., (2014) bahwa mie dengan penambahan gandum utuh mempunyai

kandungan serat dan amilosa yang tinggi dan daya cerna patinya rendah

sehingga nilai indeks glikemiknya lebih rendah, hasil penilitian ini didukung oleh

hasil penelitian Prasetyo (2008) tentang “Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemik

Produk Olahan Hotong”, melaporkan bahwa hotong kukis dengan daya cerna

37,28% memiliki indeks glikemik 47,25 sedangkan bubur instan dengan daya

cerna pati 56,64% memiliki indeks glikemik lebih tinggi yaitu 59,57. Snack bar ubi

jalar oranye beta 1 dan kacang merah tidak dilakukan pengujian sehingga diduga

mempunyai daya cerna pati rendah karena mempunyai kandungan amilosa yang

tinggi dan berdampak pada nilai indeks glikemik yang rendah.

Proses pengolahan pada snack bar merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi nilai indeks glikemik, proses pengolahan dapat

menyebabkan struktur pangan akan lebih halus sehingga mudah dicerna dan

diserap, pangan yang mudah diserap akan lebih cepat menaikkan kadar glukosa

darah (Herawati, 2010), ukuran partikel yang semakin kecil akibat proses

pengolahan akan memudahkan degradasi oleh enzim sehingga nilai indeks

glikemik akan meningkat (Rimbawan dan Siagian, 2004). Proses pengolahan

seperti pemanasan dan pemasakan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi nilai indeks glikemik suatu makanan karena proses pemanasan

dan pemasakan menyebabkan pati tergelatinisasi sempurna sehingga terbentuk

granula yang mengembang dan mudah dicerna karena enzim pencerna pada

usus mendapatkan tempat yang lebih luas untuk menyerap sehingga kadar

glukosa darah akan meningkat lebih cepat dan nilai indeks glikemik pula akan

meningkat (Rimbawan dan Siagian, 2004).

Page 72: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Menurut hasil penelitian Juwita (2012) cookies ganyong dengan tahapan

pengolahan yaitu penimbangan bahan, perebusan ganyong, pencampuran

bahan, pencetakan adonan, dan pemanggangan dengan oven memiliki indeks

glikemik rendah yaitu 35, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Avianty dan

Ayustaningwarno (2014) snack bar ubi jalar dan kacang hitam dengan proses

pengolahan yang hampir sama yaitu proses perebusan, pengukusan, dan

pemanggangan dengan oven memiliki indeks gikemik rendah, sehingga dapat

dikatakan bahwa proses pengolahan yang mengakibatkan struktur pangan akan

lebih halus dan mudah dicerna tidak berpengaruh langsung terhadap nilai indeks

glikemik, hal ini diduga karena bahan penyusun snack bar ubi jalar oranye beta 1

dan kacang merah yang tinggi serat kemungkinan lebih besar berpengaruh pada

indeks glikemik sehingga cara pengolahan pada snack bar tidak berdampak

langsung terhadap nilai indeks glikemik (Avianty dan Ayustiningwarno, 2014).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai indeks glikemik tersebut

umumnya tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berinteraksi sehingga sulit untuk

menentukan faktor yang paling dominan dalam penentuan nilai akhir indeks

glikemik (Arif dkk., 2013). Penderita diabetes mellitus tipe 2 diharapkan dapat

memilih produk makanan bernilai indeks glikemik rendah yaitu dengan ciri-ciri

mempunyai kandungan tinggi serat, tinggi protein, dan tinggi amilosa

(Argasasmita, 2008).

6.7 Implikasi terhadap Bidang Gizi

Menurut Carolyne et al., (2014) konsumsi pangan dengan nilai indeks

glikemik rendah dapat menurunkan laju penyerapan glukosa, memperbaiki

sensitivas insulin, dan mengendalikan glukosa darah sehingga sangat

bermanfaat bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 agar glukosa darahnya lebih

Page 73: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

terkontrol. Hal ini didukung oleh penelitian Rahmawati (2015) bahwa konsumsi

makanan indeks glikemik rendah dapat membantu dalam pengendalian kadar

glukosa darah. Menurut hasil penelitian Rakhman (2017) snack bar ubi jalar

oranye beta 1 dan kacang merah dengan perlakuan terbaik memiliki kandungan

zat gizi per 100 gram yaitu energi 241,8 kkal, karbohidrat 36,8 gram, protein 7,09

gram, dan lemak 7,36 gram. Bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 dapat

mengonsumsi snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah sebagai

alternatif makanan selingan sebanyak 50 gram dalam sekali makan karena pada

50 gram snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah dapat

menyumbang 80-125% kebutuhan zat gizi untuk snacking (5%) penderita

diabetes mellitus tipe 2 dalam sehari berdasarkan perhitungan kebutuhan DM

Perkeni (Perkeni, 2011).

6.8 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian analaisis indeks glikemik pada snack bar

ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah yaitu tidak adanya uji serat, uji

amilosa, dan uji daya cerna pati pada snack bar sehingga masih mengacu pada

penelitian sebelumnya dan mengacu pada kadar bahan makanan yang

digunakan seperti ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah. Bahan dasar

seperti ubi jalar oranye beta 1 sulit untuk didapatkan karena hanya terdapat pada

balai penelitian kacang-kacangan dan umbi-umbian saja.

Page 74: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah mempunyai nilai

indeks glikemik rendah (36,8) sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif

makanan selingan bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 agar dapat membantu

mengontrol glukosa darah dan tidak terjadi peningkatan glukosa darah secara

drastis.

7.2 Saran

7.2.1 Diharapkan melakukan uji kandungan serat, uji amilosa, dan uji daya

cerna pati pada snack bar ubi jalar oranye beta 1 dan kacang merah.

7.2.2 Menggunakan bahan dasar seperti ubi jalar oranye yang mudah

didapatkan atau dijual dipasaran

Page 75: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

DAFTAR PUSTAKA

Agriculture and Agrifood Canada. 2013. Snack, Cereal, and Nutrition Bars.International Markets Bureau, Canada, hal. 10.

Aini, N. 2004. Pengolahan Tepung Ubi Jalar Dan Produk-Produknya UntukPemberdayaan Masyarakat Pedesaan. Makalah disajikan dalam TugasLokakarya Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Almatsier, S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 8th Ed., PT. Gramedia PustakaUtama, Jakarta, hal. 31-37.

American Diabetes Association. Standart Of Medical Care In Diabetes-2016.JCRAE, 2016, 39(1): p.11-15.

Ardhiana, J. 2017. Uji Organoleptik pada Snack Bar Berbahan Dasar Ubi JalarOranye Beta 1 dan Kacang Merah sebagai Makanan Selingan bagiPenderita Diabtes Mellitus Tipe 2. Tugas Akhir, Tidak Diterbitkan, FakultasKedokteran Universitas Brawijaya, Malang.

Argasasmita, T. 2008. Karakteristik Sifat Fisikokimia dan Indeks GlikemikVarietas Beras Beramilosa Rendah dan Tinggi. Tugas Akhir. Diterbitkan,Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Arif, A., Budiyanto, A. Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan dan Faktor-faktoryang Mempengaruhinya.J Litbang Pert, 2013, 32(3): hal 91-99.

Arvidsson, R., Axelsen, M., Vessby, B., Jarvi, A., Raben, A., Haapa et al. Taylorand Francis Healths Sciences, 2004, 48 (2): p.84-94.

Asgar, A. 2013. Umbi Kentang yang Ditanam di Dataran Medium MempunyaiHarapan untuk Keripik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung, hal.2.

Astawan, M., 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. PT.DianRakyat, Jakarta, hal 45-50.

Atkinson, S., Powell, Kaye, F., and Miller, J. International Tables of GlycemicIndex and Glycemic Load Values. 2008. Nutrition Research, 2008, 31:p.2281-2283.

Aulina, R. 2010. Pengaruh Pemberian Diet Kacang Merah dengan BerbagaiProses Pemasakan Terhadap Kadar Glukosa Darah. Tugas Akhir.Diterbitkan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Australian Diabetes. 2011. Food Choices for People with Diabetes. AustralianDiabetes Organization, Australia, p.3-4.

Avianty, S. 2013. Kandungan Zat Gizi dan Tingkat Kesukaan Snack Bar Ubi JalarKedelai Hitam Sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita DuabetesMelitus Tipe 2. Tugas Akhir. Diterbitkan, Fakultas Kedokteran Universitas

Page 76: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Diponegoro, Semarang.

Avianty, S. dan Ayustaningwarno, F. Indeks Glikemik Snack Bar Ubi JalarKedelai Hitam sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita DiabetesMelitus Tipe 2, IFT, 2013, 3(3): hal 98-102.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2016. Peraturan Kepala BadanPengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pengolahan Pangan,Jakarta

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). 2016. VarietasUnggul Aneka Kacang dan Umbi.Badan Penelitian dan PengembanganPertanian Kementerian Pertanian, (Online).(www.balitkbi.litbang.pertanian.go.id, diakses tanggal 11 Maret 2016).

Brouns, F., Bjorck, I., Lang, V., Slama, G., Gibbs, L., Frayn, N et al.GlycaemicIndex Methodology. Nutrition Research Review, 2005, 18: p.145-171.

Carolyne, C. Ruhembe., Cornelio, N., and Theobald, C.E. Glycemic Index ofSelected Staple Foods Used in the Management of Type 2 DiabetesMellitus in Tanzania. IJSBAR, 2014, 13(2): p.52-53.

Cd, L., A. Olatunde., H, Tijjani., Ennewe, Olisa. Effect Of Aqueous Extract OfPhaseolus Vulgaris L. (Red Kidney Beans) On Alloxan-Induced DiabeticWistar Rats. IJSIT, 2013, 2(4): p.292-301.

Chayati, I.Peningkatan Karoten dalam Roti Manis dengan Subtitusi Puree UbiJalar Oranye pada Tepung Terigu. JPS, 2011, 16(2): p.111-120.

Colagiuri, S. Low Glycemic Index Diets in The Management of Diabetes.Diabetes Care, 2006, 26(8).

Foster, P.K.F., S.H.A, Holt., and J.C.B, Miller. International Table of GlycemicIndex and Glycemic Load Values. Am. J. Clin. Nutr, 2010, 105: p.557-560.

Handayani, L. 2014. Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Vegetable LeatherBrokoli dengan Subtitusi Inulin. Tugas Akhir. Diterbitkan, FakultasKedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Haryati, E. dan Jelantik, I. Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin,Kegemukan, dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 diWilayah Kerja Puskesmas Mataram. Media Bina Ilmiah, 2014, 1978-3787.

Herawati, H. Potensi Pengembangan Produk Pati Tahan Cerna Sebagai PanganFungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 2011, 30(1): hal.5-6.

ILO, PCdP2 dan UNDP, 2012. Kajian Ubi Jalar dengan Pendekatan Rantai Nilaidan Iklim Usaha di Kabupaten Jaya Wijaya. Pemerintah Provinsi Papua.Papua.

Page 77: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

International Diabetes Federation. 2014.The International Diabetes Federation(IDF) Response to the WHO First Draft of the Framework forCountry ActionAcross Sectors for Health and Health Equity, March 2015. Global DiabetesScorecard, hal 1.

Juwita, Z. 2012. Formulasi dan Nilai Indeks Glikemik Cookies Ganyong. TugasAkhir. Diterbitkan, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor,Bogor.

Kalbe, 2016. Fitbar Snack Sehat. Kalbe Store, (Online),(http://www.kalbestrore.com/Product/Brand/Fitbar, diakses 20 Maret 2016).

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan, Jakarta, hal.6-7.

Koswara, S., 2001. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian Bagian 5 : PengolahanUbi Jalar. Institut Pertanian Bogor, 22 Mei 2016, hal.9.

Lopes Souto, D. dan Lopes Rosado, E., Use Of Carb Counting In The DietaryTreatment Of Diabetes Mellitus. Nutricion Hospitalaria, 2010, 25(1): p.18-25.

Marsono, Y., Wiyono, P., Noor, Zuheid. Indeks Glikemik Kacang-kacangan.Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 2002, 8(3): hal.4-5.

Nisviaty, A. 2016. Pemanfaatan Tepung Ubi Jalar Sebagai Bahan Dasar ProdukOlahan Kukus serta Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemiknya. TugasAkhir. Diterbitkan, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor,Bogor

Nurbayani, R. 2013. Nilai Indeks Glikemik pada Olahan Gembili. Tugas Akhir.Diterbitkan, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Bogor

Nurbayani, R dan Rimbawan. Nilai Indeks Glikemik Produk Olahan Gembili.Jurnal Gizi dan Pangan, 2013, 8(2):145-150.

Oba, S., Nanri, Akiko., Kurotani, Kayo., Goto, Atsushi., Kato, Masayuki., Noda,Mitsuhiko et al.,Dietary Glycemic Index, Glycemic Load And Incidence OfType 2 Diabetes In Japanese Men And Women: The Japan Public HealthCenter-Based Prospective Study. Nutrition journal, 2013, 12(1): p.165.

Oldways Nutrition Exchange. Health Benefits Of Sweet Potatoes.North CarolinaSweet Potato Commission And Oldways, 2011, 25(1): p.12.

Pentadini, F., Andini, S., Hartini, S. 2014. Nilai Indeks Glikemik dan Kadar Gizi MiGandum Utuh. Tugas Akhir. Diterbitkan, Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengendalian danPencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, Jakarta, hal 7-9.

Page 78: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Post, Robert E., Maious, A., and King, E. Dietery Fiber for the Treatment of Type2 Diabetes Mellitus. JABFM, 2012, 25(1): p.16.

Prasetya, R. 2008. Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemik Produk OlahanHotong. Tugas Akhir. Diterbitkan, Fakultas Ilmu dan Teknologi PanganInstitut Pertanian Bogor, Bogor.

Rahmawati, H. 2015. Perbandingan Indeks Glikemik dan Beban Glikemikbeberapa Makanan Cepat Saji. Tugas Akhir. Diterbitkan, FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta.

Rakhman, A.F. 2017. Analisis Proksimat pada Snack Bar Berbahan Dasar UbiJalar Oranye Beta 1 dan Kacang Merah sebagai Makanan Selingan bagiPenderita Diabtes Mellitus Tipe 2. Tugas Akhir, Tidak Diterbitkan, FakultasKedokteran Universitas Brawijaya, Malang.

Regards, W., 2007. Glycemic Index ( GI ) Food Chart. HFI Solution

Retnaningtyas, D dan Putri, W.D. Karakteristik Sifat Fisikokimia Pati Ubi jalaroranye beta 1 Hasil Modifikasi Perlakuan STPP. Jurnal Pangan danAgroindustri, 2014, 2(4): hal.7.

Rimbawan dan Siagian, A. 2004. Indeks Glikemik Pangan, EGC, Jakarta.

Rukmana, R., 2005. Ubi Jalar Budidaya Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.

Ro, B., Si, A., Do, G., Gu, D., 2005. Blood Glucose Monitoring System Gluco DrUser Manual, All Medicus, Republic of Korea.

Sabuluntika, N. 2013. Kadar β-Karoten, Antosianin, Isoflavon, dan AktivitasAntioksidan pada Snack Bar Ubi Jalar Kedelai Hitam Sebagai AlternatifMakanan Selingan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Tugas Akhir.Diterbitkan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Sandjaja., Budiman, B., Herartri, R., Suharyati., Sudikno., Sofia, G et al., 2010.Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. 2th ed.,Kompas, Jakarta, hal63.

Santoso, Umar., Murdaningsih, Triastati., dan Mudjisihono, Rob. ProdukEkstruksi Berbasis Tepung Ubi Jalar. Jurnal Teknologi dan IndustriPangan, 2007, 18(1): hal.5.

Soyjoy, 2016. Soyjoy Cemilan Low GI untu Gaya Hidup Sehat. PT. Amerta IndahOtsuka, (Online), (http://www.soyjoy.co.id, diakses 20 Mei 2016).

Sri, W. Sehat dengan Pangan Indeks Glikemik Rendah.Warta Penelitian danPengembangan Pertanian, 2006. 29(3): hal.5-7.

Suarni, Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering (Cookies).Jurnal Litbang Pertanian, 2009, 28(2): hal.63-71.

Page 79: ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA SNACK BAR BERBAHAN …repository.ub.ac.id/3793/1/Saufi Annuriyah Agustina.pdf · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

Tjokroprawiro, A., 2012. Mufa Sangat Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes.(Abstrak). Universitas Airlangga, hal.1-2.

Trinidad, T.P., Mallillin, A.C., Sagum, R.S., and Encabo, R.R. 2010. GlycemicIndex of Commonly Consumed Carbohydrate Foods in the Philliphines.Food and Nutrition Research Institute, Phillipnes, hal.1-2.

Wahyuningsih, R. 2013. Penatalaksanaan Diet Pada Pasien. Yogyakarta: GrahaIlmu

Zahara dan Arif, R. Peluang Pengolahan Jagung Menjadi Tortilla dan Mie JagungSkala Rumah Tangga di Pedesaan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,2011, hal.5.