eng indeks glikemik (ig) pangan 2014 khusus s1

Upload: chacaimut

Post on 09-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Indeks Glikemik (IG) PanganOleh :Dr. RimbawanMatakuliah Evaluasi Nilai GiziDepartemen Gizi MasyarakatFakultas Ekologi Manusia IPB2014/2015

  • Simple CHO (mono and disaccharides) are quickly digested and absorbed causing a fast in blood glucoseComplex CHO (polysaccharides) are more slowly digested and absorbed causing a gradual in blood glucoseThe Old Dogma

  • Sejarah Indeks GlikemikPertama kali dikembangkan tahun 1981 oleh Dr. David Jenkins, seorang Professor Gizi di Universitas Toronto, Kanada.

    Latar Belakang : Keinginan utk menentukan jenis pangan yg paling sesuai utk penderita DM, penderita obesitas, dan olahragawan

  • Sejarah Indeks Glikemik LanjutanPada masa itu, penatalaksanaan diet bagi penderita DM didasarkan pd porsi KH (kuantitas energi), bukan pd jenisnya.

    Konsep lama menganggap semua pangan berkarbohidrat, pd kuantitas energi yg sama, menghasilkan pengaruh yg sama pd kadar glukosa darah.

    Konsep IG pangan karbohidrat yang berbeda dengan kuantitas energi yang sama, pengaruh yang berbeda pada kadar glukosa darah.

  • Definisi Indeks Glikemik

  • Definisi Indeks Glikemik

  • Kategori Pangan menurut IG

  • Penentuan IG Pangan Responden Manusia Prosedur penentuan IG pangan menurut Miller et al. (1996) dalam Rimbawan dan Siagian (2007) dan Brouns et al.(2005) adalah sebagai berikut :Jumlah responden yang diperlukan dalam menilai IG pangan adalah sebanyak 10 responden. Sebaiknya responden memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal, bukan perokok, sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes.Sebelum mengkonsumsi pangan yang akan diukur IG nya, responden diharuskan berpuasa selama 10 12 jam (semalaman). Selain itu, responden harus mengurangi aktivitas fisik berat yang berlebihan.

  • Jumlah atau banyaknya pangan yang akan diukur IG nya harus diberikan kepada responden setara 50 gram karbohidrat yang terkandung dalam pangan tersebut. Contohnya, untuk menentukan IG kentang rebus diperlukan 250 gram kentang untuk menyediakan karbohidrat sebanyak 50 gram. Apabila kandungan karbohidrat pangan sangat rendah, maka jumlah atau banyaknya pangan harus setara dengan 25 gram karbohidrat tersedia begitu pula dengan pangan acuan harus 25 gram.Pangan acuan yang direkomendasikan untuk digunakan dalam penentuan IG adalah glukosa murni dan roti tawar putih.Pangan sebaiknya habis dikonsumsi dalam waktu 10 15 menit.Minuman yang boleh diminum oleh responden selama atau setelah mengkonsumsi pangan adalah air mineral biasa (air putih) sebanyak 250 mL.Penentuan IG Pangan Lanjutan

  • Sebelum diberi pangan intervensi, responden diambil darahnya untuk mengetahui glukosa darah pada menit ke-0.Selama 2 jam pasca pemberian pangan intervensi (atau 3 jam bila responden menderita diabetes), sampel darah diambil melalui finger prick capillary blood samples method setiap 15 menit pada jam pertama, kemudian setiap 30 menit pada jam kedua untuk diukur glukosa darahnya (menit ke 15, 30, 45, 60, 90, dan 120 setelah makanan habis dikonsumsi).Pada waktu yang berbeda, hal yang sama dilakukan dengan memberikan 50 g atau 25 g glukosa murni (sesuai dengan jumlah karbohidrat pangan uji) sebagai pangan acuan kepada responden yang sama. Jarak waktu antara pemberian pangan uji dengan acuan minimal 3 hari.Penentuan IG Pangan Lanjutan

  • Kadar glukosa darah pada setiap waktu pengambilan sampel ditebar pada dua sumbu yaitu sumbu waktu (sumbu X) dan kadar glukosa darah (sumbu Y).Indeks glikemik ditentukan dengan membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur IG nya dengan pangan acuan.Penentuan IG Pangan Lanjutan

  • Kurva Pengukuran IG Pangan

  • Keterangan: A : pangan acuanB : pangan yang diujiPersentase area under the curve (AUC) pangan uji adalah (B/A)100%. Misalkan A = 80; B = 60, maka persentase luas daerah di bawah kurva adalah (60/80x100%) = 75%. Maka IG pangan uji = 75. Kurva Pengukuran IG Pangan Lanjutan

  • Kurva Pengukuran IG Pangan Lanjutan Brouns et al. 2005

  • Kurva Pengukuran IG Pangan Lanjutan Rekomendasi Brouns et al. 2005

  • Isomaltulosa

  • Penentuan IG PanganSubjek Hewan Coba (Tikus)

  • Penentuan IG Pangan (Tikus) LanjutanSari et al. 2013

  • 1. Proses Pengolahana. Ukuran partikel Makin kecil ukuran partikel makin besar luas penampang total makin mudah enzim bekerja IG makin tinggi

    b. Tingkat gelatinisasi patiMakin tinggi tkt gelatinisasi makin tinggi IGFaktor-Faktor yang Mempengaruhi IG

  • 2. Kadar Amilosa dan Amilopektin Amilosa: polimer glukosa tidak bercabangAmilopektin: polimer glukosa bercabangStruktur rantai yg tak bercabang membuatnya lebih terikat kuat, shgg sulut dicerna. Akibatnya adalah IG rendah. Makin tinggi rasio amilosa-amilopektin makin rendah IG.

    3. Keasaman dan Daya Osmotik Pangan 4. Kadar Serat Pangan Serat berperan sbg penghambat fisik bagi penyerapan (serat utuh)5. Kadar Lemak dan Protein Pangan 6. Kadar Anti Gizi Pangan

  • The GI of a food is really determined byMany thingsPhysical form of the foodThin linguini~87Thick linguini~68RipenessUnder-ripe banana ~42Ripe banana~51Over-ripe banana~48CookingBaked potato~54Mashed potato~67ProcessingSnickers (US)~41Snickers (Australia)~68Form of -ose in the foodGlucose - Glycemic Index ~100Sucrose - (Table sugar) Glycemic Index ~65Lactose - (Milk sugar) Glycemic Index~46Fructose - (Fruit sugar) Glycemic Index~23"GI makanan sangat tergantung pada sejarah pengolahan, penyimpanan, pemasakan, pemotongan, dan memasak makanan

  • Siapa yang hanya makan CHO?Orang jarang makan hanya makanan tunggal - biasanya makanan yang sebenarnya terdiri dari semua macronutrients Penambahan protein dan lemak untuk makan cenderung menurunkan GI dari makanan Jadi apakah semua makanan dengan GI rendah baik? Makanan dengan GI "
  • Kemudian ada Glycemic LoadIndeks glikemik menjelaskan "kualitas" CHO tetapi tidak memperhitungkan kuantitas Beban glikemik merupakan kombinasi dari kualitas maupun kuantitas karbohidrat mempertimbangkan jumlah CHO tersedia dalam "porsi" makanan 120G semangka mentah memiliki 6g dari CHO dan GI adalah 72 - oleh karena itu GL adalah (72/100) * 6 = ~ 4

    Low GL = < 10Medium GL = 11 - 19 High GL = > 20

  • BG = IG x CHO BG: beban glikemikIG: indeks glikemikCHO: kandunga karbohidratBeban Glikemik (Glicemic Load)

  • Indeks Glikemik Pangan Campuran

    Susunan MenuKandungan KH (gr)% KH totalIGSumbangan thd IG Menu1 gelas susu(150 ml) 713.222713.22% x 27= 3.56 5 keping biskuit (40 gr) 3260.376960.37% x 69= 41.65 1 ptg pepaya(140 gr) 1426.415626.41% x 56= 14.79 Total 52100.00IG campuran = 60

  • 1. Kaitan BG tinggi dengan DM

  • Diabetes : penyakit kronik yang timbul karena terdapat terlalu banyak glukosa dalam darah (Sylvia 1998)

    Kadar glukosa darah normal : 80 120 mg/dL (setelah makan), 100-140 mg/dL (istirahat/tidur).

    Ada dua jenis diabetes, yaitu - insulin-dependent diabetes mellitus (tipe 1) - non insulin-dependent diabetes mellitus (tipe 2).

  • Tujuan pokok penatalaksanaan diet penderita diabetes mengurangi hiperglikemia, mencegah episode hipoglikemia pada pasien yang mendapatkan terapi dengan insulin, dan mengurangi risiko komplikasi terutama penyakit kardiovaskular (Willer et.al., 2002).karbohidrat yang memiliki GI rendah memperlambat peningkatan kadar glukosa darah.

  • 2. Kaitan IG dengan ObesitasKeberadaan glukosa dlm darah merpkn salah satu pemicu sekresi insulin.Tujuannya: menjaga kadar glukosa darah tetap normal (100-180 mg/dL stlh makan). Makin banyak gula di dlm darah makin banyak insulin diskresikan. Sekresi insulin yg berlebihan mengakibatkan 3 hal, yi:(1) mendorong tubuh utk menyimpan glukosa sbg lemak, (2) menghambat pembakaran lemak (insulin lebih memilih menggunakan KH sbg sumber energi drpd lemak krn hal itu adlh cara yg paling efisien (3) memberi kode kpd hati utk mensintesa kolesterol.

  • Pangan ber-IG yg rendah memiliki 2 keunggulan khusus bagi org yg ingin mengurangi BB badan, yi:(1) mengenyangkan dalam waktu yg cukup lama(2) membantu membakar lbh banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot (body muscle)

  • 3. Kaitan IG dgn Olah RagaTujuan pengaturan makanan bagi ORwan adalah utk mengisi cadangan glikogen otot dan hati serta membuat baik KH maupun lemak tersedia dalam darah utk digunakan oleh otot

  • Sebelum bertanding:Pada OR dg masa tanding yg lama (>60 menit), jenis pangan yg tepat sblm pertandingan adalah pangan ber-IG rendah.

    Tujuannya: agar kadar glukosa darah (sbg sumber energi) dpt terjamin ketersediaannya selama pertandingan dg cara melepaskan glukosa pangan secara perlahan-lahan ke darah.

  • Pada Masa Bertanding:Dibutuhkan pangan ber-IG tinggi (terutama dalam bentuk cairan).

    Tujuannya: agar suplai glukosa ke darah dapat dipenuhi dengan segera

  • Setelah Bertanding:Tujuan pokok pemberian makanan setelah bertanding adlh meningkatkan kadar glukosa darah secepat mungkin utk menyediakan substrat bagi sintesa glikogen otot.

    Makanan yg memiliki IG tinggi sgt cocok pd situasi ini. Makanan jenis ini mengganti simpanan glikogen otot yg lelah dg cepat.

  • Penelitian IG Pangan di Departemen Gizi Masyarakat FEMAYULINA EVA RIANY. 2006. Pengaruh Pengolahan terhadap Indeks Glikemik Pangan Berbahan Baku Sagu (Metroxylon sp.). Dibimbing oleh RIMBAWAN.SRI NUR AMALIA WIJAYANTI. 2010. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Indeks Glikemik Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Varietas Diamond Sweet. Dibimbing oleh RIMBAWAN dan MIRA DEWIIIN SYADIAH. 2010. Pengaruh Pengolahan Beras (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang menjadi Nasi, Ketupat, dan Lontong terhadap Nilai Indeks Glikemik. Dibimbing Oleh RIMBAWANRAKHMAWATI FKR. 2010. Nilai Indeks Glikemik Produk Olahan Sukun (Artocarpus altilis). Dibimbing oleh RIMBAWAN dan LEILY AMALIA FURKON

  • Penelitian IG Pangan di Departemen Gizi Masyarakat FEMA LanjutanZAHRA JUWITA. 2012. Formulasi dan Nilai Indeks Glikemik Cookies Ganyong (Canna edulis Kerr.). Dibimbing oleh LILIK KUSTIYAH dan MIRA DEWI.BAYU MAULANA. 2012. Pengaruh Berbagai Pengolahan terhadap Indeks Glikemik Ubi Jalar (Ipomea batatas) Cilembu. Dibimbing oleh LILIK KUSTIYAH dan MIRA DEWI. IMA KARIMAH. 2011. Nilai Indeks Glikemik Bubur instan Pati Singkong dan Bubur Instan Pati Resisten Singkong. Dibimbing oleh RIMBAWANIMAS SEPTIYANI. 2012. Indeks Glikemik Berbagai Produk Tiwul Berbasis Singkong (Manihot Esculenta Crantz) pada Orang Normal. Dibimbing oleh RIMBAWAN dan YEKTI HARTATI EFFENDI

  • Penelitian IG Pangan di Departemen Gizi Masyarakat FEMA LanjutanRESITA NURBAYANI. 2013. Nilai indeks Glikemik Produk Olahan Gembili (Dioscorea esculenta). Dibimbing oleh RIMBAWAN.STACEY ATHALIA GUNAWAN. 2013. Nilai indeks Glikemik Produk Olahan Suweg (Amorphophallus campanulatus BI.). Dibimbing oleh RIMBAWAN

  • Jurnal terkait IG Pangan di Departemen Gizi Masyarakat FEMARimbawan, Syarief H, Dalimunthe D, Siagian A. 2006. Pengaruh indeks glikemik, komposisi dan cara pemberian pangan terhadap respon glikemik . Jurnal Info Kesehatan Masyarakat. 10 (1) : 38 47. ISSN 1410-6434.Siagian A, Rimbawan, Syarief H, Dalimunthe D. 2006. Pengaruh indeks glikemik, komposisi dan cara pemberian pangan terhadap nafsu makan. Jurnal Info Kesehatan Masyarakat. 10(2) : 101 112. ISSN 1410-6434.Rimbawan. 2007. Pengembangan teknologi pengolahan beras rendah indeks glikemik. Majalah Pangan. No. 48/XVI/ : 70 75. ISBN 0852-0607.Rakhmawati FKR, Rimbawan, Amalia L. 2011. Nilai indeks glikemik berbagai produk olahan sukun (Artocarpus Altilis). Jurnal Gizi dan Pangan. 6(1): 28 35.

  • Jurnal terkait IG Pangan di Departemen Gizi Masyarakat FEMA LanjutanAmalia SN, Rimbawan, Dewi M. 2011. Nilai indeks glikemik beberapa jenis pengolahan jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt). Jurnal Gizi dan Pangan. 6(1): 36 41.Hardinsyah, Briawan D, Sulaeman A, Rimbawan, Aries M, Dewi M. 2013. Kapasitas antioksidan dan indeks glikemik sari kurma serta efikasinya terhadap stamina. Jurnal Gizi dan Pangan. 8 (1 supl): 170.Welis W, Rimbawan, Sulaeman A, Riyadi H. 2013. Pengaruh pemberian pangan dengan indeks glikemik berbeda terhadap performa daya tahan lari 5 Km pada atlet mahasiswa. Jurnal Gizi dan Pangan. 8 (1 supl): 170.Rimbawan, Nurbayani R. 2013. Nilai indeks glikemik produk olahan gembili (Dioscorea esculenta). Jurnal Gizi dan Pangan. 8(2) : 145 - 150.

  • Hasil Penelitian di Dept. Gizi Masyarakat

  • Daftar PustakaBrouns F et al. 2005. Glicaemic Index Methodology. Nutrition Research Reviews. 18 : 145 171.Rimbawan, Siagian A. 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih Pangan yang Menyehatkan. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.Sari IP, Lukitaningsih E, Rumiyati, Setiawan IM. 2013. Indek glikemik uwi, gadung dan talas yang diberikan pada tikus. Trad Med J. 18 (3) : 127 131.http://kamuskesehatan.com/arti/indeks-glikemik/

  • *