analisis experimental finish

23
ANALISIS JURNAL “Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H” Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Oleh Kelompok 2 1. Qumil Laila Yusuf (052110101027) 2. Akhmad Zaenuri (052110101073) 3. Wahyu Devita Riyani (072110101017) 4. Vika Ermita (072110101019) 5. Pradytha Lucyana F (072110101025) 6. Syahvira S. (072110101039) 7. Moch Iqbal PH (072110101089) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2009

Upload: a-pink

Post on 23-Jun-2015

386 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ANALISIS JURNAL“Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

OlehKelompok 2

1. Qumil Laila Yusuf (052110101027)2. Akhmad Zaenuri (052110101073)3. Wahyu Devita Riyani (072110101017)4. Vika Ermita (072110101019)5. Pradytha Lucyana F (072110101025)6. Syahvira S. (072110101039)7. Moch Iqbal PH (072110101089)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS JEMBER

2009

LANDASAN TEORI

1. Pengertian

Penelitian eksperimen merupakan metode paling kuat untuk mengungkapkan

hubungan sebab akibat. Hambatan utama dalam penelitian eksperimen pada

manusia adalah faktor etis. Walaupun sampai saat ini masih terdapat hambatan

faktor etis, tetapi penelitian eksperimen telah banyak dilakukan terutama untuk

menemukan obat yang lebih efisien dalam pengobatan suatu penyakit.

Berdasarkan lokasi penelitian, umumnya penelitian eksperimen dapat dilakukan di

klinik (clinical trial = uji klinis) dan dilakukan di lapangan (field trial = penelitian

intervensional) yang banyak dilakukan pada peneltian operasional (operations

research) dalam bidang pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Budiarto

dan Anggraeni, 2001).

2. Ciri-Ciri

Ciri khusus dari penelitian ekperimen adalah adanya percobaan atau trial.

Percobaan itu berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel. Dari

perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel

yang lain (Notoatmodjo,2005).

3. Tujuan

Penelitian eksperimental bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling

hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan

perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat)

dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan

perlakuan (Kelompok Kontrol) (Notoatmodjo,2005).

4. Langkah-langkah Penelitian Eksperimental

Agar diperoleh hasil yang optimal, penelitian eksperimen biasanya menempuh

langkah-langkah antara lain sebagai berikut :

1) Melakukan tinjauan literatur, terutama yang berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti.

2) Mengidentifikasi dan membatai masalah penelitian.

3) Merumuskan huipotesis-hipotesis penelitian.

4) Menyusun rencana eksperimen yang biasanya meliputi:

a. Menentukan variabel bebas dan variabel terikat (Independent dan

dependent variabels);

b. Memilih desain eksperimen yang akan digunakan;

c. Menentukan sampel;

d. Menyusun alat eksperimen.

5) Melakukan pengumpulan data tahap pertama (Pretest).

6) Melakukan eksperimen.

7) Mengumpulkan data tahap kedua atau posttes.

8) Mengolah dan menganalisis data.

9) Menyusun laporan .

(Notoatmodjo,2005).

5. Kontrol

Dalam penelitian ekperimen sering digunakan kontrol. Yang dimaksud kontrol

dalam hal ini ialah suatu kelompok atau individu yang tidak dikenai perlakuan

atau percobaan. Kontrol di dalam penelitian eksperimen ini sangat penting untuk

melihat perbedaan perubahan variable terpengaruh antara kelompok yang dikenai

perlakuan dengan yang tidak dikenai perlakuan (kontrol). Dalam penelitian

ekperimen, kontrol mempunyai peranan yang sangat penting, antara lain sebagai

berikut (Notoatmodjo, 2005):

1) Untuk mencegah munculnya faktor-faktor yang sebenarnya tidak diharapkan

berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk membedakan berbagai variabel

yang tidak diperlukan dari variabel yang diperlukan.

2) Untuk menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat, dan sejauh mana tingkat hubungan antara kedua

variabel tersebut.

Faktor-faktor yang dikontrol dalam eksperimen meliputi (Notoatmodjo, 2005):

1) Sasaran atau obyek yang diteliti (diamati).

2) Peneliti atau orang yang melakukan percobaan.

3) Variabel bebas (dependent variabel), yaitu kondisi munculnya variabel

terikat.

4) Variabel terikat (independent variabel), yaitu variabel yang akan terpengaruh/

berubah setelah dikenakan perlakuan atau percobaan.

5) Kelompok eksperimen dan kelompok control.

6) Populasi dan sampel.

7) Skor rata-rata (mean) hasil test.

6. Rancangan-rancangan Penelitian True Eksperimen

a. Rancangan Pretes-Postes dengan Kelompok Kontrol (Pretest-Postest

with Control Group)

Dalam rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokan

anggota-angota kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan

berdasarkan acak atau random. Kemudian dilakukan pretes (01) pada kedua

kelompok tersebut, dan diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen.

Setelah beberapa waktu dilakukan postes (02) pada kedua kelompok.

Dengan randomisasi (R), maka kedua kelompok mempunyai sifat yang

sama sebelum dilakukan intervensi. Karena kedua kelompok sama pada

awalnya, maka perbedaan hasil postes pada kedua kelompok tersebut dapat

disebut sebagai pengaruh dari intervensi atau perlakuan. Rancangan ini adalah

salah satu rancangan yang terkuat di dalam mengontrol ancaman-ancaman

terhadap validitas.

Tetapi rancangan ini sulit dilaksanakan di lapangan karena biasanya sulit

atau tidak mungkin melakukan randomisasi. Disamping itu, dari segi etika atau

aspek lain, sering tidak mungkin melakukan intervensi pada kelompok yang

satu dan tidak melakukan intervensi pada kelompo yang lain.

b. Rancangan “Randomized Salomon Four Group”

Rancangan ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas yang ada

pada rancangan randomized control group pretes-postes. Apabila pretes

mungkin mempengaruhi subjek sehingga mereka menjadi lebih sensitive

terhadap perlakuan (X) dan mereka bereaksi secara berbeda dari subjek yang

tidak mengalami pretes, maka eksternal validitas terganggu, dan kita tidak

dapat membuat generalisasi dari penelitian itu untuk populasi. Demikian pula

kalau ada interaksi antara pretes dengan perlakuan (X). rancangan Salomon ini

dapat mengatasi masalah ini dengan menambah kelompok ke-3 (dengan

perlakuan, tanpa pretes) dan ke-4 (tanpa perlakuan, tanpa pretes)

c. Rancangan postes dengan Kelompok Kontrol (Postest Only Group

Control Design)

Rancangan ini juga merupakan eksperimen sungguhan dan hampir sama

dengan rancangan yang telah dibicarakan di depan, hanya bedanya tidak

diadakan pretes. Karena kasus-kasus telah dirandomisasi baik pada kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol, kelompok-kelompok tersebut dianggap

sama sebelum dilakukan perlakuan.

Dengan rancangan ini, memungkinkan peneliti mengukur pengaruh

perlakuan (intervensi) pada kelompok eksperimen dengan cara

membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol. Tetapi

rancangan ini tidak memungkinkan peneliti untuk menentukan sejauh mana

atau seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretes tidak dilakukan untuk

menentukan data awal.

7. Keuntungan

Keuntungan dari penelitian eksperimen ini, yaitu :

1) Dapat digunakan untuk mencari efisiensi dan efektifitas obat atau prosedur

pengobatan.

2) Penelitian dengan eksperimen digunakan sebagai penelitian lanjutan setelah

keberhasilan percobaan hewan atau sebelum obat atau prosedur pengobatan

digunakan secara luas.

3) Dengan uji klinis peneliti dapat mengendalikan intervensi yang diberikan.

(Budiarto dan Anggraeni, 2001).

8. Kelemahan

Kelemahan dari penelitian eksperimen ini, yaitu :

1) Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan uji klinis karena adanya

hambatan pada faktor etis. Semua penelitian eksperimen yang dilakukan

pada manusia harus mendapatkan persetujuan dari badan penilai faktor etis.

2) Sering ditemukan waktu yang gtepat untuk melakukan uji klinis

(Budiarto dan Anggraeni, 2001).

GAMBARAN UMUM JURNAL

“Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum

Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H”

1. Rancangan penelitian adalah Randomized Controlled Trial (RCT)

2. Waktu Penelitian : tidak diketahui secara jelas

3. Tempat : laboratorium atau klinik

4. Sampel : Tikus Mencit C3H

5. Jumlah Sampel adalah 24 ekor, terbagi menjadi 6 kelompok dengan 2

kelompok control dan 4 kelompok perlakuan.

a. Kelompok Ko:

Kelompok mencit control tanpa perlakuan.

b. Kelompok Kp:

Kelompok mencit control perlakuan yang disuntuik dengan 0,1 mL pelarut

polietilengikol (PEG 400).

c. Kelompok D1:

Kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivate kumarin dalam

PEG dengan kadar 1 mg/ mL.

d. Kelompok D2:

Kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivate kumarin dalam

PEG dengan kadar 2 mg/ mL.

e. Kelompok D4:

Kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivate kumarin dalam

PEG dengan kadar 4 mg/ mL.

f. Kelompok D8:

Kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivate kumarin dalam

PEG dengan kadar 8 mg/ mL.

6. Karakteristik sampel

Tikus mencit betina hybrid F-1 (C3H ><GR) umur 8-12 minggu, dengan berat

18-20 gram dan belum pernah mempunyai anak.

7. Variabel

a. Variabel bebas : derivate kumarin dari kulit batang Calophyllum

biflorum

b. Variabel dependent : pertumbuhan invivo tumor kelenjar susu mencit

C3H

8. Data hasil penelitian dikumpulkan melalui penyuntikan yang dilakukan 3 kali

seminggu selama 4 minggu. Semua data yang telah terkumpul diolah dengan

menggunakan program SPSS dengan menggunakan uji statistic non

parametrik menurut metode Friedman.

ANALISIS JURNAL BERDASARKAN TEORI PENELITIAN

EPIDEMIOLOGI EXPERIMENTAL

“Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum

Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H”

1. Pengertian

Dalam penelitian True Eksperimental tersebut dilakukan untuk mengetahui

pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu

C3H. Penelitian dilakukan secara invivo dengan menggunakan mencit C3H sebagai

hewan coba. Jadi penelitian tersebut merupakan uji klinis yang dilakukan terhadap

sekelompok hewan dengan intervensi oleh peneliti yang dilakukan secara aktif

dan terencana kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak

menerima perlakuan sebagai pembanding.

2. Ciri-ciri

Terdapat ciri khusus dalam penelitian “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit

Batang Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar

Susu Mencit C3H” yaitu adanya perlakuan yang diberikan pada hewan coba.

Hewan coba berupa 24 ekor mencit betna hibrid F-1 (C3H > < GR) umur 8-12

minggu, berat 18-80 gr belum pernah mempunyai anak. Mencit resipien dibagi

menjadi enam kelompok dan setiap kelompok diberi perlakuan yang berbeda.

Kecuali mencit dan kelompok kontrol, mencit–mencit kelompok lain disuntik

secara subkutis didaerah sub abdomen 3 kali seminggu selama empat minggu dari

perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel

yang lain. Dalam penelitian tersebut, ada kecenderungan pengaruh daya hambat

kalanon pada dosis tertentu terhadap besar tumor.

3. Tujuan

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh kalanon

terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3H setiap

kelompok diberi perlakuan yang berbeda kecuali kelompok kontrol. Dari

kelompok–kelompok tersebut hasilnya dibandingkan antar kelompok dan

didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan tumor

transplantabel kelenjar susu mencit C3H dengan dosis yang paling berpengaruh

adalah dosis 4 mg/mencit.

4. Langkah-langkah penelitian Eksperimental

1) Melakukan tinjauan literatur, terutama yang berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti.

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan tinjauan literatur yaitu

dengan melihat penelitian sebelumnya tentang kumarin dan turunannya

yang dapat digunakan sebagai antikoagulan serta manfaat senyawa derivat

kumarin untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.

2) Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi pengaruh derivat kumarin

terhadap pertumbuhan invivo tumor kelenjar susu mencit C3H. Peneliti

mambatasi penelitian ini hanya untuk menguji keefektifan derivat kumarin

terhadap pertumbuhan tumor kelenjar susu mencit.

3) Merumuskan huipotesis-hipotesis penelitian.

Setelah melakukan identifikasi dan pembatasan penelitian, peneliti

merumuskan hipoteses penelitian yaitu, terdapat pengaruh penyuntikan

kalanon pada berbagai dosis, mulai dosis 1 mg/mencit sampai 8 mg/mencit,

tiga kali seminggu, selama 4 minggu pada pertumbuhan besar tumor mencit

C3H, pada pengukuran setiap minggu.

4) Menyusun rencana eksperimen yang biasanya meliputi:

a. Menentukan variabel bebas dan variabel terikat (Independent dan

dependent variabels.

Variabel Bebas : Derivat Kumarin dari kulit batang Calophyllum

biflorum.

Varibel Terikat : Pertumbuhan tumor kelenjar susu mencit C3H.

b. Memilih desain eksperimen yang akan digunakan

Eksperimen yang dilaksanakan adalah true eksperimental, hal ini

dikarenakan dengan penelitian true Eksperimental didapatkan suatu

penelitian yang efektif dan efisien dalam mencapati tujuan yang telah

ditentukan, sebagai lanjutan dari penelitian terdahulu serta dengan

penelitian true eksperimental peneliti dapat mengendalikan intervensi

yang diberikan.

c. Menentukan sampel

Sampel yang digunakan adalah 24 ekor mencit betina hibryd berumur 8-

18 minggu, berat 18-80 gr dan belum pernah memnpunyai anak.

d. Menyusun alat eksperimen

5) Melakukan pengumpulan data tahap pertama (Pretest).

Data tahap pertama berisi daftar kriteria sampel yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu: Sampel yang digunakan adalah tikus mencit betina

berumur 8-18 minggu, berat 18-80 gr dan belum pernah mempunyai anak.

6) Melakukan eksperimen.

Eksperimen dilakukan di laboratorium dengan membagi mencit menjadi 6

kelompok dimana setiap kelompok diberikan perlakuan yang berbeda yaitu:

Ko: kelompok mencit kontrol tanpa perlakuan;

Kp: kelompok mencit kontrol perlakuan yang disuntik dengan 0,1 mL

pelarut polietilenglikol (PEG 400);

D1: kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivat kumarin dalam

PEG dengan kadar 1 mg/mL;

D2: kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivat kumarin dalam

PEG dengan kadar 2 mg/mL;

D4: kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivat kumarin dalam

PEG dengan kadar 4 mg/mL;

D8: kelompok mencit yang disuntik 0,1 mL larutan derivat kumarin dalam

PEG dengan kadar 8 mg/mL.

7) Mengumpulkan data tahap kedua atau posttes.

Data tahap kedua berupa hasil penelitian terhadap mencit yang telah diberi

perlakuan ataupun yang tidak diberi perlakuan. Dimana perlakuan yang

diberikan berupa penyuntikan terhadap mencit dengan kadar yang berbeda-

beda. Perlakuan dosis dan perlakuan waktu berpengaruh sangat nyata

terhadap besar tumor pada tingkat kepercayaan lebih kecil dari 1%.

8) Mengolah dan menganalisis data.

9) Menyusun laporan.

5. Keuntungan

1) Dapat digunakan untuk mencari efisiensi dan efektifitas obat atau prosedur

pengobatan.

Dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit Batang

Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar

Susu Mencit C3H” dilakukan untuk mengetahui dosis yang memberikan

efek yang paling optimal dalam pertumbuhan invivo Tumor Kelenjar susu

Mencit C3H. Sehingga dengan menggunakan penelitian eksperimental

didapatkan penelitian yang efektif dan efisien.

2) Penelitian dengan eksperimen digunakan sebagai penelitian lanjutan setelah

keberhasilan percobaan hewan atau sebelum obat atau prosedur pengobatan

digunakan secara luas.

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit Batang

Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar

Susu Mencit C3H” merupakan lanjutan dari penelitan terdahulu yang

membuktikan bahwa kumarin dan turunannya digunakan untuk mencegah

pertumbuhan sel-sel kanker.

3) Dengan uji klinis peneliti dapat mengendalikan intervensi yang diberikan.

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit Batang

Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar

Susu Mencit C3H” digunakan dengan cara eksperimental sehingga peneliti

dapat dengan mudah mengendalikan populasi uji dan populasi kontrol.

6. Kelemahan

a. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan uji klinis karena adanya

hambatan pada faktor etis. Semua penelitian eksperimen yang dilakukan

pada manusia harus mendapatkan persetujuan dari badan penilai faktor etis.

Dalam penelitian tersebut tidak terdapat hambatan dalam faktor etis. Hal ini

dikarenakan penelitian yang digunakan tidak menggunakan manusia

melainkan hewan coba yaitu tikus sebagai sampel uji

b. Sering ditemukan waktu yang tidak tepat untuk melakukan uji klinis

Dalam penelitian tersebut tidak terdapat kesulitan dalam menetukan waktu

yang tepat untuk melakukan uji klinis karena dalam penelitian tersebut tidak

terdapat syarat kondisi ataupun syarat waktu yang tepat untuk melakukan uji

klinis. Penelitian ini dapat dilakukan kapan saja sehingga tidak terdapat

kesulitan dalam menentukan waktu kapan uji dilaksanakan.

Alur Penelitian Jurnal Experimental“Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H”

Populasi Penelitian:Mencit

Setiap mencit dalam satu kelompok diberi

penomoran secara acak

Seleksi berdasarkan kriteria tertentu yaitu mencit betina

hybrid berumur 8-12 minggu dan belum pernah punya

anak.

Satu kelompok mencit menjadi kelompok kontrol

tanpa perlakuan

Mencit resipien dibagi menjadi 6 kelompok

Mencit betina hybrid berumur 8-12

minggu dan belum pernah punya anak

Tidak sesuai dengan kriteria seleksi

Kecuali mencit dari kelompok kontrol, mencit-mencit kelompok

lain disuntik secara subkutis di daerah abdomen tiga kali

seminggu selama 4 minggu.Mencit tersebut dikelompokkan

menjadi :Ko, Kp,D1, D2, D4, D8.

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Rancangan penelitian yaitu secara Randomized atau acak.

b. Sampel dalam penelitian jurnal ini yaitu tikus mencit C3H.

c. Variabel bebas : derivate kumarin dari kulit batang Calophyllum

biflorum.

d. Variabel dependent : pertumbuhan invivo tumor kelenjar susu mencit

C3H.

e. Penelitian pada jurnal “Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang

Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar

Susu Mencit C3H” merupakan uji klinis yang dilakukan terhadap

sekelompok hewan dengan intervensi oleh peneliti yang dilakukan secara

aktif dan terencana kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain

yang tidak menerima perlakuan sebagai pembanding.

f. Penelitian True Eksperimental tersebut dilakukan untuk mengetahui

pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar

susu C3H. Penelitian dilakukan secara invivo dengan menggunakan mencit

C3H sebagai hewan coba.

g. Kekurangan dari jurnal “Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang

Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar

Susu Mencit C3H” yang ditemukan adalah kurang jelasnya waktu

penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan penelitian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko dan Anggraeni, Dewi. 2001. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta;Asdi Maha Satya.

Wibisono, Lies K.2002. Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H [Serial online] Journal.ui.ac.id/upload/artikel/NEW_Pengaruhderivat_Lies_K.pdf (18 Desember 2009).