analisa kasus ca mamma
DESCRIPTION
bab 3, analisa kasusTRANSCRIPT
BAB III
ANALISIS KASUS
Sejak 5 bulan yang lalu, penderita mengeluh timbul benjolan pada
payudara sebelah kiri, jumlah benjolan satu, mula-mula sebesar kelereng dan
terus membesar hingga saat ini sebesar telur ayam. Sejak 3 bulan yang lalu
benjolan pada payudara kiri terkadang terasa nyeri, terutama ketika
dipegang. Penderita tidak mengeluh adanya benjolan di tempat lain dan
tidak ada cairan keluar dari puting susu. Penderita juga tidak merasakan
sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu hati, sesak nafas dan nyeri pada tulang.
Penderita kemudian berobat ke RSMH Palembang, dirawat inap, dan
dilakukan biopsi insisi satu bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan status generalis penderita dalam
batas normal dan di regio mamma sinistra teraba massa dengan konsistensi
keras, permukaan rata, batas tidak tegas, nyeri tekan (+), terfiksir pada kulit,
berukuran 6 cm x 4 cm x 3 cm, warna sama dengan kulit sekitar, tidak ada
retraksi puting susu, tampak gambaran Peau d’orange, tampak scar bekas
biopsi insisi. Pada regio axilla sinistra, teraba massa 1 buah, permukaan rata,
konsistensi kenyal, tidak terfiksir, ukuran 1x1x1 cm.
Dari hasil pemeriksaan biopsi insisi didapatkan kesan invasive
carcinoma. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan biopsi
pada pasien ini, dapat didiagnosis sebagai tumor mamma sinistra ganas
karena karakteristik benjolannya yang khas untuk tumor ganas. Diagnosis
FAM dapat disingkirkan karena dari evidence based medicine epidemiologi
FAM sering terjadi pada wanita berusia muda dan karakteristik benjolannya
selalunya padat kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, berbatas
tegas, pertumbuhannya lambat, tidak ada perubahan pada kulit, dan tidak
disertai rasa nyeri. Diagnosis FCD juga dapat disingkirkan karena
benjolannya biasanya multipel dan bilateral. Ukurannya dapat berubah,
terasa lebih besar, penuh dan nyeri menjelang haid dan akan mengecil serta
nyeri berkurang setelah haid selesai karena FCD dipengaruhi oleh
44
45
keseimbangan hormonal. FCD umumnya tidak berbatas tegas kecuali kista
soliter dan konsistensinya padat kenyal, dapat pula kistik.
Setelah diagnosis ditegakkan perlu ditentukan stadium dari kanker
payudara ini. Penentuan stadium dilakukan berdasarkan sistem TNM. Untuk
tumor primer (T), pada pasien ini didapatkan benjolan yang berukuran 6 cm
x 4 cm x 3 cm, telah terdapat ulkus pada kulit berarti kanker sudah
menginfiltrasi kulit, tumor terfiksasi pada kulit dan panjang tumor lebih dari
5 cm. Dengan demikian stadium T-nya adalah T4b. Untuk nodul (N), pada
pasien ini ditemukan pembesaran KGB aksila ipsilateral yang tidak terfiksir,
sehingga stadium N-nya adalah N1. Untuk metastase (M), dari anamnesis
hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yaitu foto rontgen
thoraks, dan ECG tidak ditemukan adanya metastasis jauh sehingga stadium
M-nya adalah M0. Jadi stadium kanker payudara pada pasien ini adalah
stadium IIIB (T4bN1M0).