ppt ca mamma case

63
Case Ca Mammae Yanuar Aditya K

Upload: yanuar-aditya

Post on 05-Dec-2014

129 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

vvvvvvvv

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt CA Mamma Case

Case Ca Mammae

Yanuar Aditya K

Page 2: Ppt CA Mamma Case

IDENTITAS PASIEN

• Nama Pasien : Ny. S• Umur : 43 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Pekerjaan : Pemilik Salon• Pendidikan : S1• Alamat : Rotan Green Garden• Status : Menikah• Agama : Islam• No. MR : 00-15-57-10• MRS : 4 Maret 2013

Page 3: Ppt CA Mamma Case

Keluhan Utama• Benjolan dipayudara terasa sakit sejak

2 minggu SMRS

Keluhan Tambahan• Benjolan dipayudara >> membesar dan

berwarna kemerahan

Page 4: Ppt CA Mamma Case

Riwayat Penyakit Sekarang

Timbul benjolan sejak 6 bulan SMRS, nyeri (-), berukuran kira-kira sebesar kelereng pada payudara kanan sisi atas luar

Sekitar 3 bulan SMRS keluar cairan dari payudara sebelah kanan, berwarna kuning kemerahan dan tidak berbau, nyeri (-) dan pembesaran pada benjolan di payudara. Karna pasien merasa khawatir, pasien berobat ke poli bedah RSUD Koja dan di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammogafi di RS Darmais, setelah itu dokter bedah RSUD koja menyarankan untuk operasi namun pasien masih ragu.

Sekitar 1 bulan SMRS keluar cairan (-) benjolan di payudara semakin besar (+), nyeri (+) di payudara sebelah kanan, Nyeri dirasakan hilang timbul, timbul ketika disentuh dan hilang dengan sendirinya. Nyeri dirasakan semakin hari semakin berat sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari.

Page 5: Ppt CA Mamma Case

Riwayat Penyakit Sekarang

Sekitar 2 minggu SMRS nyeri bertambah berat, ukuran semakin besar sebesar kepalan tangan orang dewasa dengan permukaan tidak rata dan kulit di payudara kanan berubah warna menjadi kemerahan. Pasien menyangkal adanya benjolan di tempat lain, demam (-), nafsu makan menurun (-), mual (-), muntah (-), berat badan turun (-), dan nyeri perut (-). BAB dan BAK dalam batas normal. Saat ini pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri pada dada.

Page 6: Ppt CA Mamma Case

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien sebelumnya tidak pernah memiliki penyakit seperti ini. Riwayat Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Alergi makanan (-), Alergi obat (-)

Riwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada keluarga pasien yang mengalami

penyakit yang sama dengan pasien. Riwayat keluarga menderita penyakit keganasan (-). DM (-), Hipertensi (-), Asma (-)

Page 7: Ppt CA Mamma Case

Riwayat Menstruasi

Mens umur 12 tahun

Teratur setiap bulan

Durasi 5-7 hari

Ganti pembalut 1-2x/hari

Riwayat Menikah

1x sejak ± 22 tahun yang lalu

Page 8: Ppt CA Mamma Case

Riwayat KBPasien mengaku mengaku sedang menggunakan KB spiral dan sudah berjalan + 8 tahun

Riwayat AlergiPasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan makanan tertentu

Riwayat OperasiPasien mengaku belum pernah operasi

Riwayat KebiasaanMerokok (-), minum alkohol (-), minum jamu (-), narkoba (-)

Page 9: Ppt CA Mamma Case

Pemeriksaan fisikKesadaran : Compos mentisKeadaan umum : Tampak sakit sedangBB : 57 kg

Heart Rate :

80 times/minute

Blood pressure120/80 mmHg

Respiratory rate :20 times/minute Tempe

rature :

36,5 C

VITAL SIGN

Page 10: Ppt CA Mamma Case

Pemeriksaan Fisik

Kepala Normocephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut

Mata CA -/-, sklera ikterik -/-, Pupil isokor, refleks cahaya +/+

Telinga Normotia, Secret -/- Serumen -/-

Page 11: Ppt CA Mamma Case

• Septum deviasi –• Sekret -/-

• Mukosa bibir tidak pucat

• KGB tidak teraba membesar• Tiroid tidak teraba

Hidung Hidung

Mulut Mulut

Leher Leher

Page 12: Ppt CA Mamma Case

Thorax ExaminationThoraks

S1-S2 noremal reguler,tidak terdapat murmur, gallop tidak ada

Inspeksi : pergerakan dinding dada statis dan dinamis simetrisPalpasi : pergerakan dinding dada simetris, vocal fremitus +/+Perkusi : sonor pada hemithoraks dekstra dan sinistraAuskult : suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Inspeksi : distensi (-), perut tampak datar, massa (-), sikatrik (-)Auskult : BU (+) normal, suara tambahan (-)Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskular (-), hepar/lien tidak teraba membesarPerkusi : timpani (+) seluruh lapang abdomen.

Page 13: Ppt CA Mamma Case

- -

- -

Oedema

+ +

+ +

Akral hangat

EXTREMITAS

Page 14: Ppt CA Mamma Case

Status Lokalis• Inspeksi :

– Tampak benjolan berukuran kepalan tangan orang dewasa, kulit berwarna kemarahan, peau de orange (-), nipple discharge (-), retraksi puting (-), jaringan parut (-). Pada payudara kiri tidak tampak benjolan ataupun kelainan lain.

• Palpasi :

– Teraba massa tumor soliter dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol-benjol, batas tidak tegas, mobile (-), nyeri tekan (+), ukuran 17x13 cm.

• Regio Aksila dextra :– Inspeksi : tidak terlihat adanya benjolan– Palpasi : tidak teraba massa

Page 15: Ppt CA Mamma Case

Laboratorium

Hematologi Hasil Nilai normal

Hb 10,7 g/dL ( : 12 – 1♀ 6)

Ht 34% (37 – 43)

Leukosit 8.900/mm3 (5.000 – 10.000)

Trombosit 374.000/mm3 (200.000-500.000)

Masa Perdarahan 4 menit (1 – 6 menit)

Kimia Darah

Ureum 11 mg/dL (15-39)

Kreatinin 0,5 mg/dL (0,5-1,0)

GDS 87 mg/dL (60-100)

Page 16: Ppt CA Mamma Case

Foto Rontgen Thorak

Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas

normal

Tanggal 19 – 11 – 2012

Page 17: Ppt CA Mamma Case

Mammografi

Kesan : Lesi solid maligna pada kuadran lateral kanan. Lesi solid dengan kalsifikasi dicurigai maligna pada kuadran superomedial kiri. Limfadenopati aksila kanan.

Tanggal 26 – 11 – 2012

Page 18: Ppt CA Mamma Case

Resume• Pasien wanita, 43 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada benjolan

dipayudara kanan sejak 2 minggu SMRS. Sejak 6 bulan yang lalu pasien memiliki benjolan dipayudara kanan yang berukuran sebesar kelereng dan membesar dengan cepat dalam 6 bulan terakhir. Sekarang ukurannya sebesar kepalan tangan orang dewasa, nyeri (+), kulit berwarna kemerahan (+), dan teraba keras.

• Pada pemeriksaan fisik tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pada status lokalis didapatkan inspeksi tampak benjolan berukuran kepalan tangan orang dewasa, kulit berwarna kemarahan, pada palpasi teraba massa tumor soliter dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol-benjol, batas tidak tegas, mobile (-), nyeri tekan (+), ukuran 17x13 cm. Pada payudara kiri tidak tampak benjolan ataupun kelainan lain.

• Pada hasil pemeriksaan penunjang laboratorium dan foto thorak dalam batas normal. Pada hasil mammografi didapatkan kesan lesi solid maligna pada kuadran lateral kanan. Lesi solid dengan kalsifikasi dicurigai maligna pada kuadran superomedial kiri. Limfadenopati aksila kanan

Page 19: Ppt CA Mamma Case

Diagnosa kerja

• Tumor mamma dextra suspek ganas stadium IIIA (T3N1M0)

Page 20: Ppt CA Mamma Case

Diagnosa Banding

• Kistosarkoma phylloides• Lymphoma maligna

Page 21: Ppt CA Mamma Case

Lab DL, Fungsi Hepar

Ulang foto rontgen thorak, USG abdomen

Tumor marker (CEA) Bone scanning

Rencana Pemeriksaan

Page 22: Ppt CA Mamma Case

Rencana Terapi

• IVFD RL 20 tpm• Ketorolac 3% /8 jam• Ranitidin 50 mg/12 jam• Anbacim 1g/ 24 jam• Pembedahan - biopsi insisi

Page 23: Ppt CA Mamma Case

Prognosis

• Ad Vitam : Dubia ad malam• Ad Sanationan : Dubia ad malam• Ad Fungtionam : Ad malam

Page 24: Ppt CA Mamma Case

Tinjauan Pustaka

Page 25: Ppt CA Mamma Case

Pendahuluan

• Berdasarkan laporan dari WHO, tahun 2004 diperkirakan 519.000 wanita meninggal karena kanker payudara dan dari angka itu, 69% kematian terjadi di negara berkembang. Pada tahun 2009, diperkirakan 192.370 kasus baru dari invasive carcinoma mammae didiagnosis di amerika serikat dan 62.280 kasus baru carcinoma mammae insitu.1 Data di Indonesia, kanker payudara menduduki tempat kedua (11,5%) setelah kanker leher rahim. Di Indonesia diperkirakan terdapat 20.000 kasus baru kanker payudara pertahun dan lebih dari 50% kasus berada dalam stadium lanjut.

Page 26: Ppt CA Mamma Case

Epidemiologi dan Etiologi

• Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens minimal 20.000 kasus baru pertahun.

• Etiologi belum di ketauhi dengan pasti namun yang paling diyakini sebagai penyebab adalah paparan terhadap mutagen

• Dua di antaranya terletak pada kromosom 17. Gen yang paling berpengaruh disebut dengan BRCA-1 (pada lokus 17q21), yang lainnya adalah gen p53 (pada lokus 17p13). Gen ketiga adalah BRCA-2 yang terletak pada kromosom 13.

Page 27: Ppt CA Mamma Case

Factor resiko

•usia < 30 tahun jarang tapi insidennya meningkat tajam hingga usia sekitar 50 tahun (30,35%).

Usia

•Wanita asian-hispanic memiliki risiko lebih rendah daripada wanita afican-american.

Geografi

•Kanker payudara 100 kali lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.

Jenis kelamin

•Menarche pada usia dini (<12 thn)dan menopause yang terlambat dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Menstruasi

Page 28: Ppt CA Mamma Case

•Wanita nullipara atau yang pertama kali melahirkan anak pada usia lebih dari 31 tahun mempunyai risiko 3-4 kali.

Reproduksi

•Bukti-bukti yang ada menyebutkan bahwa tingginya konsumsi kalori, lemak, daging dan alkohol dapat meningkatkan risiko

Diet

•Pada usia dewasa, tubuh yang kurus dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebelum menopause sedangkan obesitas dapat meningkatkan risiko sesudah menopause.

Ukuran tubuh

•Insiden orang-orang dalam satu keluarga besar terkena kanker payudara terjadi pada sekitar 18% kasus, 5% pedigree.

Riwayat keluarga

Page 29: Ppt CA Mamma Case

Diagnosis

• Anamnesis • Penderita merasakan adanya perubahan pada

payudara atau pada putting susunya – Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara atau

di daerah ketiak– Puting susu terasa mengeras

• Penderita melihat perubahan pada payudara atau pada puting susunya– Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudara– Puting susu tertarik ke dalam payudara– Kulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, bengkak

atau mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk.

• Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu

Page 30: Ppt CA Mamma Case

• Pada awal kanker payudara biasanya penderita tidak merasakan nyeri.

• Jika sel kanker telah menyebar, biasanya sel kanker dapat ditemukan di kelenjar limfe yang berada di sekitar payudara. Sel kanker juga dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh lain, paling sering ke tulang, hati, paru-paru, dan otak.

• Tumor-tumor jinak, seperti kista retensi atau tumor jinak lain, hampir tidak menimbulkan nyeri. Kanker payudara dalam taraf permulaan pun tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke sekitar sudah mulai.

Page 31: Ppt CA Mamma Case

Pemeriksaan fisik

• Inspeksi– Tampak dilatasi pembuluh-pembuluh

balik di bawah kulit – Edema kulit seperti gambaran kulit jeruk

(peau d’oranges)– Retraksu Puting susu, eksem pada

puting susu, edema, ulserasi, satelit tumor di kulit, atau nodul pada axilla.

•  

Page 32: Ppt CA Mamma Case

Pemeriksaan fisik

• Palpasi– Besar atau diameter serta letak dan batas

tumor dengan jaringan sekitarnya– Hubungan kulit dengan tumor apakah masih

bebas atau ada perlengketan– Hubungan tumor dengan jaringan di

bawahnya apakah bebas atau ada perlengketan,

– Kelenjar limfe di aksila, infraklavikular, dan supraklavikular.

– Adanya tumor satelit 6,7

Page 33: Ppt CA Mamma Case

Pemeriksaan penunjang

Mammografi• Tanda-tanda malignitas yang dapat dideteksi dengan

mamografi adalah :– Adanya massa berstruktur stellate (massa dengan

tepi tidak rata, radial, seperti isi kedondong).– Mikrokalsifikasi, yang terdapat pada massa stellate

atau hanya mikrokalsifikasi saja. Tipe kalsifikasi dapat tersebar (cluster type)

– Adanya retraksi papilla yang terlihat pada mammografi

– Adanya infiltrasi pada subkutan, atau infiltrasi tumor pada kulit

– Pembesaran limfonodi di daerah aksilla 4

Page 34: Ppt CA Mamma Case

Pemeriksaan penunjang

• Ultrasonografi (USG)• Magnetic Resonance Imaging (MRI) • Biopsi • Biomarker

Page 35: Ppt CA Mamma Case

Klasifikasi Kanker PayudaraSistem TNM 2

• Tumor primer (T)• Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai • T0 : Tidak terdapat tumor primer • Tis : Karsinoma insitu

– Tis (DCIS) : karsinoma in situ hanya ductal– Tis (LCIS) : karsinoma in situ hanya lobular– Tis (Paget) : penyakit Paget dari puting susu

tanpa tumor (Catatan: Paget penyakit yang terkait dengan tumor diklasifikasikan menurut ukuran tumor

• T1 : Tumor ≤ 2cm – T1a : Tumor ≤ 0,5 cm – T1b : Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm– T1c : Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm

Page 36: Ppt CA Mamma Case

Klasifikasi Kanker PayudaraSistem TNM 2

• T2 : Tumor > 2cm dan < 5cm• T3 : Tumor > 5cm • T4 : Berapapun ukuran tumor dengan ekstensi

langsung ke dinding dada atau kulit. – T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk

otot pektoralis – T4b : Edema (termasuk peau d’orange) atau

ulserasi kulit payudara, atau satelit nodul pada kulit

– T4c : Gabungan T4a dan T4b – T4d : Karsinoma inflamasi (mastitis karsinomatosa)

Page 37: Ppt CA Mamma Case

Sistem Kelenjar getah bening regional/Nodul (N)

• Nx : KGB regional tidak bisa dinilai• N0 : Tidak terdapat metastase KGB regional • N1 : Dijumpai metastase KGB aksila ipsilateral

yang mobile• N2 : Teraba KGB aksila ipsilateral terfiksasi,

berkonglomerasi, atau secara klinis ada pembesaran KGB mamari interna ipsilateral tanpa adanya metastase ke KGB aksila.

• N2a : Teraba KGB aksila yang terfiksasi atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain

• N2b : Secara klinis metastase hanya dijumpai pada KGB mamari interna ipsilateral dan tidak terdapat metastase pada KGB aksila

Page 38: Ppt CA Mamma Case

• N3 : Metastase pada KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau klinis terdapat metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan secara klinis terbukti adanya metastase pada KGB aksila atau adanya metastase pada KGB supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamaria interna

–N3a : Metastase pada KGB infraklavikula ipsilateral

–N3b : Metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan KGB aksila

–N3c : Metastase pada KGB supraklavikula

Page 39: Ppt CA Mamma Case

• Metastase jauh (M)• Mx : Metastase jauh belum dapat

dinilai • M0 : Tidak terapat metastase jauh• M1 : Dijumpai metastase jauh

Page 40: Ppt CA Mamma Case

Tabel Klasifikasi stadium carcinoma mammae

Stage 0 Tis N0 M0

Stage I T1 N0 M0

Stage IIA T0 N1 M0

T1 N1 M0

T2 N0 M0

Stage IIB T2 N1 M0

T3 N0 M0

Stage IIIA T0 N2 M0

T1 N2 M0

T2 N2 M0

T3 N1 M0

T3 N2 M0

Page 41: Ppt CA Mamma Case

Tabel Klasifikasi stadium carcinoma mammae

Stage IIIB

T4 N1 M0

T4 N2 M0

Stage IIIC T (semua) N3 M0

Stage IV T (semua) N (semua) M1

Page 42: Ppt CA Mamma Case

Diagnosis Banding

• Fibroadenoma Mammae (FAM)– Suatu tumor jinak dan merupakan golongan terbesar

dari tumor payudara. – Konsistensi padat kenyal, dapat digerakkan dari jaringan

sekitarnya, berbentuk bulat lonjong dan berbatas tegas. Pertumbuhannya lambat, tidak ada perubahan pada kulit, dan tidak disertai rasa nyeri.

– FAM terdapat pada usia muda yaitu 15-30 tahun, dapat dijumpai bilateral atau multipel (15%). Sebagai tumor jinak, tidak ada metastase regional dan jauh, pengobatannya cukup dengan eksisi tumornya.

Page 43: Ppt CA Mamma Case

• Penyakit fibrokistik (FCD)– Multipel dan bilateral– Disertai rasa nyeri terutama menjelang haid– Ukurannya dapat berubah, terasa lebih besar, penuh dan

nyeri menjelang haid dan akan mengecil serta nyeri berkurang setelah haid selesai. Hal ini terjadi karena FCD dipengaruhi oleh keseimbangan hormonal

– Tidak berbatas tegas, konsistensinya padat kenyal, dapat pula kistik. Jenis yang padat kadang-kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini

– Pengobatan FCD umumnya adalah medikamentosa simptomatis. Namun apabila medikamentosa tidak menghilangkan keluhan nyerinya dan ditemukan pada usia pertengahan sampai tua diperlukan terapi operatif.

Page 44: Ppt CA Mamma Case

• Cystosarcoma philloides– Gambaran klinis Cystosarcoma philloides dapat seperti FAM

yang besar– Bentuknya bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas tegas,

ukuran bisa mencapai 20-30 cm. Konsistensinya dapat padat kenyal tapi ada bagian yang kisteus. Walaupun ukurannya besar tidak ada perlekatan ke dasar atau kulit. Kulit payudara tegang, berkilat dan tampak venektasi

– Cystosarcoma philloides tidak bermetastase karena ini adalah kelainan jinak tapi sejumlah kecil (27%) ditemukan dalam bentuk ganas yang disebut malignant cystosarcoma philloides.

– Pengobatannya adalah simple mastectomy untuk mencegah residif. Pada orang muda atau belum berkeluarga dapat dipertimbangkan untuk mastekstomi subkutan.

Page 45: Ppt CA Mamma Case

• Galactocele– Galaktokel bukan kelainan neoplasma

atau pertumbuhan baru melainkan suatu massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya duktus laktiferus pada ibu-ibu yang sedang atau baru selesai masa laktasi.

– Tumor ini berbatas tegas, bulat dan kisteus karena berisi air susu yang mengental.

Page 46: Ppt CA Mamma Case

• Mastitis–Mastitis adalah suatu infeksi pada

kelenjar payudara yang biasanya terdapat pada wanita yang sedang menyusui. Ditemukan tanda-tanda radang dan sering sudah menjadi abses.

Page 47: Ppt CA Mamma Case

Penatalaksanaan

1. Operasi– BCS (breast conserving surgery)– simple mastectomy– modified radical mastectomy– radical mastectomy (paling tua)

Page 48: Ppt CA Mamma Case

• Mastektomi radikal– Jenis operasi yang paling tua dari Halsted– Pada mastektomi radikal dilakukan

pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya, m.pektoralis mayor, m.pektoralis minor, dan semua kelenjar ketiak sekaligus.

– Pembedahan ini merupakan standar baku sejak awal abad ke-20 hingga tahun 50-an namun sekarang sudah jarang dilakukan kecuali bila ada tumor payudara yang sangat besar dan melekat ke otot pektoralis.

Page 49: Ppt CA Mamma Case

• Mastektomi radikal modifikasi– Setelah tahun 60-an mastektomi radikal mulai

digantikan oleh mastektomi radikal yang telah dimodifikasi oleh Patey

– Pada mastektomi radikal modifikasi ini m.pektoralis mayor dipertahankan sehingga suplai persarafannya tidak terganggu dan efek kosmetik pada dinding dada yang terjadi bila dilakukan mastektomi radikal dapat dikurangi. M.pektoralis minor dapat pula dipertahankan, atau diangkat, atau diretraksi untuk mendapatkan akses ke aksila.

– Bukti-bukti menunjukkan tidak ada perbedaan pada tingkat rekurensi lokal dan survival antara mastektomi radikal dan mastektomi radikal modifikasi.

Page 50: Ppt CA Mamma Case

• Mastektomi simple– Dilakukan pengangkatan payudara saja tanpa

mengangkat limfonodus atau otot. – Pembesaran KGB aksila dirawat dengan

radioterapi. – Metode ini dipopulerkan oleh MacWhirter di

Inggris. – Bila dilakukan pengangkatan payudara

pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi mammae dengan implantasi prostesis atau cangkok flap muskulokutan.

– Rekonstruksi ini dapat dilakukan sekaligus dengan bedah kuratif atau beberapa waktu setelah radioterapi atau kemoterapi adjuvan. Bila hal ini tidak dapat dilakukan usahakan prostesis eksterna.

Page 51: Ppt CA Mamma Case

• Breast conserving surgery (BCS)– Pembedahan kuratif dengan mempertahankan payudara

– BCS merupakan satu paket yang terdiri dari tiga tindakan yaitu pengangkatan tumor (lumpektomi luas atau tumorektomi atau segmentektomi atau kuadrantektomi) ditambah diseksi kelenjar aksila dan radioterapi pada sisa payudara tersebut.

– Penyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya tumor di payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain (karsinoma multisentrik).

– BCS secara kosmetik lebih baik dari mastektomi bahkan yang telah direkonstruksi sekalipun. Tapi diseksi aksila disini lebih sulit dikerjakan karena otot-otot pektoral tetap intact dan jaringan payudara masih ada sehingga pembukaan lapangan operasi aksila terhambat.

Page 52: Ppt CA Mamma Case

• Indikasi BCS :• T: 3 cm (stadium I atau II)• Pasien ingin mempertahankan payudaranya

• Syarat BCS :– Keinginan penderita setelah dilakukan informed

consent– Penderita dapat melakukan kontrol rutin setelah

pengobatan– Tumor terletak tidak sentral– Perbandingan ukuran tumor dan volume payudara

cukup baik untuk kosmetik pasca BCS– Mammografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi

atau tanda keganasan lain yang difus (luas)– Tumor tidak multipel– Belum pernah terapi radiasi di dada– Tidak menderita SLE atau penyakit kolagen– Terdapat sarana radioterapi yang memadai (megavolt)

Page 53: Ppt CA Mamma Case

Penatalaksanaan

2. Radiasi– Radioterapi untuk kanker payudara

dapat diberikan sebagai terapi primer, adjuvan atau paliatif.

– Radioterapi kuratif tunggal tidak begitu efektif tetapi radioterapi adjuvan cukup bermanfaat.

– Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk waktu terbatas bila tumor sudah tidak operabel.

Page 54: Ppt CA Mamma Case

Penatalaksanaan

3. Kemoterapi– Salah satu terapi sistemik yang dapat digunakan sebagai terapi

adjuvan atau paliatif. – Kemoterapi adjuvan dapat diberikan pada pasien pascamastektomi

yang pada pemeriksaan histopatologik ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.

– Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum pembedahan pada kanker payudara yang besar namun masih operabel pada stadium lokal lanjut. Berdasarkan penelitian kemoterapi yang disebut kemoterapi neo adjuvan ini dapat mengecilkan ukuran tumor sehingga memudahkan pembedahan.

– Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis sistemik. Obat kemoterapi diberikan dalam bentuk kombinasi seperti CAF (CEF), CMF dan AC. Kemoterapi adjuvan diberikan sebanyak 6 siklus, paliatif 12 siklus dan neoadjuvan 3 siklus praterapi primer ditambah 3 siklus pascaterapi primer.

Page 55: Ppt CA Mamma Case

Penatalaksanaan

4. Hormonal– Dasar dari pemberian terapi hormonal adalah fakta

bahwa 30-40% kanker payudara adalah hormon dependen.

– Terapi ini semakin berkembang dengan ditemukannya reseptor estrogen dan progesteron. Kanker payudara dengan reseptor estrogen dan progesteron yang merespons positif terapi hormonal mencapai 77%.

– Terapi hormonal merupakan terapi utama stadium IV di samping kemoterapi karena kedua-duanya merupakan terapi sistemik.

– Terapi hormonal biasanya diberikan sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya lebih sedikit.

Page 56: Ppt CA Mamma Case

Penatalaksanaan

5. Imunologik– Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan

adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi.

– Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab.

Page 57: Ppt CA Mamma Case

Prognosis Kanker Payudara

Berdasarkan Stadium klinik

Stadium

Klinik

5 tahun

(%)

10 tahun

(%)

0 > 90 90

I 80 65

II 60 45

IIIA 50 40

IIIB 35 20

IV 10 5

Page 58: Ppt CA Mamma Case

Prognosis Kanker Payudara

Berdasarkan Keterlibatan histologik KGB aksila

KGB aksila 5 tahun (%) 10 tahun (%)

Tidak ada

1-3 KGB

> 3 KGB

80

65

30

65

40

15

Page 59: Ppt CA Mamma Case

Prognosis Kanker Payudara Ukuran tumor

Ukuran tumor (cm) 10 tahun (%)

< 1

3-4

5-7,5

80

55

45

Page 60: Ppt CA Mamma Case

Prognosis Kanker Payudara

• Histologi– Kanker yang poor differentiated,

metaplasia dan grade tinggi mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan kanker yang well differentiated.

• Reseptor hormon– Pasien dengan kanker yang bersifat ER

positif mempunyai waktu survival yang lebih lama dibandingkan pasien dengan kanker yang bersifat ER negatif.

Page 61: Ppt CA Mamma Case

Screening dan Deteksi Awal Kanker Payudara

• SADARI dilakukan 3 hari setelah haid berhenti atau 7 hingga 10 hari dari hari pertama menstruasi terakhir.

• Untuk wanita yang sudah menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan.

Periksa payudara sendiri (SADARI) atau breast-self

examination

• Dilakukan oleh dokter• dilakukan setiap 3 tahun untuk wanita

berusia 20-40 tahun• setiap tahun untuk wanita berusia lebih dari

40 tahun.

Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan

• Wanita berusia 35-39 tahun melakukan satu kali baseline mammography.

• 40-49 tahn = mammografi setiap 2 tahun• lebih dari 50 tahun = mammografi setiap

tahun.

Mammografi

Page 62: Ppt CA Mamma Case

Daftar Pustaka– World Health Organization. Breast cancer : Prevention and

Control .2009. Available from : www.who.int.– Ramli, Muchlis. Kanker Payudara. Soelarto Reksoprodjo dkk (editor).

Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Edisi Pertama. Binarupa Aksara. 1995. Hlm: 342-364.

– Albar, Zafiral Azdi dkk (editor). Protokol PERABOI 2003. PERABOI. Jakarta. Edisi Pertama. 2004. Hlm: 2-15.

– Lester SC. The Breast. In : Robins and Cotran Pathologic Basis of Disease, Seventh Edition, W.B. Saunders Company. 2005. p.1129-1152

– Brunicardi CF. Schwartz’s principles of surgery. Ninth edition. USA : McGraw-Hills, 2010.

– Tjokronagoro, M. Radioterapi pada carcinoma mammae. Buku ajar kuliah radiasi onkologi volume II. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 2001. Hal. 4-5

– Pass HA. Disease of the Breast. In : Norton JA (Editor). Essential practice of surgery: basic science and clinical evidence. New York : Springer, 2002. p. 655-68

– Ashar I. Carcinoma mammae. 2010. Available from : http/:www.fkumy.ac.id/. Accesses Maret 8th, 2013.

– Asrul. Hubungan antara Besar Tumor dan Tipe Histologi Kanker Payudara dengan Adanya Metastase pada Kelenjar Getah Bening Aksila. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2003. Available from: http://www.usu.ac.id.

Page 63: Ppt CA Mamma Case

Daftar Pustaka– De Jong, Wim . Buku Ajar Ilmu Bedah . EGC. Jakarta. Edisi Pertama . 2005

. Hlm : 387-402.– Manuaba, Tjakra W. Payudara. R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong

(editor). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua. EGC. 2004. Hlm: 387-402.– Haskell, Charles M. and Dennis A. Casciato. Breast Cancer. Dennis A.

Casciato and Berry B. Lowitz (editors). Manual on Clinical Oncology. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia. 2000. Page: 11.

– Souhami, Robert L. Et al (editors). Oxford Textbook of Oncology. 2nd Ed. Oxford Press. Page: 110-116

– American Cancer Society . Detailed Guide : Breast Cancer . 2009. Available from : www.acs.org.

– Makhoul, Issam. Breast Cancer: Overview. 2006 Available from: http://www.emedicine.com.

– Yuliana. Deteksi Dini Efektif Melacak Kanker Payudara. Available from: http://www.info-sehat.com.

– Toward Optimized Practice (TOP) Program. Guideline for the Early Detection of Breast Cancer. Available from: http://www.albertadoctors.org.