case ca mammae

21
 STATUS PASIEN A. Identitas  Nama : Ny. M Umur : 44 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Status perkawin an : Menikah Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Wiraswa sta  No. Rekam Medik : 055402 Alamat : Jl. Sapta Kelingkit no. 56A RT 005/001 Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Tanggal masuk RS : 17 Oktober 2011 B. Anamnesa Autoanamnesa pada 18 Oktober 2011 Keluhan Utama : Benjolan pada payudara kiri sejak 1 bulan yang lalu Riwayat penyakit sekarang Os datang ke poliklinik bedah dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 1  bulan SMRS. Benjolan diakui pasien terletak disamping puting susu, dirasakan tidak nyeri,  besar, keras, dan dapat digerakkan. Awalnya benjolan teraba dengan ukuran kecil, namun semakin lama benjolan semakin membesar sejak 1 bulan yang lalu. Warna benjolan sama seperti warna kulit os. Tidak terdapat keluahan keluar cairan dari payudara kiri. Pasien tidak  pernah menjalani operasi sebelumnya. Pasien memiliki dua orang anak, tidak pernah aborsi,  pasien mengaku tidak pernah menggunakan KB. Pasien mengaku haid pertama kali saat usia 14 tahun dimana siklus haid teratur, dan pasien belum menopause. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun minum minuman beralkohol. Riwayat penyakit dahulu y Sakit seperti ini sebelumnya : disangkal y Alergi : disangkal y Asthma : disangkal y DM : disangkal

Upload: adeanggii

Post on 14-Jul-2015

405 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 1/21

 

STATUS PASIEN

A.  Identitas

  Nama : Ny. M

Umur : 44 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Wiraswasta

  No. Rekam Medik : 055402

Alamat : Jl. Sapta Kelingkit no. 56A RT 005/001 Menteng Dalam, Tebet,

Jakarta Selatan

Tanggal masuk RS : 17 Oktober 2011

B.  Anamnesa

Autoanamnesa pada 18 Oktober 2011

Keluhan Utama : Benjolan pada payudara kiri sejak 1 bulan yang lalu

Riwayat penyakit sekarang

Os datang ke poliklinik bedah dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 1

 bulan SMRS. Benjolan diakui pasien terletak disamping puting susu, dirasakan tidak nyeri,

  besar, keras, dan dapat digerakkan. Awalnya benjolan teraba dengan ukuran kecil, namun

semakin lama benjolan semakin membesar sejak 1 bulan yang lalu. Warna benjolan sama

seperti warna kulit os. Tidak terdapat keluahan keluar cairan dari payudara kiri. Pasien tidak 

 pernah menjalani operasi sebelumnya. Pasien memiliki dua orang anak, tidak pernah aborsi,

 pasien mengaku tidak pernah menggunakan KB. Pasien mengaku haid pertama kali saat usia

14 tahun dimana siklus haid teratur, dan pasien belum menopause. Keluarga pasien tidak ada

yang mengalami keluhan serupa. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun minum

minuman beralkohol.

Riwayat penyakit dahulu

y  Sakit seperti ini sebelumnya : disangkal

y  Alergi : disangkal

y  Asthma : disangkal

y  DM : disangkal

Page 2: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 2/21

 

y  Hipertensi : disangkal

y  Riwayat operasi : disangkal

Riwayat penyakit keluarga

y Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan os

y  Tidak ada riwayat DM, Hipertensi, Asma dalam keluarga

Riwayat pribadi dan sosial ekonomi

Pasien adalah seorang wanita berumur 44 tahun dengan status gizi cukup,

tidak merokok, minum alkohol dan tidak ada riwayat menggunakan obat-obatan

terlarang. Pasien mempunyai status ekonomi menengah, menikah. Riwayat menarche

14 tahun dan belum menopause.

C.  Pemeriksaan Fisik 

Dilakukan pada 18 Oktober 2011

Status generalis

Keadaan umum : Baik 

Kesadaran : Compos mentis

Status gizi : Baik 

Tanda vital

y  Tekanan darah : 130/ 80 mmHg

y    Nadi : 88 x/menit

y  Suhu : 36,5 oC

y  Pernapasan : 20 x/menit

Status emosi : Tenang

Status gizi : Cukup

Bentuk badan : Habitus atletikus

Cara berbaring dan mobilitas : Aktif 

Antropometriy  Tinggi badan : 155 cm

y  Berat badan : 50 kg

Page 3: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 3/21

 

1.  Kulit

Warna : sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik dan tidak terdapat hipopigmentasi

maupun hiperpigmentasi

Lesi : tidak terdapat lesi primer seperti macula, papul vesicular, pustule maupun

lesi sekunder seperti jaringan parut atau keloid pada bagian tubuh yang lain.

Rambut : tumbuh rambut pada permukaan kulit.

Turgor : baik 

Suhu raba : hangat

2.  Kepala

Ekspresi : ekspresif 

Simetri wajah : simetris

  Nyeri tekan sinus : tidak terdapat nyeri tekan sinus

Pertumbuhan Rambut : distribusi tidak merata, warna putih

Pembuluh darah : tidak terdapat pelebaran pembuluh darah

Deformitas : tidak terdapat deformitas

3.  Mata

Bentuk : normal, kedudukan bola mata simetris

Palpebra : normal, tidak terdapat ptosis lagoftalmos, oedema,perdarahan,

 blefaritis.xantelasma

Gerakan : normal, tidak terdapat strabismus, nistagmus

Konjungtiva : tidak anemis

Sklera : tidak ikterik 

Pupil : bulat, isokor +/+, diameter 3 mm, reflex cahaya langsung dan tidak 

langsung +/+

Eksoftalmus : -/-

Endoftalmus : -/-

4.  Telinga

Bentuk : normal(eutrofilia)

Liang telinga : lapang

Serumen :-/-

  Nyeri tarik auricular : -/-

  Nyeri tekan tragus : -/-

Page 4: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 4/21

 

5.  Hidung

Bagian luar : normal, tidak terdapat deformitas

Septum : terletak di tengah dan simetris

Mukosa hidung : tidak terdapat hiperemis, konka nasalis eutrofi

Cavum nasi : perdarahan(-)

6.  Mulut dan tenggorok 

Bibir : normal, tidak pucat, tidak sianosis

Gigi-Geligi : hygiene baik 

Mukosa mulut : normal, tidak hiperemis

Lidah : normoglosia, tidak kotor, tidak tremor 

Tonsil : T1/T1 tenang, tidak hiperemis

Faring : Tidak hiperemis, arcusfaring simetris, uvula di tengah

7.  Leher 

Bendungan vena : tidak terdapat bendungan vena

Kelenjar tiroid : tidak membesar, mengikuti gerakan, simetris

Trakea : di tengah

8.  Kelenjar getah bening

Leher : tidak terdapat pembesaran KGB di leher 

Aksila : tidak terdapat pembesaran KGB di aksila

Inguinal : tidak terdapat pembesaran KGB di inguinal

9.  Thorax

Paru-paru

Inspeksi : simetris tidak ada hemithorax yang tertinggal, saat statis maupun dinamis

Palpasi : gerak simetris pada kedua hemithorax vocal frenitus +/+ suara kuat

Perkusi : sonor pada kedua hemithorax, batas paru-hepar pada sela iga VI pada linea

midclavicularis dextra, dengan peranjakan 2 jari pemeriksa, batas paru-

lambung pada selaiga ke VIII pada linea axilaris anterior.

Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictis cordis

Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis pada ICS V, 1 cm medial linea midclavicularis

sinistra

Perkusi : batas jantung kanan: ICS III,IV,V linea sternalis dextra

Page 5: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 5/21

 

Batas jantung kiri : ICS V,1-2 cm di sebelah medial linea midclavicularis

sinistra

Batas atas jantung: ICS III linea sternalis sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung 1&2 reguler, murmur(-), gallop(-)

10. Abdomen

Inspeksi : abdomen simetris, datar, tidak terdapat jaringan parut, striae dan kelainan

kulit, tidak terdapat pelebaran vena

Palpasi : supel, massa (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), ballotement (-)

Perkusi : timpani pada keempat kuadran abdomen, nyeri ketok CVA (-), shifting

dullness (-)

Auskultasi : bising usus 4-5x/ menit, normal

11. Genitalia

Tidak dilakukan pemeriksaan

12. Ekstremitas

-  Tidak tampak deformitas

-  Akral hangat pada keempat ekstremitas

-  Tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas

Status lokalis mamae sinistra:

1.  Inspeksi:

Ukuran mamae dextra tidak simetris dengan mamae dextra dimana mamae sinistra

tampak lebih besar, terlihat benjolan, warna sama dengan warna kulit sekitarnya,

 peau de orange (-), nipple discharge ASI (-), inversi puting (+), dimpling (-), darah

(-), nanah (-)

2.  Palpasi:

Page 6: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 6/21

 

Teraba massa pada jam 3, ukuran kira-kira 10cm x 7cm x 4cm batas tegas,

konsistensi padat, keras, dapat digerakan, nyeri tekan (-).

D.  Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium (07 Oktober 2011)

y  GDS : 89 mg/dl

y  Masa perdarahan

o  Bleeding time : 2'0"

o  Clotting time : 12¶00´

y  Paket darah lengkap

o  Eritrosit : 4,54 juta/mm3 

o  Hemoglobin : 12,7 g/dl

o  Hematokrit : 37,9 %

o  LED : 60 mm

y  Protin total

o  Albumin : 4,26 gr/dl

o  Fosfatase alkali : 59 u/l

o  SGOT : 17 u/l

o  SGPT : 12 u/l

o  Trigliserida : 199 mg/dl

o  Kolesterol total : 176 mg/dl

o  Kolesterol HDL : 40 mg/dl

o  Kolesterol LDL : 96 mg/dl

o  Ureum : 17 mg/dl

o  Creatinin : 0,60 mg/dl

E.  Resume

Telah diperiksa seorang wanita 44 tahun, dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 1

  bulan SMRS. Benjolan diakui terletak disamping puting susu, dengan ukuran besar, keras,

dapat digerakkan dan tidak nyeri.benjolan awalnya dirasakan kecil dan makin lama makin

membesar tapi tidak pernah keluar cairan ataupun darah. Pasien tidak pernah mengalami

operasi sebeumnya, pasien mengaku tidak pernah menggunakan KB. Pasein saat ini belum

menopause.

Page 7: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 7/21

 

F.  Diagnosa Kerja

Tumor mammae sinistra

G.  Diagnosa Banding

Karsinoma mammae sinistra

H.  Penatalaksanaan

Biopsi Eksisi PA (potong beku), jika ganas : Mastektomi

Laporan Operasi:

1.  Pasien dalam keadaan general anestesi

2.  Posisi supine dengan lengan kanan berada di atas kepala

3.  Dilakukan aseiptik dan antiseptik pada daerah operasi (mammae sinistra)

kemudian ditutup dengan duk steril

4.  Dilakukan insisi diatas tumor mammae sinistra baru pasang flep luar 

5.  Kemudian dilakukan eksisi tumor mammae, kemudian jaringan di PA

6.  Tutup luka operasi

7.  Operasi selesai

Diagnosa post operasi: Tumor mammae sinistra

Pengobatan post op:

1)  Bed rest

2)  Infus D5% : RL = 3 : 1

3)  Socef 2x 150 mg

4)  Ketorolac 3 x1 mg

5)  Bila pasien sadar dan tidak mual boleh minum

6)  Balut tekan elastis

Pemeriksaan PA

Tanggal 21 Oktober 2011 : Gambaran histologik sesuai dengan karsinoma mammae lobular infasif 

Page 8: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 8/21

 

I.  Prognosa

y  Ad vitam : dubia ad bonam

y  Ad fungsionam : ad malam

y  Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 9: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 9/21

 

CARCINOMA MAMMAE 

Kanker payudara adalah neoplasma ganas, yaitu suatu   pertumbuhan jaringan payudara

abnormal  yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrat  dan destruktif  serta

dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar.

Etiologi dan Faktor Resiko

1.   Keluarga

Dari epidemiologi tampak bahwa kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2-3 

kali lebih besar  pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita

kanker payudara dan wanita yang pernah karsinoma payudaranya mempunyai resiko

lebih tinggi mendapat kanker payudara lain.

2 .  U  sia

Insiden menurut usia naik  sejalan dengan berkembangnya usia. 

3 .   Hormon

Pertumbuhan kanker payudara dipengaruhi keseimbangan hormone.  M enarche yang 

cepat yaitu <12 tahun dan meno pause yang lambat yaitu setelah umur 50 tahun. Dan

wanita yang tidak pernah melahirkan anak atau tidak pernah menyusui.

4.  Diet Sampai sekarang belum terbukti  bahwa diet lemak berlebihan dapat memperbesar 

atau memperkecil resiko payudara.

5.  V irus

Pada air susu ibu ditemukan partikel virus yang sama dengan yang terdapat pada air 

susu tikus yang menderita kanker payudara.

6.   S inar i onisasi 

Pada hewan percobaan terbukti adanya peran sinar ionisasi penyebab kanker 

 payudara.

Page 10: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 10/21

 

Gambaran Klinis dan Diagnosis 

1.  Gejala dan tanda

a.  Gejala

- merasakan ada sesuatu pada payudara

- biasanya terkait dengan menstruasi

- Evaluasi lokal lesi/tumor 

- Adanya metastase kelenjar limfe regional atau adanya metastase jauh

- Kira-kira 70% keluhan kanker payudara berupa adanya benjolan atau

 Massa, biasanya tidak nyeri pada payudara.

Lokasi tumor pada payudara dibagi presentase sebagai berikut :

- lateral atas : 45%

- lateral bawah : 10%

- medial atas : 5%

- medial bawah : 5%

- areola : 25%

- Kira-kira 90% diketahui ditemukan sendiri oleh penderita

- Breast pain ( nyeri payudara )

- Nipple discharge ( pengeluaran cairan di areola )

- Errotion ( erosi )

- Retraction ( retraksi )

- Enlargement ( pembesaran payudara )

- Itching of the nipple ( gatal pada areola )

- Redness ( kemerahan )

- Generalized hardness ( payudara membesar/mengeras )

- Walaupun jarang tetapi sebagai gejala pertama dapat ditemukan massa

aksila atau swelling ( pembengkakan ) lengan.

- Apabila sudah terjadi sistemik metastase terdapat gejala antara lain bone

 pain, juindice/ikterus, berat badan menurun.

 b.  Tanda

- Inspeksi

 Pada posisi duduk dengan tangan pasien disamping dan diatas.

Page 11: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 11/21

 

  Dilihat

apakah ada abnormalitas antara lain :

y  Besar payudara

y  Kontur 

y  Retraksi nipel

y  Udema

y  Kemerahan

y  Retraksi kulit

y  Asimetris payudara

Gejala ini mudah dilihat bila pasien tolak pinggang sehingga otot ppektoralis

mayor berkontraksi.

- Palpasi

Posisi duduk. Biasanya karsinoma mammae tidak nyeri, keras, batasnya

tidak jelas karena adanya infiltrasi. Bisa dilakukan small eruption ± 20mm

 pada epitel nipple. Ini dicurigai adanya Paget¶s carcinoma, apalagi ditemukan

discharge berupa cairan serous atau bloody.

Lesi/tumor bila o <1cm biasanya sukar diraba dan biasanya pasien yang

 bisa menemukan. Apabila dokter sulit menemukan tumor ini dianjurkan 1

 bulan lagi datang untuk pemeriksaan ulang, terutama 1-2 minggu sesudah

menstruasi. Kalau ditemukan benjolan noduler saat fase menstruasi makakemungkinan suatu neoplasma.

Metastase biasanya mengenai kelenjar limfe regional yang bisa diraba secara

klinis kalau benjolan limfadenopati o <5mm, biasanya bukan signifikan

tumor, tetapi kalau o>5mm dan benjolan mengeras biasanya berisi

metastase tumor.

Jika pada perabaan aksila limfadenopati sudah melekat pada kulit pertanda

metastase jauh.

Jika kelenjar limfe supraklavikula positif teraba ini merupakan metastasetumor payudara dan harus segera dibiopsi.

T anda-tanda karsinoma sudah lanjut :

y  kemerahan

y  adanya udema

y  nodularity

Page 12: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 12/21

 

y  ulserasi kulit

y   pembesaran tumor primer 

y  fiksasi pada dinding thoraks

y   payudara bertambah besar, mengeras, adanya gambaran retraksi

y  ditemukan peembesaran KGB aksila, KGB supraklavikula

y  udema dari lengan ipsilateral

y  ditemukan metastase jauh

Diagnosis 

Untuk menegakkan diagnosis dari suatu tumor bersifat ganas atau jinak maka

selain dari anamnesa, pemeriksaan fisik yaitu ditemukannya gejala dan tanda

dibutuhkan juga pemeriksaan penunjang agar lebih pasti hasilnya.

Pemeriksaan penunjang terdiri dari :

1.   S creening pr o gramme

Dilakukan beberapa pemeriksaan fisik dan mammografi payudara wanita, dimana

kira-kira lebih dari 6/1000 ternyata keganassan kira-kira 80% terjadi pada wanita.

KGB aksila negative dengan screening ini sangat menolong nilai survival rate

 pada wanita, diperoleh kira-kira 84% wanita mencapai 5-years survival rate.

2

 . S 

elf examinati o

nSemua wanita dianjurkan pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI ) setiap bulan.

Wanita premenopause harus memeriksa 7-12 hari sesudah menstruasi. Adakah

asimetris dari payudara, apakah ada skin dimpling. Umumnya wanita menemukan

kelainan saat mandi. Teknik SADARI harus digalakkan kepada masyarakat. Bagi

mereka yang postmenopause dapat memeriksa payudara sendiri pada setiap

tanggal tertentu yang telah ditentukan sendiri. Pemeriksaan SADARI juga sebagai

 pencegahan.

3 .  M ammo grafi Merupakan teknik yang biasa dilakukan untuk mendeteksi tumor ganas. Dua

metode mammografi adalah dengan :

- Screen radiografi

- xerodiografi

 Kalsifikasi adalah tanda yang paling mudah diketahui pada mammografi yaitu

Page 13: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 13/21

 

    gambaran l o stred polymorphic micr ocalsificati on.

4. Pemeriksaan untuk menentukan adanya metastase antara lain dengan :

- F ot o thorak 

Untuk mengetahui ada metastase pada paru-paru

- C T   S canning  

Untuk mengetahui metastase ke hepar dan otak 

- Bone scanning 

Untuk tulang, dilakukan pada pasien dengan gejala meningkatnya

tingkat kalsium atau alkalin f o sfatase

Diagnosa Pasti

Hanya dengan pemeriksaan histopatologi dengan cara :

1.   Eksisi onal bi o psi 

Diperiksa potong beku atau PA ini untuk kasus-kasus yang diperkirakan masih

operable ( stadium dini ). 

2 .   I nsisi onal bi o psy

Cara ini untuk kasus-kasus ganas yang sudah inoperable ( stadium lanjut ) 

3 .   FNAB ( Fine Needle Aspirati on Bi o psy )

Suatu pemeriksaan sitopatologi, yaitu sel tumor diaspirasi dengan small needle (

 biasanya 22 gauge ) kemudian diperiksakan oleh ahli PA. Cara ini secara teknis

mudah dilakukan, tidak ada morbiditas dan lebih murah biayanya daripada open

excisional. Hasil false (+) rendah, kira-kira 1-2%, false (-) kira-kira 10%.

Diagnosis Banding

1.  Mammary displasia

2.  Fibroadenoma

3.  Lipoma

4.  Fat necrosis

Tingkat Penyebaran dan Klasifikasi

Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di duktus, setelah itu baru ke parenkim.

Lima belas sampai empat puluh persen karsinoma payudara bersifat multisentris.

Page 14: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 14/21

 

Prognosis pasien ditentukan oleh tingkat penyebaran dan potensi metastasia. Bila tidak 

diobati, ketahanan hidup lima tahun adalah 16 22 %, sedangkan ketahanan hidup sepuluh

tahun adalah 1 5 %. Ketahanan hidup bergantung pada tingkat penyakit saat mulai

 pengobatan, gambaran histopatologik, dan uji reseptor estrogen yang bila positif lebih baik.

Persentase ketahanan hidup lima tahun ditentukan pada penderita yang diobati lengkap. Pada

tingkat I ternyata 15 % meninggal dunia karena penentuan TNM dilakukan secara klinik yang

  berarti metastasis kecil dan metastasis mikro tidak dapat ditemukan. Pada 85 % orang yang

hidup setelah lima tahun tentu termasuk penderita yang tidak sembuh dan menerima

 penanganan karena kambuhnya penyakit atau karena metastasis. Demikian juga pada mereka

yang tingkat II IV.

Klasifikasi Penyebaran TNM 

T

TX : Tumor primer tidak dapat ditentukan.

TIS : Karsinoma in situ dan penyakit Paget pada papila tanpa teraba

tumor.

TO : Tidak ada bukti adanya tumor primer.

TI : Tumor < 2 cm.

T2 : Tumor 2 5 cm

T3 : Tumor > 5 cm.

T4 : Tumor dengan penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke

kulit dengan tanda udem, tukak, peau atau d¶orange.

 N

  NX : Kelenjar regional tidak dapat ditentukan.

  NO : Tidak teraba kelenjar aksila.

  NI : Teraba kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat.

Page 15: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 15/21

 

  N2 : Teraba kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain

atau melekat pada jaringan sekitarnya.

  N3 : Terdapat kelenjar mammaria interna homolateral.

M

MX : Tidak dapat ditentukan metastasis jauh.

MO : Tidak ada metastasis jauh.

MI : Terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjar supraklavikula

K eterangan :

Lakukan pada kulit, retraksi papila, atau perubahan lain pada kulit, kecuali yang terdapat

 pada T4 bisa terdapat pada T1, T2 atau T3 tanpa mengubah klasifikasi.

Dinding toraks adalah iga, otot interkostal, dan m. serratus anterior, tanpa otot pektoralis.

Metastasis hematogen kanker payudara

 

Letak  Gejala Dan Tanda Utama

Otak 

Pleura

Paru

Hati

Tulang

- Tengkorak 

- Vertebrata

- Iga

- Tulang Panjang

  Nyeri kepala, mual muntah, epilepsi, ataksia, paresis,

 parestesia

Efusi, sesak nafas

Biasanya tanpa gejala

Kadang tanpa gejala

Massa, ikterus obstruksi

 Nyeri, kadang tanpa keluhan

Kempaan sumsum tulang

 Nyeri, patah tulang

 Nyeri, patah tulang

Page 16: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 16/21

 

Tingkat penyebaran secara klinik 

Tingkat Penyebaran Secara Klinik K etahanan Hidup

Lima Tahun (%)

I. T1 NO MO

(Kecil, terbatas pada mammae)

85

II. T2 N1 MO

(Tumor lebih besar, kalenjar terhinggapi tapi bebas

dari sekitarnya)

65

III. T0 2 N2 MO

T3 N1 2 MO

(Kanker lanjut dan penyebaran ke kalenjar lanjut,

tetapi terbatas di lokoregional)

40

IV. T (semua) N (semua) M1

(tersebar di luar lokoregional)

10

Pengelompokkan Stadium Karsinoma Mammae

O Tis NO MO

I T1 NO MO

II A TO N1 MO

T1 N1 MO

T2 NO MO

II B T2 N1 MO

T3 NO MO

III A TO N2 MO

Page 17: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 17/21

 

T1 N2 MO

T2 N1 MO

T3 N2 MO

T4 N MO

III B T4 Semua N MO

Semua T N3 MO

IV Semua T Semua N M1

TERAPI 

j  Terapi Kuratif 

Apabila hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan tumor ganas maka dilakukan

 bedah kuratif. Bedah kuratif yang mungkin dilakukan adalah mastektomi radikal, bedah

radikal yang diubah dan bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas.

Bedah konservatif selalu ditambah diseksi kalenjar aksila dan radioterapii pada sisa

 payudara tersebut.

Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke

dinding dada, kulit atau infiltrasi dari kalenjar limfe ke struktur sekitarnya.

Bedah radikal dikerjakan menurut halsted yang meliputi pengangkatan payudara

dengan sebagian besar kulitnya, m. pektoralis mayor, m. pektoralis minor dan semua

kalenjar ketiak sekaligus.

Operasi radikal yang dimodifikasi oleh Pateg. Pada operasi ini m. pektoralis mayor dan m. perktoralis minor dipertahankan jika tumor mammae jelas bebas dari otot

tersebut.

j Bedah Paliatif 

Page 18: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 18/21

 

Bedah paliatif pada kanker payudara hampir tidak pernah dilakukan. Kadang

dilakukan amputasi kalenjar mammae pada tumor yang tadinya tidak mampu diangkat

karena ukurannya kemudian telah diperkecil oleh radioterapi.

j Radioterapi

Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan

mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif.

Radioterapi kuartif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi

sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif besar mungkin

 berguna.

Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk waktu terbatas bila tumor 

sudah tak mampu angkat secara lokal. Tumor tersebut tak mampu angkat bila mencapai

T4 misalnya ada perlekatan pada dinding toraks atau kulit.

j Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi sistematik yang digunakan bila ada penyebaran secara

sistemik dan juga dipakai sebagai terapi ajuvan.

Kemoterapi ajuvan diberikan kepada pasien yang padanya ditemukan metastasis di

sebuah atau beberapa kelenjar pada pemeriksaan histopatologik pasca bedah mastektomi.

Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis di dalam tubuh yang biasanya

terdapat pada pasien yang kelenjar aksilanya sudah mengandung metastatis. Obat yang

diberikan adalah kombinasi siklofosfamid, metotreksat, dan 5 m fluorourasil

(CMC) selama enam bulan pada perempuan usia pra menopouse, sedangkan kepada yang

 pasca menopouse diberikan terapi ajuvan hormonal berupa pil antiestrogen.

Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis

secara sistemik. Obat yang dipakai secara kombinasi, antara lain CMF atau Vinkristin

dan Adriamisin (VA) atau 5 fluorourasill adriamisin dan siklofosfamid (FAC).

j Terapi Hormonal

Indikasi adalah bila penyakit telah sistemik seperti pada stadium IV tanpa metastasis

  jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi, karena

Page 19: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 19/21

 

efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tapi tidak semua karsinoma

mamae peka terhadap terapi hormonal.

Dibedakan tiga golongan penderita menurut status menstruasi, yaitu :

       Premenopause

       1 5 tahun menopouse

       Post menopouse

Untuk premonopouse terapi hormonal berupa terapi ablasi yaitu bilaterall oophorektomi /

dengan pemberian antiestrogen seperti tamoksifen / amino. Untuk post menopouse terapi

hormonal berupa pemberian obat anti estrogen (tamoxifen).

Pada stadium I, II dan III awal (stadium operable) sifat mengobatan adalah kuratif.

Semakin dini semakin tinggi kurasinya. Pengobatan pada stadium I, II dan III A adalah

operasi yang primer, terapi lainnya hanya bersifat adjuvant. Untuk stadium I dan II

  pengobatan adalah radikal mastektomi atau radikal mastektomi yang dimodifikasi, dengan

atau tanpa radiasi dan sitostatika adjuvant. Terapi radiasi pasca operasi radikal mastektomi

atau radikal mastektomi yang dimodifikasi diberikan tergantung dari kondisi kelenjar getah

  bening aksila. Jika kelenjar getah bening aksila mengandung metastase maka diberikan

terapi radiasi adjuvant dan sitostatika adjuvant, jika kelenjar getah bening aksila tidak 

mengandung metastase maka terapi radiasi dan sitostatika adjuvant tidak diberikan.

Stadium III A adalah simple mastektomi dengan radiasi sitostatika adjuvant. Stadium

III B dan IV sifat pengobatannya adalah paliatif, yaitu terutama untuk mengurangi

  penderitaan penderita dan memperbaiki kualitas hidup. Untuk stadium III B atau yang

dinamakan locally advanced pengobatan utama adalah radiasi dan dapat diikuti oleh

modalitas lain yaitu hormonal terapi dan sitostatika (khemoterapi). Stadium IV pengobatan

yang primer adalah yang bersifat sistemik yaitu hormonal dan khemoterapi. Radiasi

terkadang diperlukan untuk paliasi pada daerah daerah tulang yang mengandung metastase

atau pada tumor yang berdarah difuse dan berbau yang mengganggu sekitarnya.

PENCEGAHAN 

Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat didiagnosis secara dini. Usaha untuk 

ini adalah dengan melakukan  S  A D AR I  ( Pemeriksaan Payudara Sendiri ). Yaitu berupa :

1.  Wanita > 20 tahun, melaksanakan SADARI tiap bulan

Page 20: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 20/21

 

2.  Wanita 20-40 tahun, tiap 3 tahun memeriksa diri ke dokter.

3.  Wanita 35-40 tahun, dilakukan base line mammografi

4.  Wanita > 40 tahun, tiap 1 tahun memeriksa diri ke dokter 

5.  Wanita < 50 tahun, konsul ke dokter untuk kepentingan mammografi

6.  Wanita >50 tahun, tiap tahun mammografi kalau bisa

Catatan : Wanita dengan riwayat keluarga (+) memerlukan pemeriksaan fisik oleh dokter 

lebih sering dan pemeriksaan mammografi rutin/periodik sebelum umur 50 tahun.

Page 21: Case CA Mammae

5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 21/21

 

LAPORAN KASUS

Tumor Mammae Sinistra

Pembimbing :

Dr. Deddy S, SpB

Penyusun :

Ade Anggi Multhazami

0920 221 096

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH 

RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. MINTOHARDJO