case ca mammae
TRANSCRIPT
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 1/21
STATUS PASIEN
A. Identitas
Nama : Ny. M
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Rekam Medik : 055402
Alamat : Jl. Sapta Kelingkit no. 56A RT 005/001 Menteng Dalam, Tebet,
Jakarta Selatan
Tanggal masuk RS : 17 Oktober 2011
B. Anamnesa
Autoanamnesa pada 18 Oktober 2011
Keluhan Utama : Benjolan pada payudara kiri sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat penyakit sekarang
Os datang ke poliklinik bedah dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 1
bulan SMRS. Benjolan diakui pasien terletak disamping puting susu, dirasakan tidak nyeri,
besar, keras, dan dapat digerakkan. Awalnya benjolan teraba dengan ukuran kecil, namun
semakin lama benjolan semakin membesar sejak 1 bulan yang lalu. Warna benjolan sama
seperti warna kulit os. Tidak terdapat keluahan keluar cairan dari payudara kiri. Pasien tidak
pernah menjalani operasi sebelumnya. Pasien memiliki dua orang anak, tidak pernah aborsi,
pasien mengaku tidak pernah menggunakan KB. Pasien mengaku haid pertama kali saat usia
14 tahun dimana siklus haid teratur, dan pasien belum menopause. Keluarga pasien tidak ada
yang mengalami keluhan serupa. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun minum
minuman beralkohol.
Riwayat penyakit dahulu
y Sakit seperti ini sebelumnya : disangkal
y Alergi : disangkal
y Asthma : disangkal
y DM : disangkal
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 2/21
y Hipertensi : disangkal
y Riwayat operasi : disangkal
Riwayat penyakit keluarga
y Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan os
y Tidak ada riwayat DM, Hipertensi, Asma dalam keluarga
Riwayat pribadi dan sosial ekonomi
Pasien adalah seorang wanita berumur 44 tahun dengan status gizi cukup,
tidak merokok, minum alkohol dan tidak ada riwayat menggunakan obat-obatan
terlarang. Pasien mempunyai status ekonomi menengah, menikah. Riwayat menarche
14 tahun dan belum menopause.
C. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada 18 Oktober 2011
Status generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Baik
Tanda vital
y Tekanan darah : 130/ 80 mmHg
y Nadi : 88 x/menit
y Suhu : 36,5 oC
y Pernapasan : 20 x/menit
Status emosi : Tenang
Status gizi : Cukup
Bentuk badan : Habitus atletikus
Cara berbaring dan mobilitas : Aktif
Antropometriy Tinggi badan : 155 cm
y Berat badan : 50 kg
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 3/21
1. Kulit
Warna : sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik dan tidak terdapat hipopigmentasi
maupun hiperpigmentasi
Lesi : tidak terdapat lesi primer seperti macula, papul vesicular, pustule maupun
lesi sekunder seperti jaringan parut atau keloid pada bagian tubuh yang lain.
Rambut : tumbuh rambut pada permukaan kulit.
Turgor : baik
Suhu raba : hangat
2. Kepala
Ekspresi : ekspresif
Simetri wajah : simetris
Nyeri tekan sinus : tidak terdapat nyeri tekan sinus
Pertumbuhan Rambut : distribusi tidak merata, warna putih
Pembuluh darah : tidak terdapat pelebaran pembuluh darah
Deformitas : tidak terdapat deformitas
3. Mata
Bentuk : normal, kedudukan bola mata simetris
Palpebra : normal, tidak terdapat ptosis lagoftalmos, oedema,perdarahan,
blefaritis.xantelasma
Gerakan : normal, tidak terdapat strabismus, nistagmus
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Pupil : bulat, isokor +/+, diameter 3 mm, reflex cahaya langsung dan tidak
langsung +/+
Eksoftalmus : -/-
Endoftalmus : -/-
4. Telinga
Bentuk : normal(eutrofilia)
Liang telinga : lapang
Serumen :-/-
Nyeri tarik auricular : -/-
Nyeri tekan tragus : -/-
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 4/21
5. Hidung
Bagian luar : normal, tidak terdapat deformitas
Septum : terletak di tengah dan simetris
Mukosa hidung : tidak terdapat hiperemis, konka nasalis eutrofi
Cavum nasi : perdarahan(-)
6. Mulut dan tenggorok
Bibir : normal, tidak pucat, tidak sianosis
Gigi-Geligi : hygiene baik
Mukosa mulut : normal, tidak hiperemis
Lidah : normoglosia, tidak kotor, tidak tremor
Tonsil : T1/T1 tenang, tidak hiperemis
Faring : Tidak hiperemis, arcusfaring simetris, uvula di tengah
7. Leher
Bendungan vena : tidak terdapat bendungan vena
Kelenjar tiroid : tidak membesar, mengikuti gerakan, simetris
Trakea : di tengah
8. Kelenjar getah bening
Leher : tidak terdapat pembesaran KGB di leher
Aksila : tidak terdapat pembesaran KGB di aksila
Inguinal : tidak terdapat pembesaran KGB di inguinal
9. Thorax
Paru-paru
Inspeksi : simetris tidak ada hemithorax yang tertinggal, saat statis maupun dinamis
Palpasi : gerak simetris pada kedua hemithorax vocal frenitus +/+ suara kuat
Perkusi : sonor pada kedua hemithorax, batas paru-hepar pada sela iga VI pada linea
midclavicularis dextra, dengan peranjakan 2 jari pemeriksa, batas paru-
lambung pada selaiga ke VIII pada linea axilaris anterior.
Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictis cordis
Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis pada ICS V, 1 cm medial linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : batas jantung kanan: ICS III,IV,V linea sternalis dextra
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 5/21
Batas jantung kiri : ICS V,1-2 cm di sebelah medial linea midclavicularis
sinistra
Batas atas jantung: ICS III linea sternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung 1&2 reguler, murmur(-), gallop(-)
10. Abdomen
Inspeksi : abdomen simetris, datar, tidak terdapat jaringan parut, striae dan kelainan
kulit, tidak terdapat pelebaran vena
Palpasi : supel, massa (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), ballotement (-)
Perkusi : timpani pada keempat kuadran abdomen, nyeri ketok CVA (-), shifting
dullness (-)
Auskultasi : bising usus 4-5x/ menit, normal
11. Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
12. Ekstremitas
- Tidak tampak deformitas
- Akral hangat pada keempat ekstremitas
- Tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas
Status lokalis mamae sinistra:
1. Inspeksi:
Ukuran mamae dextra tidak simetris dengan mamae dextra dimana mamae sinistra
tampak lebih besar, terlihat benjolan, warna sama dengan warna kulit sekitarnya,
peau de orange (-), nipple discharge ASI (-), inversi puting (+), dimpling (-), darah
(-), nanah (-)
2. Palpasi:
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 6/21
Teraba massa pada jam 3, ukuran kira-kira 10cm x 7cm x 4cm batas tegas,
konsistensi padat, keras, dapat digerakan, nyeri tekan (-).
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (07 Oktober 2011)
y GDS : 89 mg/dl
y Masa perdarahan
o Bleeding time : 2'0"
o Clotting time : 12¶00´
y Paket darah lengkap
o Eritrosit : 4,54 juta/mm3
o Hemoglobin : 12,7 g/dl
o Hematokrit : 37,9 %
o LED : 60 mm
y Protin total
o Albumin : 4,26 gr/dl
o Fosfatase alkali : 59 u/l
o SGOT : 17 u/l
o SGPT : 12 u/l
o Trigliserida : 199 mg/dl
o Kolesterol total : 176 mg/dl
o Kolesterol HDL : 40 mg/dl
o Kolesterol LDL : 96 mg/dl
o Ureum : 17 mg/dl
o Creatinin : 0,60 mg/dl
E. Resume
Telah diperiksa seorang wanita 44 tahun, dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 1
bulan SMRS. Benjolan diakui terletak disamping puting susu, dengan ukuran besar, keras,
dapat digerakkan dan tidak nyeri.benjolan awalnya dirasakan kecil dan makin lama makin
membesar tapi tidak pernah keluar cairan ataupun darah. Pasien tidak pernah mengalami
operasi sebeumnya, pasien mengaku tidak pernah menggunakan KB. Pasein saat ini belum
menopause.
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 7/21
F. Diagnosa Kerja
Tumor mammae sinistra
G. Diagnosa Banding
Karsinoma mammae sinistra
H. Penatalaksanaan
Biopsi Eksisi PA (potong beku), jika ganas : Mastektomi
Laporan Operasi:
1. Pasien dalam keadaan general anestesi
2. Posisi supine dengan lengan kanan berada di atas kepala
3. Dilakukan aseiptik dan antiseptik pada daerah operasi (mammae sinistra)
kemudian ditutup dengan duk steril
4. Dilakukan insisi diatas tumor mammae sinistra baru pasang flep luar
5. Kemudian dilakukan eksisi tumor mammae, kemudian jaringan di PA
6. Tutup luka operasi
7. Operasi selesai
Diagnosa post operasi: Tumor mammae sinistra
Pengobatan post op:
1) Bed rest
2) Infus D5% : RL = 3 : 1
3) Socef 2x 150 mg
4) Ketorolac 3 x1 mg
5) Bila pasien sadar dan tidak mual boleh minum
6) Balut tekan elastis
Pemeriksaan PA
Tanggal 21 Oktober 2011 : Gambaran histologik sesuai dengan karsinoma mammae lobular infasif
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 8/21
I. Prognosa
y Ad vitam : dubia ad bonam
y Ad fungsionam : ad malam
y Ad sanationam : dubia ad bonam
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 9/21
CARCINOMA MAMMAE
Kanker payudara adalah neoplasma ganas, yaitu suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrat dan destruktif serta
dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar.
Etiologi dan Faktor Resiko
1. Keluarga
Dari epidemiologi tampak bahwa kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2-3
kali lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita
kanker payudara dan wanita yang pernah karsinoma payudaranya mempunyai resiko
lebih tinggi mendapat kanker payudara lain.
2 . U sia
Insiden menurut usia naik sejalan dengan berkembangnya usia.
3 . Hormon
Pertumbuhan kanker payudara dipengaruhi keseimbangan hormone. M enarche yang
cepat yaitu <12 tahun dan meno pause yang lambat yaitu setelah umur 50 tahun. Dan
wanita yang tidak pernah melahirkan anak atau tidak pernah menyusui.
4. Diet Sampai sekarang belum terbukti bahwa diet lemak berlebihan dapat memperbesar
atau memperkecil resiko payudara.
5. V irus
Pada air susu ibu ditemukan partikel virus yang sama dengan yang terdapat pada air
susu tikus yang menderita kanker payudara.
6. S inar i onisasi
Pada hewan percobaan terbukti adanya peran sinar ionisasi penyebab kanker
payudara.
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 10/21
Gambaran Klinis dan Diagnosis
1. Gejala dan tanda
a. Gejala
- merasakan ada sesuatu pada payudara
- biasanya terkait dengan menstruasi
- Evaluasi lokal lesi/tumor
- Adanya metastase kelenjar limfe regional atau adanya metastase jauh
- Kira-kira 70% keluhan kanker payudara berupa adanya benjolan atau
Massa, biasanya tidak nyeri pada payudara.
Lokasi tumor pada payudara dibagi presentase sebagai berikut :
- lateral atas : 45%
- lateral bawah : 10%
- medial atas : 5%
- medial bawah : 5%
- areola : 25%
- Kira-kira 90% diketahui ditemukan sendiri oleh penderita
- Breast pain ( nyeri payudara )
- Nipple discharge ( pengeluaran cairan di areola )
- Errotion ( erosi )
- Retraction ( retraksi )
- Enlargement ( pembesaran payudara )
- Itching of the nipple ( gatal pada areola )
- Redness ( kemerahan )
- Generalized hardness ( payudara membesar/mengeras )
- Walaupun jarang tetapi sebagai gejala pertama dapat ditemukan massa
aksila atau swelling ( pembengkakan ) lengan.
- Apabila sudah terjadi sistemik metastase terdapat gejala antara lain bone
pain, juindice/ikterus, berat badan menurun.
b. Tanda
- Inspeksi
Pada posisi duduk dengan tangan pasien disamping dan diatas.
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 11/21
Dilihat
apakah ada abnormalitas antara lain :
y Besar payudara
y Kontur
y Retraksi nipel
y Udema
y Kemerahan
y Retraksi kulit
y Asimetris payudara
Gejala ini mudah dilihat bila pasien tolak pinggang sehingga otot ppektoralis
mayor berkontraksi.
- Palpasi
Posisi duduk. Biasanya karsinoma mammae tidak nyeri, keras, batasnya
tidak jelas karena adanya infiltrasi. Bisa dilakukan small eruption ± 20mm
pada epitel nipple. Ini dicurigai adanya Paget¶s carcinoma, apalagi ditemukan
discharge berupa cairan serous atau bloody.
Lesi/tumor bila o <1cm biasanya sukar diraba dan biasanya pasien yang
bisa menemukan. Apabila dokter sulit menemukan tumor ini dianjurkan 1
bulan lagi datang untuk pemeriksaan ulang, terutama 1-2 minggu sesudah
menstruasi. Kalau ditemukan benjolan noduler saat fase menstruasi makakemungkinan suatu neoplasma.
Metastase biasanya mengenai kelenjar limfe regional yang bisa diraba secara
klinis kalau benjolan limfadenopati o <5mm, biasanya bukan signifikan
tumor, tetapi kalau o>5mm dan benjolan mengeras biasanya berisi
metastase tumor.
Jika pada perabaan aksila limfadenopati sudah melekat pada kulit pertanda
metastase jauh.
Jika kelenjar limfe supraklavikula positif teraba ini merupakan metastasetumor payudara dan harus segera dibiopsi.
T anda-tanda karsinoma sudah lanjut :
y kemerahan
y adanya udema
y nodularity
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 12/21
y ulserasi kulit
y pembesaran tumor primer
y fiksasi pada dinding thoraks
y payudara bertambah besar, mengeras, adanya gambaran retraksi
y ditemukan peembesaran KGB aksila, KGB supraklavikula
y udema dari lengan ipsilateral
y ditemukan metastase jauh
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis dari suatu tumor bersifat ganas atau jinak maka
selain dari anamnesa, pemeriksaan fisik yaitu ditemukannya gejala dan tanda
dibutuhkan juga pemeriksaan penunjang agar lebih pasti hasilnya.
Pemeriksaan penunjang terdiri dari :
1. S creening pr o gramme
Dilakukan beberapa pemeriksaan fisik dan mammografi payudara wanita, dimana
kira-kira lebih dari 6/1000 ternyata keganassan kira-kira 80% terjadi pada wanita.
KGB aksila negative dengan screening ini sangat menolong nilai survival rate
pada wanita, diperoleh kira-kira 84% wanita mencapai 5-years survival rate.
2
. S
elf examinati o
nSemua wanita dianjurkan pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI ) setiap bulan.
Wanita premenopause harus memeriksa 7-12 hari sesudah menstruasi. Adakah
asimetris dari payudara, apakah ada skin dimpling. Umumnya wanita menemukan
kelainan saat mandi. Teknik SADARI harus digalakkan kepada masyarakat. Bagi
mereka yang postmenopause dapat memeriksa payudara sendiri pada setiap
tanggal tertentu yang telah ditentukan sendiri. Pemeriksaan SADARI juga sebagai
pencegahan.
3 . M ammo grafi Merupakan teknik yang biasa dilakukan untuk mendeteksi tumor ganas. Dua
metode mammografi adalah dengan :
- Screen radiografi
- xerodiografi
Kalsifikasi adalah tanda yang paling mudah diketahui pada mammografi yaitu
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 13/21
gambaran l o stred polymorphic micr ocalsificati on.
4. Pemeriksaan untuk menentukan adanya metastase antara lain dengan :
- F ot o thorak
Untuk mengetahui ada metastase pada paru-paru
- C T S canning
Untuk mengetahui metastase ke hepar dan otak
- Bone scanning
Untuk tulang, dilakukan pada pasien dengan gejala meningkatnya
tingkat kalsium atau alkalin f o sfatase
Diagnosa Pasti
Hanya dengan pemeriksaan histopatologi dengan cara :
1. Eksisi onal bi o psi
Diperiksa potong beku atau PA ini untuk kasus-kasus yang diperkirakan masih
operable ( stadium dini ).
2 . I nsisi onal bi o psy
Cara ini untuk kasus-kasus ganas yang sudah inoperable ( stadium lanjut )
3 . FNAB ( Fine Needle Aspirati on Bi o psy )
Suatu pemeriksaan sitopatologi, yaitu sel tumor diaspirasi dengan small needle (
biasanya 22 gauge ) kemudian diperiksakan oleh ahli PA. Cara ini secara teknis
mudah dilakukan, tidak ada morbiditas dan lebih murah biayanya daripada open
excisional. Hasil false (+) rendah, kira-kira 1-2%, false (-) kira-kira 10%.
Diagnosis Banding
1. Mammary displasia
2. Fibroadenoma
3. Lipoma
4. Fat necrosis
Tingkat Penyebaran dan Klasifikasi
Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di duktus, setelah itu baru ke parenkim.
Lima belas sampai empat puluh persen karsinoma payudara bersifat multisentris.
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 14/21
Prognosis pasien ditentukan oleh tingkat penyebaran dan potensi metastasia. Bila tidak
diobati, ketahanan hidup lima tahun adalah 16 22 %, sedangkan ketahanan hidup sepuluh
tahun adalah 1 5 %. Ketahanan hidup bergantung pada tingkat penyakit saat mulai
pengobatan, gambaran histopatologik, dan uji reseptor estrogen yang bila positif lebih baik.
Persentase ketahanan hidup lima tahun ditentukan pada penderita yang diobati lengkap. Pada
tingkat I ternyata 15 % meninggal dunia karena penentuan TNM dilakukan secara klinik yang
berarti metastasis kecil dan metastasis mikro tidak dapat ditemukan. Pada 85 % orang yang
hidup setelah lima tahun tentu termasuk penderita yang tidak sembuh dan menerima
penanganan karena kambuhnya penyakit atau karena metastasis. Demikian juga pada mereka
yang tingkat II IV.
Klasifikasi Penyebaran TNM
T
TX : Tumor primer tidak dapat ditentukan.
TIS : Karsinoma in situ dan penyakit Paget pada papila tanpa teraba
tumor.
TO : Tidak ada bukti adanya tumor primer.
TI : Tumor < 2 cm.
T2 : Tumor 2 5 cm
T3 : Tumor > 5 cm.
T4 : Tumor dengan penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke
kulit dengan tanda udem, tukak, peau atau d¶orange.
N
NX : Kelenjar regional tidak dapat ditentukan.
NO : Tidak teraba kelenjar aksila.
NI : Teraba kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat.
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 15/21
N2 : Teraba kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain
atau melekat pada jaringan sekitarnya.
N3 : Terdapat kelenjar mammaria interna homolateral.
M
MX : Tidak dapat ditentukan metastasis jauh.
MO : Tidak ada metastasis jauh.
MI : Terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjar supraklavikula
K eterangan :
Lakukan pada kulit, retraksi papila, atau perubahan lain pada kulit, kecuali yang terdapat
pada T4 bisa terdapat pada T1, T2 atau T3 tanpa mengubah klasifikasi.
Dinding toraks adalah iga, otot interkostal, dan m. serratus anterior, tanpa otot pektoralis.
Metastasis hematogen kanker payudara
Letak Gejala Dan Tanda Utama
Otak
Pleura
Paru
Hati
Tulang
- Tengkorak
- Vertebrata
- Iga
- Tulang Panjang
Nyeri kepala, mual muntah, epilepsi, ataksia, paresis,
parestesia
Efusi, sesak nafas
Biasanya tanpa gejala
Kadang tanpa gejala
Massa, ikterus obstruksi
Nyeri, kadang tanpa keluhan
Kempaan sumsum tulang
Nyeri, patah tulang
Nyeri, patah tulang
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 16/21
Tingkat penyebaran secara klinik
Tingkat Penyebaran Secara Klinik K etahanan Hidup
Lima Tahun (%)
I. T1 NO MO
(Kecil, terbatas pada mammae)
85
II. T2 N1 MO
(Tumor lebih besar, kalenjar terhinggapi tapi bebas
dari sekitarnya)
65
III. T0 2 N2 MO
T3 N1 2 MO
(Kanker lanjut dan penyebaran ke kalenjar lanjut,
tetapi terbatas di lokoregional)
40
IV. T (semua) N (semua) M1
(tersebar di luar lokoregional)
10
Pengelompokkan Stadium Karsinoma Mammae
O Tis NO MO
I T1 NO MO
II A TO N1 MO
T1 N1 MO
T2 NO MO
II B T2 N1 MO
T3 NO MO
III A TO N2 MO
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 17/21
T1 N2 MO
T2 N1 MO
T3 N2 MO
T4 N MO
III B T4 Semua N MO
Semua T N3 MO
IV Semua T Semua N M1
TERAPI
j Terapi Kuratif
Apabila hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan tumor ganas maka dilakukan
bedah kuratif. Bedah kuratif yang mungkin dilakukan adalah mastektomi radikal, bedah
radikal yang diubah dan bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas.
Bedah konservatif selalu ditambah diseksi kalenjar aksila dan radioterapii pada sisa
payudara tersebut.
Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke
dinding dada, kulit atau infiltrasi dari kalenjar limfe ke struktur sekitarnya.
Bedah radikal dikerjakan menurut halsted yang meliputi pengangkatan payudara
dengan sebagian besar kulitnya, m. pektoralis mayor, m. pektoralis minor dan semua
kalenjar ketiak sekaligus.
Operasi radikal yang dimodifikasi oleh Pateg. Pada operasi ini m. pektoralis mayor dan m. perktoralis minor dipertahankan jika tumor mammae jelas bebas dari otot
tersebut.
j Bedah Paliatif
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 18/21
Bedah paliatif pada kanker payudara hampir tidak pernah dilakukan. Kadang
dilakukan amputasi kalenjar mammae pada tumor yang tadinya tidak mampu diangkat
karena ukurannya kemudian telah diperkecil oleh radioterapi.
j Radioterapi
Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan
mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif.
Radioterapi kuartif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi
sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif besar mungkin
berguna.
Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk waktu terbatas bila tumor
sudah tak mampu angkat secara lokal. Tumor tersebut tak mampu angkat bila mencapai
T4 misalnya ada perlekatan pada dinding toraks atau kulit.
j Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistematik yang digunakan bila ada penyebaran secara
sistemik dan juga dipakai sebagai terapi ajuvan.
Kemoterapi ajuvan diberikan kepada pasien yang padanya ditemukan metastasis di
sebuah atau beberapa kelenjar pada pemeriksaan histopatologik pasca bedah mastektomi.
Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis di dalam tubuh yang biasanya
terdapat pada pasien yang kelenjar aksilanya sudah mengandung metastatis. Obat yang
diberikan adalah kombinasi siklofosfamid, metotreksat, dan 5 m fluorourasil
(CMC) selama enam bulan pada perempuan usia pra menopouse, sedangkan kepada yang
pasca menopouse diberikan terapi ajuvan hormonal berupa pil antiestrogen.
Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis
secara sistemik. Obat yang dipakai secara kombinasi, antara lain CMF atau Vinkristin
dan Adriamisin (VA) atau 5 fluorourasill adriamisin dan siklofosfamid (FAC).
j Terapi Hormonal
Indikasi adalah bila penyakit telah sistemik seperti pada stadium IV tanpa metastasis
jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi, karena
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 19/21
efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tapi tidak semua karsinoma
mamae peka terhadap terapi hormonal.
Dibedakan tiga golongan penderita menurut status menstruasi, yaitu :
Premenopause
1 5 tahun menopouse
Post menopouse
Untuk premonopouse terapi hormonal berupa terapi ablasi yaitu bilaterall oophorektomi /
dengan pemberian antiestrogen seperti tamoksifen / amino. Untuk post menopouse terapi
hormonal berupa pemberian obat anti estrogen (tamoxifen).
Pada stadium I, II dan III awal (stadium operable) sifat mengobatan adalah kuratif.
Semakin dini semakin tinggi kurasinya. Pengobatan pada stadium I, II dan III A adalah
operasi yang primer, terapi lainnya hanya bersifat adjuvant. Untuk stadium I dan II
pengobatan adalah radikal mastektomi atau radikal mastektomi yang dimodifikasi, dengan
atau tanpa radiasi dan sitostatika adjuvant. Terapi radiasi pasca operasi radikal mastektomi
atau radikal mastektomi yang dimodifikasi diberikan tergantung dari kondisi kelenjar getah
bening aksila. Jika kelenjar getah bening aksila mengandung metastase maka diberikan
terapi radiasi adjuvant dan sitostatika adjuvant, jika kelenjar getah bening aksila tidak
mengandung metastase maka terapi radiasi dan sitostatika adjuvant tidak diberikan.
Stadium III A adalah simple mastektomi dengan radiasi sitostatika adjuvant. Stadium
III B dan IV sifat pengobatannya adalah paliatif, yaitu terutama untuk mengurangi
penderitaan penderita dan memperbaiki kualitas hidup. Untuk stadium III B atau yang
dinamakan locally advanced pengobatan utama adalah radiasi dan dapat diikuti oleh
modalitas lain yaitu hormonal terapi dan sitostatika (khemoterapi). Stadium IV pengobatan
yang primer adalah yang bersifat sistemik yaitu hormonal dan khemoterapi. Radiasi
terkadang diperlukan untuk paliasi pada daerah daerah tulang yang mengandung metastase
atau pada tumor yang berdarah difuse dan berbau yang mengganggu sekitarnya.
PENCEGAHAN
Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat didiagnosis secara dini. Usaha untuk
ini adalah dengan melakukan S A D AR I ( Pemeriksaan Payudara Sendiri ). Yaitu berupa :
1. Wanita > 20 tahun, melaksanakan SADARI tiap bulan
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 20/21
2. Wanita 20-40 tahun, tiap 3 tahun memeriksa diri ke dokter.
3. Wanita 35-40 tahun, dilakukan base line mammografi
4. Wanita > 40 tahun, tiap 1 tahun memeriksa diri ke dokter
5. Wanita < 50 tahun, konsul ke dokter untuk kepentingan mammografi
6. Wanita >50 tahun, tiap tahun mammografi kalau bisa
Catatan : Wanita dengan riwayat keluarga (+) memerlukan pemeriksaan fisik oleh dokter
lebih sering dan pemeriksaan mammografi rutin/periodik sebelum umur 50 tahun.
5/12/2018 Case CA Mammae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-ca-mammae 21/21
LAPORAN KASUS
Tumor Mammae Sinistra
Pembimbing :
Dr. Deddy S, SpB
Penyusun :
Ade Anggi Multhazami
0920 221 096
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. MINTOHARDJO