amphibi radioputro all

Upload: nur-fadhilah

Post on 18-Jul-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Classis Amphibia : Katak Katak ialah salah satu anggota dari classis Amphibia.Amfibi berasal dari kata Amphi,artinya rangkap dan bios,artinya kehidupan.karena Amfibia ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan.mula-mula dalam air tawar,kemudian di lanjutkan didarat.fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak,keadaan ini merupakan fase larva atau disebut berudu.hewan dewasa memili columna vertebralis dan biasanya exttremites dengan digiti atau jari-jari-jari yang berbedabeda,sedang kulitnya ialah lembut dan tidak berambut,bersisik atau tidak berbulu.kriteria semacam itu sering tidak dapat di pakai untuk species tertentu;beberapa species mengalami modifikasi,bahkan tidak mengalami fase larva di dalam air,dan sebaliknya beberapa hewan dewasa tetap bertahan di dalam air.karena ada beberapa species yang melangsungkan kehidupannya terus-menerus di dalam air dan sebaliknya ada yang melangsungkan kehidupannya terus menerus didalam air dan sebaliknya ada yang sama sekali tidak mengalami kehidupan di dalam air,beberapa ahli sependapat menggunakan nama Batrachia ( batrachos = katak ),meskipun pemakaian nama itu tidak meluas. Beberapa pertimbangan memungkinkan pemilihan katak atau Rana sp,untuk mewakili class Amphibia.selain genus ini mudah di peroleh dan ukurannya cukup besar,ia menunjukan banyak persamaan dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata tinggi termasuk manusia.susunan tubuhnya mudah di pelajari.demikian pula fisiologinya dapat segera di tunjukan.Cara hidupnya ialah sederhana dan mudah di amati.Genus Rana mencakup banyak species,tetapi pada pokoknya struktur dan fisiologinya boleh dikatakan serupa.Beberapa species di antaranya ialah Rana areolta (Amerika Utara)Rana catesberiana (Amerika Utara) Rana mascarenopsis (Afrika) Rana dalmatica ( jerman selatan) Rana tigrinal (Eropa selatan dan Asia) Rana esculenta (Eropa) Rana Hexadactyla (India dan sailan) Rana alboralis (Afrika)

Di Indonesia terdapat antara lain : - Rana cancrivora s. tigrina - Rana limnocharis - Rana macrodon

Genus ini tidak di jumpai di selandia baru, bagian selatan amerika selatan dan beberapa kepulauan di pasifik. Tubuh katak menunjukkan keadaan yang serupa dengan anggotaanggota lain dalam ordonya (anura), menjadi diperpendek oleh karena tidak ada cauda. Di sini dapat ditunjukan lagi, bahwa hewan-hewan yang berenang dalam air batas antara caput dan truncus tidak jelas. Caput berujung tumpul, tanpa moncong (rostrum) yang menonjol dan rima oris ialah terminal. Pada dataran dorsal moncongnya terdapat sepasang nares atau lubang hidung yang kecil. Sepasang mata terdapat hampir pada apex caput, ia berukuran besar dan menonjol, dan masingmasing memiliki : - Palpebra superior, ia berupa lipatan kulit tebal pada tepi atas mata - Palpebra inferior, ia berupa kulit tebl pada tepi bawah mata - Membrana nictitans, ia berupa lipatan kulit yang lebih tipis transparant pada tepi bawah mata, dapat ditarik hingga menutup seluruh permukaan mata. Dekat di sebelah caudal mata terdapat daerah membulat berupa kulit yang terentang yaitu membrana tympani, suatu bangunan yang tidak dijumpai pada ikan dan dua ordo lainnya dari amphibia yang masih ada sekarang . Membrana tympaniialah bagian dari alat pendengar.Truncus ialah pendek dan kompak, memipih pada setengah bagian distal yaitu daerah yang ditempati vertebrae sacrales. Lubang cloaca terletak di terminal. Serupa dengan vertebrata terrestial lainnya, katak dilengkapi dengan dua pasang extremitates. Sepasang exteremitates anteriores ialah pendek, tetapi bagian-bagianya dapat dikenal adanya persendian. Masing-masing terdiri atas :

-

Branchium atau lengan atas Antebranchium atau lengan bawah Manus atau tangan Digiti atau jari-jari (masing-masing 4 buah)

Sepasang extramitates posteriores ialah lebih besar,terdiri atas : - Femur atau faha;

- Crus atau betis; - Pes atau kaki; - Digiti atau jari-jari ( masing-masing 5 buah ) Cara hidup katak sangat berbeda dengan ikan.Hewan ini tidak hidup di dalam perairan yang dalam dan menggunakan sebagaian besar waktunya di darat.kulit,di samping berguna untuk penutup tubuhnya,juga berguna untuk pernapasan. Untuk memungkinkan terjadinya pernapasan melalui kulit,kulit harus selalu basah apabila hewan berada di luar air.untuk mempertahankan keadaan selalu basah itu,kulit dilengka[i dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir,setiap kelenjar ialah berbentuk piala,terdapat tepat dibawah epidermis dan salurannya melauli epidermis bermuara di permukaan kulit. Cel-cel kelenjar terdapat di sepanjang dindingnya.mereka menghasilkan lendir berair,tidak berwarna,dan kadang-kadang beracun pada beberapa spesies tertentu.bau katak juga berasal dari screta glanduler itu.lendir itu terus menerus dikeluarkan dan merata di pemukaan kulit yang menyebabkan kulit selalu basah. Warna kulit katak bermacammacam dengan pola yang berlainan.warna-warna itu ditimbulkan oleh pigmen-pigmen yang terdapat di dalam cel-cel pigmen di dalam dermis.cel-cel pigment tersebut: - Melanophore,berisi melanin yang berwarna hitam atau coklat; - Mphopora,berisi mipochrom yang berwarna merah atau kuning,terletak tepat dibawah epidermis; Selain itu terdapat guanophore yaitu cel-cel yang mengandung kristal-kristal guanin,dengan diftraksi kristal-kristal ini menghasilkan warna biru hijau.perubahan-perubahan warna kulit katak dapat terjadi kristal stimuli lingkungan,misalnya gelap,panas,dingin dan lain-lain perubahan itu di atur melalui Kulit katak melekat pada otot-otot hanya pada tempat tertentu,bagianbagian yang lepas membentuk kantong-kantong yang berisi cairan lympha.pada masa berkembang biak katak jantan dapat dikenal melalui extremitas anterior,yaitu pada medio-ventral jari pertama terdapat penebalan kulit dengan hyperpigmentasi.penebalan ini berguna untuk memegang hewan betina pada waktu meletakan telur-telurnya dalam fertilisasi. Endoskeleton pada pokoknya ialah cranium,skeleton trunci,cingulum anterius dan skeleton memberi liberi.pada hewan dewasa skeleton itu

sebagian besar dibuat dari tulang,sedangkan pada larva semuanya dibuat dari tulang rawan atau cartilago.

GAMBAR RANA SP.CRANIUM

Cranium dapat dibagi dalam neurocranium dan viserocranium.di dalam neoro cranium tetrdapat otak.di dalam viserocranium terdapat foveanasales dan cavum oris.Neurocranium terdiri atas banyak tulang.yang dapat dibedakan menjadi basiscranin dan calvaria cranii tulang-tulang yang merupakan basis cranii ialah dari occipital ke frontal : - 2 occipitalia; - 1 pasang otica; - 1 sphenethmoidale; Occipitalia berupa 2 exoccipitalia yang terletak masing-masing satu di kanan dan kiri foramen magnum dan bertemu di atas dan di bawahnya.di bawah foramen magnum terdapat tonjolan ialah condyli occipitales yang di bentuk oleh exoccipitalia dan membentuk persendian dengan vertebrata cervicalis pertama.Didaerah alat penedengar hanya ada satu penulangan yaitu pro-oticum.pada hewan dewasa pro-oticum bersatu dengan occipitalia.sphenethmoidale pada Anura merupakan pegganti orbitosphenoidale.Tulang-tulang yang merupakan calvaria cranii ialah sepasang tulang fronto parietalia viscerocranium terdiri atas : 1 pasang nasalia dan 1 pasang vomera.pada permukaan ventral cranium terdapat parasphenoid yang besar dan berbentuk huruf T. Suatu bangunan karakteristik pada cranium Amfibie ialah Anulus tympanicus yang berbentuk cincin cartilago.ia berfungsi membentangkan membrana tympani. Skeleton trunci terdiri atas : vertebrae dan stenum saja.hanya pada Urodela di jumpai costae,selain vertebrae dan stenum.vertebrae membentuk columna vertebralis yang pendek.ia terdiri atas sembilan buah vertebrae,dan yang terakhir melanjutkan diri berupa batang tulang yang di sebut urostylus.struktur vertebrae menampakan perbedaanperbedaan,antara vertebra I,II-VII,VIII dan IX vertebrae II-VII mempunyai sifat-sifat yang seruap,masing-masing terdiri atas cantriu,arcus neuralis,procesus tranversus dan zygapophyses; dataran cranial centrum

ialah konveks dan datran caudal centrum ialah konkaf,keadaan ini di sebut procela.arcus neoralis trdiri atas dua bagian yaitu tonjolan kanan dan kiri dari crentum yang disebut pedicula dan dua buah bangunan datar yaitu lamina masing-masing pada sisi kanan dan kiri.zygzpophysis merupakan tonjolan pada pertemuan pediculus dengan lamina.arcus netralis membentuk tonjolan ke arah lateral ialah proscesus tranversus.pada puncak arcus ada satu lanjutan ialah spina neuralis.vertrebra 1 atau vertebra cervialis memiliki crentum kecil dan tidak ada processus tranversus.ia tidak memilikizygaphophysis anterior,melainkan pada pertemuan arcus neuralis dengan centrum di kedua sisi terdapat daerah cekung yang besar dan berbentuk bulat panjang merupakan tempat persendian dengan satu dengan condyli pada cranium.vertebrata VIII memiliki centrum bikonkaf.vertebra IX atau vertebra sacralis memiliki centrum dengan dataran cranial yang konveks dan dataran caudal konveks rangkap,yang bersendi dengan dataran ujung cranial urostylus yang konkaf rangkap.strenum terdiri atas dua buah tulang ialah omosternum di sebelah cranial dan mesostrenum di sebelah caudal.masing-masing mempunyai lanjutan berupa lembaran cartilago;omostrenum mempunyai lanjutan cranial yang disebut episternum dan mesosternum melekat persatuan epicoracoid kanan dan kiri pada ujung-ujungnya,yaitu bagian dari cingulum anterius . Cingulum anterius atau cingulum thoracium terdiri atas precoraroid,coracoid,epicoracoid,cleithrum,scapula dan suprascapula precoracoid,coracoid dan scapula membatasi cavitas glenoidalis yaitu tempat caput humeri bersendi. Cingulum posterius atau cingulum pelvicum terdiri atas dua ossa illia,dua ossa ischia dan cartilagines pubica yang terletak ventral.os illium berupa tulang panjang melengkung,di sebelah anterior ia bersendi dengan processum transversus dari vertebra sacralis,dan di sebelah posterior bersatu berbentuk discis vertikal yang tidak teratur.Bangunan berupa discus ini terdiri atas campuran tulang dan tulang rawan,pada kedua sisinya masing-masing terdapat sebuah lekukan terdalam yang disebut acetabulum yang di batasi pula os ischium dan cartilagines pubica yang mengalami calcificaci.kedalam lekukan ini bersendi femur.persatuan osca illi,ossca ischia dan cartilagines pubica membentuk membentuk symphysis. Skeleton memeberi anterioris liberi atau rangka extremites anterior yangdapat bergerak bebas menunjukan beberapa karakteristik,ialah : 1) Radius dan ulna berfusi menjadi satu yaitu radio-ulna;

2) Hanya ada empat digiti yang lengkap dengan satu digiti yang mereduksi ialah prepollex; 3) Pada hewan jantan extremitas anterior berkembang untuk membantu dalam amplexus. Keseluruhan bagian-bagiannya ialah : 1) 2) 3) 4) 5) Humerus pada brachium; Radio-ulna pada antebrachium; Carpalia,atau tulang pergelangan tangan pada carpus; Metacarpalia pada metacarpus; Phalanges atau ruas-ruas jari-jari pada digiti.

Skeleton memberi posterioris liberi atau rangka extremitas posterior yang dapat bergerak bebas terbentuk dari tulang-tulang sbb : 1) Femur; 2) Tibio-fibula yang merupakan persatuan antara tulang tibia dn fibula pada crus; 3) Tarsalia yang terdiri atas astragalus dan calcareum; 4) Metarsalia; 5) Phalanges. Susunan otot-ototnya memperlihatkan banyak modifikasi berhubung dengan gerak-gerakan complex dari extremitates. Musculi dorsi tidak lagi terbagi menjadi nyomer,tetapi membentuki berkas-berkas longitudinal atau obliqua,sebagian terletak di atas vertebrae sebagian di antara processus tranversus,dan sebagian di antara ilia dan urostyles.Misalnya m.longissimus dorsi meluas dari kepala hingga urostylus. Urostylus diikat pada cingulum pelvicum oleh m.coccygco-sacralis dan m.coccygo-illiacus.sepasang berkas median,m.rectus abdominis dengan fibrae longitudinal dan satu lapisan rangkap dari fibraeyang terletak mirin.ialah m.obligus abdominis externus dan m.obliquus abdominis internus yang membentang dari columna vertebralis hingga linea alba.musculus extensor dorsi dan murculus rectus abdominis keduanya di silang berselang-seling oleh berkas-berkas tranversal dari jaringan fibrosa yaitu insciptones tendineae.Musculus rectus abdominis yang kanan dan kiri disatukan oleh suatu tendo.linea alaba,yang berjalan longitudinal.

Systema digestorium pada katak terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya,saluran pencernaan atau tractus digestoriums terdiri atas : Cavum oris; Pharynx Esophagus; Ventriculus; Intestenum tinue; Intestinum crassum dan rectum; Cloaca.

Rima oris terdapat pada ujung moncong atau rostrum sehingga disebut terletak terminal.covum oris ialah lebar.Bangunan-bangunan yang berada di dalam cavum oris ialah dentes dan lingua.dentes terdapat pada rahang atas di dua tempat ialah : 1) Berderet sepanjang tepi maxilla; 2) Memenuhi suatu bidang kecil pada vomer. Sifat-sifat gigi ialah : 1. Berbentuk conus; 2. Tidak memiliki pulpa atau jarinagn saraf; 3. Melekat pada tulang. Fungsinya ialah untuk menahan mangsanya.pada rahang bawah tidak di jumpai gigi-gigi.Rahang atas terdiri atas : - Premaxilliare,di sebelah anterior; - Maxillare,di tengah; - Quadrato,jugle,di sebelah posterior dihubungkan dengan quadratum dan squamosum; - Platinum; - Pterygoid,bercabang tiga,ke arah anterior,medial dan lateroposterior. Rahang bawah terdiri atas dua buah tulang ialah dentarium dan angulo sphlenium. Di dasar cavum oris sebelah anterior berpangkal lingua dengan ujung yang bebas di sebelah posterior.ujungnya berlekuk sehingga tampak bercabang dan oleh karena itu di sebut bifida.lingua dapat di julurkan keluar dengan cepat,ia berfungsi untuk menangkap dan

memasukan mangsanya ke dalam mulut.lingua di soskong oleh apparatus hyoideus yang terdiri atas lembaran berbentuk perisai dari cartilago yaotu cetrum atau corvus.Corpus mempunyai lanjutan ke anterior dan posterior masing-masing sepasang ialah ialah cornu anterius dan cornu posterius.sebagian cornu posterius mengalami calcificasi. Cavum O ris berhubungan dengan bagian-bagian lain,ialah : 1) Dengan cavum nasi melalui nares posteriores; 2) Dengan cavum tympani melalui ostium pharyngeum tube auditivae; 3) Khusus pada hewan jantan ada hubungan dengan kantong suara atau saccus vocalis; 4) Dengan tractus respiratorius melalui glottis,yang terletak di sebelah posterior lingua,dengan lubangnya berupa seatu celah yang di sebut rima glottidis. Ke dalam mulut bermuara saluran-saluran dari glandulae intermaxillarea;secretum dari glandula ini tidak mengandung enzymenzym pencernan makanan.pada platum terdapat susunan cillia;ruparupanya ia berfungsi untuk menimbulkan aliran cairan-cairan mulut pada permukaan dinding cavum oris. Cavum oris menyempit ke arah pharynx yang melanjutkan diri sebagai esophagus, selanjutnya berhubungan dengan ventriculus yang terdiri atas: 1. Pars cardiac, ialah bagian yang besar 2. Pars pylorica, ialah bagian yang pendek dan sempit. Ephithelium pada ventriculus ialah sangat melipat-lipat dengan cel-cel diantara cel-cel ephitel lainya. Pada dinding ventriculus terdapat kelenjar pencernaan makanan yang mengjasilkan pepsin dan HCL.pemasukan makanan dari venticulus ke duodenum di atur oleh m.sphincter pylori. Dodenum ialah bagian awal usus halus yang berjalan kearah anterior parallel dengan ventriculus.bagian ini kaya akan cel-cel piala yang menghailkanmucus.di sini makanan di absorbsi masuk ke dalam systemq portae hepatis,yaitu susunan venae yang membawa hasilhasilpencernaan dari intestinum ke hepar sebelum kembali ke cor.Duodenum melanjutkan diri ke arah posterior kembali sebagai saluran yang berjalan berbelit-berbelit ialah ileum.selanjutnya ia meluas dan di sebut rectum,bagian ini ialah pendek dan berakhir pada cloaca tanpa tanpa perubahan diameter.

Hepar ini berlobi,menghasilkan empedu atau bilus.Bilus ini di hasilkan terus-menerus,selanjutnya ditimbun di dalam suatu kantong,vesica fella,yang terdapat di antara lobus hepaticus sinister dan dexter,melalui ductus cyticus atau langsung kedalam ductus choledochus melalui ductus choledochus yang menembus jaringan pancreas ialah suatu kelenjar yang terdapat di antara duodenum dan ventriculus,yang berfungsi sebagai kelenjar exokrin dan kelenjar endokrin.cel-cel exokrin atau acini menghasilkan enzym-enzym pencernaan makanan yang di keluarkan melalui ductus pancreaticus ke dalam duodenum. Systema respiratorium terdiri atas : 1) Sepasang paru-paru (pulmo); 2) Kulit; 3) Pemukaan dinding cavum oris. Semuanya mempunyai epithelium yang selalu basah dan kaya dengan kapiler-kapiler darah. Pulmo berupa kantong elastis, dengan permukaan dinding dalamnya melipat-lipat membentuk kamar-kamar atau alveoli. Dinding kantong ini penuh dengan kapiler-kapiler darah. Kedua pulmones, kanan dan kiri, masing-masing dihubungkan dengan larynx yang merupakan lanjutan glottis, oleh bronchus yang pendek. Mekanisme pernapasan meliputi 2 fase ialah : inspirasi atau mengisap udara ke dalam pulmo dan expirasi atau mengeluarkan udara dari pulmo; keduanya dilaksanakan dalam keadaan mulut tertutup. Mekanisme pernapasan dapat digambarkan sebagai berikut: Inspirasi 1. Mulut dan rima glottidis menutup, diikuti dengan relaxasi pada m. mylohyoideus bersamaan dengan itu m. sternohyoideus kontraksi, akibatnya rongga mulut membesar, dengan demikian memungkinkan udara masuk melalui nares anterior. 2. Oleh karena tekanan udara di dalam cavum oris naik, menyebabkan valvula pada nares posteriors menutup, bersamaan dengan itu m. submandibulares dan m. geniohyoideus kontraksi akibatnya cavum oris mengecil, dan udara di dalam cavum oris terdorong bersamaan dengan membukanya rima glottidis dan udara masuk larynx terus ke pulmones; valvula pada nares posteriors terbuka. Expirasi

1. Selanjutnya m. mylohyoideus relaxasi dan m. sternohyoideus kontraksi demikian pula musculi abdominis, akibatnya pulmones tertekan dan udara terdesak keluar. 2. Rima glottidisnmenutup, m. submandibularis kontraksi diikuti dengan m. geniohyoideus, akibatnya udara dalam cavum oris terdesak keluar melalui nares. Pertukaran gas terjadi pada dinding alveoli yang penuh dengan anyaman kapiler-kapiler darah. Hal ini terjadi pula pada permukaan kulit yang penuh dengan kapiler-kapiler darah percabangan dari arteri cutanea, yang dipercabangkan dari arteria pulmocutanea. Pernapasan melaliu kulit ini dapat berlangsung baik di darat maupun di dalam air. Di samping itu penting pula artinya pembuluh darah pembuluh darah pada dinding vavum oris. Selaput lendir di sini berfungsi pula untuk pernapasan. Pada stadium larva pernapasan berlangsung melalui insang, yang terbentuk dari perluasan epithelium pharynx. Larynx diperkuat oleh cartiagines dan dilengkapi dengan pita-pita suara yang elastic yaitu ligament vocalia. Aliran udara dari pulmones dan sebaliknya mendesak dengan kuat pita-pita itu sehingga bergetar dan menghasilkan bunyi. Pada kedua jenis kelamin terdapat ligamenta vocalis, tetapi pada hewan jantan berkembang lebih baik dan di lengkapi dengan resonator yaitu sacci vocals, pada kiri dan kanan cavum oris. Pengangkutan gas-gas pernapasan dan material-material lainnya dilaksanakan oleh systemacardio vascular, yang terdiri atas : 1). 2). 3). 4). Jantung atau cor Arteriae Kapiller Vese

5). Pembuluh-pembuluh lympha 6). Cairan darah dan lympha.

Cor merupakan bangunan muscular yang terbagi lima rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang

paling luar disebut pericardium, di antara kedua dinding itu terdapat rongga. Cavum pericardii yang berisi cairan sedikit. Rongga-rongga itu ialah sbb: 1. Ventriculus cordis, bagian ini berdinding tebal dan berbentuk conus, terletak di sebelah posterior 2. Dua atria, atrium dextrum dan sinistrum, di sebelah anterior, dengan dinding muscular yang tipis 3. Sinus venosus, di sebelah dorsal, berdinding tipis, berbentuk segitiga 4. Truncus arteriosus, berupa pipa tebal, yang keluar dari ventriculus cordis Atrium dextrum et sinistrum terletak di sebelah anterior, ventriculus cordis. Sinus venosus terdapat di sebelah dorsal, dan truncus arteriosus di sebelah ventral ventriculus cordis. Sinus venosus dari luar tampak berbentuk sigitiga dengan puncaknya menghadap ke caudal: tiga buah venae pokok bermuara ke dalam sinus venosus, masing-masing pada setiap ujung sigitiga itu. Hubungan sinus venosus dengan atrium dextrum melalui sebuah lubang di tengah-tengah segitiga tersebut. Atrium dextrum ialah lebih besar dibandingkan dengan atrium sinistrum dan keduanya dipisahkan oleh septum interatriale dan ke dalam atrium sinistrum bermuara venae pulmonales melalui satu lubang. Aliran darah dari sinus venosus ke dalam atrium sinistrum diatur oleh valvula sinus atriale, tetapi valvula semacam itu tidak ada pada hubungan antara venae pulmonales dengan atrium sinistrum. Kedua atria berhubungan dengan ventriculus cordis melalui satu lubang besar ialah ostium atrioventriculare dan pada tepi lubang itu melekat empat buah katup, yang disebut septa atrioventricularia, dua buah besar yaitu septum atrioventriculare dorsal et ventrale dan dua buah yang lain kecil, yaitu septum atrioventriculare dextrum et sinistrum, dua buah yang besar satu terletak pada sisi dorsal dan yang lain pada sisi ventral. Gerakan septum atriventriculare dorsale et ventrale ditur oleh tendo yang disebut chordatetendineae, ia menghubungkan septa dengan dinding ventriculus cordis yang tebal. Dari dinding ventral ventriculus cordis keluar truncus arteriosus yang berjalan spiral. Pada pangkal truncus arteriosus bercabang dua di sebelah kanan dan kiri. Selanjutnya masing-masing bercabang tiga yaitu dari anterior ke posterior, arteria carotis communis, arcus aortae dan arteria pulmocutanea. Arteria carotis

communis berjalan ke cranial, arcus aortae berjalan ke caudal dan arteria pulmocutanea menuju ke pulmo dan percabangannya ke kulit. Arteria carotis communis di sebelah kanan dan kiri masing-masing bercabang menjadi arteria carotis externa dan interna. Arcus aorta di sebelah kanan dan kiri berjalan melengkung ke arah dorsal dari rongga badan, kemudian melanjutkan ke arah medio-caudal dan keduanya bersatu di ventral columna vertebralis. Lanjutan persatuan ini ialah aorta dorsalis yang berjalan ke caudal sepanjang columna vertebralis. Di antara cabang-cabang arcus aortae yang besar ialah arteria subclavia yang berjalan menuju extremitas anterior. Cabang dari aorta dorsalis yang paling cranial ialah arteria celiacomesenterica, vesica felles dan hepar, dan a. celiac yang berjalan menuju ke intestinum dan lien. Cabangcabang lainnya yaitu arteriae urogenitales yang berjalan menuju ren, gonade dan corpus adiposum. Selanjutnya terdapat a. lumbalis menuju ke dinding lateral lumbal a. hemorhoidalis menuju ke rectum dan akhirnya bercabang dua yaitu a. illiaca communis dextra et sinistra yang berjalan menuju ke extremitates posteriorus . Pada rana ada tiga buah venae besar yang masuk ke dalam cor melalui sinus venosus yaitu vena cava superior dextra et sinistra dan vena cava inferior. Ketiga buah venae itu mengalirkan darah venous ke dalam atrium dextrum. Vena cava dextra et sinistra menerima darah dari bagianbagian tubuh anterior, antara laib caput, kulit, brachium dan lain-lain. Vena cava inferior menerima darah dari hepar, ren dan gonade. Vena yang masuk ke dalam atrium sinistrum ialah vena pulmonalis dextra et sinistra yang datang dari pulmo membawa darah arterial. Pada rana dijumpai systema portae serupa pada ikan yaitu systema portae hepatis dan renalis. Systema portae hepatis mengumpulkan darah dari tractus digestivus (ventriculus dan intestinum), lien dan pancreas. Dari hepar keluar vena hepatica yang kemudian bermuara ke dalam vena cava posterior. Systema portae hepatis membentuk persatuan dengan vena abdominalis yang mengumpukan darah dari extremitas posteriores, vesica urinaria dan dinding badan bagian ventral. Systema portae renalis mengumpulkan darah dari extremitas posteriores dan dinding badan bagian posterior. Sebelum bermuara ke dalam vena cava posterior, sebagai venae renales di dalam ren membentuk anyaman kapiler. Darah yang berasal dari extremitates posterior, sebagian mengalir

ke dalam ren melalui systema portae renalis kemudian dari situ melalui venae renales masuk ke dalam vena cava inferior. Sebagian yang lain melalui vena abdominalis, mengalir ke dalam hepar, kemudian dari situ melalui vena hepatica masuk ke dalam vena cava inferior. Systema lymphaticum terdiri atas pembuluh-pembuluh lympha dengan berbagai diameter dan bentuk. Pembuluh-pembuluh ini menembus alatalat dan jaringan tubuh. Pada Rana dijumpai kantong-kantong cairan lympha di bawah kulit. Cairan lympha tidak berisi erythrocyt, melainkan ledcocyt dan protein-protein plasma darah. Cairan lympha itu berasal dari kapiler-kapiler darah. Ia masuk ke jaringan kemudian kembali melalui pembuluh-pembuluh lympha, menuju ke venae. Darah terdiri atas cairan plasma dan corpuscula darah. Plasma darah terdiri atas air, protein-protein tertentu, garam-garam mineral; ini merupakan medium, mengangkut mineral-mineral terlarut. Corpuscula darah terdiri atas erythrocyt, leucocyt dan thrombocyt. Erythrocyt pada Ranamempunyai nucleus. Systema nervosum terdiri atas dua bagian ialah systema nervosum central dan systema nervosum periphericum. Systema nervosum central terdiri atas : Encephalon dan medulla spinalis. Encephalon terdapat di dalam neuro cranium dan medulla spinalis terdapat di dalam canalis vertebralis, yang dibentuk oleh deretan arci neuralis. Dibandingkan dengan Cyorinus carpio, encephalon pada Rana menunjukan banyak hal yang berlawanan. Lobi olfactorii ukurannya lebih kecil dan lobi potici tampak menonjol, hal ini menunjukan, bahwa pada Rana alat penglihatan lebih berperan daripada alat pembau. Cerebellum mereduksi, hal ini

dihubungkan dengan aktivitas muscular yang relative berkurang, tetapi disini berkembang hemispherium cerebri yang di duga memungkinkan adanya aktivitas aktivitas yang komplek, misalnya dalam pembiakan dan macam macam gerak. Pada telencephalon, lobi olfactorii ialah relative lebih kecil dan menonjol ke depan dari bagian yang sekarang disebut hemispherium

cerebri, yang tampaknya merupakan lanjutannya, tetapi sesungguhnya keduanya dipisahkan oleh sulcus yang berjalan transversal. Kedua bagian itu terpisah menjadi bagian kanan dan kiri oleh suatu fissure. Diencephalon ialah lebih sempit daripada telenchepalon. Dinding dorsal diencephalon menonjol dan membentuk epiphysis cerbri atau corpus pineale. Dinding ventral diencephalon juga menonjol dan membentuk pars neuralgia hypophysis, ia terdapat disebelah caudal dari persilangan kedua nervi optici atau chiamas nervi opici. Disini tidak dijumpai saccus vesiculosus. Dinding dorsal mesencephalon menonjolkan sepasang lobi optici, dan dinding ventral terdapat crura serebri yang terlindung oleh hypophysis. Metencephalon tumbuh menjadi cerebellum yang kecil, dan tereduksi menjadi peninggian sempit yang berjalan transversal di dataran dorsal ujung anterior medulla oblongata. Posisi medulla oblongata ialah serupa dengan pada Cyprinus, merupakan bagian caudal encephalon berbatasan dengan medulla spinalis. Medulla spinalis memanjang ke caudal dari medulla oblongata dan terdapat didalam canalis vertebralis, untuk kemudian berakhir didalam urosptylus sebagai filum terminale yang sudah tidak memiliki unsur unsur syaraf. Medulla spinalis terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar terutama terdiri atas serabut serabut syaraf dan bagian dalam terutama terdiri atas cel cel syaraf; bagian luar bagian dalam substantia gricea. Systema nervosum periphericum terdiri atas : 1. Nervi spinales, yang berpusat pada medulla spinalis; 2. Nervi craniales, yang berpusat pada encephalon. Pada katak terdapat 10 pasang nervi spinales, yang masing masing keluar dari medulla spinalis, diantara vertebrae, mereka tampak berupa berkas berkas putih melekat pada dinding dorsal abdomen. disebut substantia alba dan

Setiap syaraf terdiri atas dua buah akar ialah radix dorsalis disebelah dorsal dan radix ventralis disebelah ventral. Pada setiap radix dorsalis terdapat suatu penebalan yang terdiri atas cel cel syaraf; penebalan ini disebut ganglion spinalis. Nervi spinalis no.1,2 dan 3 membentuk anyaman yang disebut plexus brachialis. Dari plexus brachialis ini keluar nervus brachialis yang menuju ke extremitas anterior. Nervi spinales no.4,5 dan 6, masing masing terpisah menuju ke kulit dan otot-otot dinding badan. Nervi spinales no.7,8 dan 9 membentuk plexus ischiococcygeus yang kemudian mengeluarkan syaraf besar menuju ke extremitas posterior ialah n. ichiadicus. Nervus spinalis no.10 bercabang ke pelvis dan berhubungan dengan n. ichiadicus. Nervi craniales menunjukan berbedaan berbedaan dengan ikan. Pada larva katak masih dijumpai keadaan yang serupa dengan ikan, masih ada hubungan insang dan linea lateralis. Pada metamorphosis celah insang menutup dan menghilang; juga linea lateralis menghilang. Pada katak dewasa, serupa dengan ikan, terdapat sepuluh pasang nervi craniales, dan penyebaran n.n. VII, IX, dan X mengalami modifikasi berhubung dengan menghilangnya insang, dan linear lateralis dan terdapat bangunan baru berupa cavum tymfani dan tuba auditiva. Alat indera katak ialah : 1. Organon olfactus 2. Organon gustus 3. Organon visus dan 4. Organon auditus. Di samping itu pada larva katak dijumpai linea lateralis. Organon olfactus atau alat pembau terdapat di dalam sepasang rongga, masing masing mempunyai dua buah lubang : naris anterior yang menghubungkan dengan lingkungan luar dan naris posterior yang

menghubungkan dengan cavum oris. Dinding rongga itu dilapisi dengan neuroepithelium. Udara pernapasan didalam rongga rongga itu bersinggungan neuroephitelium. Pada waktu berenang, air mengalami sirkulasi di dalam rongga-rongga itu, sehingga pada waktu katak menyelam organon olfactus masih dapat berfungsi. Katak dapat membau substansi substansi yang untuk melalui mulut dengan perantara alat dari Jacobson, atau organon vomeronasale. Alat ini berupa tonjolan rongga hidung ke medioventral yang kemudian melepaskan diri. Ke rostral ia bermuara ke dalam ductus nesopalatinus yang bermuara ke dalam cavum oris. Organon gustus atau alat pengecap terdapat pada lingua dan palatum. Organon visus mempunyai struktur yang sesuai untuk kehidupan di darat, ia berbeda dengan organon visus pada ikan, yaitu memiliki glandula lacrimalis yang menghasilkan cairan yang membasahi permukaan anterior mata dan membersihkannya dari benda benda yang melekat padanya. Di samping itu sudah memiliki palpebrae atau kelopak mata; palpebra superior tidak bergerak; dari palpebra inferior tumbuh suatu membrane transparant yaitu permukaan mata. Bulbus oculi atau bola mata berbentuk hampir sferis, susunannya ialah sebagai berikut : 1. Cornea ialah membulat; 2. Lens oryatallina ialah lebih pipih daripada lensa mata ikan actinopterygii. Ia bersifat tidak kenyal, dan penyesuaiannya dalam penglihatan jauh dengan menggerakan seluruh lensa ke depan yang dilaksanakan oleh m. protractor lentis; ini kebalikan dengan ikan actinopterygii; 3. Iris, yang berfungsi mengatur pemasukan cahaya, dengan bantuan m. sphincter papillae dan m. dilatator papillae: membrana nictitans yang membantu membersihkan

4. Retina memiliki cel cel yang bersifat photoreceptor ialah conus dan bacillus, dan bacillus ada dua macam ialah, yang mengandung pigmentungu dan hijau. Organon vestibule-cochlearis terdiri atas dua struktur ialah alatyang berfungsi sebagai alat pendengaran struktur dan yang keseimbangan. serupa dengan Alat alat

keseimbanganb

mempunyai

keseimbangan ikan, sedang alat pendengaran memiliki struktur yang berbeda dengan ikan. Struktur tambahan ini berfungsi sebagai penerima, pengeras dan penghantar getaran dari luar, yang melengkapi auris media. Struktur yang paling luar disebut membrane tympani. Ia membatasi sebuah rongga yang disebut cavum tympani. Ini berhubunagn dengan pharynx melalui tuba auditiva. Pada atap cavum tympani terletak satu batang tulang bagian kepala ujung luar yang disebut columella nelekat pada permukaan dalam membrane tympani dan bagian kaki ujung dalam yang disebut stapes melekat pada membrane lain yang terdapat pada fenestra ovalis. Getaran yang mengenai membrane tympani dihantarkan oleh collumela, dan stapes ke fenestra ovalis, kemudian masuk ke dalam perilympha, selanjutnya masuk ke dalam labyrinthus membranaceus dari auris interna. Susunan alat keseimbangan serupa dengan ikan. Kelenjar endokrin pada katak pada dasarnya serupa dengan vertebrata yang lain. Thyroxin yang dihasilkan oleh glandula thyroidea pada katak berpengaruh terhadap metamorphosis. Bila produksi thyroxin dihambat dengan thiourea maka metamorphosis juga terhambat. Pars juxtaneuralis hypophysis menghasilkan hormon intermedin yang menyebabkan penyebaran butir butir melanin di dalam melanophora, sehingga warna kulit menghitam. Organa uropoetica pada katak terdiri atas : 1. Ren yang terjadi dari mesonephros 2. Ureter yang terjadi dari dictus mesonephridicus

3. Vesica urinaria 4. Papilla urogenitalis Ada sepasang ren yang memanjang, melekat pada dinding dorsal abdomen, kanan dan kiri dari linea mediana. Ureter ialah saluran yang keluar dari ren, ia berjalan ke caudal berakhir pada papilla urogenitalis yang bermuara pada cloaca. Pada dinding ventral cloaca terdapat tonjolan keluar berupa kantong dua lobi berdinding tipis yang meluas ke dalam cavum abdominal. Kantong ini berguna untuk menyimpan urine dan ia disebut vasica urinaria. Cairan yang terdapat didalamnya dapat mengalami reabsorbsi ke dalam peredaran darah. Rupa rupanya dalam hal ini juga berfungsi untuk mencegah kekeringan tubuhnya. Pada katak jantan dewasa pada ujung caudal ureter terdapat pelebaran yang disebut vasicula seminalis. Pada katak jantan terdapat sepasang testes, yang terletak pada permukaan ventral ujung anterior ren ia berbentuk oval. Dari setiap testis keluar sejumlah pembuluh pembuluh halus ialah vasa efferentia yang berjalan ke medial untuk kemudian masuk ke dalam jaringan rend an berhubungan dengan tubuli colectivi yang selanjutnya bermuara pada ureter. Jadi pada katak jantan, ureter berfungsi rangkap yaitu sebagai saluran urine dan sperma, spermatozoa dari testes melalui ureter ditampung di dalam vesicula seminalis, masuk melalui pembuluh pembuluh halus pada dinding sisi luar ureter. Penimbunan ini berlangsung sebelum amplexus. Pada katak betina terdapat sepasang ovaria yang besar, berupa kantong yang melipat lipat, terdiri atas banyak lobi. Ovaria yang sudah masak menempati hampir seluruh bagian celom. Saluran telur atau

oviduct berupa saluran yang melipat melipat, dengan ujung anterior yang menyempit dan akhirnya bermuara di cloaca. Telurtelur katak ialah kecil, membulat, berpigment dan

diameternya 1,6 mm. Telur bersifat telolecithal. Telur telurnya dikeluarkan ke dalam air dalam kelompok kelompok. Kelompok kelompok telur itu dilindungi oleh material seperti galatin yang menyerap air. Dengan demikian terlindung terhadap predator predator aquatic dan benturan terhadap benda benda di sekitarnya. Setiap telur terbagi atas dua belahan, belahan yang berwarna hitam mengandung pigment dan belahan putih. Belahan hitam selalu menghadap ke atas dan dikelilingi oleh lapisan serupa agar agar. Belahan hitam dipenuhi dengan

protoplasma, sedang belahan putih terutama penuh dengan vittelus. Katak jantan melepaskan cairan sperma diatas telur telur itu. Kemudian spermatozoa menembus lapisan serupa agar agar yang mengandung albumen dan membrane vitellina. Dalam waktu yang singkat substansi serupa agar agar itu membengkak dan menjadi tidak dapat ditembus oleh spermatozoa. Pembuahan terjadi diluar tubuh. Selanjutnya telur telur yang telah dibuahi mengalami segmentasi melalui pembelahan vertical. Segera diikuti pembelahan vertical

berikutnya yang tegak lurus terhadap pembelahan yang pertama, dan kemudian diikuti oleh pembelahan melalui bidang equatorial yang letaknya lebih mendekati kutub belahan hitam. Dengan demikian terbentuknya embryo yang terdiri atas empat buah cel hitam yang kecil dan empat buah cel putih yang besar. Pembelahan berikutnya ialah cel cel putih membelah lebih lambat, menjadi mactomer. Proses segmentasi yang lambat itu disebabkan oleh adanya vitellus. Micromer yang berpigment kelak menumbuhkan ectoderm yang terdiri atas banyak lapisan, sedang acromer membentuk tiga lapis lamina geminativa yang pada umumnya disebut cel cel vitellus. Dalam

segmentasi terbentuk suatu rongga yang disebut blastocela atau rongga segmentasi yang terbentuk didalam belahan atas. Stadium ini disebut blastula. Blastula terdiri dari dua belahan, yaitu polus animalis dan polus vegetativus. Polus animalis dindingnya terdiri dari beberapa lapis cel yang kecil dan pada permukaan luas berpigment. Polus vegetativus terdiri dari suatu massa cel-cel besar, yang mengandung lecith. Proses

perkembangan selanjutnya ialah pembentukan gastrula. Gastrulasi di mulai dengan pertumbuhan yang cepat pada cel-cel yang berpiment sehingga menutup hampir semua cel-cel yang mengandung lecitch, kecuali satu daerah kecil berbentuk lingkaran yang kelak akan berkembang menjadi blastoporus. Hal ini terjadi karena cel-cel yang kecil dari polus animalis mengalami migrasi cel-cel yang besar dari polus vegetativus. Kemudian migrasi cel-cel itu dilanjutkan kearah dalam, dimulai dari satu bagian tepi daerah melingkar itu, yang berlangsung ke arah kanan dan kiri sepanjang tepi daerah melingkar itu. Migrasi itu makin dalam, sehingga blastocela menghilang dan terbentuk archenteron. Dari luar tampak lubang, yaitu blastopotus, yang mula-mula berbentuk bulan sabit oleh karena masih adanya cel-cel entoderm yang mengisi sebagian besar lubang itu. Kedua ujungnya lubang berbentuk bulan sabit itut akhirnya bersatu sehingga tampak berbentuk lingkaran. Lingkaran itu menjadi bertambah kecil oleh karena tepinya mengalami kontrasksi. Sementara itu migrasi cel-cel ke dalam atau invaginasi berlangsung terus hingga blastopotus makin tambah mengecil. Gastrulasi ini terutama mengasilkan perubahan bentuk pada dinding blastula, yaitu dinding tersebut menjadi berlapis tiga dari luar ke dalam ialah ectoderm, mesoderm,entoderm, yang melingkari suatu rongga yang disebut archeteron. Periode embrional ini di lanjutkan dengan pembentukan alat-alat tubuh. Embryo segera mulai memanjang. Satu ujung ialah lebar, dan

terpisah dari bagian lain oleh sedikit penyempitan, ia merupakan calon kepala. Kepala dan ekor menjadi lebih jelas setelah terbentuk proctodeum pada pangkal ekor. Kemudian pada permukaan antero-ventral kepala terbentuk alat penghisap dan pada kedua sisinya terbentuk insang-insang luar (terbentuk dua pasang). Embryo sekarang berkembang menjadi berudu atau larva. Alat penghisap digunakan untuk melekatkan diri pada tumbuh-tumbahan air. Mereka belum memiliki mata dan mulut; stomodeum yang merupakan calon mulut belum berhubungan dengan archenteron. Segera terbentuk pasang insang yang ketiga, sedang dua pasang yang lain menjadi bertambah besar. Selanjutnya stomodeum berhubungan archenteron. Celah-celah insang di bentuk di antara lengkung-lengkung insang atau arci branchiales, dan bersamaan dengan itu terbentuk pula mata. Segera insang-insang luar menunjukan tanda-tanda mengerut. Bersamaan dengan itu terbentuk insang dalam. Kemudian terbentuk overculum dari suatu lipatan kulit didepan insang pada kedua sisi. Ia tumbuh meluas kearah posterior dan segera menutup celah-celah insang dan insang-insang luar. Pada Rana, overculum sebelah kanan segera bersatu dengfan dinding badan sehingga hubungan celah-celah insang dengan dunia luar terputus, tapi disebelah kiri masih terdapat lubang (spiraculum) yang fungsinya untuk mengalirkan air keluar dari rongga insang dan semua celah-celah insang. Pada genera lain lubang ituterdapat disebelah kanan, atau juga kedua sisi tetap berlubang. Pada stadium ini, berudu hidup sebagai ikan. Sekarang pulmones terbentuk, dengan demikian larva hidup didalam dua alam : secara periodic larva timbul di permukaan air untuk bernapas. Pertumbuhan selanjutnya ialah sbb 1.) Extremitates posterior dan anterior terbentuk 2.) Mulut bertambah lebar

3.) Intestinum memendek, berhubungan dengan pergantian makanan dari herbivore menjadi carnivore 4.) Ekor menghilang sempurna; sejak terbentuknya extremitates, ekor tersebut mulai mengecil. Dengan demikian metamorphosis menjadi sempurna. Banyak diantara Amphibia yang telah punah. Kebanyakan mereka dijumpai hidup dalam zaman Paleozoicum dan permulaan Mesozoikum; hal ini menyulitkan dalam menyusun klasifikasinya Amphibia yang sekarang ada kebanyakan terdapat dalam ordines Urodela dan Anura, dan beberapa genera terdapat didalam ordo Apoda; sedang yang diketahui ada di Indonesia hanya dari ordo Anura (Rana,Hyla,Bufo), dari Apoda diketahui satu species ialah Ichthyopsis glutinosus. Klasifikasi genera Amphibia yang banyak diikuti sekarang ialah sebagai berikut : Ordo Urodela (Caudata) Subordo Cryptobranchoidea. Familia Hynobiidae (meliputi salamander yang hidup didaratan Asia). 5 genera Hynobius Ranodon Familia Cryptobranchidae (meliputi salamander yang hidup di sungai). 2 genera Cryptobranchus Megalobatrachus

Subordo Ambystomoidea Familia Ambystomoidea (Larve selalu aquatic, sedang hewan dewasa ada yabg tetap di dalam air atau pindah ke darat). 4 genera a.l Ambystoma Subordo Salamandroidea Familia Salamdridea 9 genera a.l Salamandra Triturus Familia Amphiumidea 1 genus Amphiuma Familia Plethodontidae 25 genera a.l Ancides Ensatina Subordo Proteida Familia Proteidae (selalu dalam stadium larva). 2 genera Necturus Proterus Subordo Meantes Familia Serennidae (selalu dalam stadium larva tanpa extremitas posterior). 2 genera Ascaphus Liopelma

Subordo Aglossa Familia Pipidae (meliputi katak yang berubah pipih, penyesuaian terhadap lingkungan perairan). 4 genera a.l Pipa Xenopus Subordo Opisthoglossa Familia Discoglossidae 4 genera a.l Alytes Bombino Subordo Anomocoela Familia Pelobatidae 10 genera a.l Subordo Displasiocoela Familia Brevicipitidae 2 genera Breviceprs Phymomerus Familia Ranidae (Katak sejati). 36 genera a.l. Balbino pelobates

Cyclorana Denadrobates Hemisus

Phyllobates Familia Rhacophoridae 20 genera a.l. Rhacophorus

Familia Microhylidae 60 genera a.l. kalophyrynus

Microhyla Subordo Procoela Familia Pseudidae (meliputi katak-katak aquatic dari Amerika Selatan). 2 genera a.l. Pseudis Familia Bufonidae 17 genera a.l Bufo

Familia Atelopodidae 1 genus Atelopus

Familia Hylidae 30 genus a.l. Hyla Phyllomedusa Familia Leptodactylidae 60 genera a.l. Crinia Acris

Glavertia

Sminthillus Thoropa Ordo Apoda (Gympophiona) Familia Caecilidae 16 genera a.l. Ichtyophis

Typhaonectes Ordo Urodela, meliputi dua kelompok yaitu yang memiliki branchia (insang) seumur hidup, disebut perennibranchiata, misalnya Nectrurus, Proteus dan Siren; yang lain tidak dijumpai branchia pada hewan dewasa; dan disebut caducibranchiata, misalnya Amphiuma, Salamandar dan Tritururs. Disini tidak dijumpai membrana tympani. Ekornya menjadi hamper cylindris. Urodela memiliki costae yang bersendi dengan processus transversal dari vertebrae abdominales dan vertebrae saclares. Dalam banyak hal cranium berbeda dengan katak. Pada sebagian Urodela masih memiliki mynomer seperti pada ikan, sedang yang lain mynomer telah berubah menjadi berkas-berkas ynag berada dibagian-bagian tubuh sebelah dorsal dan ventral. Perderahan darah pada Urodela yang memiliki insang seumur hidup ialah serupa dengan ikan. Erythrocyt dengan diameter 80 u. Amphibia yang termasuk didalam ordo Apoda memiliki tubuh yang menyerupai ular, kepalanya kecil dan tidak pipih, tidak memiliki extremitates. Umumnya hidup di dalam liang. Sebagian bersifat ovipar dan yang lain ovovipar.

Di berbagai tempat di dunia manusia merupakan predator langsung terhadap Amphibia. Pemburuan terhadap dengan tujuan-tujuan sbb : 1.) Digunakan sebagai makanan, terutama orang-orang Cina dan Jepang, terutama dari genus Rana, di Jepang biasa juga dimakan sejenis Urodela yaitu Megalobatrachus maximus; 2.) Diambil racunnya, yang dihasilkan didalam kulit, ,misalnya Bufo marmus kulitnya mengandung racun bufotalin (C1 memperkuat denyut jantung; 3.) Sejumlah besar digunakan didalam laboratorium, misalnya untuk uji kehamilan, biasanya digunakan jenis Bufo, juga dapat digunakan jenis Xenopus. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas jelas bahwa jenis-jenis tertentu dari classis Amphibia mempunyai nilai-nilai ekonomis, sehingga pengusahaanya dalam suatu peternakaan mempunyai kemungkinankemungkinan yang luas. Setiap tahun sejumlah besar katak diperlukan oleh universitas-universitas untuk keprerluan mahasiswa dalam pratikum zoology. Disamping itu dilingkungan-lingkungan yang ada genangan air, katak sangat membantu dalam membinasakan sarang-sarang nyamuk.1 9H1 1 7

O2 5)

bufotenin (C6H9NO) yang mempunyai khasiat serupa digitalis, yaitu