amphibi kelas x semester 2 ppt

17
NAMA : 1. CRUSITA OKTAVIANITA 2. GALANG LAZUARDI Kelas Amphibia

Upload: crusita-oktavianita

Post on 30-Jul-2015

1.587 views

Category:

Documents


104 download

TRANSCRIPT

NAMA : 1. CRUSITA OKTAVIANITA 2. GALANG LAZUARDI

Kelas Amphibia

Pengertian AmphibiaAmfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya

didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.

Ciri-ciri Amphibia :

tubuh diselubungi kulit yang berlendir merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm) mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua

serambi dan satu bilik mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat

selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang

matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam

pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam

berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tabel berikut:

Penutup tubuh kulit yang berlendir

Alat gerakdua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.

Alat pernapasan

pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.

Habitat air dan darat

Suhu tubuhtidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)

Peredaran darahnya

tertutup

Alat penglihatanMata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam

Berkembang biakdengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)

Jantung terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

ANGGOTA AMPHIBIA TERDIRI DARI 3 ORDO YAITU URODELA (SALAMANDER), APODA (CAECILIA), DAN ANURA ( KATAK DAN KODOK). ADAPUN KLASIFIKASINYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSub Phylum : VertebrataSuperClass : TetrapodaClass : Amphibia

1. Ordo Caecilia

Adapun Ordo yang terdapat pada Amphibi adalah :

1. Ordo CaeciliaOrdo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.

Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal.

Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae.

Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis.

Ichthyophis glitinosus

Ichthyophis .sp

2. Ordo Urodela Urodela disebut juga caudata. Ordo ini

mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.

Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.

Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae.

Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.

Contoh : Axolot mexicanum (hidup di Mexiko) Ranodon sp. (hidup di Asia) Megalobatrachus japonicus (salamander raksasa) di Cina dan

Jepang, panjang tubuh hingga ±1,5 m.

Salamander Raksasa (Megalobatrachus japonicus)

3. Ordo Anura

Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal.

Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:

Ascaphidae, Leiopelmatidae, BombinatoridaeDiscoglossidae, Pipidae, Rhinophrynidae,Megophryidae, Pelodytidae, Pelobatidae,Allophrynidae, Bufonidae, Branchycephalidae,Centrolenidae, Heleophrynidae, Hylidae,Leptodactylidae, Myobatrachidae, Pseudidae,Rhinodermatidae, Sooglossidae, Arthroleptidae,Dendrobatidae, Hemisotidae, Hyperoliidae,Microhylidae, Ranidae, Rachoporid.

Dendrobates pumilio Bangkong kolong (Bufo melanostictus)

Katak hijau (Rana pipiens)

Dendrobates auzureus

Habitat dan Persebaran Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik

sebagai vertebrata yang tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri.

Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.

Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya.

Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di lingkungan perumahan pun bisa ditemukan.

Reproduksi

Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anura pada umumnya dan internal pada Ordo Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang tenang dan dangkal.

Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.

Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya.

Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda.

1. Dimanfaatkan dibidang kedokteran untuk diambil racunnya sebagai “penguat denyut jantung”. Contoh : racun Bufotalin (C119H117O25) dan racun Bufotenin (C6H9NO) dan katak Bufo marinus.

2. Untuk tes kehamilan, contoh: Bufo melanostictus.3. Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa4. Katak membantu membinasakan nyamuk.5. Jenis Urodela (Megalobatrchus maximus) disukai orang

Jepang, dan jenis Rana sp. disukai orang Cina dan Jepang sebagai makanan.

6. Dibidang pertanian dan peternakan, Amphibia berperan sebagai natural biological control (pengendalian hayati alamiah) terutama terhadap populasi serangga di alam yang memungkinkan “meledak” sebagai hama.

Peranan Amphibia bagi Kehidupan Manusia