manajemen perubahan | pertemuan 2 suryo widiantoro, st ......manajemen perubahan | pertemuan 2 suryo...

Post on 10-Oct-2020

14 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Manajemen Perubahan | Pertemuan 2

Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Sub-CPMK 1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep perubahan

dan manajemen perubahan

1) Teori perubahan

2) Model 7-S

Terdapat beberapa model yang tersedia untuk memfasilitasi

pemahaman orang akan transisi individu melalui tahapan-

tahapan dari manajemen perubahan, serta memperkuat

inisiatif pengembangan organisasi

Kurt Lewin mengajukan teori model 3-tahapan yang dikenal

sebagai model “unfreezing-change-refreeze” yang

membutuhkan pembelajaran sebelumnya untuk ditolak dan

digantikan

Edgar Schein kemudian menyediakan detil lanjutan untuk

model perubahan yang lebih komprehensif yang disebut

sebagai “cognitive redefinition”

Pada tahap Pencairan, seseorang (atau sebuah organisasi)

menyadari bahwa perlu adanya perubahan

Selanjutnya, pada tahap Perubahan, segala macam bentuk

perubahan yang perlu dilakukan dipahami dan

dikomunikasikan ke semua badan organisasi

Terakhir pada tahap Pembekuan Kembali, organisasi

membakukan perubahan tersebut sebagai norma yang baru

Pendekatan empirical-rational

Asumsi dasarnya individu itu

rasional dan akan mengikuti

keinginan diri yang rasional

bila perubahan yang “baik” dijalankan,

maka orang dengan niat baik akan

mengadopsi perubahan

Pendekatan power-coercive

Mengandalkan pengaruh pada individu dan sistem untuk

berubah melalui peraturan dan dorongan eksternal dimana

berbagai jenis kekuatan adalah faktor dominan

Pendekatan normative-re-educative

Individu dipandang sebagai orang yang aktif dalam mencari kepuasan kebutuhan dan keinginan

individu tidak begitu saja menerima apa yang ada, tapi melakukan tindakan untuk mendapatkan tujuannya

Ide teori ini diturunkan dari manajemen proyek dimana

mereka merekomendasikan penggunaan:

1) eksplorasi,

2) perencanaan,

3) tindakan / aksi,

4) Integrasi

untuk perubahan yang terencana

Tahap eksplorasi → organisasi harus memutuskan kebutuhan untuk perubahan

1.Eksplorasi dan menentukan perlunya perubahan

2.Identifikasi perubahan apa yang dibutuhkan

3.Identifikasi sumberdaya yang dibutuhkan

Tahap perencanaan → organisasi harus memahami masalah

1.Diagnosis masalah

2.Klarifikasi tujuan dan sasaran

3.Identifikasi aktifitas yang diperlukan untuk melakukan perubahan

4.Setujui perubahan dengan pemangku kepentingan

5.Identifikasi dukungan yang diperlukan untuk memungkinkan perubahan terjadi

Tahap aksi → identifikasi perubahan disetujui dan diimplementasi

1.Dukungan untuk perubahan eksplisit

2.Perubahan dipantau dan dievaluasi

3.Hasil dikomunikasikan

4.Penyesuaian dan perbaikan bila diperlukan

Tahap integrasi → stabilisasi dan membiasakan perubahan

1.Perubahan didukung dan dijalankan

2.Hasil perubahan dikomunikasikan di seluruh organisasi

3.Pengembangan karyawan secara berkelanjutan melalui pelatihan, pendidikan

4.Terus menerus melakukan pemantauan dan evaluasi

Formula perubahan adalah rumus matematika untuk proses

perubahan:

(D x V x F) > R

D = dissatisfaction→ ketidakpuasan

V = vision→ visi

F = first step → langkah pertama

R = resistance to change → penolakan untuk berubah

Model 7-S dikembangkan di akhir 1970an oleh konsultan di

McKinsey & Company untuk membantu mengatasi kesulitan

dalam perubahan organisasi

Model ini memperlihatkan sistem imunitas organisasi dan

beberapa variabel yang saling berkaitan membuat perubahan

yang kompleks → hal ini memerlukan usaha perubahan yang

efektif yang dapat mengatasi beberapa isu ini secara simultan

Model 7-S → kerangka kerja untuk menganalisis organisasi

dan efektifitasnya dengan melihat 7 elemen:

1) Strategi

2) Struktur

3) Sistem

4) Style→ gaya

5) Skill→ keterampilan

6) Staf

7) Shared values → nilai-nilai

Model ini menjadi alat (yang menyediakan struktur organisasi keseluruhan) bagi manajer untuk melakukan analisis dan aksi → masalah organisasi dapat didiagnosa dan strategi dapat dikembangkan serta diimplentasikan

Agar efektif, organisasi harus memiliki keselarasan dalam 7 elemen S → setiap S harus konsisten dengan S lain, sertamenguatkan S lain

Setiap S saling berhubungan, sehingga gangguan pada satuS akan mempengaruhi S lain → untuk meningkatkanorganisasi harus menguasai system thinking dan memberiperhatian pada seluruh S pada saat yang bersamaan

Model 7-S adalah alat yang berharga untuk memulai proses perubahan dan memberikan arah

Caranya adalah dengan menentukan kondisi saat ini dari setiap elemen →bandingkan dengan kondisi yang ideal

Ini dapat menjadi acuan untuk mengembangkan rencana aksi untuk mencapai kondisi yang diinginkan

top related