bab ii-iii cts
Post on 07-Jul-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
1/23
I. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDi pergelangan tangan nervus medianus berjalan melalui
terowongan karpal ( carpal tunnel ) yang menginnervasi kulit telapak
tangan dan punggung tangan di daerah ibujari, telunjuk,jari tengah dan
setengah sisi radial jari manis. Sindroma Terowongan Karpal/STK
(Carpal Tunnel Syndrome / TS) merupakan gejala neuropati tekanan yang
sering terjadi pada penekanan nervus medianus saat melewati terowongan
(!ahrudin, "#$$)..%ejala yang ditemukan pada TS berupa suatu neuropati yang
biasanya unilateral pada tahap awal dan dapat menjadi bilateral. %ejala
yang timbul umumnya dimulai dengan gejala sensorik walaupun pada
akhirnya dapat pula menimbulkan gejala motorik. &ada awalnya gejala
yang sering dijumpai adalah rasa nyeri, tebal ( numbness ) dan rasa seperti
aliran listrik ( tingling ) pada daerah yang diinnervasi oleh nervus medianus.
Seringkali gejala yang pertama timbul di malam hari yang menyebabkan
penderita terbangun dari tidurya. Sebagian besar penderita biasanya
mun'ul kesadaran untuk berobat setelah gejala yang timbul berlangsung
selama beberapa minggu. Kadang kadang pijatan atau menggoyang
goyangkan tangan dapat mengurangi gejalanya, tetapi bila diabaikan
penyakit ini dapat berlangsung terus se'ara progresi dan semakin
memburuk. Keadaan ini umumnya terjadi karena ketidaktahuan penderita
akan penyakit yang dideritanya dan sering dika'aukan dengan penyakit
lain seperti rematik (!ahrudin, "#$$).
B. Tujuan$. *engetahui apa yang dimaksud dengan penyakit Carpal Tunnel
Syndrome dilihat dari gejala dan tanda klinis yang mun'ul.". *engetahui penyebab dan aktor risiko bagi penderita atau
masyarakat awam mengenai Carpal Tunnel Syndrome .+. *engetahui bentuk penanganan konservati dan operati se'ara klinis
bagi tenaga medis.
1
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
2/23
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
3/23
berhubungan dengan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (!ahrudin,
"#$$).Tingginya angka prevalensi yang diikuti tingginya biaya yang
harus dikeluarkan membuat permasalahan ini menjadi masalah besar dalam dunia okupasi. !eberapa aktor diketahui menjadi risiko terhadap
terjadinya TS pada pekerja, seperti gerakan berulang dengan kekuatan,
tekanan pada otot, getaran, suhu, postur kerja yang tidak ergonomik dan
lain lain (!ahrudin, "#$$).
B. EtiologiCarpal Tunnel Syndrom dapat terjadi pada setiap kondisi yang
mengakibatkan penyempitan terowongan karpal, salah satunya adalah pekerjaan dengan gerakan mengetuk atau leksi dan ekstensi pergelangan
tangan se'ara berulang ulang sehingga dapat menekan nervus medianus
( i tdemir et al ., "#$+). -europati ini disebabkan oleh terperangkapnya
sara medianus pada area 'arpal tunnel, yang dibatasi oleh tulang tulang
'arpal dan juga transverse 'arpal ligament. Di area 'arpal tunnel terjadi
peningkatan tekanan sehingga terjadi penurunan ungsi sara medianus
pada tingkatan tersebut ( brahim et al. , "#$").Carpal Tunnel Syndrom dapat terjadi pada setiap kondisi yang
mengakibatkan penyempitan terowongan karpal, salah satunya adalah
pekerjaan dengan gerakan mengetuk atau leksi dan ekstensi pergelangan
tangan se'ara berulang ulang sehingga dapat menekan nervus medianus
( i tdemir et al ., "#$+). -europati ini disebabkan oleh terperangkapnya
sara medianus pada area 'arpal tunnel, yang dibatasi oleh tulang tulang
'arpal dan juga transverse 'arpal ligament. Di area 'arpal tunnel terjadi
peningkatan tekanan sehingga terjadi penurunan ungsi sara medianus
pada tingkatan tersebut ( brahim et al. , "#$").&ada kasus yang lain etiologinya adalah ( osenbaum, "#$$)0
a) 1erediter0 neuropati herediter yang 'enderung menjadi pressure palsy,
misalnya Hereditary Motor and Sensory Neuropathies (1*S-) tipe . b) Trauma0 dislokasi, raktur atau hematom pada lengan bawah,
pergelangan tangan dan tangan. Sprain pergelangan tangan. Trauma
langsung terhadap pergelangan tangan.
3
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
4/23
') &ekerjaan0 gerakan mengetuk atau leksi dan ekstensi pergelangan
tangan yang berulang ulang.d) n eksi0 tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis.e) *etabolik0 amiloidosis, gout.
) 2ndokrin0 akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus,
hipotiroidi, kehamilan.g) -eoplasma0 kista ganglion, lipoma, in iltrasi metastase, mieloma.h) &enyakit kolagen vaskular0 artritis reumatoid, polimialgia reumatika,
skleroderma, lupus eritematosus sistemik.i) Degenerati 0 osteoartritis.
j) atrogenik0 punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk
dialisis, hematoma, komplikasi dari terapi anti koagulan
C. E i!e"iologiTS termasuk dalam sindrom neuropati jebakan atau neuropati
kompresi (entrapment neuropathy) yang paling umum ditemukan
dantermasuk pula dalam ummulative Trauma Disorders ( TDs)
(Karabay,"#$+).*enurut 'atatan dari !ureau o 3abor Statisti's (!3S)
pada tahun$44", ditunjukkan bahwa dari seluruh kasus TDs, separuhnya
dilaporkandengan diagnosis TS yaitu sekitar 5#.### kasus. Sebagai
salah satu dari + jenis penyakit tersering di dalam golongan TS pada
ekstremitas atas, didapatkan bahwa prevalensi pada kasus TS
adalahsebesar #6, sementara pada kasus Trigger 7inger +"6, De
8uervan9sSyndrome $"6 dan epi'ondilitis "#6 ( brahim, "#$").&enelitian yang dilakukan oleh *ahoney pada tahun $44:
melaporkanbahwa sekitar :#6 lebih dari seluruh penyakit akibat kerja di
;S< adalah TDs, yang didapatkan bahwa TS yang termasuk di
dalamnya (Dale, "#$+).
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
5/23
keluhan gejala yang miripdengan TS atau yang di'urigai mengalami
gangguan pada sara tepi dibagian lengan. Dari hasil pemeriksaan lebih
lanjut, didapatkan >." : pasien(::,>6) terbukti menderita TS (?agga,
"#$").Di ndonesia, prevalensi TS karena aktor pekerjaan masih belum
dapat diketahui se'ara pasti. &ada sebuah penelitian pada pekerja garmen
di ?akarta ;tara yang menggunakan kriteria diagnosis dari The
-ational nstitute or @''upational Sa ety and 1ealth (- @S1) didapatkan
bahwaprevalensi TS 'ukup tinggi yaitu "#,+6. &ada tahun "##$ di
?akarta,terdapat "+5 pasien menderita TS dan sempat mengalami
penurunan angkakejadian pada tahun "##" yaitu menjadi $ 4 pasien (Tanaet al. , "#$ ).
D. #aktor $esikoTerdapat beberapa kun'i 'o morbiditas atau human factor yang
berpotensi meningkatkan risiko TS. &ertimbangan utama meliputi usia
lanjut, jenis kelamin perempuan, dan adanya diabetes dan obesitas. 7aktor
risiko lain termasuk kehamilan, pekerjaan yang spesi ik, 'edera karena
gerakan berulang dan kumulati , sejarah keluarga yang kuat, gangguan
medis tertentu seperti hipotiroidisme, penyakit autoimun, penyakit
rematologi, arthritis, penyakit ginjal, trauma, predisposisi anatomi di
pergelangan tangan dan tangan, penyakit menular, dan penyalahgunaan
Aat. @rang yang terlibat dalam kerja manual di beberapa pekerjaan
memiliki insiden dan tingkat keparahan yang lebih besar (1uldani, "#$+).&enyebab TS yang paling sering adalah pekerjaan berulang ulang
pada pergelangan tangan. &ekerjaan tersebut bisa berupa koki, tukangkayu, pekerja kantor yang menggunakan komputer dan operator komputer.
&resentasenya men'apai 4#6 dari berbagai neuropati lainnya. Setiap
tahunnya kejadian TS dimasyarakat ">= dari $##.### populasi dengan
prevelensi 4,"6 pada perempuan dan >6 pada laki laki. Di nggris, angka
kejadinnya men'apai >6 $=6 yang lebih tinggi dari pada
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
6/23
%ejala awal yang sering didapatkan dari TS adalah rasa nyeri,
rasa parestesia atau tebal ( numbness ) dan rasa seperti terkena aliran listrik
(tingling ) pada daerah yang dipersara i oleh nervus medianus. -yeri
yangterasa dibagian tangan dirasakan lebih berat pada malam hari
sehingga dapatmembuat penderita terbangun dari tidurnya (3ee et al .,
"#$+).asa nyeri yangdirasakan umumnya sedikit berkurang bila
penderita memijat atau menggerak gerakkan tangannya atau dengan
memposisikan tangan ditempatyang lebih tinggi. asa nyeri ini dapat
bertambah berat dengan rekuensiserangan yang semakin sering bahkan
menetap. Terkadang rasa nyeri inidapat menjalar hingga ke lengan atasmaupun leher, sedangkan paresthesia umumnya hanya terdapat di daerah
distal pergelangan tangan. asa nyeri tersebut dapat membuat ungsi
tangan menjadi terbatas, sehingga dapat menimbulkan kelumpuhan dari
otot otot dan dapat mengakibatkan ke'atatan yang akan berpengaruh pada
pekerjaan penderita ( National Institutes of Health , "#$").TS menjadi pusat perhatian peneliti dikarenakan termasuk dalam
salah satu jenis TDs yang paling 'epat menimbulkan kelainan pada
pekerja, selain timbul rasa nyeri, dapat juga membuat ungsi
ungsipergelangan tangan dan tangan terbatas (disabilitas ungsional)
sehinggaberpengaruh terhadap pekerjaan sehari hari. ni menimbulkan
kerugian dipihak perusahaan yang diakibatkan menurunnya angka
produktivitas danpembayaran ganti rugi karena keterbatasan dan ke'a'atan
pada pekerja. Ter'atat di #6
klaim ganti rugi yangditerima oleh pihak perusahaan industri berhubungan
dengan kelainanpergelangan tangan dan tangan, yang mana TS termasuk
di dalamnya ( ell and %alvin, "#$").
#. Penegakan Diagnosis$.
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
7/23
radial jari sesuai dengan distribusi sensorik nervus medianus
walaupun kadang kadang dirasakan mengenai seluruh jari jari (Salter,
"#$").
TS dapat diklasi ikasikan menjadi dua bentuk berdasarkan waktuterjadinya suati penyakit yaitu akut dan kronis. !entuk akut
mempunyai gejala dengan nyeri parah, bengkak pergelangan tangan
atau tangan, tangan dingin, atau gerak jari menurun. Kehilangan gerak
jari disebabkan oleh kombinasi dari rasa sakit dan paresis. !entuk
kronis mempunyai gejala baik dis ungsi sensorik yang mendominasi
atau kehilangan motorik dengan perubahan tro ik. -yeri proksimal
mungkin ada dalam carpal tunnel syndrome (&e'ina, "#$+).Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari. %ejala
lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada
malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya.
asa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau
menggerak gerakkan tangannya atau dengan meletakkan tangannya
pada posisi yang lebih tinggi. -yeri juga akan berkurang bila penderita
lebih banyak mengistirahatkan tangannya ( ambe, "#$ ).
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
8/23
%a"&ar '. () Tes &halen (KatA, "#$+)
b. Tes TorniBuet&ada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan torniBuet
dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan
sedikit di atas tekanan sistolik. !ila dalam $ menit timbul gejala
seperti TS, tes ini menyokong diagnosis.'. TinelCs Sign
Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri
pada daerah distribusi nervus medianus jika dilakukan perkusi pada
terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorso leksi.
%a"&ar '.') Tinel9s Test (KatA, "#$+)
d. 7li'kCs Sign&enderita diminta mengibas ibaskan tangan atau menggerak
gerakkan jari jarinya. !ila keluhan berkurang atau menghilang
akan menyokong diagnosa TS .
8
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
9/23
e.Thenar asting&ada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atro i otot
otot thenar. *enilai kekuatan dan keterampilan serta kekuatan otot
se'ara manual maupun dengan alat dinamometer.. rist 2Etension Test
&enderita diminta melakukan ekstensi tangan se'ara maksimal,
sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat
dibandingkan. !ila dalam ># detik timbul gejala gejala seperti
TS, maka tes ini menyokong diagnosis TS.g. Tes Tekanan
-ervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan
menggunakan ibu jari. !ila dalam waktu kurang dari $"# detik
timbul gejala seperti TS, tes ini menyokong diagnosis.h. 3uthyCs Sign ( Bottle's sign )
&enderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya
pada botol atau gelas. !ila kulit tangan penderita tidak dapat
menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positi dan
mendukung diagnosis.i. &emeriksaan Sensibilitas
!ila penderita tidak dapat membedakan dua titik ( two point
discrimination ) pada jarak lebih dari > mm di daerah nervusmedianus, tes dianggap positi dan menyokong diagnosis.
j. &emeriksaan 7ungsi @tonom&ada penderita diperhatikan apakah ada perbedaan keringat,
kulit yang kering atau li'in yang terbatas pada daerah innervasi
nervus medianus. !ila ada akan mendukung diagnosis TS.+. &emeriksaan &enunjang
a. &emeriksaan -euro isiologi (2lektrodiagnostik)
&emeriksaan 2*% dapat menunjukkan adanya ibrilasi, poli asik, gelombang positi dan berkurangnya jumlah motor unit
pada otot otot thenar. &ada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan
pada otot otot lumbrikal. 2*% bisa normal pada +$6 kasus TS.
Ke'epatan 1antar Sara (K1S). &ada $: ":6 kasus, K1S bisa
normal. &ada yang lainnya K1S akan menurun dan masa laten
distal ( distal latency ) memanjang, menunjukkan adanya gangguan
9
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
10/23
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
11/23
terus berlanjut akan terjadi ibrosis epineural yang merusak serabut sara .
3ama kelamaan sara menjadi atro i dan digantikan oleh jaringan ikat yang
mengakibatkan ungsi nervus medianus terganggu se'ara menyeluruh
(
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
12/23
pada $# 6 pasien dan ditemukan adanya oedema pada = 6 pasien.
Kompresi ringan pada sara tepi akan menurunkan aliran darah epineural.
Transport aksonal akan terganggu, akibat kompresi aksonal tekanan dalam
endoneural akan meningkatkan dan menyebabkan parestesia ( artwright
et al. , "#$"). Kelainan sara ini dikategorikan menjadi dua stadium, yaitu 0
$. Stadium Distensi kapiler intra asikuler akan meningkatkan tekanan
intra asikuler sehingga menimbulkan konstriksi kapiler. Selanjutnya
terjadi gangguan nutrisi dan hipereksitabilitas serabut sara . ?ika
tekanan terus menerus hingga mengganggu sirkulasi vena, akan terjadi
oedema sehingga terjadi gangguan sara lebih lanjut (1arris et al. ,"#$ ).
". Stadium Terjadi kompresi kapiler sehingga menyebabkan anoksia dan
berakibat kerusakan endotel kapiler. &rotein masuk ke dalam jaringan
dan menyebabkan terjadinya oedem lebih lanjut. &rotein tidak dapat
keluar melalui perineurium sehingga terjadi akumulasi 'airan dalam
endoneurial yang akan menghambat metabolisme dan nutrisi aksonal.
&roli erasi ibroblas terjadi akibat iskemia ini dan terbentuk jaringan parut yang akan menyebabkan kontriksi jaringan lunak sekitarnya. &ada
stadium akhir ini, lesi sara dapat menjadi ireversibel dan menyebabkan
gannguan sensorik dan motorik permanen (1arris et al. , "#$ ).
I. %a"&aran Histo atologi
12
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
13/23
%a"&ar '.*) Carpal Tunnel (7is'her et al. , "#$ ).
Terowongan karpal seperti terlihat pada gambar terdapat beberapa
struktur di sekitar areanya, antara lain sara medianus, serabut otot jari,
pembuluh darah arteri dan vena.
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
14/23
&emeriksaan obyekti meliputi inspeksi postur leher, atropi otot
G otot yang diinnervasi sara medianus, tropic change , ekspresi wajah
saat gerakan dengan menggunakan tangan kanan seperti
menggenggam atau menjumput. &emeriksaan neurologis untuk
mengidenti ikasi de isit sensoris dan motoris meliputi re lek isiologis
dan patologis ( artwright et al. , "#$"). &emeriksaan khusus yang
dapat dilakukan dalam mendiagnosis TS 0a. Derajat nyeri dengan !isual "nalogue Scale (H
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
15/23
distribusi sara medianus mengindikasikan bahwa hasil tes positi
(1arris et al. , "#$ ).. Median Ner#e Test (;3TT $)
Depresi bahu dengan leksi siku hingga 4#J, abduksi bahu
dengan leksi siku hingga 4#J, eksorotasi bahu, siku dan jari
ekstensi dengan lengan bawah supinasi dan siku ekstensi. Setiap
gerakan dilakukan sampai titik uncomfortable melalui eedba'k
dari pasien ( artwright et al. , "#$").g. $adial Ner#e Test (;3TT ")
Depresi bahu dengan siku di leksikan hingga 4#J diikuti
pronasi lengan bawah, ekstensi siku, leksi siku dan jari lalu
abduksi bahu (1arris et al. , "#$ ).". Terapi !aru!erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan tersebut maka
problematik isioterapinya adalah 0a. Impairment
-yeri, spasme otot, penurunan kekuatan otot, tropic change
( artwright et al. , "#$").&. %unctional &imitation
Keterbatasan ungsional berupa gangguan akti itas saat
berkendara sepeda motor, memasak, men'u'i, menyapu dan
gangguan menggenggam ( artwright et al. , "#$").+. isability ( )articipation $estriction
*erupakan ketidakmampuan pasien dalam melakukan
akti itas yang berhubungan dengan pekerjaan, hobi dan interaksi
sosial. &ada kasus carpal tunnel syndrome tidak mengganggu
akti itas bekerja, hobi dan interaksi sosialnya (
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
16/23
mengaplikasikan M* pada dosis klinis terjadi peningkatan
temperatur kulit sebesar $#J dan aliran darah dalam dan super isial
lengan bawah dan tangan pada subyek normal, respon tersebut
berlangsung hingga "# menit setelah aplikasi. &ada pemberian
* D terjadi peningkatan temperatur intramuskular diikuti
peningkatan aliran darah sebesar 5:6 pada anjing setelah paparan
* D selama $: menit, yang hanya terjadi setelah men'apai
ambang rangsang temperatur kritis (1arris et al. , "#$ ).e. +ltra Sonic
Terjadinya destruksi sel pada penggunaan pulsed ultrasound $
*1A dengan aplikasi underwater dosis e,ui#alent intensitas #,#5
/'m , sedang sel lisis atau permeabilisasi sel setelah paparan pada
neuroblastoma dengan rekuensi $ *1A kontinyus ultrasonik
spatial pea- dose $ /'m . Kerusakan sel terjadi in
#itro dikarenakan kavitasi, yang tidak termasuk dalam
aktor intensitas terapeutik. 2 ek bio isika ultrasonik terbagi
menjadi e ek termal dan non termal. 2 ek termal yang
menghasilkan panas dapat meningkatkan akti itas metabolik, aliran
darah dan e ek analgesik pada sara , serta diklaim juga
meningkatkan ekstensibilitas jaringan kolagen, sedangkan e ek
non termal yaitu terjadinya kavitasi (
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
17/23
;S digunakan untuk terapi dalam penelitian ini adalah
rekuensi $ *1A, diberikan se'ara 'ontinuous, dengan intensitas
#,: watt/'m " , diberikan dalam waktu > menit.
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
18/23
tekanan uncomfortable terasa. *obilisasi dilakukan se'ara gentle ,
ekstensi siku selama " detik hingga pasien merasakan tekanan
tetapi tidak nyeri, kemudian leksi siku hingga titik dimana pasien
tidak merasakan tekanan, ulangi sebanyak > G = gerakan mobilisasi
(7is'her et al. , "#$ ).
%a"&ar '.,) Terapi Carpal Tunnel Syndrome (1arris et al. , "#$ ).
K. Ko" likasi
Komplikasi dari Carpal Tunnel Syndrome antara lain0
(.
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
19/23
motorneuron atau akson salah satunya akibat dari Carpal Tunnel
Syndrome (
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
20/23
dapat diulangi kembali.
III. KESI-PULAN
$. Carpal Tunnel Syndrome ( TS) atau Sindroma Terowongan Karpal adalah
entrapment neuropathy akibat adanya tekanan terhadap nervus medianus
pada saat melalui terowongan karpal di pergelangan tangan yang
disebabkan leksi dan ekstensi pergelangan tangan se'ara berulang ulang
sehingga dapat menekan nervus medianus, in eksi, trauma, gangguan
endokrin atau idiopatik.". 7aktor risiko yang paling tinggi diakibatkan dari aktor pekerjaan yang
menggunakan pergelangan tangan se'ara berulang. ;sia lanjut, jenis
kelamin perempuan, dan adanya diabetes, obesitas, dan aktor risko
lainnya bisa menimbulkan risiko TS yang lebih tinggi.
+. Dalam penanganan TS bisa dilakukan tindakan konservati untuk mengurangi tanda dan gejala TS maupun tindakan operasi sebagai
alternati .. &erhatikan pula komplikasi dari penyakit TS yang akan mun'ul jika
tidak segera ditindak lanjuti seperti atro i otot otot thenar, kelemahan otot
otot thenar dan ketidakmampuan tangan untuk melakukan akti itas.
20
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
21/23
DA#TA$ PUSTAKA
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
22/23
-
8/18/2019 BAB II-III CTS
23/23
&e'ina, *arko *. *arkiewitA, arpal . !agian -eurologi 7K ;S;.
ell dan %alvin, "#$". Cumulati#e Trauma isorders4 *hat are Cumulati#eTrauma isorders? . 1art ord0 onne'ti'ut Department o &ubli'1ealth.$0$ =.
Salter, . !. "#$". Teesehatan. +"(")0=+ 5".
23
top related