abstrak dokter budi new.docx

2
PREVALENSI RADANG GRANULOMATOSA TUBERKULOSIS Studi Deskriptif terhadap Sediaan Histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang (Lisa Yuniarti, Januari 2015, 77 halaman) Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya ABSTRAK Latar Belakang: Radang granulomatosa tuberkulosis merupakan inflamasi kronis spesifik ditandai dengan makrofag yang teraktivasi. Pada tahun 2013, Indonesia adalah negara dengan prevalensi tuberkulosis ketiga tertinggi di dunia. Pemeriksaan histopatologi merupakan salah satu pemeriksaan penentu untuk mendiagnosis radang granulomatosa tuberkulosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi radang granulomatosa tuberkulosis pada tahun 2009-2013 di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Terdapat 296 kasus radang granulomatosis dari 29.175 kasus yang di periksa secara histopatologi pada tahun 2009-2013 di laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Hasil: Prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis pada tahun 2009-2013 di Bagian Patologi Anatomi RSMH adalah 5,58%. Radang granulomatosa tuberkulosis lebih banyak pada perempuan (53,71%) daripada laki-laki (46,28%). Usia 21-30 tahun (32,77%) merupakan usia yang paling banyak mengalami radang granulomatosa tuberkulosis. Lokasi lesi terbanyak adalah kelenjar limfe (81,75%), mamma (4,05%), serta tulang dan sendi (1,68%). Kesimpulan: Prevalensi radang granulomatosa tuberkulosis terhadap sediaan histopatologi di

Upload: lisayuniartiii

Post on 04-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: abstrak dokter budi new.docx

PREVALENSI RADANG GRANULOMATOSA TUBERKULOSIS

Studi Deskriptif terhadap Sediaan Histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang

(Lisa Yuniarti, Januari 2015, 77 halaman)Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Latar Belakang: Radang granulomatosa tuberkulosis merupakan inflamasi kronis spesifik ditandai dengan makrofag yang teraktivasi. Pada tahun 2013, Indonesia adalah negara dengan prevalensi tuberkulosis ketiga tertinggi di dunia. Pemeriksaan histopatologi merupakan salah satu pemeriksaan penentu untuk mendiagnosis radang granulomatosa tuberkulosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi radang granulomatosa tuberkulosis pada tahun 2009-2013 di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Terdapat 296 kasus radang granulomatosis dari 29.175 kasus yang di periksa secara histopatologi pada tahun 2009-2013 di laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Hasil: Prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis pada tahun 2009-2013 di Bagian Patologi Anatomi RSMH adalah 5,58%. Radang granulomatosa tuberkulosis lebih banyak pada perempuan (53,71%) daripada laki-laki (46,28%). Usia 21-30 tahun (32,77%) merupakan usia yang paling banyak mengalami radang granulomatosa tuberkulosis. Lokasi lesi terbanyak adalah kelenjar limfe (81,75%), mamma (4,05%), serta tulang dan sendi (1,68%).Kesimpulan: Prevalensi radang granulomatosa tuberkulosis terhadap sediaan histopatologi di laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang adalah 5,58% dan lokasi lesi terbanyak pada kelenjar limfe (81,75%).

Kata Kunci: radang granulomatosa tuberkulosis, tuberkulosis, histopatologi.

Palembang, 16 Januari 2015 Mengetahui,Pembantu Dekan I Pembimbing II

dr. Mutiara Budi Azhar, SU, MMedSc dr. Tri Suciati, M.Kes NIP. 195201071983031001 NIP. 198307142009122004