repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › chapter ii.pdf... · bab...

35
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Harga Menurut Kotler dan Amstrong (2012:345) harga dapat didefenisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Atau dapat didefenisikan secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang memungkinkan perusahaan mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang diciptakannya. Chandra (dalam Tjiptono,2014:194) menyatakan sebagai salah satu elemen bauran pemasaran, harga membutuhkan pertimbangan cermat, sehubungan dengan sejumlah dimensi stratejik harga berikut ini: 1. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value) 2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli 3. Harga adalah determinan utama permintaan 4. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba 5. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat. 6. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning 7. Harga merupakan masalah no. 1 yang dihadapi para manajer Adapun strategi penetapan harga berdasarkan bauran produk (Kotler dan Armstrong,2010:7): Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Harga

2.1.1 Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:345) harga dapat didefenisikan

secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa.

Atau dapat didefenisikan secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan

konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang

memungkinkan perusahaan mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar

untuk nilai pelanggan yang diciptakannya.

Chandra (dalam Tjiptono,2014:194) menyatakan sebagai salah satu elemen

bauran pemasaran, harga membutuhkan pertimbangan cermat, sehubungan dengan

sejumlah dimensi stratejik harga berikut ini:

1. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value)

2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli

3. Harga adalah determinan utama permintaan

4. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba

5. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat.

6. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning

7. Harga merupakan masalah no. 1 yang dihadapi para manajer Adapun strategi

penetapan harga berdasarkan bauran produk (Kotler dan Armstrong,2010:7):

Universitas Sumatera Utara

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

a. Penetapan harga lini produk, yaitu menetapkan jenjang harga diantara

barang- barang pada lini produk

b. Penetapan harga produk tambahan, yaitu menetapkan harga produk

tambahan atau pelengkap yang dijual beserta produk utama.

c. Penetapan harga produk terikat, yaitu menetapkan harga produk yang

harus digunakan bersama produk utama.

d. Penetapan harga produk sampingan, Yaitu Menetapkan harga rendah pada

produk – produk sampingan untuk menyingkirkan mereka.

e. Penetapan harga paket produk, Yaitu menetapkan harga untuk paket

produk yang dijual bersama. Strategi Penyesuaian harga (Kotler dan

Armstrong ,2010:10) :

1. Penetapan harga diskon dan potongan harga, bertujuan untuk menghargai

respons pelanggan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan

produk.

2. Penetapan harga tersegmentasi, menyesuaikan harga untuk memungkinkan

adanya perbedaan dalam pelanggan, produk, atau lokasi.

3. Penetapan harga psikologis, menyesuaikan harga untuk pengaruh psikologis.

4. Penetapan harga promosi, mengurangi harga untuk sementara guna

meningkatkan penjualan jangka pendek.

5. Penetapan harga geografis, menyesuaikan harga untuk memperhitungkan

lokasi geografis pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

6. Penetapan harga dinamis, menyesuaikan harga terus-menerus untuk

memenuhi karakteristik dan kebutuhnan pelanggan individual dan situasi

tertentu.

7. Penetapan harga Internasional, menyesuaikan harga untuk pasar

Internasional. Pada dasarnya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan

laba atau volume produksi dan jumlah penjualan tertentu. Tujuan ini harus

selaras dengan tujuan pemasaran yang dikembangkan dari tujuan perusahaan

secara keseluruhan

Harga menurut Kotler dan Keller (2012:405) mendefinisikan bahwa:

“Price is the one element of the marketing mix that produces revenue; the other

elements produce coasts. Prices are perhaps the easiest element of the marketing

program to adjust; product features, channels, and even communication take

more time”

Buchari Alma (2011:169) mendefinisikan bahwa : “Harga sebagai nilai

suatu barang yang dinyatakan dengan uang”. Harga memiliki dua peranan utama

dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan

peranan informasi.

Rajput, et.al (2012: 487) harga memiliki pengaruh yang signifikan yang

dirasakan kualitas ketika satu-satunya informasi ditunjukkan tersedia. Menurut

studi konsumen lebih suka untuk memiliki dengan harga dan kualitas daripada

aspek-aspek teknis barang tahan lama, Alat pemasaran dasar perhatian adalah

harga dan nilai harga dapat diukur ke efek dari biaya, markup dan sisi pembayaran

(Chintagunta, dalam Rajput, et.al. 2012: 487). Seperti sebelumnya studi juga

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

menemukan bahwa kelompokkelompok demografis tertentu seperti perempuan,

orang-orang yang sudah menikah, orang tua dan rumah pekerja adalah lebih

bertanggung jawab untuk untuk menggunakan, informasi harga secara sadar.

Literatur menunjukkan harga memiliki dampak besar bagi konsumen untuk

membeli pada perilaku sangat efektif. Setiap konsumen membutuhkan lebih

banyak kesadaran mengenai harga dan keadilan dalam harga dalam bentuk paket

dan diskon. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan suatu

perusahaan.

Chandra (dalam Tjiptono,2014:194) menyatakan sebagai salah satu

elemen bauran pemasaran, harga membutuhkan pertimbangan cermat, sehubungan

dengan sejumlah dimensi stratejik harga berikut ini:

a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value)

b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli

c. Harga adalah determinan utama permintaan

d. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba

e. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat.

f. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning

g. Harga merupakan masalah no. 1 yang dihadapi para manajer

h. Adapun strategi penetapan harga berdasarkan bauran produk (Kotler

danArmstrong,2010:7) :

i. Penetapan harga lini produk, yaitu menetapkan jenjang harga diantara

barangbarang

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

j. pada lini produk

k. Penetapan harga produk tambahan, yaitu menetapkan harga produk

tambahan

l. atau pelengkap yang dijual beserta produk utama.

m. Penetapan harga produk terikat, yaitu menetapkan harga produk yang harus

n. digunakan bersama produk utama.Penetapan harga produk sampingan,

Yaitu Menetapkan harga rendah pada

o. produk – produk sampingan untuk menyingkirkan mereka.

p. Penetapan harga paket produk, Yaitu menetapkan harga untuk paket produk

q. yang dijual bersama.

Strategi Penyesuaian harga (Kotler dan Armstrong ,2010:10) :

1. Penetapan harga diskon dan potongan harga, bertujuan untuk

menghargairespons pelanggan seperti membayar lebih awal atau

mempromosikan produk.

2. Penetapan harga tersegmentasi, menyesuaikan harga untuk

memungkinkanadanya perbedaan dalam pelanggan, produk, atau lokasi.

3. Penetapan harga psikologis, menyesuaikan harga untuk pengaruh

psikologis.

4. Penetapan harga promosi, mengurangi harga untuk sementara guna

5. meningkatkan penjualan jangka pendek

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

2.1.2 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga yang realistis memerlukan pengawasan secara

periodik untuk menentukan efektivitas dari strategi perusahaan yang

bersangkutan.

Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono (2010:152) pada dasarnya

terdapat empat jenis penetapan harga yaitu :

1. Tujuan Berorientasi pada Laba Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi

laba. Dalam era persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan

banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan,

maksimisasi laba sangat sulit untuk dicapai, karena sukar sekali untuk dapat

memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada

tingkat harga tertentu.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume Selain tujuan berorientasi pada laba,

adapula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang

berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah

volume pricing objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat

mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar.

3. Tujuan Berorientasi pada Citra Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui

strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk

membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

4. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif

terhadap harga. Bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para

pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri

tertentu yang produknya sangat terstandarisasi (contohnya minyak bumi)

5. Tujuan-tujuan Lainnya Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah

masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung

penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

Tujuan dari ditetapkannya harga adalah:

1. Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk

mencapai maksimalisasi keuntungan.

2. Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar). Dengan

harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya:

a. Pasar cukup sensitif terhadap harga

b. Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik

c. Harga turun, pesaing sedikit

3. Market skimming pricing Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia

membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka

perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga

tersebut akan turun (memerah pasar), syaratnya:

a. Pembeli cukup

b. Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan

c. Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing

d. Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

4. Current Revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan maksimal)

Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh Revenue yang cukup agar

uang kas cepat kembali.

5. Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran) Harga berdasarkan

target penjualan dalam periode tertentu.

6. Promotional pricing (penetapan harga untuk promosi) Penetapan harga untuk

suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk-produk

lain. Ada dua macam yaitu:

a. Loss Leader Pricing, penetapan harga untuk suatu produk agar pasar

mendorong penjualan produk yang lainnya

b. Prestice pricing, penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna

meningkatkan image tentang kualitas.

2.2.3 Faktor Pertimbangan dalam Penetapan Harga

Metode penetapan harga menurut Tjiptono (2010:154) secara garis besar

dapat dikelompokan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga

berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan.

1. Metode penetapan harga berbasis permintaan Adalah suatu metode yang

menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan referensi

pelanggan daripada faktor-faktor seperti biaya, laba, dan persaingan.

Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai pertimbangan,

diantaranya yaitu:

a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)

b. Kemampuan pelanggan untuk membeli.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

c. Suatu produk gaya hidup dalam pelanggan, yakni menyangkut apakah

produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang

digunakan sehari-hari.

d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan.

e. Harga produk-produk substitusi.

f. Pasar potensial bagi produk tersebut.

g. Sifat persaingan non harga.

h. Perilaku konsumen secara umum.

i. Segmen-segmen dalam pasar.

2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya Dalam metode ini faktor penentu

harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya bukan aspek

permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran

yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya

langsung, biaya overhead dan laba.

3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba Metode ini berusaha

menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya. Upaya

ini dapat dilakaukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan

dalam bentuk presentase terhadap penjualan atau investasi. Metode penetapan

harga berbasis laba ini terdiri dari target profit, pricing, target return on sales

pricing, dan target return on investment pricing.

4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan Selain berdasarkan pada

pertimbangan biaya, permintaan atau laba, harga juga dapat ditetapkan atas

dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

berbasis persaingan terdiri dari customary pricing ; above at or below market

pricing ; loss leader pricing; dan scaled bid pricing.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:52) menyatakan bahwa didalam

variabel harga terdapat beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi :

1. Daftar Harga yang ditetapkan oleh perusahaan disesuaikan dengan strategi

perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapai situasi dan kondisi

tertentu. Perusahaan menetapkan berbagai macam variabel harga agar

terjangkau bagi seluruh kalangan. Adapun dimensi yang digunakan adalah

variasi harga dan keterjangkauan harga.

2. Potongan Harga Potongan harga atau diskon sering digunakan oleh

perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan dan hasil penerimaan

penjualan serta pangsa pasar perusahaan, perusahaan dapat memberikan

potongan harga kepada pembeli yang membeli dalam jumlah besar atau

kepada pembeli yang membayar dengan tunai. Potongan harga ini dapat

berbentuk harga yang dipotong atau komersiallain seperti sejumlah barang

gratis.

3. Periode Pembayaran Periode pembayaran merupakan salah satu strategi harga

karena termasuk dalam pertimbangan tingkat pengorbanan yang harus

dihitung oleh konsumen. Periode pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan

kemampuan konsumen dalam membayar produk selama waktu yang telah

ditentukan oleh konsumen itu sendiri. Menurut Stanton (2010) yang

diterjemahkan oleh Y. Lamarto menjelaskan terdapat empat indikator yang

mencirikan harga yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

a. Keterjangkauan harga Konsumen bisa menjangkau harga yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam

satu merek dan harganya juga berbeda dari yang termurah hingga yang

termahal. Dengan harga yang ditetapkan para konsumen dapat membeli

produk yang sesuai dengan kebutuhan.

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk Harga sering dijadikan sebagai

indikator kualitas bagi konsumen yang sering memilih harga yang lebih

tinggi diantara dua barang, karena mereka melihat adanya perbedaan

kualitas. Apabila harga tinggi, orang cenderung beranggapan bahwa

kualitas produknya baik.

c. Kesesuaian harga dengan manfaat Konsumen memutuskan membeli suatu

produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang

telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan

manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan, maka konsumen

akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan

berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang.

d. Daya Saing Harga Konsumen sering membandingkan harga suatu produk

dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal atau murahnya suatu produk

sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk

tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

2.1.4 Indikator Harga

Indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain (Kotler dan

Amstrong, 2012:452):

a. Penetapan Harga Jual Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan

bauran pemasaran lainnya harus berorientasi pada pembeli. Penetapan harga

yang berorientasi pada pembeli yang efektif mencakup memahami berapa

besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari

produk tersebut dan menetapkan harga yang sesuai dengan nilai ini.

b. Elastisitas Harga Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan

harga. Jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga,

maka permintaan tersebut tidak elastis/inelastis. Jika permintaan berubah

banyak, kita menyebut permintaan tersebut elastis. Semakin tidak elastis

permintaan, 19 semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga.

c. Pertumbuhan Harga Pesaing Faktor lain yang mempengaruhi keputusan

penetapan harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi

pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan. Seorang

konsumen yang cenderung membeli suatu produk atas evaluasi harga serta

nilai produk pembanding sejenis lainnya. Indikator harga menururt Hermann,

et. al. (2011:54), yaitu :

a. Keterjangkauan harga Keterjangkauan harga adalah harga sesungguhnya

dari suatu produk yang tertulis di suatu produk, yang harus dibayarkan

oleh pelanggan. Maksudnya adalah pelanggan cenderung melihat harga

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

akhir dan memutuskan apakah akan menerima nilai yang baik seperti yang

diharapkan. Harapan pelanggan dalam melihat harga yaitu :

1) Harga yang ditawarkan mampu dijangkau oleh pelanggan secara

financial.

2) Penentuan harga harus sesuai dengan kualitas produk sehingga

pelanggan dapat mempertimbangkan dalam melakukan pembelian.

b. Diskon/potongan harga Diskon merupakan potongan harga yang diberikan

oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu

dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Jenis diskon bermacam-

macam, seperti :

1) Diskon Kuantitas (quantity discount), merupakan potongan harga

yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam

jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan

secara keseluruhan. Dalam praktik, diskon kuantitas sering tidak

terbentuk potongan tunai, melainkan tambahan unit yang diterima

untuk jumlah pembayaran yang sama (bonus atau free goods) yang

diberikan kepada konsumen yang membeli dalam jumlah yang besar.

2) Diskon musiman (seasonal discount), adalah potongan harga yang

diberikan pada masa-masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan

untuk mendorong agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru

akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

3) Diskon tunai (cash discount), adalah potongan harga yang diberikan

kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode, dan

mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya.

4) Diskon perdagangan (trade discount), diberikan oleh produsen kepada

para penyalur (wholesaler dan retailer) yang terlibat dalam

pendistribusian barang dan pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, seperti

penjualan, penyimpanan, dan record keeping.

c. Cara pembayaran

Cara pembayaran sebagai prosedur dan mekanisme pembayaran suatu

produk / jasa sesuai ketentuan yang ada. Kemudahan dalam melakukan

pembayaran dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi nasabah

dalam melakukan keputusan pembelian. Karena jika fasilitas pembayaran

tersebut masih kurang memadai atau tidak memudahkan nasabah, maka

hal itu dapat mengakibatkan masalah baru kepada nasabah. Terdapat

empat indikator yang dapat digunakan untuk mengukur harga suatu barang

menurut Pepadri dan Sitinjak (dalam Wibowo dan Karimah, 2012:5) 21

yaitu :

a. Referensi harga

b. Harga yang relatif lebih murah

c. Kewajaran harga

d. Kesesuaian pengorbanan dan harga sesuai dengan manfaat.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

Berdasarkan uraian tersebut maka indikator harga digunakan pada

penelitian ini meliputi : keterjangkauan harga, diskon/potongan harga,

cara pembayaran.

2.2 Inovasi Produk

2.2.1 Pengertian Inovasi Produk

Zainal Hakim (2014) mengemukakan bahwa inovasi merupakan

kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru

dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa

dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda

yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan

nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai

tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha. Inovasi sebagai

“proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan mobiliasi pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk

(barang/jasa) yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan, dan

inovasi dapat bersifat baru bagi perusahaan, bagi pasar, negara atau daerah,

bahkan bagi dunia. Inovasi menurut Kiniciki dan Williams (dalam harilhazla,

2010) :

1. Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk baru yang

lebih baik.

2. Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan berpuas hati dengan apa

yang ada (complacent).

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

3. Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif. Inovasi

dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham,

maupun masyarakat luas. Definisi dari inovasi meliputi pengembangan dan

implementasi sesuatu yang baru.

Ruang lingkup inovasi organisasi, bergerak mulai dari pengembangan dan

implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk, atau

skala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain saja.

Oleh karenanya, penelitian inovasi dalam orgaisasi dapat dilakukan dalam 3 level,

yaitu inovasi level individu, kelompok dan organisasi. (De jong & Den Hartog,

dalam Jessica Magdalena 2012).

Menurut De jong & Den Hartog (www.ilearning.com inovasi, kreativitas

dan perilaku inovatif yang ditulis oleh Jessica Magdalena 2012) menguraikan

bahwa inovasi terlihat pada sektor kerja berikut ini :

1. Knowledge-intensive service (KIS) Yakni usahanya meliputi pengembangan

ekonomi sebagai contoh konsultan akutansi, administrasi, R&D service,

teknik, komputer dan manajemen. Sumber utama inovasi dari kemampuan

Universitas Sumatera Utara mereka untuk memberikan hasil desain yang

sesuai untuk pengguna layanan mereka. Inovasi mereka hadirkan setiap kali

dan tidak terstruktur.

2. Supplier-dominated services meliputi perdagangan retail, batik, pelayanan

pribadi, hotel, dan restoran. Macam inovasi berdasarkan fungsi ada dua, yaitu

inovasi teknologi dapat berupa produk, pelayanan, atau proses produksi dan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

inovasi administrasi dapat bersifat organisasional, struktural, dan inovasi

sosial.

bagian dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek budaya

perusahaan dengan kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan

melalui keputusan membeli konsumen. Dari pemikiran di atas dengan adanya

inovasi produk yang dilakukan perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan

keputusan membeli. Hal tersebut juga didukung oleh Kotabe dalam Tamamudin

(2012:289) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi inovasi produk yang

dilakukan perusahaan. maka akan meningkatkan kinerja perusahaan melalui

peningkatan keputusan membeli. Dalam persaingan global, perusahaan harus

dapat memodifikasi produknya untuk menambah nilai dari produk yang

dihasilkannya dan harus dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Nilai

tambah dari produk yang dihasilkan dapat berupa desain/model dari produk yang

dihasilkan dan pelayanan dari produk yang dijual.

As Kilbourne and Woodman (dalam Sousa, et.al. 2012: 32) menunjukkan

bahwa sistem inovasi tergantung pada sejumlah variabel selain kreativitas, seperti

otonomi, informasi yang tersedia, sistem imbalan, pendidikan atau pelatihan,

sistem authority, partisipasi dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

2.2.2 Faktor Inovasi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu inovasi.

Diantaranya adalah :

1. Mengadakan hubungan baik dengan organisasi luar melalui komunikasi dua

arah dan bersedia untuk menerima dan mengadaptasi ide-ide dari luar.

2. Menganggap inovasi sebagai satu usaha jangka panjang yang menuntut

kepada keterlibatan semua pihak dari peringkat awal.

3. Mengadakan perancangan mengikuti prosedur-prosedur yang telah

ditetapkan

4. Dituntut pekerjaan yang berkualitas seperti mengutamakan mutu.

5. Pembinaan orientasi pasar yang kuat mengikut kehendak dan keperluan

pengguna

6. Memerlukan penyediaan tekhnik yang terbaik untuk pengguna..

7. Melaksanakan pengurusan yang berkualitas yaitu dinamik, bermotivasi, dan

berfikiran terbuka.

2.2.3 Proses Inovasi Produk

merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan dengan

sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan yang

menjadi objek. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat dipahami dan

dilihat dari inovatorharus melihat, bertanya dan mendengar orang lain dalam

mencari inovasi. Mereka berfikir dengan segenap kemampuan otaknya, mereka

melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain,

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi

harapan dan nilai kebutuhan.

2.2.4 Strategi Inovasi

Menurut David (2011:16-17) strategi adalah sarana yang memiliki tujuan

jangka panjang bagi perusahaan. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis,

diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, divestasi, likuidasi,

dan usaha patungan (join venture).

Menurut Pearce dan Robinson (2012:20) Strategi adalah ‘rencana main’

suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai

bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan

maksud dan tujuan untuk apa. Maka dari itu strategi adalah rencana tindakan yang

menjabarkan alokasi sumber daya dan aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan

dan membantu organisasi mencapai sasarannya. Intinya strategi adalah pilihan

untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas

dengan cara yang berbeda dari pesaingnya.

2.2.5 Indikator Inovasi Produk

Menurut Stephen P. Robbins & Mary Coulter (2010) ada tiga rangkaian

variabel yang merangsang inovasi: struktur, budaya, dan praktik sumber daya

manusia organisasi itu sendiri. Penelitian terhadap dampak variabel struktur pada

inovasi: Ketersediaan sumber daya yang kaya memeberikan pondasi utama bagi

inovasi Komunikasi yang sering antar unit-unit membantu menghancurkan

penghambat-penghambat inovasi Organisasi yang inovatif berupaya

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

meminimalisasi ketekanan waktu yang minimal/ekstrem terhadap kegiatan kreatif

Kinerja kreatif seorang karyawan diperkaya ketika suatu struktur organisasi secara

eksplisit mendukung kreatifitas Penelitian terhadap dampak variabel budaya pada

inovasi: Menerima ambiguitas Menoleransi resiko Menoleransi konflik Berfokus

pada hasil bukan cara Berfokus pada sistem terbuka Penelitian terhadap dampak

variabel sumber daya pada inovasi:

Organisasi yang inovatif secara aktif memajukan pelatihan dan

pengembangan anggota mereka agar pengetahuan mereka berkembang

Memberikan keamanan kerja yang tinggi kepada karyawan untuk

mengurangikecemasan akan dipecat akibat melakukan kesalahan, dan mendorong

individu menjadi pejuang ide.

2.2.6 Inovasi Kualitas

Menurut Davis dalam Yamit (2004) definisi kualitas merupakan suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang

dikemukakan Davis menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada

aspek akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia,

kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk

dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan produk yang berkualitas.

Ada lima pendekatan perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para

praktisi bisnis menurut Davis dalam Yamit (2004), yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

1. Transcendental Approach Kualitas

dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit

didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.

2. Product-based Approach

Kulitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang

dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut

yang dimiliki produk secara objektif, tetapi pendekatan ini tidak dapat

menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi individual.

3. User-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas

tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling

memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used)

merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

4. Manufacturing-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut

pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai

dengan persyaratan (conformance quality) dan prosedur. Pendekatan ini

berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan perusahaan secara

internal. Oleh karena itu, yang menentukan kualitas adalah standar – standar

yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang menggunakannya.

5. Value-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan

harga. Kualitas didefinisikan sebagai “affordable ascellence”.Oleh karena itu

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki

kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang

paling bernilai adalah produk yang paling tepat beli.

2.3 Keputusan Pembelian

Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila

produk tersebut telah diputuskan untuk dibeli. Keputusan untuk membeli

dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih

besar dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya maka dorongan untuk

membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan

pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan pada

umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis. Pada kebanyakan orang,

perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya

rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun

rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam

diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan

pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses

rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi untuk

membeli.

Setiadi (2010:331) mendefinisikan suatu keputusan yaitu melibatkan

pilihan antara dua atau lebih alternatif tindakan atau prilaku. Keputusan selalu

mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Seorang

konsumen yang hendak melakukan pilihan, maka ia harus memilih pilihan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

alternatif. Jika konsumen tidak memilih pilihan alternatif, maka hal tersebut bukan

merupakan situasi konsumen melakukan keputusan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:157), “Consumer buyer behavior

refers to the buying behavior of final consumers – individuals and households that

buy goods and services for personal consumption”, pengertian tersebut dapat

diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian

akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli

barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

2.3.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2012:5) menyatakan bahwa, “Keputusan

pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk membeli merek yang paling

disukai.”

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa keputusan pembelian adalah perilaku konsumen untuk membeli suatu

barang atau jasa yang mereka sukai.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:176), konsumen akan melewati 5

(lima) tahap proses keputusan pembelian. Tahap-tahap tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 24: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

Gambar 2.1 Proses pengambilan Keputusan Pembelian

Kottler (2012:176)

Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima

tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,

khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi

dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya

tidak sesuai.

1. Pengenalan Masalah Peruses membeli dengan pengenalan masalah atau

kebutuhan pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang

sebenernya dann keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat

digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya

kebutuhan orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat hingga

mencapai suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan

berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana

mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis objek yang

diketahui akan memuaskan dorongan itu.

Pencarian Informasi

Mengenali Kebutuhan

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku Pasca Pembelian

Universitas Sumatera Utara

Page 25: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

2. Pencarian Informasi Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam

mencari informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang

Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan

pembelian Perilaku setelah pembelian tersebut mencari informasi tergantung

pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki,

kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh

dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi

meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan

masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal.

3. Evaluasi Alternatif Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan

untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif

yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus

berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya

dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan intuk

membelli.

4. Keputusan Pembelian Produsen harus memahami bahwa konsumen

mempunya cara sendiri dalam menangani informasi yang diperoleh dengan

membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk

menentukan mana yang akan dibeli.

5. Perilaku Setelah Pembelian Apabila barang yang akan dibeli tidak

memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah

sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan

mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 26: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.

Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif

terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan

informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang

diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.

2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2010:10), keputusan pembelian dari pembeli sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor-faktor Kebudayaan

a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar darikeinginan

dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak

berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.

b. Sub-budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang

memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para

anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok

nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

c. Kelas Sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relative homogeny

dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki

dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

2. Faktor-faktor Sosial

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap

atau perilaku seseorang.

b. Keluarga

Keluarga dapat dibedakan menjadi dua dalam kehidupan pembeli,

yaitu keluarga orientasi dan keluarga prokreasi. Keluarga orientasi

merupakan orang tua seseorang. Sedangkan keluarga prokreasi yaitu

pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi

pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat

dan telah diteliti secara intensif.

c. Peran dan Status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya,

keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok

dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

3. Faktor Pribadi

a. Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-

tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya

Universitas Sumatera Utara

Page 28: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka

menjalani hidupnya.

b. Pekerjaan

Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang

memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

c. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam

dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh

kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan

“seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan.

Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap

orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif

konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat

berguna dalam menganalisa perilaku konsumen.

4. Faktor-faktor Psikologis

a. Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu

keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 29: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik

yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti

kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan

diterima.

b. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

c. Proses Belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman.

d. Kepercayaan dan Sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang

terhadap sesuatu.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu

yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1

berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 30: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO Penelitian Judul Variabel Hasil 1 Nofiawaty, Beli

Yulinda (2012) Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Outlet Nyenyes Palembang

General Interior, Store layout, Interior Dsiplay

Secara simultan dan parsial masing-masing variabel independen mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan pembelian, hasil regresi linear berganda variabel General Interior paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

2 Tamamudin, 2012.

Analisis Pengaruh Pengenalan Merek, Persepsi Kualitas, Harapan Konsumen dan Inovasi Produk terhadap Keputusan Membeli Dan Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen

Dependen: Keputusan Membeli Independen: Pengenalan Merek, Persepsi Kualitas, Harapan Konsumen dan Inovasi Produk

Pengenalan Merek, Persepsi Kualitas, Harapan Konsumen dan Inovasi Produk berpengaruh terhadap keputusan membeli

Universitas Sumatera Utara

Page 31: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

Lanjutan Tabel 2.1

3 Vasanth Kiran, Mousumi Majumdar, Krishna Kishore Vanguard Business School, 2012

Innovation in In-Store Promotions: Effects on Consumer Purchase Decision

Dependen : keputusan pembelian konsumen Independent : Inovasi dan promosi

Inovasi promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

4 Ansir Ali Rajput, Sabir Hussain Kalhoro, Raja Wasif, Mohammad Ali Jinnah University Islamabad, 2012

Impact of Product Price and Quality on Consumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan

Dependen: Perilaku Konsumen Membeli Independen : Harga dan Qualitas produk

Harga dan Qualitas produk berpengaruh pada perilaku konsumen untuk membeli

5. Susanti, Tina (2012)

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Spesial Sambal cabang Tembalang, Semarang)

Dependent : Store Atmosphere, Lokasi Toko, Keberagaman Produk, Independen : Keputusan Pembelian

Secara simultan dan parsial masing-masing variabel independen mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

Lanjutan Tabel 2.1

6 Okpara (2011) The Value Of Creativity and Innovation in Entrepreneu rship

The Value Of Creativity and Innovation in Entrepreneurship

The results show that there is a positive relationship Creativity and Innovation.

7 Nurhayati (2011)

Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas Pelanggan

Variabel independent : kualitas Produk dan Harga Variabel dependent :Loyalitas Pelanggan

Kualitas produk dan harga ada pengaruh yang signifikan dengan loyalitas pelanggan

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel

yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan elaborasi dari perumusan

masalah yang telah diidentifikasikan melalui proses wawancara, observasi dan

survei literatu(Kuncoro,2009:44)

2.4.1 Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012:195) harga adalah nilai yang diperlukan konsumen

untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian penggunaan atau kepemilikan barang

atau jasa. Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara

serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala

keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa

aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan penjualan ataupun

Universitas Sumatera Utara

Page 33: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha. Ini berarti harga

menggambarkan nilai uang sebuah barang atau jasa.

Menurut Kotler dan Keller (2012 : 184), keputusan pembelian adalah

sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa

dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari

pengenalanmasalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

2.4.2 Inovasi Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut De Bruyne, dkk dalam Wawan Dhewanto, dkk (2015:80)

menemukan bahwa semakin besar jumlah sumber daya pemasaran sebuah

perusahaan diinvestasikan dalam pengembangan dan peluncuran inovasi produk

baru, semakin tinggi pua probabilitas keberhasilanny.pengujian pasar yang efektif

dan penelitian sangat penting dalam memunculkan informasi mengenai pelanggan

dan efektivitas upaya pemasaran pada saat peluncuran produk baru tersebut.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan. Menurut Setiadi, (2010:341)

Universitas Sumatera Utara

Page 34: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014:134), “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.”

Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

Karena jawaban tersebut hanya didasarkan pada teori yang relevan dengan

penelitian yang dibuat dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh dari pengumpulan data”.

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibuat, peneliti mengemukakan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 :Pengaruh Harga Signifikan terhadap Keputusan Pembelian Y di Rumah

Makan Madukoro dan Bakso Mataram Medan

Harga

(X1)

Inovasi

(X2)

Keputusan Pembelian

(Y)

Universitas Sumatera Utara

Page 35: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 63729 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Hargasuatu barang yang dinyatakan

H2 :Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Y di

Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram Medan

H3 : Pengaruh Harga dan Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan Pembelian Y di Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram

Medan

Universitas Sumatera Utara