49364331 tugas pelabuhan bagian a

Upload: frans-n-pandjaitan

Post on 14-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    1/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 1

    David Tindas 03 0211 5 147

    TUGAS A

    Merencanakan pelabuhan laut baru, lokasi pelabuhan sesuai dengan peta tugas

    yaitu: Pelabuhan Laut KALONGAN yang terletak di Pantai Barat Salebabu.

    Pembangunan pelabuhan memerlukan biaya yang sangat besar. Karena itu

    diperlukan perhitungan dan pertimbangan yang masak untuk memutuskan

    pembangunan suatu pelabuhan.

    Keputusan pembangunan suatu pelabuhan biasanya didasarkan pada

    pertimbangan:

    Pertimbangan ekonomi.

    Pertimbangan politik. Pertimbangan teknis.

    Ketiga dasar itu saling berkaitan, tetapi yang paling menentukan adalah

    Pertimbangan ekonomi.

    Pembangunan pelabuhan secara ekonomis harus layak, artinya: penghasilan yang

    diperoleh pelabuhan harus bisa menutup biaya investasi dan operasional, maupun

    biaya pemeliharaan pelabuhan untuk jangka waktu tertentu; serta untuk mendapatkan

    keuntungan.

    Beberapa faktor yang perlu diperhatikan di dalam pembangunan suatu pelabuhan

    adalah:

    Kebutuhan akan pelabuhan dan pertimbangan ekonomi. Volume perdagangan melalui laut. Adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik melalui darat maupun

    air.

    Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut:

    a. Pembangunan pelabuhan yang didasarkan pada pertimbangan politik.Sebagai contoh adalah pelabuhan militer yang diperlukan untuk

    mendukung keamanan suatu negara. Pelabuhan sebagai pangkalan militer

    angkatan laut, misalnya pelabuhan Ujung di Surabaya.

    Demikian juga dengan pelabuhan perintis yang dibangun untuk membuka

    hubungan ekonomi dan sosial daerah yang terpencil.

    b. Pembangunan suatu pelabuhan diperlukan untuk melayani ataumeningkatkan kegiatan ekonomi daerah di belakangnya dan untuk

    menunjang kelancaran perdagangan antar pulau maupun negara (eksport

    dan import). Pelabuhan ini banyak mendukung perkembangan kota di

    dekatnya dan daerah belakang.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    2/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 2

    David Tindas 03 0211 5 147

    c. Pelabuhan dibangun untuk mendukung kelancaran produksi suatuperusahaan/pabrik. Pelabuhan ini melayani pemasaran/pengiriman hasil

    produksi ataupun mendatangkan bahan baku pabrik tersebut.

    Contohnya:

    Pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Inalum (Indonesia Asahan

    Aluminium) di Sumatera Utara, sebagai prasarana untuk mengimpor biji

    bauksit dan pemasaran/pengiriman aluminium hasil produksi perusahaan

    tersebut.

    Pelabuhan LNG Arun di Lhokseumawe Aceh.

    Pelabuhan Pupuk Iskandar Muda dan ASEAN di Lhokseumawe Aceh.

    Mengingat sifatnya sebagai pendukung dari proyek utama, makapertimbangan ekonomis tidak seketat seperti dalam pelabuhan umum.

    Sebelum memulai pembangunan pelabuhan umum harus dilakukan survei dan

    studi untuk mengetahui volume perdagangan baik pada saat pembangunan maupun

    di masa mendatang yang dapat diantisipasi dari daerah sekitar.

    Volume perdagangan ini penting untuk menentukan layak tidaknya pelabuhan

    tersebut dibangun, disamping juga untuk menentukan ukuran pelabuhan.

    Pada pelabuhan khusus, produksi dari suatu perusahaan biasanya telah diketahui,

    sehinga pelabuhan dapat direncanakan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    Ketersediaan hubungan dengan daerah pedalaman merupakan pendukung

    utama di dalam menentukan lokasi pelabuhan. Kemajuan pelabuhan tersebut akan

    didukung oleh adanya jalan raya yang baik, jalan kereta api, maupun jalan air yang

    menuju kota pedalaman. Tanpa prasarana tersebut keberadaan pelabuhan tidak akan

    berarti bagi perkembangan daerah.

    Setelah beberapa studi di atas dilakukan, selanjutnya ditetapkan lokasi pelabuhan

    secara umum, fungsi utama pelabuhan, dan jenis serta volume barang yang dilayani.

    Langkah berikutnya adalah membuat studi pendahuluan dan layout pelabuhan dalam

    persiapan untuk membuat penyelidikan lapangan yang lebih lengkap guna

    mengumpulkan semua informasi yang diperlukan di dalam pembuatan perencanaan

    akhir pelabuhan.

    Beberapa penyelidikan yang perlu dilakukan adalah: survei hidrografi dan

    topografi; penyelidikan tanah di rencana lokasi pemecah gelombang, dermaga, dan

    bangunan-bangunan pelabuhan lainnya; angin, arus, pasang surut dan gelombang.1

    1 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 25-27.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    3/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 3

    David Tindas 03 0211 5 147

    1. Pemilihan LokasiPelabuhanPemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan

    daratan.

    Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti:

    Kondisi tanah dan geologi.Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan

    untuk membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk

    pengembangan di masa mendatang.

    Daerah daratan harus cukup luas untuk membangun suatu fasilitas

    seperti dermaga, jalan, gudang dan juga daerah industri. Apabila

    daerah daratan sempit maka pantai harus cukup luas dan dangkaluntuk memungkinkan perluasan daratan dengan melakukan

    penimbunan/reklamasi pantai tersebut.

    Daerah yang digunakan untuk perairan pelabuhan harus

    mempunyai kedalaman yang cukup sehingga kapal-kapal bisa

    masuk ke pelabuhan.

    Kondisi geologi juga perlu diteliti mengenai sulit tidaknya

    melakukan pengerukan daerah perairan dan kemunkinan

    menggunakan hasil pengerukan tersebut untuk menimbun tempat

    lain.

    Kedalaman dan luas daerah perairan.Tinjauan daerah perairan menyangkut luas perairan yang

    diperlukan untuk alur pelayaran, kolam putar (turning basin),

    penambatan dan tempat berlabuh, dan kemungkinan

    pengembangan pelabuhan di masa mendatang.

    Perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus dansedimentasi.

    Daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yangakan dibongkar muat.

    Jalan-jalan untuk transportasi. Daerah industri yang ada di belakangnya.

    Tetapi biasanya faktor-faktor tersebut tidak bisa semuanya terpenuhi,

    sehingga diperlukan suatu kompromi untuk mendapatkan hasil optimal. Selain

    faktor di atas penentuan lokasi pelabuhan juga dipengaruhi oleh:

    1) Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan,termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    4/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 4

    David Tindas 03 0211 5 147

    2) Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dankolam pelabuhan.2

    Pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi pelayaran di

    daerah perairan pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar. Pengerukan

    selama perawatan harus sesedikit mungkin. Karena itu pelabuhan harus dibuat

    sedemikian rupa sehingga sedimentasi yang terjadi harus sedikit mungkin dan

    kalau bisa tidak ada sedimentasi.3

    Pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan

    menggunakannya.

    Kapal yang berlayar dipengaruhi oleh faktor-faktor alam seperti angin,

    ge

    lomb

    ang dan arus

    yang dapat menimbulkan gaya-gaya yang bekerja padabadan kapal. Faktor tersebut semakin besar apabila pelabuhan terletak di

    pantai yang terbuka ke laut, sebaliknya pengaruhnya berkurang pada

    pelabuhan yang terletak di daerah yang terlindung secara alam.

    Pada umumnya angin dan arus mempunyai arah yang dominan.

    Diharapkan bahwa kapal-kapal yang sedang memasuki pelabuhan tidak

    mengalami dorongan arus pada arah tegak lurus sisi kapal. Demikian juga,

    sedapat mungkin kapal-kapal harus memasuki pelabuhan pada arah sejajar

    dengan arah angin dominan

    Perhitungan pasang surut penting dalam menentukan dimensi

    bangunan seperti pemecah gelombang, dermaga, pelampung penambat,

    kedalaman alur pelayaran dan perairan pelabuhan dan sebagainya.

    Elevasi puncakbangunan didasarkan pada elevasi muka air pasang.

    Kedalaman alur dan perairan pelabuhan berdasar pada muka air surut.

    Elevasi muka airrencana ditetapkan berdasar pengukuran pasang surut

    dalam periode waktu yang panjang.

    Gelombang yang menyerang bangunan pantai akan menimbulkan gaya-

    gaya yang bekerja pada bangunan tersebut. Selain itu gelombang juga akan

    berpengaruh pada ketenangan di perairan pelabuhan.4

    2 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 30.3 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 32-33.4 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 43.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    5/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 5

    David Tindas 03 0211 5 147

    1.1. Perhitungan Angin

    Angin adalah sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan

    permukaan bumi. Gerakan udara inidisebabkan oleh perubahan temperatur

    atmosfer. Pada waktu udara dipanasi, rapat massanya berkurang, yang

    berakibat naiknya udara tersebut yang kemudian diganti oleh udara yang

    lebih dingin disekitarnya.

    Perubahan temperatur di atmosfer disebabkan oleh perbedaan

    penyerapan panas oleh tanah dan air, atau perbedaan panas di gunung dan

    lembah, atau perbedaan yang disebabkan oleh siang dan malam, atau

    perbedaan suhu pada belahan bumi bagian utara dan slatan karena adanya

    perbedaan musim dingin dan panas.Daratan lebih cepat menerima panas daripada air (laut) dan

    sebaliknya daratan lebih cepat melepaskan panas. Oleh karena itu pada

    waktu siang hari daratan lebih panas daripada laut. Udara di atas daratan

    akan naik dan diganti oleh udara dari laut, sehingga terjadi angin laut.

    Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih dingin daripada laut, udara di

    atas laut akan diganti oleh udara dari daratan sehingga terjadi angin darat.

    Indonesia mengalami angin musim, yaitu angin yang berhembus

    secara mantap dalam satu arah dalam periode dalam satu tahun. Pada

    periode yang lain angin berlawanan dengan angin pada periode

    sebelumnya.5

    Seperti yang kita ketahui bahwa perencanaan pelabuhan harus

    memperhatikan berbagai faktor yang akan berpengaruh pada bangunan-

    bangunan pelabuhan dan kapal-kapal yang berlabuh. Tiga faktor yang

    harus diperhitungkan yaitu angin, pasang surut dan gelombang.

    Pengetahuan tentang angin sangat penting karena angin

    menimbulkan arus dan gelombang; dan angin menimbulkan tekanan pada

    kapal dan bangunan pelabuhan.6

    Kecepatan angin di ukur dengan anemometer.

    Apabila tidak tersedia anemometer, kecepatan angin dapat

    diperkirakan berdasar keadaan lingkungan dengan menggunakkan skala

    Beaufort.7

    5 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 44.6 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 43.7 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 46.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    6/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 6

    David Tindas 03 0211 5 147

    Tabel 1.1 Skala Beaufort

    Kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam knot.

    1 knot adalah panjang 1 menit garis bujur melalui khatulistiwa yang

    ditempuh dalam 1 jam.1 knot = 1,825 km/jam.

    8

    Arah angin diukur terhadap arah utara (0o)9

    Di dalam peramalan gelombang diperlukan kecepatan angin

    dan durasinya.10

    Dalam tugas ini data angin tidak diberikan, sehingga untuk

    mempermudah perhitungan-perhitungan selanjutnya, maka data

    angin diasumsikan sebagaiberikut:

    Arah = 270O Durasi = 4 jam Kecepatan = 60 Km/ jam = 32, 397 Knots

    8 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 46.9 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 48.10 Bambang Triatmodjo. 1996.Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Hal 48.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    7/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 7

    David Tindas 03 0211 5 147

    2. Perhitungan GelombangGelombang yang sangat sering terjadi di laut dan yang cukup penting

    adalah gelombang yang dibangkitkan oleh angin.

    Contoh suatu hasil pencatatan gelombang angin pada suatu lokasi dapat di

    ihat pada gambar berikut ini:

    Gambar2.1. Hubungan antara kecepatan angin di laut dan darat.11

    Pencatatan gelombang di dekat lokasi tersebut di atas dalam waktu yang

    sama, mungkin kelihatan jauh berbeda, akan tetapi gelombang tersebut

    mempunyai sifat-sifat statistik yang sama. Tinggi gelombang rata-rata yang

    ditimbulkan oleh angin merupakan fungsi dari kecepatan angin, fetch (jarak

    tempuh gelombang) Gelombang merupakan faktor penting di dalam dan

    lamanya angin berhembus (durasi). Pada suatu daerah dengan fetch tak

    terbatas (misalnya laut) mendapat hembusan angin dengan kecepatan tertentu

    dan lama hembus tak terbatas akan memberikan/menghasilkan gelombang

    dengan periode dan tinggi rata-rata yang tertentu. Keadaan ini disebut Fully

    Developed Sea (F.D.S).

    Tinggi gelombang tersebut tidak dapat bertambah terus dan mencapai

    maksimum pada saat energi yang didapat dari angin seimbang dengan energi

    yang hilang karena adanya turbulensi maupun pecahnya gelombang. Jika

    gelombang meninggalkan daerah pembangkit (generating area) maka profil

    gelombang akan makin halus (smooth) dan tinggi gelombang rata-rata akan

    berkurang karena gesekan/tahanan oleh udara, turbulensi penyebaran ke arah

    lateral dan penyebaran frequensi (frequncy dispersion).

    Karena kecepatan rambat gelombang tergantung pada periode gelombang,

    maka penyebaran frequency menyebabkan group gelombang tersebar yaitu

    gelombang dengan periode yang lama akan bergerak di depan dan gelombang

    dengan periode pendek akan tertinggal. Dengan memperhatikan pencatatan

    gelombang pada gambar 2.1. timbul pertanyaan bagaimana menentukan tinggi

    dan periode gelombang dari data tersebut. Jelas bahwa gelombang tersebut

    11 Ir. Nur Yuwono. 1982. Teknik Pantai. Yogyakarta: Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik sipil

    Fakultas Teknik UGM. Hal 39.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    8/54

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    9/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 9

    David Tindas 03 0211 5 147

    Gambar2.2. Hubungan antara kecepatan angin di laut dan darat.12

    Jika td > cgF

    , gelombang akan mengikuti lengkung OAB dan

    sifat-sifat gelombang pada kahir fetch akan tergantung pada F dan

    U.

    Jika td dan F mempunyai nilai cukup besar, lengkung OAB akanmenjadi datar dan keadaan ini disebut Fully Developed Sea

    (F.D.S).

    Jika td 2

    Gaya Gempa + Angin dianggap bekerja pada tengah break water.

    39616,358

    236844,777= 5,978 > 2 . . . . . OK!!

    c. Terhadap EksentrisitasSyarat |e| <

    =1/6 . B = 1/6 . (102,64) = 17,107 m

    M guling = H . (34/2)= 2330,374 x 17

    = 39616,358 ton m

    M lawan guling = V . (102,64/2)= 4615,058 x 51,32

    = 236844,777 ton m42,31 m

    13,931 mH

    V

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    38/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 38

    David Tindas 03 0211 5 147

    |e| =B/2 - x

    mV

    MM

    V

    M

    x

    gulinggulinglawannetto

    736,42058,4615

    358,39616777,236844

    !

    !

    !!

    |e| = (2

    64,102) - 42,736 = 8,584 m

    |e| = 8,584 m < = 17,107 m .. OK!!

    d.Terhadap Daya DukungTanah12 = W

    M

    F

    Vs

    tanah

    F = B x 1 m = 102,64 m2

    M = V . e = 4615,058 x 8,584 = 39615,658 ton/m

    W = 1/6 . 1 . B2

    = 1/6 x 1 x (102,64) = 1755,828 m3

    12 =828,1755

    658,39615

    64,102

    4615,058s pasir

    12 = 44,963 + 22,562 pasir

    1 = 67,525 ton/m2

    = 6,75 kg/cm2 pasir . . . . .. OK !!

    2 = 22,401 ton/m2 = 2,24 kg/cm2 pasir . . . . .. OK !!

    Kesimpulan : Dari kontrol stabilitasbreak waterterhadap geser , guling

    , eksentrisitas dan daya dukung tanah, ternyata break water tersebut

    aman !!

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    39/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 39

    David Tindas 03 0211 5 147

    3.1. RefraksiRefraksi terjadi karena adanya pengaruh penambahan kedalaman laut.

    Didaerah dimana kedalaman air lebih besar dari setengah panjang

    gelombang, yaitu di laut dalam. Gelombang menjalar tanpa dipengaruhi

    dasar laut. Tetapi di laut transisi dan dangkal, dasar laut mempengaruhi

    gelombang. Di daerah ini apabila ditinjau suatu garis puncak gelombang

    yang berada di air yang lebih dangkal akan menjalar dengan kecepatan

    yang lebih kecil dari pada bagian air yang lebih dalam. Akibatnya garis

    puncak gelombang akan membelok dan berusaha sejajar dengan garis

    kedalaman laut. Garis orthogonal gelombang yaitu gais yang tegak lurus

    dengan garis puncak gelombang dan menunjukan arah penjalarangelombang, juga akan membelok dan berusaha untuk menuju tegak

    lurus dengan garis kontur dasar laut.

    3.2. DifraksiApabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan, seperti

    pemecah gelombang atau pulau maka gelombang tersebut akan

    membelok disekitar ujung rintangan dan masuk di daerah terlindung

    dibelakangnya. Dalam difraksi gelombang ini terjadi transfer energi

    dalam arah tegak lurus penjalaran gelombang menuju daerh terlindung.

    Apabila tidak terjadi difraksi daerah belakang rintangan akan tenang.

    Tetapi karena proses difraksi maka daerah tersebut terpengaruh oleh

    gelombang datang, transfer energi ke daerah belakang rintangan

    menyebabkan terbentuknya gelombang di daerah tersebut. Meskipun

    tidak sebesar diluar daerah terlindung.

    3.3 Refleksi Ombak

    Gelombang yang membentur atau mengenai suatu bangunan akan

    dipantulkan sebagian atau seluruhnya. Refleksi gelombang di dalam

    pelabuhan akan menyebabkan ketidaktenangan di dalam perairan

    pelabuhan. Fluktuasi muka air ini akan menyebabkan gerakan kapal

    yang dihambat dan dapat menimbulkan tegangan yang besar pada tali

    penambat. Untuk mendapatkan ketenangan di kolam maka bangunan-

    bangunan yang ada di pelabuhan harus bias menyerap / menghancurkan

    gelombang. Suatu bangunan yang mempunyai sisi miring dan terbuat

    dari kumpulan batu akan bisa menyerap energi gelombang lebih banyak

    dibanding bangunan tegak.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    40/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 40

    David Tindas 03 0211 5 147

    Perhitungan Difraksi, Refraksi, dan Refleksi

    Refraksi GelombangDiketahui :

    Tinggi gelombang = 5 m

    Periode Gelombang = 10 detik

    Arah Gelombang = 45

    Arah datang gelombang pada salah satu titik misalnya : 3 m

    Lo = 1,56 . (10) = 156 m

    Co =T

    Lo=

    10

    156= 15,6

    sm

    Lo

    d

    = 6,15

    3

    = 0,192

    Untuk nilaiLo

    ddiatas dari tabel A-1 (BambangTriatmodjo. 1996. Pelabuhan.

    Yogyakarta: Beta Offset. Hal 272).

    didapat :

    Lo

    d= 0,192 L =

    21839,0

    3= 13,737 m

    C1 =T

    L=

    10737,13 = 1,734 sm

    sin a1 = (Co

    C1) sin ao =

    6,15

    734,1x sin 45

    a1 = 3,57

    Jadi, koofisien refraksi :

    Kr =)(

    )(

    1aCos

    aCos o =0

    0

    57,3

    45

    Cos

    Cos= 0,842

    Difraksi GelombangJarak Break Water ke titik yang ditinjau, misalnya = 150 m

    Lo = 1,56 T

    = 1,56 (10) = 156Lo

    d=156

    150= 0,962 m

    Misalnya : kedalaman air dibelakang break water = 20 mMaka dari table A-1 (BambangTriatmodjo. 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta

    Offset. Hal 287).

    diperoleh :

    L

    d= 0,96001 L =

    96001,0

    20= 20,833 m

    Jarak ke titik A ke ujung rintangan : r = 150 m

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    41/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 41

    David Tindas 03 0211 5 147

    L

    r

    =833,20

    150= 7,20 5

    Dengan menggunakan tabel 3.5 (Bambang Triatmodjo. 1996. Pelabuhan.

    Yogyakarta: Beta Offset. Hal 78).

    untuk nilaiL

    r

    = 5

    = 45 dan = 15 , sehingga koofisien refraksi k = 0,20

    Refleksi Gelombangx =

    i

    r

    H

    Hdimana : Hr = Tinggi Gelombang refleksi

    Hi = Tinggi Gelombang datang = 0,38 m

    x = koofisien refleksi = 0,5

    Hr = x. Hi

    = 0,5 . 5 m

    = 2,5 m

    Tipe Bangunan x

    Dinding vertical dengan puncak diatas air

    Dinding vertical dengan puncak terendam

    0,7 1,0

    0,5 0,7

    Tumpukan batu sisi miring 0,3 0,6

    Tumpukan blok beton

    Bangunan vertical dengan peredam energi

    0,3 0,6

    0,05 0,2

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    42/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 42

    David Tindas 03 0211 5 147

    4. Dimensitambatan (Berthing) dan konstruksi lainnyaDari data diketahui bahwa kapal yang akan menggunakan fasilitas pelabuhan

    adalah :

    a. Cargo : Volume = 150.000 DWTb. Container : Volume = 150.000 DWTc. Tanker : Volume = 100.000 DWTd. Ore Carrier : Volume = 100.000 DWT

    Rencana Kedalaman Perairan

    Disesuaikan dengan kapal yang akan menggunakan pelabuhan tersebut.

    Kedalaman pelabuhan ditetapkan berdasarkan Full Load Draft (max draft) dari

    kapal yang tertambat dengan jarak aman / ruang bebas sebesar 0,8 m sampai 1

    m dibawah luas kapal. Taraf dermaga ditatapkan antara 0,5 1,5 diatas muka

    air pasang sesuai dengan besarnya kapal.

    1. Cargo 150.000 DWTPanjang = 313 m

    Lebar = 44,5 m

    Sarat = 18,0 m

    Kedalaman perairan : h = tinggi kapal (sarat) + clearance + pasang

    surut + 1/3 ombak

    = 18,0 + 1,0 + 2,5 + 1/3.(5)

    = 23,17 m

    Tinggi Taraf Kapal :H = h + 1,5 m

    = 23,17 + 1,5 m

    = 24,67 m

    2. Container150.000 DWTPanjang = 313 m

    Lebar = 44,5 m

    Sarat = 18,0 m

    Kedalaman perairan : h = tinggi kapal (sarat) + clearance + pasang

    surut + 1/3 ombak

    = 18,0 + 1,0 + 2,5 + 1/3.(5)= 23,17 m

    Tinggi Taraf Kapal :H = h + 1,5 m

    = 23,17 + 1,5 m

    = 24,67 m

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    43/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 43

    David Tindas 03 0211 5 147

    3. Tanker100.000 DWTPanjang = 275 m

    Lebar = 42 m

    Sarat = 16,1 m

    Kedalaman perairan : h = tinggi kapal (sarat) + clearance + pasang

    surut + 1/3 ombak

    = 16,1 + 1,0 + 2,5 + 1/3.(5)

    = 21,27 m

    Tinggi Taraf Kapal :H = h + 1,5 m

    = 21,27 + 1,5 m

    = 22,77 m

    4. Ore Carrier100.000 DWTPanjang = 275 m

    Lebar = 42 m

    Sarat = 16,1 m

    Kedalaman perairan : h = tinggi kapal (sarat) + clearance + pasang

    surut + 1/3 ombak

    = 16,1 + 1,0 + 2,5 + 1/3.(5)

    = 21,27 m

    Tinggi Taraf Kapal :H = h + 1,5 m

    = 21,27 + 1,5 m

    = 22,77 m

    Keterangan :

    Untuk kedalaman perairan bagi Cargo Ship, Container Ship, Tanker Ship,dan Ore Carrier Ship diambil yang terbesar yaitu 23,17 m dengan tinggi

    taraf kapal sebesar 24,67 m.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    44/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 44

    David Tindas 03 0211 5 147

    Rencana Tambatan / Panjang Dermaga

    Dari data diketahui bahwa kapal yang akan menggunakan fasilitas pelabuhan adalah :

    a. Cargo : Volume = 150.000 DWTb. Container : Volume = 150.000 DWTc.

    Tanker :

    Volume = 100.000 DWT

    d. Ore Carrier : Volume = 100.000 DWTRumus untuk menghitung panjang dermaga adalah sbb :

    Dimana : n = jumlah tambatan

    L = panjang kapal

    1. Tambatan CARGO.

    Tonage kapal yang diramalkan adalah :

    General cargo : 80.000 ton /tahun

    Domestic : 60.000 ton /tahun

    140.000 ton /tahun

    a.

    jumlah kapal yang berkunjung pertahun = 000.7

    000.140

    =20 buah

    b. jumlah kapal perhari =365

    20= 0,055 1 kapal /hari

    Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

    Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n 1 ) . 15 + 2 . 25

    d = 1 x 126 + ( 1 - 1 ) . 15 + 50 = 176 m

    DRAFTMLW

    MHW

    SARAT KAPAL

    0,5 1,5

    0,8 1,0 (CLARENCE)

    d = n x L + (n-1) x 15 + 2 x 25

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    45/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 45

    David Tindas 03 0211 5 147

    2. Tambatan CONTAINER.

    Tonnage yang diramalkan :

    Oceangoing : 60.000 TEUs

    a. jumlah kapal yang berkunjung pertahun =000.20

    000.60=3 buah

    b. jumlah kapal perhari =365

    3= 0,0082 1 kapal /hari

    Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

    Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n 1 ) . 15 + 2 . 25

    d = 1 x 201 + ( 1 - 1 ) . 15 + 50 = 251 m

    3. Tambatan TANKER

    Tonnage yang diramalkan :

    Liquid Cargo : 100.000 ton /tahun

    a. jumlah kapal yang berkunjung pertahun =000.4

    000.100=25 buah

    b. jumlah kapal perhari = 36525

    = 0,068 1 kapal /hari

    Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

    Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n 1 ) . 15 + 2 . 25

    d = 1 x 92,0 + ( 1 - 1 ) . 15 + 50 = 142 m

    4. Tambatan ORE CARRIER

    Tonnage yang diramalkan :

    General cargo : 80.000 ton /tahun

    Domestic : 60.000 ton /tahun

    140.000 ton /tahun

    a. jumlah kapal yang berkunjung pertahun =000.7

    000.140=20 buah

    b. jumlah kapal perhari = 36520

    = 0,055 1 kapal /hari

    Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

    Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n 1 ) . 15 + 2 . 25

    d = 1 x 126 + ( 1 - 1 ) . 15 + 50 = 176 m

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    46/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 46

    David Tindas 03 0211 5 147

    Kesimpulan :

    Untuk dermaga bagi cargo ship, container ship, dan Ore Carrier boat akandigabung menjadi satu dermaga yang memanjang searah garis pantai

    sehingga panjang total dermaga yang akan dibangun adalah :

    = 176 m + 251 m + 176 m = 603 m

    Sedangkan dermaga untuk Tanker dibuat terpisah dari dermaga utama= 142 m

    5. Dredging / Borrow / Dumping Area : Approach Entrance ChannelDredging, Borrow, dan Dumping Area adalah alur pelayaran yang dalam hal inimenggunakan dua jalur untuk melayani kapal yang akan masuk ke kolam

    pelabuhan.

    Direncanakan kapal akan memutar dengan buritan menghadap laut lepas ke dalam

    kolam dekat Break Water dengan bantuan arus dan angin, kemudian kapal ditarik

    dengan kapal tunda untuk merapat ke dermaga.

    o Untuk lebar arus pelayaran dipakai rumus :L = 1,5 B + (1,2

    ds 1,5 ) B + 30,00 + (1,2

    ds 1,5 ) B + 1,2 B

    L = 1,5 (27,1) + 1,2 (27,1) + 30,00 + 1,5 (27,1) + 1,2 (27,1)

    L = 176,34 m

    (Perencanaan Pelabuhan S.Kramadibrata Hal 208)

    o Untuk memutar kapal dipakai rumus :d = 1,5 L = 1,5 ( 201) = 301,5 m

    R = 0,75 L = 0,75 (201) = 150,75 m

    o Buang Sauh (Waiting Cargo HeadLine)Singgle = L + 6 Draft = 134,5 + 6 (10,6) = 198,1 m

    Double = L + 4,5 Draft = 134,5 + 4,5 (10,6) = 182,2 m

    o Menghitung lebar alur untuk 2 jalur

    1,5 B + 1,2 B 1,5 B + 1,2 B30,00

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    47/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 47

    David Tindas 03 0211 5 147

    B = Lebar Kapal Draft = 10,6 m

    L = Panjang Kapal

    Diambil B yang terbesar diantara semua jenis kapal yang ada yakni Kapal

    Container dengan B = 27,1 m & L = 201 m.

    Pengerukan

    Pengerukan diperlukan bila kedalaman perairan dilokasi perairan lebih kecil atau

    kurang dari kedalaman perairan rencana sesuai dengan ukuran kapal yang akan

    berlabuh. Dari data/peta, lokasi pelabuhan yang direncanakan memiliki

    kedalaman 0-7 m, sedangkan kedalaman perairan yang dibutuhkan/ direncanakan

    untuk jenis kapal terbesar = 14,227 m.Jadi perlu diadakan pengerukan.

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    48/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 48

    David Tindas 03 0211 5 147

    6. Warehouse / Transit Shed / Open Storage.

    Ware House/Transit Shed/Open Storage

    Ware House :

    Gudang yang digunakan untuk menyimpan barang dalam jangka waktu yang

    lama.

    TransitShed:

    Gudang yang digunakan untuk manampung barang-barang yang sifatnya

    sementara, karena nantinya barang tersebut masih akan diteruskan ketempat yang

    lain.

    OpenStora

    ge :

    Gudang untuk menampung barang-barang yang dianggap tidak berbahaya dan

    cukup aman untuk hujan dan terik matahari.

    Akan direncanakan gudang yang menampung jenis barang umum dan container

    (Peti Kemas).

    1. General Cargo = 140.000 ton /tahunDianggap 50 % dari barang tersebut disimpan dalam gudang tertutup dan 50 %

    pada gudang terbuka.

    Volume gudang tertutup = 50 % x 140.000 = 70.000 ton /tahun

    Asumsi : - lama transit = 10 hari

    a. kepadatan cargo = 0,6 ton/mb. tinggi penysunan cargo = 3 mc. factor keamanan = 50 %

    Dari grafik, diperoleh luas gudang = 3050 m

    Jadi, Luas Ware House = 3050 + (75% . 3050) = 5337,5 m

    Volume Gudang terbuka = 55 % x 140.000 =77.000 ton /tahun = 210,96

    ton/hari

    Jadi, Luas Open Storage =3

    1096,210 x= 703,2 m

    Total Luas = 703,2 + (75% x 703,2) = 1230,6 m

    2. Container = 60.000 ton / tahunBarang /muatan kapal dalam bentuk container dapat ditampung sebelumnya

    dalam Open Storage (Container Yard).

    Volume Barang =365

    000.60= 164,38 ton /hari

    Luas Lapangan Penimbunan Container =3

    1038,164 x= 547,95 m 550 m

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    49/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 49

    David Tindas 03 0211 5 147

    Jadi, Ukuran (p x l) adalah (50 x 10) m

    Bentuk dan ukuran Peti Kemas menurutISO adalah sebagai berikut :

    Penyebutan L W H A BKapasitas

    (ton)

    40 ft

    30 ft

    20 ft

    10 ft

    400

    2911

    1910

    99

    80

    80

    80

    80

    3948

    1

    80

    80

    948

    11

    80

    293

    192

    80

    75

    75

    75

    75

    35

    25

    20

    10

    Ukuran Palet dan Peti Kemas :

    URAIANPalet PetiKemas

    Kekuatan (Ukuran)

    Palet

    Kelas 5

    Kelas 4

    Kelas 3

    Kelas 2

    Kelas 1

    1-(0,9x0,75)

    1,5-(1,12x0,91)

    2-(1,37x1,12)

    2,5-(2,24x1,37)

    3-(2,75x2,24)

    -

    -

    -

    -

    -

    Peti

    Kemas

    PK uk.5 feet

    PK uk.7 feet

    PK uk.10 feet

    PK uk.20 feet

    PK uk.30 feet

    PK uk.40 feet

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    5-(2,24x1,46x2,44)

    7-(2,44x1,97x2,44)

    10-(2,44x2,99x2,44)

    20-(2,24x6,06x2,44)

    25-(2,24x9,13x2,44)

    30-(2,44x12,19x2,44)

    GambarPetiKemasL

    W

    A

    B

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    50/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 50

    David Tindas 03 0211 5 147

    Rencana Jalan

    Pada perencanaan penempatan jalan, intersection dari setiap jalur jalan dibuat

    minimal, baik untuk jenis kendaraan yang sama maupun yang berbeda, misalnya

    untuk tipe II dan Forklit.

    Jalan untuk masuk kepelabuhan dibuat 2 jalur agar arus lalu lintas tetap lancer

    dalam pelayanan penumpang maupun pengangkutan barang-barang yang keluar

    masuk pelabuhan. Apabila dalam pelabuhan terdapat rencana jalan kereta api,

    diusahakan tidak mangganggu jalur lalu-lintas yang lain.

    Perlangkapan DermagaUntuk seluruh pelabuhan, baik pelabuhan umum, pelabuhan cargo, container

    maupun pelabuhan lainnya, diperlukan perlengkapan, baik untuk usaha pengawasan

    maupun pemeliharaaan. Guna keperluan itu, maka perlu adanya :

    A. Kantor- kantor yang meliputi :a. Kantor Syahbandarb. Kantor Bea Cukaic. Kantor Kesehatand. Kantor Imigrasie. Kantor Buruh Pelabuhanf. Kantor Pelabuhan

    B. Fasilitas-fasilitas pendukung, yang meliputi :a. Suplai Air Bersihb. Suplai Listrikc. Jaringan Telekomunikasid. Suplai Bahan Bakar Minyake. Fasilitas Pemadam Kebakaranf. Drainase dan Pembuangan Sampah

    C. Prasarana pendukung lainnya :a. Jaringan Jalan Raya dan Jalan Kereta Apib. Kapal-kapal Kerjac. Fasilitas Perbaikan Kapald. Dll

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    51/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 51

    David Tindas 03 0211 5 147

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    52/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 52

    David Tindas 03 0211 5 147

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    53/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 53

    David Tindas 03 0211 5 147

  • 7/30/2019 49364331 Tugas Pelabuhan Bagian A

    54/54

    T u g a s P e r e n c a n a a n P e l a b u h a n | 54

    David Tindas 03 0211 5 147

    REKAPITULASI TUGAS A

    I. Lokasi Pelabuhan : PELABUHAN KALONGAN

    - Kecepatan Angin = 32,397 knots

    - Tinggi gelombang ijin = 0,2 m

    - Beda Pasang Surut = 2,5 m

    - Lebar kolam kapal = 301,5 m

    II. Perhitungan Gelombang.

    - Tinggi Gelombang = 5 m

    - Tinggi Gelombang Pecah = 5,95 m

    - Energi Gelombang = 177,07 Kg/det2

    III. Perencanaan Break Water.

    - Berat Armour W1 = 19,055 kg

    W2 = 1,9055 kg

    W3 = 0,032 kg

    - Lebar Crest : B1 = 0,636 m ; B2 = 0,309 m ; B3 = 0,079 m- Tebal Lapisan Armour : t1 = 0,425 m ; t2 = 0,186 m

    - Elevasi Crest : 11,3 m

    - Tinggi Break Water : 34 m

    IV. Perhitungan Sarana Lainnya.

    - Panjang Dermaga / Tambatan :

    o Untuk Cargo Ship, Container Ship dan Ore Carrier Ship adalah = 603 m.o Untuk Tanker adalah 142 m

    - Kedalaman Perairan :

    o Untuk Cargo Ship, Container Ship dan Ore Carrier Ship adalah 14,227 mo Untuk Tanker adalah 11,027 m

    - Lebar Alur Pelayaran = 176,34 m

    - Gudang :

    Luas Ware House = 5337,5 m2 Luas Open Storage = 703,2 m2 Luas Lapangan Penimbunan Container = 547,95 m2