victor tugas pelabuhan
DESCRIPTION
pendidikanTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Oleh karena
bimbingan dan perkenannya penulis dapat melakukan survey dan melaporkan hasil survey ini
dalam bentuk laporan tertulis. Adapun maksud dari laporan ini dibuat adlah sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah pelabuhan laut. Dalam penyelesaian laporan
ini penulis menyadari banyak sekali masalah yang dijumpai, tapi karena dukungan dari semua
pihak akhirnya semua masalah itu dapat teratasi dan laporana ini dapat terselesaikan. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Adi Ahas, ST, MT selaku pengasuh mata kuliah pelabuhan laut pada fakultas
teknik/sipil Universitas Widya Mandira Kupang.
2. Kawan-kawan yang bersama-sama program mata kuliah pelabuhan laut.
3. Orang tua, kaka, adik, pacar, dan seluruh keluarga yang selalu menyemangati untuk
cepat menyelesaikan tugas dan kuliah.
4. Pihak Pelindo yang telah memberikan data-data
5. Pihak navigasi pelabuhan Tenau
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.
Penulis sadar bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif guna penyempurnaan laporan ini sehingga Tulsan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, terutama rekan-rekan mahasiswa.
Kupang, 30 Januari 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan atau maritime, peranan pelayaran adalah
sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan keamanan, dan
sebagainya. Bidang kegiatan pelayaran sangat luas, yang meliputi angkutan penumpang dan
barang, penjagaan pantai, hidrografi (ilmu mengenal laut), dan sebagainya. Untuk mendukung
sarana angkutan laut maka diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan.
Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan
pelayaran. Di pelabuhan kapal melakukan berbagai kegiatan seperti menaik-turunkan
penumpang, bongkar-muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi,
mengadakan perbekalan, dan sebagainya. Untuk bisa melakukan kagiatan tersebut pelabuhan
harus dilengkapi dengan fasilitas seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan,
peralatan bongkar muat, gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, ruang
tunggu penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih.
Menyimak dari apa yang disampaikan diatas, maka sangatlah perlu untuk didirikannya
pelabuhan pada daerah-daerah yang dianggap strategis untuk akses melakukan berbagai
macam aktivitas vital bagi suatu daerah. Atas dasar itulah maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian ilmiah dengan judul “ IDENTIFIKASI JENIS DAN SISTEM
PELABUHAN DI KOTA KUPANG “. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi pembaca
seluruhnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud :
Memperluas pengetahuan tentang pelabuhan.
Mendapatkan data tentang pelabuhan di kota Kupang
Tujuan :
Meningkatkan pemahaman atau apresiasi tentang keberadaan pelabuhan bagi
suatu daerah
Memperkaya pengetahuan penulis, serta meningkatkan kemampuan dalam
menulis.
Sebagai persyaratan untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Pelabuhan Laut.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah mengenai jenis-jenis pelabuhan dan sistem
yang dipakai di suatu pelabuhan.
1.4 Batasan Masalah
Melihat akan luasnya cakupan masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi
tulisan ini hanya pada jenis dan sistem pelabuhan yang ada dikota Kipang.
1.5 Metode Penulisan
Untuk melengkapi dan memperlancar penulisan serta penyusunan laporan ini
diperlukan data yang sesuai dengan apa maksud dan tujuan penulis. Adapun metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah metode Observasi dan studi Pustaka.
Metode Observasi adalah Suatu teknik pengumpulan data dengan cara turun
langsung dilapangan atau Obyek untuk meneliti dan meminta keterangan
mengenai aktivitas pelabuhan.
Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca
buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan pelabuhan.
1.6 Sistematika Penulisan
Agar alur penyampaian tulisan ini lebih mudah dipahami, maka penulis menyajikan
dalam sistematika sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
Bab II Informasi Data
Memuat data-data yang ada mengenai pelabuhan/tempat penelitian
dilaksanakan dan kegiatan apa saja yang ada dipelabuhan tersebut.
Bab III Analisa Data
Bab ini meliputi analisa data yang sudah didapat dan juga
memberikan rekomendasi untuk lebih baiknya obyek penelitian
(pelabuhan) di tempat penelitian.
Bab IV Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
topik permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini.
BAB II
INFORMASI DATA
2.1 Data Luas Areal Pelabuhan ( Tenau )
Profil Areal Pelabuhan Tenau-Kupang
Terminal penumpang luas 760 meterpesegi (M2).
Terdiri dari terminal embarkasi dan debarkasi.
Lapangan parkiran seluas 15.222 M2
Lapangan penumpukan seluas 24.911 M2
Lapangan Multi guna /peti kemas seluas 26.605 M2
Gudang seluas 1.000 M2 (25 x 40 meter)
Gambar 3. Pelabuhan Tenau-Kupng diambil dari kantor Navigasi
2.2 Jenis Pelabuhan dan Fungsinya
2.2.1 Dilihat dari segi Pengusahaannya
Dilihat dari pengusahaannya pelabuhan Tenau-Kupang merupakan pelabuhan yang
diusahakan, karena pelabuhan Tenau-Kupang dibangun unutk menik-turunkan penumpang
dan bongkar muat barang serta pemakaiannya dikenakan biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa
pemanduan, jasa penundaan, jasa pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan,
bongkar muat, dsb.
Gambar 1. Area bongkar muat barang Gambar 2. Area dermaga kapal penumpang
2.2.2 Dilihat dari Fungsinya
Dilihat dari fungsi dalam perdagangan Nasional dan Internasional, pelabuhan Tenau-
Kupang digolongkan sebagai pelabuhan laut karena fasilitasnya yang bertaraf internasional.
2.2.3 Dilihat dari Segi Penggunaannya
Dilihat dari segi penggunaannya pelabuhan Tenau-Kupang merupakan Pelabuhan
Barang Dan Pelabuhan Penumpang, Karena :
Panjang Dermaga melebihi panjang kapal
Mempunyai halaman yang cukup lebar untuk aktivitas dipelabuhan.
Mempunyai gudang transito/penyimpanan dibelakang dermaga.
Ada jalan untuk saran keluar masuk barang dari dan ke pelabuhan
Dilengkapi stasiun penumpang
Kantor Imigrasi
Duane
Keamanan
Direksi Pelabuhan
Maskapai pelayaran
3.1 Kondisi Fisik Pelabuhan
Secara umum kondisi fisik pelabuhan Tenau-Kupang dapat dikatakan telah memenuhi
syarat karena :
Ada hubungan transportasi darat dan laut
Kapal bisa membuang sauh selama masa tunggu untuk merapat
Ada fasilitas bongkar muat dan gudang penyimpanan
Ada fasilitas reparasi
Ada alat penambat
Terminal untuk keperluan administrasi
Gambar 5. Fasiitas pendukung pelabuhan Tenau-Kupang
3.2 Aktivitas di Darat dan di Pelabuhan
a. Aktivitas di darat
Aktifitas di darat bisa dikatakan lancara karena sarana pendukung berupa jalan
telah tersedia secara baik sehingga aksesibilitas serta mobilitas menjadi lebih mudah.
b. Aktivitas di laut
Aktifitas di Pelabuhan juga sampai saat ini masih lancar, karena luas area
pelabuhan cukup luas untuk kapal sandar dan melakukan manufer didaerah pelabuhan.
3.2.1 Sistim Navigasi
Untuk sampai saat ini system navigasi yang digunakan unutk pelabuhan Tenau-
Kupang masih menggunakan system manual yaitu dengan lampu suar sebagai tanda masuk
pelabuhan karena daerah pelabuhan Tenau-Kupang masih dinilai aman karena luas area
pelabuhan yang memadahi.
BAB III
ANALISA DATA
2.1.1. Kegunaan Data
Kegunaan analisis data adalah sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan,
perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan, penyusunan statistik
pendidikan, penyusunan program rutin dan pembangunan, peningkatan program pendidikan,
dan pembinaan.
2.1.2. Metode Pengambilan dan Analitis Data
Analitis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari,
membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan. Selain itu, analitis
data dapat digunakan untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah. Kalau ada, masalah
tersebut harus dirumuskan dengan jelas dan benar. Teknik analitis yang digunakan adalah
analitis deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas dan benar. Teknis analitis yang
digunakan adalah analitis deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas makna dari
indikator-indikator yang ada, membandingkan dan menghubungkan antara indikator yang satu
dengan indikator lain.
2.2. Data Kapal
Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan tergangtung pada karakteristik kapal yang
akan berlabuh. Pengembangan pelabuhan di masa mendatang harus meninjau daerah perairan
untuk alur, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan pengerukan,
daerah daratan yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan barang-
barang. Kedalaman dan lebar alur pelayaran tergantung pada kapal terbesara yang
menggunakan pelabuhan. Kuantitas angkutan (trafik) yang diharapkan menggunakan
pelabuhan juga menentukan apakah alur untuk satu jalur atau dua jalur. Luas kolam
pelabuhan dan panjang dermaga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran kapal yang akan
berlabuh. Untuk keperluan perencanaan pelabuhan tersebut, maka berikut ini diberikan
dimensi dan ukuran kapal secara umum, Dimensi kapal(B = lebar kapal, d = tinggi bagian
kapal terendam, Lpp = panjang kapal, Loa = panjang kapal dari muka air) Kapal tanker
digunakan untuk mengangkut minyak, umumnya mempunyai ukuran sangat besar. Berat yang
bisa diangkut bervariasi antara beberapa ribu ton sampai ratusan ribu ton. Kapal terbesar bisa
mencapai 555.000 DWT. Karena barang cair yang berada di dalam ruang kapal dapat
bergerak secara horizontal (memanjang atau melintang), sehingga dapat membahayakan
kapal, maka ruang kapal dibagi menjadi beberpa kompartemen (bagian ruangan) yang berupa
tangki-tangki. Dengan pembagian ini maka tekanan zat cair dapat dipecah sehingga tidak
membahayakan stabilitas kapal. Tetapi dengan demikian diperlukan lebih banyak pompa dan
pipa-pipa untuk menyalurkan minyak masuk dan keluar kapal.
2.3. Data Beban
Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya leteral dan
vertikal. Gaya lateral meliputi gaya benturan kapal pada dermaga, gaya tarik kapal dan gaya
gempa; sedangkan gaya vertikal adalah berat sendiri bangunan dan beban hidup.
2.3.1. Gaya Benturan Kapal
Pada waktu merapat ke dermaga, kapal masih mempunyai kecepatan sehingga akan
terjadi benturan antara kapal dengan dermaga. Dalam perencanaan dianggap bahwa benturan
maksimum terjadi apabila kapal bermuatan penuh menghantam dermaga pada sudut 10o
terhadap sisi depan dermaga. Gaya benturan kapal yang harus ditahan dermaga tergantung
pada energi benturan yang diserap oleh sistem fender yang dipasang pada dermaga. Gaya
benturan bekerja secara horisontal dan dapat dihitung berdasarkan energi benturan. Hubungan
antara gaya dengan energi benturan tergantung pada tipe fender yang digunakan. Besar energy
benturan diberikan oleh rumus berikut ini:Dengan : E: energy benturan (ton meter)V:
komponen tebak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat membentur dermaga
(m/d)W: displacement (berat) kapal: percepatan gravitasi Cm: koefisien massa Ce: koefisien
eksentrisitas Cs: koefisien kekerasan C: koefisien bentuk dari tambatan.
2.3.2. Gaya Akibat Angin
Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan gerakan
kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin menuju ke dermaga;
sedang jika arahnya mininggalkan dermaga akan menyebabkan tarikan kapal pada alat
penambat (bollard). Besar gaya angin tergantung pada arah hembusan angin dan dapat
dihitung dengan rumus berikut ini:Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah haluan
(α=0o) Rw = 0,42 a A w Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah buturan
(α=180o)Rw= 0,50 Qa Aw Gaya lateral apabila angin datang dari arah lebar (α=90o)Rw =
1,10 Q a A w Dimana : Qa= 0,063 V2Dengan :Rw: gaya akibat angin (kg)Qa : tekanan angin
(kg/m2 )V : kecepatan angin (m/d)Aw : proyeksi bidang yang tertiup angin.
2.3.3. Gaya Akibat Arus
Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga akan
menyebabkan terjadinya gaya padakapal yang kemudian diteruskan pada dermaga dan alat
penambat (bollard). Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan berikut
ini:
1. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah haluanRf = 0,14 S V
2. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah sisi kapal Rf = 0,50 ρ C V 2 B
Dengan :Rf : gaya akibat arus (kgf)S : luas tampang kapal yang terendam air (m 2)ρ: rapat
massa air laut, ρ = 104,5 (kgf d/m 4)C : koefisien tekanan arusV : kecepatan arus (m/d)B’ :
luas sisi kapal di bawah muka air (m 2)2.3.4. Gaya Tarikan Kapal pada Dermaga Gaya angin
dan arus pada kapal dapat menyebabkan gaya benturan pada dermaga atau gaya tarik pada
alat penambat ( bollard) yang ditempatkan pada dermaga.
2.3.4.Gaya tarikan kapal
Pada Bollard diberikan dalam Tabel. Untuk berbagai ukuran kapal dalam GRT. Selain
gaya tersebut yang bekerja secara horisontal, bekerja juga gaya vertikal sebesar ½ dari nilai
yang tercantum pada tabel.2.Gaya tarik kapal pada bitt diberikan dalam Tabel untul berbagai
ukuran kapal dalam GRT yang bekerja dalam semua arah.3.Gaya tarik kapal dengan ukuran
yang tidak tercantum dalam tabel tersebut (kapal dengan bobot kurang dari 200 ton dan lebih
dari 100.000 ton) dan fasilitas penambatan
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut :
Pelabuhan Tenau-Kupang adalah salah satu akses dalam melakukan aktivitas
diberbagai macam sektor.
Pelabuhan Tenau-Kupang merupakan pelabuhan yang sudah memenuhi standar,
baik dalam fasilitas dan keamanannya sehingga layak untuk terus beroperasi.
Saran:
Pelabuhan Tenau-Kupang harus terus dirawat dan bahkan ditingkatkan
pelayanannya
Memberikan aturan aturan yang tegas dalam beraktifitas di pelabuhan.