victor tugas pelabuhan

20
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Oleh karena bimbingan dan perkenannya penulis dapat melakukan survey dan melaporkan hasil survey ini dalam bentuk laporan tertulis. Adapun maksud dari laporan ini dibuat adlah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah pelabuhan laut. Dalam penyelesaian laporan ini penulis menyadari banyak sekali masalah yang dijumpai, tapi karena dukungan dari semua pihak akhirnya semua masalah itu dapat teratasi dan laporana ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Adi Ahas, ST, MT selaku pengasuh mata kuliah pelabuhan laut pada fakultas teknik/sipil Universitas Widya Mandira Kupang. 2. Kawan-kawan yang bersama-sama program mata kuliah pelabuhan laut. 3. Orang tua, kaka, adik, pacar, dan seluruh keluarga yang selalu menyemangati untuk cepat menyelesaikan tugas dan kuliah. 4. Pihak Pelindo yang telah memberikan data-data 5. Pihak navigasi pelabuhan Tenau 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini. Penulis sadar bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu dengan segala kerendahan hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna

Upload: irjan-junior

Post on 11-Jul-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Oleh karena

bimbingan dan perkenannya penulis dapat melakukan survey dan melaporkan hasil survey ini

dalam bentuk laporan tertulis. Adapun maksud dari laporan ini dibuat adlah sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah pelabuhan laut. Dalam penyelesaian laporan

ini penulis menyadari banyak sekali masalah yang dijumpai, tapi karena dukungan dari semua

pihak akhirnya semua masalah itu dapat teratasi dan laporana ini dapat terselesaikan. Pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Adi Ahas, ST, MT selaku pengasuh mata kuliah pelabuhan laut pada fakultas

teknik/sipil Universitas Widya Mandira Kupang.

2. Kawan-kawan yang bersama-sama program mata kuliah pelabuhan laut.

3. Orang tua, kaka, adik, pacar, dan seluruh keluarga yang selalu menyemangati untuk

cepat menyelesaikan tugas dan kuliah.

4. Pihak Pelindo yang telah memberikan data-data

5. Pihak navigasi pelabuhan Tenau

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.

Penulis sadar bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat

konstruktif guna penyempurnaan laporan ini sehingga Tulsan ini dapat bermanfaat bagi

pembaca, terutama rekan-rekan mahasiswa.

Kupang, 30 Januari 2010

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan atau maritime, peranan pelayaran adalah

sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan keamanan, dan

sebagainya. Bidang kegiatan pelayaran sangat luas, yang meliputi angkutan penumpang dan

barang, penjagaan pantai, hidrografi (ilmu mengenal laut), dan sebagainya. Untuk mendukung

sarana angkutan laut maka diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan.

Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan

pelayaran. Di pelabuhan kapal melakukan berbagai kegiatan seperti menaik-turunkan

penumpang, bongkar-muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi,

mengadakan perbekalan, dan sebagainya. Untuk bisa melakukan kagiatan tersebut pelabuhan

harus dilengkapi dengan fasilitas seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan,

peralatan bongkar muat, gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, ruang

tunggu penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih.

Menyimak dari apa yang disampaikan diatas, maka sangatlah perlu untuk didirikannya

pelabuhan pada daerah-daerah yang dianggap strategis untuk akses melakukan berbagai

macam aktivitas vital bagi suatu daerah. Atas dasar itulah maka penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian ilmiah dengan judul “ IDENTIFIKASI JENIS DAN SISTEM

PELABUHAN DI KOTA KUPANG “. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi pembaca

seluruhnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud :

Memperluas pengetahuan tentang pelabuhan.

Mendapatkan data tentang pelabuhan di kota Kupang

Tujuan :

Meningkatkan pemahaman atau apresiasi tentang keberadaan pelabuhan bagi

suatu daerah

Memperkaya pengetahuan penulis, serta meningkatkan kemampuan dalam

menulis.

Sebagai persyaratan untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Pelabuhan Laut.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah mengenai jenis-jenis pelabuhan dan sistem

yang dipakai di suatu pelabuhan.

1.4 Batasan Masalah

Melihat akan luasnya cakupan masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

tulisan ini hanya pada jenis dan sistem pelabuhan yang ada dikota Kipang.

1.5 Metode Penulisan

Untuk melengkapi dan memperlancar penulisan serta penyusunan laporan ini

diperlukan data yang sesuai dengan apa maksud dan tujuan penulis. Adapun metode yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah metode Observasi dan studi Pustaka.

Metode Observasi adalah Suatu teknik pengumpulan data dengan cara turun

langsung dilapangan atau Obyek untuk meneliti dan meminta keterangan

mengenai aktivitas pelabuhan.

Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca

buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan pelabuhan.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar alur penyampaian tulisan ini lebih mudah dipahami, maka penulis menyajikan

dalam sistematika sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan

penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

Bab II Informasi Data

Memuat data-data yang ada mengenai pelabuhan/tempat penelitian

dilaksanakan dan kegiatan apa saja yang ada dipelabuhan tersebut.

Bab III Analisa Data

Bab ini meliputi analisa data yang sudah didapat dan juga

memberikan rekomendasi untuk lebih baiknya obyek penelitian

(pelabuhan) di tempat penelitian.

Bab IV Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan

topik permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini.

BAB II

INFORMASI DATA

2.1 Data Luas Areal Pelabuhan ( Tenau )

Profil Areal Pelabuhan Tenau-Kupang

Terminal penumpang luas 760 meterpesegi (M2).

Terdiri dari terminal embarkasi dan debarkasi.

Lapangan parkiran seluas 15.222 M2

Lapangan penumpukan seluas 24.911 M2

Lapangan Multi guna /peti kemas seluas 26.605 M2

Gudang seluas 1.000 M2 (25 x 40 meter)

Gambar 3. Pelabuhan Tenau-Kupng diambil dari kantor Navigasi

2.2 Jenis Pelabuhan dan Fungsinya

2.2.1 Dilihat dari segi Pengusahaannya

Dilihat dari pengusahaannya pelabuhan Tenau-Kupang merupakan pelabuhan yang

diusahakan, karena pelabuhan Tenau-Kupang dibangun unutk menik-turunkan penumpang

dan bongkar muat barang serta pemakaiannya dikenakan biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa

pemanduan, jasa penundaan, jasa pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan,

bongkar muat, dsb.

Gambar 1. Area bongkar muat barang Gambar 2. Area dermaga kapal penumpang

2.2.2 Dilihat dari Fungsinya

Dilihat dari fungsi dalam perdagangan Nasional dan Internasional, pelabuhan Tenau-

Kupang digolongkan sebagai pelabuhan laut karena fasilitasnya yang bertaraf internasional.

2.2.3 Dilihat dari Segi Penggunaannya

Dilihat dari segi penggunaannya pelabuhan Tenau-Kupang merupakan Pelabuhan

Barang Dan Pelabuhan Penumpang, Karena :

Panjang Dermaga melebihi panjang kapal

Mempunyai halaman yang cukup lebar untuk aktivitas dipelabuhan.

Mempunyai gudang transito/penyimpanan dibelakang dermaga.

Ada jalan untuk saran keluar masuk barang dari dan ke pelabuhan

Dilengkapi stasiun penumpang

Kantor Imigrasi

Duane

Keamanan

Direksi Pelabuhan

Maskapai pelayaran

3.1 Kondisi Fisik Pelabuhan

Secara umum kondisi fisik pelabuhan Tenau-Kupang dapat dikatakan telah memenuhi

syarat karena :

Ada hubungan transportasi darat dan laut

Kapal bisa membuang sauh selama masa tunggu untuk merapat

Ada fasilitas bongkar muat dan gudang penyimpanan

Ada fasilitas reparasi

Ada alat penambat

Terminal untuk keperluan administrasi

Gambar 5. Fasiitas pendukung pelabuhan Tenau-Kupang

3.2 Aktivitas di Darat dan di Pelabuhan

a. Aktivitas di darat

Aktifitas di darat bisa dikatakan lancara karena sarana pendukung berupa jalan

telah tersedia secara baik sehingga aksesibilitas serta mobilitas menjadi lebih mudah.

b. Aktivitas di laut

Aktifitas di Pelabuhan juga sampai saat ini masih lancar, karena luas area

pelabuhan cukup luas untuk kapal sandar dan melakukan manufer didaerah pelabuhan.

3.2.1 Sistim Navigasi

Untuk sampai saat ini system navigasi yang digunakan unutk pelabuhan Tenau-

Kupang masih menggunakan system manual yaitu dengan lampu suar sebagai tanda masuk

pelabuhan karena daerah pelabuhan Tenau-Kupang masih dinilai aman karena luas area

pelabuhan yang memadahi.

BAB III

ANALISA DATA

2.1.1. Kegunaan Data

Kegunaan analisis data adalah sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan,

perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan, penyusunan statistik

pendidikan, penyusunan program rutin dan pembangunan, peningkatan program pendidikan,

dan pembinaan.

2.1.2. Metode Pengambilan dan Analitis Data

Analitis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari,

membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan. Selain itu, analitis

data dapat digunakan untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah. Kalau ada, masalah

tersebut harus dirumuskan dengan jelas dan benar. Teknik analitis yang digunakan adalah

analitis deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas dan benar. Teknis analitis yang

digunakan adalah analitis deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas makna dari

indikator-indikator yang ada, membandingkan dan menghubungkan antara indikator yang satu

dengan indikator lain.

2.2. Data Kapal

Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan tergangtung pada karakteristik kapal yang

akan berlabuh. Pengembangan pelabuhan di masa mendatang harus meninjau daerah perairan

untuk alur, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan pengerukan,

daerah daratan yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan barang-

barang. Kedalaman dan lebar alur pelayaran tergantung pada kapal terbesara yang

menggunakan pelabuhan. Kuantitas angkutan (trafik) yang diharapkan menggunakan

pelabuhan juga menentukan apakah alur untuk satu jalur atau dua jalur. Luas kolam

pelabuhan dan panjang dermaga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran kapal yang akan

berlabuh. Untuk keperluan perencanaan pelabuhan tersebut, maka berikut ini diberikan

dimensi dan ukuran kapal secara umum, Dimensi kapal(B = lebar kapal, d = tinggi bagian

kapal terendam, Lpp = panjang kapal, Loa = panjang kapal dari muka air) Kapal tanker

digunakan untuk mengangkut minyak, umumnya mempunyai ukuran sangat besar. Berat yang

bisa diangkut bervariasi antara beberapa ribu ton sampai ratusan ribu ton. Kapal terbesar bisa

mencapai 555.000 DWT. Karena barang cair yang berada di dalam ruang kapal dapat

bergerak secara horizontal (memanjang atau melintang), sehingga dapat membahayakan

kapal, maka ruang kapal dibagi menjadi beberpa kompartemen (bagian ruangan) yang berupa

tangki-tangki. Dengan pembagian ini maka tekanan zat cair dapat dipecah sehingga tidak

membahayakan stabilitas kapal. Tetapi dengan demikian diperlukan lebih banyak pompa dan

pipa-pipa untuk menyalurkan minyak masuk dan keluar kapal.

2.3. Data Beban

Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya leteral dan

vertikal. Gaya lateral meliputi gaya benturan kapal pada dermaga, gaya tarik kapal dan gaya

gempa; sedangkan gaya vertikal adalah berat sendiri bangunan dan beban hidup.

2.3.1. Gaya Benturan Kapal

Pada waktu merapat ke dermaga, kapal masih mempunyai kecepatan sehingga akan

terjadi benturan antara kapal dengan dermaga. Dalam perencanaan dianggap bahwa benturan

maksimum terjadi apabila kapal bermuatan penuh menghantam dermaga pada sudut 10o

terhadap sisi depan dermaga. Gaya benturan kapal yang harus ditahan dermaga tergantung

pada energi benturan yang diserap oleh sistem fender yang dipasang pada dermaga. Gaya

benturan bekerja secara horisontal dan dapat dihitung berdasarkan energi benturan. Hubungan

antara gaya dengan energi benturan tergantung pada tipe fender yang digunakan. Besar energy

benturan diberikan oleh rumus berikut ini:Dengan : E: energy benturan (ton meter)V:

komponen tebak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat membentur dermaga

(m/d)W: displacement (berat) kapal: percepatan gravitasi Cm: koefisien massa Ce: koefisien

eksentrisitas Cs: koefisien kekerasan C: koefisien bentuk dari tambatan.

2.3.2. Gaya Akibat Angin

Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan gerakan

kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin menuju ke dermaga;

sedang jika arahnya mininggalkan dermaga akan menyebabkan tarikan kapal pada alat

penambat (bollard). Besar gaya angin tergantung pada arah hembusan angin dan dapat

dihitung dengan rumus berikut ini:Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah haluan

(α=0o) Rw = 0,42 a A w Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah buturan

(α=180o)Rw= 0,50 Qa Aw Gaya lateral apabila angin datang dari arah lebar (α=90o)Rw =

1,10 Q a A w Dimana : Qa= 0,063 V2Dengan :Rw: gaya akibat angin (kg)Qa : tekanan angin

(kg/m2 )V : kecepatan angin (m/d)Aw : proyeksi bidang yang tertiup angin.

2.3.3. Gaya Akibat Arus

Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga akan

menyebabkan terjadinya gaya padakapal yang kemudian diteruskan pada dermaga dan alat

penambat (bollard). Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan berikut

ini:

1. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah haluanRf = 0,14 S V

2. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah sisi kapal Rf = 0,50 ρ C V 2 B

Dengan :Rf : gaya akibat arus (kgf)S : luas tampang kapal yang terendam air (m 2)ρ: rapat

massa air laut, ρ = 104,5 (kgf d/m 4)C : koefisien tekanan arusV : kecepatan arus (m/d)B’ :

luas sisi kapal di bawah muka air (m 2)2.3.4. Gaya Tarikan Kapal pada Dermaga Gaya angin

dan arus pada kapal dapat menyebabkan gaya benturan pada dermaga atau gaya tarik pada

alat penambat ( bollard) yang ditempatkan pada dermaga.

2.3.4.Gaya tarikan kapal

Pada Bollard diberikan dalam Tabel. Untuk berbagai ukuran kapal dalam GRT. Selain

gaya tersebut yang bekerja secara horisontal, bekerja juga gaya vertikal sebesar ½ dari nilai

yang tercantum pada tabel.2.Gaya tarik kapal pada bitt diberikan dalam Tabel untul berbagai

ukuran kapal dalam GRT yang bekerja dalam semua arah.3.Gaya tarik kapal dengan ukuran

yang tidak tercantum dalam tabel tersebut (kapal dengan bobot kurang dari 200 ton dan lebih

dari 100.000 ton) dan fasilitas penambatan

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan:

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut :

Pelabuhan Tenau-Kupang adalah salah satu akses dalam melakukan aktivitas

diberbagai macam sektor.

Pelabuhan Tenau-Kupang merupakan pelabuhan yang sudah memenuhi standar,

baik dalam fasilitas dan keamanannya sehingga layak untuk terus beroperasi.

Saran:

Pelabuhan Tenau-Kupang harus terus dirawat dan bahkan ditingkatkan

pelayanannya

Memberikan aturan aturan yang tegas dalam beraktifitas di pelabuhan.

Lampiran

Foto pelabuhan Tenau Kupang