4. pengujian aktivitas obat sso

3
Pengujian Aktivitas Obat Sistem Saraf Otonom Laboratorium Farmakologi 21 PERCOBAAN IV PENGUJIAN AKTIVITAS OBAT SISTEM SARAF OTONOM Tujuan Percobaan Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan: 1. Menghayati secara lebih baik pengaruh berbagai obat sistem saraf otonom dalam pengendalian fungsi-fungsi vegetatif tubuh. 2. Mengenal suatu teknik untuk mengevaluasi aktivitas obat antikolinergik pada neUroefektor parasimpatikus. Teori Sistem saraf otonom yang dikenal juga dengan nama sitem saraf vegetatif, sistem saraf viseral atau sistem saraf tidak sadar, mengendalikan dan mengatur keseimbangan fungsi-fungsi internal tubuh yang berada di luar pengaruh kesadaran dan kemauan. Sistem saraf ini terdiri atas serabut saraf-saraf, ganglion-ganglion dan jaringan saraf yang mensarafi jantung, pembuluh darah, kelenjar-kelenjar, alat-alat dalaman dan otot-otot polos. Meskipun tata penghantaran impuls saraf di sistem saraf pusat belum diketahui secara sempurna, namun ahli-ahli farmakologi dan fisiologi menerima bahwa impuls saraf dihantar oleh serabut saraf melintasi kebanyakan sinaps dan hubungan neuroefektor dengan pertolongan senyawa-senyawa kimia khusus yang dikenal dengan istilah neurohumor-transmitor. Obat-obat yang sanggup mempengaruhi fungsi sistem saraf otonom, bekerja berdasarkan kemampuannya untuk meniru atau memodifikasi aktivitas neurohumor-transmitor tertentu yang dibebaskan oleh serabut saraf otonom di ganglion atau sel-sel (organ-organ) efektor. Prinsip pada percobaan ini adalah bahwa pemberian zat kolinergik pada hewan percobaan menyebabkan salivasi dan hipersalivasi yang dapat diinhibisi oleh zat antikolinergik. Bahan dan Alat Hewan percobaan : Mencit jantan dengan bobot badan 20-25 g dipuasakan sebelum percobaan (6 jam). Bahan Obat : - Uretan (1,8 g/kg BB) atau obat hipnotik lain - Atropin 0,04% (1 mg/kg BB p.o.; 0,015 mg/kg BB s.c)

Upload: dita

Post on 21-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

farmakologi sistem organsaraf parasimpatiksaraf simpatiksimpatomimetiksimpatolitik

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Pengujian Aktivitas Obat Sso

Pengujian Aktivitas Obat Sistem Saraf Otonom

Laboratorium Farmakologi 21

PERCOBAAN IV

PENGUJIAN AKTIVITAS OBAT SISTEM SARAF OTONOM

Tujuan Percobaan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan:

1. Menghayati secara lebih baik pengaruh berbagai obat sistem saraf otonom dalam

pengendalian fungsi-fungsi vegetatif tubuh.

2. Mengenal suatu teknik untuk mengevaluasi aktivitas obat antikolinergik pada

neUroefektor parasimpatikus.

Teori

Sistem saraf otonom yang dikenal juga dengan nama sitem saraf vegetatif,

sistem saraf viseral atau sistem saraf tidak sadar, mengendalikan dan mengatur

keseimbangan fungsi-fungsi internal tubuh yang berada di luar pengaruh kesadaran dan

kemauan. Sistem saraf ini terdiri atas serabut saraf-saraf, ganglion-ganglion dan

jaringan saraf yang mensarafi jantung, pembuluh darah, kelenjar-kelenjar, alat-alat

dalaman dan otot-otot polos.

Meskipun tata penghantaran impuls saraf di sistem saraf pusat belum diketahui

secara sempurna, namun ahli-ahli farmakologi dan fisiologi menerima bahwa impuls

saraf dihantar oleh serabut saraf melintasi kebanyakan sinaps dan hubungan

neuroefektor dengan pertolongan senyawa-senyawa kimia khusus yang dikenal dengan

istilah neurohumor-transmitor. Obat-obat yang sanggup mempengaruhi fungsi sistem

saraf otonom, bekerja berdasarkan kemampuannya untuk meniru atau memodifikasi

aktivitas neurohumor-transmitor tertentu yang dibebaskan oleh serabut saraf otonom di

ganglion atau sel-sel (organ-organ) efektor.

Prinsip pada percobaan ini adalah bahwa pemberian zat kolinergik pada hewan

percobaan menyebabkan salivasi dan hipersalivasi yang dapat diinhibisi oleh zat

antikolinergik.

Bahan dan Alat

Hewan percobaan : Mencit jantan dengan bobot badan 20-25 g dipuasakan

sebelum percobaan (6 jam).

Bahan Obat : - Uretan (1,8 g/kg BB) atau obat hipnotik lain

- Atropin 0,04% (1 mg/kg BB p.o.; 0,015 mg/kg BB s.c)

Page 2: 4. Pengujian Aktivitas Obat Sso

Pengujian Aktivitas Obat Sistem Saraf Otonom

Laboratorium Farmakologi 22

- Pilocarpin 0,02% (2 mg/kg BB) s.c.

- Gom arab 3%

Alat : Papan berukuran 40 x 30 cm yang diletakkan di atas papan lain

dengan ukuran yang sama. Papan pertama membuat sudut 100

dengan papan kedua, sehingga membentuk segitiga. Papan bagian

atas diberi alas 4 cm). Setelah itu kertas saring ditaburi bubu biru

metilen sebagai lapisan tipis.

Prosedur

1. Persiapkan alat untuk percobaan, buatkan larutan gom dan obat.

2. Hewan percobaan dipilih secara acak, amati kesehatan, kemudian masing-masing

hewan ditimbang dan diberi tanda pengenalnya.

3. Pada waktu T = 0, satu kelompok diberi atropin 1 mg/kg BB (p.o) segera sesudah

pemberian uretan i.p. sedangkan kelompok kontrol negatif diberi larutan gom

dengan cara yang sama.

4. Pada waktu T = 15 menit, kelompok lain disuntikkan atropin 0,015 mg/kg BB (s.c),

segera sesudah disuntikkan uretan i.p.

5. Pada waktu T = 45 menit, semua mencit diberikan pilokarpin secara subkutan.

6. Kemudian masing-masing mencit diletakkan di atas kertas saring pada alat (1 mencit

per kotak). Penempatan mencit haruslah sedemikian sehingga mulutnya berada

tepat di atas kertas, kemudian ekornya diikat dengan seutas tali dan diberi beban

sebagai penahan.

7. Setiap 5 menit mencit ditarik ke kotak berikutnya yang letaknya lebih atas.

Selanjutnya diulangi hal yang sama selama 25 menit sampai kotak paling atas.

8. Amati besarnya noda yang terbentuk di atas kertas disetiap kotak dan tandai batas

noda (pakai spidol).

9. Diameter noda diukur dan dihitung persentase inhibisi yang diberikan oleh kelompok

atropin.

10. Data hasil perhitungan dimasukkan ke dalam tabel dan buatlah grafik inhibisi per

satuan waktu.

Page 3: 4. Pengujian Aktivitas Obat Sso

Pengujian Aktivitas Obat Sistem Saraf Otonom

Laboratorium Farmakologi 23

Pertanyaan

1. Jelaskan aktivitas golongan obat berikut dan tuliskan paling sedikit lima contoh obat

dan indikasi penggunaannya.

a. simpatomimetika

b. simpatolitika

c. parasimpatomimetika

d. parasimpatolitika

2. Jelaskan pengaruh obat-obat di atas terhadap berbagai organ efektor.

Telah diperiksa Asisten

Tanggal :

Nilai :

Paraf Asisten :