obat yang bekerja pada sso

8/17/2019 Obat Yang Bekerja Pada SSO

1/36

Obat yang Bekerja pada Sistem

Saraf Otonom

Rahminiwati et al. 2012

http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP


2/36

Sistim Saraf

Sistim Saraf Perifer

AferentEfferent

Sistim Saraf Pusat

Sistim Syaraf OtonomSistim Somatik

Parasimpatik

Simpatik



3/36

SISTEM SARAF

(Otak & Med.Spinalis)

SISTEM SARAF TEPIBagian

Aferen

Bagian

Eferen

SSP_faal/ikun/2006 3

Somatik

Otonom

ParasimpatisSimpatis

Somatik Viseral

Organ RESEPTOR

Otot Rangka

Organ EFEKTOR

Otot Polos

Otot Jantung

Kelenjar

http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-APhttp://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP


4/36

SSP_faal/ikun/2006 4

http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-APhttp://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP


5/36

Review

• SSO merupakan saraf yang mengatur aktivitas

yang tidak disadari oleh tubuh (ex:

berkeringat, konstriksi dan dilatasi brokhus

, ,

• Pusat parasimpatis (di kraniosakral)

• Pusat simpatis (di thorakolumbal)



6/36

Parasimpatis

• Disebut saraf kolinergik

• Baik pre dan post ganglionik dimediatori oleh

asetil kholin • Rea s asa tu u

• Aktivitas tergantung reseptor yang dituju

(hiper atau hipofungsi).

• Reseptornya: muskarinik dan nikotinik



7/36

Muskarinik

• Otot polos

• Kelenjar eksokrin

• SA dan NA jantung



8/36

Nikotinik

• Ganglion otonom

• Motor end plate otot lurik atau rangka



9/36

Simpatis

• Disebut adrenegik

• Pre ganglionik asetilkholin dan post ganglionik

norepineprin (kecuali kelenjar keringat ACH).

• Reseptor norepineprin ada 2 (alpha:vasokonstriksi, glikogenolisis, penurunan produksi

insulin; beta: norepineprin dipecah ensimmenjadi epineprin bekerja dilatasi bronkus danpeningkatan produksi insulin



10/36

Parasimpatomimetik



11/36

Acethylcholine

• Kerja : Muskarinik dan nikotinik

– Menurunkan heart rate dan cardiac output

sebagai akibat menurunnya firing rate di SA node

–

• Meningkatkan sekresi cairan saliva, sekresi

dan motilitas saluran cerna dan sekresi

bronchial. Otot VU shg urin meningkat dankontriksi otot siliari mata.



12/36

Bethanechol

• Aktivitas muskarinik kuat, nikotinik lemah

dengan kerja utama pada otot polos saluran

pencernaan dan kandung kemih, trigone dan

.

• Indikasi : Merangsang kantung kemih yang

lemah pada post partum atau post operatif

• Adverse effect : sama dengan stimulasi

cholinergic



13/36


14/36

Pilokarpin

• Aktivitas muskarinik menyebabkan miosis

yang bisa diblok oleh atropine, dan

meningkatkan sekresi saliva, keringat dan air

• Indikasi : Glukoma

• Adverse effect : gangguan CNS, berkeringat

dan hipersalivasi.



15/36

Anticholinesterase (Reversible)(1)

Physostigmine

• Action : Nikotinik dan muskarinik serta

mempengaruhi CNS • In as : Men ng at an mot tas usus an

kantung kemih, glaucoma dan antagonist

tropin, penothiazine dan tricyclic antidepresan

• Adverse effect : Konfulsi, bradikardia, paralysis

otot skelet



16/36

(2)

Neostigmine

– Lebih polar sehingga tidak masuk ke CNS, Efekterhadap otot skeletnya lebih besar dibandingkan

dengan physostigmine – ,

antidota tubokurarin dan neuromuscular blokingagent lainnya secara kompetitif, myasthermia gravisdan autoimmune

• Adverse effect : salvias, flushing, tekanan darahturun, Nausea, nyeri perut, diare danbronchospasm



17/36

(3)

Pyridostigmine

– Indikasi : Mysthermia gravis durasi 3-6 jam

Endrophonium

• Kerjanya sama dengan neostigmin dengan

durasi yang lebih pendek.

• Indikasi Myastervia gravis. IV menyebabkan

peningkatan kekuatan otot secara mendadak



18/36

Anticholinesterase irreversible

• Isoflurophate

• Mekanisme kerja :Menginaktifkan enzim

dengan cara mengikat serin-OH secara.



19/36

• Kerja : stimulasi kolinergik, paralysis fungsi

motoris dan konvulsi dan miosis. Atropin

mengantagonis kerja obat ini terhadap efek

• Indikasi : Glaukoma lama kerjanya 1 minggu.

• Reaktivasi asetilkolinesterase :



20/36

Pralidoksim

• : gugus yang bermuatan bereaksi dengan

bagian anionic enzim untuk menetralisir

organofosfat dan mengembalikan fungsi

.

• Hanya bekerja bila diberikan sebelum

terjadinya aging.



21/36

Cholinergik agonist

• 1. Antimuskarinik

• Kelebihannya : Tidak memblokade reseptor

nikotinik, Efeknya terhadap neuromuscular

bahkan tidak ada sama sekali.



22/36

Parasimpatolitik

Atropin

ScopolaminIpatropium



23/36

Atropin (1)

• Kerja : Memblokade reseptor muskarinik sentraldan perifer daya kejanya 4 jam, pada mataberhari hari.

,cahaya, cycloplegia. Meningkatkan teknananintraocular sehingga berbahaya bagi pasientglaucoma.

• Mengurangi motilitas saluran pencernaan, tanpamempengaruhi produksi HCl,



24/36

(2)

• Mengurangi hipermotilitas kantung kemih,enuresis pada anak anak. Jantung bradychardiapada dosis kecil, tachycardia pada dosis

tinggi.Sekresi saliva dan keringat dihambat.

Indikasi :

Mydriatic, cycloplegic dan dapat digunakan untuk

pengukuran gangguan daya refraktif. Antispasmodik, Antidote untuk cholinergic agonist,

Antisecretory agent.



25/36

Scopolamin

• Efek terhadap CNS lebih kuat dan durasinya

lebih lama dari atropine.

• Kerja : antimotion sickness, memblokade



26/36

Ipatropium:

• Indikasi :

• asma

• obstruksi paru paru kronis pada pasien yangt a sa mema a a renerg c



27/36

Ganglionic Blocker

• memblokade reseptor nikotinik secara tidak

selektif diduga melalui blockade ion chanel

• Jen s se aan:

• Nikotin

• Trimethapan

• Mecamylamin



28/36


29/36

Trimethapan

• Indikasi :

• Menurnkan tekanan darah pada kasus

emergensi,• pertens o e e ema paru paru,

• aneurysm bila senyawa lain tidak bisa

digunakan



30/36

Mecamylamin

• Memblokade nicotinic receptor ganglia secara

kompetitif.

• Durasi 10 jam.• A sorps v a ora : agus.



31/36


32/36

Nondepolarizing (competitive) blocker

(1)

• Dosis rendah :.

– Obat berikatan dengan reseptor nikotinik

mencegah terjadinya ikatan antara reseptor

tersebut den an asetilkolin sehin a de olarisasi

membrane sel otot dihambat

• Dosis tinggi :

– memblokade ion chanel end-plate sehinggatransmisi neuromuscular jadi lemah.



33/36

(2)

• Indikasi : – digunakan sebagai adjuvant anestetik operasi untuk

merelaksasikan otot (lihat fig. 5.8)

• – Cholinesterase inhibitor : neostigmine, physostigmine

dan endrophonium.

– Halogenated hydrocarbon anesthetic : halothane

– Antibiotik aminoglikosida : gentamycin atautobramycin (menghambat pelepasan asetilkolin)

– Calcium chanel blocker



34/36

Depolarizing agents (1)

• Mekanisme kerja :

– Berikatan dengan reseptor nikotinik dan bertindak

seperti asetilkolin menyebabkan depolarisasi

unction melalui embukaan Ion chanel

• Kerja : paralysis, (kejadian paralysis pada otot

respirasi terakhir)



35/36

(2)

• Indikasi :

– intubasi endotracheal,

– electroconvulsive shock

• verse e ec :

– Hyperthermia,

– Apnea



36/36

Terima kasih

obat yang bekerja pada sso

Documents