fakultas farmasiuniversitas...

2
iii ABSTRAK Salah satu tumbuhan di Indonesia yang memiliki kandungan minyak atsiri sebagai antibakteri adalah daun jinten (Coleus amboinicus Lour.). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jinten mempunyai aktivitas antibakteri yang kuat terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa tetapi belum pernah dilaporkan untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa yang resisten. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri daun jinten (Coleus amboinicus Lour.) terhadap bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan bakteri Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR), menentukan konsentrasi hambat tumbuh minimum (KHTM), dan menentukan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Pengujian aktivitas antibakteri, penentuan KHTM dan KBM dilakukan dengan metode mikrodilusi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri daun jinten menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jinten memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri resisten tersebut. KHTM minyak atsiri daun jinten terhadap MRSA terletak pada konsentrasi 750 μg/mL dan KBM terletak pada konsentrasi 1000 μg/mL. KHTM minyak atsiri daun jinten terhadap bakteri PAMR terletak pada konsentrasi 375 μg/mL, dan KBM terletak pada konsentrasi 750 μg/mL. Hasil Gas chromatographymass spectrometry (GCMS) menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jinten mengandung Carvacrol, Caryophyllene, Bergamotene, dan α Humulene. Kata kunci : Coleus amboinicus Lour., Minyak atsiri, Antibakteri, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: dinhdat

Post on 28-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PADJADJARANmedia.unpad.ac.id/thesis/260110/2008/260110080127_a_7292.pdf · metode mikrodilusi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri daun

iii

ABSTRAK

Salah satu tumbuhan di Indonesia yang memiliki kandungan minyak atsiri sebagai

antibakteri adalah daun jinten (Coleus amboinicus Lour.). Penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jinten mempunyai aktivitas antibakteri

yang kuat terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa tetapi

belum pernah dilaporkan untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas

aeruginosa yang resisten. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas

antibakteri minyak atsiri daun jinten (Coleus amboinicus Lour.) terhadap bakteri

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan bakteri Pseudomonas

aeruginosa Multi Resistant (PAMR), menentukan konsentrasi hambat tumbuh

minimum (KHTM), dan menentukan konsentrasi bunuh minimum (KBM).

Pengujian aktivitas antibakteri, penentuan KHTM dan KBM dilakukan dengan

metode mikrodilusi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri daun jinten

menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jinten memiliki aktivitas antibakteri

terhadap bakteri resisten tersebut. KHTM minyak atsiri daun jinten terhadap

MRSA terletak pada konsentrasi 750 µg/mL dan KBM terletak pada konsentrasi

1000 µg/mL. KHTM minyak atsiri daun jinten terhadap bakteri PAMR terletak

pada konsentrasi 375 µg/mL, dan KBM terletak pada konsentrasi 750 µg/mL.

Hasil Gas chromatography–mass spectrometry (GCMS) menunjukkan bahwa

minyak atsiri daun jinten mengandung Carvacrol, Caryophyllene, Bergamotene,

dan α Humulene.

Kata kunci : Coleus amboinicus Lour., Minyak atsiri, Antibakteri, Methicillin

Resistant Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa Multi

Resistant.

FAKULT

AS FARM

ASI

UNIVERSIT

AS PADJA

DJARAN

Page 2: FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PADJADJARANmedia.unpad.ac.id/thesis/260110/2008/260110080127_a_7292.pdf · metode mikrodilusi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri daun

iv

ABSTRACT

One of the plants in Indonesia that contains oil as an antibacterial is Jinten leaves

(Coleus amboinicus Lour.). Previous research showed that essential oil of Jinten

leaves has a strong antibacterial activity against Staphylococcus aureus and

Pseudomonas aeruginosa but has not been reported for the bacteria

Staphylococcus aureus resistant and Pseudomonas aeruginosa resistant. This

research was already conducted to determine the antibacterial activity of Jinten

leaves essential oil against the Methicillin Resistant Staphylococcus aureus

(MRSA) bacteria and Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR) bacteria,

determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC), and determine the

Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Test for antibacterial activity, MIC

and MBC determined by microdilution method. The results revealed that the

essential oil of Jinten leaves have antibacterial activity against these resistant

bacteria. The MIC of the Jinten leaves essential oil to MRSA was in concentration

of 750 µg/mL and MBC was in concentration of 1000 µg/mL. MIC of the Jinten

leaves essential oil to PAMR bacteria was in concentration 375 µg/mL, and MBC

was in concentration of 750 µg/mL. Gas chromatography-mass spectrometry

(GCMS) result showed that the Jinten leaves contain Carvacrol, Caryophyllene,

Bergamotene, and α Humulene.

Keywords: Coleus amboinicus Lour., Essential oil, Antibacteria, Methicillin

Resistant Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa Multi

Resistant.

FAKULT

AS FARM

ASI

UNIVERSIT

AS PADJA

DJARAN