bab iii metodologi penelitian - universitas...

14
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu, Objek dan Lokasi Penelitian Identifikasi rantai dan pengukuran kinerja pasok pada komoditas kopi dilakukan di PT Sinar Mayang Lestari berlokasi di Desa Margamulya wilayah administrasi Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Indonesia. Tepatnya di Jalan Kampung Cigendel RT 03 RW 12, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung 40378, Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Februari. Gambar 5. Lokasi PT Sinar Mayang Lestari (Sumber : Google Maps) Objek yang akan diteliti yaitu kondisi rantai pasok yang meliputi elemen rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan struktur rantai pasok, serta melakukan pengukuran kinerja rantai pasok yang meliputi reliabilitas, responsivitas, adaptabilitas, biaya dan manajemen aset rantai pasok. Pengolahan data berlangsung di lingkungan kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Upload: others

Post on 04-Feb-2020

45 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu, Objek dan Lokasi Penelitian

Identifikasi rantai dan pengukuran kinerja pasok pada komoditas kopi

dilakukan di PT Sinar Mayang Lestari berlokasi di Desa Margamulya wilayah

administrasi Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Indonesia. Tepatnya di

Jalan Kampung Cigendel RT 03 RW 12, Desa Margamulya, Kecamatan

Pangalengan, Kabupaten Bandung 40378, Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Januari hingga Februari.

Gambar 5. Lokasi PT Sinar Mayang Lestari (Sumber : Google Maps)

Objek yang akan diteliti yaitu kondisi rantai pasok yang meliputi elemen

rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan struktur rantai

pasok, serta melakukan pengukuran kinerja rantai pasok yang meliputi reliabilitas,

responsivitas, adaptabilitas, biaya dan manajemen aset rantai pasok. Pengolahan

data berlangsung di lingkungan kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor

Kabupaten Sumedang.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

26

3.2 Metode Penelitian

Menurut hasil datanya penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif

karena penelitian ini akan memaparkan hasil berupa gambaran atau

mendeskripsikan secara jelas sesuai dengan fakta, keadaan, variabel, dan

fenomena yang sedang terjadi serta mudah dipahami, sedangkan metode

penelitian secara garis besar dilakukan melalui survey, teknik partisipatif dan

studi pustaka. Pelaksanaan survey dalam bentuk pengamatan dan penelusuran,

dan penyebaran kuesioner.

Berdasarkan jenis data yang digunakan terbagi menjadi jenis data kualitatif

dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif dilakukan dengan menganalisis rantai pasok

kopi di PT Sinar Mayang Lestari dengan metode Food Supply Chain Network

(FSCN) dan dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada elemen yang

terlibat dalam rantai pasok dan akan menghasilkan deskripsi mengenai struktur

serta mekanisme rantai pasok meliputi aliran informasi, aliran produk dan aliran

keuangan. Deskriptif kuantitatif melakukan pengukuran kinerja rantai pasok kopi

di PT Sinar Mayang Lestari yang meliputi penentuan indikator penilaian kinerja

yang didasarkan pada metode Supply Chain Operating Reference (SCOR) dan

dilakukan dengan cara wawancara mendalam serta observasi, hasilnya berupa

sudah terpilihnya indikator penilaian kinerja yang sesuai dengan kondisi

perusahaan, lalu menentukan bobot pada setiap indikator penilaian kinerja rantai

pasok yang sudah terpilih dengan metode perbandingan pasangan pada Analytical

Hierarchy Process (AHP) berdasarkan pendapat pakar dengan hasil berupa

tingkat kepentingan atau bobot pada setiap indikator, setelah itu melakukan

pengukuran nilai kinerja rantai pasok kopi dengan mengintegrasikan bobot setiap

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

27

indikator yang sudah ada dengan hasil dari persentase perbandingan kondisi

aktual dan kondisi target pada perusahaan tersebut.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti

dalam melakukan pengumpulan data penelitian. Instrumen yang akan digunakan

pada penelitian ini yaitu :

1. Kuisioner AHP, instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam

proses wawancara yang berupa pengajuan pertanyaan kepada pihak yang

terlibat dalam proses pengolahan kopi di PT Sinar Mayang Lestari,

penjabaran mengenai pertanyaan terkait lebih jelasnya disajikan pada

Lampiran 1.

2. Microsoft Word, Microsoft Excel dan Microsoft Visio, software yang akan

digunakan untuk melakukan pengolahan kata serta data penelitian yang

terdapat pada perangkat laptop dengan spesifikasi processor AMD E1 -

6010 dengan kecepatan 1,35 GHz, memori (RAM) 2 GB, resolusi monitor

1366 x 768 pixel dan sistem operasional Windows 10 Pro 64 – bit.

3. Smartphone, digunakan untuk melakukan dokumentasi gambar serta suara

saat melakukan observasi serta eksplorasi di lapangan.

3.4 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian analisis rantai pasok pada PT Sinar Mayang Lestari

dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan. Alur tahapan penelitian dapat dilihat

pada Gambar 6.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

28

Gambar 6. Tahapan Penelitian

3.5 Data yang diperlukan

Penelitian yang dilakukan ini membutuhkan beberapa data untuk

dianalisis. Beberapa contoh data yang dibutuhkan disajikan pada Tabel 7.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

29

Tabel 7. Data Yang Diperlukan

Tujuan Penelitian Data yang diperlukan

Identifikasi kondisi

rantai pasok

1. Aliran rantai pasok : Aliran informasi, Aliran Produk,

Aliran keuangan

2. Manajemen rantai pasok : kontrak kerjasama yang

terjalin

3. Struktur rantai pasok : elemen dan perannya

4. Proses bisnis : hubungan setiap proses dan siapa pelaku

bisnisnya

5. Sumber daya rantai pasok : sumber daya yang

digunakan

Penentuan metrik

kinerja

Metrik yang sesuai dengan kondisi perusahaan, metrik

mengacu kepada metode Supply Chain Operations

Reference

Penentuan bobot

setiap metrik kinerja Bobot pada setiap indikator penilaian kinerja rantai pasok

Pengukuran kinerja

rantai pasok

1. Reliabilitas : pesanan terkirim penuh, ketepatan lokasi

pengiriman, pesanan kondisi sempurna

2. Responsivitas : waktu siklus pengadaan, waktu siklus

pembuatan, waktu siklus pengiriman, waktu siklus

pengolahan

3. Adaptabilitas : adaptabilitas rantai pasok atas,

adaptabilitas rantai pasok bawah

4. Biaya : biaya bahan baku, biaya produksi, biaya

pengiriman

5. Manajemen Aset : waktu siklus kas, lama pembayaran

utang, lama penerimaan piutang

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan terbagi menjadi dua sumber data, yaitu data primer

dan data sekunder. Metode pengumpulan data primer yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu dengan metode pendekatan secara partisipatif, observasi

lapangan serta wawancara para pelaku yang terlibat dalam rantai pasok dari mulai

proses pendapatan bibit kopi yang digunakan sampai dengan proses

pendistribusian produk kopi sampai kepada konsumen. Metode pengumpulan data

primer selanjutnya yaitu penyebaran kuisioner kepada responden yang

berkompeten pada bidang pengolahan kopi dan pengamatan mengenai kondisi

rantai pasok. Metode partisipatif merupakan metode untuk pengumpulan data

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

30

yang dilakukan dengan cara penulis ikut terlibat langsung dalam setiap aspek

yang tejadi pada proses rantai pasok kopi di PT Sinar Mayang Lestari. Sementara

metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan yaitu melalui studi pustaka,

penelusuran internet dan jurnal – jurnal terkait dan data produksi kopi pada tahun

2018. Metode pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Data Primer Dan Data Sekunder

Tujuan

Penelitian

Jenis

Data

Metode Pengumpulan

Data Metode Pengolahan Data

Identifikasi

kondisi rantai

pasok

Primer Pengamatan lapangan

dan wawancara serta

penemuan dokumen

atau foto terkait rantai

pasok

Analisis deskriptif

menggunakan metode Food

Supply Chain Network dan

pemetaan kondisi rantai

pasok menggunakan Rich

Picture Diagram

Penentuan

metrik kinerja

Primer Wawancara Mengacu pada metode

Supply Chain Operations

Reference

Pembobotan

metrik kinerja

Primer Wawancara dan

kuisioner

Perbandingan pasangan

AHP

Pengukuran

kinerja rantai

pasok

Sekunder Wawancara Pengukuran kinerja rantai

pasok menggunakan metode

Supply Chain Operations

Reference

3.7 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif berdasarkan metode Van der Vorst dan metode SCOR (Supply Chain

Operations Reference). Metode analisis deskriptif ini menggunakan konsep Van

der Vorst untuk menganalisis struktur, mekanisme, proses bisnis, sumber daya,

dan manajemen rantai pasok yang di dalamnya termasuk analisis aliran produk,

aliran informasi dan aliran keuangan berdasarkan informasi yang diperoleh dari

wawancara, observasi lapangan, studi pustaka. Pengukuran kinerja rantai pasok

menggunakan metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) untuk

mengukur kinerja rantai pasok yang didasarkan pada metriks kinerja, pembobotan

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

31

metriks atau penentuan prioritas indikator pengukuran kinerja dilakukan

berdasarkan pendapat responden yang kemudian diolah menggunakan metode

AHP (Analytic Hierarchy Process).

3.7.1 Pemetaan kondisi rantai pasok menggunakan RPD (Rich Picture

Diagram)

Pemetaan kondisi rantai pasok merupakan tahapan selanjutnya yang

dilakukan sebelum mengidentifikasi kondisi rantai pasok, metode yang digunakan

untuk melakukan pemetaan kondisi rantai pasok ini menggunakan rich picture

diagram (RPD), kondisi rantai pasok tersebut meliputi struktur rantai pasok,

elemen rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok, proses bisnis

dan sumber daya rantai pasok. Metode ini akan menggambarkan kondisi rantai

pasok yang kompleks secara menyeluruh dalam bentuk diagram yang saling

berkaitan, metode ini bersifat fleksibel yang dapat digunakan secara efektif untuk

sejumlah tujuan, termasuk fase analisis sistem dan desain.

Pemetaan kondisi rantai pasok diawali dengan mengidentifikasi data – data

yang berkaitan dengan rantai pasok yang dibuat ke dalam gambar acak. Hasil dari

gambar acak rantai pasok tersebut diklasifikasikan berdasarkan tiga bagian utama

rantai pasok yaitu upstream supply chain, internal supply chain dan downstream

supply chain sehingga menghasilkan peta kondisi yang memberikan informasi

rantai pasok yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.

3.7.2 Identifikasi Struktur dan Mekanisme Rantai Pasok menggunakan

Metode FSCN (Food Supply Chain Network)

Menurut (Vorst, 2006) terdapat empat elemen dasar rantai pasok yang

dapat diidentifikasi untuk menganalisis rantai pasok yang terjadi. Empat elemen

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

32

tersebut akan mendeskripsikan, menganalisis dan atau mengembangkan rantai

pasok yang terstruktur, empat elemen tersebut yaitu :

1. Struktur Rantai Pasok

Struktur rantai ini yang membatasi ruang lingkup rantai pasok dan

mendeskripsikan pelaku rantai pasok maupun sebuah kelembagaan yang

saling berkaitan membentuk suatu jaringan serta menjabarkan peranannya

masing – masing. Menganalisis struktur rantai pasok ini bertujuan untuk

mengetahui pelaku rantai pasok yang berperan penting dalam keberhasilan

proses rantai pasok.

2. Rantai Proses Bisnis

Rantai proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang terjadi

dalam rantai pasok yang bertujuan menghasilkan output tertentu, bisa

berupa jenis produk fisik, jasa maupun informasi yang dirancang secara

terstruktur untuk sebuah pelanggan. Elemen ini membedakan proses bisnis

seperti pengembangan produk baru, pemasaran, keuangan dan manajemen

hubungan pelanggan.

3. Jejaring dan manajemen rantai yang melambangkan sebuah koordinasi

serta manajemen struktur dalam proses pelaksanaan yang melibatkan antar

pelaku rantai pasok pada proses pelaksanaannya. Sistem manajemen dan

perilaku elemen rantai pasok merupakan hambatan yang akan

berpengaruh pada kepercayaan, komitmen dan keterbukaan masing –

masing pelaku rantai pasok.

4. Sumber daya rantai merupakan sumber daya yang berperan dalam

menghasilkan produk dan mendistribusikan kepada kosnumen mencakup

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

33

sumber daya manusia, mesin, informasi, sistem informasi dan infrastruktur

informasi yang terlibat dalam pelaksanaanya.

Kerangka analisis identifikasi rantai pasok dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Kerangka analisis identifikasi rantai pasok (Vorst, 2006)

3.7.3 Pengukuran Kinerja Rantai Pasok dengan Metode SCOR (Supply

Chain Operations Reference)

Metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) adalah metode yang

digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan kegiatan maupun kinerja

rantai pasok. Metode SCOR dapat mengukur kinerja rantai pasokan perusahaan,

meningkatkan kinerjanya, dan mengkomunikasikan kepada pihak – pihak yang

terlibat. Setiap proses atau aktivitas rantai pasok yang terjadi di dalam perusahaan

dibagi ke dalam tiga level (hierarki). Level 1 merupakan pemodelan proses yang

didefinisikan ke dalam lima bagian yaitu : plan, source, make, deliver dan return.

Level 2 merupakan penjabaran dari Level 1 yang terbagi dalam beberapa jenis dan

kategori proses meliputi nilai tambah, kualitas, dan risiko. Level 3 merupakan

atribut kinerja yang didefinisikan sebagai aktivitas yang dijalankan oleh

perusahaan, atribut kinerja mencakup reliabilitas rantai pasok, responsivitas rantai

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

34

pasok, adaptabilitas rantai pasok, biaya rantai pasok dan manajemen aset rantai

pasok. Definisi masing – masing atribut kinerja tersebut dijelaskan pada Tabel 9.

Tabel 9. Atribut Kinerja Rantai Pasokan Beserta Metrik Kinerja Atribut Kinerja Definisi Metrik Level 1

Reliabilitas

Rantai Pasok

Performa rantai pasokan perusahaan dalam

memenuhi pesanan pembeli dengan produk,

jumlah, waktu, kemasan, kondisi dan

dokumentasi yang tepat sehingga mampu

memberikan kepercayaan kepada pembeli

bahwa pesanannya akan dapat terpenuhi

dengan baik.

Pesanan

terkirim secara

utuh

Ketepatan

kuantitas

pengiriman

Pesanan

kondisi

sempurna

Responsivitas

Rantai Pasok

Kecepatan rantai pasok perusahaan dalam

memenuhi pesanan konsumen.

Waktu

pemenuhan

pesanan

Waktu siklus

pengemasan

Waktu siklus

penjadwalan

pengiriman

Waktu

pengolahan

Adaptabilitas

Rantai Pasok

Kemampuan untuk beradaptasi terhadap

perubahan pasar utuk memelihara keuntungan

kompetitif rantai pasok.

Fleksibilitas

rantai pasokan

atas

Penyesuaian

rantai pasokan

atas

Penyesuaian

rantai pasokan

bawah

Biaya rantai

pasok

Biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan

proses rantai pasokan.

Biaya Komersil

Biaya produksi

Biaya

pengiriman

Manajemen

aset rantai

pasok

Efektifitas suatu perusahaan dalam

memanajemen asetnya untuk mendukung

terpenuhinya kepuasan konsumen.

Siklus Cash to

Cash

Lama

pembayaran

hutang

Lama

penerimaan

piutang Sumber : (Supply Chain Council, 2010)

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

35

Level 4 terdiri dari metrik kinerja yang tergabung ke dalam atribut kinerja,

metrik kinerja dapat diartikan sebagai indikator – indikator penilaian kinerja yang

dinyatakan dalam ukuran kuantitatif. Banyaknya metrik dan tingkatan metrik yang

digunakan serta disesuaikan dengan jenis dan banyaknya proses, serta tingkatan

proses rantai pasokan yang diterapkan di dalam perusahaan yang bersangkutan,

sehingga tidak semua indikator yang disediakan dalam model SCOR digunakan

untuk mengukur suatu kinerja rantai pasok (Supply Chain Council, 2010).

Pengukuran kinerja rantai pasok dibagi ke dalam tiga tahap yaitu penentuan

metrik kinerja, pembobotan metrik kinerja dan perhitungan metrik kinerja.

1. Penentuan metrik kinerja

Metode SCOR terdiri dari 116 metrik sehingga perlu dilakukan penentuan

metrik yang akan digunakan untuk pengukuran kinerja rantai pasok. Penentuan

metrik kinerja akan disesuaikan dengan kondisi perusahaan serta proses yang

terjadi di dalam perusahaan. Penentuan metrik kinerja akan dilakukan dengan cara

melakukan wawancara secara mendalam kepada responden yang berkompeten

dalam bidang pengolahan awal kopi sampai dengan produk siap didistribusikan.

Responden yang dipilih yaitu seorang kepala perusahaan dari PT Sinar Mayang

Lestari. Metrik kinerja yang sudah terpilih kemudian disusun menjadi struktur

hierarki.

2. Pembobotan metrik kinerja

Pembobotan metrik kinerja dilakukan dengan metode perbandingan

pasangan AHP melalui kuisioner yang dibagikan kepada pakar. Kuisioner

pembobotan metrik kinerja dapat dilihat pada Lampiran 1. Pakar yang dipilih

merupakan orang yang ahli serta paham mengenai keadaan perusahaan maupun

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

36

proses pengolahan kopi dari hulu hingga hilir. Pembobotan metrik ini akan

menghasilkan tingkat kepentingan dari masing – masing metrik kinerja yang

diperoleh dari pendapat pakar.

3. Perhitungan nilai kinerja rantai pasok

Perhitungan nilai kinerja rantai pasok dilakukan dengan mengalikan nilai

metrik kinerja dengan bobot setiap metrik yang sudah didapatkan. Nilai metrik

kinerja merupakan nilai perbandingan data aktual dan data target perusahaan pada

periode tertentu dan akan menghasilkan nilai persentase pencapaian target dari

perusahaan tersebut. Data aktual dan target yang digunakan disesuaikan dengan

metrik kinerja. Perhitungan nilai kinerja rantai pasok lebih jelasnya disajikan pada

persamaan di bawah ini :

A. Perhitungan Berdasarkan Atribut Kinerja Reliabilitas

Pemenuhan Pesanan (X1) = (a

b) x 100% x bobot metrik X1

Akurasi kuantitas pengiriman (X2) = (c

d) x 100% x bobot metrik X2

Pesanan kondisi sempurna (X3) = (e

d) x 100% x bobot metrik X3

Keterangan:

a = Jumlah pesanan yang terpenuhi (Kg)

b = Target total penjualan (Kg)

c = Jumlah pesanan yang dikirim sesuai dengan kuantitas (Kg)

d = Target total pesanan yang dikirim (Kg)

e = Jumlah pesanan yang dikirim dengan kondisi sempurna (Kg)

B. Perhitungan Berdasarkan Atribut Kinerja Responsivitas

Waktu siklus pemenuhan pesanan (X4) = (f + g + h

i + j + k) x 100% x bobot metrik X4

Waktu siklus pengemasan (X5) = (l

m) x 100% x bobot metrik X5

Waktu siklus penjadwalan pengiriman (X6) = (n

o) x 100% x bobot metrik X6

Waktu siklus pengolahan (X7) = (g

j) x 100% x bobot metrik X7

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

37

Keterangan:

f = Waktu pengadaan (Hari)

g = Waktu pengolahan (Hari)

h = Waktu penjadwalan pengiriman (Hari)

i = Target waktu pengadaan (Hari)

j = Target waktu pengolahan (Hari)

k = Target waktu penjadwalan pengiriman (Hari)

l = Waktu pengemasan (Menit/Karung)

m = Target waktu pengemasan (Menit/Karung)

n = Jumlah waktu yang perlukan untuk melakukan pengiriman setelah produk

selesai diproduksi / hari persediaan pasokan (Hari)

o = Target jumlah waktu yang perlukan untuk melakukan pengiriman setelah

produk selesai diproduksi / hari persediaan pasokan (Hari)

C. Perhitungan Berdasarkan Atribut Kinerja Adaptabilitas

Penyesuaian rantai pasok atas (X8) = (p

q) x 100% x bobot metrik X8

Penyesuaian rantai pasok bawah (X9) = (r

s) x 100% x bobot metrik X9

Fleksibilitas rantai pasok atas (X10) = (t

u) x 100% x bobot metrik X10

Keterangan:

p = Jumlah produksi dalam 30 hari (Kg)

q = Target jumlah produksi dalam 30 hari (Kg)

r = Jumlah penurunan produksi selama 30 hari (Kg)

s = Target total penurunan produksi selama 30 hari (Kg)

t = Total waktu yang diperlukan untuk meningkatkan produksi sebanyak 20%

(Hari)

u = Target total waktu yang diperlukan untuk meningkatkan produksi

sebanyak 20% (Hari)

D. Perhitungan Berdasarkan Atribut Kinerja Biaya

Biaya Komersil (X11) = (v

w) x 100% x bobot kinerja X11

Biaya produksi (X12) = (y

z) x 100% x bobot kinerja X12

Biaya pengiriman (X13) = (aa

bb) x 100% x bobot metrik X13

Keterangan:

v = Biaya komersil (Rupiah/Bulan)

w = Target total biaya komersil (Rupiah/Bulan)

y = Biaya produksi (Rupiah/Kg)

z = Target biaya produksi (Rupiah/Kg)

aa = Biaya pengiriman (Rupiah/Kg)

bb = Target biaya pengiriman (Rupiah/Kg)

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240310/2015/240310150051_3_9487.pdf · rantai pasok, aliran rantai pasok, manajemen rantai pasok dan

38

E. Perhitungan Berdasarkan Atribut Kinerja Manajemen Aset

Waktu siklus kas (X14) = (n+cc−ff

o+dd−gg) x 100% x bobot metrik X14

Lama pembayaran utang (X15) = (cc

dd) x 100% x bobot metrik X15

Lama penerimaan piutang (X16) = (ff

gg) x 100% x bobot metrik X16

Keterangan:

n = Jumlah waktu yang perlukan untuk melakukan pengiriman setelah produk

selesai diproduksi / hari persediaan pasokan (Hari)

o = Target jumlah waktu yang perlukan untuk melakukan pengiriman setelah

produk selesai diproduksi / hari persediaan pasokan (Hari)

cc = Lama pembayaran hutang (Hari)

dd = Target lama pembayaan hutang (Hari)

ff = Lama penerimaan piutang (Hari)

gg = Target lama penerimaan piutang (Hari)

Nilai persentase yang dihasilkan dari perbandingan data aktual dan data

target kemudian diintegrasikan dengan bobot pada setiap metrik yang sudah

didapatkan sehingga akan menghasilkan nilai kinerja pada masing – masing

metrik kinerja. Nilai pada masing – masing kinerja kemudian dijumlahkan

berdasarkan atribut kinerjanya sehingga menghasilkan nilai dari masing – masing

atribut kinerja. Nilai setiap atribut kinerja kemudian dikalikan dengan bobot

atributnya lalu dijumlahkan dan menghasilkan nilai kinerja rantai pasok. Nilai

kinerja rantai pasok yang sudah didapatkan kemudian diklasifikasikan

berdasarkan klasifikasi nilai kerja yang ditetapkan menurut (Monzcka &

Handfield, 2011). Klasifikasi nilai standar kinerja disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10. Klasifikasi Nilai Standar Kinerja Rantai Pasok

Nilai Kinerja Kriteria

95 – 100 Sangat baik (Excellent)

90 – 94 Baik (Above Average)

80 – 89 Sedang (Average)

70 – 79 Kurang (Below Average)

60 – 69 Sangat Kurang (Poor)

<60 Buruk (Unacceptable) Sumber : (Monzcka & Handfield, 2011).