30227441-hipertensi
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain
meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat
pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta
adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
I.2 Tujuan
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan tinjauan pustaka ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami, menjelaskan, serta mengaplikasikan definisi, epidemiologi,
patomekanisme berdasarkan etiologi dan factor resiko, gejala atau gambaran
klinis, pemeriksaan untuk diagnosis serta untuk mencari factor resiko,
pemeriksaan penunjang, terapi, komplikasi, dan prognosis dari penyakit
Hipertensi.
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari tinjauan pustaka ini, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Memahami dan menjelaskan epidemiologi hipertensi
b. Memahami dan menjelaskan definisi hipertensi
c. Memahami dan menjelaskan epidemiologi hipertensi
d. Memahami dan menjelaskan patomekanisme berdasarkan etiologi dan factor
resiko hipertensi
e. Memahami dan menjelaskan gejala hipertensi
f. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan untuk diagnosis dan mencari
factor resiko hipertensi
g. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi
h. Memahami dan menjelaskan terapi untuk hipertensi
i. Memahami dan menjelaskan komplikasi hipertensi
1
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
2/20
j. Memahami dan menjelaskan prognosis hipertensi
STATUS PASIEN
I.1 Identitas
Nama : Ny. S
Usia : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjaga warung
Alamat : Cilandak timur
Hari/Tanggal Masuk : Senin, 15 Maret 2010
Jam : 10.00 WIB
I.2 Anamnesis
Autoanamnesa kepada pasien tanggal 15 Maret 2010, 10.00 WIB.
Keluhan utama:
Pusing sejak 4 hari
Riwayat penyakit sekarang:
Pusing sejak 4 hari. Yang dirasakan adalah sakit kepala. Sakit kepala dirasakan dibagian tengkuk
kepala. Sakit kepala dirasakan setiap saat, bukan karena pindah tempat ke tempat yang lebih
gelap ataupun pindah posisi dari jongkok berdiri. Keluhan demam, mual, muntah, maag
gangguan BAB dan BAK disangkal.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.
Riwayat keluarga
Disangkal
Riwayat psikososial
Terkadang pasien suka mengkonsumsi makanan ikan asin. Selain itu, pasien suka mengkonsumsi
bayam, kacang panjang, dan kangkung. Pasien tidak merokok dan jarang olahraga.
Pasien tinggal serumah dengan suami dan anaknya. Keduanya adalah perokok.
Riwayat pengobatan
Saat pusing, pasien mengkonsumsi obat merek Paramex. Sembuh hanya sesaat, kemudian pusing
kembali.
2
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
3/20
Riwayat alergi
Disangkal
I.3 Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : pasien tampak sakit ringan
: compos mentis
Tanda vital
Nadi : 102 x/menit
Suhu : 36,5 C
Nafas : 20 x/menit
Tekanan darah: 150/100 mmHg
TB : 160 cm
BB : 58 kg
IMT : 22,66 (normal)
Kepala
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : deviasi (-), secret (-), udem (-)
Telinga : normotia, simetris, sekret (-), serumen (-)
Mulut : bibir basah, gigi geligi (baik)
Faring : tidak hiperemis
Leher
Tiroid : Tidak dilakukan
Trakea : Tidak dilakukan
Kelenjar limfe : Tidak dilakukan
Thorax
Inspeksi : Pengembangan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus tidak dilakukan
3
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
4/20
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi nafas normal, wheezing (-), stridor (-)
Abdomen
Inspeksi : Suppel, distensi abdomen (-), asites (-)
Auskultasi : Bising Usus (+)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CVA (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas :
Akral hangat, edema (-), bekas luka (-)
Tonus otot 5 5
5 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
DIAGNOSIS1. Diagnosis : Hipertensi
PENATALAKSANAAN
Beta blocker
Captopril : 1-2 dd 25-50 mg
Diuretik
Hidroclorothiazide : 1 dd 12,5 mg
4
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
5/20
BAB II
TEORI
II.1 Definisi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial. Menurut
The Seventh of The Joint national Committee on Prevention, detection, Wvaluation, and
Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi
menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan derajat 2.
Klasifikasi Tekanan darah menurut JNC 7Klasifikasi Tekanan
DarahTDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Prehipertensi 120 139 atau 80 90
Hipertensi derajat 1 140 159 atau 90 99
Hipertensi derajat 2 160 atau 100
Pasien dengan prehipertensi berisiko mengalami peningkatan tekanan darah menjadi hipertensi;
mereka yang tekanan darahnya berkisar antara 130 139/80 89 mmHg dalam sepanjang
hidupnya akan memiliki dua kali risiko menjadi hipertensi dan mengalami penyakit
kardiovaskular daripada yang tekanan darahnya lebih rendah.
Pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun, tekanan darah sistolik >140 mmHg merupakan
factor resiko yang lebih penting untuk terjadinya penyakit kardiovaskular daripada tekanan darah
diastolic.
Risiko penyakit kardiovaskular dimulai pada tekanan darah 115/75 mmHg, meningkat
dua kali dengan tiap kenaikan 20/10 mmHg
Risiko penyakit kardiovaskular bersifat kontinyu, konsisten, dan independen dari factor
resiko lainnya
5
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
6/20
II.2 Epidemiologi
Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia lanjut, maka
jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah, dimana baik
hipertensi sistolok maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolic sering timbul pada lebih
dari separuh orang yang berusia > 65 tahun. Selain itu, laju pengendalian tekanan darah yang
dahulu terus meningkat, dalam decade terakhir tidak menunjukkan kemajuan lagi (pola kurva
mendatar), dan pengendalian tekanan darah ini hanya mencapai 34% dari seluruh pasien
hipertensi.
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara-negara yang
sudah maju. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES)
menunjukkan bahwa dari tahun ke 1999 2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah
sekitar 29 31%, yang berarti terdapat 58 65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi
peningkatan 15 juta dari data NHNES III tahun 1988 1991. Hipertensi esensial sendiri
merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi.
II.3 Patomekanisme berdasarkan Etiologi (Penyebab)
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui
penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya
penyakit lain.
a. Hipertensi Primer / Esensial (90%)
adalah peningkatan curah jantung (volume sekuncup x frekuensi denyut jantung) dan
peningkatan resistensi perifer total (TPR).
II.4 Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak
sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah
6
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
7/20
tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
Sakit kepala
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung
dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan
penanganan segera.
II.5 Pemeriksaan untuk Diagnosis
Pemeriksaan Dasar
Pengukuran tekanan darah yang sesuai standar dilakukan tidak hanya sekali, bila perlu dapat
pada lebih sekali kunjungan.
Syarat standar pengukuran tekanan darah :
Diukur setelah pasien duduk dan istirahat beberapa menit di ruangan yang tenang
Cuff standar yaitu dengan balon 12 13 cm lebar dan panjang 35 cm, orang
gemuk atau anak perlu alat yang sesuai dan dipasang setinggi jantung
Tekanan sistolik = suara fase I dan tekanan diastolic = fase V
Pengukuran pertama haarus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan
kelainan pembuluh darah perifer
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidung -
7/31/2019 30227441-hipertensi
8/20
Harus diukur juga tekanan darah sewaktu berdiri pada manula, pasien DM, atau
keadaan yang sering timbul hipotensi ortostatik
II.6 Pemeriksaan Mencari Faktor Resiko
Faktor resiko penting untuk menentukan resiko hipertensi dan stratifikasi terhadap kejadian
komplikasi kardiovaskular, yaitu :
1. Resiko untuk stratifikasi
a. Derajat hipertensi
b. Wanita > 65 tahun
c. Laki-laki > 55 tahun
d. Perokok
e. Kolesterol total > 250 mg% (6,5 mmol/L)
f. Diabetes mellitus
g. Riwayat keluarga penyakit kardiovaskular lain
2. Resiko lain yang mempengaruhi prognosis
a. Kolesterol HDL rendah
b. Kolesterol LDL meningkat
c. Mikroalbuminaria pada diabetes mellitus
d. Toleransi glukosa terganggu
e. Obesitas
f. Tidak berolahraga (secondary lifestyle)
g. Fibrinogen meningkat
h. Kelompok resiko tinggi tertentu; sosioekonomi, ras, geografik
8
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
9/20
3. Kerusakan organ sasaran
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Proteinuria / kreatinin 1,2 2,0 mg%
c. Penyempitan a.retina local / umum
d. Tanda aterosklerosis pada a.karotis, a.iliaka, aorta
4. Tanda klinis kelainan dengan penyakit
a. Penyakit serebrovaskular
Stroke iskemik
Perdarahan serebral
b. Penyakit jantung
Infark miokard
Angina pectoris
Revaskularisasi koroner
Gagal jantung kongestif
c. Retinopati hipertensi lanjut
Perdarahan atau eksudat
Edema papil
d. Penyakit ginjal
Nefropati diabetic
GGK (kreatinin > 2 mg %)
e. Penyakit lain
9
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
10/20
Diseksi aneurisma
Penyakit arteri (simtomatik)
II.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rutin harus dilakukan seperti :
Tes darah rutin
Hemoglobin dan hematokrit
Urinalisis terutama untuk deteksi adanya darah, protein, gula
Kimia darah untuk kalium (serum), kreatinin (serum), gula darah puasa, total kolesterol
Elektrokardiogram
Ekokardiogram
Radiologi: foto toraks
Sesuai penyakit penyerta
Kolesterol total serum, kolesterol HDL serum, LDL serum, kolesterol trigliserida serum
(puasa)
Asam urat serum
Plasma rennin activity (PRA), aldosteron, katekolamin urin
Ekokardiografi bila diduga KOS (kerusakan organ sasaran), seperti adanya LVH
Ultrasonografi pembuluh darah besar (karotis dan femoral)
Ultrasonografi ginjal bila diduga adanya kelainan ginjal
Pemeriksaaan neurologis untuk mengetahui kerusakan pada otak
Funduskopi untuk mengetahui kerusakan pada mata
10
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
11/20
II.8 Terapi
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah :
Target tekanan darah < 140/90 mmHg, untuk individu beresiko tinggi (diabetes, gagal
ginjal proteinuria) < 130/80 mmHg
Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular
Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
Selain pengobatan hipertensi, pengobatan terhadap factor resiko atau kondisi penyerta lainnya
seperti diabetes mellitus atau dislipidemia juga harus dilaksanakan hingga mencapai target terapi
masing-masing kondisi.Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi nonfarmakologis dan farmakologis. Terapi
nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan tujian menurunkan
tekanan darah dan mengendalikan factor-faktor resiko serta penyakit penyerta lainnya.
Terapi nonfarmakologis terdiri dari :
Menghentikan merokok
Menurunkan berat badan berlebih
Menurunkan konsumsi alcohol berlebih
Latihan fisik
Menurunkan asupan garam
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak
Jenis jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan JNC 7:
Diuretika, terutama jenis Thiazie (Thiaz) atauAldosterone Antagonist(Aldo Ant)
Beta Blocker(BB)
Calcium Channel Blockeratau Calcium Anatagonist(CCB)
11
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
12/20
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor(ACEI)
Angiotensin II Receptor Blockeratau AT1receptor antagonist / blocker(ARB)
Masing masing obat antihipertensi memiliki efektivitas dan keamanan dalam pengobatan
hipertensi, tetapi pemilihan obat antihipertensi juga dipengaruhi beberapa factor, yaitu :
Faktor sosio ekonomi
Profil factor resiko kardiovaskular
Ada tidaknya kerusakan organ target
Ada tidaknya penyakit penyerta
Variasi individu dari respon pasien terhadap obat antihipertensi
Kemungkinan adanya interaksi dengan obat yang digunakan pasien untuk penyakit lain
Bukti ilmiah kemampuan obat antihipertensi yang akan digunakan dalam menurunkan
resiko kardiovaskular
Berdasarkan uji klinis, hamper seluruh pedoman penanganan hipertensi menyatakan bahwa
keuntungan pengobatan antihipertensi adalah penurunan tekanan darah itu sendiri, terlepas darijenis atau kelas obat antihipertensi yang digunakan. Tetapi terdapat pula buki bukti yang
menyatakan bahwa kelas obat antihipertensi tertentu memiliki kelebihan untuk kelompok pasien
tertentu.
Untuk keperluan pengobatan, ada pengelompokan pasien berdasar yang memerlukan
pertimbangan khusus (Special Consederations), yaitu Kelompok Indikasi yang Memaksa
(Compelling Indications), dan Keadaan Khusus lainnya (Special Situations).
Indikasi yang memaksa meliputi :
Gagal jantung
Pasca infark miokardium
12
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
13/20
Resiko penyakit pembuluh darah koroner tinggi
Diabetes
Penyakit ginjal kronis
Pencegahan stroke berulang
Keadaan khusus lainnya meliputi :
Populasi minoritas
Obesitas dan sindrom metabolic
Hipertrofi ventrikel kanan
Penyakit arteri perifer
Hipertensi pada usia lanjut
Hipotensi postural
Demensia
Hipertensi pada perempuan
Hipertensi pada anak dan dewasa muda
Hipertensi urgensi dan emergensi
Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan target tekanan darah
tinggi dicapai secara progresif dalam beberapa minggu. Dianjurkan untuk menggunakan obat
antihipertensi dengan masa kerja panjang atau yang memberikan efikasi 24 jam dengan
pemberian sekali sehari. Pilihan memulai terapi dengan satu jenis obat antihipertensi atau dengan
kombinasi tergantung tekanan darah awal dan ada tidaknya komplikasi. Jika terapi dimulai
dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah, dan kemudian tekanan darah belum mencapai
13
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
14/20
target, maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan dosis obat tersebut, atau berpindah ke
antihipertensi lain dengan dosis rendah. Efek samping umumnya bisa dihindarkan dengan dosis
rendah, baik tunggal maupun kombinasi. Sebagian besar pasien memerlukan kombinasi obat
antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah, tetapi terapi kombinasi dapat meningkatkan
bisaya pengobatan dan menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang semakin
bertambah.
Kombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi pasien adalah :
CCB dan BB
CCB dan ACEI atau ARB
CCB dan diuretika
AB dan BB
Kadang diperlukan tida atau empat kombinasi obat
Indikasi dan Kontraindikasi (KI) Kelas kelas Utama Obat Antihipertensi menurut ESH
Kelas Obat Indikasi KI Mutlak KI Tidak Mutlak
Diuretika (Thiazide)
Gagal jantung kongestif, usia
lanjut, isolated systolic
hypertension
Gout Kehamilan
Diuretika (Loop)Insufisiensi ginjal, gagal
jantung kongestif
Diuretika (anti aldosteron)Gagal jantung kongestif,
pasca infark miokardiumGagal ginjal, hiperkalemia
-blocker
Angina pectoris, pasca infarkmiokardium, gagal jantung
kongestif, kehamilan,
takiaritmia
Asma, penyakit paru
obstruktif menahun, A-V
block(derajat 2 atau 3)
Penyakit pembuluh darahperifer, intoleransi glukosa,
atlit atau pasien yang aktif
secara fisik
Calcium Antagonist
(dihydopiridine)
Usia lanjut, isolated systolic
hypertension, angina pectoris,
penyakit pembuluh darah
Takiaritmia, gagal jantung
kongestif
14
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
15/20
perifer, aterosklerosis karotis,
kehamilan
Calcium Antagonist
(verapamil, diltiazem)
Angina pectoris,
aterosklerosis karotis,
takikardia supraventrikuler
A-V block(derajat 2 atau 3),
gagal jantung kongestif
Penghambat ACE
Gagal jantung kongestif,
disfungsi ventrikel kiri, pasca
infark miokardium, non-
diabetic nefropati, nefropati
DM tipe 1, proteinuria
Kehamilan, hiperkalemia,
stenosis arteri renalis bilateral
Angiotensin II receptor
antagonist(ATI-blocker)
Nefropati DM tipe 2,
mikroalbuminaria diabetic,
proteinuria, hipertrofi
ventrikel kiri, batuk karena
ACEI
Kehamilan, hiperkalemia,
stenosis arteri renalis bilateral
BlockerHyperplasia prostat (BPH),
hiperlipidemiaHipotensi ortostatik Gagal jantung kongestif
Tatalaksana Hipertensi Menurut JNC 7
Klasifikasi
Tekanan darah
TDS (mmHg) TDD (mmHg) Perbaikan Pola
Hidup
Terapi Obat
Awal tanpa
Indikasi
Memaksa
Terapi Obat awal
dengan Indikasi
Memaksa
Normal < 120 dan < 80 Dianjurkan
Prehipertensi 120 139 atau 80 89 Ya Tidak indikasi
obat
Obat-obatan untuk
indikasi yang
memaksa
Hipertensiderajat 1
140 159 atau 90 99 Ya Diuretika jenisThiazide untuk
sebagian besar
kasus, dapat
dipertimbangkan
ACEI, ARB, BB,
CCB, atau
Obat-obatan untukindikasi yang
memaksa obat
antihipertensi lain
(diuretika, ACEI,
ARB, BB, CCB)
sesuai kebutuhan
15
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
16/20
kombinasi
Hipertensi
derajat 2
160 atau 100 ya Kombinasi 2 obat
untuk sebagian
besar kasus
umumnya
diuretika jenis
Thiazide dan
ACEI atau ARB
atau BB atau CCB
II.9 Komplikasi
Aterosklerosis
Penyakit jantung koroner
Penyakit arteri perifer atau penyakit oklusi arteri perifer
Aneurisma
Gagal Jantung
Stroke
Edema paru
Gagal ginjal
Kebutaan (pecahnya pembuluh darah pada mata)
Sindrom metabolic
16
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
17/20
II.10 Prognosis
Hipertensi dapat dikendalikan dengan baik dengan pengobatan yang tepat. Terapi dengan
kombinasi perubahan gaya hidup dan obat-obatan antihipertensi biasanya dapat menjaga tekanan
darah pada tingkat yang tidak akan menyebabkan kerusakan pada jantung atau organ lain. Kunci
untuk menghindari komplikasi serius dari hipertensi adalah untuk mendeteksi dan mengobati
sebelum kerusakan terjadi.
\
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah mempelajari dan menyesuaikan dengan laporan kasus yang ada, kasus ini didiagnosa sebagai
hipertensi derajat 1 sesuai dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang didapat. Adapun hasil
anamnesa dan pemeriksaan fisis yang didapat, yaitu:
Sakit kepala
Riwayat hipertensi sebelumnya
Suka mengkonsumsi ikan asin
Tekanan darah: 150/100mmHg
Nadi: 102 x/menit
Namun, hal ini perlu ditunjang oleh beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah telah
terjadi kelainan pada jantung:
17
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
18/20
EKG
Foto polos thorax
Terapi yang diberikan pada pasien ini :
Captopril : 1-2 dd 25-50 mg
Hidroclorothiazide : 1 dd 12,5 mg
Kombinasi beta blocker dan diuretik ini diberikan sebagai lini pertama, karena menurut penelitian yang
ada kombinasi obat ini dapat menurunkan tingkat mortalitas pada pasien hipertensi.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Walaupun hipertensi masih banyak terjadi di kalangan masyarakat, namun masih bisa diobati
dan dikendalikan. Hipertensi dapat diobati dengan berbagai jenis obat antihipertensi yang sesuai
dengan keadaan penderita serta dapat dikendalikan melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan
tekanan darah secara teratur.
IV.2 SARAN
Jangan anggap remeh penyakit hipertensi karena terdapat banyak komplikasi yang bisa
ditimbulkan di kemudian hari. Hipertensi dapat disembuhkan jika pengobatan dimulai sejak awal
18
-
7/31/2019 30227441-hipertensi
19/20
munculnya keluhan. Sehingga diharapkan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit ini
bisa menurun.
DAFTAR PUSTAKA
1 Sudoyo, Aru W., dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. ed. IV. Jakarta: FKUI. 2006.
2 Silvia A. Price, Lorraince M. Wilson.Patofisiologi. Jakarta: EGC. 2003.
3 Hughes AD, Schachter M. Hipertensi dan pembuluh darah. Br Med Bull 1994;50:356-70.
Br Med Bull 1994; 50:356-70.
4 Gareth Beevers "Para patofisiologi hipertensi". British Medical Journal.
FindArticles.com.
5 Ganiswarna, S. G. (2003).Famakologi dan Terapi. Jakarta: Bagian Farmakologi FK-UI.
6 Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2003). Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-
efek Sampingnya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
19
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://findarticles.com/p/articles/mi_m0999/is_7291_322/ai_74435271/&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgfdy_3Dt13E07N0pIQmEY0Im4Sfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://findarticles.com/p/articles/mi_m0999/is_7291_322/ai_74435271/&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgfdy_3Dt13E07N0pIQmEY0Im4Sfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://findarticles.com/p/articles/mi_m0999/is_7291_322/ai_74435271/&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgfdy_3Dt13E07N0pIQmEY0Im4Sfw -
7/31/2019 30227441-hipertensi
20/20
20