2013.06.16 rah_nurul_faktor sukses untuk rantai pasok kelapa sawit di provinsi jambi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
1/10
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/278031828
FAKTOR SUKSES UNTUK RANTAI PASOKKELAPA SAWIT DI PROVINSI JAMBI
CONFERENCE PAPER JULY 2013
READS
230
2 AUTHORS, INCLUDING:
Rika Ampuh Hadiguna
Universitas Andalas
31PUBLICATIONS 14CITATIONS
SEE PROFILE
Available from: Rika Ampuh Hadiguna
Retrieved on: 25 January 2016
https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_1https://www.researchgate.net/profile/Rika_Hadiguna?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_7https://www.researchgate.net/institution/Universitas_Andalas?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/profile/Rika_Hadiguna?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_5https://www.researchgate.net/profile/Rika_Hadiguna?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_4https://www.researchgate.net/?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_1https://www.researchgate.net/publication/278031828_FAKTOR_SUKSES_UNTUK_RANTAI_PASOK_KELAPA_SAWIT_DI_PROVINSI_JAMBI?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_3https://www.researchgate.net/publication/278031828_FAKTOR_SUKSES_UNTUK_RANTAI_PASOK_KELAPA_SAWIT_DI_PROVINSI_JAMBI?enrichId=rgreq-5cfd98a2-06ec-4ffd-b5fa-8560b8ddaaae&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI3ODAzMTgyODtBUzoyMzk0NTY2MTU2NjE1NjhAMTQzNDEwMjMxNDM5Nw%3D%3D&el=1_x_2 -
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
2/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
1
FAKTOR SUKSES UNTUK RANTAI PASOK KELAPA SAWIT DI PROVINSI JAMBI
Rika Ampuh Hadiguna, Nurul Khotimah
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Andalas Kampus limau Manis
Padang, 25163Email: [email protected]
Abstrak
Indonesia adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia. Sentra perkebunan kelapa sawit Indonesia
tersebar di 18 provinsi. Beberapa sentra terbesar yaitu terletak di wilayah Sumatra yang diantaranya ialah Riau,Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Jambi. Jambi pernah menyumbang minyak sawit sebesar 7,70% dariproduksi nasional dengan luas lahan mencapai 8,82% dari luas lahan nasional pada tahun 2010. Namun, terdapatisu keberkelanjutan (sustainable) yang meliputi aspek lingkungan, aspek sosial, dan aspek ekonomi yang menjadi
isu strategis secara global. Isu berkelanjutan ini memicu berbagai resiko yang dapat merugikan berbagai pihak.Beberapa resiko yang dapat ditimbulkan ialah persengketaan lahan, pencemaran lingkungan, pengalihfungsianhutan, dan kerugian. Kerugian yang terjadi tidak hanya dialami oleh perusahaan tetapi juga dialami oleh parapetani, investor, maupun stackholder lainnya. Berdasarkan hal tersebut, Isu keberlanjutan ini perlu di keloladengan baik untuk menjamin pasokan-pasokan ke negara pengimpor kelapa sawit. Salah satu upaya yang dapatdilakukan Provinsi Jambi untuk mengelola isu keberlajutan ini ialah dengan cara melakukan efisiensi CPO.
Efisiensi CPO dilakukan dengan menerapkan manajemen rantai pasok (supply chain management). Berdasarkanmanajemen rantai pasok tersebut, maka akan ditentukan faktor sukses rantai pasok kelapa sawit di Provinsi Jambi.Faktor sukses yang di dapatkan dapat dijadikan acuan untuk mengelola isu keberlanjutan yang terjadi. Mengelola
isu keberlanjutan di Provinsi Jambi dapat mengurangi resiko dan kerugian yang ditimbulkan akibat isukeberlanjutan yang tidak terkelola. Sehingga, Provinsi Jambi dapat melakukan efisiensi CPO dan secara tidak
langsung dapat meningkatkan produktivitas CPO nasional.
Keywords: Minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), keberlanjutan (Sustainable), rantai pasok, faktor sukses.
Pendahuluan
Koridor ekonomi Sumatera mempunyai tema sentra
produksi, pengolahan hasil bumi dan lumbung energinasional. Secara geostrategis, Sumatera diharapkan
menjadi Gerbang ekonomi nasional ke Pasar Eropa,Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia. Di
dalam strategi pembangunan ekonominya, Koridor
Ekonomi Sumatera berfokus pada tiga kegiatanekonomi utama, yaitu kelapa sawit, karet, sertabatubara yang memiliki potensi yang sangat besaruntuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi koridorini. Indonesia adalah salah satu produsen minyaksawit terbesar di dunia sejak 2007, selanjutnyamenyusul Malaysia yang sebelumnya adalahprodusen minyak sawit terbasar di dunia. Grafik
pertumbuhan minyak sawit Indonesia dan Malaysiadapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Produksi Minyak Kelapa sawit Indonesiadan Malaysia (Juta/Ton) [Sumber: Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian, 2011]
Wilayah Sumatra memiliki sentra kelapa sawit
terbesar yang diantaranya ialah Riau, Sumatra Utara,Sumatra Barat, dan Jambi. Jambi merupakan salah
satu provinsi yang memiliki potensi besar dalampengembangan perkebunan kelapa sawit.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2011,
laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) Provinsi Jambimencapai 8,5 % dan merupakan laju pertumbuhan
tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya diSumatra. Hal tersebut menunjukkan bahwa Provinsi
Jambi merupakan salah satu aset yang bergerak maju
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
3/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
2
dalam pemanfaatan sumber daya di wilayahnya.Salah satu pemanfaatan sumber daya tersebut ialahdengan meningkatkan produktivitas kelapa sawit
yang saat ini menjadi komoditi utama KoridorEkonomi Sumatra.
Dalam peningkatan produktivitas kelapa sawit harus
memperhatikan isu keberkelanjutan (sustainability)yang meliputi aspek lingkungan, aspek sosial, danaspek ekonomi yang menjadi isu strategis secaraglobal (Hadiguna, 2012). Isu berkelanjutan inimemicu berbagai resiko sehingga perlu dikelola
dengan baik untuk menjamin pasokan ke negarapengimpor minyak sawit terutama Eropa yang
memiliki hambatan non tarif dalam perdaganganseperti Spanyol (Hadiguna, 2012). Adanya isuberkelanjutan ini mendorong pentingnya dilakukan
identifikasi faktor sukses untuk mengetahui variabelkegagalan dan kesuksesan sistem rantai pasok kelapa
sawit di Provinsi Jambi. Variabel kegagalan yangdidapatkan dijadikan acuan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap sistem rantai pasokyang di jalankan. Sementara variabel kesuksesandijadikan acuan untuk menentukan strategi rantaipasok kelapa sawit serta pengelolaan isu
berkelanjutan yang sedang terjadi pada saat ini.
Isu Keberlanjutan Kelapa Sawit
Keberlanjutan dapat dijelaskan dengan adanya
pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa harusmengorbankan kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhannya (The BrundtlandReport, 1987) denganmempertimbangkan tiga aspek
yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi (Sayuti, 2011).
Beberapa tahun terakhir ini minyak sawit menjadisorotan dunia karena banyaknya isu di pasar
Internasional mengenai permasalahan lingkunganyang ditimbulkan oleh perkebunan kelapa sawit. Salahsatunya, perkebunan kelapa sawit dianggap sebagaiproduk yang tidak berkelanjutan dan tidak ramah
lingkungan. Sebagian tuduhan adalah bahwaperkebunan kelapa sawit berasal dari konversi hutan.
Tudingan lain adalah kerusakan lingkungan karenaberkurangnya daerah tangkapan air dan pencemaranpengairan dan lingkungan akibat penggunaan pupuk.Selain itu, banyak tudingan bahwa kelapa sawit
adalah biang keladi terjadinya perubahan iklim,banyak merusak lingkungan, menyerap banyak air,
merusak hutan, penyebab pemanasan global. Untukitu, agar dapat diterima di pasar internasional minyak
sawit yang diproduksi haruslah produk yang ramah
lingkungan, bernilai ekonomis dan terhindar darikonflik sosial.
Isu Keberlanjutan di Provinsi Jambi
Provinsi Jambi merupakan salah satu produsen
minyak sawit di Indonesia yang harus memperhatikandan mengelola secara berkelanjutan. Isuberkelanjutan dari aspek sosial yang sering terjadiadalah persengketaan lahan. Persengketaan lahan ini
sering terjadi antara para petani maupun pemilikpabrik. Seperti yang terjadi pada 15 januari 2011menurut harian Republika enam warga Desa KarangMendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun,
Jambi tertembak senjata api karena konflik lahanantara petani melawan PT Kresna Duta Agroindo
(KDA), anak perusahaan Sinar Mas Group. Konfliklahan ini sangat merugikan berbagai pihak danseharusnya tidak terjadi. Namun berdasarkan faktayang terjadi, konflik lahan ini sering terjadi bahkanpada tahun 2012 di Provinsi Jambi terdapat 35
konflik persengketaan lahan yang luas lahannya lebihdari 135.686,6 Ha. Berdasarkan hal tersebut, perludilakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi isusosial ini.
Persengketaan lain terjadi antara PT Tunjuk Langkit
Sejahtera (TLS) dengan petani. Menurut harianAntara News 15 februari 2010, sebanyak 1.500 petani
kelapa sawit di Kabupaten Batanghari dan Tebo,Provinsi Jambi, menolak melakukan pemanenan buahsawit dengan alasan masih terjadi sengketa antarapetani dengan PT TLS. Sebanyak enam truk senilai
Rp 80 juta dibuang oleh petani dan bahkan sejak satuminggu terakhir petani tidak melakukan panen samasekali. Hal tersebut seharusnya tidak terjadi jikaisu-isu berkelanjutan ini dapat dikelola dengan baik.Selain menimbulkan kerugian para petani dan
perusahaan, pasokan minyak sawit ke negarapengimpor akan menurun sehingga negara tersebut
dapat beralih ke produsen minyak sawit lainnya(pesaing).
Selain persengkataan lahan, sering terjadi pencurianbuah kelapa sawit yang dapat menimbulkan kerugian
pada investor. Hal tersebut akan menyebabkanaktivitas produksi CPO terganggu dan menimbulkanketidaknyamanan karyawan perusahaan. Aktifitasproduksi yang terganggu dan ketidaknyamanan para
karyawan perusahaan yang ditimbulkan dapatmenyebabkan melemahnya investasi di Provinsi
Jambi sehingga para investor akan pindah ke daerahlain yang lebih kondusif.
Isu keberlanjutan lain ialah mengenai aspek
lingkungan. Sering sekali terjadi konflik antaramasyarakat dengan perusahaan yang
mempermasalahkan limbah pabrik kelapa sawit.Seperti yang terjadi di Desa Sengkati BaruKecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, menurut
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
4/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
3
harian Ciputra News 9 januari 2013 wargadiresahkan karena limbah pabrik yang ditimbulkanoleh PT Deli Muda Perkasa yng menimbulkan bau
tidak sedap dan membuat air sungai berubah warna.Keluhan warga tidak hanya masalah pencemaran saja,namun juga mengapa pabrik itu bias beroperasi tanpaizin Analisa mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
Permasalahan lain juga terjadi pada SungaiBatanghari yang merupakan sungai terpanjang di
Sumatra. Menurut harian Republika 12 oktober 2011,pencemaran Sungai Batanghari yang mengalir di
wilayah Provinsi Jambi dinilai semakin parah. Hal initerlihat dari warna air yang mulai menguning dankeruh. Padahal, sungai terpanjang di pulau Sumateraitu merupakan sumber mata air utama PerusahaanDaerah Air Minum (PDAM) setempat. Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Jambi, menuding alih fungsilahan dari hutan menjadi perkebunan kelapa sawitmerupakan faktor utama penyebab semakin keruhnyaSungai Batanghari. Permasalahan seperti iniseharusnya dapat dikelola dengan baik olehperusahaan. Namun, masih terdapat penyalahgunaan
sistem yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu disuatu wilayah. Berdasarkan hal tersebut, perlu
dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi isuberkelanjutan pada aspek lingkungan ini.
Selain itu, menurut harian Jambiekspresnews 10 April
2013, kelestarian hutan Indonesia, termasuk jugaJambi terancam dengan berkembangnya usaha sawitdengan membuka lahan baru oleh masyarakat.Pemerhati lingkungan hidup yang juga DirekturYayasan Prespektif Baru, Wimar Witoelar
mengatakan, sudah saatnya pembukaan lahan kelapasawit dihentikan. Hal tersebut dikarenakan sebagian
besar upaya pembukaan kebun sawit lebih banyakmerambah kawasan hutan. Kondisi tutupan hutan diProvinsi Jambi saat ini sudah sangat memprihatinkan,antara lain karena akibat pembukaan lahan
perkebunan sawit dan hutan tanaman industri secara
berlebihan, tanpa memperhatikan dampaknya.Seperti yang kita ketahui, dampak yang ditimbulkanakibat pembukaan lahan yang berlebihan adalahketika musim hujan sebagian daerah Provinsi Jambimengalami banjir dan sebaliknya ketika musimkemarau terjadi kekeringan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, seharusnya
kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi parapemangku kepentingan dan pemerintah. Isu- isu yang
terjadi di masyarakat harus dapat dikelola dandiantisipasi secara cepat untuk menunjang kegiatan
produksi kelapa sawit. Untuk itu analisis faktorsukses dari kacamatan manajemen rantai pasok perludilakukan sebagai awal dari tindakan dalam
mengelola isu keberlanjutan yang secara globalterjadi saat ini.
Isu keberlanjutan lainnya ialah dari aspek ekonomi.Isu keberlanjutan dari aspek ekonomi yang biasaterjadi ialah kerugian. Kerugian dapat terjadi padapetani, investor, perusahaan, dan pemangku
kepentingan lainnya. Seperti kasus yang terjadi diMuaro Jambi, menurut harian Jambi Independent 31Oktober 2011, perusahaan-perusahaan kelapa sawit diJambi mengalami kesulitan menyangkut transportasi
CPO ke pelabuhan. Keadaan infrastruktur jalanMuarobulian - Tempino dalam keadaan rusak. Akibat
jalan yang rusak membuat truk-truk mengantri danmenghabiskan waktu tiga hari untuk sampai dipelabuhan dan berimbas pada kualitas CPO yangakan menurun.
Untuk itu perusahaan-perusahaan di wilayah baratmulai mengubah haluan yang awalnya ke pelabuhanTalang Duku Jambi ke pelabuhan Teluk BayurSumatra Barat. Pemindahan haluan ini dinilai lebihefektif. Namun efeknya adalah biaya operasi menjadibesar dan berimbas pada harga Tandan Buah Segar
(TBS) dari petani. Hal ini secara otomatis akanmenyulitkan para petani karena menurunkan
pendapatannya. Kapasitas tangki timbun PerusahaanKelapa Sawit (PKS) berada pada level maksimum.Sehingga dapat diperkiakan dalam 1 bulan tangkitimbun tersebut tidak akan dapat lagi menerima CPO.
Hal ini berarti petani akan mendapat imbas darikondisi ini, karena jika tangki timbun penuh makaperusahaan tidak lagi membeli TBS dari petani. Jikahal tersebut terjadi maka pendapatan petani akanmenurun karena 60% lahan PKS dikelola oleh rakyat.
Faktor sukses rantai pasok kelapa sawit menjadi hal
yang sangat penting untuk diidentifikasi jika berkacadari kondisi dan isu keberlanjutan yang terjadi diProvinsi Jambi. Kondisi dan permasalahan yangterjadi harus segera diatasi untuk menjamin
pasokan-pasokan CPO ke negara-negara pengimpor
minyak kelapa sawit.
Sistem Rantai Pasok
Menurut Pujawan (2005), rantai pasok (supply chain)adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara
bersama-sama bekerja untuk menciptakan danmenghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasukpemasok, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta
perusahaan-perusahaan pendukung sepertiperusahaan jasa logistik. Perusahaan yang berada
dalam rantai pasok pada intinya memuaskankonsumen dengan bekerja sama membuat produkyang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
5/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
4
kualitas yang bagus.
Menurut Chopra and Meindl (2004), terdapat
beberapa pelaku utama yang mempunyai kepentinganyang sama dalam jaringan rantai pasok, yaitu:1. Suppliers adalah merupakan sumber yang
menyediakan bahan pertama, dimana mata
supply chain barang akan dimulai atau disebutjuga sebagai mata rantai yang pertama.
2. Manufacturer. Rantai pertama dihubungkandengan rantai kedua , yaitu manufacturer.
Hubungan ini sudah mempunyai potensi untukmelakukan penghematan. Misalnya,
penghematan persediaan bahan baku, bahansetengah jadi, dan bahan jadi yang beradadipihaksupplier dan manufacturer.
3. Distributor. Banyak cara untuk menyalurkankepelanggan, yang umum adalah melalui
distributor. Barang dari pabrik melaluigudangnya disalurkan ke gudang distributor ataupedagang besar dalam jumlah besar dan padawaktu nanti pedagang besar menyalurkan dalamjumlah yang lebih kecil kepada pedagang eceran.
4. Retail Outlets. Pedagang besar biasanyamempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapatmenyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan
untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagikepihak pengecer. Disini terdapat kesempatanuntuk memperoleh penghematan dalam bentukjumlah inventories dan biaya gudang, dengan
cara melakukan desain kembali pola-polapengiiman barang baik dari gudangmanufacturer maupun ke took pengecer (retailoutlet).
5. Customer. Para pengecer menawarkanbarangnya secara langsung kepada parapelanggan, pembeli atau pengguna barang
tersebut. Outlet adalah tempat pembeli akhirmelakukan pembelian. Mata rantai pasok baruberhenti setelah barang yang bersangkutan tibaditangan si pemakai langsung (pemakai yang
sebenarnya) barang atau jasa yang dimaksud
atau dikenal dengan istilah end user.
Sistem rantai pasok kelapa sawit berawal daripengadaan tandan buah segar (TBS) di kebun kelapasawit. Kelapa sawit tersebut diolah di pabrik untuk dijadikan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
Selanjutnya, minyak sawit mentah ditransportasikanke pelabuhan untuk diekspor ke negara-negara
pengimpor CPO melalui jalur laut. Proses bisnisrantai pasok kelapa sawit adalah panen, transportasi
tandan buah segar, pengolahan, penimbunan minyaksawit mentah ke pabrik, pengiriman minyak sawit
mentah dari pabrik ke pelabuhan dan penimbunanminyak sawit mentah ke pelabuhan (Hadiguna, 2010).Model rantai pasok minyak sawit mentah dibangun
atas empat fungsi pokok. Fungsi-fungsi tersebutadalah (Hadiguna, 2009):1. Panen. Fungsi panen merupakan bagian dari
sistem manajemen panen tandan buah segar dikebun kelapa sawit. Keputusan pokok yangmenjadi fokus adalah prakiraan jumlah tandanbuah segar panen setiap afdeling bahkan sampai
tingkat blok.2. Produksi. Fungsi produksi adalah perencanaan
penggunaan segenap sumberdaya yangdibutuhkan sehingga dapat menghasilkan minyak
mentah sesuai dengan prakiraan permintaan.3. Persediaan. Fungsi persediaan merupakan
kebijakan perusahaan sebagai upayamengantisipasi fluktuasi permintaan dan menjagatingkat pelayanan kepada para konsumen.
4. Distribusi. Fungsi distribusi adalah bagian pentingdari kegiatan pemasaran karena berhubungan
dengan pengiriman produk kepada seluruhkonsumen sesuai dengan waktu dan jam yangtelah ditetapkan.
Sistem Rantai Pasok Kelapa Sawit di Provinsi
Jambi
Jambi merupakan salah satu sentra perkebunan
kelapa sawit terbesar di Sumatra. Luas areaperkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi ialah574,514 Ha. Di Provinsi Jambi terdapat 33 PabrikKelapa Sawit (PKS) dengan 26 perusahaan (Tabel 1).
Tabel 1. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yangOperasional di Provinsi Jambi Tahun 2008
[Sumber: Pemerintah Provinsi Jambi, 2013]
Sistem rantai pasok di Provinsi Jambi dimulai dari
pemanenan Tandan Buah Segar (TBS). Aktivitaspanen yang dilakukan ialah diawali dengan kegiatanpotong buah. Kemudian TBS diangkut untukdikumpulkan. Pengangkutan biasa dilakukan denganmenggunakan angkong. Setelah TBS dikumpulkan
kemudian ditransportasikan ke pabrik denganmenggunakan truk jenis truk, wheel tractor, dan
dump truck. Proses produksi CPO diawali denganpenerimaan TBS dari kebun di Stasiun PenerimaanBuah. Selanjutnya, TBS ditimbang dan dibongkar
di loading ramp. TBS yang telah dibongkarselanjutnya di kirim ke stasiun perebusan (sterilizer)dan selanjutnya dikirim ke stasiun pemipilan
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
6/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
5
(stripper). Brondolan yang telah terpipil selanjutnyadiangkut ke bagian pengadukan/pencacahan(digester). Minyak sawit yang dihasilkan pada stasiun
pencacahan selanjutnya dimurnikan di stasiunpemurnian (clarifier). Setelah minyak sawitdihasilkan, selanjutnya ditransportasikan ke tangkitimbun. Dari tangki timbun selanjutnya minyak sawit
(crude palm oil) ini di kirim atau di transportasikanke konsumen. Konsumen CPO ini berasal dari dalammaupun luar negeri. Konsumen dalam negeribiasanya ialah perusahaan minyak goreng dan
perusahaan kosmetik. Sedangkan konsumen luarnegeri biasanya di ekspor ke India, Pakistan,
Bangladesh, Malaysia, Afrika, Jerman, Belanda,Singapura dan Cina.
Selama ini pengangkutan CPO dilakukan melalui duajalur, yaitu jalur darat dengan menggunakan truk
tangki pengangut CPO dan jalur laut yangmenggunakan kapal-kapal pengangkut CPO. Untukjalur darat biasanya menggunakan jalan LintasSumatera, sedangkan jalur laut dengan memanfaatkanbeberapa pelabuhan utama di kawasan SumateraTengah, antara lain Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan
Teluk Bayur sebagai pintu keluar untuk pengirimanCPO. Untuk pengangkutan antar pulau diarahkan ke
beberapa kota di Pulau Jawa, sedangkan tujuanekspor ke India, Pakistan, Bangladesh, Malaysia,Afrika, Jerman, Belanda, Singapura, dan Cina,memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi
(Ufron & Setijoprajudo, 2011).
Jalur darat digunakan untuk pengangkutan CPO dariprodusen ke pabrik pembuatan minyak goreng yangterdapat dalam satu pulau dan juga sebagai jalur
pengangkutan CPO ke pelabuhan. Jalur darat yangdigunakan adalah jalan Lintas Sumatera. Sedangkan
pelabuhan yang digunakan sebagai pintu keluar CPObaik untuk tujuan antar pulau maupun untuk tujuanekspor adalah Pelabuhan Teluk Bayur dan PelabuhanDumai (Ufron & Setijoprajudo, 2011).
Tujuan utama ekspor CPO dari Pelabuhan TelukBayur dan Pelabuhan Dumai adalah ke Malaysia,Afrika, Jerman, Belanda, Singapura, Thailand danIndia. Hal ini menyebabkan kegiatan ekspor melaluiPelabuhan Teluk Bayur dan Pelabuhan Dumaididominasi produk CPO.
Menurut Anthony & Govindarajan (2006),
merupakan variabel yang harus diperhatikan olehperusahaan karena mengidentifikasi faktor yang
mensukseskan usaha dan yang menghambatannya,dimana keadaan tersebut membutuhkan penanganan
secara cepat. Tujuan dari identifikasi faktor-faktorsukses adalah untuk membuat keputusan dalammenentukan variabel-variabel mana yang penting dan
variabel-variabel mana yang kurang penting dalammenunjang keunggulan kompetitif.
Berdasarkan hal tersebut, identifikasi faktor suksesmenjadi sangat penting dilakukan jika melihat isukeberlanjutan kelapa sawit saat ini. Identifikasi faktorsukses akan membantu para pemangku kepentingan
seperti petani, supplier, manufacturer, distributordanretailer dalam membuat keputusan sehingga isukeberlanjutan dapat dikelola dengan baik.
Hasil dan Pembahasan
Sistem rantai pasok kelapa sawit di Provinsi Jambiialah dimulai dari kebun, pabrik, tangki timbun dancustomer. Bagan rantai pasok kelapa sawit di provinsijambi dapat dilihat pada Gambar 2.
KEBUN KEBUN PABRIKTransportasi
Perusahaan Minyak
Goreng dan oleokimia
Dalam Negeri
Perusahaan Minyak
Goreng dan oleokimia
Luar Negeri
Tran
spor
tasi
1 2 3
Transportasi
4a 4b
Gambar 2. Rantai Pasok Kelapa Sawit di Jambi
Berdasarkan pemaparan mengenai rantai pasokkelapa sawit di Jambi pada Gambar 2, terdapat empat
wilayah utama rantai pasok di Provinsi Jambi.Keempat wilayah tersebut diantaranya kebun,
transportasi dari kebun ke pabrik, pabrik dantransportasi dari pabrik ke konsumen
Rantai Kebun
Adanya perizinan dan sertifikat tanah yang jelasmerupakan faktor sukses rantai pasok di kebun.Perizinan dan sertifikat tanah menjadi hal yangpenting karena dengan adanya sertifikat tanah danperizinan dapat mencegah timbulnya konflik antarpetani, perusahaan, penggusuran, dan lain
sebagainya.
Faktor sukses lainnya adalah adanya kepastian bahwapenggunaan lahan telah sesuai dengan rancangan
umum tata ruang wilayah provinsi/ kabupaten. Hal inimenjadi faktor sukses karena pembukaan lahan juga
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
7/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
6
harus mementingkan kepentingan umum yang berartimencegah pengalihfungsian hutan maupun tamannasional menjadi wilayah industri maupun
perkebunan. Dimana hal tersebut dapat menimbulkanberbagai dampak negatif seperti perubahan iklim,kurangnya daya serap air sehingga terjadi banjirmaupun kekeringan di sat musim kemarau.
Adanya kepastian bahwa lahan perkebunan bebasdari status sengketa juga merupakan faktor sukses.Hal tersebut dikarenakan kasus persengketaan lahan
dapat menimbulkan kerugian dari berbagai pihak,seperti kerusuhan yang berujung penembakan oleh
pihak keamanan yang pernah terjadi di ProvinsiJambi. Selain itu dengan persengketaan seluruhaktifitas di kebun menjadi terhenti.
Faktor sukses lainnya adalah perkebunan harus
memiliki status badan hukum yang jelas. Bentukbadan hukumnya antara lain seperti PerseroanTerbatas, Yayasan, Badan Usaha Milik Negara, danKoperasi. Adanya badan hukum yang jelas, seluruhkegiatan maupun aktivitas di kebun dapat berjalansebagaimana mestinya.
Pembukaan lahan yang harus berpedoman pada
kelestarian lingkungan dan meminimalisir terjadinyaerosi dan kerusakan tanah berdasarkan hasil AMDALjuga merupakan factor sukses di kebun. Hal tersebutdikarenakan pembukaan lahan yang tidak
memperhatikan hal tersebut dapat merusaklingkungan, menimbulkan bencana, bahkan komplainmasyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan.
Faktor sukses lainnya adalah pengelolaan kebun
harus dilakukan sesuai standard operating procedure(SOP) yang ada. Aktivitas yang tidak sesuai SOP
dapat menimbulkan kerugian bahkan menurunnyakualitas kelapa sawit. Sebagai contoh misalnyapembakaran pelepah kelapa sawit yang sembarangandapat menyebabkan kebakaran, pemberian pupuk
yang tidak sesuai akan memperlambat pertumbuhan
kelapa sawit. Sehingga dapat berimbas pada mutuTBS yang dihasilkan nantinya.
Faktor sukses di kebun lainnya adalah kegiatanpemanenan harus dilakukan tepat waktu dan dengancara yang benar. Jika pemanenan tidak dipanen tepat
waktu, maka buah kelapa sawit yang dihasilkan akankematangan dan akan berakibat kebusukan yang
artinya tidak dapat dipanen. Selain itu pemanenanjuga harus dilakukan dengan benar yang artinya harus
sesuai dengan prosedur yang ada. Hal ini dilakukanuntuk mencegah kerusakan pada TBS yang
dampaknya dapat mengurangi mutu TBS tersebut.
Sistem keamanan juga menjadi faktor sukses di
kebun. Berdasarkan permasalahan yang dialami diProvinsi Jambi, brondolan-brondolan kelapa sawitsering dicuri oleh oknum-oknum tertentu. Hal ini
akan menimbulkan kerugian yang besar jika tidakdiantisipasi dengan cepat. Pencurian brondolan akanmembuat hasil panen berkurang dan tidak sesuaidengan perencanaan yang di targetkan sehingga dapat
menimbulkan kerugian.
Sistem pengangkutan buah yang harus sesuai SOPjuga merupakan faktor sukses di kebun. Hal ini
dikarenakan jika pengangkutan dilakukan secarasembarang, maka dapat mengurangi mutu produk dan
kerugian, misalnya rusaknya buah dan brondolanyang tercecer.
Faktor sukses lainnya adalah adanya penerapan hasilAMDAL. Artinya perkebunan juga harus melakukan
pemantauan setiap saat mengenai dampak lingkunganyang terjadi. Sebab, jika dampak lingkungandibiarkan terus menerus dapat mengakibatkankerugian di berbagai pihak. Masyarakat adalah salahsatu contoh yang dirugikan oleh dampak lingkungantersebut. Misalnya banjir, kerusakan tanah, dan
rusaknya ekologi di sekitar perkebunan.
Adanya laporan hasil pemantauan dan pengelolaanlingkungan secara rutin kepada instansi berwenangjuga merupakan faktor sukses dikebun. Hal inidikarenakan banyaknya keluhan masyarakat yang
mengalami imbas dampak lingkungan meskipunperkebunan telah menerapkan hasil AMDAL. Olehkarena itu, laporan kepada instansi berwenang akanmengontrol pengelolaan lingkungan di perkebunan.
Faktor sukses lainnya adalah pengelolaan kebunmengikutsertakan penduduk asli. Hal ini dikarenakan
penduduk asli harus dipertahankan keberadaannya.Selain itu jika terdapat ganguan seperti gangguankeamanan yang disebabkan penduduk asli,permasalahan dapat diselesaikan dengan musyawarah.
Sehingga memudahkan akses dalam menyelesaikan
permasalahan.
Adanya kepastian TBS yang siap dipanen harussegera diangkut juga merupakan faktor sukses dikebun. Hal ini dikarenakan jika TBS tidak segeradiangkut akan menunda proses produksi di pabrik
dan menimbulkan kebusukan TBS yang berakibatkerugian.
Transportasi dari Kebun ke Pabrik
Transportasi dari kebun ke pabrik merupakan salah
satu rangkaian rantai pasok kelapa sawit. Banyak halyang membuat aktivitas rantai pasok kelapa sawitmenjadi terganggu karena keterlambatan pengiriman.
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
8/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
7
Oleh karena itu alat transportasi yang memadai danlayak pakai menjadi faktor sukses transportasi kelapasawit. Jika alat transportasi tidak memadai dan tidak
layak pakai, maka pengiriman barang akanmengalami keterlambatan diakibatkan truk yangmogok, ataupun kecepatan kendaraan yang tidakdapat dapat ditingkatkan.
Ketersediaan kapasitas pengangkutan juga menjadifaktor sukses transportasi kelapa sawit ke pabrik. Jikahasil panen melimpah sementara kapasitas
kendaraan/alat transportasi tidak mencukupi makaakan terjadi penundaan pengiriman yang dapat
menyebabkan penurunan mutu TBS karena TBSmembusuk. Untuk itu, ketersediaan kapasitaspengangkutan menjadi penting.
Faktor sukses lainnya adalah muatan kelapa sawit
yang diangkut harus sesuai dengan kapasitas trukpengangkut. Jika pengangkutan TBS kelapa sawitmelebihi kapasitas truk akan menimbulkan dampaknegatif seperti, truk yang terguling karena kelebihanmuatan, ketahanan truk yang menurun, dan terjadigangguan perjalanan seperti truk menyangkut pada
gardu-gardu jalan.
Selain itu adanya ban cadangan serta perlengkapanperbengkelan strandar juga menjadi faktortransportasi kelapa sawit. Hal ini mengantisipasiterjadinya pecah ban dan mogoknya kendaraan. Jika
ban yang pecah dan kendaraan yang mogok tidakdapat diantisipasi dengan cepat dapat menyebabkankualitas TBS menuruk karena dapat membusukselama dalam perjalanan.
Pemeriksaan kendaraan oleh teknisi sebelummelakukan kegiatan transportasi juga merupakan
faktor sukses transportasi kelapa sawit. Jikakendaraan yang tiba-tiba mengalami penurunankinerja karena oli tidak diganti ataupun rem yangblong dapat menyebabkan kecelakaan yang dapat
menimbulkan kerugian di berbagai pihak seperti
pengguna jalan, perusahaan, dan keterlambatanpengiriman, dan membusuknya TBS.
Keadaan infrastruktur jalan yang ada merupakanfaktor sukses transportasi kelapa sawit di Jambi.Infrastruktur jalan menjadi faktor penting karena
terdapat banyak kerusakan jalan lintas Sumatra yangmengakibatkan kemacetan dan menyebabkan
keterlambatan pengiriman bahkan TBS yangmembusuk. Jika tidak diantisipasi dengan cepat maka
akan menyebabkan kerugian.
Adanya proses pemeriksaan berat kelapa sawit ketikasampai di pabrik juga merupakan faktor sukses. Halini dikarenakan jumlah TBS yang diterima di pabrik
harus sesuai dengan jumlah TBS yang dikirim darikebun. Jika tidak sesuai berarti terdapatpenyelewengan yang terjadi selama transportasi yang
dilakukan oleh sopir yang dapat mengakibatkankerugian perusahaan.
Pabrik.
Pabrik merupakan tempat proses produksi CPOberlangsung. Jika seluruh aktifitas di pabrik tidakdilakukan sesuai dengan standar, maka akan terjadi
kerugian. Beberapa faktor sukses di pabrik yangdikaji akan dipaparkan sebagai berikut.
Adanya kepastian bahwa TBS yang diterima adalahsesuai dengan persyaratan merupakan faktor suksesyang ada di pabrik. Hal ini dikarenakan jika TBSyang diterima telah busuk, ataupun tidak sesuai
dengan persyaratan maka akan mempengaruhikualitas CPO yang dihasilkan. Oleh karena itu TBSyang diterima harus dipastikan sesuai denganpersyaratan.
Selain itu, adanya perencanaan produksi merupakan
faktor sukses yang penting untuk dilakukan dipabrik. Hal itu karena dengan adanya perencanaan
maka seluruh kegiatan produksi akan dilakukansesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Jika tidakdilakukan perencanaan, maka akan terjadi produksiyang berlebihan sehingga timbul banyak persediaan.
Selain itu tangki timbun yang digunakan untukmenampung persediaan tidak dapat lagi menampungCPO. Oleh karena itu perencanaan produksi menjadifactor sukses di pabrik.
Faktor sukses lain di pabrik adalah peralatan danmesin-mesin produksi harus terawat dan mencapai
kesesuaian produk dan efisiensi. Hal ini menjadifaktor sukses karena jika proses produksi terhentikarena kerusakan mesin yang diakibatkan mesin tidakterawat akan menimbulkan kerugian. Kerugian yang
dapat ditimbulkan diantaranya adalah TBS
membusuk, keterlambatan pengiriman CPO dan tidakdapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu.
Limbah pabrik harus dikelola sesuai denganketentuan yang berlaku juga merupakan faktor suksesaktivitas di pabrik. Limbah pabrik yang tidak dikelola
dapat menyebabkan kerugian di berbagai kalangan.Salah satu pihak yang dirugikan adalah masyarakat
sekitar. Limbah yang tidak dikelola akanmenimbulkan bau tidak sedap, kerusakan ekologi,
pencemaran sungai, dan rusaknya ekologi disekitarpabrik. Jika limbah tidak dikelola akan menggaggu
aktivitas produksi karena sewaktu-waktumasyarakat dapat menuntut akan dampak lingkunganyang diterimanya.
-
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
9/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
8
Faktor sukses lainnya di pabrik adalah adanyalaporan pemanfaatan limbah cair kepada instansi
yang berwenang. Jika tidak ada laporan pemanfaatanlimbah cair, maka akan mudah bagi oknum-oknumtertentu untuk melakukan penyelewengan denganmembuang limbah secara sembarang yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan yang berimbaspada masyarakat.
Transportasi dari Pabrik ke Konsumen
Transportasi dari pabrik ke konsumen merupakan
akhir dari rangkaian rantai pasok kelapa sawit.Banyak hal yang membuat aktivitas rantai pasokkelapa sawit menjadi terganggu karena keterlambatanpengiriman jumlah pengiriman tidak sesuai denganjumlah permintaan. Salah satu faktor sukses dalam
transportasi CPO dari pabrik ke konsumen adalah alattransportasi yang memadai dan layak pakai. Karenajika alat transportasi tidak memadai dan tidak layakpakai, maka pengiriman barang akan mengalamiketerlambatan diakibatkan truk yang mogok, ataupunkecepatan kendaraan yang tidak dapat dapat
ditingkatkan.
Ketersediaan kapasitas pengangkutan juga menjadifaktor sukses transportasi kelapa sawit dari pabrik kekonsumen. Jika kapasitas kendaraan/alat transportasitidak mencukupi maka akan terjadi penundaan
pengiriman CPO sehingga dapat menyebabkankonsumen komplain akan keterlambatan pengiriman.
Adanya ban cadangan serta perlengkapanperbengkelan strandar juga menjadi faktor sukses
transportasi kelapa sawit. Antisipasi terjadinya pecahban dan mogoknya kendaraan menjadi hal yang
penting dalan perjalanan. Jika terjadi ban yang pecahdan kendaraan yang mogok maka juga akanmenyebabkan keterlambatan pengiriman kekonsumen.
Faktor sukses lainnya adalah pemeriksaan kendaraanoleh teknisi sebelum melakukan kegiatan transportasijuga merupakan faktor sukses transportasi kelapasawit. Jika kendaraan yang tiba-tiba mengalamipenurunan kinerja karena oli tidak diganti ataupunrem yang blong dapat menyebabkan kecelakaan yang
dapat menimbulkan kerugian di berbagai pihakseperti pengguna jalan, perusahaan, dan
keterlambatan pengiriman ke konsumen.
Selain itu, keadaan infrastruktur jalan yang adamerupakan faktor sukses transportasi kelapa sawit di
Jambi. Infrastruktur jalan menjadi faktor sukseskarena terdapat banyak kerusakan jalan lintasSumatra yang mengakibatkan kemacetan dan
menyebabkan keterlambatan pengiriman CPO. Jadi,infrastruktur jalan di wilayah lintas Sumatra perludiperbaiki untuk kelancaran aktivitas transportasi
CPO. Kegiatan perbaikan jalan ini dapat dilakukandengan bekerjasama dengan pemerintah
Adanya proses pemeriksaan jumlah berat CPO yang
di terima oleh konsumen juga merupakan faktorsukses. Hal ini dikarenakan jumlah CPO yangditerima konsumen harus sesuai dengan jumlah CPOyang dikirim dari pabrik. Jika tidak sesuai berarti
terdapat penyelewengan yang terjadi selamatransportasi yang dilakukan oleh sopir yang dapat
mengakibatkan kerugian perusahaan.
Kesimpulan
Faktor-faktor sukses dari sistem rantai pasok kelapa
sawit yang berkelanjutan di Provinsi Jambi sangatdiperlukan untuk meningkatkan daya saing minyaksawit mentah di pasar internasional. Keseimbanganperhatian dan perlakukan terhadap faktor-faktorsukses harus mengacu pada prinsip-prinsip dasarkeberlanjutan. Faktor-faktor sukses keberlanjutan dari
rantai pasok kelapa sawit di Jambi banyak ditemukanpada rantai kebun. Faktor sukses yang telah
didapatkan dapat digunakan dalam prosespengambilan keputusan yang telahmempertimbangkan isu berkelanjutan. Penelitianlanjutan dapat dilakukan dengan menentukan
Faktor-faktor sukses kunci dari sistem rantai pasokkelapa sawit di Provinsi Jambi.
Ucapan Terima kasih
Penelitian ini didanai oleh Program Penelitian HibahBersaing DP2M DIKTI, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI dengan kontrak Nomor: Dipa-023.04.2.415061, tanggal 5 Desember 2012.
Referensi
Anthony, R & Govindarajan, V. Management ControlSystem 12th Edition. Terjemahan KurniawanTjakarawan & Krista. Jakarta: Salemba Empat (2006)
Bassar, R.S. (31 oktober 2011). PKS Tidak Lagi BeliTBS Petani. Jambi Independent, diakses pada 14 Juni
2013 darihttp://www.jambi-independent.co.id (2001)
Chopra, S. & Meindl, P. Supply Chain Management:Strategi, Planning, and Operation 2nd Edition. New
Jersey: Pearson Prantice Hall (2004)
Hadiguna, R. A. Manajemen Rantai Pasok MinyakSawit Mentah.Journal of Logistic and Supply ChainManagement. 2 (1): 12-23 (2009)
http://www.jambi-independent.co.id/http://www.jambi-independent.co.id/http://www.jambi-independent.co.id/http://www.jambi-independent.co.id/ -
7/25/2019 2013.06.16 Rah_nurul_faktor Sukses Untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi
10/10
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013
9
Hadiguna, R. A. Perancangan Sistem PenunjangKeputusan Rantai Pasok dan Penilaian Risiko Mutu
Pada Agroindustri Minyak Sawit Kasar. Disertasi.Institut Pertanian Bogor, Bogor (2010)
Hadiguna, R. A. Model Penilaian Resiko Berbasis
Kinerja untuk Rantai Pasok Kelapa SawitBerkelanjutan di Indonesia. Jurnal TeknikIndustri.14(1): 13-24 (2012)
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian.(2011). Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia. KementrianKoordinator Bidang Perekonomian: Jakarta.
Muhammad, Djibril. (16 Januari 2011). Bentrok diJambi Enam Warga Tertembak Polisi. Republika,
diakses pada 14 Juni 2013, darihttp://www.republika.co.id (2011)
Pujawan, I. N. Supply Chain Management EdisiPertama. Guna Widya: Surabaya (2005)
Sayuti, E. Perancangan Sistem Pengukuran KinerjaSustainable Supply Chain Crude Palm Oil (CPO).
Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri, FakultasTeknik, Universitas Andalas (2011)
Supriyadi, Edi. (17 Maret 2013). Warga pertanyakan
sikap diam Pemkab Batanghari soal pencemaran PTDMP. Antara News, diakses pada 14 Juni 2013 , darihttp://jambi.antaranews.com(2013)
Ufron, M & Setijoprajudo. Studi Penentuan LokasiPelabuhan CPO Ekspor dari Wilayah Sumatra
Tengah.Jurusan Teknik Perkapalan FakultasTeknologi Kelautan ITS: Surabaya (2011).
Wibisono, B. K. (15 Februari 2010). Petani KelapaSawit Menolak Panen, Buang Panenan. Antara News,
diakses pada 14 Juni 2013 , darihttp://www.antaranews.com(2010)
Wsn. (10 April 2013). Kelestarian Hutan Terancam.Jambi Ekspres News, diakses pada 14 Juni 2013 ,darihttp://www.jambiekspres.co.id (2013)
http://www.republika.co.id/http://www.republika.co.id/http://jambi.antaranews.com/http://jambi.antaranews.com/http://www.antaranews.com/http://www.antaranews.com/http://www.jambiekspres.co.id/http://www.jambiekspres.co.id/http://www.jambiekspres.co.id/http://www.jambiekspres.co.id/http://www.antaranews.com/http://jambi.antaranews.com/http://www.republika.co.id/