1_sdi ch 3 4 6 9 10 resume comment

18
TUGAS INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL Resume IDS Cookbook CH 3,4, 6, 8 dan 10 Dosen Pengampu : Dr. Heri Sutanta Disusun oleh : Hesti Nur Septa Anggraini Mahasiswa Fast Track 2014 PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

Upload: hesti-nur-septa-anggraini

Post on 06-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SDI

TRANSCRIPT

Page 1: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

TUGAS INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

Resume IDS Cookbook CH 3,4, 6, 8 dan 10

Dosen Pengampu :

Dr. Heri Sutanta

Disusun oleh :

Hesti Nur Septa Anggraini

Mahasiswa Fast Track 2014

PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK GEOMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

SEPTEMBER 2015

Page 2: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

CHAPTER 3 : DESKRIPSI DATA GEOSPASIAL

Seringkali kita mendengar bahwa informasi sangatlah penting. Hal itu tidak demikian apabila informasi yang disimpan sangat banyak dan sulit diorganisir. Seharusnya dibutuhkan sebuah dokumen asli yang berguna untuk kepentingan di masa mendatang. Dokumen asli tersebut sering disebut dengan metadata.

Metadata memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

1. Metadata membantu mengatur dan memelihara investasi organisasi, selain itu metadata juga menyediakan informasi mengenai data organisasi dalam bentuk katalog.

2. Metadata yang terkoordinir mengurangi duplikasi dengan memastikan ketersediaan data.3. Pengguna dapat mengalokasikan seluruh geospasial yang tersedia dan mencocokkannya

dengan data yang relevan dalam area tertentu.4. Kumpulan metadata dibangun berdasarkan prosedur manajemen data geospasial5. Pelaporan metadata deskriptif mempromosikan ketersediaan data geospasial di luar

komunitas data geospasial tradisional.6. Penyedia data diizinkan untuk mempromosikan ketersediaan data mereka dan dapat

terhubung ke layanan seperti peta web, citra yang berhubungan dengan dataset yang spesifik.

Terdapat 3 tingkatan dalam metadata, yaitu :

1. Discovery metadata : Jumlah minimum informasi yang dibutuhkan untuk menyediakan kebutuhan data.

2. Eksplorasi metadata : Level ini menyediakan informasi yang cukup untuk memastikan bahwa data cocok dengan tujuan tertentu. Setelah penemuan maka diperlukan set data individu dan metadata yang lebih komprehensif dan spesifik.

3. Eksploitasi metadata : Level ini meliputi properti yang dibutuhkan untuk mengakses, mentransfer, menginterpretasi dan menerapkan data dalam aplikasi akhir. Level metadata seringkali meliputi detail kamus data, skema data, karakteristik geometrik dan proyeksi dan parameter lain yang bermanfaat untuk manusia maupun mesin dalam data geospasial.

Keterkaitan antara data geospasial dan metadata

Dalam prakteknya, kebanyakan metadata saat dikumpulkan di tingkat kumpulan data, dan entri metadata di katalog mengacu pengguna ke lokasi untuk akses. Semakin canggih penyedia data geospasial semakin rinci dan canggih untuk mendapatkan informasi. Standar metadata seperti ISO 19115 memungkinkan berbagai tingkat metadata abstraksi, dan katalog layanan juga perlu mengakomodasi kekayaan ini tanpa membingungkan pengguna dalamnya kompleksitas.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 2

Page 3: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

Beberapa standar metadata geospasial antara lain : The Content Standard for Digital Geospatial Metadata, U.S.1994 yaitu standar nasional metadata spasial untuk mendukung pengembangan Infrastruktur Data Spasial Nasional. Standar ini telah diadopsi oleh negara US, Kanada, UK melalui National Geographic Data Framework (NGDF). A-CEN Pre-standard diadopsi pada 1998 berupa inisiatif standar dari The Australian and New Zealand Information Council (ANZLIC) yang mempromosikan satu set metadata yang terbatas sebagai Inti Metadata. ISO 19115 yaitu standar ISO yang dipublikasikan tahun 2003. Sebagian besar standar yang sudah ada masing-masing sudah memiliki kesepakatan dan forum diskusi internasional sudah memastikan bahwa standar ISO sudah mengakomodasi sebagian besar kebutuhan internasional. ISO 19115 menyediakan model abstrak dan logika untuk mengorganisir metadata geospasial.

Langkah-langkah dalam membuat metadata antara lain :

1. Medefinisikan secara tepat data apa yang akan didokumentasi2. Mengumpulkan dataset3. Membuat file digital yang mengandung metadata menggunakan format standar4. Memeriksa struktur syntactic pada file dan memodifikasi susunan informasi dan

mengulang hingga struktur syntactic tersebut benar.5. Mengulas isi dari metadata, memverifikasi informasi yang mendeskripsikan

subyek data secara lengkap dan benar.

Komentar :

Chapter tersebut memuat mengenai pengenalan metadata, tingkatan metadata, standar metadata hingga keterkaitan antara metadata dengan data geospasial. Dari penjabaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa metadata memegang peran yang krusial terhadap kelengkapan data geospasial. Di masa yang akan datang, data dapat diperbarui, dimodifikasi, ditransfer dari satu instansi ke instansi lain. Oleh karena itu, kehadiran metadata sangat penting supaya karakteristik data asli tidak hilang.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 3

Page 4: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

CHAPTER 4 : KATALOG DATA GEOSPASIAL

Chapter 4 menjelaskan mengenai katalog geospasial yang disajikan sebagai deskripsi umum pengelolaan data spasial dalam standar pencarian multiserver sehubungan dengan metadata. Jumlah informasi yang berkaitan dengan posisi/lokasi menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut meliputi kemampuan untuk menemukan dan mengakses sumber daya geografis data untuk dalam visualisasi, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Hal tersebut juga merupakan persyaratan untuk mendukung kemajuan masyarakat di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.

Ketersediaan dan kelengkapan katalog geospasial tidak dapat lepas dari metadata. Katalog menyediakan informasi mengenai referensi, akses ke data, mekanisme pemesanan, grafis peta dan penggunaan detail lainnya. Informasi-informasi tersebut dapat dimasukkan melalui entri metadata. Metadata menyediakan informasi mengenai karakteristik dan asal usul data. Peran metadata antara lain mendokumentasikan lokasi informasi, mendokumentasikan isi dan struktur dari informasi, menyediakan informasi rinci tentang penggunaan yang tepat kepada pengguna akhir.

Dalam pelayanan catalog dan infrastruktur data spasial, terdapat beberapa posisi SDM dimana masing-masing posisi memiliki tanggung jawab. Beberapa posisi yang dimaksud adalah originator metadata entry yang bertugas menghasilkan elemen metadata yang sebangun dengan akurat sehingga isi informasi dapat dideskripsikan, contributor faktor bertugas menyediakan satu atau lebih metadata dalam sebuah catalog, faktor administrator bertugas mengelola metadata supaya dapat diakses oleh pengguna, faktor user bertugas mendefinisikan kriteria secara geografis, dan gateway manager yang bertugas mengembangkan, memandu dan memelihara kemampuan pencarian terdistribusi antar pengguna komunitas.

Layanan catalog memiliki asumsi bahwa data tidak hanya digunakan oleh satu pihak, melainkan memiliki beberapa tingkat kepemilikan dan partisipasi, sehingga memungkinkan adanya pertukaran data. Di samping itu, lingkungan manajemen yang dinamis membuat sinkronisasi metadata semakin sulit. Terkadang dijumpai masalah seperti "404: File tidak ditemukan". Hal ini dapat disebabkan karena ketika dokumen telah pindah atau berubah, padahal metadata dan data dikelola bersama-sama dalam satu database. Untuk mencegah hal tersebut, metadata dimasukkan dalam format encoding untuk memungkinkan pertukaran metadata tanpa kehilangan konteks atau konten informasi.

Umumnya, server katalog biasanya dipasang pada tingkat organisasi yang sesuai dengan sifat data atau metadata, konteks organisasi, dan tingkat di mana katalog dapat didukung secara operasional. Model konsorsium adalah salah satu katalog metadata tunggal yang dibangun dan dioperasikan pada satu lokasi dan dibagi oleh beberapa organisasi dalam disiplin umum atau konteks geografis. Metadata yang diekspor dari kontributor dan diteruskan ke situs umum di mana metadata tersebut dapat dievaluasi, dimuat, dan membuat publik diakses. Model ini dapat bekerja dengan baik walaupun terdapat personil dan kendala akses komputer.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 4

Page 5: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

Selain model konsorsium, terdapat model perusahaan yaitu model yang memungkinkan personil dan sumber daya jaringan difokuskan pada pengembangan dan pengelolaan layanan tunggal dan komputer dalam sebuah organisasi. Beberapa kebijakan harus ditetapkan dalam organisasi untuk koleksi dan propagasi dari metadata ke host perusahaan. Model ini cocok untuk organisasi yang terbatas.

Untuk organisasi yang memiliki akses terbatas ke komputer, jaringan, metadata bisa diproses, dicetak dan didistribusikan sebagai katalog kertas. Harga pencetakan dan distribusi mungkin signifikan tapi pembaca yang banyak didapatkan melalui perpustakaan dan organisasi yang berhubungan dengan data spasial dan pengambilan keputusan. Apabila layanan internet disediakan untuk umum tapi jaringan/bandwidth yang disediakan terbatas, maka katalog individu mendukung metadata dari katalog cermin.

Sebuah layanan katalog harus memenuhi persyaratan antara lain mendapat dukungan dari protokol standar misal ISO 23950 untuk pencarian dan pengambilan pada server Internet yang dapat diakses.; terdapat keterkaitan pada manajemen data yang mendukung query multi-bidang teks, numeric, konstruksi AND dan OR, dan dapat kembali entri secara terstruktur menjadi sebuah laporan yang diminta dalam HTML, XML, dan teks.; memiliki kemampuan untuk menerjemahkan struktur dalam manajemen metadata dengan menggunakan kosakata nasional maupun internasional; kemampuan untuk menambah, memperbarui dan menghapus entri metadata dalam sistem manajamen metadata.

Beberapa implementasi dalam software diantaranya dikembangkan oleh U.S Federal Geographic Data Committee meliputi pengembangan database dokumen XML dan server ISO 23950 yang mendukung Profil GEO untuk digunakan pada Windows dan UNIX platform. Selain U.S Federal Geographic Data Committee, terdapat juga ISITE yang mendukung jenis dokumen sesuai dengan ANZLIC (Australia / Selandia Baru), Directory Format Interchange (DIF), federal Geographic Komite Data (FGDC). Beberapa layanan katalog komersial yang mendukung OpenGIS Consortium Versi 1.0 dengan Profil web melalui ISO 23950 yang tersedia di pasar saat ini.

Komentar :

Chapter di atas menerangkan peranan metadata dalam katalog geospasial. Metadata yang lengkap membuat katalog yang disajikan juga semakin lengkap. Di beberapa negara maju, sudah diterapkan beberapa software yang memenuhi standar tertentu untuk mendukung metadata seiring makin kompleksnya manajemen pengelolaan data geospasial.

Di Indonesia, tingkat kesadaran melengkapi metadata masih rendah. Walaupun terlihat sepele, metadata harus diisi dengan lengkap dan detil supaya dalam penyajian catalog geospasial juga baik. Indonesia juga belum mengadopsi standar ISO untuk pembuatan metadata geospasialnya. Indonesia masih menggunakan Content Standards for Digital Geospatial Metadata yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC). Standar ini berisi sekumpulan istilah dan definisi umum untuk mendokumentasikan spasial digital.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 5

Page 6: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

CHAPTER 6 : AKSES MENUJU DATA GEOSPASIAL

Sebuah elemen kunci dari infrastruktur data spasial di masa depan adalah kemampuan memenuhi permintaan layanan berdasarkan penemuan dan akses real-time ke geoprocessing online dan layanan terkait. Sebuah layanan akses data menyediakan akses jaringan untuk penyimpanan data set. Data set ditemukan dan diakses melalui query metadata dari klien katalog ke layanan katalog data. Data set dapat divisualisasikan dan diakses melalui layanan peta dalam website, yang juga melengkapi layanan katalog data.

Beberapa standar yang mengatur layanan akases geospasial dan digunakan secara internasional antara lain

a. ISO / TC211 : Standar yang bertujuan untuk membangun satu set terstruktur standar untuk informasi mengenai objek atau fenomena yang langsung atau tidak langsung terkait dengan lokasi relatif terhadap Bumi. Standar-standar ini dapat menentukan, untuk geografis informasi, metode, alat dan layanan untuk manajemen data (termasuk definisi dan deskripsi), memperoleh, pengolahan, analisis, mengakses, menyajikan dan mentransfer data seperti di bentuk elektronik digital / antara pengguna yang berbeda, sistem dan lokasi (http://www.isotc211.org).

b. ISO SQL / MM : Standar yang mendefinisikan multimedia dan objek aplikasi spesifik dan metode terkait (paket obyek) menggunakan berorientasi objek- fitur di SQL3 (ISO / IEC Proyek 1.21.3.4). SQL / MM disusun sebagai standar multi-bagian. Bagian dari ISO SQL/MM adalah kerangka, Full-Text, Tata Ruang, Fasilitas General Purpose dan Gambar.

c. Open GIS Consortium (OGC): Tahap awal OGC disponsori oleh Web Mapping Test (WMT) yang berhasil melakukan "pemetaan Web" data spasial. Encoding berbasis XML Skema (Geografi Markup Language atau GML) untuk fitur sederhana OGC juga output penting dari TESTBED yang proses. Publikasi OGC Web Service Fitur (WFS) mendukung OGC "Fitur Model"

Dengan demikian orang akan menerima sebuah array atau permukaan nilai data bukan warna nilai-nilai. Hal ini berguna untuk menjaga nilai data di balik mentah citra, informasi jarak jauh lainnya, atau permukaan lainnya secara terus menerus dalam berbagai data (misalnya ketinggian, suhu, konsentrasi konstituen).

Salah satu masalah umum dengan akses online untuk data melalui satu infrastruktur adalah berbagai kebijakan dan praktek di menempatkan oleh berbagai penjaga data. Dalam rangka mendukung kebijakan akses yang berbeda ini salah satu pendekatan adalah untuk mengembangkan layanan untuk mendukung paradigma dasar yang berbeda. Kasus-kasus ini meliputi:

a. Penyedia yang membatasi akses ke pengguna tertentu akan mendapat manfaat dari pengguna umum otentikasi / otorisasi jasa;

b. Penyedia yang biaya untuk data atau layanan akan mendapat manfaat dari layanan perdagangan elektronik;

c. Penyedia yang mendistribusikan data gratis akan mendapat manfaat dari mekanisme murah (waktu dan uang) untuk mendistribusikan data.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 6

Page 7: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

Salah satu contoh layanan untuk mendukung paradigma saat ini adalah GeoGratis yang menyediakan layanan umum untuk mendukung distribusi data geospasial tersedia secara bebas. GeoGratis menyediakan jalur akses ftp / web tunggal di mana konsumen bisamenemukan dan download data set tersedia secara bebas. Sebagai layanan online umum GeoGratis dapat dilihat dari berbagai perspektif.

GeoGratis membuat banyak jenis data geospasial tersedia untuk konsumen. Data ini tersedia dalam lingkup nasional atau lokal, raster atau vektor, atau saat ini atau warisan data. Set data nasional skala kecil biasanya dibuat tersedia untuk umum. Contohnya adalah peta dasar dari Atlas Nasional Kanada tersedia untuk di-download. Selain itu banyak data set kerangka skala nasional yang tersedia melalui GeoGratis. Dengan menawarkan download kemampuan dasar GeoGratis mendukung berbagai jenis data, termasuk raster, vektor dan tabular.

Set data memiliki beberapa ukuran pemotongan biaya. GeoGratis menyediakan fasilitas untuk membuat data tersedia meskipun tanpa dukungan latar belakang. Selain bebas tersedia, data GeoGratis menyediakan layanan bernilai tambah. Sebagai layanan dasar GeoGratis menyediakan download data yang tersedia secara bebas. Layanan dasar lainnya yaitu adanya penemuan data yang tersedia melalui pencarian, evaluasi data set melalui metadata rinci dan visualisasi. Selain itu, layanan tambahan yang disediakan untuk mendukung data download termasuk subsetting data, proyeksi ulang dan reformating untuk semua jenis data tersedia melalui GeoGratis.

GeoGratis menawarkan model distribusi data dengan biaya minimal. Sejak GeoGratis disediakan sebagai salah satu dari banyak umum jasa pendukung akses data, model distribusi ini tidak menghalangi model lain, yaitu, akses pribadi atau fee based akses. Demikian pula, GeoGratis tidak menegaskan bahwa semua data harus tersedia secara bebas, tetapi menyediakan layanan yang efektif untuk data tersedia secara bebas. Salah satu contoh dari hal ini adalah Atlas Nasional Kanada data digital. Awalnya data ini dijual untuk biaya nominal. Namun itu tidak membuktikan biaya yang efektif untuk melanjutkan strategi ini karena biaya penjualan dan data pendukung yang dibandingkan. Oleh karena itu strategi penghindaran biaya diadopsi dimana data ditempatkan pada GeoGratis untuk download gratis dan dukungan telah dihapus. Adanya akses dengan cara lain (seperti distribusi data pada CD) yang tersisa untuk masyarakat sektor swasta nilai tambah. Hasilnya adalah peningkatan dramatis dalam akses dan penggunaan data ini.

Komentar :

Beberapa standar dalam penyelenggaraan akses terhadap geospasial sudah ditetapkan dan digunakan secara internasional. Salah satu aplikasi dalam penyelenggaraan data geospasial adalah geogratis. Geogratis menyediakan layanan efektif untuk berbagi data namun Geogratis tidak didukung dengan penyediaan latar belakang data. Padahal data yang disediakan secara bebas harus memiliki kualitas yang bagus, salah satunya adalah adanya latar belakang dari data tersebut. Hal ini didukung dengan keseimbangan antara biaya penyediaan data dengan data yang disajikan. Saya sependapat bahwa tidak semua data bisa didapatkan secara bebas dan cuma-cuma, misalnya metadata yang lengkap disertai teknologi untuk memperbarui metadata.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 7

Page 8: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

CHAPTER 8 : KEBIJAKAN EKONOMI DAN HUKUM DALAM MENGATUR DATA GEOSPASIAL

Beberapa masalah hukum muncul ketika mengimplementasikan data spasial, termasuk IDS. Adanya hak kekayaan intelektual (HKI) yang mengatur akses ke dan penggunaan data spasial, yang meliputi hak cipta, paten perangkat lunak dan algoritma, dan perlindungan basis data, di mana orang-orang yurisdiksi perlindungan tersebut ada dalam hukum.

Kekeliruan data adalah fenomena baru dalam hal undang-undang yang berlaku sebelum berargumen di pengadilan. Meskipun undang-undang bervariasi dari satu negara ke negara lain, secara umum, kekeliruan untuk data dapat muncul dalam empat bidang yaitu kesalahan di lokasi meliputi pengukuran atau manipulasi data, kesalahan dalam menyatakan data bebas dari kesalahan; misalnya, grafis menampilkan data pada skala yang salah, sehingga menyesatkan pengguna (bahkan jika dilakukan secara tidak sengaja), ancaman yang disebabkan penggunaan yang tidak disengaja atau tidak dan yang seharusnya dapat dicegah oleh provider dan pelanggaran hak cipta atau perlindungan IP lainnya.

Kekeliruan menurut Westell dan Klinkenberg yaitu pelanggaran kontrak termasuk pelanggaran jaminan tersurat dan tersirat, lalai, pelanggaran kewajiban hukum mengenai undang-undang perlindungan konsumen, kelalaian muncul jika bahaya, kerugian atau kerusakan hasil ketika pemasok gagal untuk melakukan perawatan yang wajar untuk standar biasanya diterima dalam situasi yang sama. Sewajarnya telah didefinisikan dalam undang-undang dan oleh pengadilan untuk banyak situasi. Cacat yang menyebabkan kekeliruan tersebut meliputi kesalahan desain dan kekeliruan pemasaran; misalnya, pengguna potensial terkemuka untuk percaya bahwa produk atau jasa yang cocok untuk tujuan yang mereka tidak. Pembuat peta dan pengguna peta telah ditemukan lalai dalam kasus pengadilan terakhir, meskipun kasus tersebut yang cukup jarang terjadi.

Kebijakan HukumDalam pengiplementasian infrastruktur informasi, kebijakakan hukum masih berperan untuk mengatur beberapa hal terkait penggunaan data spasial. Hal yang diatur oleh kebijakan hukum, yaitu :

1. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)Beberapa hal yang diatur didalam HKI adalah hak cipta, hukum perlindungan database, dan paten untuk algoritma atau metodologi yang berdampak pada penggunaan data spasial.

2. Copyright.3. Perlindungan Hukum Database.4. Hak Paten.

Selain aturan hukum, perizinan juga sangat diperlukan dalam penyusunan infrastruktur informasi. Perizinan biasanya didukung oleh adanya hukum yang mengatur hal tersebut baik berskala reginoal, nasional maupun internasional. Perizinan juga megatur kebijakan

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 8

Page 9: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

penggunaan open source. Perizinan juga dapat memberikan perlindungan yang berbeda dalam yurisdiksi hukum yang berbeda dan bahkan dalam hal jenis produk dan jasa dalam satu negara.

Kebijakan Ekonomi

Kebijakan ekonomi dalam penyusunan infrastruktur informasi, terkait dengan beberapa hal, yaitu

a. Analisis Keuntungan : untuk memeriksa proyek-proyek dan program, serta menemukan metodologi yang cocok untuk menerapkan infrastruktur informasi dari segi biaya dan keuntungan.

b. Sejarah Keuntungan : dilakukan untuk melakukan pengkajian terkait biaya dan keuntungan dari implementasi infrastruktur data.

c. Pembiayaan Infrastruktur Data : Belanda dan Kanada merupakan negara yang telah menyediakan secara khusus dana untuk penyelenggaraan infrastruktur data spasial. Belum banyak negara yang mengadakan pembiayaan khusus, hal ini disebakan karena perbedaan pemikiran terkini tentang manfaat pengembangan infrastruktur tersebut dan kecepatan dampak implementasi tersebut dirasakan oleh masyarakat.

Komentar :

Keberadaan peraturan sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan geospasial memiliki peran penting mengingat data geospasial sangat dinamis (artinya dapat ditransfer, diubah, dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan instansi). Peraturan tersebut juga berfungsi sebagai kontrol dan sanksi apabila data tersebut dimodifikasi oleh pihak-pihak yang tidak berwenang dan tidak memiliki kompetensi.

Data yang baik adalah data yang memiliki metadata yang lengkap. Data yang memuat informasi krusial untuk kepentingan umum sebaiknya diawasi oleh pihak yang berkompeten, setiap alur perubahan data/history data dicatat dan proses transfer data tidak dilakukan secara sembarangan.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 9

Page 10: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

CHAPTER 10 : STANDAR UNTUK INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

Dalam istilah sosial yang luas, IDS didefinisikan sebagai jaringan dari kolaborasi. Jaringan teknis termasuk standar penggunaan yang efektif. IDS memungkinkan akses dan pertukaran antar sumber data geospasial. Masalahnya adalah terlalu banyak aktifitas IDS yang beroperasi sebagai aplikasi independen. Interoperablity di memerlukan perjanjian independen IDS pada yang standar digunakan, apa versi standar yang diberikan digunakan, dan sebagainya. Tanpa adanya perjanjian, akan ada batasan menerapkan global IDS virtual (GIDS).

Pada tahun 2005, setahun setelah NGA (National Geospatial Intelligence Agency) mengumumkan persetujuan terhadap spesifikasi dasar OGC spatial data infrastructure (IDS 1.0). Masalah dari NGA adalah pertimbangan dan penentuan dasar yang actual dari standar tersebut (termasuk versinya) dan ketergantungan antar standar. Sejauh ini, belum ada referensi umum untuk mendefinisikan jaringan kerja sebagaimana standar-standar bekerjasama dan memungkinkan standar berbasis IDS.

Sebuah rangkaian IDS yang terkoordinasi dimaksudkan untuk mengelola kompleksitas dari standar yang tersedia dan perubahan versi dan mendorong solusi yang kompatibel secara global. Dasar pemikiran dari rangkaian IDS tersebut adalah sebagai berikut :

1. KompleksitasHampir 100 standar diidentifikasi sebagai bagian dari arsitektur dan penyebaran solusi

geospasial interoperable, termasuk berbagai standar di bidang teknologi informasi dan komunikasi masyarakat. Pemilihan arsitektur teknis yang tepat dapat menjadi sesuatu yang membingungkan, dan seleksi mandiri dari standar dapat menyebabkan tidak kompatibel antara implementasi IDS yang berdekatan.

Standar berkembang dan berubah berdasarkan kebutuhan baru dan pengalaman implementasi. Terlalu sering perubahan thse jarang berkoordinasi dengan perubahan standar normatif direferensikan lainnya. Oleh karena itu, identifikasi serangkaian tertentu standar (dan nomor versi mereka) yang diketahui bekerja sama dengan baik adalah dari besar manfaat untuk pelaksana dan pengadopsi. Beradaptasi dengan perubahan sering dalam standar mahal dan rentan terhadap isu-isu ketidakcocokan.

2. Siklus EvolusiStandar geospasial terutama dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk

Standardisasi (ISO) Teknis Komite 211 (TC 211) dan Open Geospatial Consortium (OGC). Mereka sering tergantung pada industri lainnya standar, seperti orang-orang dari World Wide Web Consortium (W3C) dan OASIS, yang mengembangkan standar e-bisnis.

Standar internasional untuk kode negara dan sistem koordinat referensi ada sebelum tahun 1990-an, tetapi lebih upaya standarisasi rinci mulai digalakkan pada tahun 1994 dengan pembentukan TC 211 dan OGC. Proses pengembangan standar geospasial telah maju selama dua belas tahun terakhir sebagian besar dalam konteks World Wide Web dan standar yang muncul dan infrastruktur. Termasuk yang mendasari standar Internet, lebih dari 75 standar

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 10

Page 11: 1_SDI CH 3 4 6 9 10 Resume Comment

mungkin relevan dengan domain geospasial. Versi standar ini ada di berbagai negara pembangunan, dukungan, pelaksanaan, atau bantahan - sehingga penyebaran semua standar secara terkoordinasi tidak praktis.

3. Kompabilitas GlobalMengingat jumlah standar geospasial dan versi standar ini, definisi suite yang

kompatibel mengurangi risiko dan meningkatkan interoperabilitas antar IDS. Pencantuman standar di IDS 1.0 didasarkan pada kriteria yaitu bukti pelaksanaan, dependensi, stabilitas dan kesesuaian, inti atau status tambahan dan matriks referensi. Dasar standar yang diperlukan pada sebuah IDS adalah standar yang mengatur isi dari informasi yaitu seperti standar untuk meta data dll dan juga standar untuk layanan dan antarmuka-nya sendiri.

Membentuk standar dasar IDS melayani tujuan banyak pasar. Beberapa hubungan mendasar yang paling baik menggambarkan kebutuhan untuk mendefinisikan dan mengelola SDI 1.0 dengan baik dan beberapa kekuatan pasar dan kebijakan mendikte persyaratan untuk IDS standar suite dibahas di bawah

Persyaratan antarmuka pengguna, harga, fungsi pengolahan, keamanan, dan manajemen yang benar hak dapat bervariasi secara luas dari daerah ke daerah. Variasi ini disebabkan kebutuhan lokal pelanggan, kebijakan pemerintah, sistem hukum, dan sebagainya.

IDS menjadi sumber daya utama untuk akses ke data dan layanan geospasial. IDS berkontribusi dalam pengambilan keputusan suara, peningkatan aplikasi e-government dan layanan yang lebih baik dan siap untuk mengambil langkah berikutnya dalam evolusnya. Jaringan IDS diperlukan untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat, kontraterorisme, pemantauan dan respon terhadap pandemi, dan perlindungan lingkungan. Agar aplikasi ini efektif, IDS harus beroperasi. Pengoperasian dapat dicapai hanya melalui konsisten dan pelaksanaan terstruktur dari antarmuka dan encoding standar.

SDI 1.0 membutuhkan proses persetujuan internasional untuk secara benar mendefinisikan, mendokumentasi, dan mengelola kerangka standar untuk memastikan bahwa kebutuhan banyak konstituen yang diwakili dengan benar. Sebuah proses yang terstruktur dan terbuka akan memfasilitasi dialog, persetujuan dari kerangka SDI 1,0 dan perbaikan masa depan, dan manajemen siklus hidup yang efektif

Komentar : IDS menjadi sumber daya utama untuk akses ke data dan layanan geospasial. OGC

bertanggung jawab formal untuk menyediakan manajemen siklus hidup dan dokumentasi suite dan bahwa masyarakat IDS global yang bertanggung jawab untuk menentukan standar yang sebenarnya.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, ada kalanya standar

yang sudah ditetapkan beberapa tahun lalu memiliki kendala sehingga standar tersebut perlu

diperbarui. Standar yang sudah diperbarui perlu dipublikasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan sehingga dalam penyelenggaraan IDS, semua pihak sudah memiliki pedoman

yang sama baik dari prosedur, jenis data, pemeliharaan dsb.

Resume & Komentar - Hesti Nur Septa Anggraini Page 11