143745102 case-study

7
Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites PART 1 1. insidensi dorland : laju dengan beberapa kejadian terjadi…. Jumlah kasus baru suatu penyakit spesifik yang terjadi selama 1 masa tertentu pada populasi yang mempunyai resiko Rumus angka insidensi adalah jumlah kejadian dalam waktu tertentu dibagi penduduk yang mempunyai risiko (population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun waktu tertentu dikalikan dengan konstanta “k”. p = ( d /n) x k p = estimasi angka insidensi d = jumlah kasus baru n = jumlah individu yang awalnya tidak sakit k = konstanta

Upload: homeworkping3

Post on 23-Jan-2018

123 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 143745102 case-study

Homework Help

https://www.homeworkping.com/

Research Paper help

https://www.homeworkping.com/

Online Tutoring

https://www.homeworkping.com/

click here for freelancing tutoring sites

PART 1

1. insidensi dorland : laju dengan beberapa kejadian terjadi…. Jumlah kasus baru suatu

penyakit spesifik yang terjadi selama 1 masa tertentu pada populasi yang mempunyai resiko

Rumus angka insidensi adalah jumlah kejadian dalam waktu tertentu dibagi penduduk yang

mempunyai risiko (population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun waktu tertentu

dikalikan dengan konstanta “k”.

p = (d/n) x k

p = estimasi angka insidensi

d = jumlah kasus baru

n = jumlah individu yang awalnya tidak sakit

k = konstanta

Page 2: 143745102 case-study

2. prevalensi jumlah kasus penyakit yang terjadi dalam populasi pada waktu tertentu, pada

suatu titik tertentu / selama periode waktu.

Prevalensi menunjukkan perkiraan kemungkinan seseorang menjadi sakit pada satu saat

tertentu. Prevalensi ada 2, yaitu point prevalence dan periode prevalence. Rumusnya :

Point jumlah semua kasus yang dicatat (pada saat tertentu)

jumlah penduduk

periode jumlah semua kasus yang dicatat (selama satu periode)

jumlah penduduk

bedanya itu periode waktu tertentu..

insidensi itu digunakan untuk penyakit akut dan kronik

kalau prevalensi itu untuk yang kronik saja.

3. a. jumlah populasi anak dan jumlah anak yang terkena polio baru-baru ini (kasus baru), anak

yang beresiko polio

3.b. jumlah populasi anak di ababo, jumlah orang yang sakit polio pada 1 periode dan jumlah

orang yang sakit pada suatu waktu tertentu

Cara mengambil data dalam mengetahui kasus (sumber data)

Langsung

Kohort yang perspektif.

Rekam medis

Rekam retrospektif ( meminta data rekam medis dari RS atau puskesmas )

4. komponen penting : collection ( pengumpulan data) , analisis ( waktu,orang dan tempat,

menentukan, mengolah data kasar dengan instrument tertentu sehingga terjadi data yang

mudah terbaca) , interpretasi ( data ini apa artinya), disseminasi (publikasi ke sumua orang yang

berkepentingan), sistematis ( urut sesuai metode) berkesinambungan (terus-menerus),

Penerapan.

Page 3: 143745102 case-study

Berkesinambungan, sistematik, collection, analisis, interpretasi,diseminasi, penerapan

5. surveilance pasif berdasarkan laporan data-data yang diperoleh dari dinas-dinas

kesehatan yang dikirim oleh penyedia pelayanan kes, RS, lab selama jangka waktu periode

tertentu berdasar regulasi yang ada

Surveilance aktif langsung mendata ke penyedia pelayanan untuk mendapat laporan

kasus secara reguler.

Kasus ababo Termasuk pasif

6a. adalah angka kelompok orang yang terdiagnosis mengidap penyakit tertentu dan meninggal

karena sakit yang dideritanya. Fungsi mengukur kemungkinan kematian pada wabah atau

penyakit tertentu dimana pasien penyakit tersebut telah diikuti perkembangannya dalam

jangka waktu tertentu.

6.b

. Year New cases deaths population IR MR CFR

[1,] 1986 54 5 360000.0 15.00 1.39 0.09

[2,] 1987 56 7 373680.0 14.99 1.87 0.12

[3,] 1988 50 6 387879.8 12.89 1.55 0.12

[4,] 1989 68 8 402619.3 16.89 1.99 0.12

[5,] 1990 74 10 417918.8 17.71 2.39 0.14

IR= new cases/pop x100.000 MR= death/popx100.000 CFR=death/semua kasus

7. interpretasi dalam bentuk grafik. Sedang tahap analisis9

8.a. sensitivitas tes untuk mengidentifikasi secara tepat apakah orang tersebut benar-benar

sakit atau tidak. Semakin turun sensitivitasnya maka jumlah orang yang terdiagnosis sakit akan

menurun (false negative Î) menyebabkan hasil yang tidak valid. Tingkat akurasi ditentukan pula

Page 4: 143745102 case-study

oleh SPESIFITAS, yaitu tes untuk mengidentifikasi orang yang benar-benar sehat (true negative).

Jika spesifitas menurun maka jumlah orang yang terdiagnosis sakit Î padahal ia tidak sakit (false

positive).

8.b. atribut yang harus dievaluasi dalam system surveilans untuk menentukan apakah sistem

tersebut sesuai dengan tujuan antara lain:

a. Simplicity : system operasi yang sederhana secara keseluruhan dan dalam setiap

komponennya

b. Flexibility ; kemampuan untuk mengakomodasi perubahan dalam

mengoperasikan kondisi atau kebutuhan informasi

c. Kualitas Data ; kelengkapan dan validitas data yang terkumpul dan terekam

d. Acceptability ; kemauan individu dan organisasi untuk berpartisipasi dalam

sistem

e. Predictive Value Positive ; proporsi kasus yang dilaporkan yang benar-benar

kasus

f. Representativeness ; ketelitian sistem dalam menggambarkan timbulnya peristiwa

kesehatan dalam suatu populasi berdasar waktu, tempat dan orang

g. Timeliness ; ketersediaan data dalam waktu yang tepat

h. Stability ; reliability dan availability sistem (tanpa kegagalan)

9. Hal yang biasa terjadi

i. Chance (kesalahan yang tidak disengaja)

a. Predictive value

Dibuat-buat besarnya

Dibuat-buat dari ukuran sampel

b. Interval

ii. Kesalahan sistematika

a. Berubahnya prosedur laporan lokal ( misalnya lebih mudahnya prosedur

laporan seperti aktif dari pada pasif)

b. Berubahnya penjelasan kasus

c. Meningkatnya kepentingan karena lokal atau kesadaran nasional

Page 5: 143745102 case-study

d. Petugas kesehatan baru atau fasilitas mungkin dilihat lebih menunjuk kasus,

mungkin diagnosis yang lebih sering, mungkin laporan yang lebih dipercaya

e. Wabah sama dengan penyakit, kesalahan diagnosis penyakit

f. Kesalahan laboratorium atau laporan

g. Berubahnya denominator seperti adanya arus turis, pengungsi, petani yang

berpindah

1. Adanya hipotesis baru

a. Meningkatnya kerentanan populasi (kelahiran, imigrasi)

b. Rendahnya vaksinasi

c. Gagalnya vaksinasi (primer = tidak ada imunitas dalam tubuh, sekunder =

berkurangnya imunitas )

d. Berubahnya agent (agent turunan yang lebih virulen)

Bias :

1. Bias sukarelawan: kondisi kesehatan sukarelawan yang baik, mortalitas rendah.

2. Bias Panjang (length bias): bias karena penyakit orang yanng terdeteksi memiliki

masa pre-klinis yang panjang sehingga mudah dideteksi.

3. Bias Led-time: diagnosis dini memperpanjang survival time tanpa menurunkan

mortalitas.

10. Tidak semua kasus dari rumah sakit bisa diikutsertakan dalam laporan. Beberapa alasan

antara lain :

A. Penjelasan kasus klinik mungkin berbeda dari penjelasan kasus surveilans

B. Salah pengertian mengenai perkiraan yang dilaporkan

C. Salah pengertian mengenai tanggung jawab dalam laporan (siapa yang

bertanggung jawab? Mungkin setiap staf karyawan menganggap seseorang akan

diisi?

D. Kurangnya motivasi diantara karyawan, atau terlalu sibuk untuk membuat laporan

E. Laporan diisi hanya oleh mereka mengizinkan untuk didiagnosis, terlewat dari

diagnosis dari rumah sakit

F. Laporan salah penempatan, tertunda, hilang, salah pengkodean rumah sakit lain

atau departemen kesehatan.

Page 6: 143745102 case-study

G. Rumah sakit telah menjalankan form

11. Dampak memasukkan anak-anak dengan rekaman status tidak demam dalam grafik adalah

untuk meningkatkan sensitivitas dan menurunkan sesifisitas tes, diagnosis, atau screening.

Sensitifitas merupakan probabilitas hasil test (+) (TP) bila penyakit benar-benar ada.

Meningkatnya sensitivitas , false negative (FN) akan menurun. Rumus sensitivitas :

Sensitivitas = TP/(TP+FN)

Spesifisitas merupakan probabilitas hasil test (-) bila penyakit benar-benar ada (+). Sensivitas

meningkat, false positive (FP) menurun. Rumus spesifitas :

Spesifisitas = TN/(TN+FP)

12. Untuk keadaan insidensi rendah, formulir kasus penyakit yang kita tanyakan antara lain :

A. Informasi identitas pasien

B. Informasi demografi

C. Informasi klinik

Waktu terjadi penyakit, gejala/tanda, (termasuk demam), pemeriksaan

laboratorium, riwayat rawat inap, mati) - klarifikasi penjelasan kasus,

karakteristik spectrum dan perjalanan penyakit, dampak terhadap sumber, dll.

D. Faktor risiko

Pekerjaan, kontak dengan peralatan rumah tangga, perjalanan, status imunisasi,

dll) untuk membantu investigasi, target dari control, tindakan preventif

E. Informasi identifikasi pelapor

13. Kasus memuncak pada musim-musim tertentu pada bulan Februari, Maret hingga April

dimana distrik Ababo ini mengalami musim panas hingga musim gugur. Musim tersebut di

daerah itu merupakan faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit polio ini.

14. –

15. Rasio laki – laki : perempuan = 31 : 19.

Page 7: 143745102 case-study

Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa

lainnya. Misalnya, jumlah anak sekolah kelas 6 yang telah diimunisasi dibandingkan dengan

jumlah anak sekolah kelas 6 yang tidak diimunisasi pada sekolah tertentu

Rumus rasio : 𝑥

𝑦𝑘 k = 1.

16. –

17.a. prevalensi 1/243= 0,004.

17.b. Prevalensi pada yang tidak divaksinasi = 9/676 = 0,013

17.c. 243/ 919 dikalikan 100% yaitu 24,6 %.