108921128 contoh kasus ilmu kesehatan masyarakat
DESCRIPTION
goodTRANSCRIPT
![Page 1: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/1.jpg)
Skenario A Blok 21
Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (upaya kesehatan
masyarakat) di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (upaya
kesehatana perorangan) sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah
dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses bersebelahan dengan Puskesmas, tempat dia
bertugas; Dr. Sukses di tempat prakteknya melakukan “layanan primer”.
Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam; kadang-
kadang pada pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani
pasiennya. Hal ini menyebabkan dr. Sukses datang kesiangan, akibatnya yang
melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat atau bidan.
Di lingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif, yang
melakukan layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP
seperti diamanatkan di dalam SIstem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak
sebanyak dr. Sukses.
Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga. Sarana dan
prasarana dr. Arif belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri.
Pelayanan kedokteran yang diselenggarkan oleh dr. Arif adalah pelayanan
kedokteran yang komprehensif dan menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai
dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas kedokteran yang
menyelenggarkan KBK (kurikulum berbasis kompetensi), dan sudah mengikuti
pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga
(PDKI) cabang setempat.
I. Klarifikasi Istilah
1. UKM
Setiap kegiatan oleh pemerintah dan atau masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat
1
![Page 2: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/2.jpg)
2. UKP
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masayarakat untuk
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
3. Puskesmas
Kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu merata, dapat diterima dan dijangkaku oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang
dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal, tanpa mengakibatkan mutu pelayanan kepada
perorangan.
4. Dokter umum
Dokter yang melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan medis yang dilakukan
sendiri atau bersama dalam bentuk organisasi serta menjalankan kegiatan
pelayanan tingkat primer sesuai dengan peraturan setempat.
5. Layanan primer
Pelayanan kesehatan esensial yang dapat dijangkau oleh individu dan
keluarganya dalam sebuah komunitas, dapat diterima dan didukung oleh
partisipasi penuh dari individu, keluarga atau komunitasnya dengan
pembiayaan yang dapat dijangkau oleh komunitas dan negara dapat
menyubsidinya, yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
ditetapkan.
6. SKN
Bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan
berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
7. Dokter keluarga
Tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan
kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa
memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia dan jenis kelamin, sedini
2
![Page 3: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/3.jpg)
dan sedapat mungkin, secara paripurna dengan pendekatan holistik,
bersinambungan, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional
kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan
efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung
jawab profesional, hukum, etika, dan moral.
8. Pelayanan komprehensif
Pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
9. Pelayanan menyeluruh
Pelayanan yang meliputi masalah fisik (organobiologis), mental-psikologikal,
sosiospiritual, dan lingkungan keluarga.
10. KBK
Sistem pendidikan yanng mencakup kurikulum, pembelajaran, dan penilaian,
menekankan pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi
11. PDKI
Organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer
yang utama
II. Identifikasi Masalah
1. Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM di Puskesmas
“Makmur” dan sore harinya melakukan UKP sebagai dokter umum yang
membuka praktek di rumah dinasnya yang bersebelahan dengan
Puskesmas , tempat ia bertugas sehingga ia melalaikan tugas di
Puskesmas.
2. dr. Arif sudah memberikan pelayanan kedoktran secara komprehensif dan
menyeluruh tetapi sarana dan prasarana dr. Arif belum memenuhi standar
pelayanan dokter keluarga mandiri.
3
![Page 4: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/4.jpg)
III. Analisis masalah
1. Apa definisi dan perbedaan dari UKM dan UKP?
2. Apa definisi ilmu kedokteran keluarga menurut IDI 1982?
3. Apa yang dimaksud dengan dokter keluarga menurut IDI 1982?
4. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter keluarga menurut American
academy of Family physician?
5. Bagaimana penjelasan praktek dokter keluarga mandiri?
6. Apa saja standar kompetensi dokter keluarga?
7. Apa saja standar pelayanan dokter keluarga?
8. Bagaimana penjelasan dokter keluarga dalam SKN?
IV. Hipotesis
Pelaksanaan UKM dan UKP di wilayah kerja Puskesmas Makmur tidak terlaksana
dengan baik serta pelaksanaan praktek dokter keluarga belum memenuhi standar
pelayanan dokter keluarga.
V. Sintesis
1. Upaya Kesehatan
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal perlu
diselenggarakan berbagaiupaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi
bangsa Indonesia. Penyelenggaraan berbagaiupaya kesehatan tersebut
memerlukan dukungan dana, sumberdaya manusia, sumberdaya obat
danperbekalan kesehatan sebagai masukan SKN. Sesuai dengan pengertian SKN,
upaya kesehatan terdiri dari 2 unsur utama :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM: Setiap kegiatan oleh Pemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha,
untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan, mencegah dan menanggulangi
4
![Page 5: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/5.jpg)
timbulnya masalah kesehatan dimasyarakat. UKM mencakup promosi
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakitmenular,
kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan
danpenyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan
farmasi dan alatkesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan
tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika,
psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, sertapenanggulangan bencana
dan bantuan kemanusiaan.
a.UKM Strata Pertama :
UKM strata pertama, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatandasar yang ditujukan kepada masyarakat. Penyelenggara
UKM strata pertama adalah Puskesmas.Minimal ada 6 jenis pelayanan
tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas, yaituPromosi
Kesehatan; Kesehatan Ibu, Anak dan KB; Perbaikan Gizi; Kesehatan
Lingkungan;Pemberantasan penyakit Menular; dan Pengobatan.Dalam
UKM strata pertama, peran aktif masyarakat dan swasta diwujudkan melalui
berbagaiupaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, sampai dengan upaya
kesehatan bersumbermasyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Polindes, POD,
Pos UKK dan Dokter Kecil dalam usaha kesehatan sekolah.
b.UKM Strata Kedua :
UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjutan, yaitu yang
mendayagunakan ilmu pengetahuandan teknologi kesehatan spesialistik
yang ditujukan kepada masyarakat.
- Penanggung jawabnya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
- Fungsi manajerial dan teknis kesehatan. Fungsi manajerial mencakup
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Fungsi
teknis mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan Puskesmas.
5
![Page 6: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/6.jpg)
- Dapat dilengkapi unit-unit pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan
pemberantasanpenyakit, promosi kesehatan, pelayanan kefarmasian,
kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,dan kesehatan ibu, anak dan KB.
- Unit tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu
Puskesmas dalambentuk pelayanan rujukan kesehatan.
c.UKM Strata Ketiga :
UKM strata ketiga adalah UKM tingkat unggulan, yaitu yang
mendayagunakan ilmu pengetahuandan teknologi kesehatan subspesialistik
yang ditujukan kepada masyarakat.
- Penanggung jawab Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.
- Fungsi manajerial dan teknis kesehatan. Fungsi manajerial mencakup
perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawabanpenyelenggaraan pembangunan kesehatan di
provinsi/nasional. Fungsi teknis mencakuppenyediaan pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat unggulan, yakni dalam rangka
melayanikebutuhan rujukan dari kabupaten/kota dan Provinsi.
- Didukung oleh pusat-pusat unggulan, misalnya Institut Gizi Nasional,
Institut Penyakit InfeksiNasional, Pusat Laboratorium Nasional, Institut
Ketergantungan Obat Nasional, dll
2. Upaya Kesehatan Perorangan
UKP: Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat,
dunia usaha, untukmenyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. UKP meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihankecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.Kedua upaya
kesehatan tersebut (UKM dan UKP) bersinergi dan dilengkapi berbagai upaya
kesehatan penunjang. Upaya penunjang UKM antara lain adalah pelayanan
laboratorium kesmas dan pelayanansediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya. Upaya penunjang untuk UKP diantaranya
adalah pelayanan laboratorium klinik, apotek, optik, dan toko obat.
6
![Page 7: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/7.jpg)
a. UKP Strata Pertama :
UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan danteknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada
perorangan.
- Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.
- Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional: Puskesmas,
praktik dokter, doktergigi, bidan, perawat, balai pengobatan, praktik
dokter/klinik 24 jam, praktik bersama danrumah bersalin.
- Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat dan
apotek, laboratoriumklinik dan optik.
b. UKP Strata Kedua :
UKP strata kedua adalah UKP tingkat lanjutan yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan danteknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan
kepada perorangan.
- Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.
- Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional: Rumah Sakit
kelas C dan B nonpendidikan milik pemerintah dan Rumah Sakit
Swasta, praktik dokter spesialis, dokter gigi spesialis, klinik spesialis,
BP4, BKMM, BKJM.
- Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat dan
apotek, laboratorium klinik dan optik.
c. UKP Strata Ketiga :
UKP strata ketiga adalah UKP tingkat unggulan yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan danteknologi kesehatan subspesialistikyang ditujukan
kepada perorangan.
- Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.
- Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional: Praktik
Dokter SpesialisKonsultan, Praktik Dokter Gigi Spesialis Konsultan,
Klinik Spesialis Konsultan, Rumah SakitKelas B Pendidikan dan Kelas
A milik Pemerintah, Rumah Sakit Khusus dan Rumah sakit swasta.
7
![Page 8: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/8.jpg)
- Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat dan
apotek, laboratoriumklinik dan optik.
PERBEDAAN UKP DAN UKM
Pelayanan UKP UKM
Cakupan Pelayanan Lebih luas Terbatas
Sasaran Individu/keluarga Komunitas
Sifat Pelayanan Menyeluruh dan paripurna Sesuai dengan keluhan
Cara pelayanan Kasus per kasus
berkesinambungan,
pengamatan sepanjang hayat
Kasus per kasus,
pengamatan sesaat
Jenis layanan Promotif, preventif,
rehabilitatif, kuratif
Lebih bersifat kuratif
Peran keluarga Selalu dipertimbangkan,
dimanfaatkan dan dilibatkan
Kurang dipertimbangkan
Promotif-preventif Menjadi perhatian utama Bukan perhatian utama
Hubungan Dokter-pasien-teman-
konsultan
Dokter-pasien
Upaya kesehatan Individu/keluarga Komunitas
Sistem dokter keluarga merupakan antisipasi perkiraan bergesernya status
puskesmas menjadi sarana umum. Tugas puskesmas akan mengatur sanitasi dan
lingkungan atau yang bersifat Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), sedangkan
dokter keluarga menjadi private good, dokter akan menjadi bagian dari keluarga.
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
merupakan sesuatu yang esensial, dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
model dokter keluarga diharapkan dokter keluarga sebagai “ujung tombak” dalam
pelayanan kedokteran tingkat pertama, yang dapat berkolaborasi dengan
pelayanan kedokteran tingkat kedua dan yang bersinergi dengan sistem lain.
8
![Page 9: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/9.jpg)
Perbandingan Pelayanan Dokter Puskesmas, Dokter Praktek Umum (swasta) dan Dokter
Keluarga
Hal Dokter Puskesmas Dokter Praktek
Umum (swasta)
Dokter Keluarga
Waktu Praktik 08.00 – 14.00 Sesuai
Perjanjian
Tidak terikat (minggu
libur)
Tempat Praktik Puskesmas Rumah Pribadi,
Tempat sewaan
yang dijadikan
tempat praktek,
klinik,
Klinik, Rumah Pasien
(Rawat Jalan), Rumah
Sakit (rawat inap)
Ruang Lingkup
Pelayanan
Satu Atau Sebagian
Wilayah
Kecamatan
Terutama di
sekitar wilayah
tempat praktik
Sesuai Perjanjian,
terutama di sekitar
tempat dokter kluarga
bertempat tinggal
Upaya
Kesehatan
Lebih tertuju
kepada pelayanan
kesehatan
perseorangan dan
masyarakat
Menjalankan lebih
kearah preventif -
kuratif
Wajib:
1. upaya promosi
kesehatan
2. upaya kesehatan
lingkungan
3. upaya perbaikan
gizi
Lebih tertuju
kepada
pelayanan
kesehatan
pribadi
Menjalankan
lebih kearah
kuratif
1. Upaya
pengobatan
dasar
2. upaya
kesehatan
lingkungan
Lebih tertuju kepada
pelayanan kesehatan
perorangan, keluarga dan
masyarakat yang berada
di lingkup lingkungan
tugas
Menjalankan lebih
kearah promotif –
rehabilitatif
1. penderita tidak hanya
sebagai perorangan,
melainkan sebagai
bagian dari satu
keluarga dan bahkan
9
![Page 10: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/10.jpg)
4. upaya
pencegahan dan
pemberantasan
penyakit
menular
5. upaya kesehatan
ibu, anak dan
KB
6. upaya
pengobatan
dasar
upaya kesehatan
pengembangan
puskesamas
3. upaya
perbaikan
gizi
4. upaya
pencegahan
dan
pemberantas
an penyakit
menular
5. upaya
kesehatan
ibu, anak.
Dan
konseling
KB
anggota masyarakat
2. pelayanan kesehatan
secara menyeluruh
jauh melebihi jumlah
keseluruhan keluhan
yang disampaikan
3. menyediakan dirinya
sebagai tempat
pelayanan kesehatan
pertama dan
bertanggung jawab
pada pelayanan
kesehatan lanjut.
Masa Kerja Sesuai kontrak
dengan Dinas
Kesehatan
Kota/Kabupaten
(biasanya 1 tahun,
dan dapat
diperpanjang)
Tidak terikat
kontrak dengan
badan apapun
1. pemerintah; terikat
kontrak dengan
pemerintah (biasanya
selama 2 tahun, dan
dapat diperpanjang)
2. murni swasta (terikat
kontrak dengan si
pengguna layanan
(bersifat dokter
pribadi keluarga)
Pembiayaan 1. pemerintah
(anggaran
pembangunan
dan anggaran
Out of pocket 1. Pemerintah; dengan
asuransi kesehatan
2. murni swasta; out of
10
![Page 11: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/11.jpg)
rutin)
2. Pendapatan
Puskesmas
3. sumber lain
(PT. ASKES,
JAMSOSTEK,
JPSBK/PKPS
BBM)
Pelaksanaan
kerja
Terdapat tim kerja
puskesmas
Perorangan atau
kelompok
Perorangan
Pertanggungjaw
aban
Dinas kesehatan
kota/kabupaten
Selama tidak
terjadi
kesalahan/kelal
aian,
bertanggung
jawab kepada
diri sendiri dan
kepada Tuhan
Badan pengelola
keuangan (ASKIN),
Dinas Kesehatan
Provinsi, Keluarga yang
menyewa jasa
Syarat Menjadi Dokter + PNS Dokter Dokter + pelatihan dokter
keluarga
Aspek setelah
rujuk
Tidak terikat follow
up
Tidak terikat
follow up
Terikat follow up
dari table ini dapat disimpulkan bahwa dr. Sukses mungkin telah
melanggar jam dinas UKMnya dengan berpraktek UKP pada jam dinas
UKM. Hal ini menunjukkan kurang professional dan kurangnya
integritas dr. Sukses sebagai dokter UKM. Selain itu mungkin juga
disebabkan belum berjalan dengan baiknya dokter keluarga yang
diselenggarakan oleh dr. Arif karena kurangnya sarana dan prasarana.
Perbedaan antara dokter keluarga dan dokter umum
11
![Page 12: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/12.jpg)
Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum
Definisi Dokter yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan
khusus dalam bidang
kedokteran keluarga yang
diperoleh dari pendidikan
khusus dalam bidang tersebut,
sehingga kemudian memiliki
kompetensi dan kewenangan
untuk bekerja dalam profesi
dokter keluarga
Dokter praktik umum, adalah
setiap dokter yang melakukan
pelayanan kesehatan dan asuhan
medis yang dilakukan sendiri
atau bersama dalam bentuk
organisasi serta menjalankan
kegiatan pelayanan tingkat
primer sesuai dengan peraturan
setempat.
Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Bersifat kuratif
Pembiayaan Pembiayaan di awal dari
pemerintah
Mandiri dari perorangan
Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan
Tempat Praktik Melayani pasien ditempat
praktek (klinik dokter
keluarga), di rumah dan di
rumah sakit.
Tempat Praktik Pribadi
Pelayanan pelayanan kedokteran yang
paripurna (komprehensif)
Kuratif
Prinsip dasar PDK* PDU** di
puskesmas
Praktik dokter
pribadi
Layanan kontak
pertama
Ya Ya Ya
Layanan
sinambung dan
Ya Episodik Tidak
12
![Page 13: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/13.jpg)
jangka panjang
Layanan bersifat
personal
Ya Tidak Ya
Layanan
komprehensif
Ya, >>promotif
dan preventif
Ya, kuratif Tidak
Mengutamakan
pencegahan
Ya Terbatas Tidak
Koordinasi Ya Tidak Tidak
Kolaborasi Ya Tidak Tidak
Berorientasi pada
keluarga
Ya Tidak Tidak
Berorientasi pada
komunitas
Ya Ya Tidak
Pembiayaan Kapitasi Jamkesmas dan
askeskin
Fee for service
Wilayah kerja Pertimbangan
kondisi geografis
sekitar 2500 KK
Wilayah
kecamatan
kurang lebih
30.000 KK
Tanpa batasan
Keterangan:
*PDK : praktik dokter keluarga
**PDU : praktik dokter umum
2. Definisi Ilmu Kedokteran keluarga menurut IDI 1982
Adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu
kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu,
keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan,
ekonomi dan sosial budaya.
3. Pengertian dokter keluarga menurut IDI 1982
13
![Page 14: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/14.jpg)
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas degan titik berat kepada keluarga, ia tidak
hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari
unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya.
4. Pelayanan Dokter Keluarga Menurut “The American Academy of Family
Physician” (1969)
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana
tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan
umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis
penyakit tertentu saja (The American Academy of Family Physician, 1969)
Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring
di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang
melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan
sebagai tempat pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif,
kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan mengutamakan pencegahan,
menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya. Pelayanan
diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta faktor-
faktor lainnya. (The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman,
1971; McWhinney, 1981)
Tujuan pelayanan dokter keluarga menurut The American Academy of
Family Physician (AAFP) dinyatakan sebagai berikut:
1) untuk meningkatkan dan mempertahankan, mutu pelayanan kedokteran
keluarga,
2) membantu dokter-dokter yang ingin berpraktek sebagai dokter keluarga,
3) mempertahankan hak-hak dokter keluarga dalam memberikan pelayanan
dibidang-bidang yang sudah dikuasainya,
4) membantu danmenyelenggarakan pendidikan berkelanjutan untuk para
dokter keluarga,
14
![Page 15: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/15.jpg)
5) memajukan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat serta menjamin
hak penderita memilih dokternya,
6) berperan dalam memperjuangkan peningkatan derajat kesehatan rakyat.
Pelayanan dokter keluarga mempunyai dua tujuan tujuan umum dan tujuan
khusus
1) tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan
pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni
terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2) tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua macam:
a. terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang
lebih efektif
b. terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang
lebih efisien
5. Praktek dokter keluarga mandiri
Penyelenggaraan praktek dokter keluarga pada hakekatnya bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan dokter yang
bermutu, utamanya pada tingkat primer. Pelayanan dokter yang bermutu
maksudnya adalah pelayanan kedokteran yang sesuai dengan kompetensinya
( standar ) dan kode etik Kedokteran Indonesia serta memuaskan pengguna jasa
pelayanan dokter.
Penyiapan dokter keluarga sekarang dilakukan secara sistematis dan
terstruktur melalui pendidikan kedokteran yang berkesinambungan atau
Continous Medical Education (CME) kepada dokter umum (dokter layanan
primer, bukan dokter spesialis) yang ada. Pengakuan atas kompetensi dokter
keluarga itu selanjutnya di lakukan dengan sertifikasi serta pemantauan kinerja
dokter dalam penyelenggaraan prakteknya. Pemerintah Indonesia telah pula
membuat perangkat hukum yang memungkinkan implementasi upaya pelayanan
kedokteran keluarga. Perangkat hukum dimaksud adalah Kepmen. No.
56/Menkes/SK/I/1996 perihal dokter keluarga dalam Pengelolaan JPKM (Jaminan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat), demikian pula Permenkes No.916/Menkes
15
![Page 16: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/16.jpg)
/Per/VIII/1997 tentang Surat Izin Praktek Dokter atau dokter Gigi yang diarahkan
sebagai Dokter keluarga.
Fakultas kedokteran seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta wajib
melaksanakan kurikulum pendidikan dokter berbasis kompetensi layanan primer
melalui pendekatan keluarga ( dokter keluarga).
6. Standar kompetensi dokter keluarga
Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran
WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak
terbitannya. Prinsip-prinsip ini juga merupakan simpulan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dokter primer. Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan
kedokteran keluarga adalah memberikan/ mewujudkan:
1. pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. pelayanan yang kontinu
3. pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian dari keluarganya
6. pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan
lingkungan tempat tinggalnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hokum.
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.
9. Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.
Dengan melihat pada prinsip pelayanan yang harus dilaksanakan maka
disusun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter untuk dapat disebut
sebagai dokter keluarga.
Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi
Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
tahun 2006 adalah:
1. Kompetensi Dasar
a. Keterampilan Komunikasi Efektif
16
![Page 17: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/17.jpg)
b. Keterampilan Klinis Dasar
c. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu klinis,
ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran
keluarga.
d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,
keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif,
holistik, berkesinambungan, terkoordinasi dan bekerja sama dalam
konteks pelayanan kesehatan primer.
e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.
f. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat
g. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik
2. Ilmu dan Kompetensi Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama
a. Bedah
b. Penyakit Dalam
c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan
d. Kesehatan Anak
e. THT
f. Mata
g. Kulit dan Kelamin
h. Psikiatri
i. Saraf
j. Kedokteran Komunitas
3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut
a. Keterampilan melakukan “health screening”
b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
c. Membaca hasil EKG
d. Membaca hasil USG
e. BTLS, BCLS, dan BPLS
4. Keterampilan Pendukung
a. Riset
17
![Page 18: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/18.jpg)
b. Mengajar kedokteran keluarga
5. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap
a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya
b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternative
6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis
a. Manajemen klinik dokter keluarga
Standar Kompetensi Dokter Keluarga menurut Deklarasi WONCA-WHO
tahun 2003 meliputi:
1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu
a. Bayi baru lahir
b. Bayi
c. Anak
d. Remaja
e. Dewasa
f. Wanita hamil dan menyusui
g. Lansia wanita dan pria
2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif
a. Memahami epidemiologi penyakit
b. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai
c. Memahami ragam perbedaan faali fan metabolisme obat
d. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiology
e. Menyelenggarakan penilaian resiko khusus usia tertentu
f. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan
serta penyuluhan gizi.
g. Memahami pokok masalah perkembangan normal
h. Menyelenggarkan konseling psikologi dan perilaku.
i. Mengonsultasikan atau merujuk pasien tepat waktunya bila
diperlukan
j. Menyelenggarakan layanan paliatif dan jelang ajal
k. Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran
18
![Page 19: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/19.jpg)
3. Mengoordinasikan layanan kesehatan
a. Dengan keluarga pasien
1) Penilaian keluarga
2) Menyelenggarakan pertemuan keluarga (pasien)
3) Pembinaan dan konseling keluarga
b. Dengan masyarakat
1) Penilaian kesehatan masyarakat dan epidemologi
2) Pemeriksaan/penilaian masyarakat
3) Mengenali dan memanfaatkan sember daya masyarakat
4) Program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat
5) Advokasi/pembelaan kepentingan kesehatan masyarakat
4. Menangani masalah-masalah kesehatan yang menonjol
a. Kelainan alergik
b. Anestesia dan penanganan nyeri
c. Kelainan yang mengancam jiwa dan kegawatdaruratan
d. Kelainan kardiovaskular
e. Kelainan kulit
f. Kelainan mata dan telinga
g. Kelainan saluran cerna
h. Kelainan perkemihan dan kelamin
i. Kelainan obstetric dan ginekologi
j. Penyakit infeksi
k. Kelainan musculoskeletal
l. Kelainan neoplastik
m. Kelainan neurology
n. Psikiatri
5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan
a. Menyusun dan menggerakkan tim
b. Kepemimpinan
c. Keterampilan manajemen praktik
d. Pemecahan masalah konflik
19
![Page 20: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/20.jpg)
e. Peningkatan kualitas
7. Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga
1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik
– Standar Pelayanan Paripurna
a. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
c. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
d. Deteksi dini
e. Kuratif medik
f. Rehabilitasi medik dan sosial
g. Kemampuan sosial keluarga
h. Etik medikolegal
– Standar Pelayanan Medis
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
c. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
d. Prognosis
e. Konseling
f. Konsultasi
g. Rujukan
h. Tindakan lanjut
i. Tindakan
j. Pengobatan rasional
k. Pembinaan keluarga
– Standar Pelayanan Menyeluruh
a. Pasien adalah manusia seutuhnya
b. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
c. Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya
– Standar Pelayanan Terpadu
a. Koordinator penatalaksanaan pasien
20
![Page 21: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/21.jpg)
b. Mitra dokter pasien
c. Mitra lintas sektoral medik
d. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
– Standar Pelayanan Berkesinambungan
a. Pelayanan proaktif
b. Rekam medik bersinambung
c. Pelayanan efektif pasien
d. Pendampingan
2. Standar Perilaku dalam Praktik
– Standar Perilaku terhadap Pasien
a. Informasi memperoleh pelayanan
b. Masa konsultasi
c. Informasi medik menyeluruh
d. Komunikasi efektif
e. Menghormati hak kewajiban pasien dan dokter
– Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik
a. Hubungan profesional dalam klinik
b. Bekerja dalam tim
c. Pemimpin klinik
– Standar Perilaku dengan Sejawat
a. Hubungan profesional dalam profesi
b. Hubungan baik sesama dokter
c. Perkumpulan profesi
– Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik
a. Mengikuti kegiatan ilmiah
b. Program jaga mutu
c. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan
d. Penelitian dalam praktik
e. Penulisan ilmiah
– Standar Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat di Bidang Kesehatan
a. Menjadi anggota perkumpulan sosial
21
![Page 22: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/22.jpg)
b. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat
c. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya
3. Standar Pengelolaan Praktik
– Standar Sumber Daya Manusia
a. Dokter keluarga
b. Perawat
c. Bidan
d. Administrator klinik
– Standar Manajemen Keuangan
a. Pencatatan keuangan
b. Jenis sistem pembagian praktik
– Standar Manajemen Klinik
a. Pembagian kerja
b. Program pelatihan
c. Program kesehatan dan keselamatan kerja
d. Pembahasan administrasi klinik
4. Standar Sarana dan Prasarana
– Standar Fasilitas Praktik
a. Fasilitas untuk praktik
b. Kerahasiaan dan privasi
c. Bangunan dan interior
d. Alat komunikasi
e. Papan nama
– Standar Peralataan Klinik
a. Peralatan medis
b. Peralatan penunjang medis
c. Peralatan non medis
– Standar Proses-proses Penunjang Praktik
a. Pengelolaan rekam medik
b. Pengelolaan rantai dingin
c. Pengelolaan pencegahan infeksi
22
![Page 23: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/23.jpg)
d. Pengelolaan limbah
e. Pengelolaan air bersih
f. Pengelolaan obat
Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK)
Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di
KDK yang selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan
pelayanan sekunder jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang
disepakati. Pasca pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk
pemantauan lebih lanjut. Tata penyelenggaraan pelayanan seperti ini akan
diperkuat oleh ketentuan yang diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.
Praktik dalam dokter keluarga
Untuk memberikan pelayanan yang komprhensif, sebagai dokter keluarga
kita akan memandang masalah pasien dalam konteks sosialnya juga, dan
keterlibatan dokter keluarga sangat bervariasi.
Setiap dokter keluarga harus memutuskan sejauh mana keterlibatannya
dengan keluarga pasien. Ada 5 tipe atau tingkatan dari keterlibatan dokter dalam
keluarga pasiennya, yaitu:
a. Keterlibatan Minimal dalam Keluarga (Minimal Emphasis on
Family)
Dasar pemikiran dokter adalah komunikasi dengan keluarga
pasien hanya untuk praktek atau keperluan legal medis aja. Perilaku
dokter adalah, bertemu dengan keluarga pasien hanya untuk
mendiskusikan masalah-masalah medis saja.
b. Informasi Medis dan Nasehat (Medical Information and Advice)
Dasar pemikiran dokter adalah bahwa keluarga itu penting
dalam diagnosa dan membuat keputusan pengobatan pasien,
keterbukaan perlu untuk melibatkan keluarga.
1. Perasaan dan Dukungan (Feelings and Support)
23
![Page 24: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/24.jpg)
Dasar pemikiran dokter adalah perasaan dan dukungan dan
timbal balik antara pasien. Keluarga dan dokter sangat penting
dalam diagnosa dan pengobatan pasien.
2. Penilaian dan Intervensi (Assessment and Intervention)
Dasar pemikiran dokter adalah sistem keluarga, dinamika
keluarga, dan perkembangan keluarga penting dalam diagnosa dan
pengobatan pasien.
Perilaku dokter adalah bertemu dengan keluarga dan
membantu mereka untuk merubah peran dan interaksi satu sama
lain agar lebih efektif dengan menghadapai masalah penyakit dan
pengobatan pasien.
3. Terapi Keluarga (Family Therapy)
Dasar pemikiran dokter adalah dinamika keluarga dan
kesehatan pasien saling mempengaruhi satu sama lainnya dan pola
ini perlu dirubah.
Perilaku dokter adalah bertemu secara teratur dengan
keluarga pasien dan berusaha merubah dinamika keluarga
peraturan-peraturan yang tak tertulis dalam keluarga tersebut yang
berhubungan dengan perkembangan fisik dan mental pasien.
Sebagai seorang dokter umumnya kita akan telibat hingga
level 4, level ini biasanya dibutuhkan kemampuan dalam
konseling. Sedangkan untuk melakukan peran hingga level 5
dibutuhkan satu pelatihan khusus.
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Adalah kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya/kegiatan
kesehatan yang diselenggarakan dalam suatu negara. Kegiatan dalam Subsistem
pelayanan kesehatan adalah kegiatan yang berhubungan langsung dengan
penerapan ilmu dan teknologi kedokteran. Kegiatan-kegiatan seperti ini disebut
Pelayanan Kesehatan (health services).
24
![Page 25: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/25.jpg)
Perbedaan pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat :
BATASAN DOKTER KELUARGA
• “Dokter” yang memperoleh pendidikan lanjutan khusus agar dapat
mencapai kompetensi sebagai sebagai Dokter Penyelengara Pelayanan
25
![Page 26: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/26.jpg)
Kesehatan Strata I (Primer) yang mampu menerapkan prinsip-prinsip
Kedokteran Keluarga dengan cakupan ilmu dan keterampilan yang lebih
luas dan dalam daripada yang telah diperolehnya selama pendidikan
kedokteran dasar dan internsip.
• Dokter Keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga,
ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi
sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif,
tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.(IDI, 1982)
8. Dokter keluarga dalam SKN
DPU yang telah memperoleh pendidikan tambahan dan menjalankan
praktik dengan menerapkan pendekatan keluarga serta kompetensinya diakui oleh
Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia (KDDKI), setelah setara dengan
kompetensi dokter keluarga selanjutnya mendapat gelar profesi sebagai Dokter
Keluarga (DK). Para DPU yang ingin diakui kompetensinya atau mendapat gelar
professional DK dapat mengikuti program konversi PDKI (secara sukarela). Para
DK ini dalam system pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur menjalankan
praktiknya di strata pertama.
Spesialis Famili Medisin (SpFM)
Dokter Keluarga yang meningkatkan profesionalismenya lebih tinggi
dengan mengikuti pendidikan spesialisasi kedokteran keluarga, dan memperoleh
gelar akademik sebagai Spesialis Family Medicine (SpFM). Para SpFM ini dalam
system pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur tetap menjalankan
praktiknya di strata pertama.
Dokter Praktik Umum
Menurut terminology WFME (Federasi Pendidikan Kedokteran Sedunia)
dokter yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dasar disebut sebagai
Basic Medical Doctor. Di Indonesia, dikenal sebagai Dokter Umum atau Dokter
(yang untuk masa mendatang, adalah yang telah menyelesaikan program
internship). Dalam system pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur para
26
![Page 27: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/27.jpg)
Dokter ini (untuk memudahkan pengertian, selanjutnya disebut sebagai Dokter
Praktik Umum/DPU) menjalankan praktiknya di strata pertama.
Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum
Definisi Dokter yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan
khusus dalam bidang
kedokteran keluarga yang
diperoleh dari pendidikan
khusus dalam bidang tersebut,
sehingga kemudian memiliki
kompetensi dan kewenangan
untuk bekerja dalam profesi
dokter keluarga
Dokter praktik umum, adalah setiap
dokter yang melakukan pelayanan
kesehatan dan asuhan medis yang
dilakukan sendiri atau bersama
dalam bentuk organisasi serta
menjalankan kegiatan pelayanan
tingkat primer sesuai dengan
peraturan setempat.
Hak
Kewajiban
Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Bersifat kuratif
Pembiayaan Pembiayaan di awal dari
pemerintah
Mandiri dari perorangan
Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan
Tempat
Praktik
Melayani pasien ditempat
praktek (klinik dokter keluarga),
di rumah dan di rumah sakit.
Tempat Praktik Pribadi
Pelayanan pelayanan kedokteran yang
paripurna (komprehensif)
Kuratif
Prinsip dasar Dokter keluarga Dokter umum di puskesmas
Klinik 24 jam
27
![Page 28: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/28.jpg)
Layanan kontak pertama Ya Ya Ya, emergencyLayanan sinambung dan jangka panjang
Ya Episodik Episodik
Layanan bersifat personal Ya Tidak TidakLayanan komprehensif Ya,>> promotif,
preventifYa, >> kuratif Tidak
Mengutamakan pencegahan
Ya Terbatas Tidak
Koordinasi Ya Tidak TidakKolaborasi Ya Tidak TidakBerorientasi pada keluarga Ya Tidak TidakBerorientasi pada komunitas
Ya Ya Tidak
Sistem kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang
mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.( SK Menkes
RI,No.99a/MenKes.SK/III/1982)
a. Kebijakan-Kebijakan Sistem Kesehatan Nasional
SKN yang merupakan wujud dan metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan adalah bagian dari Pembangunan Nasional.
Dengan demikian landasan SKN adalah sama dengan landasan
Pembangunan Nasional.
Secara lebih spesifik landasan tersebut adalah:
1. Landasan idiil yaitu Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Landasan konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:
a. Pasal 28 A: setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat (2) : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang.
28
![Page 29: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/29.jpg)
c. Pasal 28 C ayat (1): setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
d. Pasal 28 H ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan,
dan ayat (3); setiap orang berhak atas
jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
e. Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan
ayat (3); negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Sistem Kesehatan Nasional tahun 2004 menggariskan bahwa untuk masa
mendatang, apabila sistem jaminan kesehatan nasional telah berkembang,
pemerintah tidak lagi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
strata pertama melalui puskesmas. Penyelenggaraan UKP akan diserahkan kepada
masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter keluarga, kecuali di
daerah yang terpencil.
29
![Page 30: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/30.jpg)
Indonesia sehat 2010
Perilaku sehat Pelayanan kesehatan Lingkungan sehat
Memiliki kemauan & kemampuan
• Berperilakusehat,
• Bertanggungjawab ataskesehatandirinya
Memiliki akses kesistem pelayanankesehatan yg:
• Terstruktur• Berkeadilan• Terjangkau• Merata• Bermutu• Aman
Hidup di wilayah dantatanan ygmemiliki:
• Udara sehat• Air sehat• Pangan sehat• Pemukiman sehat• Sanitasi
lingkungan sehat
Derajat Kesehatan Optimal
Human Development Index Meningkat
SDM Unggul Bangsa Indonesia
KontribusiWarga
KontribusiSektor
Kesehatan
KontribusiMulti
Sektor
Kontribusi
Sektor
Pendidikan
Kontribusi
Sektor
Ekonomi
Private Good Private Good Public Good
Indonesia sehat 2010
Perilaku sehat Pelayanan kesehatan Lingkungan sehat
Memiliki kemauan & kemampuan
• Berperilakusehat,
• Bertanggungjawab ataskesehatandirinya
Memiliki akses kesistem pelayanankesehatan yg:
• Terstruktur• Berkeadilan• Terjangkau• Merata• Bermutu• Aman
Hidup di wilayah dantatanan ygmemiliki:
• Udara sehat• Air sehat• Pangan sehat• Pemukiman sehat• Sanitasi
lingkungan sehat
Derajat Kesehatan Optimal
Human Development Index Meningkat
SDM Unggul Bangsa Indonesia
KontribusiWarga
KontribusiSektor
Kesehatan
KontribusiMulti
Sektor
Kontribusi
Sektor
Pendidikan
Kontribusi
Sektor
Ekonomi
Private Good Private Good Public Good
Mengatur pelayanan praktek kedokteran keluarga:
a. Mengatur sumber daya menjadi manajer, kepemimpinan efektif dan
motivasi
b. Mengatur fasilitas dan perlengkapan prinsip manajemen suplai dan
penyimpanan
c. Mengatur informasi, yaitu medical records, kerahasiaan, dan komputerisasi
d. Mengatur pembiayaan, termasuk managed care Mengerti konsep
manage care
e. Mengatur kualitas
b. Prinsip Dasar SKN
Prinsip dasar SKN adalah norma, nilai dan aturan pokok yang bersumber
dari falsafah dan budaya Bangsa Indonesia, yang dipergunakan sebagai
acuan berfikir dan bertindak dalam penyelenggaraan SKN.
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
1. Perikemanusiaan
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip perikemanusiaan yang
dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan
30
![Page 31: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/31.jpg)
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Terabaikannya pemenuhan kebutuhan
kesehatan adalah bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Tenaga
kesehatan dituntut untuk tidak diskriminatif serta selalu menerapkan
prinsip-prinsip perikemanusiaan dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan.
2. Hak Asasi Manusia
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia.
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap
orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama, dan status sosial ekonomi. Setiap anak berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
3. Adil dan Merata
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip adil dan merata. Dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, perlu
diselenggarakan upaya kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata, baik geografis
maupun ekonomis.
4. Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pemberdayaan dan
kemandirian masyarakat. Setiap orang dan masyarakat bersama dengan
pemerintah berkewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat
beserta lingkungannya. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus
berdasarkan pada kepercayaan atas kemampuan dan kekuatan sendiri
serta kepribadian bangsa dan semangat solidaritas sosial dan gotong
royong.
5. Kemitraan
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip kemitraan.
Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan dengan menggalang
kemitraan yang dinamis dan harmonis antara pemerintah dan masyarakat
termasuk swasta, dengan mendayagunakan potensi yang dimiliki.
31
![Page 32: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/32.jpg)
Kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta serta
kerjasama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan diwujudkan
dalam suatu jejaring yang berhasil-guna dan berdaya-guna, agar
diperoleh sinergisme yang lebih mantap dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
6. Pengutamaan dan Manfaat
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pengutamaan dan
manfaat. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan lebih
mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan perorangan
maupun golongan. Upaya kesehatan yang bermutu dilaksanakan dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus lebih
mengutamakan pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara berhasil-guna
dan berdayaguna, dengan mengutamakan upaya kesehatan yang
mempunyai daya ungkit tinggi agar memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat beserta
lingkungannya.
c. Subsistem SKN
1. Subsistem Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni:
Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan
masyarakat itu sendiri.
Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public good
yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat private, kecuali
pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi
tanggung-jawab pemerintah
32
![Page 33: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/33.jpg)
3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis
dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan
kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengembangan dan pemberdayaan
SDM Kesehatan meliputi: 1) perencanaan kebutuhan sumber daya
manusia yang diperlukan, 2) pengadaan yang meliputi pendidikan tenaga
kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan, 3) pendayagunaan SDM
Kesehatan, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan 4) pembinaan
serta pengawasan SDM Kesehatan
a. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin:
aspek keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat, terutama obat esensial; perlindungan masyarakat
dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat
yang rasional; serta upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui
pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
b. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan
Subsistem ini meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan,
hukum kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan
pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna,
diperlukan manajemen kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, serta penyerasian berbagai subsistem
SKN dan efektif, efisien, serta transparansi dari penyelenggaraan SKN
tersebut.
c. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang
oleh pemberdayaan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan
semata-mata sebagai sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga
sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan.
33
![Page 34: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061208/548a45aab479598b6c8b456f/html5/thumbnails/34.jpg)
meliputi pula upaya peningkatan lingkungan sehat oleh masyarakat
sendiri
Sub Sistem Upaya Kesehatan Upaya Kes Masyarakat ( UKM )Upaya Kes Perorangan ( UKP )
34
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta , untuk memelihara, meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan serta memulihkan kesehatan perorangan
• Memelihara ,• Meningkatkan
kesehatan • Mencegah penyakit
PRINSIP1. Diselenggarakan oleh : masy , swasta dan
pemerintah 2. Penyelenggaraan oleh swasta harus
memperhatikan fungsi sosial 3. Bersifat menyeluruh , terpadu , berkelanjutan ,
terjangkau , berjenjang profesional dan bermutu 4. Tidak bertentangan dgn kaidah ilmiah
( termasuk tradisional-alternatif )5. Sesuai norma sosial budaya serta moral & etika
profesi
PERORANGAN• Menyembuhkan
penyakit • Memulihkan
kesehatan