108921128 contoh kasus ilmu kesehatan masyarakat

53
Skenario A Blok 21 Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (upaya kesehatan masyarakat) di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (upaya kesehatana perorangan) sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses bersebelahan dengan Puskesmas, tempat dia bertugas; Dr. Sukses di tempat prakteknya melakukan “layanan primer”. Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam; kadang-kadang pada pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr. Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat atau bidan. Di lingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif, yang melakukan layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti diamanatkan di dalam SIstem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak dr. Sukses. Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga. Sarana dan prasarana dr. Arif belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang diselenggarkan oleh dr. Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia 1

Upload: khairunnisyah-d-brajanata

Post on 12-Dec-2014

287 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Skenario A Blok 21

Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (upaya kesehatan

masyarakat) di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (upaya

kesehatana perorangan) sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah

dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses bersebelahan dengan Puskesmas, tempat dia

bertugas; Dr. Sukses di tempat prakteknya melakukan “layanan primer”.

Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam; kadang-

kadang pada pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani

pasiennya. Hal ini menyebabkan dr. Sukses datang kesiangan, akibatnya yang

melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat atau bidan.

Di lingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif, yang

melakukan layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP

seperti diamanatkan di dalam SIstem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak

sebanyak dr. Sukses.

Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga. Sarana dan

prasarana dr. Arif belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri.

Pelayanan kedokteran yang diselenggarkan oleh dr. Arif adalah pelayanan

kedokteran yang komprehensif dan menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai

dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas kedokteran yang

menyelenggarkan KBK (kurikulum berbasis kompetensi), dan sudah mengikuti

pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga

(PDKI) cabang setempat.

I. Klarifikasi Istilah

1. UKM

Setiap kegiatan oleh pemerintah dan atau masyarakat untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat

1

Page 2: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

2. UKP

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masayarakat untuk

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

3. Puskesmas

Kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang

bersifat menyeluruh, terpadu merata, dapat diterima dan dijangkaku oleh

masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil

pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang

dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat

kesehatan yang optimal, tanpa mengakibatkan mutu pelayanan kepada

perorangan.

4. Dokter umum

Dokter yang melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan medis yang dilakukan

sendiri atau bersama dalam bentuk organisasi serta menjalankan kegiatan

pelayanan tingkat primer sesuai dengan peraturan setempat.

5. Layanan primer

Pelayanan kesehatan esensial yang dapat dijangkau oleh individu dan

keluarganya dalam sebuah komunitas, dapat diterima dan didukung oleh

partisipasi penuh dari individu, keluarga atau komunitasnya dengan

pembiayaan yang dapat dijangkau oleh komunitas dan negara dapat

menyubsidinya, yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

ditetapkan.

6. SKN

Bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan

berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin

tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

7. Dokter keluarga

Tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan

kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa

memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia dan jenis kelamin, sedini

2

Page 3: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

dan sedapat mungkin, secara paripurna dengan pendekatan holistik,

bersinambungan, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional

kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan

efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung

jawab profesional, hukum, etika, dan moral.

8. Pelayanan komprehensif

Pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

9. Pelayanan menyeluruh

Pelayanan yang meliputi masalah fisik (organobiologis), mental-psikologikal,

sosiospiritual, dan lingkungan keluarga.

10. KBK

Sistem pendidikan yanng mencakup kurikulum, pembelajaran, dan penilaian,

menekankan pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi

11. PDKI

Organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer

yang utama

II. Identifikasi Masalah

1. Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM di Puskesmas

“Makmur” dan sore harinya melakukan UKP sebagai dokter umum yang

membuka praktek di rumah dinasnya yang bersebelahan dengan

Puskesmas , tempat ia bertugas sehingga ia melalaikan tugas di

Puskesmas.

2. dr. Arif sudah memberikan pelayanan kedoktran secara komprehensif dan

menyeluruh tetapi sarana dan prasarana dr. Arif belum memenuhi standar

pelayanan dokter keluarga mandiri.

3

Page 4: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

III. Analisis masalah

1. Apa definisi dan perbedaan dari UKM dan UKP?

2. Apa definisi ilmu kedokteran keluarga menurut IDI 1982?

3. Apa yang dimaksud dengan dokter keluarga menurut IDI 1982?

4. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter keluarga menurut American

academy of Family physician?

5. Bagaimana penjelasan praktek dokter keluarga mandiri?

6. Apa saja standar kompetensi dokter keluarga?

7. Apa saja standar pelayanan dokter keluarga?

8. Bagaimana penjelasan dokter keluarga dalam SKN?

IV. Hipotesis

Pelaksanaan UKM dan UKP di wilayah kerja Puskesmas Makmur tidak terlaksana

dengan baik serta pelaksanaan praktek dokter keluarga belum memenuhi standar

pelayanan dokter keluarga.

V. Sintesis

1. Upaya Kesehatan

Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal perlu

diselenggarakan berbagaiupaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi

bangsa Indonesia. Penyelenggaraan berbagaiupaya kesehatan tersebut

memerlukan dukungan dana, sumberdaya manusia, sumberdaya obat

danperbekalan kesehatan sebagai masukan SKN. Sesuai dengan pengertian SKN,

upaya kesehatan terdiri dari 2 unsur utama :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

UKM: Setiap kegiatan oleh Pemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha,

untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan, mencegah dan menanggulangi

4

Page 5: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

timbulnya masalah kesehatan dimasyarakat. UKM mencakup promosi

kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakitmenular,

kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan

danpenyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan

farmasi dan alatkesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan

tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika,

psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, sertapenanggulangan bencana

dan bantuan kemanusiaan.

a.UKM Strata Pertama :

 UKM strata pertama, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan

teknologi kesehatandasar yang ditujukan kepada masyarakat. Penyelenggara

UKM strata pertama adalah Puskesmas.Minimal ada 6 jenis pelayanan

tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas, yaituPromosi

Kesehatan; Kesehatan Ibu, Anak dan KB; Perbaikan Gizi; Kesehatan

Lingkungan;Pemberantasan penyakit Menular; dan Pengobatan.Dalam

UKM strata pertama, peran aktif masyarakat dan swasta diwujudkan melalui

berbagaiupaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, sampai dengan upaya

kesehatan bersumbermasyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Polindes, POD,

Pos UKK dan Dokter Kecil dalam usaha kesehatan sekolah.

b.UKM Strata Kedua :

UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjutan, yaitu yang

mendayagunakan ilmu pengetahuandan teknologi kesehatan spesialistik

yang ditujukan kepada masyarakat.

- Penanggung jawabnya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

- Fungsi manajerial dan teknis kesehatan. Fungsi manajerial mencakup

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan

pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Fungsi

teknis mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat

lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan Puskesmas.

5

Page 6: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

- Dapat dilengkapi unit-unit pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan

pemberantasanpenyakit, promosi kesehatan, pelayanan kefarmasian,

kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,dan kesehatan ibu, anak dan KB.

- Unit tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu

Puskesmas dalambentuk pelayanan rujukan kesehatan.

c.UKM Strata Ketiga :

UKM strata ketiga adalah UKM tingkat unggulan, yaitu yang

mendayagunakan ilmu pengetahuandan teknologi kesehatan subspesialistik

yang ditujukan kepada masyarakat.

- Penanggung jawab Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.

- Fungsi manajerial dan teknis kesehatan. Fungsi manajerial mencakup

perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan

pertanggungjawabanpenyelenggaraan pembangunan kesehatan di

provinsi/nasional. Fungsi teknis mencakuppenyediaan pelayanan

kesehatan masyarakat tingkat unggulan, yakni dalam rangka

melayanikebutuhan rujukan dari kabupaten/kota dan Provinsi.

- Didukung oleh pusat-pusat unggulan, misalnya Institut Gizi Nasional,

Institut Penyakit InfeksiNasional, Pusat Laboratorium Nasional, Institut

Ketergantungan Obat Nasional, dll

2. Upaya Kesehatan Perorangan

UKP: Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat,

dunia usaha, untukmenyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan. UKP meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit,

pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan

pemulihankecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.Kedua upaya

kesehatan tersebut (UKM dan UKP) bersinergi dan dilengkapi berbagai upaya

kesehatan penunjang. Upaya penunjang UKM antara lain adalah pelayanan

laboratorium kesmas dan pelayanansediaan farmasi, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan lainnya. Upaya penunjang untuk UKP diantaranya

adalah pelayanan laboratorium klinik, apotek, optik, dan toko obat.

6

Page 7: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

a. UKP Strata Pertama :

UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar yang mendayagunakan ilmu

pengetahuan danteknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada

perorangan.

- Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.

- Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional: Puskesmas,

praktik dokter, doktergigi, bidan, perawat, balai pengobatan, praktik

dokter/klinik 24 jam, praktik bersama danrumah bersalin.

- Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat dan

apotek, laboratoriumklinik dan optik.

b. UKP Strata Kedua :

  UKP strata kedua adalah UKP tingkat lanjutan yang mendayagunakan

ilmu pengetahuan danteknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan

kepada perorangan.

- Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.

- Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional: Rumah Sakit

kelas C dan B nonpendidikan milik pemerintah dan Rumah Sakit

Swasta, praktik dokter spesialis, dokter gigi spesialis, klinik spesialis,

BP4, BKMM, BKJM.

- Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat dan

apotek, laboratorium klinik dan optik.

c. UKP Strata Ketiga :

UKP strata ketiga adalah UKP tingkat unggulan yang mendayagunakan

ilmu pengetahuan danteknologi kesehatan subspesialistikyang ditujukan

kepada perorangan.

- Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.

- Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional: Praktik

Dokter SpesialisKonsultan, Praktik Dokter Gigi Spesialis Konsultan,

Klinik Spesialis Konsultan, Rumah SakitKelas B Pendidikan dan Kelas

A milik Pemerintah, Rumah Sakit Khusus dan Rumah sakit swasta.

7

Page 8: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

- Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat dan

apotek, laboratoriumklinik dan optik.

PERBEDAAN UKP DAN UKM

Pelayanan UKP UKM

Cakupan Pelayanan Lebih luas Terbatas

Sasaran Individu/keluarga Komunitas

Sifat Pelayanan Menyeluruh dan paripurna Sesuai dengan keluhan

Cara pelayanan Kasus per kasus

berkesinambungan,

pengamatan sepanjang hayat

Kasus per kasus,

pengamatan sesaat

Jenis layanan Promotif, preventif,

rehabilitatif, kuratif

Lebih bersifat kuratif

Peran keluarga Selalu dipertimbangkan,

dimanfaatkan dan dilibatkan

Kurang dipertimbangkan

Promotif-preventif Menjadi perhatian utama Bukan perhatian utama

Hubungan Dokter-pasien-teman-

konsultan

Dokter-pasien

Upaya kesehatan Individu/keluarga Komunitas

Sistem dokter keluarga merupakan antisipasi perkiraan bergesernya status

puskesmas menjadi sarana umum. Tugas puskesmas akan mengatur sanitasi dan

lingkungan atau yang bersifat Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), sedangkan

dokter keluarga menjadi private good, dokter akan menjadi bagian dari keluarga.

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

merupakan sesuatu yang esensial, dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

model dokter keluarga diharapkan dokter keluarga sebagai “ujung tombak” dalam

pelayanan kedokteran tingkat pertama, yang dapat berkolaborasi dengan

pelayanan kedokteran tingkat kedua dan yang bersinergi dengan sistem lain.

8

Page 9: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Perbandingan Pelayanan Dokter Puskesmas, Dokter Praktek Umum (swasta) dan Dokter

Keluarga

Hal Dokter Puskesmas Dokter Praktek

Umum (swasta)

Dokter Keluarga

Waktu Praktik 08.00 – 14.00 Sesuai

Perjanjian

Tidak terikat (minggu

libur)

Tempat Praktik Puskesmas Rumah Pribadi,

Tempat sewaan

yang dijadikan

tempat praktek,

klinik,

Klinik, Rumah Pasien

(Rawat Jalan), Rumah

Sakit (rawat inap)

Ruang Lingkup

Pelayanan

Satu Atau Sebagian

Wilayah

Kecamatan

Terutama di

sekitar wilayah

tempat praktik

Sesuai Perjanjian,

terutama di sekitar

tempat dokter kluarga

bertempat tinggal

Upaya

Kesehatan

Lebih tertuju

kepada pelayanan

kesehatan

perseorangan dan

masyarakat

Menjalankan lebih

kearah preventif -

kuratif

Wajib:

1. upaya promosi

kesehatan

2. upaya kesehatan

lingkungan

3. upaya perbaikan

gizi

Lebih tertuju

kepada

pelayanan

kesehatan

pribadi

Menjalankan

lebih kearah

kuratif

1. Upaya

pengobatan

dasar

2. upaya

kesehatan

lingkungan

Lebih tertuju kepada

pelayanan kesehatan

perorangan, keluarga dan

masyarakat yang berada

di lingkup lingkungan

tugas

Menjalankan lebih

kearah promotif –

rehabilitatif

1. penderita tidak hanya

sebagai perorangan,

melainkan sebagai

bagian dari satu

keluarga dan bahkan

9

Page 10: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

4. upaya

pencegahan dan

pemberantasan

penyakit

menular

5. upaya kesehatan

ibu, anak dan

KB

6. upaya

pengobatan

dasar

upaya kesehatan

pengembangan

puskesamas

3. upaya

perbaikan

gizi

4. upaya

pencegahan

dan

pemberantas

an penyakit

menular

5. upaya

kesehatan

ibu, anak.

Dan

konseling

KB

anggota masyarakat

2. pelayanan kesehatan

secara menyeluruh

jauh melebihi jumlah

keseluruhan keluhan

yang disampaikan

3. menyediakan dirinya

sebagai tempat

pelayanan kesehatan

pertama dan

bertanggung jawab

pada pelayanan

kesehatan lanjut.

Masa Kerja Sesuai kontrak

dengan Dinas

Kesehatan

Kota/Kabupaten

(biasanya 1 tahun,

dan dapat

diperpanjang)

Tidak terikat

kontrak dengan

badan apapun

1. pemerintah; terikat

kontrak dengan

pemerintah (biasanya

selama 2 tahun, dan

dapat diperpanjang)

2. murni swasta (terikat

kontrak dengan si

pengguna layanan

(bersifat dokter

pribadi keluarga)

Pembiayaan 1. pemerintah

(anggaran

pembangunan

dan anggaran

Out of pocket 1. Pemerintah; dengan

asuransi kesehatan

2. murni swasta; out of

pocket

10

Page 11: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

rutin)

2. Pendapatan

Puskesmas

3. sumber lain

(PT. ASKES,

JAMSOSTEK,

JPSBK/PKPS

BBM)

Pelaksanaan

kerja

Terdapat tim kerja

puskesmas

Perorangan atau

kelompok

Perorangan

Pertanggungjaw

aban

Dinas kesehatan

kota/kabupaten

Selama tidak

terjadi

kesalahan/kelal

aian,

bertanggung

jawab kepada

diri sendiri dan

kepada Tuhan

Badan pengelola

keuangan (ASKIN),

Dinas Kesehatan

Provinsi, Keluarga yang

menyewa jasa

Syarat Menjadi Dokter + PNS Dokter Dokter + pelatihan dokter

keluarga

Aspek setelah

rujuk

Tidak terikat follow

up

Tidak terikat

follow up

Terikat follow up

dari table ini dapat disimpulkan bahwa dr. Sukses mungkin telah

melanggar jam dinas UKMnya dengan berpraktek UKP pada jam dinas

UKM. Hal ini menunjukkan kurang professional dan kurangnya

integritas dr. Sukses sebagai dokter UKM. Selain itu mungkin juga

disebabkan belum berjalan dengan baiknya dokter keluarga yang

diselenggarakan oleh dr. Arif karena kurangnya sarana dan prasarana.

Perbedaan antara dokter keluarga dan dokter umum

11

Page 12: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum

Definisi Dokter yang memiliki

pengetahuan dan keterampilan

khusus dalam bidang

kedokteran keluarga yang

diperoleh dari pendidikan

khusus dalam bidang tersebut,

sehingga kemudian memiliki

kompetensi dan kewenangan

untuk bekerja dalam profesi

dokter keluarga

Dokter praktik umum, adalah

setiap dokter yang melakukan

pelayanan kesehatan dan asuhan

medis yang dilakukan sendiri

atau bersama dalam bentuk

organisasi serta menjalankan

kegiatan pelayanan tingkat

primer sesuai dengan peraturan

setempat.

Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif

Bersifat kuratif

Pembiayaan Pembiayaan di awal dari

pemerintah

Mandiri dari perorangan

Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan

Tempat Praktik Melayani pasien ditempat

praktek (klinik dokter

keluarga), di rumah dan di

rumah sakit.

Tempat Praktik Pribadi

Pelayanan pelayanan kedokteran yang

paripurna (komprehensif)

Kuratif

Prinsip dasar PDK* PDU** di

puskesmas

Praktik dokter

pribadi

Layanan kontak

pertama

Ya Ya Ya

Layanan

sinambung dan

Ya Episodik Tidak

12

Page 13: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

jangka panjang

Layanan bersifat

personal

Ya Tidak Ya

Layanan

komprehensif

Ya, >>promotif

dan preventif

Ya, kuratif Tidak

Mengutamakan

pencegahan

Ya Terbatas Tidak

Koordinasi Ya Tidak Tidak

Kolaborasi Ya Tidak Tidak

Berorientasi pada

keluarga

Ya Tidak Tidak

Berorientasi pada

komunitas

Ya Ya Tidak

Pembiayaan Kapitasi Jamkesmas dan

askeskin

Fee for service

Wilayah kerja Pertimbangan

kondisi geografis

sekitar 2500 KK

Wilayah

kecamatan

kurang lebih

30.000 KK

Tanpa batasan

Keterangan:

*PDK : praktik dokter keluarga

**PDU : praktik dokter umum

2. Definisi Ilmu Kedokteran keluarga menurut IDI 1982

Adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu

kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu,

keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan,

ekonomi dan sosial budaya.

3. Pengertian dokter keluarga menurut IDI 1982

13

Page 14: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang berorientasi komunitas degan titik berat kepada keluarga, ia tidak

hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari

unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif

mengunjungi penderita atau keluarganya.

4. Pelayanan Dokter Keluarga Menurut “The American Academy of Family

Physician” (1969)

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh

yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana

tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan

umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis

penyakit tertentu saja (The American Academy of Family Physician, 1969)

Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring

di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang

melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan

sebagai tempat pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif,

kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan mengutamakan pencegahan,

menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya. Pelayanan

diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta faktor-

faktor lainnya. (The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman,

1971; McWhinney, 1981)

Tujuan pelayanan dokter keluarga menurut The American Academy of

Family Physician (AAFP) dinyatakan sebagai berikut:

1) untuk meningkatkan dan mempertahankan, mutu pelayanan kedokteran

keluarga,

2) membantu dokter-dokter yang ingin berpraktek sebagai dokter keluarga,

3) mempertahankan hak-hak dokter keluarga dalam memberikan pelayanan

dibidang-bidang yang sudah dikuasainya,

4) membantu danmenyelenggarakan pendidikan berkelanjutan untuk para

dokter keluarga,

14

Page 15: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

5) memajukan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat serta menjamin

hak penderita memilih dokternya,

6) berperan dalam memperjuangkan peningkatan derajat kesehatan rakyat.

Pelayanan dokter keluarga mempunyai dua tujuan tujuan umum dan tujuan

khusus

1) tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan

pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni

terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

2) tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua macam:

a. terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang

lebih efektif

b. terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang

lebih efisien

5. Praktek dokter keluarga mandiri

Penyelenggaraan praktek dokter keluarga pada hakekatnya bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan dokter yang

bermutu, utamanya pada tingkat primer. Pelayanan dokter yang bermutu

maksudnya adalah pelayanan kedokteran yang sesuai dengan kompetensinya

( standar ) dan kode etik Kedokteran Indonesia serta memuaskan pengguna jasa

pelayanan dokter.

Penyiapan dokter keluarga sekarang dilakukan secara sistematis dan

terstruktur melalui pendidikan kedokteran yang berkesinambungan atau

Continous Medical Education (CME) kepada dokter umum (dokter layanan

primer, bukan dokter spesialis) yang ada. Pengakuan atas kompetensi dokter

keluarga itu selanjutnya di lakukan dengan sertifikasi serta pemantauan kinerja

dokter dalam penyelenggaraan prakteknya. Pemerintah Indonesia telah pula

membuat perangkat hukum yang memungkinkan implementasi upaya pelayanan

kedokteran keluarga. Perangkat hukum dimaksud adalah Kepmen. No.

56/Menkes/SK/I/1996 perihal dokter keluarga dalam Pengelolaan JPKM (Jaminan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat), demikian pula Permenkes No.916/Menkes

15

Page 16: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

/Per/VIII/1997 tentang Surat Izin Praktek Dokter atau dokter Gigi yang diarahkan

sebagai Dokter keluarga.

Fakultas kedokteran seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta wajib

melaksanakan kurikulum pendidikan dokter berbasis kompetensi layanan primer

melalui pendekatan keluarga ( dokter keluarga).

6. Standar kompetensi dokter keluarga

Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran

WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak

terbitannya. Prinsip-prinsip ini juga merupakan simpulan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan dokter primer. Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan

kedokteran keluarga adalah memberikan/ mewujudkan:

1. pelayanan yang holistik dan komprehensif

2. pelayanan yang kontinu

3. pelayanan yang mengutamakan pencegahan

4. pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian dari keluarganya

6. pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan

lingkungan tempat tinggalnya.

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hokum.

8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.

9. Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.

Dengan melihat pada prinsip pelayanan yang harus dilaksanakan maka

disusun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter untuk dapat disebut

sebagai dokter keluarga.

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi

Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia

tahun 2006 adalah:

1. Kompetensi Dasar

a. Keterampilan Komunikasi Efektif

16

Page 17: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

b. Keterampilan Klinis Dasar

c. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu klinis,

ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran

keluarga.

d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,

keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif,

holistik, berkesinambungan, terkoordinasi dan bekerja sama dalam

konteks pelayanan kesehatan primer.

e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.

f. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat

g. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

2. Ilmu dan Kompetensi Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama

a. Bedah

b. Penyakit Dalam

c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan

d. Kesehatan Anak

e. THT

f. Mata

g. Kulit dan Kelamin

h. Psikiatri

i. Saraf

j. Kedokteran Komunitas

3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

a. Keterampilan melakukan “health screening”

b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

c. Membaca hasil EKG

d. Membaca hasil USG

e. BTLS, BCLS, dan BPLS

4. Keterampilan Pendukung

a. Riset

17

Page 18: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

b. Mengajar kedokteran keluarga

5. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap

a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya

b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternative

6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis

a. Manajemen klinik dokter keluarga

Standar Kompetensi Dokter Keluarga menurut Deklarasi WONCA-WHO

tahun 2003 meliputi:

1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu

a. Bayi baru lahir

b. Bayi

c. Anak

d. Remaja

e. Dewasa

f. Wanita hamil dan menyusui

g. Lansia wanita dan pria

2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif

a. Memahami epidemiologi penyakit

b. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai

c. Memahami ragam perbedaan faali fan metabolisme obat

d. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiology

e. Menyelenggarakan penilaian resiko khusus usia tertentu

f. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan

serta penyuluhan gizi.

g. Memahami pokok masalah perkembangan normal

h. Menyelenggarkan konseling psikologi dan perilaku.

i. Mengonsultasikan atau merujuk pasien tepat waktunya bila

diperlukan

j. Menyelenggarakan layanan paliatif dan jelang ajal

k. Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran

18

Page 19: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

3. Mengoordinasikan layanan kesehatan

a. Dengan keluarga pasien

1) Penilaian keluarga

2) Menyelenggarakan pertemuan keluarga (pasien)

3) Pembinaan dan konseling keluarga

b. Dengan masyarakat

1) Penilaian kesehatan masyarakat dan epidemologi

2) Pemeriksaan/penilaian masyarakat

3) Mengenali dan memanfaatkan sember daya masyarakat

4) Program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat

5) Advokasi/pembelaan kepentingan kesehatan masyarakat

4. Menangani masalah-masalah kesehatan yang menonjol

a. Kelainan alergik

b. Anestesia dan penanganan nyeri

c. Kelainan yang mengancam jiwa dan kegawatdaruratan

d. Kelainan kardiovaskular

e. Kelainan kulit

f. Kelainan mata dan telinga

g. Kelainan saluran cerna

h. Kelainan perkemihan dan kelamin

i. Kelainan obstetric dan ginekologi

j. Penyakit infeksi

k. Kelainan musculoskeletal

l. Kelainan neoplastik

m. Kelainan neurology

n. Psikiatri

5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan

a. Menyusun dan menggerakkan tim

b. Kepemimpinan

c. Keterampilan manajemen praktik

d. Pemecahan masalah konflik

19

Page 20: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

e. Peningkatan kualitas

7. Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik

– Standar Pelayanan Paripurna

a. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

c. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

d. Deteksi dini

e. Kuratif medik

f. Rehabilitasi medik dan sosial

g. Kemampuan sosial keluarga

h. Etik medikolegal

– Standar Pelayanan Medis

a. Anamnesis

b. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

c. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding

d. Prognosis

e. Konseling

f. Konsultasi

g. Rujukan

h. Tindakan lanjut

i. Tindakan

j. Pengobatan rasional

k. Pembinaan keluarga

– Standar Pelayanan Menyeluruh

a. Pasien adalah manusia seutuhnya

b. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

c. Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

– Standar Pelayanan Terpadu

a. Koordinator penatalaksanaan pasien

20

Page 21: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

b. Mitra dokter pasien

c. Mitra lintas sektoral medik

d. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

– Standar Pelayanan Berkesinambungan

a. Pelayanan proaktif

b. Rekam medik bersinambung

c. Pelayanan efektif pasien

d. Pendampingan

2. Standar Perilaku dalam Praktik

– Standar Perilaku terhadap Pasien

a. Informasi memperoleh pelayanan

b. Masa konsultasi

c. Informasi medik menyeluruh

d. Komunikasi efektif

e. Menghormati hak kewajiban pasien dan dokter

– Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik

a. Hubungan profesional dalam klinik

b. Bekerja dalam tim

c. Pemimpin klinik

– Standar Perilaku dengan Sejawat

a. Hubungan profesional dalam profesi

b. Hubungan baik sesama dokter

c. Perkumpulan profesi

– Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik

a. Mengikuti kegiatan ilmiah

b. Program jaga mutu

c. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

d. Penelitian dalam praktik

e. Penulisan ilmiah

– Standar Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat di Bidang Kesehatan

a. Menjadi anggota perkumpulan sosial

21

Page 22: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

b. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

c. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

3. Standar Pengelolaan Praktik

– Standar Sumber Daya Manusia

a. Dokter keluarga

b. Perawat

c. Bidan

d. Administrator klinik

– Standar Manajemen Keuangan

a. Pencatatan keuangan

b. Jenis sistem pembagian praktik

– Standar Manajemen Klinik

a. Pembagian kerja

b. Program pelatihan

c. Program kesehatan dan keselamatan kerja

d. Pembahasan administrasi klinik

4. Standar Sarana dan Prasarana

– Standar Fasilitas Praktik

a. Fasilitas untuk praktik

b. Kerahasiaan dan privasi

c. Bangunan dan interior

d. Alat komunikasi

e. Papan nama

– Standar Peralataan Klinik

a. Peralatan medis

b. Peralatan penunjang medis

c. Peralatan non medis

– Standar Proses-proses Penunjang Praktik

a. Pengelolaan rekam medik

b. Pengelolaan rantai dingin

c. Pengelolaan pencegahan infeksi

22

Page 23: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

d. Pengelolaan limbah

e. Pengelolaan air bersih

f. Pengelolaan obat

Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK)

Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di

KDK yang selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan

pelayanan sekunder jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang

disepakati. Pasca pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk

pemantauan lebih lanjut. Tata penyelenggaraan pelayanan seperti ini akan

diperkuat oleh ketentuan yang diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.

Praktik dalam dokter keluarga

Untuk memberikan pelayanan yang komprhensif, sebagai dokter keluarga

kita akan memandang masalah pasien dalam konteks sosialnya juga, dan

keterlibatan dokter keluarga sangat bervariasi.

Setiap dokter keluarga harus memutuskan sejauh mana keterlibatannya

dengan  keluarga pasien. Ada 5 tipe atau tingkatan dari keterlibatan dokter dalam

keluarga pasiennya, yaitu:

a. Keterlibatan Minimal dalam Keluarga (Minimal Emphasis on

Family)

Dasar pemikiran dokter adalah komunikasi dengan keluarga

pasien hanya untuk praktek atau keperluan legal medis aja. Perilaku

dokter adalah, bertemu dengan keluarga pasien hanya untuk

mendiskusikan masalah-masalah medis saja.

b. Informasi Medis dan Nasehat (Medical Information and Advice)

Dasar pemikiran dokter adalah bahwa keluarga itu penting

dalam diagnosa dan membuat keputusan pengobatan pasien,

keterbukaan perlu untuk melibatkan keluarga.

1. Perasaan dan Dukungan (Feelings and Support)

23

Page 24: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dasar pemikiran dokter adalah perasaan dan dukungan dan

timbal  balik antara pasien. Keluarga dan dokter sangat penting

dalam diagnosa dan pengobatan pasien.

2. Penilaian dan Intervensi (Assessment and Intervention)

Dasar pemikiran dokter adalah sistem keluarga, dinamika

keluarga, dan perkembangan keluarga penting dalam diagnosa dan

pengobatan pasien.

Perilaku dokter adalah bertemu dengan keluarga dan

membantu mereka untuk merubah peran dan interaksi satu sama

lain agar lebih efektif dengan menghadapai masalah penyakit dan

pengobatan pasien.

3. Terapi Keluarga (Family Therapy)

Dasar pemikiran dokter adalah dinamika keluarga dan

kesehatan pasien saling mempengaruhi satu sama lainnya dan pola

ini perlu dirubah.

Perilaku dokter adalah bertemu secara teratur dengan

keluarga pasien dan berusaha merubah dinamika keluarga

peraturan-peraturan yang tak tertulis dalam keluarga tersebut yang

berhubungan dengan perkembangan fisik dan mental pasien.

Sebagai seorang dokter umumnya kita akan telibat hingga

level 4, level ini biasanya dibutuhkan kemampuan dalam

konseling. Sedangkan untuk melakukan peran hingga level 5

dibutuhkan satu pelatihan khusus.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Adalah kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya/kegiatan

kesehatan yang diselenggarakan dalam suatu negara. Kegiatan dalam Subsistem

pelayanan kesehatan adalah kegiatan yang berhubungan langsung dengan

penerapan ilmu dan teknologi kedokteran. Kegiatan-kegiatan seperti ini disebut

Pelayanan Kesehatan (health services).

24

Page 25: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Perbedaan pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat :

BATASAN DOKTER KELUARGA

• “Dokter” yang memperoleh pendidikan lanjutan khusus agar dapat

mencapai kompetensi sebagai sebagai Dokter Penyelengara Pelayanan

25

Page 26: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Strata I (Primer) yang mampu menerapkan prinsip-prinsip

Kedokteran Keluarga dengan cakupan ilmu dan keterampilan yang lebih

luas dan dalam daripada yang telah diperolehnya selama pendidikan

kedokteran dasar dan internsip.

• Dokter Keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga,

ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi

sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif,

tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.(IDI, 1982)

8. Dokter keluarga dalam SKN

DPU yang telah memperoleh pendidikan tambahan dan menjalankan

praktik dengan menerapkan pendekatan keluarga serta kompetensinya diakui oleh

Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia (KDDKI), setelah setara dengan

kompetensi dokter keluarga selanjutnya mendapat gelar profesi sebagai Dokter

Keluarga (DK). Para DPU yang ingin diakui kompetensinya atau mendapat gelar

professional DK dapat mengikuti program konversi PDKI (secara sukarela). Para

DK ini dalam system pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur menjalankan

praktiknya di strata pertama.

Spesialis Famili Medisin (SpFM)

Dokter Keluarga yang meningkatkan profesionalismenya lebih tinggi

dengan mengikuti pendidikan spesialisasi kedokteran keluarga, dan memperoleh

gelar akademik sebagai Spesialis Family Medicine (SpFM). Para SpFM ini dalam

system pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur tetap menjalankan

praktiknya di strata pertama.

Dokter Praktik Umum

Menurut terminology WFME (Federasi Pendidikan Kedokteran Sedunia)

dokter yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dasar disebut sebagai

Basic Medical Doctor. Di Indonesia, dikenal sebagai Dokter Umum atau Dokter

(yang untuk masa mendatang, adalah yang telah menyelesaikan program

internship). Dalam system pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur para

26

Page 27: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dokter ini (untuk memudahkan pengertian, selanjutnya disebut sebagai Dokter

Praktik Umum/DPU) menjalankan praktiknya di strata pertama.

Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum

Definisi Dokter yang memiliki

pengetahuan dan keterampilan

khusus dalam bidang

kedokteran keluarga yang

diperoleh dari pendidikan

khusus dalam bidang tersebut,

sehingga kemudian memiliki

kompetensi dan kewenangan

untuk bekerja dalam profesi

dokter keluarga

Dokter praktik umum, adalah setiap

dokter yang melakukan pelayanan

kesehatan dan asuhan medis yang

dilakukan sendiri atau bersama

dalam bentuk organisasi serta

menjalankan kegiatan pelayanan

tingkat primer sesuai dengan

peraturan setempat.

Hak

Kewajiban

Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif

Bersifat kuratif

Pembiayaan Pembiayaan di awal dari

pemerintah

Mandiri dari perorangan

Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan

Tempat

Praktik

Melayani pasien ditempat

praktek (klinik dokter keluarga),

di rumah dan di rumah sakit.

Tempat Praktik Pribadi

Pelayanan pelayanan kedokteran yang

paripurna (komprehensif)

Kuratif

Prinsip dasar Dokter keluarga Dokter umum di puskesmas

Klinik 24 jam

27

Page 28: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Layanan kontak pertama Ya Ya Ya, emergencyLayanan sinambung dan jangka panjang

Ya Episodik Episodik

Layanan bersifat personal Ya Tidak TidakLayanan komprehensif Ya,>> promotif,

preventifYa, >> kuratif Tidak

Mengutamakan pencegahan

Ya Terbatas Tidak

Koordinasi Ya Tidak TidakKolaborasi Ya Tidak TidakBerorientasi pada keluarga Ya Tidak TidakBerorientasi pada komunitas

Ya Ya Tidak

Sistem kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang

mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan

umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.( SK Menkes

RI,No.99a/MenKes.SK/III/1982)

a. Kebijakan-Kebijakan Sistem Kesehatan Nasional

SKN yang merupakan wujud dan metode penyelenggaraan

pembangunan kesehatan adalah bagian dari Pembangunan Nasional.

Dengan demikian landasan SKN adalah sama dengan landasan

Pembangunan Nasional.

Secara lebih spesifik landasan tersebut adalah:

1. Landasan idiil yaitu Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

2. Landasan konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:

a. Pasal 28 A: setiap orang berhak untuk hidup serta berhak

mempertahankan hidup dan kehidupannya.

b. Pasal 28 B ayat (2) : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh, dan berkembang.

28

Page 29: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

c. Pasal 28 C ayat (1): setiap orang berhak mengembangkan diri melalui

pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak

mendapat pendidikan dan memperoleh

manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni dan budaya, demi

meningkatkan kualitas hidupnya dan demi

kesejahteraan umat manusia.

d. Pasal 28 H ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta

berhak memperoleh pelayanan kesehatan,

dan ayat (3); setiap orang berhak atas

jaminan sosial yang memungkinkan

pengembangan dirinya secara utuh sebagai

manusia yang bermartabat.

e. Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial

bagi seluruh rakyat dan memberdayakan

masyarakat yang lemah dan tidak mampu

sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan

ayat (3); negara bertanggung jawab atas

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Sistem Kesehatan Nasional tahun 2004 menggariskan bahwa untuk masa

mendatang, apabila sistem jaminan kesehatan nasional telah berkembang,

pemerintah tidak lagi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

strata pertama melalui puskesmas. Penyelenggaraan UKP akan diserahkan kepada

masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter keluarga, kecuali di

daerah yang terpencil.

29

Page 30: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Indonesia sehat 2010

Perilaku sehat Pelayanan kesehatan Lingkungan sehat

Memiliki kemauan & kemampuan

• Berperilakusehat,

• Bertanggungjawab ataskesehatandirinya

Memiliki akses kesistem pelayanankesehatan yg:

• Terstruktur• Berkeadilan• Terjangkau• Merata• Bermutu• Aman

Hidup di wilayah dantatanan ygmemiliki:

• Udara sehat• Air sehat• Pangan sehat• Pemukiman sehat• Sanitasi

lingkungan sehat

Derajat Kesehatan Optimal

Human Development Index Meningkat

SDM Unggul Bangsa Indonesia

KontribusiWarga

KontribusiSektor

Kesehatan

KontribusiMulti

Sektor

Kontribusi

Sektor

Pendidikan

Kontribusi

Sektor

Ekonomi

Private Good Private Good Public Good

Indonesia sehat 2010

Perilaku sehat Pelayanan kesehatan Lingkungan sehat

Memiliki kemauan & kemampuan

• Berperilakusehat,

• Bertanggungjawab ataskesehatandirinya

Memiliki akses kesistem pelayanankesehatan yg:

• Terstruktur• Berkeadilan• Terjangkau• Merata• Bermutu• Aman

Hidup di wilayah dantatanan ygmemiliki:

• Udara sehat• Air sehat• Pangan sehat• Pemukiman sehat• Sanitasi

lingkungan sehat

Derajat Kesehatan Optimal

Human Development Index Meningkat

SDM Unggul Bangsa Indonesia

KontribusiWarga

KontribusiSektor

Kesehatan

KontribusiMulti

Sektor

Kontribusi

Sektor

Pendidikan

Kontribusi

Sektor

Ekonomi

Private Good Private Good Public Good

Mengatur pelayanan praktek kedokteran keluarga:

a. Mengatur sumber daya menjadi manajer, kepemimpinan efektif dan

motivasi

b. Mengatur fasilitas dan perlengkapan prinsip manajemen suplai dan

penyimpanan

c. Mengatur informasi, yaitu medical records, kerahasiaan, dan komputerisasi

d. Mengatur pembiayaan, termasuk managed care Mengerti konsep

manage care

e. Mengatur kualitas

b. Prinsip Dasar SKN

Prinsip dasar SKN adalah norma, nilai dan aturan pokok yang bersumber

dari falsafah dan budaya Bangsa Indonesia, yang dipergunakan sebagai

acuan berfikir dan bertindak dalam penyelenggaraan SKN.

Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:

1. Perikemanusiaan

Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip perikemanusiaan yang

dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan

30

Page 31: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Terabaikannya pemenuhan kebutuhan

kesehatan adalah bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Tenaga

kesehatan dituntut untuk tidak diskriminatif serta selalu menerapkan

prinsip-prinsip perikemanusiaan dalam menyelenggarakan upaya

kesehatan.

2. Hak Asasi Manusia

Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia.

Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap

orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku,

golongan, agama, dan status sosial ekonomi. Setiap anak berhak atas

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

3. Adil dan Merata

Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip adil dan merata. Dalam

upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, perlu

diselenggarakan upaya kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata, baik geografis

maupun ekonomis.

4. Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat

Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pemberdayaan dan

kemandirian masyarakat. Setiap orang dan masyarakat bersama dengan

pemerintah berkewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat

beserta lingkungannya. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus

berdasarkan pada kepercayaan atas kemampuan dan kekuatan sendiri

serta kepribadian bangsa dan semangat solidaritas sosial dan gotong

royong.

5. Kemitraan

Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip kemitraan.

Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan dengan menggalang

kemitraan yang dinamis dan harmonis antara pemerintah dan masyarakat

termasuk swasta, dengan mendayagunakan potensi yang dimiliki.

31

Page 32: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta serta

kerjasama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan diwujudkan

dalam suatu jejaring yang berhasil-guna dan berdaya-guna, agar

diperoleh sinergisme yang lebih mantap dalam rangka mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

6. Pengutamaan dan Manfaat

Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pengutamaan dan

manfaat. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan lebih

mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan perorangan

maupun golongan. Upaya kesehatan yang bermutu dilaksanakan dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus lebih

mengutamakan pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit. Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara berhasil-guna

dan berdayaguna, dengan mengutamakan upaya kesehatan yang

mempunyai daya ungkit tinggi agar memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat beserta

lingkungannya.

c. Subsistem SKN

1. Subsistem Upaya Kesehatan

Upaya kesehatan diselenggarakan dengan upaya peningkatan,

pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.

2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni:

Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan

masyarakat itu sendiri.

Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public good

yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan

kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat private, kecuali

pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi

tanggung-jawab pemerintah

32

Page 33: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan

Sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis

dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan

kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengembangan dan pemberdayaan

SDM Kesehatan meliputi: 1) perencanaan kebutuhan sumber daya

manusia yang diperlukan, 2) pengadaan yang meliputi pendidikan tenaga

kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan, 3) pendayagunaan SDM

Kesehatan, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan 4) pembinaan

serta pengawasan SDM Kesehatan

a. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan

Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin:

aspek keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan

keterjangkauan obat, terutama obat esensial; perlindungan masyarakat

dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat

yang rasional; serta upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui

pemanfaatan sumber daya dalam negeri.

b. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan

Subsistem ini meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan,

hukum kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan

pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna,

diperlukan manajemen kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah

koordinasi, integrasi, sinkronisasi, serta penyerasian berbagai subsistem

SKN dan efektif, efisien, serta transparansi dari penyelenggaraan SKN

tersebut.

c. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat

Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang

oleh pemberdayaan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan

semata-mata sebagai sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga

sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan.

33

Page 34: 108921128 Contoh Kasus Ilmu Kesehatan Masyarakat

meliputi pula upaya peningkatan lingkungan sehat oleh masyarakat

sendiri

Sub Sistem Upaya Kesehatan Upaya Kes Masyarakat ( UKM )Upaya Kes Perorangan ( UKP )

34

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta , untuk memelihara, meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan serta memulihkan kesehatan perorangan

• Memelihara ,• Meningkatkan

kesehatan • Mencegah penyakit

PRINSIP1. Diselenggarakan oleh : masy , swasta dan

pemerintah 2. Penyelenggaraan oleh swasta harus

memperhatikan fungsi sosial 3. Bersifat menyeluruh , terpadu , berkelanjutan ,

terjangkau , berjenjang profesional dan bermutu 4. Tidak bertentangan dgn kaidah ilmiah

( termasuk tradisional-alternatif )5. Sesuai norma sosial budaya serta moral & etika

profesi

PERORANGAN• Menyembuhkan

penyakit • Memulihkan

kesehatan