library.binus.ac.id · web viewsistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat...

46
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Oetomo (2006: 7), perencanaan adalah proses dimana manajer memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses tersebut merupakan suatu cara sistematik yang diterapkan untuk melakukan kegiatan. Menurut Terry dan Rue (2003: 9), perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah proses menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya. 2.1.2 Pengertian Strategi Menurut Rangkuti (2006: 183), strategi adalah perencanaan induk yang komprenhensif yang menjelaskan tentang bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut David (2006: 16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya organisasi dalam 5

Upload: hoangnhan

Post on 08-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Perencanaan

Menurut Oetomo (2006: 7), perencanaan adalah proses dimana manajer

memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan berdasarkan beberapa

metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses tersebut merupakan suatu cara

sistematik yang diterapkan untuk melakukan kegiatan.

Menurut Terry dan Rue (2003: 9), perencanaan adalah menentukan tujuan-

tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang

harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah proses

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diperlukan

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.

2.1.2 Pengertian Strategi

Menurut Rangkuti (2006: 183), strategi adalah perencanaan induk yang

komprenhensif yang menjelaskan tentang bagaimana perusahaan akan mencapai

semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Menurut David (2006: 16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan

jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan

keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya organisasi dalam jumlah yang

besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka panjang.

Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi serta perlu

mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal yang dihadapi

organisasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Strategi adalah bagaimana langkah-

langkah untuk mencapai tujuan dari jangka pendek maupun jangka panjang.

2.1.3 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2008: 29), Sistem adalah sekelompok yang saling

berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input

serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

5

Page 2: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

6

Sistem memiliki tiga komponen dasar yang saling berinteraksi, yaitu:

1. Input (masukan), meliputi menangkap, dan mengumpulkan elemen yang memasuki

system untuk dapat diproses.

2. Processing (proses), meliputi proses perubahan yang mengubah input menjadi

output.

3. Output (keluaran atau hasil), meliputi perpindahan elemen yang telah dihasilkan

oleh proses perubahan ke dalam tujuan akhirnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan

komponen yang memiliki berbeda fungsi namun saling berkaitan untuk melakukan

satu tujuan yang sama.

2.1.4 Pengertian Informasi

Menurut Stair dan Reynolds (2011), informasi adalah kumpulan fakta –

fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki nilai tambah selain dari

fakta itu sendiri.

Menurut Turban dan Rainier (2008: 7), informasi merujuk pada data yang

telah diorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima.

Contohnya IPK adalah data, tetapi nama mahasiswa yang dipasangkan dengan nilai

IPKnya adalah informasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data yang

telah diolah dan dapat digunakan untuk tujuan tertentu bagi para penggunanya.

2.1.5 Pengertian Perencanaan Strategi

Menurut David (2006: 5), perencanaan strategi dapat didefinisikan sebagai

seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.

Berdasarkan pendapat Anthony dan Govindarajan (2005) suatu proses

manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan

keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan

perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama

beberapa tahun mendatang

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencaan strategi merupakan suatu

yang digunakan untuk memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi untuk

mencapai tujuannya.

Page 3: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

7

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Turban dan Rainier (2008: 6), sistem informasi digunakan untuk

mendapatkan informasi, orang, waktu, dan format yang benar. Ini disebabkan

karena mempunyai fungsi untuk memberikan informasi yang berguna.

Menurut O’Brien (2008: 32), Sistem Informasi adalah sistem yang

menerima sumber daya (data) sebagai input dan memprosesnya menjadi produk

(informasi) sebagai outputnya

Menurut Laudon (2007: 14), dapat didefinisikan secara teknikal sebagai

sekumpulan komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan atau

mendapatkan, proses, penyimpanan, dan mendistribusikan informasi untuk

mendukung pembuatan keputusan, koordinasi dan control dalam organisasi.Selain

itu, dapat juga membantu manajer dan karyawan lainnya untuk menganalisa

masalah, memvisualisasikan subyek yang kompleks, dan membuat suatu produk

baru.

Sehingga disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kegiatan

yang terdiri atas mengumpulkan, memproses, mengubah, menyimpan, menganalisa,

dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu yang ditunjang dengan

orang, hardware, software, jaringan, dan sumber daya data.

2.1.7 Pengertian Strategi Sistem Informasi

Menurut Ward and Peppard (2003), Strategi Sistem Informasi adalah proses

mengidentifikasi portofolio aplikasi komputer yang akan diimplementasikan dan

selaras dengan strategi organisasi dan mampu menciptakan keunggulan kompetitif

organisasi.

Menurut O’Brien (2008: 17), Strategi Sistem Informasi adalah Sistem

Informasi yang menyediakan perusahaan dengan produk yang kompetitif dan

layanan yang memberikan suatu keuntungan strategis dari para pesaingnya di pasar.

Juga, Sistem Informasi yang mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses

bisnis dan membangun sumber informasi strategi bagi perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi sistem informasi merupakan

sebuah aplikasi yang dapat memberi keuntungan strategis dalam persaingan.

Page 4: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

8

2.1.8 Pengertian Teknologi

Menurut O’Brien (2008: 9), teknologi merupakan Konsep – konsep utama,

pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang meliputi

hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis internet.

Menurut Miarso (2007: 131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga

seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota

tubuh, pancaindra, dan otak manusia.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Teknologi merupakan konsep yang

meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis

internet untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2.1.9 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut O’Brien (2008: 9), teknologi informasi adalah konsep – konsep

utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu

meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis

internet.

Menurut Brian et al (2009: 3), teknologi informasi adalah istilah yang umum

untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,

menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan informasi.

Menurut Miftahul Maulana dan Dana Indra Sensuse (2011, p1),

pengembangan manajemen dan keorganisasian yang didukung dengan sistem

informasi berbasis komputer merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan dalam

menghadapi era globalisasi. Hal ini karena dukungan teknologi informasi (TI)

dapat memudahkan mekanisme pengambilan keputusan yang akurat, dapat

dipercaya, cepat, dan ekonomis.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi

merupakan bagian dari sistem informasi Teknologi informasi sendiri terdiri atas

tiga hal penting yaitu:

1. Perangkat keras (hardware)

2. Perangkat lunak (software)

3. Jaringan komunikasi (network)

Dengan kata lain informasi terdiri dari:

1. Manusia

Page 5: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

9

2. Teknologi informasi

3. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan dan penyebaran data

Sehingga disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu konsep

untuk pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi yang digunakan

oleh orang-orang untuk bekerja dengan informasi yang terdiri atas teknologi

informasi yang bersifat nyata maupun tidak nyata.

2.1.10 Pengertian Strategi Teknologi Informasi

Menurut Tozer (1996: 8), strategi Teknologi Informasi adalah mengenai

solusi-solusi teknologi yang mendukung sistem dan terkadang mendukung

kebutuhan bisnis secara langsung. Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh

aspek dalam satu kesatuan, seperti kabel-kabel, sistem perangkat lunak yang

membentuk lingkungan dimana Sistem Informasi tersebut berjalan.

Menurut Ward dan Peppard (2003: 44), strategi teknologi informasi

berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisai

dengan menggunakan teknologi.Strategi teknologi informasi mengarah pada

perlengkapan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan

seperti operasi teknologi informasi, pembangunan sistem dan dukungan terhadap

pengguna.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi teknologi informasi

merupakan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhannya dengan teknologi.

2.1.11 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

Menurut Martin (2005), perencanaan strategi sistem dan teknologi

informasi adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok antara sarana –

sarana organisasi dan sumber – sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan

peluang – peluang dari pemanfaatan teknologi.

Perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi

informasi untuk :

1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi informasi agar dapat

digunakan secara efektif dan efisien kepada manajemen tingkat tinggi dan ahli

– ahli dalam bidang teknologi informasi.

2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak – pihak yang

berada dalam perusahaan tersebut.

Page 6: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

10

3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam bidang teknologi

informasi dalam perusahaan untuk membuat keputusan yang mendasar

mengenai bagaimana sistem dan teknologi informasi akan diarahkan untuk

membantu bisnis perusahaan.

4. Perusahaan menjadi siap untuk menghadapi perubahaan yang terjadi.

5. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan menentukan prioritas untuk

proyek – proyek sistem dan teknologi informasi yang penting dan bermanfaat

bagi organisasi.

6. Dapat menjadi alamat komunikasi yang baik terhadap manajemen puncak.

Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara

kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari

suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Proses identifikasi kebutuhan

informasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dimulai terlebih dahulu dari

lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan

kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, serta

identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, yang kemudian

proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi

yang didrive dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. Hasil dari

Perencanaan Strategis SI/TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI suatu

organisasi, adapun hasil identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi

adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI. (Wedhasmara, 2007)

2.1.12 Pengertian Bisnis

Menurut Madura (2001: 2), bisnis atau perusahaan adalah suatu badan

hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan bagaimana

perusahaan/individu memperoleh keuntungan dengan menghasilkan barang atau

jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

2.1.13 Pengertian Strategi Bisnis

Menurut Rangkuti (2006: 7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang

berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi

pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi

organisasi dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis.

Page 7: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

11

Menurut Wheelen dan Hunger (2006: 15), strategi bisnis biasanya terjadi

di setiap unit bisnis atau tingkatan produk. Strategi bisnis ini juga menekankan

peningkatan posisi produk atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau

segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis diterapkan dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari produk maupun jasa yang

telah di produksi.

2.2 Teori Khusus

Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise

Architecture EA3 by Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan strategi sistem dan

teknologi informasi. Sub bab ini berisikan tentang teori pendukung dalam penulisan

penulisan skripsi perencanaan strategi dan teknologi informasi.

2.2.1 Pengertian Enterprise Architecture

Berdasarkan pendapat Bernard (2005: 31-36), enterprise architecture adalah

bagaimana cara membuat penglihatan abstrak sebuah organisasi (perusahaan) yang

membantu orang di dalam perusahaan tersebut untuk membuat perencanaan dan

pengambilan keputusan yang lebih baik. Enterprise architecture melebihi

perencanaan teknologi, dengan menambahkan perencanaan strategis sebagai

pendorong utama dari perusahaan

Menurut Gronlund (2009), Enterprise Architecture (EA) adalah satu praktek

manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dari sumber daya perusahaan,

investasi TI, dan aktivitas pembangunan sistem untuk mencapai tujuan kinerjanya.

Menurut Ali Ibrahim (2011), Enterprise Architecture adalah sebuah

paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi.

Gambar 2.1 Enterprise Architecture EA3 Cube

Page 8: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

12

Dapat disimpulkan bahwa EA merupakan pendekatan untuk mengelola

lebih baik sumber daya bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan strategis

dengan memperhatikan berbagai variabel seperti politik, budaya, lingkungan

eksternal, teknis dan lainnya.

2.2.2 Tujuan Enterprise Architecture

Menurut Mertz (2010:16), Enterprise Architecture memiliki tujuan sebagai

berikut :

1. Berfungsi untuk memberikan gambaran besar dari organisasi, dengan cara

mendokumentasikan artefak yang ada, untuk memungkinkan para stakeholders

untuk membuat keputusan berkualitas mengenai trade-off.

2. Menetapkan komunikasi lebih dekat dengan bisnis, dengan menangani kebutuhan

bisnis, kebutuhan infrastruktur teknologi dan memberikan umpan balik pada

kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk memenuhi persyaratan.

3. Menetapkan dan menegakkan standar dan prinsip-prinsip, yang mempertahankan

dan meluruskan arsitektur untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan strategi

perusahaan.

2.2.3 EA Sebagai Framework Metode Dokumentasi

Menurut Bernard (2005: 31), pengertian Enterprise Architecture

Framework atau EA Framework merupakan analisis dan dokumentasi dari sebuah

enterprise didalam keadaan yang sedang terjadi sekarang maupun dimasa yang

akan datang, dengan mengintegrasikan strategi, bisnis, dan pandangan teknologi.

Gambar 2.2 Framework EA

Page 9: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

13

Dapat dilihat bahwa EA sebagai metode dokumentasi menyediakan :

Current Views : dokumen yang berisi tentang strategi apa yang dilakukan saat ini,

proses bisnis saat ini , dan juga sumber daya saat ini.

Future Views : dokumen yang berisi tentang komponen enterprise architecture

yang dibutuhkan oleh enterprise untuk mendukung strategi inisiatif baru,

kebutuhan operasional atau solusi teknologi. Future architecture harus

menjalankan rencana perubahan dari komponen enterprise architecture dalam

jangka waktu pendek (1-3 tahun kedepan), sama baiknya dengan perubahan dari

enterprise architecture yang merupakan hasil dari implementasi dari scenario

jangka panjang yang direncanakan dalam jangka waktu 4-10 tahun kedepan.

EA Management Plan & Transition Plans : merupakan suatu gambaran yang

menjelaskan mengenai suatu perusahaan saat ini dan perusahaan di masa

mendatang yang dibuat secara rinci dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan atau

tidak, termasuk bagaimana cara mengembangkan rencana yang diinginkan.

Menurut Minoli (p55), umumnya framework merupakan suatu metode yang rinci

dan terdiri atas set alat pendukung yang menjelaskan isi dari framework.

Framework memberikan panduan tentang bagaimana menggambarkan suatu

arsitektur, dan biasanya tidak memberikan panduan tentang bagaimana membangun

atau menerapkan arsitektur tertentu atau bagaimana menggembangkan dan

memperoleh sistem atau sistem dari suatu sistem. Kemudian Tim Westbrock (p6)

menambahkan bahwa Enterprise Architecture (EA) adalah disiplin manajemen

strategis yang menciptakan sebuah pandangan holistik dari proses bisnis, sistem,

informasi dan teknologi dari perusahaan yang dirancang dan dioptimalkan untuk

menciptakan nilai pemegang saham dengan mencapai kedua strategi bisnis jangka

panjang serta saat tujuan bisnis.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Enterprise Architecture Framework merupakan

suatu gambaran yang menjelaskan keadaan suatu perusahaan saat ini dan

perusahaan dimasa yang akan datang yang dibuat secara rinci dan memenuhi

kebutuhan yang diinginkan dan tidak, termasuk bagaimana cara mengembangkan

rencana yang diinginkan.

Page 10: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

14

2.2.4 Komponen dan Artefak Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005: 111), Komponen EA adalah sumber yang

berubah-ubah yang menyediakan kemampuan dari setiap tingkat dari sebuah

framework, sedangkan Artefak EA merupakan dokumentasi produk dari setiap

komponen EA seperti teks dokumen, diagram, spreadsheet, briefing slides¸ atau

video klip.

Maka komponen EA merupakan sumber yang bisa membantu dalam

analisa dan pembuatan EA framework dan artefak EA adalah berbagai hal yang

mampu mendukung pendokumentasian segala kegiatan dari pembuatan EA

framework.

Gambar 2.3 EA Component

2.2.4.1 EA Current Architecture

Current Architecture adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang,

gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk pembanding dengan rancangan

masa depan.

2.2.4.2 EA Future Architecture

EA Future Architecture adalah komponen yang sudah diperbaiki atau

dimodifikasi agar bisa mengurangi atau memperbaiki kekurangan pada

sistem.

Page 11: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

15

Gambar 2.4 Drivers of Change

EA tidak bisa merefleksikan perubahan diatas pada arsitektur masa

depan kecuali:

Tim kepemimpinan perusahaan menyediakan perubahan pada strategic

direction and goal.

Line of business of manager dan program manager menyediakan perubahan

pada bisnis proses dan prioritas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang

baru.

Support staff mengidentifikasi teknologi yang berjalan dan solusi untuk

kebutuhan bisnis baru.

2.2.5 Analisis PEST (Political, Economy, Social, Technology)

Menurut Ward dan Preppard (2002: 70-72), analisis PEST adalah analisis

terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,

sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis

atau unit organisasi. Arah PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan

menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana

analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.

1. Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta

mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan

melakukan kegiatan.

2. Faktor Ekonomi

Page 12: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

16

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembelian dari

pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan.

3. Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari

pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.

4. Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi

tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.

Tabel 2.1 Analisis PEST

Politik

Pajak/Tarif

Perundang-undangan

Tekanan atau adanya lobby

group tertentu.

Situasi politik dan keamanan

Sosial

Tren gaya hidup

Tingkah laku konsumen

Tingkat pendidikan

Angka kelahiran dan kematian

Tingkat penghasilan

Pengelompokkan unsur

Ekonomi

Situasi ekonomi dalam negeri

Bunga pinjaman

Tingkat inflasi

Upah regional

Nilai tukar mata asing

Teknologi

Industri yang menggunakan

R & D

Penemuan teknologi baru

Teknologi informasi

Hak paten teknologi

Transfer teknologi

2.2.6 Pengertian Analisis Lima Daya Saing Porter

Berdasarkan pendapat Porter (2008: 23), daya saing porter adalah kerangka

kerja bisnis yang digunakan untuk mengembangkan berbagai strategi bagi

perusahaan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaingnya.

Page 13: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

17

Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan intensitas

persaingan dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang paling besar akan

sangat menentukan sesuatu yang sangat penting.

Gambar 2.5 Lima Daya Saing Porter

Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh orang-orang

yang menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis, untuk mendapatkan posisi

kompetitif . Paradigma seperti ini sangat penting untuk mendapatkan peran

kompetitif sistem informasi, dimana strategi yang menentukan bagaimana sistem

informasi harus dijalankan. Pada waktu yang sama, sistem informasi membuat

strategi dan cara baru untuk dapat berkompetisi dalam industri.

Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain :

a. Kekuatan pembeli

Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut kualitas lebih

tinggi atau layanan lebih banyak dan mengadu domba semua anggota industri.

Faktor yang mempengaruhi kekuatan daya saing pembeli apabila :

Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.

Produk yang dibeli dari industri adalah standard dan tidak berdiferensiasi.

Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan insentif yang besar

untuk mengurangi biaya pembelian.

Produk industri tidak menghemat uang pembeli

Page 14: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

18

Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan integrasi ke

hulu untuk membuat produk industri.

b. Persaingan Industri

Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara perusahaan yang

memiliki pengaruh besar terhadap para pesaingnya yang dapat mendorong

perlawanan untuk menjadi lebih baik. Untuk mendalami persaingan industri ini,

diperlukan adanya suatu pemahaman. Pemahaman yang dimaksud antara lain :

Ukuran industri

Pasar dan kinerja keuangan

Perusahaan yang dominan

Strategi kompetitif yang bisa digunakan

Kompetisi yang diperlukan

Implikasi global

Trend saat ini atau yang akan datang

Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang sama dalam

memperebutkan posisi dengan menggunakan cara seperti : kompetisi harga,

pengenalan produk, dan persaingan.

c. Kekuatan pemasok

Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta dalam industri

dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli.

Dengan demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan suatu industri yang

tidak dapat menuntut kenaikan biaya melalui harga jualnya

d. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru, keinginan

untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan

ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari

pesaing yang ada pada pendatang baru agar dapat diperkirakan.

e. Ancaman produk pengganti

Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan produk dari

industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen untuk memilih. Suatu

Page 15: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

19

produk dapat menjadi substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen

menganggap produk-produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan

persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan menjalankan

strategi untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada

produk substitusi melalui berbagai bentuk strategi diferensiasi seperti harga yang

bersaing, kualitas yang berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih

sesuai dengan keinginan konsumen atau kombinasi.

2.2.7 Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal yaitu peluang dan

ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan. Diagram analisis

SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi SWOT seperti yang ditujukan pada:

Gambar 2.6 Diagram Analisis SWOT

• Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

memiliki kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang

harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif

(Growth Oriental Strategy).

• Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk

pasar).

Page 16: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

20

• Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang besar, tetapi di lain

pihak perusahaan terdapat beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi

perusahaan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat

merebut peluang pasar yang lebih baik.

• Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.2.8 Matriks SWOT

Matrix SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor

strategi perusahaan. Matrix ini menggambarkan bagaimana kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan secara internal serta peluang dan ancaman dari

faktor eksternal.

Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan alternatif

strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu strategi SO, strategi ST,

strategi WO, strategi WT.

Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk ancaman

yang ada.

Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

meminimalkan kelemahan.

Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.

Page 17: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

21

Tabel 2.2 Matriks SWOT

IFAS

EFAS

Strengths (S)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

Weaknesses (W)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal

Opportunities (O)

Tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang.

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang.

Threats (T)

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Pada lingkungan eksternal dan internal bisnis serta SI/TI perusahaan, dapat

disimpulkan bahwa terdapat persaingan yang cukup ketat antar industri, pengaruh

lingkungan luar terhadap perusahaan, performa aktivitas dan SI/TI yang belum

optimal, adanya kelemahan maupun ancaman yang dapat mempengaruhi kemajuan

perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Untuk mengatasi dan meminimalisasi

permasalahan-permasalahan tersebut secara bersamaan meningkatkan kekuatan dan

peluang yang ada, perlu merencanakan dan menerapkan strategi bisnis, strategi

sistem dan teknologi informasi yang tepat guna disesuaikan dengan kebutuhan

perusahaan agar efisiensi dan efektivitas proses bisnis serta keunggulan dalam

bersaing dapat tercapai sehingga tujuan dan sasaran bisnis perusahaan dapat

terpenuhi secara optimal. (Dewan Pelawi; Franky; Charles Willy; Bobby Irwanza,

2011)

2.2.9 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors Anallysis

summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS)

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)

Page 18: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

22

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak penting)

sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan

dampak terhadap faktor strategi.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai

rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi

rating +4, tetapi jika peluangnya kecil dalam rating +1) pemberian nilai rating

ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika ancamannya sangat besar,

ratingnya adalah 1 sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-

masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai

dengan 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan

ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama.

2.2.10 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi

suatu tabel IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan

Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut :

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan

dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling

penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor

tersebut terhadap proses strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya

tidak boleh melebihi skor total 1.0).

Page 19: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

23

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk

kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)

dengan membandingkan dengan rata-rata nilai industri atau pesaing utama.

Sedangkan, variabel yang bersifat negatif kebalikannya contohnya, jika

kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri

nilainya adalah 1 sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata

industri nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)

sampai dengan 1,0 (poor)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor internalnya.

Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan

perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama.

2.2.11 Pengertian CONOPS Scenario

Menurut Bernard (2005: 295), CONOPS Diagram merupakan

penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat tinggi yang mendetail

tentang bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya atau beroperasi,

baik itu secara menyeluruh ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu.

Page 20: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

24

Gambar 2.7 CONOPS Scenario

2.2.12 Pengertian Balanced Scorecard

Menurut Bernard (2005: 296), Balanced scorecard merupakan suatu

ukuran langkah - langkah sukses keuangan untuk perusahaan dan menetapkan

tujuan dan langkah2 dalam mencapai 4 kunci sukses bisnis:

1. Pelanggan.

2. Finansial.

3. Proses bisnis internal.

4. Pembelajaran dan pertumbuhan.

Sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat

dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja

bisnis. Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah titik pandang penilaian

sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi

juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti

tingkat kepuasan pelanggan, proses internal dan kemampuan melakukan inovasi.

Page 21: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

25

Gambar 2.8 Analisis Balanced Scorecard

Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau

operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced Scorecard

sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang

dan menghasilkan proses manajemen seperti:

Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategis

Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran

strategis

Merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif

strategis.

Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

2.2.13 Analisis Value Chain Service Business ( Value Shop)

Value shop pada dasarnya adalah suatu metode yang digunakan untuk

menyelesaian masalah, dengan memberikan nilai-nilai yang ada sebagai suatu

solusi untuk klien. Terdiri atas suatu pertukaran informasi yang dilakukan secara

Page 22: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

26

intens maupun secara extensive baik dalam mendirikan suatu bisnis transaksi

maupun untuk memberikan suatu solusi. (Ward & Peppard, 2002: 266).

Gambar 2.9 Value Chain Service Business (Value Shop)

Value shop merupakan bentuk lain dari value chain, yang lebih

mencerminkan bisnis jasa, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien

ataupun pelanggan, dengan menyatukan pengetahuan-pengetahuan yang ada,

sumber daya dari dalam perusahaan atau dengan menggunakan sumber-sumber

dari luar atau pihak eksternal.

Berdasarkan analisis rantai nilai (value chain) tersebut terbagi atas dua jenis

aktivitas antara lain :

1. Aktivitas utama (primary activities), terbagi :

A. Business Acquisition

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan apa kebutuhan dan keinginan dari

pelanggan dengan data dan informasi yang diperoleh dari pelanggan. Dari

kegiatan ini, dapat diketahui apakah setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan

sudah dicukupi oleh perusahaan.

B. Problem Specification

Page 23: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

27

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang bisa

terjadi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan melihat apakah masalah-

masalah tersebut dapat diatasi atau tidak.

C. Knowledge Application

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang

sedang dihadapi perusahaan yang belum dapat diselesaikan, kemudian mencari

solusinya dan menciptakan suatu knowledge application yang baru. Jika

perusahaan tidak mampu membuat knowledge application yang baru, maka

perusahaan dapat meminta bantuan dari pihak luar, misalnya konsultan yang dapat

membuat suatu strategi baru yang dapat memecahkan masalah yang ada.

D. Allocation Resources

Dalam kegiatan ini, perusahaan melakukan analisis 5M ( Man, Money, Material,

Method, Machine) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menerapkan strategi yang baru dan juga

mengalokasikan 5M tersebut dalam perusahaan. Misalnya: Money, jika

perusahaan kekurangan dana maka perusahaan akan mencari sumber dana lain

seperti Bank.

E. Marketing the Capability

Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk dari

perusahaan pada pelanggannya atau pada masyarakat.

F. Configure Solution

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan solusi yang akan dilakukan dan

membuat perencanaan dalam pengerjaan solusi tersebut.

G. Execute Solution

Dalam kegiatan ini, perusahaan mulai melaksanakan atau menerapkan solusi

bisnis yang baru.

2. Aktivitas Pendukung :

Aktivitas pendukung merupakan kumpulan dari aktivitas-aktivitas yang

berfungsi untuk mendukung dan menyokong aktivitas utama yang dilakukan oleh

perusahaan. Baik atau buruknya aktivitas pendukung dapat dilihat dari sukses atau

tidaknya aktivitas pendukung.

A. Technology

Page 24: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

28

Menjelaskan mengenai teknologi apa saja yang digunakan dalam perusahaan

tersebut dalam mendukung dan membantu kinerja para karyawan yang ada dalam

perusahaan.

B. Human Resources Management

Human Resources Management merupakan suatu cara bagaimana perusahaan

mampu mengatur sumber daya manusia yang dimiliki agar mampu bekerja

dengan baik serta mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Aktivitas

ini berupa pelatihan, pembekalan ilmu dan skill.

C. Infrastructure

Infrastruktur merupakan semua sarana dan fasilitas yang diperlukan oleh

perusahaan dalam mendukung semua proses bisnisnya.

2.2.14 Pengertian Swim Lane Process Diagram

Berdasarkan pendapat Bernard (2005: 299), swim lane process diagram

adalah Sebuah Stakeholder Kegiatan Diagram menunjukkan bagaimana diagram

aktivitas para bagian divisi (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan)

yang terlibat dengan bidang proses bisnis, dan waktu interaksi. Diagram

menggunakan format “swim lane” untuk mengatur barisan stakeholder, dan

kerangka waktu menurut kolom, maka overlay kegiatan dengan simbologi

flowchart.

Gambar 2.10 Swim Lane Process Diagram

Page 25: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

29

2.2.15 Pengertian Use Case Narrative & Diagram

Menurut Bernard (2004: 302), Use Case Narrative mengikuti format

bahasa pemodelan yang terpadu (UML) (Unified Modeling Language) untuk

mengidentifikasi keperluan bisnis, keadaan, stakeholders, dan peraturan bisnis

untuk interaksi dengan sistem, layanan dan aplikasi yang mengidentifikasi solusi

teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan.

Menurut Whitten dan Bentley (2007:246) Use Case Narrative adalah

deskripsi tekstual dari kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi

dengan sistem untuk menyelesaikan tugas.

Use case diagram juga dapat dikatakan dapat mengidentifikasi bagaimana

sistem akan digunakan dan actor mana yang akan terlibat dengan use case. Actor

adalah seseorang atau sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan berinteraksi

dengan sistem. Actor dapat mempunyai peranan lebih didalam satu use case

narrative diagram. Contohnya, bagian penjualan mempunyai peranan dalam

sistem pemesanan yaitu mencatat pemesanan baru dan mengupdate pemesanan.

Di dalam use case narrative diagram juga terdapat garis batas yang digambarkan

disekitar keseluruhan use case. Batasan ini disebut dengan automation boundary,

hal ini menandai batas antara lingkungan, di mana aktor melakukan tugasnya, dan

komponen internal sistem komputer.

Gambar 2.11 Use Case Diagram

Page 26: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

30

Berikut ini adalah notasi yang digunakan pada usecase narrative diagram:

Boundary

Garis batas yang digambarkan disekitar keseluruhan use case. Hal ini menandai

batas antara lingkungan, di mana aktor melakukan tugasnya, dan komponen

internal sistem komputer.

Actor

Seseorang atau sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan berinteraksi

dengan sistem. Actor dapat mempunyai peranan lebih didalam satu use case

diagram.

Business Event

Suatu event bisnis yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan dan

berhubungan dengan sistem.

2.2.16 Pengertian Logical Data Model

Logical data model adalah kelas UML diagram yang menunjukkan hal-hal

yang penting dalam pengguna bekerja.

Gambar 2.12 Logical Data Model

1. Class : jenis atau klasifikasi yang semua benda yang serupa dimiliki.

(Satzinger: 63).

Contoh: Class Tamu,Class Reservasi.

Page 27: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

31

2. Attributes : karakteristik objek yang memiliki nilai-nilai, seperti ukuran,

bentuk, warna, lokasi, dan keterangan dari tombol atau label nama atau alamat,

dan nomor telepon pelanggan. (Satzinger: 62).

Contoh: Id_Reservasi, Id_Tamu, Nama, Alamat.

3. Association Relationships : terjadi secara alami hubungan antara objek,

seperti ketika seorang pelanggan berhubungan dengan pesanannya. (Satzinger:

66).

4. Association Class : kelas merupakan hubungan banyak-ke-banyak antara dua

kelas lainnya. (Satzinger: 187).

5. Multiplicity : jumlah hubungan antara obyek. (Satzinger: 66).

0 to 1 atau 0 to *

1 to 1 atau 1 to 0

1 to *

* to *

6. Aggregasi : seluruh bagian hubungan antara obyek dan bagian-bagiannya di

mana bagian bisa eksis secara terpisah. (Satzinger, p191)

Gambar 2.13 : Aggregasi

7. Generalisasi: sistem klasifikasi yang struktur atau kelas yang menempati

urutan dari kelas super yang lebih umum untuk subclass lebih khusus; juga

disebut hirarki warisan. (Satzinger: 67).

Gambar 2.14 Generalisasi

Page 28: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

32

8. Composite : Bagian yang tidak boleh di pisahkan.

Gambar 2.15 Composite

2.2.17 Activity/Entity Matrix (CRUD)

Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas

data yang terkait dengan kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD” Matrix karena

mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (create,

read, update, delete) melalui proses bisnis.

Gambar 2.16 : Activity/Entity Matrix (CRUD)

Page 29: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

33

2.2.18 Network Connectivity Diagram

Konektivitas Jaringan Diagram menunjukkan koneksi fisik antara suara

perusahaan, data, dan jaringan video, termasuk eksternal Wide Area Network

(WAN) dan Local Area Network (LAN) juga disebut "extranet" dan "intranet".

Gambar 2.17 Network Connectivity Diagram

2.2.19 Security

Menurut Bernard (2005: 328), perencanaan keamanan menyediakan

deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program keamanan yang berdampak

dalam enterprise. Hal ini mencakup secara fisik, data, personel, dan elemen –

elemen dan prosedur keamanan operasional.

2.2.20 Workforce

Menurut Bernard (2005: 355), perencanaan Angkatan Kerja menyediakan

deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana modal manusia diatur dalam

enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja mencakup strategi untuk mempekerjakan,

mempertahankan, dan pengembangan profesional pada tingkat eksekutif,

manajemen, dan staff dari enterprise.

Page 30: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

34

2.2.21 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menunjukkan proses dalam suatu

sistem pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. DFD terdiri dari context

diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi

memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar,

masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal

yang mewakili keseluruhan sistem. DFD leveled menggambarkan sistem sebagai

jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan

penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang

fungsi.

Menurut Sebastian Konkol (P16) Data Flow Diagram merupakan suatu

pemahaman bagaimana memberikan data ke orang yang tepat dan aplikasi dengan

interface yang tepat pada waktu yang tepat. Pandangan ini berkaitan dengan

arsitektur penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengarsipan, dan keamanan

data.

Langkah – langkah dalam membuat Data Flow Diagram :

1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data antara mereka.

2. Sistem dokumen hieraki fungsional.

3. Tujuan utama adalah untuk :

Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem yang diperlukan yang

di input dan output oleh masing-masing sistem.

Memastikan konektivitas fungsional selesai.

Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.

Di bawah ini adalah notasi yang digunakan pada system data flow diagram :

1. Entitas : dapat berupa orang atau unit terkait yang berinteraksi dengan sistem

tetapi berada diluar sistem yang akan memberikan input atau menerima output

dari sistem.

Gambar 2.18 Entitas

2. Proses : kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari

hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data

yang akan keluar dari proses.

Page 31: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

35

Gambar 2.19 Proses

3. Data Store : suatu penyimpanan data atau suatu tempat dimana data diolah oleh

proses.

Gambar 2.20 Data Store

4. Aliran Data : merupakan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain.

Gambar 2.21 Aliran Data

Gambar 2.22 Contoh Data Flow Diagram

2.2.22 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2004: 306), State Transition Diagram menggunakan

notasi dari Unified Modelling Language (UML) untuk menunjukkan bagaimana

siklus hidup dari data objek spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan pada

Page 32: library.binus.ac.id · Web viewSistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis

36

atribut, hubungan, dan/atau perilaku dari objek “On-Line Order” yang

menghasilkan kejadian sistem internal atau eksternal yang memicu perubahan

dalam keadaan.

Gambar 2.23 Object State Transition Diagram