lt gerontik komprehensif

44
KASUS 1 (KLP 1-4) A. DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga : Nenek S JK Umur Agama Pendidikan Pekerjaan P 60 tahun Islam SD IRT 2. Alamat : RT 11/ RW 03 Kel. Tugu Kec. Cimanggis 3. Komposisi keluarga : No Nama JK Hub dg KK Umur Pendidik an Agama Pekerjaa n 1 Ibu Y P anak 36 th D3 Islam Peg. garmen 2 Bapak A L menant u 38 th SMA Islam Wiraswas ta 3 Nn.H P anak 31 th SMEA Islam Peg. garmen 4 Bapak H L anak 31 th STM Islam Develope r 5 By.Z P cucu 7 bln - Islam - 4. Genogram Keterangan Genogram : : Laki- laki : Perempuan : garis pernikahan : garis keturunan : Meninggal : tinggal serumah 67 th 31 th 31t h 7b ln 38t h 36 th Nenek S Hiperten Bapak H Ibu Y Bapak. A By. Z Nn. H Kakek R Seranga

Upload: rama-candra

Post on 01-Oct-2015

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KASUS 1 (KLP 1-4)A. DATA UMUM

1. Nama Kepala Keluarga: Nenek S

JKUmurAgamaPendidikanPekerjaan

P60 tahunIslamSD IRT

2. Alamat: RT 11/ RW 03 Kel. Tugu Kec. Cimanggis

3. Komposisi keluarga:

NoNamaJKHub dg KKUmurPendidikanAgamaPekerjaan

1Ibu YPanak36 thD3IslamPeg. garmen

2Bapak ALmenantu38 thSMAIslamWiraswasta

3Nn.HPanak31 thSMEAIslamPeg. garmen

4Bapak HLanak31 thSTMIslamDeveloper

5By.ZPcucu7 bln-Islam-

4. Genogram

Keterangan Genogram :

5. Tipe keluarga : Keluarga besar (extended family). Keluarga Nenek S terdiri dari Nenek S, ketiga anaknya yaitu ibu Y, Tn H, Nn. H, menantunya yaitu Tn A, dan cucunya By. Z6. Latar belakang budaya :

a. Suku bangsa : suku bangsa Nenek S dan suaminya adalah Jawa Tengah yaitu daerah Purwokerto, sehingga nilai nilai yang ditanamkan dalam keluarganya adalah nilai nilai dan kebiasaan orang Jawa pada umumnya.

b. Bahasa yang digunakan : Nenek S mengatakan bahasa yang digunakan sehari hari dengan keuarganya adalah bahasa Indonesia dan kadang kadang dengan bahasa jawa ketika suaminya masih hidup.

c. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan : Nenek S mengatakan keluarga tidak memiliki kebiasaan khusus dalam keluarga yang mempengaruhi status kesehatan keluarga yang diajarkan turun-temurun dari orang tua dan keluarga besarnya. Nenek S mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi sampai dewasa dengan penuh sayang dan perhatian, mencukupi kebutuhan pangan dan kesehatannya.7. Nilai religius keluarga

Kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan keluarga Nenek S adalah sholat lima waktu dilakukan dan rajin mengikuti pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Anak-anaknya mulai ditanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Menurut Nenek S, jika dirinya mengalami permasalahan dalam hidup, dirinya akan lebih banyak berdoa dan berserah diri kepada Tuhan karena hal tersebut akan memberikan ketenangan bathinnya. Nenek S juga mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal penting, karena dengan kesehatan yang baik nenek A akan dapat melakukan kegiatan sehari hari dan dapat berpikir dengan jernih.

8. Status sosial ekonomi

Penanggung jawab ekonomi keluarga Nenek S sekarang adalah anak anaknya yaitu Ibu Y, Tn H, dan Nn. H dan terutama Ibu Y sebagai anak tertua. Ibu Y sudah menikah dengan Tn A dan bekerja sebagai karyawan garmen dengan penghasilan Rp.1.000.000 - Rp. 1.500.000 perbulan sedangkan suaminya bekerja sebagai wiraswasta tanaman dengan rata-rata penghasilan Rp. 1.500.000 perbulan. Tn H bekerja sebagai developer dengan pemasukan perbulan rata rata Rp. 1.500.000 - 2.500.000 sedangkan Nn. H bekerja juga sebagai pegawai garmen dengan gaji Rp. 1.000.000 perbulan. Nenek S mengatakan untuk keperluan belanja harian keluarganya ditanggung oleh anak Nenek S dan Nenek S hanya bertugas memasak saja. Nenek S mengatakan anak anaknya kadang memberikannya uang untuk bekal kurang lebih totalnya menjadi Rp. 300.000 - Rp. 500.000 perbulan, dan uang tersebut biasanya dikumpulkan Nenek S sebagai tabungan dankeperluan yang tidak terduga. Menurut Nenek S perekonomian keluarganya cukup untukkebutuhan keluarganya.

9. Aktivitas rekreasi dan waktu luang keluarga

Keluarga Nenek S melakukan rekreasi biasanya diakhir bulan dengan anaknya ketempat tempat wisata. Selain itu keluarga Nenek S mempunya sebuah televisi di rumah yang ditonton bersama sama sebagai sarana hiburan dan informasi. Nenek S juga mempunyai kegiatan mengasuh cucunya yaitu By Z, yang menurut Nenek S adalah hal yang menyenangkan dan sebagai hiburan bagi dirinya karena dapat mengurangi rasa sedihnya karena ditinggal meninggal oleh suaminya.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Nenek S berada pada tahap perkembangan Lansia dimana tugas keluarganya adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan; adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan; mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat; mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat danmelakukan life review.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga Nenek S telah memenuhi tugas perkembangan untuk keluarga dengan lansia. 3. Riwayat keluarga sebelumnya

Nenek S mengatakan Ibunya mempunyai penyakit Hipertensi dan meninggal karena penyakit Stroke dan menurutnya kondisi tersebut menurun pada dirinya karena saudaranya yang lain tidak ada yang mempunyai penyakit hipertensi. Dari keluarga suaminya, nenek S mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit hipertensi. Nenek S mengatakan suaminya meninggal karena sakit tua.

C. LINGKUNGAN1. Karakteristik rumah:

a. Denah rumah :

b. Status Kepemilikan rumah : Nenek S mengatakan rumah yang ditempati bersama keluarganya adalah miliknya sendiri bersama suami sejak tahun 1980.

c. Deskripsi keadaan rumah :

Rumah Nenek S tidak terlalu luas berukuran 80 m2, untuk memperluas tempat tinggalnya Nenek S mengembangkan rumahnya dengan menambah tingkatan lantai rumahnya yaitu menjadi berlantai 2. Nenek S memiliki teras rumah yang sempit dan berbatasan langsung dengan jalan, type rumah permanen, lantai rumah keramik dan bersih hanya saja ada beberapa barang kebutuhan bayi yang letaknya kurang rapi. Keluarga membersihkan rumah 1 kali sehari. Jumlah ruangan rumah ada 5 buah dilantai 1 yaitu ruang tamu, 2 buah kamar tidur, kamar mandi dan dapur, sedangkan dilantai 2 ada 3 ruangan yaitu 2 kamar tidur dan ruangan menjemur pakaian. Ventilasi dirumah Nenek S cukup baik yaitu jendela didepan dan selalu dibuka setiap hari, dan atap diatas dapur diganti menggunakan jenis plastik sehingga pencahayaan di dalam ruangan menjadi baik. Perabotan tidak banyak sehingga dalam rumah terlihat lebih luas. Jamban mempunyai sendiri dimana pembuangan kotoran dengan menggunakan septic tank, dimana jarak septic tank kurang memenuhi syarat kesehatan. Untuk pembuangan sampah, Nenek S mengatakan setiap hari sampah dikumpulkan dan membuangnya di sungai depan rumahnya. Air minum menggunakan air minum sulingan yang dibeli pergalon, sedangkan untuk kebutuhan MCK menggunakan air sumur yang dipompa, Nenek S mengatakan air sumurnya tidak berasa ,berbau dan berubah warna namun tidak digunakan untuk air minum karena tidak punya waktu untuk memasak dan juga keluarga merasa kurang cocok. Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari cukup dengan terangnya sinar matahari, pintu rumah selalu terbuka, sehingga memenuhi syarat kesehatan. Air bekas cucian, mandi dialirkan ke bak penampungan dibelakang rumah dan tertutup.d. Indikator rumah yang nyaman untuk lansia :

Menurut Nenek S rumahnya cukup nyaman untuk ditinggali karena ruangannya cukup lapang karena barang sedikit dan bersih sebab setiap hari dibersihkan, tangga yang ada di rumah juga menggunakan pegangan sehingga Nenek S merasa aman, penerangan dan ventilasi yang baik dan Nenek S tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah kecuali memasak dan memomong cucu karena semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan pembantu harian.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas

Tetangga sekitarnya kenal dengan keluarga Nenek S dan jarak rumah Nenek S berdekatan dengan tetangga saling berdekatan dilihat dari tidak adanya pagar pembatas antar rumah disebelahnya. Nenek S mengatakan mempunyai teman mengobrol yang sangat dekat yaitu Nenek A yang rumahnya berada persis di depan rumah Nenek S. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai wiraswasta, pedagang dan pekerja. Fasilitas Posbindu sudah ada, namun kader lansia baru saja terbentuk. Mesjid berada dekat dengan rumah Nenek S. Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar 3 Km dengan alat transportasi menggunakan angkot, dan ojek, kalau ke klinik jaraknya sekitar 1,5 Km dan Nenek S mengatakan ada praktik dikter yang letaknya dekat dengan rumahnya sekitar 800 meter.

3. Perkumpulan keluaga dan interaksi dengan masyarakat

Nenek S dan keluarganya mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitarnya.

4. Mobilitas geografi keluarga

Nenek S mengatakan keluarganya sudah sejak tahun 1980 tinggal didaerah tersebut dan tidak pernah pindah-pindah rumah. Transportasi yang sering digunakan keluarga adalah transportasi umum yaitu angkot, bis dan ojek.5. Sistem pendukung keluarga

Nenek S suka menyimpan uang untuk kebutuhan yang tidak terduga sehingga apabila dirinya atau anggota keluarga yang lain sakit dia akan menggunakan simpanan tersebut. Selain itu, menurut Nenek S hubungan dengan tetangga baik dan harmonis, saling mendukung. Sehingga bila ada tetangga atau keluarganya mempunyai masalah maka mereka akan saling membantu

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi : Nenek S mengatakan pola komunikasi dalam keluarganya adalah terbuka dalam hal apapun dengan bercerita. Menurut Nenek S, sepulang anak anaknya dari bekerja, mereka selalu menanyakan keadaan Nenek S dan cucu yang diasuhnya. Biasanya saat itu juga digunakan oleh Nenek S untuk mengobrol dengan anak anak dan menantunya tentang hal-hal yang dialami di tempat kerja dan kebutuhan cucunya yang habis. Menurut Nenek S jika ada masalah keluarga baik yang berhubungan dengan kesehatan anak-anak atau masalah keuangan dan masalah keluarga lainnya, maka Nenek S akan membicarakannya bersama-sama. Sedangkan keputusan biasanya akan ditetapkan bersama sama dengan anak anaknya.

2. Struktur kekuatan keluarga

Menurut Nenek S anak anaknya sangat memperhatikan keadaan dirinya. Bila ada kesempatan selalu digunakan untuk bercanda dan berbagi. Bila suaminya sewaktu masih hidup atau anaknya sakit maka Nenek S akan segera merawat dan atau membawa ke rumah sakit/klinik kesehatan dekat rumah terutama jika obat-obat di rumah tidak dapat mengurangi gejala, misalnya panas yang tidak turun-turun beberapa hari. Menurut Nenek S bila sedang liburan atau setiap akhir bulan maka anak anaknya akan mengajak Nenek S jalan jalan bersama ketempat wisata seperti mall dan taman mekar sari.

3. Struktur peran a. Formal

Nenek S menjalankan perannya sebagai ibu dari ketiga anaknya dan mengasuh cucunya yang tinggal bersamanya sambil menyiapkan makanan untuk kebutuhan keluarganya Ibu Y, Tn. H dan Nn. H menjalankan perannya sebagai anak yang bertanggung jawab untuk memenuhi perekonomian keluarga semenjak ayahnya sudah tidak lagi bekerja. Selain itu Ibu Y jg menjalankan perannya sebagai seorang ibu bagi anaknya. Tn. A menjalankan perannya sebagai seorang menantu yang juga turut membantu perekonomian keluarga dan juga sebagai seorang ayah bagi anaknya.

By. Z menjalankan perannya sebagai seorang anak dan cucu.

b. Informal

Nenek S merupakan sosok ibu yang sabar, jarang marah kepada anak anaknya, kalau anak anaknya ada salah maka Nenek S akan mengingatkan atau menegur.

Ibu Y, Tn. A, Tn. H dan Nn. H selalu mengingatkan Bpk A agar menjaga kesehatan tetapi belum mengetahui bagaimana cara merawat penyakit yang diderita ibunya.

By. Z merupakan yang lucu dan menjadi penghibur bagi Nenek S dan keluarga.

c. Konflik peran : tidak ditemukan adanya konflik peran dalam keluarga Nenek S karena semua orang bertanggung jawab atas perannya masing masing.

4. Nilai dan norma

Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat, budaya, dan sosial. Nenek S menanamkan kepada anak anaknya untuk selalu menghargai dan membantu orang lain.

E. FUNGSI

1. Fungsi Afektif

Menurut keluarga, mereka saling menyayangi. Menurut Nenek S perhatiannya sangat besar terhadap anak anak terlebih setelah Kakek R meninggal dan terutama pada cucunya karena sejak berumur 3 bulan ditinggal ayah dan ibunya bekerja. Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi kecenderungan untuk terjadinya ketegangan antar anggota keluarga , respon emosional seperti mudah marah, cemas merupakan gejala awal akibat hipertensi namun Nenek S berusaha mengontrolnya.

2. Fungsi Sosialisasi

Ibu S mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya adalah mendidik sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, serta memberi kasih sayang. Nenek S mengatakan pengaruh Kakek R sangat menonjol didalam perilaku anaknya antara lain pekerja keras dan bertanggung jawab.

3. Perawatan Kesehatan

a. Usia Lanjut

1) Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)

Nama : Kakek R

Umur : 62 tahun

Penyebab Kematian : sakit karena serangan jantung2) Status kesehatan saat ini :

Keluhan utama : pinggang pegal dan lutut terasa nyeri

Gejala yang dirasakan : lutut terasa kaku dan panas

Waktu mulai timbulnya keluhan : setelah memomong cucu sambil berdiri

Upaya mengatasi : nenek S akan duduk di sofa dan mengurut kakinya dengan minyak hangat.

3) Riwayat kesehatan masa lalu :

Penyakit yang pernah diderita : Nenek S mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan lain hanya hipertensi saja.

Riwayat alergi : Nenek S mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat obatan

Riwayat dirawat di RS : Nenek S mengatakan pada tahun 1997 pernah dioperasi dan dirawat di RS Harapan Bunda Kramat Jati karena Batu Empedu.

4) Pola kebiasaan sehari hari

a) Nutrisi : Nenek S mengatakan makan 3 kali sehari secara teratur dan ia sendiri yang memasak makanannya. Ia sudah berupaya mengurangi jumlah garam dalam makanan yang dimasaknya, dan untuk anak anaknya apabila terasa kurang garam akan menambahkan sendiri.

b) Eliminasi

BAB : Nenek S mengatakan tidak ada rasa nyeri dan BAB lancar. Biasanya 1 x sehari di pagi hari.

BAK : Nenek S mengatakan tidak ada rasa nyeri saat kencing, biasanya 5-8 kali sehari.

c) Personal Hygiene

Nenek S mengatakan mandi biasa dilakukannya sendiri 2 kali sehari denngan menggunakan sabun mandi. Ia juga menyikat giginya 2 kali setiap mandi menggunakan pasta gigi, namun Nenek S mengeluh gigi gerahamnya terasa sakit sehingga sulit mengunyah. Hasil observasi gigi geraham Nenek S berwarna hitam dan berlubang. Nenek S biasanya keramas 2 hari sekali menggunakan shampo, dia juga rajin memotong kuku tangan dan kakinya apabila dirasa sudah cukup panjang karena takut dapat melukai cucunya saat sedang menggendongnya.

d) Istirahat dan Tidur

Nenek S mengatakan tidur malam tidak ada masalah dan dapat tidur nyenyak, biasanya sekitar jam 10 malam sepulang anak anaknya dari bekerja. Biasanya Nenek S bangun jam 4 pagi sambil menjalankan ibadah sholat subuh. Pada siang hari Nenek S juga mengatakan tidur jika cucunya juga tidur saat dimomong.

e) Kebiasaan mengisi waktu luang

Waktu luang Nenek S didisi dengan memomong cucunya dan memasak bagi keluarga.

f) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Nenek S tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum alkohol ataupun ketergantungan dengan satu jenis obat

g) Hasil pengkajian khusus

g.1 Masalah Kesehatan KronisNoKeluhan kesehatan ataugejala yang dirasakan klien dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan fungsi fungsiSelalu (3)Sering (2)Jarang (1)T. Pernah (0)

AFungsi penglihatan

1. penglihatan kabur(

2. mata berair(

3. nyeri pada mata(

BFungsi pendengaran

4. pendengaran berkurang(

5. telinga berdenging(

CFungsi Paru (Pernafasan)

6. batuk lama disertai keringat malam(

7. sesak nafas(

8. berdahak/sputum(

DFungsi Jantung

9. jantung berdebar debar(

10. cepat lelah pada kaki/tangan (

11. nyeri dada(

EFungsi Pencernaan

12. mual/ muntah(

F13. nyeri ulu hati(

14. makan dan minum banyak (

15. perubahan kebiasaan BAB(diare/konstipasi)(

GFungsi Pergerakan

16. nyeri kaki saat berjalan(

17. nyeri pinggang atau tulang belakang(

18. nyeri persendian/ bengkak(

HFungsi Persyarafan

19. lumpuh/kelemahan(

20. kehilangan rasa(

21. gemetar / tremor(

22. nyeri/ pegal pada daerah tengkuk(

IFungsi Saluran Perkemihan

23. BAK banyak(

24. sering BAK pada malam hari(

25. tidak mampu mengontrol pengeluaran air kemih (ngompol)(

Jumlah 03616

66

TOTAL12

Interpretasi Hasil : masalah kesehatan kronis ringanSkor : 25 = masalah kesehatan kronis ringan26-50 = masalah kesehatan kronis sedang

51 = masalah kesehatan kronis beratg.2 Deskripsi Hari Khusus : Nenek S mengatakan hari Lebaran dan libur besar adalah saat yang paling menyenangkan karena ia dapat berkumpul dengan anak anak dan cucunya serta keluarga besarnya yang lain.

g.3 Pengkajian masalah emosional

Pertanyaan tahap 1

Apakah klien mengalami kesulitan tidur? = tidak

Apakah klien sering merasa gelisah? = tidak Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? = ya Apakah klien sering was-was atau kuatir? = ya

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ya

Pertanyaan tahap 2

Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? = tidak

Ada atau banyak pikiran? = ya

Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? = tidak

Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? = tidak

Cenderung mengurung diri? = tidak

Bila lebih dari atau sama 1 jawaban ya = masalah emosional positif

Interpretasi : masalah emosional positifg.4. Pengkajian Fungsi kognitifIdentifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)NoAspek KognitifNilai MaksNilai KlienKriteria

(Jelaskan Jawaban Klien)

1ORIENTASI (5)55Menyebutkan dengan benar :

Tahun : 2011 Musim : panas Tanggal : 7 Hari : kamis Bulan : April

2ORIENTASI (5)55Dimana kita sekarang?

Negara : indonesia Provinsi : jawa barat Kota : depok RW : 03 RT : 11

3REGISTRASI (3)33Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan masing masing obyek, kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek tadi (untuk disebutkan)

Obyek = buku Obyek = pulpen Obyek = baju

4PERHATIAN DAN KALKULASI

(5)55Minta klien untuk memulai dari angka 10000 kemudian dikurangi 1000 sampai 5 kali

9000 8000 7000 6000 5000

5MENGINGAT

(3)33Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada nomer 2 (registrasi) tadi, bila benar 1 point untuk masing masing obyek

6BAHASA

(9)2

1

3

1

22

1

3

1

2Tunjukkan pada klien 2 buah benda dan tanyakan namanya pada klien (misal jam tangan dan tas)Minta kepada klien untuk mengulang kata berikut tak ada, Jika, dan, atau, tetapi

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai

ambil kertas

lipat dua

taruh di lantai

perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)

tutup mata anda

perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar

tulis satu kalimat

menyalin gambar

Total nilai30

Interpretasi hasil : aspek kognitif dari fungsi mental baik> 23: aspek kognitif dari fungsi mental baik

18-22: kerusakan aspek fungsi mental ringan

( 17: terdapat kerusakan aspek fungsi mental beratg.5 Pengkajian Status fungsional

Indeks KATZ

Termasuk kategori manakah klien?

A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi

B. Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas

C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi lain

D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas

E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan salah satu fungsi yang lain

F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain

G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas

Interpretasi : Indeks KATZ AKeterangan : Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang lain, seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap mampu.

g.6 Pengkajian Status psikologis (skala depresi pada lansia)Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan dalam seminggu terakhirNOPERTANYAANJAWABANSCORE

1Pada dasarnya puaskah anda dengan hidup anda saat ini?YaTidak*0

2Apakah anda membatalkan banyak dari rencana kegiatan/minat anda?Ya*Tidak0

3Apakan anda merasa hidup anda ini hampa?Ya*Tidak0

4Seringkah anda merasakan kebosanan?Ya*Tidak0

5Apakah anda memiliki suatu harapan di masa depan?YaTidak*0

6Apakah anda terganggu dengan memikirkan kesulitan anda tanpa jalan keluar?Ya*Tidak0

7Apakah anda seringkali merasa bersemangat?YaTidak*1

8Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal buruk bakal menimpa anda?Ya*Tidak1

9Apakah anda seringkali merasa gembira?YaTidak*0

10Apakah anda seringkali merasa tak terbantukan?Ya*Tidak0

11Apakah anda seringkali merasa gelisah dan resah?Ya*Tidak1

12Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah daripada keluar rumah dan melakukan sesuatu hal baru?

Ya*Tidak0

13Apakah anda seringkali mengkhawatirkan masa depan anda?Ya*Tidak0

14Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat anda ?Ya*Tidak0

15Apakah anda berpikir/ bersyukur masih hidup saat ini?YaTidak*0

16Apakah anda seringkali merasa sedih dan putus asa?Ya*Tidak0

17Apakah anda merasa tidak berguna saat ini?Ya*Tidak1

18Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda?Ya*Tidak0

19Apakah menurut anda kehidupan ini penuh tantangan yang menyenangkan?YaTidak*0

20Apakah anda merasa kesulitan untuk mengawali suatu kegiatan tertentu?Ya*Tidak0

21Apakah anda merasa diri anda penuh energi?YaTidak*0

22Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa harapan?Ya*Tidak0

23Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih baik dari anda?Ya*Tidak0

24Apakah anda sering kali marah hanya karena alasan sepele?Ya*Tidak1

25Apakah anda sering merasa bagaikan menangis?Ya*Tidak0

26Apakah anda sulit berkonsentrasi?Ya*Tidak0

27Apakah anda bangun pagi dengan perasaan menyenangkan?YaTidak*1

28Apakah anda lebih suka menghindari acara/sosialisasi?

Ya*Tidak0

29Apakah mudah bagi anda dalam mengambil suatu keputusan?YaTidak*0

30Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana biasanya?YaTidak*0

TOTAL6

Interpretasi : suspect depresi*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 point

Keterangan : *0-4

: depresi tidak terjadi *5-14

: suspect depresi * 15-22

: depresi ringan

* > 22

: depresi beratb. Fungsi Perawatan Kesehatan

Hipertensi

1) Kemampuan mengenal masalah

Nenek S saat ini sedang menderita penyakit hipertensi, hal ini sudah dirasakan kurang lebih 10 tahun yang lalu. Nenek S mengatakan tidak mengetahui tentang hipertensi hanya tahu tanda dan gejalanya saja. Bapak H juga mengatakan tidak mengetahui mengenai hipertensi secara jelas seperti apa yang dimaksud dengan pengertian, penyebab,tanda dan gejala, akibat hipertensi dan cara perawatannya.2) Kemampuan mengambil keputusan

Nenek S megatakan apabila gejala gejala seperti kepala pusing, tengkuk sakit dan tekanan darahnya tinggi, maka ia akan memeriksakan kesehatannya ke klinik Palsigunung. Bapak H juga mengatakan biasanya kalau gejala yang dirasakan ibunya kambuh, maka ia akan menyarankan ibunya berobat.

3) Kemampuan merawat

Nenek S mengatakan biasa memeriksakan sakitnya jika dirasakan sudah berat saja, biasanya dia akan meminta stok obat kepada dokter dalam jangka waktu yang lama agar tidak selalu pergi ke dokter. Akhir akhir ini nenek S meminum obat hanya jika dirasakan tensinya tinggi saja. Nenek S juga mengatakan bahwa anak anaknya tidak pernah memperhatikan kondisi penyakit hipertensinya dalam kehidupan sehari hari, mereka hanya menyarankan pergi ke dokter kalu penyakit Nenek S kambuh saja. Dalam mengolah makanan sehari-hari untuk keluarga dilakukan oleh Nenek S sendiri, dimana Nenek S menyisihkan makanan bagi dirinya sendiri yang sudah dikurangi jumlah garamnya. Setiap akhir bulan biasanya keluarga mengajak Nenek S berlibur dan setiap harinya Nenek S biasa jalan jalan pagi atau sore sambil membawa cucunya jalan jalan di sekitar rumah.

4) Kemampuan memodifikasi lingkungan

Penataan perabotan rumah Nenek S tertata rapi, lantai rumah bersih, lantai kamar mandi tidak licin dan tangga di dalam rumah ada pegangannya. Nenek S mengatakan jika memasak sudah mengurangi garam untuk dikonsumsi dalam makanannya. Dukungan dari tetangga sekitar dan masyarakat di RW 03 juga baik, dilihat dari eratnya rasa saling membantu dan kader-kadernya sangat perhatian terhadap kesehatan masyarakatnya khususnya usia lanjut.5) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan

Nenek S mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke klinik ataupun dokter jika sakitnya dirasa bertambah ataupun kambuh. Nenek S juga rutin mengikuti kegiatan senam lansia yang diadakan di RW 03. Keluarga juga mengatakan, jika ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan biasanya adalah ke klinik dokter langganannya yang berada di dekat rumah dan berjarak 1 km, dan jika penyakit yang diderita parah maka biasanya dibawa ke RS Palsigunung.

Rematik

1) Kemampuan mengenal masalah

Nenek S mengatakan akhir akhir ini lutut dan pinggangnya sering merasa sakit dan pegal-pegal, terutama jika terlalu lama menggondong cucunya. Nenek S mengatakan tidak mengetahui tentang rematik dan penyebabnya, ia hanya tahu tanda dan gejalanya saja. Nenek S mengatakan anak anaknya tidak tahu kalau dirinya mengalami penyakit rematik. Bapak H mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mengenai rematik yang dialami ibunya dan juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan rematik, penyebab,tanda dan gejala, akibat rematik dan cara perawatannya.2) Kemampuan mengambil keputusan

Nenek S megatakan apabila gejala gejala seperti lutut terasa panas dan pegal maka ia akan segera duduk di sofa sambil memijat mijat lututnya dan memberikan minyak hangat.

3) Kemampuan merawat

Nenek S mengatakan selama ini belum pernah memeriksakan sakit rematiknya ke layanan kesehatan karena ia merasa sakitnya tidak parah dan biasanya dengan diberikan perawatan sendiri di rumah seperti menggunakan minyak hangat dan beristirahat dengan duduk dan tiduran. Nenek S juga mengatakan keluarganya tidak ada yang memberikan saran apa apa untuk mengatasi masalahnya.4) Kemampuan memodifikasi lingkungan

Keadaan di dalam rumah Nenek S cukup rapi sehingga terlihat lapang dan menggindarkan Nenek S tersandung ataupun jatuh. Lantai rumah Nenek S bersih, lantai kamar mandi tidak licin dan tangga di dalam rumah ada pegangannya dan tidak terlalu terjal. Kamar Nenek S berada di lantai 1 untuk memudahkan Nenek S dan menghindari penyakit rematiknya kambuh.

5) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan

Nenek S mengatakan jika sakitnya dirasa parah baru akan memeriksakan kesehatannya ke klinik dokter langganannya. Nenek S rutin mengikuti kegiatan senam lansia yang diadakan di RW 03. Keluarga juga mengatakan, jika ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor yang dialami keluarga :Keluarga masih dalam masa berduka karena kehilangan Kakek R 11 hari yang lalu.

2. Respon keluarga terhadap stressor :

Respon keluarga terhadap hipertensi adalah bahwa keluarga menerima penyakit Nenek S merupakan penyakit yang harus ditanggulangi, sehingga anggota keluarga selalu menasehati Nenek S pergi untuk periksa ke klinik apabila terasa sakit dan mengurangi makan asin-asin. Respon keluarga terhadap kehilangan orang yang disayangi adalah keluarga berusaha mengikhlaskan dan memperbanyak berdoa kepada Tuhan agar diberi kesabaran dan kekuatan.

3. Strategi koping yang digunakan :

Jika ada masalah Nenek S cenderung marah-marah, tapi kadang-kadang diam. Anggota keluarga yang lain menghadapinya dengan menanyakan tentang permasalahan dan mencarikan jalan keluar.

G. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap dengan adanya pemberian asuhan keperawatan keluarga ini secara secara rutin dan berkesinambungan atau dilanjutkan sehingga keluarga bisa bertanya apabila mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan diberitahu bagaimana cara menanggulangi permasalahan yang ada atau cara merawatnya.

H. PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

NoPEMERIKSAANNenek S

A.PEMERIKSAAN UMUM

1. Penampilan Umum

Tahap perkembangan

Jenis kelamin

Cara berpakaian

Kebersihan personal

Postur dan cara berjalan

Bentuk dan ukuran tubuh

Lanjut usia

Perempuan

Rapi, bahan pakaian dari katun model daster,sesuai dengan bentuk tubuhnya, tidak ketat

Bersih

Tegak, berjalan seimbang tidak sempoyongan

Proporsional sesuai dengan tinggi badan, BB : 46kg, TB : 150 cm

TD : 140/90 mmHg, N 90 x/mnt, R : 24 x/mnt, Suhu : 37o C

2. Status mental dan cara berbicara :

Status emosi

Tingkat kecerdasan

Orientasi

Proses berfikir/keceerdasa

Gaya bicarastabil

Rata-rata

Baik, dapat mengenal waktu, tempat, dan orangBaik, tidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasi

Bicara dengan gerakkan dan lancar

B.PEMERIKSAAN KULIT,RAMBUT & KUKU

1. Pemeriksaan kulitKulit seluruh tubuh bersih, warna kulit sawo matang. Tidak ditemukan hiperpigmentasi. Kulit kendor dan keriput sesuai dengan perubahan usia. Kulit sedikit kering, karena lemak dibawah kulit berkurang, tidak tercium bau badan, suhu tubuh klien 37o C. Arteri dan vena terlihat dengan jelas., Lesi tidak ditemukan. Klien dapat merasakan dengan baik pada saat diberikan tes dengan menggunakan kapas, benda runcing

2. Pemeriksaan rambut & kulit Rambut dan kulit kepala bersih, hitam bercampur putih, distribusinya menyebar dan rata. Tidak ditemukan lesi pada kulit kepala, Rambut tidak mudah rontok dan rambut lurus

3. Pemeriksaan kuku :

Kuku bersih dan bentuk kuku rata

Tampak warna pink di bawah kuku

Capilarry refil time kurang dari 2 detik ( normal ).

C.PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER

- Pemeriksaan Kepala :

2. Pemeriksaan wajah :

3. Pemeriksaan mata

Kepala simetris, kulit kepala bersih tidak berketombe, tidak ada benjolan,tidak sakit bila ditekan, tidak ada lesi dan arteri temporalis teraba.

Wajah simetris,warna kulit sawo matang,tidak ada benjolan dan rasa sakit pada otot temporal dan masseter. Sensasi klien normal ( N V ), dimana klien merasakan sentuhan dengan menggunakan kapas,tidak nyeri baik pada dahi,pipi dan rahang,gerakkan muka normal ( N.V dan VI ) dimana, dapat menggembungkan pipi,alis terangkat,dahi berkerut

Alis mata simetris dan sejajar kiri dan kanan, bulumata lurus dan simetris distribusi dan arah pertumbuhan merata/menyebar. Klien dapat mengedipkan kelopak matanya. Bola mata simetris, tidak ada ptosis. Konjungtiva merah/tidak pucat,sclera tidak ikterik. Bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan pemeriksa tanpa nistagmus.(N III,IV,VI,VIII).Pupil bulat isokhor 2mm berwarna hitam, ukurannya sama, bila diberikan cahaya terjadi konstriksi. Tes konvergensi dan akomodasi (NIII,IV,VI ) normal, dimana klien dapat mengikuti telunjuk perawat mendekati hidung klien, terlihat pupil kontriksi. Klien bisa membaca tanpa kacamata, Lapang pandang klien tidak menyempit.

4. Pemeriksaan Telinga

Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih,tidak ada benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan pada masteudeus, tidak ada serumen, obstruksi dan cairan yang ke luar. Klien dapat mendengar bisikan dan detik jarum jam

5. Pemeriksaan hidung dan sinus

Bentuk hidung agak pesek, septum simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi, tes kepatenan baik yaitu klien dapat menghembuskan kapas dengan kuat, terdapat banyak bulu hidung, mukosa hidung merah dan lembab. Tes penciuman normal dimana klien bisa membedakan bau kopi dengan obat gosok (N I )

6. Pemeriksaan mulut dan tenggorokkan

Bibir simetris tidak terjadi perubahan posisi. Bibir berwarna merah muda,simetris,tekstur lembut tidak terdapat lesi..Gusi berwarna merah, gigi geraham belakang atas dan bawah sebelah kanan dan kiri caries/bolong.Mukosa buccal merah muda, gusi dan lidah serta dasar mulut simetris. Tidak terdapat sariawan, Lidah tidak tremor ( N XII ),dalam tenggorokkan terlihat uvula dalam keadaan baik, tidak membengkok kepinggir. Klien bisa merasakan rasa manis, asin, asam dan pahit.

7. Pemeriksaan leher

Leher simetris, Warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat pembengkakan pada limfa dan sepanjang otot sternokleido mastoideus, arteri karotis teraba, JVP tidak ada membesar. ROM Leher dapat digerakkan ke segala arah dan rotasi. Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

D.PEMERIKSAAN DADA ; PERNAFASAN

RR klien: 20 kali/mnt, irama pernafasan reguler . Bentuk dada elips ( normal ) tidak ada retraksi otot-otot rongga dada, warna kulit sama /konsisten dengan warna kulit sekitarnya. Pada saat pemeriksaan ekspansi dada, pada saat klien menarik nafas didapatkan bahwa tekanannya sama tidak ada otot-otot pernafasan yang tertinggal dan pada tactil fremitus vibrasi dirasakan sama disetiap daerah dada posterior

Hasil perkusi resonan pada setiap daerah punggung klien. Suara nafas vesiculer

E. PEMERIKSAAN DADA;SISTEM KARDIOVASKULER

Posisi Klien duduk, kulit muka, bibir konsisten dengan daerah kulit sekitar tubuh ( tidak ada cianosis ), Vena jugularis tidak terlihat adanya pembesaran,pulsasi arteri karotis tampak bilateral. Jari relatif datar dan merah muda dengan dasar kuku seperti bulan sabit putih, leher dan ekstremitas proporsional

Perkusi di ICS 5 garis axilla anterior kiri yaitu di atas paru, dan dirasakan suara resonansi

Perkusi pada ICS 5 di atas mid clavicula ,kiri dan batas sternum kiri, di atas jantung, dirasakan suara dullness , Suara jantung 2 (S2) terdengar lebih keras dibanding suara jantung 1 (S1).

F.PEMERIKSAAN PAYU DARA & AKSILA

Klien dalam posisi duduk , kedua payu dara simetris, otot-otot payu dara terlihat kendor, kulit keriput, areola bundar, puting susu menonjol ke luar. Tekstur kulit kasar karea keriput, tidak teraba adanya benjolan pada payu dara klien

G.PEMERIKSAAN ABDOMEN

Abdomen dibagi 4 kuadran region.Abdomen klien terlihat simetris, tidak terlihat adanya benjolan/massa, tidak terlihat distensi vesica urinaria.. Umbilikus berada di tengah-tengah abdomen dan imverted.Permukaan kulit konsisten dengan daerah kulit sekitarnya

Bising usus terdengar dengan jumlah 12 kali/mnt

Perkusi pertama (ICS ke 4) terdengar timpani dan di atas hepar terdengar dullness, ke bawah lagi terdengar suara dulness

Tidak teraba adanya massa (benjolan) pada sekitar 4 kuadran abdomen. Hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba.

H.PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

1. Bahu

2. Siku

3. Pergelangan tangan dan telapak tangan

Warna kulit bahu sama/konsisten dengan warna kulit di sekitarnya, bahu kanan dan kiri simetris.Sendi bahu dapat digerakkan fleksi, ekstensi abduksi, adduksi dan rotasi dengan leluasa. Kekuatan otot bahu normal, dengan nilai 5.

Kedua siku simetris, warna kulit konsisten dengan warna kulit disekitarnya. Sendi siku dapat digerakkan dengan ,fleksi, ekstensi,

pronasi dan supinasi. Kekuatan otot bahu normal dimana klien dapat menahan dorongan dan tarikan dari otot biceps dan triceps dengan nilai 5, Refleks biceps dan triceps +

Kedua pergelangan tangan simetris, warna kulit konsisten dengan warna kulit di sekitarnyaTekstur kulit agak kendor atau keriput. Pergelangan tangan dan jari-jari dan rentang pergelangan tangan dapat melakukan fleksi, ekstensi, abduksi adduksi, juga klien dapat melakukan oposisi antara ibu jari klien dengan jari klien lainnya,Kekuatan otot pergelangan klien 5, dimana pergelangan dan jari klien dapat menahan dorongan

Gerakkan fleksi dan supinasi setelah dilakukan pukulan dengan refleks hammer 2-3 inchi baik yaitu terlihat adanya gerakkan fleksi dan supinasi dari telapak tangan.

IPEMERIKSAAN EKSTREMITAS BAWAH1. Panggul

2. Lutut

3. Pergelangan kaki dan telapak kaki

4. Kekuatan otot Kedua panggul simetris, warna kulit panggul konsisten dengan kulit disekitarnya.

Tidak ada nyeri pada saat pemeriksa menekan otot daerah panggul. Klien dapat menahan dorongan pada otot panggul.

Warna dan integritas kulit normal, yaitu konsisten dengan warna kulit disekitarnya., lutut sejajar dengan paha dan tumit. Lutut dapat melakukan fleksi dan ekstensi.

Klien dapat menahan tahanan pada saat lutut difleksikan, kedua refleks patella +.

Pergelangan kaki dan telapak kaki, Warna kulit sesuai /konsisten dengan warna kulit disekitarnya. Dorsopleksi dan plantar fleksi pergelangan kaki klien dapat dilakukan.

Kekuatan otot pergelangan dan telapak kaki 5 dan refleks achiles +

KASUS 2 (KLP 5-8)

I. DATA UMUM

10. Nama Kepala Keluarga: Nenek On

JKUmurAgamaPendidikanPekerjaan

P73 tahunIslamSD kelas 3 Tidak bekerja

11. Alamat

: RT 05/ RW 02 No 13 Kel. Cisalak Pasar Kec. Cimanggis

12. Komposisi keluarga:

NoNamaJKHub dg KKUmurPendidikanAgamaPekerjaan

1Ibu RPanak35 thtidak sekolahIslamtidak bekerja

13. Genogram

Keterangan Genogram :

14. Tipe keluarga : Keluarga besar (extended family). Keluarga Nenek On terdiri dari Nenek On, seorang anaknya yaitu ibu R, dan 2 orang cucunya yang merupakan anak dri ibu A yang kadang-kadang tinggal dirumah Nenek On yaitu Tn. J(20 th) dan Nn. M (16 th).15. Latar belakang budaya :

a. Suku bangsa : suku bangsa Nenek On dan suaminya adalah Betawi, sehingga nilai nilai yang ditanamkan dalam keluarganya adalah nilai nilai dan kebiasaan orang Betawi pada umumnya.

b. Bahasa yang digunakan : Nenek On mengatakan bahasa yang digunakan sehari hari dengan keuarganya adalah bahasa Indonesia.

c. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan : Nenek On mengatakan keluarga tidak memiliki kebiasaan khusus dalam keluarga yang mempengaruhi status kesehatan keluarga yang diajarkan turun-temurun dari orang tua dan keluarga besarnya. Nenek On mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi sampai dewasa dengan penuh sayang dan perhatian, mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari.16. Nilai religius keluarga

Kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan keluarga Nenek On adalah sholat lima waktu dilakukan dan rajin mengikuti pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Anak-anaknya mulai ditanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Menurut Nenek On, jika dirinya mengalami permasalahan dalam hidup, dirinya akan lebih banyak berdoa dan berserah diri kepada Tuhan karena hal tersebut akan memberikan ketenangan bathinnya. Nenek On juga mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal penting, karena dengan kesehatan yang baik Nenek On akan dapat melakukan kegiatan sehari hari. Oleh karena itu, Nenek On rajin mengikuti kegiatan Posbindu tiap bulannya.

17. Status sosial ekonomi

Penanggung jawab ekonomi keluarga Nenek On sekarang adalah anak anaknya yaitu Bp. O dan Bp.H. Bp. O sudah menikah dan bekerja sebagai sopir dengan penghasilan Rp.1.500.000 - Rp. 2.500.000 perbulan sedangkan Bp. H bekerja sebagai buruh dengan rata-rata penghasilan perbulan Rp.1.000.000 - Rp. 1.500.000. Anak Nenek On yaitu ibu A sudah menikah dan bekerja di pabrik lebih sering memberikan uang kepada nenek On yaitu Rp. 300.000-500.000 setiap bulannya. Nenek On mengataka ia lebih dekat dengan anaknya yaitu Ibu A.Ibu A kadang datang kerumah Nenek On dan menginap disana begitu juga anak-anak Ibu A yaitu Tn. J dan Nn M yang diminta untuk kadang-kadang menengok Nenek On. Nenek On mengatakan untuk keperluan belanja harian keluarganya ditanggung oleh anak Nenek On yang diberikan seadanya oleh anak-anaknya untuk menganggung hidup dirinya dan Ibu R. Nenek On mengatakan anak anaknya kadang memberikannya uang untuk bekal kurang lebih totalnya menjadi Rp. 300.000 - Rp. 700.000 perbulan, dan uang tersebut biasanya dikumpulkan Nenek On untuk makan sehari-hari dan jika ada sisa biasanya ditabung untuk keperluan yang tidak terduga. Menurut Nenek On perekonomian keluarganya kadang kurang untuk kebutuhan keluarganya.18. Aktivitas rekreasi dan waktu luang keluarga

Keluarga Nenek On melakukan rekreasi biasanya dengan main kerumah kakaknya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.

J. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Nenek On berada pada tahap perkembangan Lansia dimana tugas keluarganya adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan; adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan; mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat; mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat dan melakukan life review.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga Nenek On telah memenuhi tugas perkembangan untuk keluarga dengan lansia. 3. Riwayat keluarga sebelumnya

Nenek On mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit asam urat karena selama ini tidak pernah diperiksakan. Suami dan salah satu anak Nenek On mempunyai riwayat meninggal karena sakit liver.

K. LINGKUNGAN1. Karakteristik rumah:

a. Denah rumah :

b. Status Kepemilikan rumah : Nenek On mengatakan rumah yang ditempati bersama keluarganya adalah miliknya sendiri warisan dari orang tuanya.

c. Deskripsi keadaan rumah :

Rumah Nenek On tidak terlalu luas berukuran 80 m2, namun memiliki halaman yang masih luas yang dimanfaatkan sebagai tempat menjemur pakaian, membakar sampah dan meletakkan kandang ayam-ayam peliharaannya. Nenek On tidak memiliki teras rumah secara khusus hanya kursi kayu yang diletakkan sebagai tempat menerima tamu yang berkunjung. type rumah semi permanen, lantai rumah semen dan tidak begitu bersih. Keluarga membersihkan rumah 1 kali sehari. Ventilasi dirumah Nenek On kurang yaitu jendela didepan saja dan jarang dibuka, pintu dapur sering dibuka sebagian untuk memperoleh cahaya masuk ke dalam rumah. Perabotan tidak banyak. Jamban mempunyai sendiri dimana pembuangan kotoran dengan menggunakan septic tank, dimana jarak septic tank kurang memenuhi syarat kesehatan. Untuk pembuangan sampah, Nenek On mengatakan setiap hari sampah dikumpulkan dan membuangnya di halaman depan kadang dibakar dan kadang ada tukang angkut sampah yang datang dengan biaya Rp. 2000 sekali angkut. Air minum menggunakan air minum sumur, sedangkan untuk kebutuhan MCK juga menggunakan air sumur, Nenek On mengatakan air sumurnya tidak berasa ,berbau dan berubah warna. Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari cukup dengan terangnya sinar matahari.

d. Indikator rumah yang nyaman untuk lansia :

Menurut Nenek On rumahnya cukup nyaman untuk ditinggali karena rumah adalah miliknya sendiri. ruangannya didalam rumah sempit dengan halaman yang cukup luas dan terdapat sebuah pohon rambutan tempatnya menikmati waktu luang sehari-hari. Nenek On setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak dan menyapu kadang dibantu anaknya Ibu R.2. Karakteristik tetangga dan komunitas

Tetangga sekitarnya kenal dengan keluarga Nenek On dan jarak rumah Nenek On berdekatan dengan tetangga saling berdekatan dilihat dari tidak adanya pagar pembatas antar rumah disebelahnya. Nenek On mengatakan mempunyai teman mengobrol yang sangat dekat yaitu kakaknya Nenek On yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai wiraswasta, pedagang, ibu rumah tangga dan pekerja. Fasilitas Posbindu sudah ada, namun masih bergabung dengan RW 01 dan 08 dengan mengambil tempat kegiatan di RW 08. Mesjid berada dekat dengan rumah Nenek On. Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar 3 Km dengan alat transportasi menggunakan angkot, dan ojek, kalau ke praktik dokter swasta jaraknya sekitar 1,5 Km.

3. Perkumpulan keluaga dan interaksi dengan masyarakat

Nenek On dan keluarganya mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitarnya.

4. Mobilitas geografi keluarga

Nenek On mengatakan keluarganya sudah sejak lama tinggal didaerah tersebut dan tidak pernah pindah-pindah rumah. Transportasi yang sering digunakan keluarga adalah transportasi umum yaitu angkot, bis dan ojek.5. Sistem pendukung keluarga

Nenek On mengatakan selama ini biaya kehidupannya dan Ibu R ditanggung oleh anak-anaknya yang lain, meskipun kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun Nenek On memiliki kakan yang tinggal tidak jauh dari rumahnya yang sering membantunya jika membutuhkan uang untuk berobat jika Jamkesda yang dimilikinya tidak bisa menganggung biaya pengobatannya. Selain itu, menurut Nenek On hubungan dengan tetangga baik dan harmonis, saling mendukung. Sehingga bila ada tetangga atau keluarganya mempunyai masalah maka mereka akan saling membantu

L. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi : Nenek On mengatakan pola komunikasi dalam keluarganya adalah terbuka dalam hal apapun dengan bercerita. Menurut Nenek On jika ada masalah keluarga baik yang berhubungan dengan kesehatan anak-anak atau masalah keuangan dan masalah keluarga lainnya, maka Nenek On akan membicarakannya bersama-sama. Sedangkan keputusan biasanya akan ditetapkan bersama sama dengan anak anaknya.

2. Struktur kekuatan keluarga

Menurut Nenek On anak, menantu dan cucunya sangat memperhatikan keadaan dirinya. Bila ada kesempatan selalu digunakan untuk bercerita dan berbagi. Bila suaminya sewaktu masih hidup atau anaknya sakit maka Nenek On akan segera merawat dan atau membawa ke Puskesmas/ Rumah Sakit dekat rumah terutama jika obat-obat di rumah tidak dapat mengurangi gejala, misalnya panas yang tidak turun-turun beberapa hari.3. Struktur peran a. Formal

Nenek On menjalankan perannya sebagai ibu dari keempat anaknya Ibu R menjalankan perannya sebagai anak, namun anak dengan kebutuhan khusus sehingga masih memerlukan bantuan ibunya untuk memenuhi kehidupannya sehari-ari.b. Informal

Nenek On merupakan sosok ibu yang sabar, jarang marah kepada anak anaknya, kalau anak anaknya ada salah maka Nenek On akan mengingatkan atau menegur.

c. Konflik peran : tidak ditemukan adanya konflik peran dalam keluarga Nenek On karena semua orang bertanggung jawab atas perannya masing masing.

4. Nilai dan norma

Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat, budaya, dan sosial. Nenek On menanamkan kepada anak anaknya untuk selalu menghargai dan membantu orang lain.

M. FUNGSI

1. Fungsi Afektif

Menurut keluarga, mereka saling menyayangi. Menurut Nenek O perhatiannya sangat besar terhadap anak anak terlebih setelah Kakek R meninggal dan terutama pada Ibu R yang mengalami keterbelakangan.2. Fungsi Sosialisasi

Nenek On mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya adalah mendidik sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, serta memberi kasih sayang..

3. Perawatan Kesehatan

a. Lansia1) Status kesehatan saat ini :

a) Keluhan utama : lutut terasa nyeri, skala 7b) Gejala yang dirasakan : lutut terasa kaku dan panas

c) Waktu mulai timbulnya keluhan : muncul sewaktu-waktu dan lebih sering saat duduk terlalu lamad) Upaya mengatasi : Nenek On akan duduk di kursi dan mengurut kakinya dengan minyak hangat yang dibelinya di Posbindu.

e) Hasil pemeriksaan kadar asam urat = 8,2 mg/dlf) Lanjut ke Penjajagan tahap 2: Kemampuan mengenal masalah

Nenek On mengatakan akhir akhir ini lutut dan pinggangnya sering merasa sakit dan pegal-pegal, terutama jika terlalu lama duduk. Nenek On mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat dan penyebabnya, ia hanya tahu tanda dan gejalanya saja. Nenek On mengatakan anak anaknya tidak tahu kalau dirinya mengalami penyakit asam urat. Nn. M yaitu cucu Nenek On yang kebetulan ada saat pengkajian mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mengenai asam urat yang dialami neneknya dan bibinya dan juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan asam urat, penyebab, tanda dan gejala, akibat asam urat dan cara perawatannya. Kemampuan mengambil keputusan

Nenek On megatakan apabila gejala gejala seperti lutut terasa panas dan pegal maka ia akan segera duduk di kursi sambil memijat mijat lututnya dan memberikan minyak hangat.

Kemampuan merawat

Nenek On mengatakan selama ini belum pernah memeriksakan sakit asam uratnya ke layanan kesehatan karena ia merasa sakitnya tidak parah dan biasanya dengan diberikan perawatan sendiri di rumah seperti menggunakan minyak hangat dan beristirahat dengan duduk dan tiduran. Nenek On juga mengatakan keluarganya tidak ada yang memberikan saran apa apa untuk mengatasi masalahnya. Kemampuan memodifikasi lingkungan

Keadaan di dalam rumah Nenek On tidak begitu rapi, halaman rumahnya dari tanak sehingga kemungkinan licin diwaktu hujan sehingga kemungkinan dapat menimbulkan jatuh. Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan

Nenek On mengatakan jika sakitnya dirasa parah baru akan memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas. Nenek On rutin mengikuti kegiatan Posbindu yang diadakan di RW 08.

2) Riwayat kesehatan masa lalu :

a) Penyakit yang pernah diderita : Nenek On mengatakan dirinya mempunyai penyakit darah tinggi yang diketahuiya setahun yang lalu sejak ikut dalam kegiatan Posbindu. Tekanan darah Nenek On = 170/90 mmHg

b) Lanjut ke Penjajagan tahap 2: Kemampuan mengenal masalah

Nenek On saat ini sedang menderita penyakit hipertensi, hal ini sudah dirasakan sejak lama dan tidak dianggap penyakit serius karena Nenek On jarang mengalami keluhan. Nenek On mengatakan tidak mengetahui tentang hipertensi hanya tahu tanda dan gejalanya saja. Kemampuan mengambil keputusan

Nenek On megatakan apabila gejala gejala seperti kepala pusing, tengkuk sakit dan tekanan darahnya tinggi, maka ia akan memeriksakan kesehatannya ke Posbindu. Kemampuan merawat

Nenek On mengatakan biasa memeriksakan sakitnya jika dirasakan sudah berat saja, Dalam mengolah makanan sehari-hari untuk keluarga dilakukan oleh Nenek On sendiri, dimana Nenek On tidak melakukan pembatasan garam dalam konsumsi makannya sehari-hari. .

Kemampuan memodifikasi lingkungan

Penataan perabotan rumah Nenek On tidak begitu rapi dan bersih, lantai kamar mandi tidak licin, halaman rumah terbuat dari tanah sehingga apabila hujan menjadi licin. Dukungan dari tetangga sekitar dan masyarakat di RW 02 juga baik, dilihat dari eratnya rasa saling membantu dan kader-kadernya sangat perhatian terhadap kesehatan masyarakatnya khususnya lansia. Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan

Nenek On mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke Posbindu jika sakitnya dirasa bertambah ataupun kambuh.c) Riwayat alergi : Nenek On mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat obatan

d) Riwayat dirawat di RS : Nenek On mengatakan tidak pernah dirawat di RS dalam jangka waktu yang lama.

3) Pola kebiasaan sehari hari

a) Nutrisi : Nenek On mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan lauk seadanya dan ia sendiri yang memasak makanannya.

b) Eliminasi

BAB : Nenek On mengatakan tidak ada rasa nyeri dan BAB lancar. Biasanya 1 x sehari di pagi hari.

BAK : Nenek On mengatakan tidak ada rasa nyeri saat kencing, biasanya 5-8 kali sehari.

c) Personal Hygiene

Nenek On mengatakan mandi biasa dilakukannya sendiri 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi. Ia juga menyikat giginya 2 kali setiap mandi menggunakan pasta gigi, Nenek On biasanya keramas 2 hari sekali menggunakan shampo, dia juga rajin memotong kuku tangan dan kakinya apabila dirasa sudah cukup panjang.

d) Istirahat dan Tidur

Nenek On mengatakan tidur malam tidak ada masalah dan dapat tidur nyenyak, biasanya sekitar jam 9 malam. Biasanya Nenek On bangun jam 4 pagi sambil menjalankan ibadah sholat subuh. Pada siang hari Nenek On juga mengatakan tidur jika tidak ada menantu atau cucunya yang datang.

e) Kebiasaan mengisi waktu luang

Waktu luang Nenek On didisi dengan duduk di halaman sambil mengobrol dengan anak, atau menantu dan cucunya apabila mereka datang berkunjung.

f) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Nenek On tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum alkohol ataupun ketergantungan dengan satu jenis obat

g) Hasil pengkajian khusus

Masalah kesehatan kronis : masalah kesehatan kronis ringan(Hasil pengukuran lihat di lampiran)

Deskripsi Hari Khusus : Nenek On mengatakan hari Lebaran dan libur besar adalah saat yang paling menyenangkan karena ia dapat berkumpul dengan anak anak dan cucunya serta keluarga besarnya yang lain.

Pengkajian masalah emosional : masalah emosional positif(Hasil pengukuran lihat di lampiran)

Pengkajian Fungsi kognitif dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam) : aspek kognitif dari fungsi mental baik.(Hasil pengukuran lihat di lampiran)

Pengkajian Status fungsional : Indeks KATZ A(Hasil pengukuran lihat di lampiran)

Pengkajian status psikologis (skala depresi pada lansia): suspect depresiN. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor yang dialami keluarga :Nenek On diusianya yang sudah tua dan tidak berpenghasilan masih harus menanggung kehidupan anak bungsunya yang belum menikah dan tidak bekerja yaitu Ibu R. Ibu R mengalami keterbelakangan dan juga mengalami masalah asam urat.

2. Respon keluarga terhadap stressor :

Respon keluarga terhadap asam urat adalah bahwa keluarga menganggap penyakit ini adalah masalah yang tidak membahayakan dan tidak harus ditanggulangi segera. Namun Nenek On mengatakan akan meminta obat di Posbindu pada kunjungan berikutnya untuk mengatasi masalah asam urat yang dialaminya. 3. Strategi koping yang digunakan :

Jika ada masalah Nenek On cenderung diam dan kadang membicarakan dengan anak-anaknya jika dirasa masalah yang dihadapi tidak bisa diatasinya sendiri. Anggota keluarga yang lain menghadapinya dengan menanyakan tentang permasalahan dan mencarikan jalan keluar.

O. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap dengan adanya kunjungan perawat secara secara rutin dan berkesinambungan atau dilanjutkan sehingga keluarga bisa bertanya apabila mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan diberitahu bagaimana cara menanggulangi permasalahan yang ada atau cara merawatnya.

P. PEMERIKSAAN FISIKNoPEMERIKSAANNenek On

A.PEMERIKSAAN UMUM

1. Penampilan Umum

Tahap perkembangan

Jenis kelamin

Cara berpakaian

Kebersihan personal

Postur dan cara berjalan

Bentuk dan ukuran tubuh

Lanjut usia

Perempuan

Rapi, bahan pakaian dari katun model daster,sesuai dengan bentuk tubuhnya, tidak ketat

Bersih

Tegak, berjalan seimbang tidak sempoyonganProporsional sesuai dengan tinggi badan, BB : 60kg, TB : 150 cm

TD : 170/90 mmHg, N 90 x/mnt, R : 24 x/mnt, Suhu : 37o C

2. Status mental dan cara berbicara :

Status emosi

Tingkat kecerdasan

Orientasi

Proses berfikir/keceerdasa

Gaya bicarastabil

Rata-rataBaik, dapat mengenal waktu, tempat, dan orangBaik, tidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasi

Bicara dengan gerakkan dan lancar

B.PEMERIKSAAN KULIT,RAMBUT & KUKU

1. Pemeriksaan kulitKulit seluruh tubuh bersih, warna kulit sawo matang. Tidak ditemukan hiperpigmentasi. Kulit kendor dan keriput sesuai dengan perubahan usia. Kulit sedikit kering, karena lemak dibawah kulit berkurang, tidak tercium bau badan, suhu tubuh klien 37o C. Arteri dan vena terlihat dengan jelas., Lesi tidak ditemukan. Klien dapat merasakan dengan baik pada saat diberikan tes dengan menggunakan kapas, benda runcing

2. Pemeriksaan rambut & kulit Rambut dan kulit kepala bersih, hitam bercampur putih, distribusinya menyebar dan rata. Tidak ditemukan lesi pada kulit kepala, Rambut tidak mudah rontok dan rambut lurus

3. Pemeriksaan kuku :

Kuku bersih dan bentuk kuku rata

Tampak warna pink di bawah kuku

Capilarry refil time kurang dari 2 detik (normal).

C.PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER

- Pemeriksaan Kepala :

2. Pemeriksaan wajah :

3. Pemeriksaan mata

Kepala simetris, kulit kepala bersih tidak berketombe, tidak ada benjolan,tidak sakit bila ditekan, tidak ada lesi dan arteri temporalis teraba.

Wajah simetris,warna kulit sawo matang,tidak ada benjolan dan rasa sakit pada otot temporal dan masseter. Sensasi klien normal ( N V ), dimana klien merasakan sentuhan dengan menggunakan kapas,tidak nyeri baik pada dahi,pipi dan rahang,gerakkan muka normal ( N.V dan VI ) dimana, dapat menggembungkan pipi,alis terangkat,dahi berkerut

Alis mata simetris dan sejajar kiri dan kanan, bulumata lurus dan simetris distribusi dan arah pertumbuhan merata/menyebar. Klien dapat mengedipkan kelopak matanya. Bola mata simetris, tidak ada ptosis. Konjungtiva merah/tidak pucat,sclera tidak ikterik. Bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan pemeriksa tanpa nistagmus.(N III,IV,VI,VIII).Pupil bulat isokhor 2mm berwarna hitam, ukurannya sama, bila diberikan cahaya terjadi konstriksi. Tes konvergensi dan akomodasi (NIII,IV,VI ) normal, dimana klien dapat mengikuti telunjuk perawat mendekati hidung klien, terlihat pupil kontriksi, Lapang pandang klien tidak menyempit.

4. Pemeriksaan Telinga

Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih,tidak ada benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan pada masteudeus, terdapat sedikit serumen, tidak ada obstruksi dan cairan yang ke luar. Klien dapat mendengar bisikan.

5. Pemeriksaan hidung dan sinus

Bentuk hidung agak pesek, septum simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi, tes kepatenan baik yaitu klien dapat menghembuskan kapas dengan kuat, terdapat banyak bulu hidung, mukosa hidung merah dan lembab. Tes penciuman normal dimana klien bisa membedakan bau kopi dengan obat gosok (N I )

6. Pemeriksaan mulut dan tenggorokkan

Bibir simetris tidak terjadi perubahan posisi. Bibir berwarna merah muda,simetris,tekstur lembut tidak terdapat lesi. Gusi berwarna merah, gigi geraham belakang atas dan bawah sebelah kanan dan kiri sudah tidak ada. Mukosa buccal merah muda, gusi dan lidah serta dasar mulut simetris. Tidak terdapat sariawan, Lidah tidak tremor (N XII ),dalam tenggorokkan terlihat uvula dalam keadaan baik, tidak membengkok kepinggir. Klien bisa merasakan rasa manis, asin, asam dan pahit.

7. Pemeriksaan leher

Leher simetris, Warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat pembengkakan pada limfa dan sepanjang otot sternokleido mastoideus, arteri karotis teraba, JVP tidak ada membesar. ROM Leher dapat digerakkan ke segala arah dan rotasi. Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

D.PEMERIKSAAN DADA ; PERNAFASAN

RR klien: 20 kali/mnt, irama pernafasan reguler . Bentuk dada elips ( normal ) tidak ada retraksi otot-otot rongga dada, warna kulit sama /konsisten dengan warna kulit sekitarnya. Pada saat pemeriksaan ekspansi dada, pada saat klien menarik nafas didapatkan bahwa tekanannya sama tidak ada otot-otot pernafasan yang tertinggal dan pada tactil fremitus vibrasi dirasakan sama disetiap daerah dada posterior

Hasil perkusi resonan pada setiap daerah punggung klien. Suara nafas vesiculer

E. PEMERIKSAAN DADA;SISTEM KARDIOVASKULER

Posisi Klien duduk, kulit muka, bibir konsisten dengan daerah kulit sekitar tubuh ( tidak ada cianosis ), Vena jugularis tidak terlihat adanya pembesaran,pulsasi arteri karotis tampak bilateral. Jari relatif datar dan merah muda dengan dasar kuku seperti bulan sabit putih, leher dan ekstremitas proporsional

Perkusi di ICS 5 garis axilla anterior kiri yaitu di atas paru, dan dirasakan suara resonansi

Perkusi pada ICS 5 di atas mid clavicula ,kiri dan batas sternum kiri, di atas jantung, dirasakan suara dullness , Suara jantung 2 (S2) terdengar lebih keras dibanding suara jantung 1 (S1).

F.PEMERIKSAAN PAYU DARA & AKSILA

Klien dalam posisi duduk , kedua payu dara simetris, otot-otot payu dara terlihat kendor, kulit keriput, areola bundar, puting susu menonjol ke luar. Tekstur kulit kasar karea keriput, tidak teraba adanya benjolan pada payu dara klien

G.PEMERIKSAAN ABDOMEN

Abdomen dibagi 4 kuadran region.Abdomen klien terlihat simetris, tidak terlihat adanya benjolan/massa, tidak terlihat distensi vesica urinaria.. Umbilikus berada di tengah-tengah abdomen dan imverted.Permukaan kulit konsisten dengan daerah kulit sekitarnya

Bising usus terdengar dengan jumlah 12 kali/mnt

Perkusi pertama (ICS ke 4) terdengar timpani dan di atas hepar terdengar dullness, ke bawah lagi terdengar suara dulness

Tidak teraba adanya massa (benjolan) pada sekitar 4 kuadran abdomen. Hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba.

H.PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

4. Bahu

5. Siku

6. Pergelangan tangan dan telapak tangan

Warna kulit bahu sama/konsisten dengan warna kulit di sekitarnya, bahu kanan dan kiri simetris.Sendi bahu dapat digerakkan fleksi, ekstensi abduksi, adduksi dan rotasi dengan leluasa. Kekuatan otot bahu normal, dengan nilai 5.

Kedua siku simetris, warna kulit konsisten dengan warna kulit disekitarnya. Sendi siku dapat digerakkan dengan ,fleksi, ekstensi,

pronasi dan supinasi. Kekuatan otot bahu normal dimana klien dapat menahan dorongan dan tarikan dari otot biceps dan triceps dengan nilai 5, Refleks biceps dan triceps +

Kedua pergelangan tangan simetris, warna kulit konsisten dengan warna kulit di sekitarnyaTekstur kulit agak kendor atau keriput. Pergelangan tangan dan jari-jari dan rentang pergelangan tangan dapat melakukan fleksi, ekstensi, abduksi adduksi, juga klien dapat melakukan oposisi antara ibu jari klien dengan jari klien lainnya,Kekuatan otot pergelangan klien 5, dimana pergelangan dan jari klien dapat menahan dorongan

Gerakkan fleksi dan supinasi setelah dilakukan pukulan dengan refleks hammer 2-3 inchi baik yaitu terlihat adanya gerakkan fleksi dan supinasi dari telapak tangan.

IPEMERIKSAAN EKSTREMITAS BAWAH4. Panggul

5. Lutut

6. Pergelangan kaki dan telapak kaki

7. Kekuatan otot Kedua panggul simetris, warna kulit panggul konsisten dengan kulit disekitarnya.

Tidak ada nyeri pada saat pemeriksa menekan otot daerah panggul. Klien dapat menahan dorongan pada otot panggul.

Warna dan integritas kulit normal, yaitu konsisten dengan warna kulit disekitarnya., lutut sejajar dengan paha dan tumit. Lutut dapat melakukan fleksi dan ekstensi.

Klien dapat menahan tahanan pada saat lutut difleksikan, kedua refleks patella +.

Pergelangan kaki dan telapak kaki, Warna kulit sesuai /konsisten dengan warna kulit disekitarnya. Dorsopleksi dan plantar fleksi pergelangan kaki klien dapat dilakukan.

Kekuatan otot kaki 5455/5555 dan refleks achiles +

SOAL (FOKUS PADA LANSIA)1. Dari kasus keluarga diatas, susunlah pengkajian menggunakan format askep gerontik. Adakah pengkajian yang perlu ditambahkan pada askep gerontik? Jika ya, tuliskanlah. (data dapat ditambahkan)2. Lakukanlah Analisa Terhadap Masalah Kesehatan Yang Dialami Klien

3. Tentukan Diagnosa Keperawatannya 4. Tuliskan 1 diagnosa keperawatan keluarga yang sesuai dengan kasus diatas

5. Tentukan Masalah Prioritas Klien

6. Susunlah rencana intervensi yang akan diberikan pada klien

7. Pendidikan kesehatan apa yang perlu diberikan pada klien untuk mengatasi masalah utama klien? Susunlah SAP nya8. Terapi modalitas/komplementer apa saja yang anda berikan untuk mengatasi masalah klien dan jelaskan alasannya

9. Keterampilan apakah yang seharusnya dimiliki seorang perawat untuk merawat lansia? jelaskan

67th

Kakek R

Serangan jantung

Nenek S

Hipertensi, Rematik

38th

36th

31th

31th

Bapak H

Sehat

Ibu Y

Sehat

Bapak. A

Sehat

Nn. H

Sehat

7bln

By. Z

Sehat

: garis pernikahan

: Laki-laki

: Perempuan

: garis keturunan

: Meninggal

: tinggal serumah

5

Keterangan gambar :

: teras

: R. Tamu & R. Keluarga

: Kamar Tidur

: Kamar Mandi

: Dapur

: Tempat Jemur Pakaian

: Tangga

2

2

Lt 2

1

2

3

1

3

Lt 1

4

5

4

2

2

73 th

Nenek On

Asam urat, Hipertensi

Kakek R

Sakit perut

35th

46th

48th

52th

Bp. O

Sehat

Bp.K

Sakit liver

Ibu A

Sehat

Ibu R,

Asam urat,

Bp. H

sehat

: garis pernikahan

: Laki-laki

: Perempuan

: garis keturunan

: Meninggal

: tinggal serumah

Keterangan gambar :

: teras

: tempat sampah

: Kamar Tidur

: Kamar tamu

: Kamar Mandi

: Dapur

: Tempat Jemur Pakaian

: kandang ayam

2

5

U

1

3

2

2

3

S

4

4

5

7

6

6

7

1