tugas komprehensif 2

27

Click here to load reader

Upload: minan-naal

Post on 05-Jul-2015

125 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Askep Keluarga

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Komprehensif 2

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Definisi Keluarga

Kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan

emosional dimana individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari

keluarga ( Marilyn M. Friedmen ).

Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan

menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,

emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga ( Duval dan Logan ).

Dua orang atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan

darah, perkawinan atau adopsi (Salvicon G Bailon dan Aracelis Maglaya).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling

ketergantungan (Depkes RI, 1988)

Ciri-ciri struktur keluarga :

Terorganisi

Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga

memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan kelurga dapat tercapai.

Keterbatasan

Dalam mencapai tujuan setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya

masing-masing dalam berinteraksi tiap anggota keluarga tidak bis semena-mena, tetapi

mempunyai keterbatasan yang dilandasi tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.

Struktur keluarga :

- Dominasi jalur hubungan darah

o Patrilineal : keluarga yang berhungan atau disusun melalui jalur garis ayah

o Matrilineal : keluarga yang berhungan atau disusun melalui jalur garis ibu

- Dominasi keberadaan tempat tinggal

o Patrilokal : keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga

sedarah dari pihak suami

o Matrilokal : keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga

sedarah dari pihak istri

- Dominasi dalam pengambil keputusan

o Patriakal : dominasi pengambil keputusan ada pada pihak suami

o Matriakal : dominasi pengambil keputusan ada pada pihak istri

Bentuk-bentuk keluarga :

1. Keluarga inti (nuclear family ) : terdiri atas ayah, ibu dan anak

Page 2: Tugas Komprehensif 2

2. Keluarga besar ( ekstended family ) : keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek,

kakek, keponakan, paman, bibi, dsb

3. Keluarga berantai ( sereal family ) : keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah

lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti

4. Keluarga duda/janda (single family) : keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian

5. Keluarga berkomposisi : keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara

bersama-sama

6. Keluarga kabitas : dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tapi membentuk satu

keluarga

Fungsi Keluarga ( Marilyn M. Friedman ) :

1. Fungsi Afektif

Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga.

Funsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Tiap anggota keluarga

mempertahankan iklim yang posistif

2. Fungsi Sosialisasi

Mengembangakan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum

meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah

3. Fungsi Reproduksi

Berfungsi untuk meneruskan kelangsungan dan menambah sumber daya manusia. Dengan

adanya program KB maka fungsi ini dapat sedikit terkontrol

4. Fungsi Ekonomi

Memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan

kemampuan individu untuk meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

5. Fungsi Perawatan dan pemeliharaan kesehatan

Mempertahankan kesehatan keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas

kesehatan keluarga yang dilaksanakan

Tugas Kesehatan Keluarga ( Friedman ) :

Mengenal masalah kesehatan

Sejauh mana keluarga mengetahui, mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan yang

meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta

persepsi keluarga terhadap masalah

Membuat keputusan kesehatan yang tepat

o Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti sifat dan luasnya masalah

o Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga

o Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami

o Apakah keluarga merasa ketakutan akibat tindakan penyakit

o Apakah keluarga mempunyai sikap negatip terhadap masalah kesehatan

Page 3: Tugas Komprehensif 2

o Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi

masalah

Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

o Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran,

komplikasi, prognosa dan perawatannya)

o Mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan

o Mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga

o Sikap keluarga terhadap yang sakit

Mempertahankan atau menciptakan lingkungan rumah yang sehat

o Keluarga mengetahui pentingnya hygiene dan sanitasi

o Keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit

o Keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki

Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat

o Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan

o Keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas

kesehatan

o Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan

o Keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan

o Fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh keluarga

3 fungsi pokok keluarga :

ASIH : memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota

keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan

kebutuhannya

ASUH : kebutuhan pemeliharaan anak agar kebutuhan kesehatannya selalu terpelihara,

sehingga diharapkan mereka menjadi anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual

ASAH : memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang

mandiri dalam mempersiapkan masa depannya

Tahapan Perkembangan Keluarga :

1. Pasangan pemula atau baru menikah

2. Keluarga dengan menunggu kelahiran anak

3. Keluarga dengan mempunyai bayi

4. Keluarga dengan anak pra sekolah

5. Keluarga dengan anak usia sekolah

6. Keluarga dengan anak remaja

7. Keluarga dengan anak dewasa / melepas anak ke masyarakat

8. Keluarga usia pertengahan / tahap berdua kembali

9. Keluarga lanjut usia keakraban

Page 4: Tugas Komprehensif 2
Page 5: Tugas Komprehensif 2

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGUE HEMORHAGIC FEVER (DHF)

1. DEFINISI

Dengue Hemorhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

dengan gejala demam tinggi mendadak disertai manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan

syock, nyeri otot dan sendi dan kematian (Cristianti,1995). Penyakit ini ditularkan lewat nyamuk Aides

aegepty yang menbawa virus dengue (antropad bone virus) atau disebut arbo virus.

2. PEMBAGIAN DHF

WHO (1975) membagi DBD menjadi 4 :

1) Derajat 1:

Derajat satu bisanya ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari disertai dengan gejala tidak

khas dan manifestasi perdarahan yang dapat diuji tourniquet positif.

2) Derajat 2

Derajat 1 disertai dengan perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain.

3) Derajat 3

Derajat 2 ditambah dengan kegagalan sirkulasi ringan, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi

menurun ( < 20 mmHg), hipotensi (systole < 80 mmHg) disertai kulit yang dingin,lembab dan

penderita menjadi gelisah.

4) Derajat 4

Derajat 3 ditambah syok berat dengan nadi yang takteraba dan tekanan darah yang tak dapat

diukur, dapat disertai dengan penurunan kesadaran, sianotik dan asidosis.

Derajat 1 dan 2 disebut DHF tanpa renjatan,sedang 3 dan 4 disebut DHF dengan renjatan atau

DSS.

3. PATOFISIOLOGI

Yang menentukan berat penyakit adalah :

o Meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah

o Menurunnya volume plasma darah

o Adanya hipotensi

o Trombositopeni

o Diatesis hemoraghik.

Pada penderita DHF terdapat kerusakan sistem vaskuler dengan adanya peningkatan permeabilitas

dinding pembuluh darah terhadap protein plasma dan efusi pada ruang serosa dibawah peritoneal,

Page 6: Tugas Komprehensif 2

pericardial dan pleural. Pada kasus berat, pengurangan plasma sampai 30 % lebih. Menghilangnya

plasma melalui endotel ditandai oleh peningtkatan nilai hematokret yang dapat menyebabkan keadaan

hipovolemi dan syok sehingga dapat menimbulkan anoksia jaringan, asidosis metabolic dan bahkan

sampai terjadi kematian.

Sebab lain perdarahan adalah trombositopeni serta faktor kapiler. Pada fagosit didapatkan fagositosis

dan proliferasi sistem retikulo endothelial yang menyebabkan penghancuran terhadap trombosit yang

telah mengalami metamorfosis seluler sehingga tampak adanya trombositopeni.

4. PEMERIKSAAN LABORAT

o Hemokonsentrasi yaitu terjadi peningkatan nilai hematokrit > 20 %. Meningginya hematokrit

sangat berhubungan dengan beratnya renjatan. Hemokonsentrasi selalu mendahului perubahan

tekanan darah dan nadi, oleh kerena itu pemeriksan hematokrit secara berkala dapat

menentukan sat yang tepat penghentian pemberian cairan atau darah.

o Trombositopenia, akan terjadi penurunan trombosit sampai dibawah 100.000 mm3

o sediaan hapusan darah tepi, terdapat fragmentosit, yang menandakan terjadinya hemolisis

o Sumsum tulang, terdapatnya hipoplasi sistem eritropoetik disertai hiperplasi sistem RE dan

terdapatnya makrofag dengan fagositosis dari bermacam jenis sel

o Elektrolit, : hiponatremi (135 mEq/l). terjadi hiponatremi karena adanya kebocoran

plasma,anoreksia, keluarnya keringat, muntah dan intake yang kurang

o Hiperkalemi , asidosis metabolic

o Tekanan onkotik koloid menurun, protein plasma menurun,

o Serum transaminasi meningkat.

5. PENGOBATAN

Pengobatan pada penderita DHF sebenarnya bersifat symptomatic dan supportif

o Pada anak yang hiperpireksia (suhu 400C atau lebih) diberikan antipiretik dan kompres dingin

o Kejang yang mungkin timbul diatasi dengan pemberian anti convulsan : anak > 1 tahun diberikan

luminal 75 mg dan anak dibawah 1 th diberikan 50 mg IM. Bila dalam waktu 15 menit kejang tidak

berhenti pemberian luminal diulang dengan dosis 3 mg/kg BB/hari atau anak umur > 1 th

diberikan 50 mg sedang anak <1 th diberikan 30 mg dengan memperhatikan adanya depresi

fungsi vital (pernafasan dan jantung).

o Pemberian Intra Venous Fluid Drip (IVFD). Pada pemberian cairan perlu diperhatikan beberapa

hal antara lain:

Sebagai pedomannya : Kebutuhan cairan/hari sesuai BB

BB Hari I Hari II Hari III

<7 Kg 220 ml 165 ml 132 ml

7-11 Kg 165 ml 132 ml 88 ml

11-18 Kg 132 ml 88 ml 88 ml

Page 7: Tugas Komprehensif 2

>18 Kg 88 ml 88 ml 88 ml

Page 8: Tugas Komprehensif 2

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. IDENTITAS

DHF dapat terjadi pada siapa saja dari anak-anak sampai orang dewasa dan pada semua jenis

kelamin, kebanyakan penyakit ini ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki

(Rampengan, 1997). Tempat atau daerah yang bisa terjangkit adalah disemua tempat baik dikota

ataupun didesa, biasanya nyamuk pembawa vector banyak ditemukan pada daerah yang banyak

genangan air atau didaerah yang lembab.

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Keluhan Utama :

Biasanya pasien datang dengan keluhan demam tinggi mendadak dan terus menerus selama

2-7 hari, terdapat petechie pada seluruh kulit, perdarahan gusi, neyri epigastrium, epistaksis,

nyeri pada sendi-sendi.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Sering menunjukan sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, panas, sakit saat menelan,

lemah, nyeri ulu hati (epigastrium), mual, muntah, nafsu makan menurun.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Ada kemungkinan anak yang telah terinfeksi penyakit DHf bisa terulang terjangkit DHF lagi,

tetapi penyakit ini tak ada hubungan dengan penyakit yang pernah diderita dahulu.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Penyakit DHF dibawah oleh nyamuk jadi bila terdapat anggota keluarga yang menderita

penyakit ini dalam satu rumah besar kemungkinan tertular karena penyakit ini ditularkan lewat

gigitan nyamuk.

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat tinggal nyamuk ini adalah lingkungan yang

kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas bunga yang jarang diganti

airnya, kaleng bekas tempat penampungan air, botol dan ban bekas. Tempat –tempat seperti

ini biasanya banyak dibuat sarang nyamuk Janis ini. Perlu ditanyakan pula apakah didaerah

itu ada riwayat wabah DHF karena inipun juga dapat terulang kapan-kapan.

6. Riwayat Tumbuh Kembang

Tahap tumbuh kembang anak usia sekolah : 6 – 12 tahun

o Tahap pertumbuhan

Berat badan pada usia sekolah sebagai pedomannya adalah :

Tinggi badan : Umur (tahun) x 6 x 7

o Tahap perkembangan

Anak usia 5-6 tahun

Umur (tahun) x 7 - 5

2

Page 9: Tugas Komprehensif 2

a. menangkap bola kasti pada jarak 1 meter (MK)

b. membuat gambar segi 4 (MH)

c. Mengenal angka dan huruf serta berhitung (BBK)

d. Berpakaian sendiri tanpa dibantu (BM)

Tahap perkembangan Psikosexual menurut Sigmund Freud :

Fase laten (5-12 tahun )

a. anak masuk kepermulaan fase pubertas

b. periode integrasi, dimana anak harus berhadapan dengan barbagai

tuntutan sosial, belajar disekolah, hubungan kelompok.

c. Fase tenang

d. Dorongan libido mereda sementara

e. Zone erotik berkurang

f. Anak tertarik dengan kelompok sebaya

Fase Idustri Vs Inferiority ( 6-12 tahun )

Berfokus pada hasil akhir suatu pencapaian (prestasi/achievment). Anak

memperoleh kesenangan dari penyelesaian tugas / pekerjaan dan menerima

penghargaan untuk usaha/kepandaiannya. Jika anak tidak mendapat penerimaan

dari teman sebayanya atau tidak dapat memenuhi harapan orang tuanya mka ia

akan merasa rendah diri, kurang menghargai dirinya untuk dapat berkembang. Jadi

focus pada anak sekolah adalah pada hasil prestasinya, pengakuan dan pujian dari

keluarganya, teman dan gurunya.

7. Pemeriksaan Fisik (persistem)

o Sistem pernafasan

Bila gejala telah lanjut klien mengeluh sesak nafas, pernafasan dangkal, cepat,

perdarahan melaui hidung.

o Sistem persyarafan

Kondisi lanjut bisa terjadi penurunan kesadaran, gelisah, kejang.

o Sistem kardiovaskuler

Perdarahan pada kulit, hidung, gusi, hematemesis dan atau melena,

Tachicardia,trombositopeni, leukopenia, hipotensi, syok, mengeluh akral dingin

Hemokonsentrasi ( peningkatan nilai hematokret > 20 % ), pusing.

o Sistem pencernaan

Selaput mukosa kering, kesulitan dalam menelan, kembung, nyeri tekan pada epigastrik,

nafsu makan menurun, mual muntah, pembesaran limpa, pembesaran hati, abdomen

tegang.

o Sistem muskuloskeletal

Page 10: Tugas Komprehensif 2

Nyeri otot / sendi, kelemahan, penurunan aktifitas.

o Sistem urinary

Anuri / disuri, peningkatan Bj plasma

o Sistem integumen

Kulit kering, turgor menurun, panas / kedinginan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi penyakit.

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah,

anoreksia, nyeri telan

3. Gangguan rasa nyaman nyeri epigastria berhubungan dengan proses inflamasi

4. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan perpindahan cairan divaskuler

5. Potensial terjadi perdarahan ulang berhubungan dengan trombositopeni.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi penyakit (viremia).

Tujuan : Suhu tubuh normal (36-370 c)

Klien bebas demam.

Intervensi :

1. Kaji saat timbulnya demam

R/ Dapat diidentifikasi pola/ tingkat demam

2. Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, tensi, pernafasan setiap 3 jam

R/ tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum kien

3. Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh

R/ Penjelasan tentang kondisi yang dialamai klien dapat membantu mengurangi kecemasan

klien

4. Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang hal-hal yang dilakukan

R/ Untuk mengatasi demam dan menganjurkan klien dan keluarga untuk lebih kooperatif

5. Jelaskan pentingnya tirah baring bagi klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan

R/ Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan klien di rumah sakit

6. Anjurkan klien untuk banyak minum kurang lebih 2,5-3 liter/hari dan jelaskan manfaatnya

R/ Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat sehingga

perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak

7. Berikan kompres dingin (pada axila dan lipat paha) dan anjurkan memakai pakaian yang tipis

R/ Kompres dingin akan dapat membantu menurunkan suhu tubuh, pakaian tipis akan dapat

membantu meningkatkan penguapan panas tubuh

8. Berikan terapi (antipiretik) sesuai dengan program dokter

Page 11: Tugas Komprehensif 2

R/ Antipiretika yang mempunyai reseptor di hypothalamus dapat meregulasi suhu tubuh

sehingga suhu tubuh diupayakan mendekati suhu normal.

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah,

anoreksia dan sakit saat menelan

Tujuan

Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi, klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan

Intervensi

1. kaji faktor – faktor penyebab

R/ penentuan faktor penyebab, akan menentukan intervensi/tindakan selanjutnya

2. jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup

R/ meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga sehingga klien termotivasi untuk

mengkonsumsi makanan

3. anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil dan sering, jika tidak muntah teruskan (15-30 cc

setiap ½ -1jam )

R/ menghindari mual muntah dan distensi perut yang berlebihan

4. lakukan perawatan mulut yang baik setelah muntah

R/ baun yang tidak enak pada mulut meningkatkan kemungkinan muntah

5. ukur berat badan setiap hari

R/ berat badan merupakan indicator terpenuhi tidaknya kebutuhan nutrisi

6. catat jumlah porsi yang dihabiskan klien

R/ mengetahui jumlah asupan / pemenuhan nutisi klien.

3. Resiko terjadi perdarahan ulang berhubungan dengan trombositopeni.

Tujuan : tidak terjadi tanda-tanda perdarahan lebih lanjut, jumlah trombosit meningkat ( dalam

batas normal)

Intervensi :

1. pantau tanda – tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda klinis

R/ penurunan jumlah trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang

pada tahap tertentu dapat menimbulkan tanda-tanda klinis berupa perdarahan nyata seperti

epistaksis, petechie, perdarahan gusi

2. memberikan penjelasan tentang pengaruh trombositopenia pada klien

R/ pengetahuan yang baik dari lkien dan keluarga tentang tanda dan gejala dapat

membantu menngantisipasi terjadinya perdarahan karena trombositopeni

3. menganjurkan klien untuk banyak istirahat

R/ aktifitas yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan

Page 12: Tugas Komprehensif 2

4. memberikan penjelasan klien dan keluarga untuk melaporkan bila terjadi perdarahan

R/ keterlibatan keluarga akan membantu penanganan sedini mungkin

5. kolaborasi pemberian obat obatan, berikan penjelasan tentang manfaat obat

R/ dengan mengetahui obat yang diminum dan manfaatnya , diharapkan klien dan

keluarga termotivasi untuk meminum obat yang diberikan.

Page 13: Tugas Komprehensif 2

DAFTAR PUSTAKA

Carpenitto,Lj. 2001, Diagnosa Keperawatan. Ed 6. EGC. Jakarta.

Effendi, C.1995. Perawatan klien DHF. EGC. Jakarta.

Ngatiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta.

Rampengan,TH & laurentz,LR 1997. Penyakit infeksi tropik pada Anak. EGC . Jakarta

Tim pengajar perawtan Anak. 1999. Diktat Kuliah PSIK Perawatan Anak.

Page 14: Tugas Komprehensif 2

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Identitas Umum Keluarga

a. Identitas kepala keluarga

Nama : Tn. M Pendidikan : -

Umur : 32 tahun Pekerjaan : sopir angkot

Agama : - Alamat : Kediri

Suku : - No. Telp. : -

b. Komposisi keluarga

No Nama L/P Umur Hub. Kelg Pekerjaan Pendidikan

1 Ny. W P 28 Istri - -

2 An. Y 12 Anak Pelajar SD

3 An. B 10 Anak Pelajar SD

4 An. F 7 Anak Pelajar TK

5 An. T 9 bln Anak - -

c. Genogram

d. Tipe keluarga

1) Jenis tipe keluarga : keluarga inti

2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut

Faktor ekonomi yang masih kurang dalam memenuhi kebutuhan dan rumah yang

sangat sempit ( tidak memenuhi kesehatan ) dengan jumlah anggota keluarga

sebanyak enam orang tetapi hanya ada satu kamar tidur

e. Status sosial ekonomi keluarga

1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. M

2) Penghasilan : tidak tentu

3) Harta benda yang dimiliki : -

4) Pengeluaran tiap bulan : membeli kebutuhan makan tiap hari dan membayar uang

sekolah

f. Aktivitas rekreasi keluarga : tiap sore berkumpul dirumah

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :

Keluarga dengan Anak Usia Sekolah

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : keluarga dengan

anak remaja, kendalanya masalah ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan

pembiayaan anak sekolah

c. Riwayat kesehatan keluarga inti

Page 15: Tugas Komprehensif 2

i. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

Anak Y mengalami panas tinggi ( S: 40 ْ C ), mual, muntah, nafsu makan menurun,

terdapat binti-bintik merah pada pergelangan tangan. Anak Y didiagnosa terkena

DHF / Demam berdarah

ii. Riwayat penyakit keturunan

Tidak ada

iii. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No. Nama Umur BBKeadaan

kesehatanStatus

ImunisasiMasalah

kesehatanTindakan

yang dilakukan

1 Tn. M 32 Sehat - - -

2 Ny. W 28 Sehat - - -

3 An. Y 12 Tdk Sehat Lengkap DHF Dibawa ke

RS

4 An. B 10 Sehat Lengkap - -

5

6

An. F

An. T

7

9 bln

Sehat

Sehat

Lengkap

Lengkap

-

-

-

-

III. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

i. Luas rumah : 20 m² ( 4x5 m)

ii. Tipe rumah : rumah petak

iii. Kepemilikan rumah : -

iv. Jumlah kamar / ruang : 4 ruangan yaitu 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang serba guna

(r.makan/r.keluarga/r.tamu) 1 kamar mandi.

v. Kamar mandi : 1 buah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : -

c. Mobilitas geografi : -

d. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. M terdiri dari 1 istri dan 4 orang anak dengan satu anak balita dan salah satu

anaknya saat ini sedang sakit.

IV. Struktur Keluarga

a. Pola / cara komunikasi keluarga : berkumpul pada sore hari

b. Struktur kekuatan keluarga : terdiri dari seorang istri, 4 orang anak, dengan 3 anak

bersekolah dan 1 anak masih balita.

c. Struktur peran masing-masing anggota keluarga

Tn. M sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah

Ny. W sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh dan merawat anak-anak

An. Y sebagai anak pasangan Tn. M dan Ny. W, masih bersekolah

An. B sebagai anak pasangan Tn. M dan Ny. W, masih bersekolah

An. F sebagai anak pasangan Tn. M dan Ny. W, masih bersekolah

An. T sebagai anak bungsu pasangan Tn. M dan Ny. W, masih balita

d. Nilai dan norma keluarga : -

Page 16: Tugas Komprehensif 2

V. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. M rukun, saling memperhatikan

b. Fungsi sosalisasi

Kerukunan dalam keluarga / rumah tangga : tidak ada masalah

Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Tn.M

Kegiatan waktu senggang : berkumpul di ruang keluarga

c. Fungsi perawatan kesehatan

i. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehaatan

keluarganya : Tn. M dan Ny. W mengerti bahwa anaknya sakit dan memerlukan

pengobatan segera, bila tidak segera diobati bisa membahayakan nyawa anaknya.

ii. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :

keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat dengan membawa anggota

keluarga yang sakit ke rumah sakit

iii. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : keluarga mengetahui

bahwa anaknya memerlukan perawatan di rumah sakit sehingga Tn.M

memutuskan anaknya diopname di rumah sakit

iv. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : keluarga tidak

mengetahui darimana anaknya bisa terkena demam berdarah, dan keadaan rumah

yang kurang memenuhi kesehatan ( terlalu sempit ) bisa memicu timbulnya suatu

penyakit

v. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : keluarga

memahami bahwa sakit anaknya memerlukan perawatan khusus di rumah sakit

dan memutuskan untuk opname di rumah sakit

d. Fungsi reproduksi

Keluarga Tn.M sudah memiliki 4 orang anak, penggunaan alat kontrasepsi : -

e. Fungsi ekonomi

Upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari hanya dipenuhi oleh Tn.M sebagai kepala

keluarga dan penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan makan setiap hari.

VI. Stress dan koping keluarga

a. Stressor jangka pendek : An. Y mengalami sakit DHF, kesulitan biaya untuk pengobatan An.

Y, dan Ny. W merasa cemas dengan keadaan anak-anaknya yang di rumah bila dia harus

menunggui anaknya di rumah sakit sedangkan Tn. M harus tetap mencari nafkah.

b. Stressor jangka panjang : keadaan ekonomi yang pas-pasan dengan jumlah anak yang

banyak.

c. Respon keluarga terhadap stressor : takut bila tidak diobati bisa membahayakan nyawa

anaknya, shock karena tidak mempunyai biaya untuk opname, cemas dengan anak yang

ditinggal di rumah.

d. Strategi koping : membawa anaknya ke rumah sakit untuk diopname, dan anak-anak yang

lain dititipkan ke saudara sementara ditinggal ke rumah sakit.

e. Strategi adaptasi disfungsional : -

VII. Keadaan gizi keluarga

-

VIII. Harapan Keluarga

Page 17: Tugas Komprehensif 2

a. Terhadap masalah kesehatannya

Keluarga berharap agar anaknya bisa secepatnya sembuh

b. Terhadap petugas kesehatan

Keluarga berharap agar petugas kesehatan bisa membantu proses penyembuhan anaknya

dan mengatasi kecemasan keluarga.

IX. Analisa Data

No. Data Masalah Penyebab

1.

2.

Data Subyektif

An.Y panas 4 hari, mual, muntah,

nafsu makan turun

Data obyektif

Suhu an.Y : 40 ْC, terdapat bintik2

merah pada pergelangan tangan,

mual, muntah

Data subyektif

Ny. W merasa cemas dengan

keadaan anak-anaknya yang

ditinggal dirumah

Data obyektif

Ny. W berada di RS menunggui

an.Y, sedangkan ketiga anak yang

lain dititipkan pada saudaranya

Resiko tinggi syock

pada An.Y

Cemas

Ketidakmampuan kelg

merawat anggota kelg

yang sakit

Ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah

kesehatan

Diagnosa keperawatan keluarga dan penentuan prioritas :

1. Resiko tinggi syock pada An.Y sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit

No. Kriteria Pemilihan Bobot Score

1 Sifat masalah

Skala : Tidak atau kurang sehat

Ancaman

Keadaan sejahtera

3

2

1

1 3/3 x 1 = 1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala : Mudah

Sedang

Susah

2

1

0

2 2/2 x 2 = 2

3 Potensi masalah untuk dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1 3/3 x 1 = 1

Page 18: Tugas Komprehensif 2

4 Menonjolnya masalah

Skala : Masalah berat harus ditangani

Masalah berat tidak ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1 2/2 x 1 = 1

Jumlah total 5

2. Cemas pada Ny.W sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

No. Kriteria Pemilihan Bobot Score

1 Sifat masalah

Skala : Tidak atau kurang sehat

Ancaman

Keadaan sejahtera

3

2

1

1 2/3 x 1 = 2/3

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala : Mudah

Sedang

Susah

2

1

0

2 1/2 x 2 = 1

3 Potensi masalah untuk dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1 2/3 x 1 = 2/3

4 Menonjolnya masalah

Skala : Masalah berat harus ditangani

Masalah berat tidak ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1 2/2 x 1 = 1

Jumlah total 3 1/3

Prioritas Diagnosa :

1. Resiko tinggi syock pada An.Y sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit

2. Cemas pada Ny.W sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

RENCANA PERAWATAN KELUARGA Tn. M

Resiko tinggi syock pada An.Y sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit

Tujuan :

- Umum : keluarga mampu merawat An.Y sehingga tidak sampai terjadi syock

Page 19: Tugas Komprehensif 2

- Khusus :

1. setelah diberikan penjelasan mengenai penyakit DHF, keluarga dapat merawat An.Y

sebelum dia bisa diopname di rumah sakit

2. keluarga dapat mencegah terjadinya syock selama perjalanan dari rumah ke rumah sakit

Evaluasi :

- Kriteria : tidak terjadi syock pada An. Y.

- Standart :

1. Keluarga mengerti tanda bahaya DHF

2. Tidak terdapat tanda-tanda syock pada An. Y

Intervensi :

1. Beri penjelasan mengenai penyebab, gejala dan tanda-tanda bahaya DHF

2. Ajari keluarga cara mencegah terjadinya syock dengan cara :

o Menjaga suhu tubuh tidak bertambah tinggi dengan memberi kompres

o Memberikan minum sebanyak-banyaknya

o Memberikan dukungan moral / support pada An.Y agar lebih tenang dengan kondisinya

sekarang

3. Anjurkan pada keluarga untuk secepatnya membawa An.Y ke Rumah Sakit

Cemas pada Ny.W sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Tujuan :

- Umum : kecemasan Ny. W pada anak-anak yang ditinggal di rumah bisa berkurang

- Khusus :

1. Setelah diberikan penjelasan pada Ny.W dan Tn.M , kecemasan Ny.W bisa berkurang

2. Ny.W bisa mempercayakan anaknya untuk diasuh oleh saudaranya selama ditinggal ke

Rumah Sakit

3. Ny. W bisa lebih fokus untuk merawat An.Y di rumah sakit

Evaluasi :

- Kriteria : Penjelasan mengenai DHF (penyebab, gejala, tanda bahaya, perawatan dan

pengobatan )

- Standart :

1. Keluarga terutama Ny.W mampu memprioritaskan perawatan bagi anak-anaknya

2. Kecemasan Ny.W bisa berkurang

Intervensi :

1. Beri penjelasan mengenai DHF (penyebab, gejala, tanda bahaya, perawatan dan

pengobatan )

2. Beri dukungan pada keluarga terutama Ny.W untuk memprioritaskan perawatan An.Y

3. Bantu Ny.W untuk mengatasi kecemasan dengan lebih meyakinkan bahwa selama ditinggal

di rumah sakit, ketiga anaknya akan tetap terawat oleh saudaranya dan An.Y saat ini lebih

membutuhkan perawatan darinya.

-

Page 20: Tugas Komprehensif 2