ppt komprehensif

25
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK KELAS VIII Pembimbing Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si. Dr. R. Sulaiman, M.Si. Oleh Azril Hia 137785127

Upload: azril-hia

Post on 19-Dec-2015

316 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

17 April 2015

TRANSCRIPT

Page 1: PPt Komprehensif

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK KELAS VIII

Pembimbing

Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si.Dr. R. Sulaiman, M.Si.

Oleh

Azril Hia137785127

Page 2: PPt Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang:Interaksi antara komponen

pembelajaran harus berjalan secara optimal.

Dalam pembelajaran matematika membutuhkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa saling berinteraksi untuk memahami konsep-konsep dalam matematika.

Page 3: PPt Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang:Pendidik wajib menciptakan suasana

belajar yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis (Sisdiknas, 2003).

Page 4: PPt Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian:“Bagaimana proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan pendekatan saintifik yang baik pada materi bangun ruang kubus dan balok kelas VIII?”

Page 5: PPt Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan Penelitian:Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan pendekatan saintifik pada materi bangun ruang kubus dan balok kelas VIII.

Perangkat dimaksud terdiri dari : RPP, LKS, Kelengkapan Turnamen, dan THB.

Page 6: PPt Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN

Manfaat Penelitian:1. Perangkat pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan pendekatan saintifik sebagai alternatif dalam pembelajaran materi bangun ruang kubus dan balok.

2. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

Page 7: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAPembelajaran Matematika: Pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik-pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Sisdiknas, 2003)

Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana upaya guru untuk mendorong dan memfasilitasi siswa belajar, bukan pada apa yang dipelajari (Ratumanan, 2004)

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematis yang terdiri dari pengetahuan tentang bilangan, penalaran logik. (Soedjadi, 2000)

Page 8: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Kooperatif: Belajar kelompok merupakan

model pembelajaran dimana siswa belajar dalam 1 tim (kelompok kecil) yang saling berinteraksi agar anggota kelompok saling membantu satu sama lainnya dalam dunia pendidikan (Slavin, 1995).

Page 9: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKASintaks Pembelajaran Kooperatif: Fase 1 : menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa. Fase 2 : Mempresentasikan informasi. Fase 3 : Mengorganisir siswa dalam

kelompok-kelompok belajar. Fase 4 : Membimbing kelompok

belajar dan bekerja. Fase 5 : Menguji berbagai materi Fase 6 : Memberikan penghargaan

Page 10: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAPembelajaran Kooperatif tipe TGT: Pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

kesamaan pada tahap presentasi kelas, dan adanya tim seperti pada tipe STAD, tetapi fungsi dari pemberian kuis diganti dengan turnamen (Slavin, 1995:6).

Lima komponen dalam tipe TGT (Slavin, 1995: 84): Presentasi kelas1. Tim/kelompok belajar2. Game/permainan3. Turnamen4. Penghargaan kelompok

Page 11: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAPembelajaran Kooperatif tipe TGT: Pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

kesamaan pada tahap presentasi kelas, dan adanya tim seperti pada tipe STAD, tetapi fungsi dari pemberian kuis diganti dengan turnamen (Slavin, 1995:6).

Lima komponen dalam tipe TGT (Slavin, 1995: 84): 1. Presentasi kelas2. Tim/kelompok belajar3. Game/permainan4. Turnamen5. Penghargaan kelompok

Page 12: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAPembelajaran dengan Pendekatan

Saintifik : Pendekatan saintifik (scientific approach)

dalam pembelajaran di dalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, menalar, mencoba/mencipta, mengkomunikasikan.

Karakteristik: 1. Berpusat pada siswa

2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, aturan atau prinsip

3. Melibatkan proses kognitif.

4. Dapat mengembangkan karakter siswa

Page 13: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAModel Pengembangan Perangkat

Pembelajaran:

Mengacu pada “Designing Effective Instruction” Morison, Ross, dan Kemp (2011). Yang meliputi: Identifikasi masalah pembelajaran, analisis karakteristik siswa, analisis tugas, merumuskan tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, pemilihan media dan sumber belajar, instrumen penilaian.

Page 14: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAKriteria Perangkat Pembelajaran yang baik:Perangkat dikatakan baik jika memenuhi aspek validitas (validity), kepraktisan (practicality), dan keefektifan (effectieness). Nieveen (Hobri, 2010;27). Valid melalui penilaian validator (ahli) Praktis menurut ahli dan praktisi sehingga perangkat dapat

diterapkan. Efektif, memenuhi kriteria:

1. Ketuntasan belajar klasikal siswa minimal 80%.

2. Aktivitas siswa dikatakan baik dari hasil pengamatan.

3. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

4. 80 % siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran.

Page 15: PPt Komprehensif

BAB II KAJIAN PUSTAKAKriteria Perangkat Pembelajaran yang baik:Perangkat dikatakan baik jika memenuhi aspek validitas (validity), kepraktisan (practicality), dan keefektifan (effectieness). Nieveen (Hobri, 2010;27). Valid melalui penilaian validator (ahli) Praktis menurut ahli dan praktisi sehingga perangkat dapat

diterapkan. Efektif, memenuhi kriteria:

1. Ketuntasan belajar klasikal siswa minimal 80%.

2. Aktivitas siswa dikatakan baik dari hasil pengamatan.

3. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

4. 80 % siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran.

Page 16: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIANLokasi Penelitian: SMP N 22 Surabaya

Subyek Penelitian : Siswa kelas VIII dimana akan dikembangkan RPP, LKS, Kelengkapan Turnamen, dan THB.

Prosedur Pengembangan : Model pengembangan - Kemp, dkk (2011):a. Tahap perancangan (Identifikasi masalah, analisis

karakteristik siswa, analisis tugas, merumuskan tujuan, menyusun materi, strategi pembelajaran, pemilihan media dan sumber, menyusun instrumen penilaian).

b. Tahap pengembangan (Validasi ahli, Uji coba perangkat dengan rancangan one-group pretest-posttest design)

Page 17: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Instrumen Penelitian Pengembangan:

1. Lembar validasi meliputi:

lembar validasi (RPP. LKS, KT, THB)

2. Lembar observasi meliputi:

lembar pengamatan (keterlaksanaan pembelajaran, kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa)

3. Angket respon siswa

4. Tes Hasil Belajar

Page 18: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknik analisis Data Penelitian:

1. Analisis data validasi perangkat

Kriteria penilaian oleh validator (ahli) adalah:

tidak baik (nilai 1)

kurang baik (nilai 2)

baik (nilai 3)

sangat baik (nilai 4)

Hasil penilaian validator dianalisis berdasarkan skor rata-rata, dimana perangkat dikatakan baik jika skor rata-rata 3.

Page 19: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIANTeknik analisis Data Penelitian:

2. Analisis data observasia). Keterlaksanaan pembelajaran

Menentukan nilai IO (intended-operataion). Nilai IO dirujuk pada interval:4 IO 5 : sangat baik3 IO 4 : baik2 IO 3 : kurang baik1 IO 2 : tidak baik

Keterlaksanaan pembelajaran dikatakan baik, jika nilai IO 3

Page 20: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIANTeknik analisis Data Penelitian:

2. Analisis data observasi b). Kemampuan guru mengelola pembelajaran Menentukan tingkat kemampuan guru dengan mencocokkan rata-rata total dengan kriteria:4 TKG 5 : sangat baik3 TKG 4 : baik2 TKG 3 : kurang baik1 TKG 2 : tidak baikTingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan baik jika nilai TKG 3

Page 21: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIANTeknik analisis Data Penelitian:

2. Analisis data observasi c). Data hasil pengamatan aktivitas siswa Hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran dianalisis dengan menggunakan persentase dengan rumus:

P = Aktivitas siswa dikatakan baik bila jika persentase waktu yang digunakan untuk melakukan setiap aspek aktivitas pada rencana pelaksanaan pembelajaran berada dalam interval penentuan waktu ideal.

Page 22: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknik analisis Data Penelitian:

3. Analisis respon siswa Perangkat dikatakan baik jika sebanyak 80% siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran berdasarkan banyak jawaban positif siswa (senang, jelas, menarik, berminat).

Page 23: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIANTeknik analisis Data Penelitian:

4. Analisis Tes Hasil Belajar a) validitas butir soal Menghitung validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment:Nilai koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total (rxy) diinterpretasikan sbb: 0,80 rxy 1,00 validitas sangat tinggi 0,60 rxy 0,80 validitas tinggi

0,40 rxy 0,60 validitas cukup

0,20 rxy 0,40 validitas rendah

0,00 rxy 0,20 validitas sangat rendah

Butir soal dikatakan valid jika validitas cukup, tinggi atau sangat tinggi. Sedangkan yang termasuk validitas redah dan sangat rendah akan direvisi.

Page 24: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknik analisis Data Penelitian:4. Analisis Tes Hasil Belajar

b) sensitivitas butir soal Menggunakan rumus:

Butir soal dikatakan sensitif apabila indeks sensitivitasnya berkisar antara 0 dan 1.

Page 25: PPt Komprehensif

BAB III METODOLOGI PENELITIANTeknik analisis Data Penelitian:

4. Analisis Tes Hasil Belajar b) reliabilitas tes koefisien reliabilitas tes dihitung dengan rumus alpha: dimana koefisien reliabilitas (r11) diinterpretasikan:

0,80 r11 1,00 reliabiltas sangat tinggi 0,60 r11 0,80 reliabilitas tinggi

0,40 r11 0,60 reliabilitas cukup

0,20 r11 0,40 reliabilitas rendah

r11 0,20 reliabilitas sangat rendah

tes dikatakan reliabel jika memiliki reliabiltas tinggi atau sangat tinggi.