yang baru utilitas 2

8/20/2019 Yang Baru UTILITAS 2

1/25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam merencanakan suatu bangunan, kita harus mempunyai konsep gedung yang

akan dibangun, karena itu akan juga menentukan pemilihan penggunaan sistem power/teknik

kelistrikan apa yang paling tepat digunakan dalam bangunan tersebut, begitu juga halnya

dengan sistem pencahayaan, sistem plumbing dan sistem ducting, tentu saja ujung-ujungnya

tetap optimalisasi biaya, penghematan seminimal mungkin dengan hasil yang semaksimal

mungkin, namun bila unsur ‘prestige’ yang berperan maka penghematan duit sedikit

diabaikan.

Sistem distribusi tenaga listrik dalam bangunan adalah suatu sistem rangkaian dan

penyaluran daya listrik dimulai dari sumber daya listrik, transformasi tegangan listrik,

jaringan distribusinya sampai ke beban listrik dengan segala aspeknya sedemikian rupa

sehingga semua beban listrik/peralatan listrik dan kefungsian bangunan dapat menerima daya

listrik ini dan dapat bekerja dengan baik dan aman.

Sedangkan sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan

gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan

sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, begitu juga dengan sistem

pencahayaan dan sistem ducting yang tentunya tidak akan dapat dipisahkan dari bangunan

lainnya.

ntuk meminimalkan masalah di atas maka diperlukan sistem kendali yang handalagar keberlangsungan proses tetap terjaga dengan baik. Dan oleh karena itu dalam

melaksanakan tugas akhir mata kuliah Sains dan tilitas ! ini mengambil tema mengenai

perancangan sistem yan ada dalam bangunan khususna sistem power / sistem kelistrikan,

sistem pencahayaan, sistem plumbing, dan sistem ducting.


2/25

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, "erlu diberikan beberapa batasan permasalahan dengan

tujuan agar pembahasan tidak meluas dan menyimpang dari tujuan, maka masalah

yang dapat dirumuskan adalah #

$. %pakah yang dimaksud dengan sistem power, sistem pencahayaan, sistem

plumbing, sistem ducting pada ruang&

!. 'agaimana penerapan sistem power, sistem pencahayaan, sistem plumbing, sistem

ducting yang baik&

(. %pa saja hal-hal yang mempengaruhi sistem power, sistem pencahayaan, sistem

plumbing, sistem ducting pada bangunan&

1.3 Tujuan Penulsan

)ujuan dari dikerjakan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan rancangan sistem

power, sistem pencahayaan, sistem plumbing, sistem ducting pada bangunan *otel

+ercure yang terletak di kota Denpasar.

1.! Man"aat Penulsan

%gar penulisan karya tulis ini tidak sia-sia, maka manfaat yang kiranya dapat dipetik

dari karya tulis ini adalah #

$. +anfaat teoritis

"enulisan karya tulis ini dimaksudkan agar penulis dapat mengembangkan

kemampuan berpikir sekaligus sebagai ajang untuk berpikir ilmiah dan objektif

dalam menyelesaikan masalah.

!. +anfaat "raktis

+anfaat praktis yang diperoleh adalah agar penulis mengetahui penerapan dalam

perkembangan sistem akustik ruang masa kini yang telah ada.

1.# Met$%e Penulsan


3/25

Dalam melakukan sebuah penelitian, diperlukan metodeserta tahapan-tahapan yang

jelas dan sistematis untuk dapat memperoleh suatu hasil penelitian yang baik.

)ahapan - tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut #

1. &tu% lteratur

Studi literatur dilakukan untuk memahami konsep dasar yang ada di *otel

+ercure.

2. Pengam'lan %ata(%ata tekns %an $)eras )a%a $'jek 'angunan

*al ini dilakukan dengan pengambilan data dan pencatatan data-data

proses pada kondisi operasi normal.

3. Peng$lahan %ata

"engolahan data dilakukan dengan model sistematis. )ujuan pengolaan

data ini adalah untuk merepresentasikan proses yang sesungguhnya ke

dalam bentuk proses yang lebih sistematissehingga memudahkan untuk

menganalisa permasalahan yang ada.

!. Penarkan kesm)ulan

"enarikan kesimpulan dari hasil pembahasan tentang hasil data yang telah

diperoleh.

. Pen*usunan la)$ran tugas akhr

)ahap akhir dari penelitian ini adalah penyusunan laporan tugas akhir.


4/25

BAB IIMET+DE , +B-E PENELITIAN

2.1 L$kas Peneltan

okasi penelitian dilakukan di *otel mercure merupakan hotel bisnis yang terletak di

jalan utama yang menghubungkan kota Denpasar dengan bandara internasiona

gurah ai.

2.2 +'jek Peneltan

0bjek penelitian yang digunakan adalah ruang-ruang yang fungsinya sangat

tergantung pada sistem power, sistem pencahayaan, sistem plumbing, sistem ducting.

2.3 -ens %an &um'er Data

2.3.1 -ens %ata

1enis data menurut sifatnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

$ Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

2Sugiyono, !334#$56 Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat

ataupun diagram ukuran stabilitas noise, akustik, dan pencahayaan.

! Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar

2Sugiyono, !334#$56. Data kualitatif yang digunakan adalah penyampaian informasi dan

teori-teori pengantar mengenai sistem akustik, noise dan pencahayaan.

2.3.2 &um'er %ata

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber sekunder, yaitu

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen 2Sugiyono, !334#$4(6. Dalam hal ini, sumber data sekunder tersebut

ialah salah satu engineering *otel +ercure.

2.! Met$%e Pengum)ulan Data

+etode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode

obser7asi nonpartisipan. 0bser7asi menurut Sutrisno *adi 2$4896 dalam Sugiyono2!334#!3(6 merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai


5/25

proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Dalam obser7asi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat langsung

dengan akti7itas orang-orang yang sedang diamati melainkan hanya sebagai pengamat

independen. "engumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati,

mencatat, serta mempelajari uraian-uraian dari buku-buku, artikel, serta mengakses langsung

website.

2.# Teknk Analss Data

"enelitian ini merupakan suatu bentuk studi empiris, yaitu studi tentang fakta atau

data yang nyata dikumpulkan dan diuji secara sistematis. Dalam penelitian ini, teknik analisis

data dilakukan dengan regresi non linear berganda. Sebelum menggunakan model regresi

linier berganda untuk menguji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi

klasik.


6/25

BAB III

DATA , PEMBAHA&AN

3.1 &I&TEM P+/ER 0 TENI ELI&TRIAN

Sistem distribusi tenaga listrik dalam bangunan adalah suatu sistem rangkaian dan

penyaluran daya listrik dimulai dari sumber daya listrik, transformasi tegangan listrik,

jaringan distribusinya sampai ke beban listrik dengan segala aspeknya sedemikian rupa

sehingga semua beban listrik/peralatan listrik dan kefungsian bangunan dapat menerima daya

listrik ini dan dapat bekerja dengan baik dan aman.

"erencanaan sistem distribusi tenaga listrik harus mampu memenuhi suatu kebutuhan

dan kriteria pelayanan yang handal, dimana tercakup didalamnya pertimbangan biaya yang

ekonomis. Selain itu harus dilaksanakan dan didudukan pada suatu basis perancangan secara

menyeluruh, dimana seluruh komponen dan unsure sistem serta faktor : faktor lainnya dapat

terlihat kefungsiannya sebagai suatu sistem yang lengkap/terpadu.

)eknik kelistrikan ini sendiri banyak dijumpai pada bangnan seperti#

• ;edung perkantoran tingkat tinggi

• "usat perbelanjaan mall

• %partemen dan


7/25

• +emulai dari gambar diagram satu-garis sistem kelistrikan dan menghitung daya

>?% terpasang.

• umus # Daya >?% @ $.A(! B )egangan B %rus B faktor daya.

• +embaca gambar lay-out bangunan, mencari dimana ruangan panel listrik, trafo, dan

gardu ".

• +embaca gambar lay-out pembangkit listrik tenaga listrik darurat dan menghitung

persentase kapasitas suplai darurat.

• +encari gambar lay-out kabel feeder dan ladder kabel, dan cari dimana ditempatkan

shaft jalur kabel 7ertikal antar lantai ke lantai, dan memulai membaca jalur antar

panel distribusi, penerangan sampai ke titik beban.

>omponen utama sistem kelistrikan bangunan tinggi #

• "anel tama )egangan +enengah 2")+6 !3 >? atau +?-+D" 2 medium 7oltage

main distribution panel 6

• )ransformator Daya !3 >?/533 ?


8/25

• "anel tama )egangan endah 2")6 533? atau ?-+D"2low 7oltage main

distribution panel6

• "anel >ontrol ;enset 2">;6 atau ;abel-kabel feeder besar atau busduct

• "anel panel distribusi daya dan penerangan 533/!(3 ?

• +otor motor listrik

• ampu lampu penerangan

esm)ulan %ar asl analss %ata #

"ada contoh objek yang diambil yaitu hotel +ercure ini, sistem kelistrikan ini sendiri

meliputi #

• Sistem kelistrikan daya dan pembangkit tenaga diesel

• Sistem sinyal kebakaran dan motor penggerak pompa kebakaran

• Sistem telekomunikasi

• Sistem tata suara dan e7akuasi darurat

• Sistem sekuritas monitor 7ideo

• Sistem sekuritas access-card

Sedangkan kebutuhan dasar pembebanan kelistrikan daya bangunan tinggi seperti yang

diterapkan di hotel mercure ini terdiri dari#

• "enerangan cahaya

• Sistem kompresor pendingin udara dan pompanya


9/25

• "ompa air bersih dan drainase

• "ompa air kebakaran dan penggerak pompa diesel

• Cle7ator, Cscalator, )ra7elator

• an pengatur tata udara

• 'eban stop-kontak

3.2 &I&TEM PENAHAAAN

"etunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai

pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung didalam merancang

sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi para pemilik/pengelola gedung

didalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan. %gar diperoleh sistem

pencahayaan buatan yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan, keamanan dan

memenuhi ketentuan yang berlaku untuk bangunan gedung. Standar ini mencakup

persyaratan minimal sistem pencahayaan buatan dalam bangunan gedung.

Istlah %an %e"ns.

armatur


10/25

rumah lampu yang digunakan untuk mengendalikan dan mendistribusikan cahaya

yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang didalamnya, dilengkapi dengan peralatan

untuk melindungi lampu dan peralatan pengendali listrik.

'alast

alat yang dipasang pada lampu ) dan lampu pelepasan gas untuk membatasi arus

listrik dalam pengoperasian lampu-lampu tersebut.

k$e"sen %e)resas

perbandingan antara tingkat pencahayaan setelah jangka waktu tertentu dari instalasi

pencahayaan digunakan terhadap tingkat pencahayaan pada waktu instalasi baru.

k$e"sen )enggunaan

perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap fluks

luminus yang dipancarkan oleh semua lampu.

ren%eras arna

efek psikofisik suatu sumber cahaya atau lampu terhadap warna obyek-obyek yang

diterangi, dinyatakan dalam suatu angka indeks yang diperoleh berdasarkan

perbandingan dengan efek warna sumber cahaya referensi pada kondisi yang sama.

rentang e"kas

rentang angka perbandingan antara fluks luminus dengan daya listrik masukan

2lumen/watt6.

rug(rug 'alast

rendemen atau kehilangan daya listrik 2dalam watt6 akibat pemasangan balast .

tngkat )en4aha*aan

tingkat pencahayaan pada bidang kerja.

umur n%5%ual teknk

sejumlah jam menyala setelah satu lampu mengalami kegagalan.

umur mnmum

umur lampu yang digariskan oleh pabrik, sebagai contoh lampu projektor bioskop.

umur )ela*anan


11/25

umur lampu setelah fluks luminus turun pada suatu tingkat dimana lampu tersebut

masih mengkonsumsikan daya listrik secara penuh.

umur rata(rata

umur teknis rata-rata dari suatu kelompok lampu.

umur rata(rata )engenal

umur lampu setelah 3E dari suatu kelompok lampu mengalami kegagalan yang diuji

pada laboratorium yang dikontrol kondisi kerjanya.

&stem Pen4aha*aan.

Sistem pencahayaan dapat dikelompokkan menjadi #

• Sistem pencahayaan merata.

Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh ruangan,

digunakan jika tugas 7isual yang dilakukan di seluruh tempat dalam ruangan

memerlukan tingkat pencahayaan yang sama. )ingkat pencahayaan yang merata

diperoleh dengan memasang armatur secara merata langsung maupun tidak langsung

di seluruh langit-langit.

• Sistem pencahayaan setempat.

Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak merata. Di

tempat yang diperlukan untuk melakukan tugas 7isual yang memerlukan tingkat

pencahayaan yang tinggi, diberikan cahaya yang lebih banyak dibandingkan dengan

sekitarnya. *al ini diperoleh dengan mengkonsentrasikan penempatan armatur pada

langit-langit di atas tempat tersebut.

• Sistem pencahayaan gabungan merata dan setempat.


12/25

Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem pencahayaan

setempat pada sistem pencahayaan merata, dengan armatur yang dipasang di dekat

tugas 7isual.

Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk #

• tugas 7isual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi.

• memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah

tertentu.

• pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang

terhalang tersebut.

• tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang

kemampuan penglihatannya sudah berkurang.

$m)$nen Pen4aha*aan

• uminer/ eflektor

Clemen yang paling penting dalam perlengkapan cahaya, selain dari lampu, adalah

reflector. eflektor berdampak pada banyaknya cahaya lampu mencapai area yang

diterangi dan juga pola distribusi cahayanya. eflektor biasanya menyebar 2dilapisi

cat atau bubuk putih sebagai penutup6 atau specular 2dilapis atau seperti kaca6.

)ingkat pemantulan bahan reflektor dan bentuk reflektor berpengaruh langsung

terhadap efektifitas dan efisiensi fitting. eflektor kon7ensional yang menyebar

memiliki tingkat pemantulan A3-83E apabila baru. 'ahan yang lebih baru dengan

daya pemantulan yang lebih tinggi atau semi-difusi memiliki daya pemantulan sebesar

8E. "endifusi/Diffuser kon7ensional menyerap cahaya lebih banyak dan

menyebarkannya daripada memantulkannya ke area yang dikehendaki. ama

kelamaan nilai daya pantul dapat berkurang disebabkan penumpukan debu dan

kotoran dan perubahan warna menjadi kuning disebabkan oleh sinar ?. eflektor

specular lebih efektif dimana pemantul ini memaksimalkan optik dan daya pantul

specular sehingga membiarkan pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan

pintas yang lebih tajam. Dalam kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar

8-49E. ilai tersebut tidak berkurang seperti pada reflektor kon7ensional yang

berkurang karena usia. 'ahan yang umum digunakan adalah alumunium yang diberi

perlakuan anoda 2nilai pantul 8-43E6 dan lapisan perak yang dilaminasikan ke bahan


13/25

logam 2nilai pantul 4$-4E6. +enambah 2atau melapisi6 alumunium dilakukan untuk

mencapai nilai pantul lebih kurang 88-49E. ampu harus tetap bersih agar efektif,

reflektor optik kaca tidak boleh digunakan dalam peralatan yang terbuka di industri

dimana peralatan tersebut mungkin akan terkena debu.

• ;ir

;ir yang digunakan dalam peralatan pencahayaan adalah sebagai berikut#

• 'alas# Suatu alat yang membatasi arus, untuk melawan karakteristik tahanan

negatif dari berbagai lampu pelepas. ntuk lampu neon, alat ini membantu

meningkatkan tegangan awal yang diperlukan untuk memulai penyalaan.

•

=gnitors# Digunakan untuk penyalaan awal lampu +etal *alida dan uapSodium intensitas tinggi.

Peluang e"sens energ

+emberikan berbagai alat dan cara dimana energi dapat dihemat dengan penerapan praktek

pencahayaan yang baik.

• "enggunaan "encahayaan %lami Siang *ari

+anfaat dari pemakaian cahaya alami pada siang hari sudah dikenal dari pada cahaya

listrik, namun cenderung terjadi peningkatan pengabaian terutama pada ruang kantor

modern yang berpenyejuk dan perusahaan komersial seperti hotel, plaFa pebelanjaan

dll. Di industri pada umumnya menggunakan cahaya siang untuk beberapa model,

namun perancangan sistim pencahayaan siang hari yang tidak benar dapat

mengakibatkan koplain dari personil atau penggunaan cahaya listrik tambahan pada

siang hari.


14/25

dipengaruhi. De-lamping pada ruang kosong dimana tidak ditampilkan pekerjaan aktif

juga merupakan konsep yang sangat berguna.

•

"encahayaan )ugas >husus"encahayaan tugas khusus menunjukkan dibutuhkannya pencahayaan yang baik

hanya pada areal yang kecil dimana aktifitas tersebut dilaksanakan, sementara

penerangan umum pada lantai bengkel atau kantor dijaga pada tingkat yang lebih

rendahH misal lampu yang tergantung pada mesin atau lampu meja. "enghematan

energi terjadi disebabkan pencahayaan tugas khusus dapat dicapai dengan lampu yang

memiliki watt rendah. >onsep pencahayaan untuk tugas ini jika diterapkan dengan

bijaksana, dapat mengurangi jumlah peralatan pencahayaan umum, mengurangi watt

lampu, menghemat energi dan memberikan penerangan yang lebih baik serta

memberikan suasana sekitar yang berestetika menyenangkan.


15/25


Peng$)erasan .

"ada pengoperasian instalasi sistem pencahayaan pada bangunan hotel +ercure telah

menetapkan syarat-syarat standar perencanaan penempatan alat pengendali seperti #

Penem)atan Alat en%al.

• Semua alat pengendali pencahayaan harus ditempatkan pada tempat yang

mudah dilihat dan dijangkau.

• Sakelar yang melayani meja/tempat kerja, bila mudah dijangkau merupakan

bagian armatur yang digunakan untuk menerangi meja/tempat kerja tersebut.

• Sakelar yang mengendalikan sistem pencahayaan pada lebih dari satu lokasi

tidak boleh dihitung sebagai tambahan jumlah sakelar pengendali.

• Setiap ruangan yang terbentuk karena pemasangan partisi harus dilengkapi

sedikitnya satu sakelar 0/0.

•

uangan dengan luas maksimum (3 m! harus dilengkapi dengan satu sakelar untuk satu macam pekerjaan atau satu kelompok pekerjaan.

• Setiap sakelar maksimum melayani total beban daya sebagaimana dianjurkan

pada "= edisi terakhir.

Pengen%alan &stem Pen4aha*aan.

• Semua sistem pencahayaan bangunan harus dapat dikendalikan secara manual

atau otomatis kecuali yang terhubung dengan sistem darurat.

• "encahayaan luar bangunan dengan waktu pengoperasian terus menerus

kurang dari !5 jam, sebaiknya dapat dikendalikan secara otomatis dengan

timer, photocell, atau gabungan keduanya.

• %rmatur-armatur yang letaknya paralel terhadap dinding luar pada arah

datangnya cahaya alami dan menggunakan sakelar otomatis atau sakelar

terkendali harus juga dapat dimatikan dan dihidupkan secara manual.


16/25

• Daerah dimana pencahayaan alami tersedia dengan cukup, sebaiknya

dilengkapi dengan sakelar pengendali otomatis yang dapat mengatur

penyalaan lampu sesuai dengan tingkat pencahayaan yang dirancang.

•

'erikut ini adalah hal-hal yang tidak diatur dalam ketentuan pengendaliansistem pencahayaan #

• "engendalian pencahayaan yang mengatur suatu daerah kerja yang luas

secara keseluruhan dimana kebutuhan pencahayaan dan pengendali

dipusatkan ditempat lain 2termasuk lobi umum dari perkantoran, *otel,

umah Sakit, "usat belanja, dan gudang6.

• "engendalian otomatis atau pengendalian yang dapat diprogram.

• "engendalian yang memerlukan operator terlatih.

• "engendalian untuk kebutuhan keselamatan dan keamanan daerah

berbahaya.


17/25

3.3 &I&TEM PLUMBIN6

Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung,

oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai

dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih

baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air

kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian

lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap

lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah

pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini

mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang

%nalisis +engenai Dampak ingkungan *idup 2%+D%6. "lambing adalah seni dan

teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas,

kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari

tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi

higienis dan kenyamanan yang diinginkan.

"erencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif 2drainase6,

sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran

mengalami gangguan.

Drainase berasal dari bahasa =nggris IdrainageJ yang mempunyai arti mengalirkan,

menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat

didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau

membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan

secara optimal.

Sistem drainase terdiri dari saluran penerima 2interceptor drain6, saluran pengumpul

2collector drain6, saluran pembawa 2con7eyor drain6, saluran induk 2main drain6 dan bagian

penerima air 2recei7ing waters6. Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti

gorong-gorong, siphon, jembatan air 2aKuaduct6, pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun,

kolam tando, dan stasiun pompa.


18/25

ungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air

panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi

kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari

lingkungan sekitarnya.

&stem Instalas Plum'ng

Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas tiga bagian utama yang

harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan penghuni #

• =nstalasi "lumbing Sistem %ir 'ersih.

• =nstalasi "lumbing Sistem %ir >otor Dan %ir 'ekas.

• =nstalasi "lumbing Sistem ?enting.

Instalas Plum'ng &stem Ar Bersh.

Sumber air bersih diambil dari "D%+ dimasukan ke dalam bak penampung air bersih 2


19/25

Peralatan utama , "ungs

"ompa )ransfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank ke roof

tank melalui pipa transfer. 'eberapa jenis pompa transfer yang sering dipakai, antara

lain #

• Cnd Suction "ump

• *oriFontal Split


20/25

Sistem tangki atap ini seringkali digunakan dengan pertimbangan #

• Selama air digunakan tidak terjadi perubahan tekanan yang berarti pada alat

plumbing. "erubahan tekanan hanya terjadi karena akibat perubahan le7el air

di dalam tangki atap sehingga harus diupayakan agar le7el air tetap konstan.

• "ada sistem penyedia air tangki atas bekerja secara otomatis karena pada

umumnya dilengkapi swith automatik sehingga kecil kemungkinan timbulnya

kesulitan akibat penurunan tajam pada permukaan le7el air.

• "erawatan tangki atas relatif lebih sederhana dibandingkan dengan sistem

tangki tekan.

• "erlu pompa cadangan untuk bangunan yang besar dan tinggi.

• Sistem )angki )ekan

"rinsip kerja dari sistem tangki tekan 2hidrosfor6 adalah sebagai berikut, air yang telah

ditampung di dalam tangki bawah dipompa ke dalam tangki tertutup yang

mengakibatkan udara didalamnya terkompresi sehingga tersedia air dengan tekanan

awal yang cukup untuk didistribusikan ke peralatan plumbing di seluruh bangunan

yang direncanakan. "ompa bekerja secara otomatis diatur oleh detektor tekanan, yang

membuka dan menutup saklar penghasut motor listrik penggerak pompa. "ompa akan

berhenti bekerja jika tekanan tangki telah mencapai batas maksimum yang ditetapkan

dan mulai bekerja jika batas minimum tekanan yang ditetapkan telah dicapai.

>elebihan-kelebihan sistem tangki tekan adalah lebih menguntungkan dari segi

estetika karena tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan tangki atap, mudah

perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa

lainnya dan harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang

di atas menara. Disamping itu diperlukan juga kompressor dan keduanya dioperasikan

secara automatis.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah kekurangannya, diantaranya # daerah

fluktuasi tekanan sebesar $,3 kg/cm! sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki

atap yang hampir tidak ada fluktuasinya, dengan berkurangnya udara dalam tangki

tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan udara dengan kompresor

atau dengan menguras seluruh air dari dalam tangki tekan.

?ariasi sistem tangki tekan adalah sebagai berikut#

• Sistem *ydrocel

Sistem tangki tekan hydrocel untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan

karet khusus yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan tekanan

tangki. "enambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak

kontak langsung. Sistem ini mempunyai kekurangan yaitu air dalam tangkisedikit.


21/25

• Sistem )angki )ekan dengan Diapragma

Sistem tangki tekan dengan diafram ini, untuk tangki tekan menggunakan

tabung bahan karet khusus sebagai pemisah air dengan udara.tekanan tangki.

"enambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak

langsung. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai penyimpan air dan

peredam pukulan. amun dalam hal ini tidak dapat difungsikan secara

bersama-sama.

• Sistem )anpa )angki

Sistem ini sebenarnya tidak direkomendasi oleh berbagai pihak, Sistem ini tidak

menggunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun tangki atap. %ir

dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung

dari pipa utama.


22/25

ntuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk

langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke

dalam tangki resapan serta o7er flow diarahkan ke saluran terdekat.

Instalas Plum'ng &stem 7entng.

Sistem 7enting merupakan sistem instalasi plumbing yang dapat mengeluarkan udara yang

terjebak di dalam instalasi pipa air buangan guna menghindari efek siphone.


Peng$)erasan .

"ada pengoperasian instalasi sistem pencahayaan pada bangunan hotel +ercure telah

menetapkan syarat-syarat standar perencanaan penempatan alat pengendali seperti #

• itting-fitting yang digunakan untuk pemipaan harus sesuai dengan standar pipa yang

digunakan.

• Sambungan pipa air bersih menggunakan system screw/ulir, dan setiap sambungan

ulir harus diberi lem kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing seperti

kran/7al7e menggunakan seal tape.

• Sambungan pipa "?< menggunakan lem "?< dengan kualitas yang baik atau sesuai

dengan rekomendasi pabrik pembuat pipa "?


23/25

• +otor listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung oleh

pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai dengan

rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.

• Sebelum serah terima dilakukan test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dan

kapasitasnya, terutama untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan

temperature kerja motor panas tidaknya


24/25

3.! &I&TEM DUTIN6

Saluran tata udara pada bangunan berfungsi sebagai sistem pernafasan gedung. Debu,

kutu, dan bakteri lainnya di udara ditarik ke dalam sistem ducting. Seiring waktu, debu, kutu

dan bakteri tersebut terakumulasi dalam ducting, menjadi tempat berkembang biak spora,

bakteri, jamur, dan mikroba lainnya, yang kemudian disirkulasikan melalui saluran tata udara

di gedung. 'erdampak pada kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja. 'agi yang menderita

alergi, asma atau penyakit pernafasan lainnya, tentu rentan terhadap efek polusi udara dalam

ruangan.

Sistem saluran tata udara yang baru dibersihkan akan terasa nyaman dari pada sistem

tata udara yang kotor. ebih penting lagi, saluran tata udara yang bersih memiliki dampak

yang signifikan pada kesehatan. >ebanyakan apartement, resident, gedung gedung bertingkat

telah menggunakan sistem pendingin terpusat yang disalurkan melalui system duct. dara

dialirkan ke semua ruang ruang dalam bangunan. karena itu udara yang bersih sangat

diharapkan dalam sistem itu.

>arena itu sangat diperlukan pengujian terhadap sistem duct itu, boleh jadi ada

kebocoran dalam sistem duct pada celah celah sambungannya. Dari sini pengujian duct

dilakukan dengan menggunakan peralatan kalibrasi mekanik untuk mengukur jumlah aliran

udara yang hilang melalui sistem duct.

"engujian ini sangat dianjurkan karena menentukan perlu tidaknya saluran udara

diperbaiki atau direno7asi sebelum unit pendingin terpasang semua.Sistem duct yang baik

dan tanpa bocor akan memberikan efisiensi sehingga hemat energy.

%da dua metode utama untuk menguji sistem duct #

• *ouse pressuriFation subtraction method

+ethode pertama # dengan memberikan tekanan dari kipas fan yang di

arahkan melalui pintu rumah duct yang terhubung ke pressure gauges.

Selanjutnya setelah udara masuk kita tutup rumah duct tersebut. +etode ini

kurang akurat dan jarang digunakan.

• Duct tester method

+etode kedua # dengan menggunakan kipas kalibrasi yang lembut bertekanan

sedang ke saluran duct yang akan mengalir melalui kebocoran saluran

sehingga menunjukkan kebocoran dduct. )ester saluran terdiri dari kipas

portabel dengan alat presure gauge digital yang terhubung pada blower air

handler atau yang melekat pada return grille utama . Semua duct dan grile


25/25

sementara ditutup dan duct tester fan disesuaikan sistem tekanannya. )ekanan

kipas membaca alat pengukur dan dikon7ersi menjadi tingkat kebocoran

saluran yang setara dengan cubic feet per minute 2cfm6. +etode tester duct

adalah menjadi metode pilihan karena aliran udaranya yg sedang mendekati

akurat dan distribusi tekanan udara yang mendekati apa yang terjadi ketika

sistem beroperasi normal.

"erkembangan desain ducting hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan

efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.

Selain efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan 2termasuk kesehatan dan keselamatan6

bagi pengguna. 0leh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk kebutuhan

7entilasi, filtrasi, dan humidity. )iap tipe sistem ducting memiliki manfaat untuk aplikasi

tertentu. Suatu tipe sistem yang tidak umum dipakai mungkin lebih efisien bila dipakai untuk

suatu aplikasi tertentu yang tergolong unik. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe

sistem ducting, dan ini akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan munculnya

aplikasi-aplikasi yang baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu gedung tertentu, sangat

mungkin beberapa tipe dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan.

Selain biaya instalasi, efisiensi dan operasional sistem ducting harus menjadi

perhatian penting. Dalam hal penggunaan material sangat jelas, yaitu semakin besar

penggunaan material maka semakin besar biaya instalasi, dan bahkan perawatan sistem.

Dalam hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga

dalam perancangan gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar lantai, yang

di masa lalu hal ini belum terlalu menjadi perhatian utama.'erbagai pertimbangan sering

memunculkan benturan dalam mendesain sistem ducting. +isalnya pertimbangan ruang

7ersus energi. "engurangan tinggi ceiling akan menyebabkan lebih tingginya tekanan udara

yang dibutuhkan di dalam ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi. amun

saat ini terjadi kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian

lingkungan. 'ahkan beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer,

de7eloper, dan user pada hal tersebut. )entu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar

bagi para desainer untuk menentukan kombinasi tipe sistem ducting yang tepat, atau bahkan

melakukan ino7asi.

yang baru utilitas 2

Documents