utilitas bangunan

18
UTILITY Hampir selalu ada dalam kondisi khusus pada suatu gedung yang mempengaruhi struktur yang digunakan. Kondisi itu biasanya menunjukan kejadian-kejadian khusus sehubungan dengan fungsi gedung tersebut, yaitu : Utility Gedung Secara garis besar lingkup elektrikal di dalam gedung meliputi : 1. Instalasi listrik penerangan. 2. Instalasi listrik tenaga. 3. Instalasi sistem induk listrik. 4. Instalasi sistem telepon. 5. Instalasi sistem alarm kebakaran. 6. Instalasi sound sistem. 7. Instalasi sistem kontrol peralatan. Secara garis besar lingkup mekanikal di dalam gedung meliputi : 1. Instalasi plumbing dan sanitasi. 2. Instalasi pompa-pompa sistem air bersih. 3. Instalasi sistem AC. 4. Instalasi pemadam kebakaran. 5. Instalasi transportasi dalam bangunan. 6. instalasi genset emergency. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Upload: marzacia

Post on 27-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rumah tinggal

TRANSCRIPT

Page 1: utilitas bangunan

UTILITY

Hampir selalu ada dalam kondisi khusus pada suatu gedung yang mempengaruhi

struktur yang digunakan. Kondisi itu biasanya menunjukan kejadian-kejadian khusus

sehubungan dengan fungsi gedung tersebut, yaitu : Utility Gedung

Secara garis besar lingkup elektrikal di dalam gedung meliputi :

1. Instalasi listrik penerangan.

2. Instalasi listrik tenaga.

3. Instalasi sistem induk listrik.

4. Instalasi sistem telepon.

5. Instalasi sistem alarm kebakaran.

6. Instalasi sound sistem.

7. Instalasi sistem kontrol peralatan.

Secara garis besar lingkup mekanikal di dalam gedung meliputi :

1. Instalasi plumbing dan sanitasi.

2. Instalasi pompa-pompa sistem air bersih.

3. Instalasi sistem AC.

4. Instalasi pemadam kebakaran.

5. Instalasi transportasi dalam bangunan.

6. instalasi genset emergency.

Secara fisik instalasi-instalasi ini sebagian besar merupakan jalur-jalur panjang, baik

pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di dalam perancangan

bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi yang secara

kuantitas cukup, dan secara kualitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat

pemeliharaan dan perbaikan.

Di dalam perancangannya, seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona

dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun yang berada pada

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 2: utilitas bangunan

jalur horisontal. Pada lajur vertikal yang ditempatkan pada satu zona disebut core, dan

pada jalur horisontal sering kita lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang

menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan.

MEKANIKAL DALAM POSISI LANTAI

1. Ruang Equipment bawah

- Ruang M&E

- Ruang bahan bakar

- Alternatif ruang chiller

- Alternatif ruang fan room

2. Elemen typikal pada core

- Suply udara dan aliran balik vertikal

- Jalur cairan

- Jalur pipa-pipa plumbing

- Jalur lift

- Jalur tangga

3. Ruang Equipment Atas

- Cooling tower

- Chiller equipment

- Central fan room

- Tanki air

- Rumah lift

Berdasarkan arah pelayanannya, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

LAYAN HORISONTAL

Cara dasar untuk mengakomodasikan elemen utility gedung yang terletak secara

horisontal.

1. Penggunaan sistem yang membentang satu arah yang secara alami sudah

mempunyai ruang-ruang sejajar, elemen-elemen yang yang tegak lurus dengan arah

yang membentang tentu saja sulit dibuat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 3: utilitas bangunan

Kitab dapat saja membuat perubahan bentuk secara lokal dari bahan struktur dasar

untuk mengakomodasikan hal tersebut. Hal ini sering dilakukan apabila elemen-

elemen yang akan diakomodasikan tidak banyak dan berdimensi kecil.

2. Cara penetrasi diatas juga dapat digunakan untuk mengakomodasikan elemen-

elemen horizontal pada sistem structural dua arah.

3. Untuk mengakomodasikan elemen layan horosantal pada sistem satu maupun dua

arah adalah dengan melewatkannya dibawah sistem struktural primer dan

membiarkannya terbuka atau tertutup oleh selubung atau plafon. Cara demikan

sangat efisien menurut tinjauan konstruksi, tetapi tinggi total gedung menjadi

bertambah.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 4: utilitas bangunan

LAYAN VERTIKAL

Banyak sistem struktural yang dapat didisain untuk mrngakomodasikan penetrasi minor

untuk elemen fungsional dan layan vertikal tanpa ada kesulitan.

Untuk penetrasi yang lebih besar, misalnya tangga perlu ada rangka lokal khusus tanpa

harus mengubah sistem struktural dasarnya. Salah satu cara untuk menangani situasi

dimana banyak penetrasi vertikal, yang diperlukan adalah : dengan mengelompokan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 5: utilitas bangunan

fungsi khusus ke dalam cluster dan mendisain struktur itu untuk mangakomodasikan

cluster tersebut.

Hal ini sering dilakukan untuk elemen vertikal dimana elemen tersebut dikelompokan

kedalam unit inti (core) yang cocok dengan bentang struktural tertentu. Keuntungan dari

melakukan hal ini adalah : bahan struktural umum dilokasi lain tidak terganggu dan

dapat berfungsi secara efisien. Hal ini merupakan cara umum pada struktur gedung

bertingkat tinggi

Cara yang menggunakan clustre seringkali tidak dapat memenuhi persyaratan

fungsional dari elemen-elemen layan ( misal untuk bangunan hotel dan apartemen).

Banyak elemen yang harus didistribusikan di seluruh gedung, misalnya sistem

pemanasan, pengaliran udara, pengkondisian udara atau sistem pemipaan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 6: utilitas bangunan

Ruang antara balok-balok sejajar dan kolom rangkap dicadangkan untuk alat-alat

mekanis dari elemen beton pracetak.

Pada kasus lain dimana daerah antara terdapat lapisan layan diantara lantai, dapat

digunakan apabila intesitas layan atau permintaan fleksibilitas memang

menghendakinya. Elemen-elemen layan dapat keluar dari daerah antara ke lantai

diatasnya atau dibawahnya di lokasi-lokasi yang diperlukan. Perubahan dan modifikasi

juga dapat dilakukan tanpa harus mengganggu kegiatan fungsional. Suatu solusi

struktural yang memanfaatkan tinggi penuh daerah antara seringkali, tetapi tidak selalu

menguntungkan. Secara umum, cara-cara sangat mahal digunakan hanya bila sistem

mekanis dalam gedung sangat komplek, misalnya rumah sakit. (gbr 12.23)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 7: utilitas bangunan

UTILITY TYPES OF HIGH RISE BUILDING

1. TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN

Suatu gedung tinggi memerlukan suatu alat angkut/transportasi untuk memberikan

suatu kenyamanan dalam berlalu lalang di dalam gedung. Dari arah pelayanannya alat

transportasi dapat dibedakan :

a. Horisontal, berupa conveyor

b. Miring, berupa escalator

c. Vertikal, berupa elevator

ELEVATOR

Elevator sering disebut lift adalah kereta alat angkut untuk mengangkut orang atau

barang dalam suatu gedung yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk gedung yang

tingginya lebih dari 4 lantai.

Cara untuk meletakaan beberapa lift dalam satu gedung, dapat dipasang berdampingan

atau berhadapan, tetapi kalau dipasang berdampingan lebih dari 3 lift sebaiknya

dipasang berhadapan. Kalau dipasang berhadapan perlu diperhatikan jarak antar lift

yang berhadapan, diatur sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari bangunan tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 8: utilitas bangunan

MACAM LIFT :

a. Lift Penumpang Tertutup

Suatu lift penumpang dengan ukuran, berat dan kecepatan tertentu sesuai

dengan fungsi dan kegunaannya. Interior disesuaikan dengan kebutuhan

standart atau sesuai dengan keinginan pemilik bangunan.

b. Lift Penumpang transparan

Suatu lift penumpang yang interiornya satu bidang atau lebih berupa kaca

tembus supaya dapat menikmati pemandangan luar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 9: utilitas bangunan

c. Lift untuk Rumah Sakit

Karena fungsinya mengangkut orang sakit, ukuran lift biasanya memanjang dan

pintu dapat dibuat 2 arah/ 2 pintu. Interior disesuaikan dengan fungsinya.

d. Lift untuk Kebakaran/Barang

Ruangannya tertutup dan interiornya sederhana. Khusus untuk kebakaran,

semua peralatan/perlengkapan, rangka, dan interiornya harus tahan terhadap

kebakaran, minimal 2 jam. Bukan hanya rangka dari sangkarnya tetapi dinding-

dinding luar yang menutupi lubang lift harus juga terbuat dari dinding yang tahan

api. Pintu lift terakhir harus menghadap atau dapat langsung dijangkau dari luar.

KECEPATAN LIFT

Dalam peraturan bangunan khususnya untuk lift, kecepatan berangkat dan berhentinya

lift harus tanpa sentakan yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat

akan menentukan kenikmatan dalam menggunakan lift.

SISTIM ZONE PADA GEDUNG TINGGI

MULTI ZONE SYSTEM

Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volume gedung

yang dipergunakan untuk sirkulasi vertikal, terutama dalam gedung tinggi lebih dari 20

lantai.

Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift dengan memperpendek

waktu menunggu lift terutama di lantai dasar. Untuk tujuan ini orang melakukan zoning

lift artinya pembagian kerja kelompok-kelompok lift, misalnya 4 lift melayani lantai 1-15,

4 lift melayani lantai 16-30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15.

Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15 maka dalam tabung-

tabungnya tidak diadakan lubang pintu keluar, ini merupakan penghematan biaya

sirkulasi vertikal.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 10: utilitas bangunan

MULTI ZONE SYSTEM WITH SKYLOBBY

Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah lantai mendekati 100 lantai atau

lebih perlu diadakan penghematan volume inti gedung dengan mengadakan zoning

pelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara (skylobby) yang dapat dicapai dari

lantai dasar dengan lift-lift express yang langsung menuju skylobby-skylobby tersebut.

Skylobby berfungsi sebagai :

1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift local dalam zone diatasnya.

2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu ada keadaan darurat

(kebakaran, gempa bumi) sambil menunggu pertolongan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 11: utilitas bangunan

3. Karena ada lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang mesin

lift langsung diatasnya.

Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang mesin AC, ruang

mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air bersih dll.

Ruang mesin tersebut berupa ruang beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi

pula sebagai penghadang menjalarnya kebakaran keatas. Sedangkan skylobby-

skylobby tersebut terletak diatas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.

Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat menghemat enerji listrik untuk

pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-rongga

untuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan.

Secara structural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan

gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 12: utilitas bangunan

2. LANDASAN HELIKOPTER

Gedung tinggi lebih dari 20 lantai, dianjurkan untuk membuat suatu landasan helicopter.

Landasan ini berfungsi sebagai tempat helicopter mendarat supaya dapat dengan

mudah dan cepat memberikan pertolongan apabila terjadi kecelakaan, seperti

kebakaran atau terjebak di ruang atas.

Oleh karena itu, landasan helicopter diatas bangunan tersebut harus mempunyai

persyaratan-persyaratan sbb. :

- Sudah diperhitungkan strukturnya untuk dapat menahan beban yang cukup besar

dari helicopter yang mendarat.

- Mempunyai ukuran/radius tertentu dari macam helicopter yang sering digunakan,

khususnya dari dinas kebakaran atau kepolisian.

- Landasan harus berdiri paling atas, tidak boleh terganggu oleh pagar kabel-kebel

penangkal petir, antena dsb.

- Landasan dihubungkan dengan tangga yang terbuka menuju atap bangunan.

Untuk bangunan-bangunan yang tingginya lebih dari 50 lantai, yang kekuatan anginnya

lebih besar, landasan heiopter justru tidak dipersiapkan (dibangun).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 13: utilitas bangunan

3. ALAT PEMBERSIH LUAR GEDUNG

Untuk bangunan bertingkat tinggi, perlu disiapkan suatu alat untuk membersihkan kulit

bangunan dari debu-debu yang melekat pada bangunan tersebut. Alat itu disebut

Gondola. Gondola dipasang didinding setiap gedung bertingkat, sebagai tempat

mengangkut orang yang akan membersihkan dinding bangunan tersebut. Untuk

bangunan yang tingginya kurang dari 5 lantai, digunakan alat lain selain gondola yang

fungsinnya sama dengan gondola.

Cara Kerja Gondola :

a. Gondola dapat bergerak naik dan turun karena digerakkan oleh alat penggeral

yang diatur oleh penumpannya dari dalam kereta. Untuk menggerakan kekiri

kekanan dilakukan secara manual. Ketika kereta sampai dibawah, kemudian

digeser dan tempat angkur diatas tali dilepas dan dipindahkan ke angkur lainnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 14: utilitas bangunan

b. Gondola secara otomatis dapat digerakan dari dalam kereta untuk bergerak

kekiri dan kekanan, ke atas dan kebawah. Untuk menggerakkan ke samping

diperlukan suatu alat di atas yang bergerak dengan menggunakan rel. Alat ini

memerlukan sumber tenaga.

Kereta tempat orang bekerja berukuran untuk satu orang, dua orang atau tiga orang dan

terbuat dari bahan aluminium yang ringan. Kereta tersebut kalau tidak digunakan dapat

disimpan ditempat yang aman supaya tidak kena panas dan hujan.

Penggunaan Gondola.

Tipe gondola yang digunakan untuk membersihkan bangunan bagian luar disesuaikan

dengan tinggi bangunan dan berat dari gondola (termasuk tenaga pembersih dan segala

perlengkapannya)

Tinggi bangunan :

a. Kurang dari 100 m, kapasitasnya 200 kg.

b. Antara 100-150 m, kapasitasnya 200 kg.

c. Lebih dari 150 m, kapasitasnya 400-600 kg

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 15: utilitas bangunan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5