petunjuk pemasangan utilitas

22
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMASANGAN UTILITAS NO. 005/BNKT/1990 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

Upload: fransisca-gloria

Post on 03-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: petunjuk pemasangan utilitas

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMASANGAN UTILITAS

NO. 005/BNKT/1990

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGADIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

Page 2: petunjuk pemasangan utilitas

PRAKATA

Dalam rangka mewujudkan peranan Denting jalan dalam mendorong perkembangan

kehidupan bangsa, sesuai dengan U. U. no. 13/1980 Tentang Jalan, Pemerintah berkewajiban

melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesionalisme dalam bidang pengelolaan

jalan, baik di pusat maupun di daerah.

Adanya buku-buku standar, baik mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi,

maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,

pengoperasian dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke

pengelolaan jalan yang lebih baik, efisien dan seragam.

Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku "Petunjuk

Pelaksanaan Pemasangan Utilitas" ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di

lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota.

Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua

pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.

Jakarta, Januari 1990.

DIREKTUR PEMBINAAN JAL.AN KOTA

D.JOKO ASMORO

i

Page 3: petunjuk pemasangan utilitas

DAFTAR ISI

Halaman

I. D E S K RI P S I................................................................................................................ 1

1.1. Maksud dan Tujuan .............................................................................................................. 1

1.2. Ruang Lingkup ............................................................................................................ 1

1.3. Pengertian dan Bata-sate ................................................................................................ 1

II. PENGATURAN PELAKSANAAN .................................................................................. 2

2.1. Ijin dan Pengawasan ....................................................................................................... 2

2.2. Penempatan Utilitas .................................................................................................... 2

III. LINGKUP PEKERJAAN UTILITAS ............................................................................. 3

3.1. Penggalian dan Penimbunan Kembali di Daerah Manfaat Jalan .......................................... 3

3.2. Pemasangan dijembatan ............................................................................................... 3

IV. P E L A K S A N A A N .................................................................................................. 3

4.1. Unsur Pelaksana .......................................................................................................... 3

4.2. Penggalian di Daerah Manfaat Jalan ............................................................................ 3

4.3. Penimbunan Kembali di Daerah Manfaat Jalan ........................................................... 4

4.4. Cara Pemasangan Utilitas Pada Bangunan Jerbatan ..................................................... 5

4.5. Pengaturan Lalu Lintas ............................................................................................... 6

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Lampiran I : Profil Daerah Manfaat Jalan pada Jalan Arteri dan Kolektor.

Lampiran 2 Profil Daerah Manfaat Jalan Pada Daerah Super Elevasi

Lampiran 3 : Penempatan Bangunan Utilitas Di Sepanjang Jalan.

Lampiran 4 : Penempatan Bangunan Utilitas Di Sepanjang Jalan Pada Daerah Rural.

Lampiran 5 : Penempatan Utilitas Di Daerah Urban.

Lampiran 6 : Penempatan Utilitas Di Daerah Urban.

Lampiran 7 : Pemasangan Kabel Telkom/Listrik pada Jembatan Plat Beton/Batu Kali.

Lampiran 8 : Pemasangan Kabel telkom/Listrik pada semua tipe Jembatan Gelagar.

Lampiran 9 : Pemasangan Pipa Gas/Air pada Jerbatan Gelagar Beton.

Lampiran 10 : Pemasangan Pipa Air/Gas pada Gelagar Jembatan Komposit.

Lampiran 11 : Pemasangan Pipa Air/Gas pada Gelagar Jembatan Korposit.

Lampiran 12 : Pemasangan Pipa Air/Gas pada Gelagar Jembatan Komposit.

Lampiran 13 : Pemasangan Tiang Listrik Penerangan pada Jembatan.

ii

Page 4: petunjuk pemasangan utilitas

I. DESKRIPSI.

1.1. Maksud dan Tujuan.Dengan melihat kenyataan yang ada, umumnya pemasangan utilitas di daerah manfaatjalan maupun di daerah milik jalan yang selama ini dilaksanakan dirasakan kurangmemenuhi persyaratan-persyaratan baik tehnis maupun non tehnis bila dikaitkan dengankonstruksi jalan.Untuk itu, dengan buku petunjuk ini diharapkan hahwa kekurangan-kekurangan ataupenyimpangan-penyimpangan seperti tersebut di atas, dapat dihindari atau sekurang-kurangnya persyaratan minimal yang berkaitaan dengan pengamanan konstruksi jalandapat dicapai.

1.2. Ruang Lingkup.Masalah yang akan dibahas pada buku ini mcliputi ketentuan-ketentuan tentang pelaksanaan pemasangan utilitas balk pada badan jalan maupun pada jembatan-jembatan yang dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yangada dan berlaku antara lainUndang-undang Jalan No. 13 th. 1980 tentang jalan dan P.P. No. 26 th 1986 tentangjalan.

1.3. Pengertian dan Batasan.1.3.1. Utilitas.

Utilitas adalah fiasilitas urnurn yang menyangkut kepentingan masyarakatbanyak yang rnernpunyai sifat pelayanan lokal maupun wilayalah diluar bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan. Terrnasuk dalam pengertian iniantara lain : - Jaringan listrik. - Jaringan telkom.- Jaringan air hersih. - Jaringan distribusi gas dan bahan bakar lainnya- Jaringan,sanitasi. - Dan lain-lain.

1.3.2. Damaja, Damija, Uawasja.- Daerah Manfaat jalan (Darnaja).

Ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalarnan ruang bebas tertentu yang ditetapkan oleh Pembina Jalan (IT. No. 26 Ps. 17.1). Gambar pada Lampiran ke 1, 2.

- Daerah Milik Jalan (Damaja).Ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi ertentu yangdikuasai oleh Pembina Jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (PP. No. 26 Ps. 27.1).

- Daerah Pengawasan Jalan (Uawasja). . Ruang sepanjang jalan diluar Daerah Milik Jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang ditetapkan oleh Pembina jalan, dan diperuntukkanbagi pandangan bebas pengernudi dan pengarnan konstruksi (PP. No. 26 Ps.33.1).

1.3.3. Pembina Jalan.- Pembina Jalan untuk jalan Nasional adalah Menteri PU. - Pembina Jalan untuk jalan Propinsi adalah Gubernur KUl1 Tkt. I. - Pembina Jalan untuk jalan Kabupaten adalah Bupati KIM. Tkt 11. -Pembina Jalan untuk Jalan Kota adalah Walikota.

1

Page 5: petunjuk pemasangan utilitas

II. PENGATURAN PEI.AKSANAAN.

2.1. Ijin dan Pegawasan.Semua penempatan, pembuatan dan pemasangan bangunan utilitas yang berada di Damija baikkegiatan pemasangan baru, lama dan perbaikan yang menyangkut konstruksi jalan di Damijayang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut di atas harus mendapat izin danpengawasan dari Pembina Jalan baik dari segi penggunaan tanah maupun teknis pelaksanaan(PP. No. 26 Pa. 21.4) (Ps. 21.7).

2.2. Penempatan Utilitas.Penempatan bangunun utilitas baru dan pengantian utilitas lama agar mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 2.2.1. Di daerah luar Perkotaan.

2.2.1.1 Penempatan arah memanjang.- Bangunan utilitas yang mornpunyai sifat pelayanan wilayah pada sistem

jaringan primer di luar kota harus di tempatkan di luar Daerah Milik Jalan(PP. No. 26 Ps. 21.1).

- Bangunan utilitas yang lni mempunyai Hiliet pelayanan Iokal pada sistem jaringan jalan printer di luar kota, dapat ditempatkan di Iuar daerahMamfaat Jalan sejauh rnungkin rnendekat ke batas Daerah Milik Jalan (Pp. No. 26 Ps. 21 2).

Garnbar dan uraian lihat pada lampiran 3.4.

2.2.1.2. Penempatan arah melintang.Penempatan arah melintang utilitas harus memenuhi tinggi ruang bebas yaitu paling rendah 5 (lima) meter di atas pennukaan jalan dengankedalarnan minimal 1,5 meter di bawah permukaan jalan. (PP. No. 26 Ps.17 ayat 3).

2.2.2 Di daerah Perkotaan. Bangunan utilitas di daerah perkotaan (PP. No. 26 I's. ) pada sistern jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder dapat ditempatkan di datum Daerah Mamfaat Jalan dengan ketentuan sebagai berikut :

- Bangunan utilitas di atas tanah, yang ditempatkan pada Damaja, baik memanjangmaupun melintang, harts ditempatkan minimal 5 m di atas permuk.aanperkerasan.Gambar dan uraian pada lampiran 3.6.6.

- Bangunan utilitas di bawah tanah, apabila ditempatkan memanjang jalan harus ditempatkan di luar perkerasan jalan, minimal 0,5 in dari tepi luar perkerasanjalan.Gambar dan uraian pada lampiran 3.5.6.

- Bangunan utilitas di bawah tanah yang melintang jalan harus ditempatkan : a. Minimal sedalarn 1,50 m dari perrnukaan perkerasan jalan ba utilitas tersebut

tidak menggunakan perlindungan terhadap beban lalu lintas.b. Sesuai dengan petunjuk pemhina jalan, hits utilitas tersebut rnenggunakan

perlindungan terhadap beban lulu lintas.Gambar dan uraian pada lampiran 3.5.6.

2

Page 6: petunjuk pemasangan utilitas

III. LINGKUP PEKERJAAN UTILITAS.

3.1. Penggalian dan Penimbunan Kernbali di Daerah Manfaat Jalan. Pekerjaan galian pada pekerjaan utilitas mencakup pula pekerjaan pengaturanpenempatan tanah galian agar tidak mengurangi kelancaran lalu lintas kendaraan dan trotoar,tidak mengganggu kelancaran drainase serta pencegahan pengotoran permukaan jalan.Pekerjaan penimbunan kembali lubang galian setelah pemasangan, perbaikan dan ataupembongkaran utilitas bawah tanah termasuk pemadatan dasar galian, pemadatan lapisdemi lapis timbunan serta pelapisan kembali perkerasan dengan kualitas minimum sepertisernula.

3.2. Pemasangan di Jembatan.

Utilitas dapat dipasang menggantung, atau menempel, sebagian atau seluruhnya padabangunan jembatan dan tidak mengganggu keamanan konstruksi jembatan serta kelancaranarus lalu lintas, sesuai dengan petunjuk dan ketentuan dari Pembina Jalan. Gambar dan uraiancara pemasangan utilitas pada bangunan jembatan dapat dilihat pada lampiran 10. Bangunan utilitas yang dipasang pada hangunan jembatan dan dibuat dari bahan baja ataubesi, harus dilindungi terhadap pengaruh karat. Diiharuskan juga untuk melindungibangunan jembatan serta arus lalu lintasnya terhadap kebocoran, putus serta kerusakan-kerusakan utilitas akibat gaya sentakan atau gaya lain di luar perhitungan.

IV. PELAKSANAAN.

4.1. Unsur Pelaksana- Bila ada pembongkaran/pelebaran jalan/jembatan, maka pekerjaan pengamanan,

petnbongkaran dan pernindahan utilitas men jadi tanggungan Instainsi Pemilik Utilitasdi bawah pengawasan Pembina Jalan, kecuali ada ketentuan lain.

- Pekerjaan penggalian, pemasangan utilitas dan penimbunan kembali dilaksanakan olehInstansi Pemilik utilitas di bawah pengawasan pembina Jalan kecuali ada ketentuan lain.

4.2. Penggalian Di Daerah Manfaat Jalan.

1. Bentuk dan Lebar GalianBentuk penampang galian yangdisarankan berupa segiempat(galian tegak luruspermukaan) dengan lebar seminimum mungkin yang masih memenuhi kebutuhanpemasangan utilitas dan atau yang masih memenuhi kebutuhan pemadatan timbunan.

2. Turap Sementara. Apabila tanah galian mudah Iongsor diharuskan memasang turap sementara sebagai pencegah Iongsor.

3. Genangan air pada lubang galian.Galian harus diusahakan tetap kering.

3

Page 7: petunjuk pemasangan utilitas

Dalam hal tidak memungkinkan, rnaka tinggi genangan air harus diturunkan sehinggatidak kurang dari 60 cm di bawah permukaan subgrade.

4. Galian melintang jalan.Disarankan penggalian melintang jalan dilakukan secara bertahap (perjalur) dan diusahakanagar arus Ialu lintas tetap terjamin kelancarannya selama pekerjaan. Bila tidakdimungkinkan penggalian dapat dilakukan secara menyeluruh. Untuk kedua cara ini harusdisediakan bangunan penutup galian yang dapat dilewati lalu lintas dengan aman.Khusus untuk perkerasan kaku (Beton semen) bagian slab utama perkerasan dilarang untuk dipotong. Penggalian melintang harus dilakukan dengan carapengeboran dari samping pada lokasi utilitas tersebut atau menurut petunjukpembina jalan.

5. Penggalian Memanjang Jalan. Penggalian dalam arah memanjang jalan untuk pemindahan atau perbaikanutilitas yang ada akan diatur tersendiri.

6. Tumpukan basil galian dan material utilitas.Tumpukan basil galian dan material utilitas harus diletakkan di luar DaerahManfaat Jalan.

7. Alat yang digunakan.Untuk menggali permukaan jalan digunakan alat penggali/pemotong sedemikian rupasehingga kerusakan permukaan dapat dibatasi seminimal mungkin.

4.3. Penimbunan Kembali di Daerah Manfaat Jalan.

4.3.1. Material Jalan.a. Material Timbunan.

Harus menggunakan material dengan jenis dan mutu yang minimum samadengan material yang digali.

b. Material Lapis Perkerasan.Harus menggunakan jenis material subbase, base, lapis perrmukaan yang sesuaidengan material semula atau atas petunjuk pembina jalan.

4.3.2. Ketentuan Timbunan Lainnya.a. Pemadalan dasar galian.

Dasar galian harus kering dan dipadatkan dengan alat pemadat mekanis yangsesuai sampai kepadatan yang disyaratkan.

4

Page 8: petunjuk pemasangan utilitas

b. Pemasangan lapis pasir.Kecuali jika ditentukan lain oleh pemilik utilitas maka sebagai tempat kedudukanutilitas yang akan dipasang disarankan untuk menghamparkan pasir setebalminimum 10 cm padat di atas dasar galian dan selanjutnya ditirnbun dengan pasirsetebal minimum 10 cm di atas utilitas tersebut.

c. Penimbunan kembali lubang galian.- Dibawah perkerasan jalan.

Penimbunan kernbali lubang-Iubang galian bangunan ulilitas harus dilakukansebagai berikut : Bila perkerasan lama dari tipe kelas tinggi.Termasuk perkerasan tipe kelas tinggi adalah perkerasan kaku (beton semen, bloksemen, tanah semen dan sebagainya) atau perkerasan lentur(hot mix)dimanapenirnbunan kembali bekas galian bangunan utilitas harus dilakukan denganadukan beton semen (lean concrete, beton kurs, Bo).Bila perkerasan dari tipe kelas sederhana.Termasuk kelas sederhana adalah perkerasan dari jenis telford kerikil,buras/burtu, penetrasi macadam dimana penirnbunan kembali bekas galianbangunan utilitias harus dilakukan dengan material berbutir (pasir atau materialsejenis) yang mudah dipadatkan.

- Di Iuar perkerasan jalan.Penimbunan kernbali bekasgalian bangunan utilitas harus dilakukan lapis demilapis (maksimum tebal lapisan 15 cm) dari jenis tanah kepasiran (tanah campurpasir).

c. Cara pengukuran kepadatan material timbunan.Dalam skala kecil (lebar galian perkerasan < 1m) digunakan dynamic conepenetrometer yang ekivalen dengan 95`5% kepadatan maksimum (PB ).Untuk skala besar harus digunakan Sand Cone (kepadatan Yang dicapai tidakkurang dari 95% kepadatan Maksimum, T99, menurut MPBJ No. PB III 76).(SKB 1 ............................. ).

d. Pemasangan lapis perkerasan.Kualitas subbase, base dan lapis permukaan, minimum sama dengan jenis mutuperkerasan lama. Untuk menyederhanakan pelaksanaan pada galian skala kecil(lebar galian < 1 in) lapis perkerasan dapat menggunakan Aspal beton campurandingin atau panas dengan ketebalan ekivalen terhadap perkerasan lama.

e. Cara perneriksaan kepadatan lapis perkerasan.Pemeriksaan kepadatan mengikuti Panduan yang telah dikeluarkan olehDirektoral. Jenderal Bina Marga.

4.4. Cara Pemasangan Utilitas Pada Bangunan Jembatan. 4.4.1. Syarat Pemasangan.

Tidak boleh merusak bangunan/bagian utama bangunan yang Ada sert.a tidakdiperbolehkan memasang kabel-kabel Iistrik untuk tegangan tinggi.a. Jembatan Baja.

Bila dipasang pada jembatan baja tidak boleh melakukan pekerjaan las Pernasanganklem-klem pengikat atau penggantung dapat dilakukan dengan melubangi hanyapada bagian sekunder atau sesuai pet.unjuk Pembinaan Jalan. Membuat lubang hanya diperbolehkan dengan alat bor.

5

Page 9: petunjuk pemasangan utilitas

b. Jembatan -beton.Bila dipasang pada jembatan beton tidak boleh melakukan pembobokan baik padagelagarnya maupun pada bangunan bawahnya. Pemasangan klem-klem pengikat ataupenggantung dapat dilakukan dengan melubangi (bor) sesuai dengan petunjuk Pembina Jalan.Bila lubang-lubang bor pada beton jembatan dibuat maka lubang-lubang tersebut haruaditutup kembali dengan bahan sekurang-kurangnya sesuai dengan kualitas bahansemula.

c. Jembatan kayu.Bila dipasang pada jembatan kayu hanya menggunakan klem-klem penjepit, tidakboleh melakukan pekerjaan las atau melubangi bagian jembatan.

4.4.2. Letak Pemasangan.a. Agar pembebanan seirnbang letak pemasangan bangunan utililas simetris

terhadap as jembatan.b. Kabel-kabel telepon atau listrik boleh dipasang pada bagian samping sepanjang

jembatan.c. Agar tidak mengurangi ruang bebas bawah jembatan terhadap muka air,

pernasangan bangunan utilitas tidak boleh di bawah bagian muka bawah jembatan.

4.4.3. Dimensi bangunan utilitas. Agar tidak menjadikan beban lebih yang sangat besar terhadap jembatan terutamapemasangan pipa air bersih atau gas dibenarkan hanya dengan diameter pipamaximum 15 cm.

4.4.4. Memasang sendiri jembatan.Lokasi jembatan utilitas di hulu jembatan. Bila dibuatkan pilar-pilar, agar tidakmenyebabkan arus turbulensi yang mengakibatkan penggerusan vertikal terhadappondasi pilar jembatan, lokasi jembatan, utilitas dianjurkan di luar Dawasja. untukpekerjaan di dalarn Dawasja harus Izin Pembina Jalan.

4.4.5. Material prasaran utilitas.a. Material helon.

bila digunakankan beton tubing disyaratkan mutu beton K 225 kedap air.b. Material baja.

Bila digunakan baja/besi disyaratkan mutu baja minimum Bj.:37. c. Material pelapisan cat.

Untuk melindungi pengaruh cuaca, udara lembab, air hujan dipergunakan pengecatananti karat pada komponen-komponen pemasangan bangunan utilitas terhadapjembatan sendiri. Sebelum dicat perlu dilakukan pengecatan dasar dengan meniterlebih dahulu.

4.5. Pengaturan Lalu Lintas.Kelancaran lalu Iintas lintis tetap terjamin selama pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunanrnaupun pada pekerjaan pemasangan utilitas di jembatan. Dalam hal ini harua disediakanrambu-rarnhu pengarah lalu Iintas, papan-papan peringatan, pagar pengarnan, barikade (sesuaidengan ketentuan yang ada) sertapetugas pengaturan lalu Iintas untuk kelancaran dankeselamatan lalu lintas.

6

Page 10: petunjuk pemasangan utilitas

LAMPIRAN KE-1

PROFIL DAERAH MANFAAT JALANPADA JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR

7

Page 11: petunjuk pemasangan utilitas

PRO

FIL

DA

ER

AH

MA

NFA

AT

JA

LA

NPA

DA

DA

ER

AH

SU

PER

EL

EV

ASI

8

Page 12: petunjuk pemasangan utilitas

LAM

PIR

AN

KE-

3

Pera

tura

n Pe

mer

inta

h R

epub

lik In

done

sia

Nom

or26

tahu

n 19

85 p

asal

21.

PEN

EM

PAT

AN

BA

NG

UN

AN

UT

I.IT

AS

DIS

EPA

NJA

NG

JA

LA

N

Dia

tas p

erke

rasa

nnn

Min

5m d

ari p

erm

ukaa

nPe

rker

asan

pad

aD

amaj

a

Min

5m d

ari p

erm

ukaa

nPe

rker

asan

pad

aD

amaj

a

Min

5m d

ari p

erm

ukaa

nPe

rker

asan

pad

aD

amaj

a

Dae

rah

4

Tida

k di

lara

ng(P

s.21.

2)

Tida

k di

lara

ng(P

s.21.

2)

Tida

k di

lara

ng

Dae

rah

3

Jala

n pr

imer

,tid

akD

ilara

ng (P

s.21.

3)

Jala

n pr

imer

, dila

rang

Tida

k di

lara

ng

Dae

rah

2

Dila

rang

Dila

rang

Har

us d

enga

niji

nPe

mbi

na Ja

lan

(Ps.2

1.3)

Dae

rah

1

Dila

rang

Dila

rang

Dila

rang

Pela

yana

nLo

kasi

Pe;la

yana

nW

ilaya

h

Dae

rah

Dae

rah

Non

perk

otaa

n

Dae

rah

perk

otaa

n

9

Page 13: petunjuk pemasangan utilitas

LAM P1RAN KE-4

PENEMPATAN BANGUNAN UTINITAS DI SEPANJANG JALAN

PADA DAERAH RURAL

NO. JENIS BANGUNAN UTIL1TAS LOKASI KETERANGAN

A 1. Tiang Listrik 3,4 Di luar Damija2. Tiang Telepon 3.4 Di luar Damija3. Pipa air minum mernbujur jalan 3,4 Di luar Damija4. Pipa minyak membujur jalan 3,4 Di luar Damija5. CABLE DUCT membujur jalan 4,3 Di luar Damija6. MAN HOLE 3,4 Di luar Damija7. Talang air mernbujur jalan 3,4 Di luar Damija8. Jernbatan tirnbang 3,4 Di luar Damija9. Pompa bensin 3,4 Di luar Damija

10. Kabel telepon bawah tanah rnern bujur jalan

3,4 Di luar Damija

11. Kabel listrik bawah tanah rnem bujur jalan 3,4 Di luar Damija

12. Pipa gas bawah tanah membujurjalan 3,4 Di luar Damija

13. Gardu listrik/telepon 3,4 Di luar Damija

B. 1.Pipa air minurn melintang jalan 1’ Di luar ruang bebas DamajaDan di dalam Damija dengan ijin

2.Pipa minyak melintang jalan 1' -“-

3.Cable Duct melintang jalan 1’ -“-

4.Jembatan penyeberangan 1’ -“-

5.Talang air melintang; jalan 1’ -“-

6.Kabel telepon bawah tanahMelintang jalan 1’ -“-

7.Kabel listrik bawah tanah melintang jalan 1’ -” -

8.Pipa gas bawah tanah melintangJalan 1’ - “-

C. 1.Menara listrik tegangan tinggi 4 Di luar Damija dan Dawasja

Catatan : 1' = Lokasi di atas/di bawah ruang bebas Damaja.

10

Page 14: petunjuk pemasangan utilitas

PEN

EM

PAT

AN

UT

ILIT

AS

DI D

AE

RA

H U

RB

AN

11

Page 15: petunjuk pemasangan utilitas

12

PEN

EM

PAT

AN

UT

ILIT

AS

DI D

AE

RA

H U

RB

AN

Page 16: petunjuk pemasangan utilitas

13

Page 17: petunjuk pemasangan utilitas

14

Page 18: petunjuk pemasangan utilitas

PEMASANGAN PIPA AIR/GAS PADA JEMBATAN GELAGAR BETON

15

Page 19: petunjuk pemasangan utilitas

16

Page 20: petunjuk pemasangan utilitas

PEMASANGAN PIPA AIR/GAS

PADA GELAGAR JEMBATAN KOMPOSIT

17

Page 21: petunjuk pemasangan utilitas

18

PEM

ASA

NG

AN

PIP

AA

IR/G

AS

PAD

A S

EM

UA

TIP

E J

EM

BA

TA

N G

EL

AG

AR

Page 22: petunjuk pemasangan utilitas

LAMP1RAN KE-13

PEMASANGAN TIANG LISTR1K/PENERANGAN PADA JEMBATAN

19