materi utilitas

51
Searching tgl 23 april 2012.pkl10.15 Cara Kerja Elevator 0 Comments dan 0 Reactions Share Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.

Upload: dwi-sisilia-saputri

Post on 21-Dec-2015

132 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

sisil

TRANSCRIPT

Page 1: materi utilitas

Searching tgl 23 april 2012.pkl10.15

Cara Kerja Elevator 0 Comments dan 0 Reactions

Share

Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah

meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan

warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada

tahun 1867.

Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung

perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian

dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.

Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared

pertama yang sangat sukses.

Page 2: materi utilitas

Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang punggung”

industri elevator,yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti

mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman

struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State building

dan World Trade Center di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di

Toronto.

Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang

pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem

Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam

pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi

dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal

waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

Cara Kerja

Kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh

beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang

(counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai

antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes

dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight

bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di

atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik

dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan

ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak

dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.

Page 3: materi utilitas

Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave

dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi

kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless

memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke

poros motor.

http://www.ripiu.com/article/read/cara-kerja-elevator

Elevator & Eskalator Pada Perencanaan Instalasi Gedung BertingkatPosted on Rabu, 1 Agustus 2007 by faiq

Jika kita mendirikan bangunan, bukan hanya keindahan tampak bangunan dan keserasian

bangunan terhadap lingkungan yang harus kita perhatikan.

Namun juga keamanan bangunan tersebut terhadap segala bencana yang dapat diakibatkan oleh

kurang diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam bangunan tersebut.

Selain itu juga harus diusahakan kemudahan bagi penyelamatan penghuni bila terjadi bencana.

Setiap rencana instalasi dari bangunan yang akan dilaksanakan harus diteliti dahulu oleh seksi

Instalasi dan Perlengkapan Bangunan/TPIB (Team Penasehat Instalasi dan Perlengkapan

Bangunan).

Beberapa macam Instalasi yang harus diperhatikan :

1. Instalasi Pemadam Kebakaran

Sistem yang bisa digunakan antara lain :

* Sistem Hydrant

* Sistem Sprinkler

* Sistem Fire Alarm

2. Instalasi Elevator & Eskalator

Didalam perencanaan instalasi Elevator dan Eskalator, yang harus diperhatikan:

* Pola lalu lintas orang dan barang disekitar dan didalam gedung harus diperhatikan

* Elevator penumpang, barang dan kebakaran harus terpisah

* Cara penanggulangan bila terjadi keadaan darurat.

3. Instalasi Air Buangan

Didalam perencanaan instalasi air buangan, yang harus diperhatikan antara lain :

* Sistem jaringan air kotor dan air hujan diluar bangunan

* Sistem pengelolaan air kotor

* Pengolahan air kotor tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya.

4. Instalasi Listrik

Didalam perencanaan instalasi listrik yang harus diperhatikan adalah :

* Sakelar khusus ukuran (rating) pengaman jenis pengaman dan penampang kabel

Page 4: materi utilitas

* Penempatan generator genset

* Sumber tenaga yang digunakan PLN, atau pembangkit tenaga listrik sendiri.

5. Instalasi Plumbing

Didalam perencanaan instalasi plimbing yang harus diperhatikan adalah :

* Sistem pemipaan air bersih

* Sistem pemipaan air limbah

* Sistem pemipaan air hujan

* Sistem pemipaan air limbah.

6. Instalasi Air Codition dan Refrigeration

* Apabila harus terjadi kebakaran, AHU pada lokasi kebakaran harus mati secara otomatis

berbarengan dengan fire alarm bekerja

* Faktor keamanan yang dipakai.

===OOO===

Dari sekian banyak instalasi gedung bertingkat yang harus diperhatikan, berikut ini akan sedikit

diulas tentang instalasi alat transportasi vertikal pada gedung bertingkat.

*****

ALAT TRANSPORTASI VERTIKAL

Suatu bangunan yang besar & tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk

aktifitas perpindahan orang dan barang secara VERTIKAL. Sarana angkut vertikal yang bekerja

secara mekanik elektrik adalah :

Elevator (Lift). Eskalator Travelator / Moving walk

Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan

binatang merupakan tenaga penggerak.

Pada tahun 1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru

dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh Elisha Graves

Otis.

RIWAYAT ELEVATOR/LIFT

Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah

meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang

ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867.

Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran,

hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator

penumpang hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit.

Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama yang

sangat sukses.

Page 5: materi utilitas

Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang punggung” industri

elevator,yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia

bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi,

termasuk yang paling menonjol adalah Empire State building dan World Trade Center di New York,

John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.

Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian

otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis dan

Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi komputer dan

perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta

peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

CARA KERJA ELEVATOR/LIFTPada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.

Mesin Lift “Gearless”Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.

Page 6: materi utilitas

Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnyaMesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan GearlessPada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu

Page 7: materi utilitas

melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.******

RIWAYAT ESKALATOR

Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co., yang

mana dari dia timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang

dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan

Otis telah menghasilkan eskalator pertama step type eskalator untuk umum, dan eskalator itu

dipasang di Paris Exibition 1900 dan memenangkan hadiah pertama. Mr. Seeberger pada akhirnya

menjual hak patennya ke Otis pada tahun 1910.

Page 8: materi utilitas

Eskalator lurus dan melengkung

Dalam perkembangannya, perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil

mengembangkan eskalator spiral (kenyataannya lebih cenderung melengkung/curvedaripada

melingkar/spiral) dan secara eksklusif dijual sejak pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di

Osaka, Jepang pada tahun 1985.

CARA KERJA ESKALATOR

Pendaratan/Landing

Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang

mesin yang berada di bawah floor plates.

Page 9: materi utilitas

Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini

sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga.

Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat.

Landasan penopang/Truss

Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah

dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-

bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang

sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada

penopang beton atau baja.

Struktur perletakan Eskalator pada lantai gedung

Lintasan

Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga,

yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian

muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga

(disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak

tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang

kembali ke dalam landasan penopang.

Page 10: materi utilitas

Sistem pergerakan Eskalator

Anak tangga (individual steps) dari Eskalator

escalator-animation.swf

Page 11: materi utilitas

Animasi gerak eskalator

Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga mengelilingi bagian

ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang berbeda. Lintasan overhead berfungsi

untuk memastikan bahwa roda trailer tetap berada di tempatnya saat rantai anak tangga diputar

kembali.

******

RIWAYAT MOVING WALK

Banyak sebutan pada alat yang satu ini, di antaranya adalah Moving Walkway, Moving

Sidewalk, Moving Pavement, Walkalator, Travelator, atau Moveator.

Moving Walkway adalah alat angkut perpindahan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain

pada satu lantai atau pada lantai yang berbeda level dan bergerak sesuai dengan prinsip

pergerakan pada eskalator. Dengan demikian, konveyor ini adalah pengembangan ide dari eskalator

dan bisa dipasang pada posisi mendatar(horisontal) ataupun miring (inclined) dengan kemiringan 10

– 20 derajat.

Moving walkway (horisontal) di Bandara Internasional Port Columbus

Page 12: materi utilitas

Moving walkway (inclined) di Stasiun Metro Beadry, Montreal

Moving walk (horisontal) di Stasiun metro Bienvenue Paris berkecepatan 9 km/jam

Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk membawa barang-barang bawaan yang

diletakkan di dalam kereta dorong (trolley) naik atau turun dari lantai satu ke lantai lain. Biasanya

terdapat di supermarket, mal, stasiun kereta ekspress, dll.

Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi untuk meringankan beban dari orang

yang berjalan dengan membawa barang dan menempuh jarak yang relatif jauh. Misalnya pada

terminal di bandara internasional yang luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world).

Page 13: materi utilitas

Contoh gambar konveyor Moving Walkway

Struktur perletakan Moving Walkway pada lantai gedung

******

Update, 23/01/2009:

Ini ada artikel untuk Spesifikasi Umum: Instalasi Lift, Eskalator & Konveyor. Didalamnya terdapat

juga spesifikasi instalasi listriknya. Silakan di download gratis di link ini. Moga bermanfaat.

oooOOOooo

Page 14: materi utilitas

DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI:

http://has05.skemaconnexions.com/bahasa/publish/elevators_escalators.shtml

http://www.machine.cc/manufacturer/894/ningbo-lilong-enterprise-group

http://www.nao.otis.com/aboutotis/elevatorsinfo/0,1361,CLI1,00.html

http://www.otis.com/products/listing/0,1357,CLI80_PRT262_RES1,00.html

http://science.howstuffworks.com/escalator.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Elevator

http://id.wikipedia.org/wiki/Eskalator

http://en.wikipedia.org/wiki/Escalator

http://en.wikipedia.org/wiki/Moving_sidewalk

http://f4iqun.wordpress.com/2007/08/01/perencanaan-instalasi-gedung-bertingkat/ (rabu 1 agustus 2007 )

LIFT PADA GEDUNG BERTINGKATPosted by Muhammad Taufan

I. JENIS ELEVATOR / LIFT Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)2. Lift Barang ( Freight elevator )3. Lift Pelayan ( Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil ).

Page 15: materi utilitas

Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan yang nyata pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.

Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih)

Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya. Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board) didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift barang, sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang terpasang dalam gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut penumpang atau orang. 

Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;1. Passenger Elevator.2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).3. Service Elevator (passenger-freight elevator).4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).

Observation elevator adalah jenis lift penumpang yang sebagian besar pada dindingnya atau pintunya dilengkapi dengan kaca.

Page 16: materi utilitas

Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat kearah luar. Lift jenis ini biasanya dipasang pada pertokoan atau hotel yang memiliki pemandangan yang bagus.

II. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

Komponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

 

1. Ruang mesin ( Machine Room )

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung

Page 17: materi utilitas

secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator.

2. Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas angkut .

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ). 

Jenis Penggerak Elevator / lift pada umumnya Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :A. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).B. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).

Perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yaitu :

No Perbandingan Traction Machine  Hydrolic

1.  Pelayanan tidak terbatas terbatas 20 meter

2.  Pemakaian Lebih dari 80 start /stop perjam.

Terbatas 80 start /stop perjam

3.  Kecepatan Tidak terbatas Terbatas (maks 90

Page 18: materi utilitas

(1000m/menit) m/menit)

Jenis Lift Dengan Traction Motor Lift yang mempergunakan tarction motor dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)

1. Drum Type Elevator Cara operasi lift jenis ini seperti crane-crane pada proyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung. Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti pada lift traksi jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakaian. Oleh karena itu lift jenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan (home elevator) dan (lift pelayan) dumbwaiter.

Adapun kelemahan tersebut, antara lain :a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15 m/menit)b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).

2. Traction Type Elevator Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu :a. Dilihat dari segi mesin penggerak , dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :a.1 Geared Elevator a.2 Gearless Elevator 

b. Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, yaitu :b.1 Lift traksi motor AC b.2 Lift traksi motor DC

Page 19: materi utilitas

Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada lift berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak motor DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.

Pada umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control diatas ruang luncur (hoistway), namun demikian dalam beberapa kasus tertentu penempatan motor traksi dan panel control ada yang diletakkan samping bawah atau disamping atas ruang luncur. Untuk mengatasi masalah dimana ketinggian bangunan yang terbatas.

3. Governor

Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

4. Panel

Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

5. Ruang luncurRuang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

Page 20: materi utilitas

6. Kereta ( Sangkar )

Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak

Page 21: materi utilitas

terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

Ada beberapa komponen pendukung kerja elevator antara lain seperti dibawah ini :1. Saklar pintu ( door contact )Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.2. Kunci pintu ( door lock )Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )

Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

7. Saklar Pintu

Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini adalah saklar di hubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri.

Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

8. Bobot imbang ( counterweight )

Page 22: materi utilitas

Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

9. Peralatan Pengaman ( Safety Device ) Peralatan pengaman safety device pada lift meliputi 

a. Circuit brakerMemutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current). 

b. Governoor

Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi

terjadinya overspeed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley 

governoornya). Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul 

governor akan menjepit sling overnor (rope governor) dan dengan terjepitnyasling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safetywedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untukmelakukan pengereman secara paksa terhadap lift.

c. Final limit switch (upper/bagian atas)Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift

Page 23: materi utilitas

jika limit switch (upper) gagal beroperasi.

d. Limit switch (upper/bagian atas)Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

e. Emergency exit (manhole)Penumpang dapat di evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

f. Emergency light (lampu emergency)Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemadaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

g. Safety gear/safety wedgeMelakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinyaover speed.

h. Limit switch (Lower/bagian bawah)Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

i. Final limit switch (lower/bagian bawah)Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit switch gagal beroperasi.

j. Lubang kunci pintu luarTerletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka 

Page 24: materi utilitas

jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

k. Door lock switchMencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.

l. InterphonePenumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.

m. Safety shoeMendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.

n. Weighing Device (pendeteksi beban)Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.

o. ApronMencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

p. BufferJika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak ke arah paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

Page 25: materi utilitas

10. Lobi lift ( Lift Hall ):a. Lobi lift (Lift Hall) adalah ruang bebas yang lerletak didepan pintu hall lift.b. Tombol Lantai (Hall button ) adalah Tombol pemanggil kereta, di hall.c. Sakelar Parkir (Parking switch) terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button), berfungsi mematikan dan menjalankan lift.d. Sakelar Kebakaran (Fireman Switch) terletak di lobby utama disisi atas hall button,berfungsi untuk mengaktipkan fungsi fireman control atau fireman operation.e. Petunjuk Posisi Kereta (Hall indicator) terletak di transom masing-masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.

11. Konstruksi tali baja tarik

Tali baja tarik khusus untuk lift harus dibuat dari kawat baja yang cukup kuat, tetapi cukup lemas tahan tekukan, dimana tali tersebut bergerak bolak balik melalui roda. Batas patah elemen kawat baja ialah kira-kira 19.000 kgf/cm2 atau 190kgf/mm2 (high content carbon steel).

Konstruksi tali yang khas untuk lift terdiri dari 8 pintalan yang dililitkan bersama, arah kekiri ataupun kekanan dengan inti ditengah dari serat sisal manila henep, yang jenuh mengandung minyak lumas. Tiap-tiap pintalan terdiri dari 19 kawat yaitu 9.9.1, artinya 9 kawat diluar, 1 dipusat dan 9 lagi diantaranya. Biasanya 9 elemen kawat baja yang diluar dibuat dari baja "lunak" (130 kgf7mm2) agar menyesuaikan gesekan dengan roda puli dari besi tuang, tanpa rnenimbulkan keausan berlebihan. Konstruksi tali sering disebut atau ditulis 8x19 atau 8 x 9.9.1. FC (fibre core). 

Page 26: materi utilitas

Inti serat sisal dapat juga diganti dengan serat sintetis. Adapun tujuannya hanya sebagai bantalan untuk mempertahankan bentuk bulat tali dan memberikan pelumasan pada elemen kawat. Tali baja yang dilengkapi inti serat diberi kode FC (fibre core), untuk membedakan dengan tali yang dilengkapi inti kawat baja atau kawat besi yang diberi kode IWC (independent wire core). Yang tersebut terakhir tidak memberikan pelumasan dan tidak digunakan untuk lift karena tidak luwes.

Dilihat dari segi arah pilinan, tali dibedakan atas 2 jenis yaitu :1. Regular lay, jika arah pilinan kawat berlawanan dengan arah lilitan dan strand2. Lang lay, jika arah pilinan kawat sama searah dengan lilitan dan stand.

Keuntungan dari lang lay ialah kemuluran tali lebih kecil yaitu 0.1 % hanya dibanding dengan regular lay 0.5%. Tekanan pada alur puli lebih kecil sehingga lebih awet dan lebih luwes, tidak mempunyai sifat kaku (menendang) saat mau dipasang. Lang lay dipakai untuk instalasi lift berkecepatan tinggi diatas 300 m/menit, dan jarak lintas diatas 200 m.Lang lay juga lebih tahan terhadap fatigue, tetapi batas patah lebih kecil kira-kira 10% dibanding dengan regular lay. Umpama pada tali berdiameter 13 mm, untuk regular lay batas patah 6500 kgf, sedangkan pada lang lay sebesar kira-kira 5800 kgf.

Tali baja kompensasi

Tali baja kompensasi dipasang sebagai pengimbang berat tali baja tarik, terutama pada instalasi lift dengan tinggi lintas lebih dari 35 meter dan lift dengan berkecepatan 210 m/menit keatas. Lift dengan lintas rendah sampai 35 m dan

Page 27: materi utilitas

berkecepatan dibawah 210 m/menit menggunakan rantai gelang sebagai pengimbang berat tali baja tarik.

Salah satu manfaat penggunaan kompensasi berat atas tali baja ialah menjaga hubungan traksi T1/T2 konstan sepanjang lintasan. Lonjakan kereta dapat terjadi saat bobot imbang membentur peredam di pit. Oleh karena itu overhead harus diperhitungkan tingginya untuk cukup menampung tinggi ruang aman disamping lonjakan kereta setinggi setengah langkah peredam. Setelah terjadi Ionjakan, kereta akan jatuh kembali ke posisi menggantung dengan menimbulkan tegangan dinamis pada tali baja tarik sesaat, setelah lonjakan. Kejutan semacam itu juga dapat terjadi saat pesawat pengaman bekerja yaitu kereta meluncur overspeed kebawah tiba-tiba dihentikan, sehingga bobot irnbang melonjak keatas sesaat dan kembali ke kedudukannya menggantung dengan menimbulkan tegangan dinamis pada tali baja tarik. 

Tali kompensasi mempunyai peranan meredam peristiwa lonjakan tersebut. Untuk mengurangi tegangan dinamis pada tali baja tarik, terutama pada lift berkecepatan diatas 210 m/m, maka dipasang roda teromol di pit sebagai penegang tali kompensasi. Teromol tersebut beralur sesuai dengan jumlah dan besarannya tali kompensasi serta duduk pada rumah yang bebas naik-turun mengikuti ayunan, yang dipandu oleh sepasang rel vertikal.

Gerakan ayunan naik-turun rumah teromol tersebut perlu diredam dengan satu atau dua buah shock breaker (sejenis yang digunakan pada kendaraan bermotor) yang diikat pada dasar pit sekaligus sebagai penahan kereta agar tidak atau

Page 28: materi utilitas

hampir tidak melonjak. Posisi kereta diujung atas dimulai dari tali kendor atau kecepatan Vo = 0, saat bobot imbang membentur penyangga dan terhenti. Tahapan berikutnya tegangan puncak tali terjadi saat tali baja tarik menahan kereta yang turun kembali dari lonjakan.

Jika tali kompensasi tidak dilengkapi dengan teromol penegang yang sesuai, dan peredam dari bobot imbang tidak dilengkapi dengan saklar pemutus arus, maka kereta dapat saja meloncat sampai membentur bagian bawah lantai kamar mesin, yaitu sesaat setelah bobot imbang membentur penyangga. Peristiwa ini sering disebut oleh teknisi lapangan sebagai peristiwa "jatuh keatas". 

http://engineeringbuilding.blogspot.com/2011/06/lift-pada-gedung-bertingkat.html

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/22/jtptunimus-gdl-s1-2008-dedypraset-1088-2-bab2.pdf (materi yg dari pdf. Judul materi utilitas. .)

Handling Capacity ; Pengaruh-nya terhadap harga jual gedung

25052011

Kalau kita pikirkan, mengapa harga jual sebuah gedung bisa mahal, salah satu jawabannya adalah lift. Bukan karena harga lift nya yang mahal, tetapi

Page 29: materi utilitas

fungsinya. Bisa kita bayangkan sebuah gedung 10 lantai tanpa lift, apakah ada tenant yang mau menyewa lantai 4 keatas?

Sebelum membuat sebuah gedung kita perlu merancang dulu kebutuhannya. Berapakah  jumlah orang didalam gedung tersebut, apa fungsi dari gedung tersebut. Akan sangat disayangkan apabila gedung yang tinggi dan mewah tidak memiliki lift yang mendukung untuk mengantarkan penghuninya dengan efektif.

Kapasitas lift sendiri dapat di definisikan dalam handling capacity, yaitu berapa banyak orang yang dapat diangkut / diantar dalam rentang waktu tertentu (biasanya 5 menit / 300 detik). Sedangkan faktor yang mempengaruhi handling capacity sendiri adalah : Jumlah lift,  jumlah penumpang dan kecepatan lift nya.

Untuk setiap perbedaan fungsi gedung berbeda juga kapasitas yang diinginkan. Sebagai contoh: Dalam merancang lift untuk kantor / office building diharapkan dalam 5 menit sekitar 11-15% dari populasinya dapat terangkut. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan pengunjung saat jam masuk kerja. Sedangkan untuk apartement / hotel handling capacity yang diharapkan lebih kecil dari gedung kantor dikarenakan interval datangnya pengunjung yang lebih merata.

Kebutuhan lift sendiri sangat penting direncanakan dari awal. Karena apabila pembangunan gedung sudah selesai, sangat susah untuk merubah atau menambah jumlah lift atau merubah kecepatan lift . Karena itu pastikan kebutuhan lift sebelum membeli lift.

* Bagaimana cara menghitung kebutuhan lift? Tunggu artikel selanjutnya mengenaiTraffic Analysis

http://elevatorescalator.wordpress.com/2011/05/25/handling-capacity-pengaruh-nya-terhadap-harga-jual-gedung/#more-681

Page 30: materi utilitas

Traffic Analysis

15032010

Salah satu faktor yang penting dalam desain lift penumpang adalah jumlah penumpang / kapasitas dari lift tersebut.

Banyak yang bertanya berapa kapasitas yang saya butuhkan?

Waiting Elevator

Untuk lift pada rumah, ruko, atau gedung yang kecil mungkin jawabanya mudah. Hal ini dapat dengan mudah dilihat dari jumlah penghuni /  orang yang kemungkinan menggunakan lift tersebut pada saat yang sama.

Tetapi bagaimana jika jumlah penghuninya sudah mencapai diatas seratus orang. Apakah kita harus menyediakan lift dengan kapasitas seratus orang juga?

Untuk itulah diperlukan yang namanya traffic analiysis. Traffic Analysis akan menganalisa berapa kapasitas lift yang dibutuhkan berdasarkan :

Page 31: materi utilitas

-  populasi / jumlah orang yang menggunakan elevator itu dalam sebuah zona (nanti akan saya bahas kemudian),

- Jumlah lantai yang dilayani (travel dan bukaan pintu)

- kecepatan dari lift tesebut (baik mpm, maupun waktu yang diperlukan umtuk membuka & menutup pintu)

- Fungsi dari gedung ; kantor, rumah sakit, hotel, dll (Hal ini membedakan karakteristik dari populasi )

- Dll.

Dari faktor faktor tersebut diatas, maka bisa dihasilkan berapa kapasitas penumpang, dan berapa jumlah lift yang diperlukan. Apakah perlu yang kapasitasnya besar atau beberapa yang memiliki kapasitas kecil.

Tanpa berusaha mempromosikan suatu merk tertentu, contoh dari traffic analysis dapat dilihat disini.

Destination System - For shorter waiting time

Ada kalanya jumlah penumpang cukup tinggi sehingga memerlukan pengaturan lebih canggih lagi, dimana grouping lift saja tidak cukup.

Hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam artikel mengenai Destination System

Titian Pramudya

http://elevatorescalator.wordpress.com/2010/03/15/traffic-analysis/#more-188

Desain pintu lift

13022010

Kali ini kita akan membahas mengenai desain dari pintu lift.

Page 32: materi utilitas

Secara garis besar, bukaan pintu lift dapat dibagi menjadi 3 ; yaitu Center Opening , Side Opening dan Up – sliding.

Berdasarkan namanya, kita bisa membayangkan maksudnya.

Center Opening With Style

Center opening biasa dipakai di banyak lift penumpang; dimana bukaan dari “tengah” memiliki kesan yang mewah. Center opening bisa terdiri dari 2 bagian atau 4 bagian, bergantung dengan space yang tersedia & bukaannya.

Berbeda dengan center opening, side opening hanya membuka ke satu arah. Dengan space yang sama, side opening dapat membuka lebih lebar. Karena itu side opening banyak digunakan di lift service / lift barang yang kecil, dimana membutuhkan bukaan yang lebih lebar.

Up Sliding Door

Up – Sliding adalah bukaan pintu ke arah atas. Dengan desain ini, maka seluruh lebar lift dapat digunakan. Hanya saja tipe ini agak sedikit lebih mahal. Karena desainnya

Page 33: materi utilitas

menggunakan motor yang harus dapat mengangkat pintu (bukan hanya menggeser), maka setiap pintu harus mempunyai motornya sendiri2. Jenis bukaan ini banyak digunakan pada lift barang yang berkapasitas besar dan lift automotif / mobil.

Ada desain khusus yang mengharuskan sebuah lift mempunyai 2 bukaan. Jenis ini disebut Double Entry.

Titian Pramudya

http://elevatorescalator.wordpress.com/2010/02/13/desain-pintu-lift/#more-145

Machine Room-Less Elevator / MRL

30012010

Dengan berkembangnya teknologi motor pengerak lift,  sekarang motor traksi dapat dirancang lebih kecil.  Sehingga tidak diperlukan lagi ruangan khusus(machine room) untuk meletakan motor dan relay, dimana motor diletakan pada bagian overhead dari hoistway, dan panel diletakkan pada tembok di lantai teratas.

Page 34: materi utilitas

Hyundai MRL

Hal ini memberikan kesempatan lebih bagi perancang bangunan untuk berkereasi lebih. Dengan tidak adanya ruang mesin, maka jumlah lantai dapat bertambah (lantai atas tadinya diperuntukan untuk ruang mesin).  Sehingga MRL Elevator banyak digunakan di gedung rendah (dibawah 10 lt), dimana ruang mesinnya tidak tersedia.

Menggunakan desain pulley yang berbeda dari general traction elevator konvensional, maka lebih sedikit daya yang dibutuhkan untuk menggerakan lift. Sehingga MRL Elevator banyak disebut sebagai solusi yang “hijau”, dimana hemat tempat dan hemat daya, dan indah dipandang (relatif).

Desain MRL diperkenalkan tahun1996 oleh Kone tetapi kurang diterima di Amerika, dikarenakan mereka memiliki standart bangunan dimana setiap elevator harus memiliki ruang mesin terpisah.

Hyundai Elevator juga mengembangkan MRL Elevator,dimana memikiki desain yang lebih kompak dan hemat energi.

Keunggulan dari MRL Elevator ialah:

- Hemat Tempat (khusunya ruang mesin)

- Hemat Daya (bisa dibilang ramah lingkungan)

- Karena menggunakan Gearless motor, maka lebih nyaman.

Sedangkan kekurangan nya adalah.

- Dengan desain roping yang berbeda, maka kurang cocok untuk high rise building.

- Harganya lebih mahal dari general traction elevator.

Titian Pramudya

http://elevatorescalator.wordpress.com/2010/01/30/machine-room-less-elevator-mrl/#more-107

Prinsip kerja elevator / lift

10122009

berdasarkan prinsip kerjanya, elevator / lift dibagi menjadi 2 macam kategori.

Hidrolik : menggunakan sistem hidrolik dimana elevator / lift diangkat seperti menggunakan dongkrak.

Page 35: materi utilitas

Sistem ini mulai ditinggalkan sejak pertengahan tahun1800 dimana tinggi bangunan sudah semakin tinggi, sehingga perangkat hidrolik yang diperlukan semakin besar.

Lift kaca

Design yang kedua adalah menggunakan Kabel/ tali baja atau biasa disebut Traction Elevator, dimana car diangkat , bukannya didorong dari bawah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat disini.

Kedua jenis desain tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan masing masing.

Selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut mengenai kedua jenis elevator / lift.Keamanan, control, dan design.

Titian Pramudya

http://elevatorescalator.wordpress.com/2009/12/10/prinsip-kerja-elevator-lift/#more-31

Konsep dasar daya guna Lift / Elevator 11:54   LULUT ARA'S *BLOG   No comments

PERSYARATAN FUNGSIONAL UTAMA:

Memindahkan orang dan benda-benda berat dari satu lokasi ke lokasi lain yang lebih tinggi atau lebih rendah, lokasi.

DESIGN PARAMETER:

Page 36: materi utilitas

Sebuah lift dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan ini.

LATAR BELAKANG:

Passenger Elevator atau yang biasa disebut lift penumpang merupakan alat transportasi vertical yang sangat dibutuhkan terutama gedung-gedung bertingkat tinggi. Pemakaian Passenger elevator sangat membantu bagi mobilitas baik orang maupun barang pada antar lantai dalam suatu gedung. Perencanaan system makanis passenger alevator dengan system traksi dengan roda pulley dimana, system dengan traksi roda pulley ini paling banyak digunakan saat ini.

Adapun komponen mekanis yang direncanakan adalah system pulley, tali, gear box, system pengereman, dan juga dihitung daya motor yang dibutuhkan. Hasil dari perhitungan akan dipakai guna pemilihan komponen mekanis yang dibutuhkan.Untuk melakukan hal ini, listrik elevetor dirubah menjadi energi mekanik (rotasi) . Rem dari lift harus dirancang untuk menjamin keamanan selama hari biasa digunakan. Rem juga harus mampu terlibat dalam kasus-kasus ekstrim di mana kabel lift rusak atau keadaan tak terduga lainnya akan muncul. Selain itu, lift harus mengambil dan menurunkan penumpang seefisien mungkin. Jika kebutuhan berbagai pilihan aplikasi sistem lift yang digunakan, biasanya aplikasi yang kompleks mengikuti pengembangan kontrol yang mereka gunakan.

Lift harus sesuai dalam kebutuhan ruang yang diberikan gedung. Itu harus dibuat cukup besar untuk menangani lalu lintas harian normal dan untuk memindahkan benda-benda yang diperlukan di dalam gedung. Hal ini tidak bisa dibuat terlalu besar dan, karena itu, mempengaruhi struktur bangunan itu sendiri. Kemungkinan pembatasan berat beban di dalam lift dapat ditentukan dari ukuran motor dan komponen lain dalam sistem lift. Batas berat beban ini harus cukup besar untuk menangani penggunaan sehari-hari.

Perencanaan awal yang baik sangatlah berpengaruh terhadap operasi

Page 37: materi utilitas

dan daya guna lift sebagai sarana transportasi vertikal suatu gedung. Sebaliknya, jika salah memilih system akibatnya akan terasa sepanjang jaman dan merugikan pemilik gedung. Jalan keluarnya pun sulit dan biasanya membutuhkan biaya yang cukup besar. Aspek yang harus ditinjau dalam perencanaan lift adalah lokasi dan konfigurasi layout, jumlah, kapasitas dan kecepatan, grouping, single deck atau double deck, sky lobby dengan shuttle service, zoning (high rise atau express lift dan low rise)

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan pemilihan system desain lift adalah :

1. Jumlah lantai yang dilayani2. Jarak lantai ke lantai3. Jumlah penghuni tiap-tiap lantai4. Lokasi gedung5. Penggunaan khusus lift dalam gedung6. Lantai-lantai khusus7. Fungsi gedung

Traffic Analysis (Elevatoring)Sebelum mulai dengan perhitungan yang tepat atas jumlah lift, kapasitas dan kecepatannya kita harus memiliki pegangan umum (guide line) untuk menentukan batasan-batasan agar jangan terlalu menyimpang, yaitu :1. Penentuan jumlah penghuni2. Perkiraan jumlah lift per floor / luas lantai3. Waktu tunggu yang diharapkan di Lobby4. Handling Capacity yang diminta5. Perkiraan kecepatan atas dasar tinggi gedung.

Parameter (Criteria)

Parameter yang dipakai ada 2 yang sekaligus harus dipenuhi untuk memperoleh lift system design yang baik, yaitu :

Page 38: materi utilitas

1. Interval atau Average Waiting Time

Selang waktu satu lift berangkat sampai lift berikutnya tiba dilantai dasar

2. Handling Capacity

Kemampuan seluruh lift mengangkut penumpang dibanding dengan jumlah penghuni yang diperkirakan akan memakai lift dalam jangka waktu tertentu (dalam lift industri = 5 menit)Kriteria tersebut di atas tentu saja berbeda antara satu gedung dengan gedung yang lainnya, tergantung fungsi dan lokasinya.

Sebagai contoh :

High Rise Building (Tower)

a. Single deck elevator (15 Floor max per zone)b. Double deck elevator (20 Floor maz per zone)

Groupinga. Single deck elevator (max 8 units per group)b. Double deck elevator (max 6 units per group)

Office BuildingUp to 20 floors use one unitMore than 20 floors use two units

HotelOne Passenger lift every 100 rooms, plus min one service lift every two passenger liftMultiple access level as terminalsBeside the main lobby (bassement, Mezanin) can increase the number of lift by 25 %Special facilities at upper floors such as restaurant, health clubcan increase the number of lift by 20 %

Page 39: materi utilitas

Sistem Penalian ( Tali Baja )

Sebuah sistem Penalian digunakan untuk melampirkan motor / perlengkapan peredam, sangkar lift dan penghitung pembanding berat. Ada banyak berbagai jenis pengaturan yang dapat digunakan. Dalam salah satu susunan yang mungkin, seperti ditunjukkan pada Gambar 2, kedua ujung tali lift digantung ke atas balok. Sangkar lift dan berat pengimbang melekat pada katrol yang bergerak bebas.

Mesin traksi mengubah metode input daya mekanik menjadi tenaga mesin bisa digunakan dalam sistem (pergerakan vertikal dari lift). The friction between the ropes and the sheave grooves, which are cut on the pulley, initiates the traction force between the traction drive and the rope. Gesekan antara tali dan lekuk alur, yang dipotongkan pada katrol, mengawali daya tarikan antara penggerak dan traksi tali.

Ketika mesin traksi dengan kekuatan putar yang ditentukan akan di transfer melalui tali baja ke sangkar dan pemberat pengimbang. Power hanya diperlukan untuk memindahkan beban yang tidak seimbang antara sangkar lift dan pengimbang.

GEAR TRAKSI

Sebuah lift yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik awal, yang menjalankan motor, menjadi daya mekanik, yang dapat digunakan oleh sistem. Elevator terdiri dari sebuah motor yang paling umum sebuah sistem peredam roda gigi cacing. Sebuah sistem gear cacing terdiri dari alur cacing yang melingkar di as rotor, dan peralatan roda bulat yang lebih besar, biasanya disebut gigi cacing . Kedua gigi yang memiliki sumbu rotasi yang tegak lurus satu sama lain, tidak hanya mengurangi kecepatan rotasi traksi katrol (1), tetapi juga mengubah rotasi pesawat traksi.

Dengan mengurangi kecepatan rotasi, dengan penggunaan peralatan peredam, juga meningkatkan torsi keluaran , memiliki kemampuan untuk mengangkat benda-benda yang lebih besar pada diameter katrol (Main

Page 40: materi utilitas

Sheave diameter) tertentu. Sebuah gigi cacing dipilih lebih dari jenis bahan gear pada umumnya kemungkinan karena kekompakan dan kemampuan untuk menahan beban kejut lebih tinggi. Hal ini juga mudah menempel pada poros motor, kadang-kadang melalui penggunaan coupling. Pengurangan rasio gigi biasanya bervariasi antara 12:1 dan 30:1.

Komponen motor mesin lift dapat berupa motor DC atau motor AC. Sebuah motor DC mempunyai torsi awal yang baik dan kemudahan untuk mengontrol kecepatan. Motor AC lebih sering digunakan karena ketidakrataan dan kesederhanaan (contoh penggunaan sistim lama db=direct breaking). Sebuah motor dipilih tergantung pada tujuan mendesain lift.

Daya angkut diperlukan untuk memulai gerak sangkar yang dipengaruhi kekuatan untuk mengatasi gesekan, dan untuk mempercepat massa dari keadaan diam sampai kecepatan penuh. Pertimbangan yang harus dimasukkan dalam pilihan motor yang dapat diterima baik peraturan kecepatan dan torsi awal yang baik. Selain itu, pemanasan dari berbagai komponen listrik dalam pelayanan yang berkesinambungan tidak boleh berlebihan.

Rem

Yang paling umum adalah rem lift terdiri dari perakitan kompresi pegas , sepatu rem dengan lapisan, dan perakitan sebuah solenoida . Bila solenoida tidak berenergi, kekuatan pegas sepatu rem untuk mencengkeram drum rem yang menimbulkan torsiatau tekanan pengereman. Magnet dapat mengerahkan gaya horizontal untuk menahan rem terbuka dan kembali menutup saat tidak digunakan. Hal ini dapat dilakukan secara langsung di salah satu lengan operasi atau melalui sistem linkage. Dalam kedua kasus, hasilnya adalah sama. Saat diaktifkan pegas sepatu rem ditarik magnet menjauh dari poros drum rem bersamaan dengan putaran mesin elevator tersebut.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan menghentikan putaran sebuah bahan dengan koefisien gesekan tinggi digunakan keandalan saat gesekan dalam pengereman, seperti seng asbes terikat berserat. Sebuah bahan yang

Page 41: materi utilitas

terlalu tinggi koefisien gesekan dapat menyebabkan gerakan hentakan dalam sangkar. Bahan pengereman ini harus dipilih dengan hati-hati.

Biasanya efisiensi dari mesin dirancang adalah 60 persen untuk motor dan perakitan kotak perlengkapan gigi traksi. Efisiensi ini diperkirakan untuk beban sekitar 1135 kg, yang cocok dengan ukuran ideal ruangan lift, yang didorong dengan kecepatan di 1.75 m / s.

DOMINAN FISIKA:Ada perhitungan pengalihan kekuatan daya listrik seluruh sistem lift. Listrik

dimasukkan ke dalam motor sama dengan:(untuk AC motor)

Di mana V adalah tegangan dan I / akar 2 adalah sumber arus AC. Hasil perhitungan Power konsumsi ini kemudian ditransfer melalui output dari poros motor,

Dimana T adalah torsi dan w adalah Kecepatan rotasi. Setelah daya ditransfer melalui gigi (pengurang kecepatan) output akan berkurang dan torsi akan lebih besar. Daya secara keseluruhan akan sedikit lebih rendah karena sistem tidak 100% efisien. Tegangan pada tali baja dari katrol lift adalah sama dengan berat dari lift, W e. The tension on the rope from the counter weight is W c . Tegangan pada tali baja dari pemberat adalah W c.

Gambar 1. Benda bebas dari sistem katrol

Page 42: materi utilitas

Analisis berikut telah dilakukan untuk kondisi mapan (tanpa percepatan) operasi. Tekanan gaya pada katrol pengemudi sama dengan perbedaan dari kedua ketegangan yang diberikan di setiap sisi. Di satu sisi, gaya ini sama dengan W e dan di sisi lain, itu adalah W c. Oleh karena itu, gaya total yang diberikan pada katrol 1 (drive katrol) adalah:

Dalam rangka untuk mencari daya yang diperlukan untuk gerakan lift, baik kecepatan rotasi poros drive (melekat pada katrol 1) atau kecepatan lift harus diketahui. Daya keluaran (asumsinya 100% efisiensi),

di mana r adalah radius katrol (katrol 1).

Gambar 2. Power mengalir melalui lift biasa________________________________________Kesimpulan :Seperti yang dijelaskan di atas, rem ditutup dengan dikunci dari pegas dan kembali dibuka dengan menggunakan magnet. Diagram benda bebas di bawah ini menunjukkan bagaimana kekuatan ini didistribusikan. Gaya yang diberikan oleh pegas adalah jauh lebih dekat dengan pin sambungan lengan penarik dan oleh karena itu, dengan mudah dikalahkan oleh kekuatan lengan tarik magnetik (jarak jauh dari titik rotasi).

Gambar 3. Diagram sistem pengereman

Page 43: materi utilitas

Gambar 4. Diagram benda bebas dari sistem pengereman

http://lulutara.blogspot.com/2012/03/konsep-dasar-daya-guna-lift-elevator.html