wrap up skenario1 blok etik

16
Blok Etika, Moral dan Profesionalisme Wrap up: Skenario 1 Ketua : Dedy Sumarlin (1102013074) Sekertaris : DarayaniAmalia (1102013070) Anggota : Cita Pratiwi (1102013065) Claraz Wanisa’da Erman (1102013066) Dadi Satrio Wibisono Rahmat (1102013067) Dara Lalita Darmestari (1102013068) Dara Mayang Sari (1102013069) Dea Dwi Miranti (1102013071) Dea Melinda Sabila (1102013072) Deby Tri Widia Lestari (1102013073) FAKULTAS

Upload: darayani-amalia

Post on 29-May-2017

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

Blok Etika, Moral dan ProfesionalismeWrap up: Skenario 1

Ketua : Dedy Sumarlin (1102013074)Sekertaris : DarayaniAmalia (1102013070)Anggota : Cita Pratiwi (1102013065)

Claraz Wanisa’da Erman (1102013066)Dadi Satrio Wibisono Rahmat (1102013067)Dara Lalita Darmestari (1102013068)Dara Mayang Sari (1102013069)Dea Dwi Miranti (1102013071)Dea Melinda Sabila (1102013072)Deby Tri Widia Lestari (1102013073)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

JL. LET. JEND. SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT, 10510

SEPTEMBER 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

Page 2: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

SKENARIO :Polisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit Soeharto

JAKARTA -MICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur.

Agar cicit mantan penguasa Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda Metro Jaya, penyelidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi kesehatan Putri.

“Sekarang masih di rumah sakit, nanti kalau sudah ada surat dari dokter apakah dia sudah layak dikembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya” terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (11/4)

Baharudin mengatakan penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa rekan medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik

“kita kan ada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat, untuk yang pertama kali dia dimasukkan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua keadaan ini kita sampaikan kepada publik,” kata Baharudin.

Seperti yang sudah diberitakan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengonsumsi narkotika jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu

Page 3: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

KATA SULIT :

1. Rekam Medis : Berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun inap.

2. Narkotika : Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penuruna atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

3. Reserse : Salah satu dari fungsi kepolisian yg bertugas untuk melakukan penyidikan

4. Sabu : Salah satu jenis psikotropika yang berbentuk bubuk dan tergolong obat stimulan

5. Rutan : Tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan,penuntutan, dan pemeriksaan disidang pengadilan di Indonesia

6. Penyidik : Orang yang menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan menjadi jelas dan lengkap.

Page 4: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

LO.1. Memahami dan Menjelaskan Rekam Medik1.1. Memahami dan menjelaskan definisi dari Rekam Medik

1.2. Memahami dan menjelaskan fungsi dari Rekam Medik1.3. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis dan isi Rekam Medik1.4. Memahami dan menjelaskan cara pembuat Rekam Medik1.5. Memahami dan menjelaskan lama penyimpanan Rekam Medik1.6. Memahami dan menjelaskan kepemilikan Rekam Medik1.7. Memahami dan menjelaskan hak mengakses Rekam Medik

LO.2. Memahami dan menjelaskan rahasia medik2.1. Memahami dan menjelaskan definisi rahasia medik2.2. Memahami dan menjelaskan undang-undang mengenai rahasia medik

LO.3. Memahami dan menjelaskan rahasia medik menurut pandangan islam

Page 5: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

LO.1. Memahami dan menjelaskan Rekam Medik

1.1. Memahami dan menjelaskan definisi Rekam Medik

1. Menurut Edna K Huffman:Berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh oleh seorang pasian selama dirawat atau menjalani pengobatan.

2. Permenkes No.749a/Menkes1Per/XII/1989:Berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun inap.

3. Menurut Gemala Hatta:Kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

4. Menurut Water dan Murphy:Kumpulan kompendium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan.

5. Menurut Ikatan Dokter Indonesia:Rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medik atau kesehatan kepada seorang pasien.

1.2. Memahami dan menjelaskan fungsi Rekam Medik

1. Menurut Permenkes No.749a 1989:a. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.b. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum.c. Sebagai bahan untuk kepentingan penelitian.d. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatane. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

2. Menurut sumber kepustakaan, fungsi Rekam Medik dapat di singkat menjadi ALFRED

a. Administrative Value→ Rekaman data administratif pelayanan kesehatanb. Legal Value→ Sebagai pembuktian di pengadilanc. Financial Value→ Sebagai perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus

di bayar oleh pasiend. Research Value→ Sebagai penelitian dalam lapangan kedokteran,

keperawatan dan kesehatan.e. Education Value→ Sebagai bahan pengajaran dan pendidikanf. Documentation Value→ Sebagai sarana penyimpanan dokuman pasien

1.3. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis dan isi Rekam Medik

1. Jenis-jenis Rekam Medik (Hanafiah dan Amir, 2007):a. Rekam Medik untuk pasien rawat jalan, termasuki pasien gawat darurat:

i. Identitas dan formulir perizinanii. Riwayat penyakit (Anamnesis)

iii. Laporan pemeriksaan fisik, laboratorium, rontgen, scanning dan lain-lain.

Page 6: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

iv. Diagnosis dan atau diagnosis bandingv. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan.

b. Rekam Medik untuk pasien rawat inap:Memuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam pasien rawat jalan, ditambah dengan:

i. Persetujuan tindakan medikii. Catatan konsultasi

iii. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnyaiv. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

2. Jenis-jenis Rekam Medik secara garis besar (http://kurfak2005.fk.ui.ac.id):a. Rekam medis tradisional

Disebut tradisional karena lazimnya rekam medis ditulis pada kertas (paper-based). Secara singkat bentuk ini adalah bentuk yang telah lama dipergunakan dan sampai saat ini masih merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. Bentuk ini bersifat source oriented. Kekurangannya adalah keterangan sering disusun tidak beraturan, misalnya keterangan mengenai berbagai masalah medisyang seharusnya terpisah, dituliskan bersama di dalam satu paragraf yang panjang, sehingga sukar ditinjau di kemudian hari. Seringkali yang mencolok adalah bahwa hanya nama penyakit yang dapat dibaca dari rekam medis dan tidak memperlihatkan masalah sebenarnya yang dikeluhkan pasien.

b. Problem Oriented Medical Record (POMR)/Rekam Medis Berorientasi Masalah (RMBM)

POMR diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed pada tahun 1970 dengan maksud untuk membuat cara standar (baku) dalam pengumpulan dan analisis data medis. POMR sekarang disebut sebagai Problem Oriented Health Record(POHR)/Rekam Kesehatan Berdasarkan Masalah. Konsep dasar POHR adalah membuat dokter dapat menjabarkan setiap masalah klinis secara individual. Salah satu kekhususan RMBM ialah penonjolan masalah-masalah yang dialami pasien. Keuntungannya adalah bersifat sangat menyeluruh (komprehensif) dan tiap masalah yang ada dapat dilihat dengan mudah.

c. Rekam medis terintegrasiRekaman dilakukan dengan menggabungkan dokumentasi yang datang dari berbagai sumber secara saling berkaitan dan mengikuti urutankronologis yang ketat atau urutan berbalik arah (reverse chronological order). Kegunaannya adalah untuk memudahkan pemberi pelayanan kesehatan dalam mengikuti pemberian pelayanan dan pengobatan pasien. Sedangkan kelemahannya adalah sulit untuk membandingkan informasi yang berhubungan.

3. Isi Rekam Medik:

Menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 pasal 3:i. Isi rekam medis pasien rawat jalan sekurang-kurangnya adalah:

Identitas Tanggal dan waktu Hasil anamnesis Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang Diagnosis Rencana penatalakasanaan Pengobatan dan/atau tindakan Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Page 7: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik Persetujuan tindakan bila diperlukan

ii. Isi rekam medis pasien rawat inap sekurang-kurangnya memuat: Identitas Tanggal dan waktu Hasil anamnesis Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang Diagnosis Rencana penatalakasanaan Pengobatan dan/atau tindakan Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik Persetujuan tindakan apabila diperlukan Ringkasan pulang (discharge summary) Nama dan tandatangan dokter, dokter ggi, atau tenaga

kesehatanterrtentu yang memberikan pelayanan kesehatan Pelayanan lain yang dilakkukan oleh tenaga kesehatan tertentu

iii. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat:

Identitas Tanggal dan waktu Hasil anamnesis Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang Diagnosis Kondisi saat pasien tiba disarana pelayanan kesehatan Identitas pengantar pasien pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit

gawatdarurat dan rencana tindak lanjut  Sarana transportasi yang digunakan bbagi pasien yang

akandipindahkan ke sarana kesehatan lain.

iv. Isi rekam medis keadaan bencana memuat semua poin dalam pasal 3 dengan tambahan:

Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan Kategori kegawatan dan nomer pasien bencana masal Identitas penemu pasien

1.4. Memahami dan menjelaskan cara pembuatan Rekam Medik

Page 8: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

1. Pencatatan:Data pasien dikelompokam menjadi dua, yaitu data medis dan data sosial. Data sosial didapat dari tempat pendaftaran penerimaan pasien, sedangkan dara medis didapat setelah pasien memasuki unit pelayanan kesehatan.

2. Pengelolaan:Dari hasil pencatatan, dilakukan pengolahan untuk selanjutnya dipakai

sebagai bahan laporan rumah sakit. Sebelum dilakukan pengolahan, berkas rekam medik diteliti kelengkapannya, baik isi maupun jumlahnya.

3. Penyimpanan:a. Sentralisasi:

Menyimpan Rekam Medik pasien, baik catatan poliklinik maupun catatan selama pasien dirawat yang dilakukan dalam satu kesatuan.

b. Desentralisasi:Pemisahan antara Rekam Medik poliklinik dan rekam medis pasien selama dirawar. Rekam Medok poliklinik disimpan di tempat penyimpanan, Rekam Medik pasien dirawat disimpan pada bagian pencatatan medis.

4. Prinsip pencatatan Rekam Medik:a. Catat secara tepatb. Hindari pencatatan dengan sistem blok (mencatat semua informasi pasien

dalam satu waktu)c. Catat segera setelah pemberian tindakan.d. Isi bagian format pencatatan yang masih kosong

1.5. Memahami dan menjelaskan lama penyimpanan Rekam Medik

1. Berpedoman pada Permenkes tentang Rekam Medik tahun 1989 pasal 7:a. Lama penyimpanan Rekam Medik sekurang-kurangnya 5 tahun terhitung

tanggal terakhir pasien berobat.b. Lama penyimpanan Rekam Medik yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat

khusus dapat ditetapkan tersendiri.Rekam Medik yang tidak aktif dapat disimpan di ruangan lain atau dibuat mikrofilm. Pembuatan mikrofilm atau komputer dan lain-lain tentu merupakan beban bagi rumah sakit.

2. Lamanya penyimpanan rekam medis berpedoman kepada PERMENKES tentang Rekam medis tahun 2008, dinyatakan: a. Pasal 8:

i. Wajib disimpan sekurang-kurangnya 5 tahun dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan

ii. Setelah 5 tahun, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik

iii. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik dapat disimpan dalam jangka waktu 10 tahun

iv. Penyimpanan rekam medis dilakukan oleh petugas yang ditunjuk pimpinan sarana pelayanan kesehatan

b. Pasal 9:

Page 9: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

i. Pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit, rekam medis wajib disimpan sekurang-lurangnya dalam jangka waktu 2 tahun

ii. Setelah batas waktu yang ditentukan rekam medis dapat dimusnahkan

1.6. Memahami dan menjelaskan kepemilikan Rekam Medik

1. Berdasarkan Pasal 10 Permenkes No. 749 tahun 1989a. Berkas Rekam Medik milik sarana pelayanan kesehatan.b. Isi rekam medik milik pasien.

2. Berdasarkan Pasal 12 Permenkes No. 269 tahun 2008a. Berkas Rekam Medik milik saran pelayanan kesehatan.b. Isi Rekam Medik merupakan milik pasien.c. Isi Rekam Medik dalam bentuk ringkasan Rekam Medik.d. Ringkasan Rekam Medik dapat diberikan, dicatat atau dikopi oleh pasien atau

orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan terrulis pasien atau keluarga pasien

1.7. Memahami dan menjelaskan mengakses Rekam Medik

Menurut pernyataan IDI, hak untuk mengakses Rekam Medik hanya boleh dilakukan oleh dokter yang bertanggung jawab dalam perawatan pasien yang bersangkut. Dan hal ini hanya boleh dilakukan untuk:

1. Pasien yang bersangkutan2. Konsumen3. Kepentingan pengandilan

Untuk Rumah Sakit permintaan pemaparan ini untuk kepentingan pengadilan harus ditujukkan kepada kepala rumah sakit.

LO.2. Memahami dan menjelaskan Rahasia Medik

2.1. Memahami dan menjelaskan definisi Rahasia Medik

Menurut Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran pasal 1, rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang diketahui tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran, murid yang bertujgas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh. Menteri Kesehatan pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.

2.2. Memahami dan menjelaskan undang-undang mengenai rahasia medik

1. Pasal 322 KUHPa. “Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib

menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaan, baik yang sekarang maupun yang dulu, dihukum dengan hukum penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya enam ratus rupiah”

b. “Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seorang yang tertentu, dia hanya dituntut atas pengaduan orang itu”

2. Pasal 48 Undang-Undang No.29 Tahun 2004

Page 10: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

“Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.”

3. PP No.26 Tahun 1960“Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter”

4. Pada KODEKI kewajiban Dokter terhadap Pasien Pasal 12:“Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia

5. Pasal 10 ayat 1 Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008:“Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobaatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan”.

6. Dalam KUHP terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang membuka Rahasia Kedokteran:a. KUHP pasal 48:

Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan karena terdorong oleh daya paksa

b. KUHP Pasal 50:Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan kepentingan undang-undang, tidak dipidana

c. KUHP Pasal 51:Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan atau menjalankan perintah jabatan yang diberikan pembesar yang berhak

LO.3. Memahami dan menjelaskan Rahasia Medik mengenai pandangan agama

1. Al-anfal ayat 27:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Page 11: Wrap Up Skenario1 Blok Etik

2. An-nisa ayat 58:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” 

3. Al-Isra’ ayat 34:

“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.”

4. Al-mu’minun ayat 8:

Artinya :”Dan orang orang yang menjaga dengan baik terhadap amanat dan janjinya.

5. Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya,dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluansaudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satukesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antarakesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim,maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.4677)

6. Al-Ghazali berkata: Menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal tersebutmengingkari dan merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia termasuk perbuatankhianat. (Ihya' Uhummudin)