wrap up skenario 2 etik

Upload: faridacitra

Post on 02-Jun-2018

258 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    1/25

    1

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .......................................................................................................1

    SKENARIO........................................................................................................2

    IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT ............................................................3BRAINSTROMING..........................................................................................4

    ANALISIS...........................................................................................................5

    HIPOTESA.........................................................................................................7

    SASARAN BELAJAR ..........................................................................................8

    LI. 1 Memahami dan Menjelaskan Tentang Etika dan Hukum ......................8

    LO. 1. 1 Pengertian Etika ............................................................... ......8

    LO. 1. 2 Etika Kedokteran................................................................9

    LO. 1. 3 Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) .................9

    LO. 1. 4 Pengertian Bioetik ....................................................................11

    LO. 1. 5 Kaidah Dasar Bioetik................................................................12

    LO. 1. 6 Pengertian Hukum ........................................................... ....15LO. 1. 7 Hubungan Etika dengan Hukum.....................................15

    LO. 1. 8 Perbedaan Etika dengan Hukum ............................................16

    LI. 2 Memahami dan Menjelaskan TentangEuthanasia .................................17

    LO. 2. 1 PengertianEuthanasia ..............................................................17

    LO. 2. 2 Sejarah Euthanasia ..................................................................17

    LO. 2. 3 Jenis-Jenis Euthanasia .............................................................18

    LO. 2. 4 Alasan Melakukan Euthanasia ...............................................20

    LO. 2. 5 Syarat-Syarat Melakukan Euthanasia ...................................20

    LO. 2. 6 Hukum yang Bersangkutan dengan Euthanasia ...................20

    LO. 2. 7 Pandangan Islam Terhadap Euthanasia ................................21

    KESIMPULAN ....................................................................................................23

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................24

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    2/25

    2

    SKENARIO

    Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

    Indosiar.com, Jakarta Bagi Agian Isna Nauli Siregar, Euthanasia adalahpilihan terakhir untuk melepaskan diri dari penderitaanya akibat penyakit yang

    secara medis sulit disembuhkan. Sang suami Panca Satria Hasan Kusuma dengan

    gigih terus berjuan untuk mencari kepastian hukum, agar keinginannya untuk

    mengakhiri hidup istrinya terkabul. Kendati sistem hukum di Indonesia belum

    mengakuinya.

    Telah lebih dari 3 bulan. Agian Isna Nauli Siregar hanya tergolek tanpa daya di

    rumah sakit. Sejumlah uang telah dikeluarkan Panca Satria Hasan Kusuma demi

    kesembuhan istrinya. Namun hingga kini tidak ada perubahan yang berarti terlihat

    dari dalam diri Agian.

    Kenyataan pahit ini membuat Hasan pasrah dan rela melepaskan istrinya dengan

    cara Euthanasia atau disuntik mati. Keputusan akhir diperjuangkan Hasan karena

    telah habisnya dana yang dimiliki dan tidak tahan melihat penderitaan istrinya

    yang sulit untuk disembuhkan.

    Kesedihan Hasan semakin bertambah, karena sejak istrinya sakit ia sangat jarang

    bertemu dengan anak-anaknya. Perjuangan menempuh jalan akhir melalui

    Euthanasia, hingga kini masih terus dilakukan.

    Sudah 3 bulan Agian mengalami stroke setelah menjalani oprasi seksio di RumahSakit Islam Bogor. Sebelumnya, pasien mengalami henti nafas dan henti jantung

    selama 1 bulan. Mereka kini menunggu keputusan Majelis Hakim Pengadilan

    Jakarta Pusat yang menangani masaah ini.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    3/25

    3

    IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT

    1. Tergolek : Terbaring, terguling (http://artikata.com/arti-364517-

    tergolek.html).2. Euthanasia : Mati cepat tanpa derita (Suetonius).

    3. Operasi seksio : Melahirkan janin yang sudah mampu hidup (beserta

    plasenta dan selaput ketuban) secara transabdominal

    melalui insisi uterus (Benson dan pernoll, 2009. hal 456).

    4. Henti Napas : Gangguan pada sirkulasi (asistol, bradikardi, fibrilasi

    ventrikel) (http://ppgd-gels.com/2011/12/henti-nafas-dan-

    henti-jantung/).

    5. Stroke : Penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh

    darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak

    (http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-

    gejala-stroke.html).6. Henti Jantung : Hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak,

    bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa

    dengan penyakit jantung ataupun tidak. Waktu

    kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat

    cepat begitu gejala dan tanda tampak (American Heart

    Association,2010).

    7. Mati : Secara biologis, kematian didefinisikan sebagai

    berhentinya semua fungsi vital tubuh meliputi detak

    jantung, aktifitas otak, serta pernapasan (Singh et. Al.,

    2005).

    8. Suntik Mati : Tindakan kalangan kedokteran atas permintaan yangbersangkutan atau keluarga terdekat untuk mengakhiri

    hidup pasien demi menghilangkan penderitaan karena

    penyakitnya

    (http://www.jawapos.com/baca/artikel/5826/Kontroversi-

    Hukum-Suntik-Mati).

    9. Penyakit : Perihal kehadiran seperangkat respons tubuh yang

    abnormal terhadap agen, dimana manusia mempunyai

    toleransi sedikit atau tidak samasekali (ELIZABETH J.

    CROWN).

    10.Kendati : Kata penghubung untuk menandai hal tidak bersyarat;

    meskipun (KBBI).

    http://artikata.com/arti-364517-http://artikata.com/arti-364517-http://artikata.com/arti-364517-http://ppgd-gels.com/2011/12/henti-nafas-dan-http://ppgd-gels.com/2011/12/henti-nafas-dan-http://ppgd-gels.com/2011/12/henti-nafas-dan-http://artikata.com/arti-364517-
  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    4/25

    4

    BRAIN STORMING

    1. Apa saja jenis-jenis euthanasia?

    2. Apakah kaidah dasar bioetik yang mendukung adanya euthanasia?

    3. Apakah hukum euthanasia dalam Islam?4. Bagaimana hukum euthanasia dalam negara?

    5. Apakah keuntungan euthanasia?

    6. Bagaimana awal mula euthanasia ditemukan?

    7. Apakah euthanasia dilakukan secara medis?

    8. Apa saja alasan dilakukannya euthanasia?

    9. Mengapa di beberapa negara euthansia dilegalkan dan beberapa di

    ilegalkan?

    10.Apa saja syarat dilakukannya euthanasia?

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    5/25

    5

    ANALISIS

    1. Jenis- jenis euthanasia :

    a. Euthanasia suka rela : pasien yang meminta

    b. Euthanaisa non suka rela : pasien tidak meminta dan tidak menyetujuieuthanasia

    c. Euthanasia Involuntery: non suka rela tapi pasien meminta euthanasia

    dengan ekspresif

    d. Asistensi suicide : pasien meminta orang lain untuk di euthanasia

    e. Euthanasia dengan aksi : menghentikan pengobatan khusus yang

    dibutuhkan pasien sehingga terjadi kematian

    f. Euthanasia aktif : disuntik mati (secara medis), meminum obat yang

    mengandung sianida

    g. Euthanasia pasif : melalui pencabutan alat/pemberhentian yang

    membuat pasien bertahan hidup.

    2. Kaidah dasar bioetik yang mendukung adanya euthanasia

    a. Beneficence : berbuat baik

    b. Non maleficence : tidak merugikan

    c. Justice : keadilan

    d. Autonomy : hak sendiri/atas kemauan sendiri

    Dalam kasus pada skenario ini, kaidah dasar bioetik yang mendukung

    ialah autonomy.

    3. Hukum euthanasia dalam Islam ialah dilarang dan mendapat dosa apabila

    melakukannya karena mempercepat kematian (mendahului kehendakAllah)

    4. Keuntungan euthanasia ialah :

    a.Membebaskan pasien dari rasa sakit

    b. Mengurangi beban adminitrasi pengobatan

    5. Hukum euthanasia dalam Negara Indonesia terdapat pada Pasal 344

    KUHP : Menghilangkan nyawa dapat mendapat hukuman min 12 tahun

    kurungan penjara,euthanasia tidak boleh diberlakukan di Indonesia.

    6.

    Awal mula euthanasia ditemukan?Euthanasia pertama kali ditemukan di Belanda :

    Seorang dokter memiliki ibu yang mempunyai penyakit keras,karena iba

    melihat ibunya menderita,dokter tersebut membuat suatu racikan obat

    yang dapat menghentikan nyawa ibunya agar tidak merasakan sakit lagi.

    Lalu,dokter tersebut melapor kepada pihak berwajib bahwa ia telah

    membunuh ibunya dengan kasih saying dan dokter tersebut dibebaskan

    dengan alasan demikian.

    7. Euthanasia dilakukan secara medis karena pengertian euthanasia itu

    sendiri ialah tindakan medis yang berupa mempercepat proses kematian

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    6/25

    6

    seseorang. Dan apabila tidak dilakukan secara medis itu termasuk dalam

    pembunuhan mutlak.

    8. Alasan dilakukannya euthanasia ialah :

    a. Karena pasien sudah merasa kesakitanb. Adanya hak membunuh bagi yang melakukan

    c. Karena adanya autonomy pasien

    d. Meringankan beban administrasi

    9. Di beberapa negara euthansia dilegalkan dan beberapa di ilegalkan karena

    a. Sesuai kultur budaya dan pemerintahan di negara tersebut

    b. Tergantung dari hukum agama yang dianut di dalam Negara tersebut.

    10.Syarat dilakukannya euthanasia ialah :

    a. Adanya permintaan maupun persetujuan dari suatu pihak, baik pasien

    maupun keluarga.b. Dalam situasi darurat pada kasus penyakit ygng tidak dapat

    disembuhkan

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    7/25

    7

    HIPOTESA

    Seorang dokter dalam mengambil tindakan medis harus sesuai Kode Etik

    Kedokteran Indonesia dan hukum yang berlaku serta mempertimbangkan resiko

    yang mungkin terjadi pada pasien maupun dokter itu sendiri. Hukum di Indonesiabelum melegalkan euthanasia di dunia medis dikarenakan alasan moral, etika dan

    tidak sesuai dengan agama. Agama Islam pun mengharamkan tindakan

    Euthanasia.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    8/25

    8

    SASARAN BELAJAR

    LI. 1. Mengetahui dan Menjelaskan Tentang Etika dan Hukum

    LO. 1. 1 Pengertian Etika

    Istilah etika (etik) berasal dari bahasa Yunani kuno.Bentuk tunggal

    kata etika yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos

    mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput,

    kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir.

    Sedangkan artita ethayaitu adat kebiasaan.

    Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar belakangi terbentuknya

    istilah etika oleh Aristoteles yang dipakai untuk menunjukkan filsafat

    moral. Jadi, secara etimologis, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa

    yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika mempunyai arti

    yaitu:

    1. Sebagai sistem nilai atau nilai-nilai atau norma-norma moral yang

    menjadi pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap

    dan bertindak.

    2. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau

    masyarakat.

    Menurut Kamus Webster: etika adalah suatu ilmu yangmempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral.

    Pengertian Etika menurut para ahli lain :

    1. Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika

    Nikomacheia, Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu,

    Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu

    pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan

    manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya

    membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan

    (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human

    nature) yang terikat dengan pengertian baik dan buruk suatutingkah laku atau perbuatan manusia

    2. Menurut Maryani & Ludigdo : etika adalah seperangkat aturan atau

    norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang

    harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh

    sekelompok atau segolongan masyarakat atau prifesi.

    3. Menurut Ahli filosofi: Etika adalah sebagai suatu

    studi formal tentang moral.

    4. Menurut Ahli Sosiologi: Etika adalah dipandang sebagai adat

    istiadat,kebiasaan dan budaya dalam berperilaku.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    9/25

    9

    5. Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma

    moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok

    dalam mengatur tingkah lakunya.

    6. Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan

    tentang asas-asas akhlak (moral).7. Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang

    mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan

    pada tindakan manusia.

    8. Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang

    prilaku yang benar dalam satu profesi.

    9. Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana

    yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal

    perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.

    Terdapat dua macam etika, yakniEtika Deskriptif danEtika

    Normatif. Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis danrasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh

    setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika

    deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya. Sedangkan, etika

    normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang

    idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang seharusnya dijalankan

    oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya.

    LO. 1. 2 Etika Kedokteran

    Etika kedokteran adalah kajian-kajian yang muncul dalam praktikpengobatan secara sistematik, hati-hati dan analisis terhadap keputusan

    moral dan perilaku. Etika kedokteran juga bisa disebut sebagai penerapan

    penalaran moral pada masalah yang dihadapi dokter dalam berprofesi

    sebagai dokter.

    LO. 1. 3 Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)

    Lampiran SK MENKES No. 434/MENKES/SK/X/1983

    (disempurnakan dalam RAKERNAS MKEK-MP2A tanggal 20-22 Mei

    1993 dan MUKERNAS IK Kedokteran II tanggal 21-22 April 2001 di

    Jakarta serta keputusan PB IDI No. 221/PB/A4/2002)

    Kewajiban Umum

    Pasal 1: Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan

    mengamalkan Sumpah Dokter

    Pasal 2 : Seorang dokter harus senantiasa berupaya melakukan

    profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi

    Pasal 3 : Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter

    tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan

    hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi

    Pasal 4 : Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    10/25

    10

    bersifat memuji diri sendiri

    Pasal 5 : Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya

    tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan

    dan kebaikan pasien setelah memperoleh persetujuan pasien

    Pasal 6 : Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalammengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau

    pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal

    yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

    Pasal 7 : Seorang dokter hanya memberi keterangan atau pendapat yang

    telah diperiksa sendiri kebenarannya

    a) Seorang dokter harus dalam setiap praktek medisnya

    memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan

    kebebasan teknis dan moral sepenuhnya disertai rasa kasih

    sayang (compasion) dan penghormatan atas martabat

    manusia

    b) Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungandengan pasien dan sejawatnya dan berupaya untuk

    mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki

    kekurangan dalam karakter atau kompetensi atau yang

    melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani

    pasien

    c) Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-

    hak sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya dan harus

    menjaga kepercayaan pasien

    d) Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban

    melindungi hidup makhluk insaniPasal 8 : Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus

    memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan

    semua aspek pelayanan yang menyeluruh (promotif, prevemtif

    dan rehabilitatif) baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha

    menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-

    benarnya

    Pasal 9 : Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang

    kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat harus saling

    menghormati

    Kewajiban Dokter terhadap Pasien

    Pasal 10 : Setiap dokter wajib bersikap tulus, ikhlas dan mempergunakan

    segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan penderita.

    Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

    pengobatan, maka atas persetujuan pasien ia wajib merujuk

    penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam

    penyakit tersebut

    Pasal 11 : Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada penderita

    agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan

    penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya

    Pasa 12 : Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    11/25

    11

    diketahui tentang seseorang penderita bahkan setelah penderita

    itu meninggal dunia

    Pasal 13 : Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai

    suatu tugas perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada orang

    lain bersedia dan mampu memberikannya

    Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawat

    Pasal 14 : Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana

    ia sendiri ingin diperlakukan

    Pasal 15 : Setiap dokter tidak boleh mengambil alih penderita dari teman

    sejawatnya kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan

    prosedur yang etis

    Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri

    Pasal 16 : Setiap dokter harus memelihara kesehatannya supaya dapat

    bekerja dengan baik

    Passal 17 : Setiap dokter hendaklah senantiasa mengikuti perkembangan

    ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada cita-citanya yang

    luhur

    Pasal-pasal dalam KODEKI dalam prinsip-prinsip bioetik ialah

    pasal 5,6,7,7a,7c,10,11,12, dan 13.

    LO. 1. 4 Pengertian Bioetik

    Bioetika berasal dari kata biosyang berati kehidupan

    dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika atau

    Biomedical Ethics merupakan cabang dari etika normatif merupakan etik

    yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian dibidang

    biomedis.

    Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang

    masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dankedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi

    pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah

    pada masa yang akan datang.

    Pengertian bioetika menurut para ahli lain :

    1. Biologi dengan pengetahuan mengenai sitem nilai manusia yang

    akan menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,

    membantu menyelamatkan kemanusiaan dan mempertahankan dan

    memperbaiki dunia beradab. (Van Potter, 1970s)

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    12/25

    12

    2. Kajian mengenai pengaruh moral dan sosial dari teknik-teknik

    yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati. (Honderich

    Oxford, 1995)

    3. Tempat bertemunya sejumlah disiplin, diskursus dan organisasi

    yang terlibat dan peduli pada persoalan etika, hukum dan sosialyang ditimbulkan oleh kemajuan dalam kedokteran, ilmu

    pengetahuan dan bioteknologi. (Onara ONeill, 2002)

    4. Mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan

    penyelesaian masalah etika yang timbul dari ilmu hayati dan sosial

    sebagaimana yang diterapkan pada manusia dan hubungannya

    dengan biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan

    ketersediaan dan keterjangkauan perkembangan keilmuan dan

    teknologi dan penerapannya. (Preliminary Draft Declaration on

    Universal Norms on Bioethics, UNESCO, 2005)

    5. Studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan

    oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanyamemperhatikan masalah-masalah yang terjadi ada masa sekarang

    tetapi juga memperhitungkan timbulknya masalah pada masa yang

    akan datang.

    LO. 1. 5 Kaidah Dasar Bioetik

    Prinsip-prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang

    mempermudah penalaran etik. Prinsip-prinsip itu harus dibersamakan

    dengan prinsip-prinsip lainnya atau disebut dengan spesifik. Tetapi pada

    beberapa kasus, karena kondisi yang berbeda-beda satu prinsip menjadilebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang

    lain. Keadaan terakhir disebut dengan Prima Facie. Konsil Kedokteran

    Indonesia (KKI) dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat

    menetapkan bahwa praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada empat

    kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar bioetik, yaitu:

    1. BeneficenceDalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik,

    menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus

    mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan

    kesehatan.Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunyaperlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti

    menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien

    mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik

    daripada hal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini yaitu:

    1. Mengutamakan alturisme

    2. Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan

    tidak hanya menguntungkan seorang dokter

    3. Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih

    banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya

    4. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    13/25

    13

    5. Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan

    6. Menerapkan Golde Rule Principle yaitu melakukan hal

    yang baik seperti yang orang lain inginkan

    7. Memberi suatu resep

    Contoh sikap atau tindakan Beneficence:

    1. Dokter bersedia bangun tengah malam bila ada pasien yang

    membutuhkan pertolongan

    2. Memberikan terapi diuretika hanya pada pagi hari

    3. Dokter berusaha mencari waktu yang optimal untuk kasus

    labiopalatoschisis

    4. Hanya melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai

    dengan diagnosis

    5. Memberi informasi yang tuntas dan menjawab semua

    pertanyaan pasien6. Menambah obat antasid pada obat-obat yang mengiritasi

    lambung

    7. Bersedia memberi penjelasan tentang penyakit pasien

    kepada pasangannya apabila diminta pasien untuk

    menunjang proses penyembuhan

    8. Hadir dalam seminar-seminar dan membaca jurnal-jurnal

    kedokteran

    2. Non-maleficence

    Prinsip dimana seorang dokter tidak melakukan perbuatanyang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling

    kecil resikonya bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno Fist, do no

    harm tetap berlaku dan harus diikuti. Ciri-ciri prinsip ini yaitu:

    1. Menolong pasien emergensi

    2. Mengobati pasien yang luka

    3. Tidak membunuh pasien

    4. Tidak memandang pasien sebagai objek

    5. Melindungi pasien dari serangan

    6. Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

    7.

    Tidak membahayakan pasien karena kelalaian8. Tidak melakukan White Collar Crime

    Contoh sikap atau tindakan Non-maeficence:

    1. Mendahulukan menolong pasien dalam keadaan gawat

    darurat

    2. Dokter bersedia datang ke rumah pasien yang sedang dalam

    keadaan gawat darurat

    3. Tidak menghina atau mencaci maki pasien

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    14/25

    14

    4. Dokter tidak melakukan pemeriksaan canggih pada kasus-

    kasus tertentu yang masih dapat ditegakkan dengan

    pemeriksaan diagnostik sederhana

    5. Dokter menerangkan efek samping obat dan menganjurkan

    agar pasien tidak mengendarai kendaraan6. Dokter menerangkan penyakit pasien sesuai dengan bahasa

    yang dimengerti oleh pasien

    7. Dokter bekerja hati-hati sesuai dengan SOP

    8. Dokter tetap memberikan semangat hidup kepada pasien

    terminal

    9. Dokter memberikan obat penurun demam setelah pasien

    anak mendapat imunisasi DPT

    10.Dokter tidak melakukan kerjasama dengan perusahaan obat

    tertentu untuk mendapatkan komisi

    3. JusticePrinsip dimana seorang dokter memperlakukan semua

    dengan sama rata dan adil untuk kebahagiaan dan kenyamanan

    pasien. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama,

    kebangsaan, kedudukan sosial dan kewarganegaraan tidak dapat

    mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Ciri-ciri prinsip ini

    yaitu:

    1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal

    2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah

    ia lakukan3. Menghargai hak sehat pasien

    4. Menghargai hak hukum pasien

    Contoh sikap atau tindakan Justice:

    1. Semua orang harus di tolong

    2. Pemikiran keuntungan untuk diri dokter sendiri

    dipertimbangkan pada urutan terakhir

    3. Menghargai hak hukum pasien pada kasus child abusedan

    KDRT

    4.

    Menjaga kelompok rentan dengan UU karantina5. Tidak melakukan penyalahgunaan

    6. Fasilitas kesehatan sesuai dengan kelas perawatan

    7. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya

    8. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya,

    beban dan sanksi) secara adil

    9. Menyelamatkan barang pasien pada saat dia tidak sadar dan

    menjaga dengan baik serta mengembalikan semuanya

    secara utuh setelah pasien sadar dan kompeten

    10.Lebih baik mendirikan 9 Puskesmas dari pada membeli CT

    Scan (bijak dalam makro alokasi)

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    15/25

    15

    4. Autonomy

    Prinsip dimana seorang dokter menghormati martabat

    manusia.Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang

    mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri.Dalam hal ini pasien

    diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusansendiri.Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui,

    membenarkan, membela dan membiarkan pasien demi dirinya

    sendiri. Ciri-ciri prinsip ini yaitu:

    1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri

    2. Berterus ternag menghargai privasi

    3. Menjaga rahasia pasien

    4. MelaksanakanInformed Consent

    Contoh sikap atau tindakan Autonomy:

    1. Dokter tidak menakut-nakuti pasien dalam mengambil

    keputusan media

    2. Cek dan recek atas keputusan medis yang diberikan ke

    tangan dokter

    3. Pada operasi prostatektomi dokter memberikan waktu yang

    cukup bagi pasien untuk berpikir

    4. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil

    keputusan sendiri

    5. Berterus terang

    6. Tidak menginterfensi pasien dalam membuat keputusan7. Bekerja secara profesional

    LO. 1. 6 Pengertian Hukum

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum mempunyai arti

    yaitu:

    1. Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang

    dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.

    2. Undang-undang atau peraturan untuk mengatur pergaulan hidup

    masyarakat.3. Patokan (kaidah atau ketentuan) mengenai peristiwa yang tertentu.

    4. Keputusan (pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim)

    LO. 1. 7 Hubungan Etika dengan Hukum

    Etika dengan hukum terjalin dengan erat karena lapangan

    pembahasan keduanya sama-sama berkisar pada masalah perbuatan

    manusia. Tujuannya pun sama yakni mengatur perbuatan manusia demi

    terwujudnya keserasian, keselarasan dan kebahagiaan mereka. Bagaimana

    seharusnya bertindak terdapat dalam kaidah-kaidah hukum dan etika.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    16/25

    16

    LO. 1. 8 Perbedaan Etika dengan Hukum

    Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan

    ketertiban hubungan antar manusia dengan aturan tertentu dan baku.

    Sedangkan etika mengatur manusia dalam membuat keputusan dan dalam

    berperilaku dengan menggunakan dialok antara beberapa kaidah moral

    dengan hasil yang tidak selalu seragam.

    Perbedaan antara etika dan hukum antara lain:

    1. Etika berlaku untuk lingkungan profesi sedangkan hukum berlaku

    untuk umum

    2. Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi sedangkan

    hukum disusun oleh badan pemerintah

    3. Etika tidak seluruhnya tertulis sedangkan hukum tercantum secara

    terinci dalam kitab UU dan Lembaran Berita Negara

    4. Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan sedangkan

    sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan5. Penyelesaian pelanggaran etika tidak selalu disertai bukti fisik

    sedangkan penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan buktifisik

    6. Contoh cara berpikir Hukum:

    Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah

    formulir persetujuan telah ditandatangani oleh pasien atau yang

    mewakilinya

    Contoh cara berpikir etik

    Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah

    keputusan pasien dibuat setelah memahami semua informasi yang

    diperlukan dalam membuat keputusan tersebut.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    17/25

    17

    LI. 2 Mengetahui dan Menjelaskan Tentang Euthanasia

    LO. 2. 1 Pengertian Euthanasia

    Euthanasia berasal dari bahasa Yunani yaitu Eu, yangberarti Indah, bagus, terhormat atau Gracefully and With Dignity, dan

    Thanatos yang berarti mati. Jadi secara etimologis, euthanasia dapat

    diartikan sebagai mati dengan baik.

    Euthanasia dalam Kamus Oxford English Dictionary adalah

    kematian yang lembut dan nyaman, dilakukan terutama pada kasus

    penyakit yang penuh penderitaan dan tak tersembuhkan. Sedangkan dalam

    Kamus Kedokteran Dorland euthanasia mengandung dua pengertian,

    yaitu:

    1. Suatu kematian yang mudah tanpa rasa sakit.

    2. Pembunuhan dengan kemurahan hati, pengakhiran kehidupanseseorang yang menderita dan tak dapat disembuhkan dan sangat

    menyakitkan secara hati-hati dan disengaja

    Menurut seorang penulis Yunani bernama Suetonius arti

    euthanasia sebagai mati cepat tanpa derita.

    Euthanasia Studi Grup dari KNMG Holland (Ikatan Dokter

    Belanda) menyatakan: Euthanasia adalah perbuatan dengan sengaja untuk

    tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau

    sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek atau mengakhiri hidup

    seorang pasien, dan semua ini dilakukan khusus untuk kepentingan pasienitu sendiri.

    LO. 2. 2 Sejarah Euthanasia

    Hippokrates pertama kali menggunakan euthanasia ini pada

    sumpah hippokrates pada masa 300-400 SM. Sumpah tersebut berbunyi

    Saya tidak akan menyarankan dan atau memberikan obat yang

    mematikan kepada siapapun meski dimintakan untuk itu. Dalam sejarah

    hukum Inggris Common Law sejak tahun 1300 hingga saat bunuh diri

    ataupun membantu pelaksanaan bunuh diri tidak diperbolehkan.

    Sejak abat ke 19 euthanasia telah memicu timbulnya perdebatan

    dan pergerakkan di wilayah Amerika Utara dan Eropa. Pada tahun 1828

    UU Anti euthanasia mulai diberlakukan di negara bagian New York yang

    pada beberapa tahun kemudian diberlakukan oleh beberapa negara bagian.

    Setelah masa perang saudara beberapa advokat dan beberapa dokter

    mendukung dilakukannya euthanasia secara sukarela. Kelompok-

    kelompok pendukung euthanasia mulanya terbentuk di Inggris pada tahun

    1935 dan di Amerika pada tahun 1938 yang memberikan dukungan pada

    pelaksanaan euthanasia agresif. Walaupun demikian perjuangan untuk

    melegalkan euthanasia tidak berhasil di Amerika maupun di Inggris.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    18/25

    18

    Pada tahun 1937 euthanasia atas anjuran dokter-dokter dilegalkan

    di Swiss sepanjang pasien bersangkutan tidak memperoleh keuntungan

    daripadanya. Pada era yang sama pengadilan Amerika menolak beberapa

    permohonan dari pasien yang sakit parah dan beberapa orang tua yang

    memiliki anak cacat yang mengajukan permohon euthanasia kepada doktersebagai bentuk pembunuhan berdasarkan belas kasihan.

    Pada tahun 1939 pasukan Nazi Jerman melakukan suatu tindakan

    kontroversial dalam suatu program euthanasia terhadap anak-anak

    dibawah umur 3 tahun yang menderita ketebelakangan mentall, cacat

    tubuh ataupun gangguan lainnya yang menjadikan hidup mereka tak

    berguna. Program ini dikenal dengan nama aksi T4 yang kelak

    diberlakukan juga diberlakukan terhadap anak-anak berusia diatas 3 tahun

    dan para jompo atau lansia.

    Setelah dunia menyaksikan kekejaman Nazi dalam melakukankejahatan euthanasia pada era tahun 1940 dan 1950 maka berkuranglah

    dukungan terhadap euthanasia. Terlebih lagi terhadap tindakan euthanasia

    yang dilakukan secara tidak sukarela ataupun karena disebabkan oleh cacat

    genetika.

    LO. 2. 3 Jenis-Jenis Euthanasia

    Dari pelaksanaannya, euthanasia dibedakan menjadi 4 (empat):

    1. Tidak ada bantuan dalam proses kematian, tanpa maksudmemperpendek hidup pasien

    2. Ada bantuan dalam proses kematian, tanpa ada maksud mengakhiri

    hidup pasien

    3. Tidak ada bantuan dalam proses kematian, ada maksud mengakhiri

    hidup pasien

    4. Ada bantuan dalam proses kematian, dengan maksud mengakhiri

    hidup pasien

    Jenis-jenis euthanasia antara lain:

    1. Euthanasia Otomatis (Autoeuthanasia)Digolongkan sebagai euthanasia negatif, yaitu kondisi

    dimana seorang pasien menolak secara tegas dan dengan sadar

    menerima perawatan medis meskipun mengetahui bahwa

    penolakannya akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya.

    Penolakan tersebut diajukan secara resmi dengan membuat

    sebuah codicil(pernyataan tertulis tangan).Euthanasia otomatis

    pada dasarnya adalah suatu prkatik euthanasia pasif atas

    permintaan pasien yang bersangkutan.

    2. Euthanasia Aktif

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    19/25

    19

    Suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter

    atau tenaga kesehatan lainnya untuk mempersingkat atau

    mengakhiri hidup seorang pasien.Euthanaisa aktif dapat

    dilakukan dengan pemberian suatu senyawa yang mematikan

    baik secara oral maupun melalui suntikan.

    a) Euthanasia Aktif Voluntir

    Seorang dokter menyuntikkan zat yang mematikan

    (lethal injection) atas persetujuan atau permintaan

    pasien yang sadar dan sehat. Hal ini sama dengan

    seorang dokter membunuh walaupun dengan

    permintaan sadar dari orang yang ingin mengakhiri

    hidupnya.

    b) Euthanaisa Aktif Non Voluntir

    Dokter melakukan tindakan aktif terhadap pasienyang dalam keadaan terminally ill dalam keadaan

    ketidakmampuan berkomunikasi menyampaikan

    pendapat untuk tindakan euthanasia yang akan

    dilakukan pada dirinya. Oleh kehendak keluarga

    terdekatnya meminta dokter untuk melakukan tindakan

    euthanasia terhadap pasien tersebut.

    c) Euthanasia Aktif Involuntir

    Dokter secara aktif memasukan zat mematikan ke

    dalam tubuh pasien, sedangankan pasien masih dalam

    keadaan sadar dan ingin mempertahankan hidupnya,sama sekali pasien tidak menghendaki itu dilakukan

    terhadap dirinya.

    3. Euthanasia Pasif

    Dilakukan dengan memberhentikan pemberian bantuan

    medis yang dapat memperpanjang hidup pasien secara sengaja.

    a) Euthanasia Pasif Voluntir

    Dokter secara tidak aktif memasukan zat mematikan

    ke dalam tubuh pasien.Pada tindakan ini dilakukan

    penghentian atau pencabutan segala tindakan ataupengobatan yang diperlukan untuk mempertahankan

    hidup manusia.Pada tindakan ini dilakukan atas

    persetujuan penderita, di samping itu juga euthanasia ini

    dilakukan jika pasien sudah dikatakan mati secara

    medis.

    b) Euthanasia Pasif Non Voluntir

    Tindakan dimana dilakukan penghentian atau

    pencabutan segala tindakan atau pengobatan untuk tidak

    mempertahankan hidup manusia dan dilakukan tidak

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    20/25

    20

    atas persetujuan penderita dimana penderita dalam

    keadaan terminally ill.

    c) Euthanasia Pasif Involuntir

    Tindakan dimana penghentian atau pencabutansegala tindakan atau pengobatan untuk tidak

    mempertahankan hidup manusia dan dilakukan tidak

    atas persetujuan penderita dimana penderita masih ingin

    hidup.

    LO. 2. 4 Alasan Melakukan Euthanasia

    1. Rasa sakit yang tidak tertahankan

    2. Hak moral bagi setiap orang untuk mati terhormat, maka seseorang

    mempunyai hak memilih cara kematiannya3. Meringankan penderita seseorang

    4. Mengurangi beban ekonomi

    5. Seseorang dipaksa untuk bertahan hidup

    LO. 2. 5 Syarat Melakukan Euthanasia

    1. Orang yang benar-benar sedang sakit dan tidak dapat diobati

    2. Pasien berada dalam keadaan terminal, kemungkinan hidupnya

    kecil dan tinggal menunggu kematian

    3. Pasien harus menderita sakit yang amat sangat sehinggapenderitaannya hanya dapat dikurangi dengan pemberian morfin

    4. Yang boleh melaksanakan bantuan pengakhiran hidup pasien

    hanyalah dokter keluarga yang merawat pasien dan ada sadar

    penilaian dari dua orang dokter spesialis yang menentukan dapat

    tidaknya dilaksanakan euthanasia.

    LO. 2. 6 Hukum yang Bersangkutan dengan Euthanasia

    Euthanasia mempunyai implikasi hukum yang sangat luas baik

    pidana maupun perdata.Pasal-pasal KUHP menegaskan bahwa euthanasiabaik aktif maupun pasif tanpa permintaan adalah dilarang.

    1. Pasal 304 KUHP : Barang siapa dengan sengaja

    menempatkan atau membiarkan seseorang dalam keadaan

    sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau

    karena persetujuan dia wajib memberikan kehidupan, perawatan

    atau pemeliharaan terhadap orang itu, diancam dengan pidana

    penjara selama-lamanya 2 tahun 8 bulan atau denda sebanyak-

    banyaknya 300 juta

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    21/25

    21

    2. Pasal 306 (2) KUHP : Jika mengakibatkan kematian, maka

    perbuatan tersebut dikenakan pidana penjara selama-lamanya 9

    tahun

    3. Pasal 338 KUHP : Barang siapa dengan sengaja

    menghilangkan jiwa orang lain karena pembunuhan biasa,dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun

    4. Pasal 340 KUHP : Barang siapa dengan sengaja dan

    direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain karena

    bersalah melakukan pembunuhan bencana di pidana mati atau di

    penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20

    tahun

    5. Pasal 344 KUHP : Barang siapa menghilangkan jiwa orang

    lain atas permintaan orang itu sendiri yang disebutkannya dengan

    nyata dan sungguh-sungguh dihukum penjara selama-lamanya 12

    tahun

    6. Pasal 345 KUHP : Barang siapa dengan sengaja membujukorang lain untuk bunuh diri dan menolongnya dalam perbuatan itu

    atau memberi sarana kepadanya untuk perbuatan itu, diancam

    dengan pidana penjara paling lama 4 tahun kalau orang itu jadi

    bunuh diri

    7. Pasal 359 KUHP : Menyebabkan matinya seseorang karena

    kesalahan atau kelalaian, dipidana dengan pidana penjara selama-

    lamanya 5 tahun atau pidana kurungan selama-lamanya 1 tahun

    LO. 2. 7 Pandangan Islam Terhadap Euthanaisa

    Kelahiran dan kematian merupakan hak prerogatif Allah SWT dan

    bukan hak manusia sehingga tidak ada seorangpun di dunia ini yang

    mempunyai hak untuk memperpanjang atau memperpendek umurnya

    sendiri.

    Pada dasarnya agama melarang euthanasia baik maupun aktif seperti di

    dalam ajaran agama islam yang sudah dijelaskan. Dokter dikategorikan

    melakukan dosa besar dan melawan kehendak Allah SWT yaitu

    memperpendek umur.Orang yang menghendaki euthanasia walaupun

    dengan penuh penderitaanbahkan kadang dalam keadaan sekarat dapat

    dikategorikan putus asa dan putus asa tidak berkenan dihadapan AllahSWT.

    Islam sangat menghargai jiwa, lebih-lebih jiwa manusia. Allah juga

    berfirman dalam surat al-Isra ayat 33:

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    22/25

    22

    Artinya : Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

    (membunuhnya), melainkan dengan suatu alas an yang benar. Dan

    barang siapa dibunuh secara dzalim, maka sesungguhnya kami telahmemberi kekuasaan kepada ahli warisnya dan janganlah ahli waris itu

    melampau batas dalam membunuh.Sesungguhnya ia adalah orang yang

    mendapat pertolongan.

    Dalil-dalil Naqli tentang pembunuhan:

    (Q.S Al-An'aam: 151)

    Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh

    Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,

    berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu

    membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi

    rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati

    perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun

    yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan

    Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.

    Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu

    memahami(nya).

    (Q.S An-Nisaa: 29 )

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    23/25

    23

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling

    memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

    perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

    janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

    Penyayang kepadamu.

    (Q.S An-Nisaa: 92 )

    Artinya: Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin

    (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa

    membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan

    seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan

    kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluargaterbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu,

    padahal ia mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-

    sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada

    perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si

    pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si

    terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barang siapa

    yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua

    bulan berturut-turut sebagai cara tobat kepada Allah. Dan adalah Allah

    Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    24/25

    24

    KESIMPULAN

    Seorang dokter maupun dokter gigi dalam menjalankan praktiknya harus

    menaati dan berpedoman pada hukum di Indonesia dan etika kedokteran yangdisebut Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan dibuat oleh Ikatan

    Dokter Indonesia (IDI). Dalam membuat keputusan atau tindakan medis dokter

    dan dokter gigi harus mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi pada

    pasien maupun dokter itu sendiri sehingga mengacu pada empat kaidah dasar

    moral yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetik, yaitu

    Beneficence, Non Maleficence, Justice, dan Autonomy.

    Kasus pada scenario Euthanasia Pilihan Terakhir Again dari sisi pasien

    yang meminta untuk di Euthanasia maka prinsip kaidah dasar bioetiknya ialah

    Autonomy pasien. Kemudian dalam segi hukum Negara maupun hukum Agama

    Islam euthanasia sendiri dilarang dan terdapat sanksi bagi yang melakukannya.

  • 8/10/2019 Wrap Up Skenario 2 Etik

    25/25

    25

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmad, S. (n.d).Euthanasia.Available:

    https://www.academia.edu/6288395/Eutanasia. Last accessed 5th Oct 2014.

    Anugrah, S.M. (2013).Laporan Hasil Wawancara Tentang Euthanasia dari

    Sudut Pandang berbagai Agama.Available:

    http://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/viewFile/5715/4337.

    [Accessed on: Sunday, 5th Oct 2014].

    Gea, A.A. (2005). Character Building IV: Relasi dengan Dunia.Jakarta:

    ElexMedia Komputindo.

    Hanafah, J dan Amri, A. (2008).Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta:

    Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Lestari, Y. (2010).Peran Kaidah Dasar Bioetika dalam Membingkai Profesi

    Kedokteran.Available: http://fkunand2010.files.wordpress.com/2010/09/kaidah-

    dasar-bioetika.ppt. [Accessed on: Sunday, 5th Oct 2014].

    Muchtadi, T.R. (2013).Boetika.Retrieved from:

    http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/Modul-11-BIOETIKA.pdf

    [Accessed on: Saturday, 4 October 2014].

    Panjaitan, A. (2013).Etika Dan Hukum Kedokteran. Retrieved from:

    http://www.slideshare.net/AprinsyaPanjaitan/etika-dan-dukum-kkedokteran[Accessed on: Saturday, 4 October 2014].

    Rhis, D. (2012).Euthanasia Menurut Pandangan Agama, Etik Dan Kesehatan.

    Retrieved from:http://www.slideshare.net/dha_rhis/kelompok-euthanasia-

    1?next_slideshow=1 [Accessed on: Saturday, 4 October 2014].

    Saltike, A.D. (2011).Bioetika Kedokteran. Retrieved from:

    http://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERAN [Accessed on:

    Saturday, 4 October 2014].

    Sutarno, Alfonsus. (2008).Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta: Kanisius.

    Suwarsa, P. (n,d).Pengertian Etika Menurut Para Ahli.Available: http://blog.isi-

    dps.ac.id/putusuwarsa/pengertian-etika-menurut-para-ahli. [Accessed on: Sunday,

    5th Oct 2014].

    Universitas Terbuka . (n.d).Etika.Available:

    http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4430/etika21.htm. [Accessed on: Sunday,

    5th Oct 2014].

    http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/Modul-11-BIOETIKA.pdfhttp://www.slideshare.net/AprinsyaPanjaitan/etika-dan-dukum-kkedokteranhttp://www.slideshare.net/dha_rhis/kelompok-euthanasia-1?next_slideshow=1http://www.slideshare.net/dha_rhis/kelompok-euthanasia-1?next_slideshow=1http://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERANhttp://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERANhttp://www.slideshare.net/dha_rhis/kelompok-euthanasia-1?next_slideshow=1http://www.slideshare.net/dha_rhis/kelompok-euthanasia-1?next_slideshow=1http://www.slideshare.net/AprinsyaPanjaitan/etika-dan-dukum-kkedokteranhttp://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/Modul-11-BIOETIKA.pdf