uraian bk

9
URAIAN 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling a. Bimbingan Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. b. Konseling Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah- masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).

Upload: rahmad-nazyf

Post on 26-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

Page 1: URAIAN BK

URAIAN

1. Pengertian Bimbingan dan Konselinga. Bimbingan

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan

kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu

mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami

lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih

baik.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli

kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang

dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri

dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

b. Konseling

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua

orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan

khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu

untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya

masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya,

demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat

belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-

kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).

2. Tujuan BK

1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli

adalah:

Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling

menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.

Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara

yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan

mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik

yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.

Page 2: URAIAN BK

Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.Memiliki

kemampuan untuk melakukan pilihan secara se

Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain,

tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.

Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship).

Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat

internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar)

adalah :

Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar.

Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.

Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif.

Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.

Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :

Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait

dengan pekerjaan.

Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang

kematangan kompetensi karir.

Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.

Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran).

Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.

Memiliki kemampuan merencanakan masa depan.

Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir

Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.

3. Fungsi BK

a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar

memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,

pekerjaan, dan norma agama).

b. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa

mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk

mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.

Page 3: URAIAN BK

c. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih

proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.

d. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.

e. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli

memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan

penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri

kepribadian lainnya.

f. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala

Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program

pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan

konseli.

g. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli

agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan

konstruktif.

h. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli

sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak

(berkehendak).

i. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh

aspek dalam diri konseli.

j. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli

supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta

dalam dirinya.

4. Peinsip-prinsip BK

a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli.

Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik

yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-

anak, remaja, maupun dewasa.

b. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.

Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli

dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut.

Page 4: URAIAN BK

c. Bimbingan menekankan hal yang positif.

Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap

bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat

berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan

yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk

membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan

peluang untuk berkembang.

d. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. 

Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru

dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka

bekerja sebagai teamwork.

e. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling.

Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan

mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan

nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil

keputusan.

f. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. 

Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi

juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta,

dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek,

yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

5. Asas-asas BK

a. Asas Kerahasiaan (confidential), yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya segenap data

dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau

keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain.

b. Asas Kesukarelaan, yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta

didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya.

c. Asas Keterbukaan, yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)  yang menjadi

sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan

keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi

dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.

d. Asas Kegiatan, yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi

sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.

Page 5: URAIAN BK

e. Asas Kemandirian, yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan

konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan  bimbingan dan

konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal

diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta

mewujudkan diri sendiri.

f. Asas Kekinian, yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan

konseling  yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi

sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki

keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat sekarang.

g. Asas Kedinamisan, yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan

(peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus

berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya

dari waktu ke waktu.

h. Asas Keterpaduan, yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain,

saling menunjang, harmonis dan terpadukan.

i. Asas Kenormatifan, yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum,

peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,  dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.

j. Asas Keahlian, yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan

konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. 

k. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak

mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas

suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak

yang lebih ahli.

l. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan

konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa

aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta

kesempatan yang seluas-luasnya  kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Sumber :

http://indonesiakonselor.blogspot.com/2012/12/pengertian-bimbingan-dan-

konseling_18.html

http://tholearies.blogspot.com/2014/02/bimbingan-konseling-pengertian-tujuan.html

Page 6: URAIAN BK

http://gurusma.wordpress.com/kode-etik-bimbingan-dan-konseling/

http://lintangayuhardini.blogspot.com/2013/03/latar-belakang-perlunya-bimbingan.html