tugas praktik b indo
DESCRIPTION
resensi 2 novelTRANSCRIPT
Di antara Jarum dan Jerami
IDENTITAS BUKU
Judul : Di antara Jarum dan Jerami
Pengarang : Langit kresna hariadi
Tebal buku : 378 + vi hlm; 20 cm
Cetakan : 1, januari, 2004
Penerbit : tinta
ISBN : 979-9440-70-X
Desain sampul : 2 dimensi oleh Emte Firdaus
Teks : Bahasa indonesia
UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Menurut pendapat Saad (1967:185), tema adalah persoalan pokok yang menjadi pikiran
pengarang, di dalamnya terbayang pandangan hidup dan cita-cita pengarang.Pendapat tersebut
juga didukung oleh pendapat para ahli lainnya seperti:
Menurut Moeliena (1990:921),Tema adalah pokok pikiran, dasar cerita (dipercakapkan)
yang dipakai sebagai dasar mengarang dan mengubah sajak.
Menurut Stanton (1965:4),Tema merupakan ide sentral atau pokok dalam karya
Menurut Holmon (1981:443),Tema merupakan gagasan sentral yang mencakup
permasalahan dalam cerita, yaitu suatu yang akan diungkapkan untuk memberikan arah
dan tujuan cerita karya sastra.
Tema juga dibagi menjadi dua
o Tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau dasar gagasan umum
karya sastra.
o Tema minor adalah makna yang terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita dapat
didefinisikan sebagai makna bagian,makna tambahan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tema adalah Pokok
pembicaraan dalam sebuah cerita yang paling sering menimbulkan konflik.
Tema dari novel Di Antara Jarum dan Jerami karya Langit kresna hariadi adalah tentang
persahabatan, karena dalam novel ini menceritakan Cassandra bersama teman-temannya
membantu Rashel untuk mengungkapkan kebenaran dari kasus Rashel yang dianggap
menggembos mobil kepala sekolah sehingga ia dikeluarkan dari sekolah atas tindakan yang
samasekali ia tidak lakukan. Daari situlah kekuatan persahabatan mereka dimunculkan.
Cassandra berjuang untuk membuktikan kebenaran hingga akhirnya kebenaran terungkap dan
Rashel terbukti tidak bersalah.
2. Alur atau plot
Plot adalah sambung sinambungnya peristiwa berdasarkan hukum sebab akibat.Plot/alur
tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi,tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan hal itu
terjadi.Plot merupakan unsure instrinsik yang penting dalam pembuatan karya sastra.
Pengertian plot menurut beberapa ahli:
Menurut Virgil Scoh ( 1966 : 2), Plot adalah prinsip yang isensial dalam cerita.
Menurut Morjorie Boulton ( 1975 : 45), Plot adalah pengorganisasian dalam novel atau
penentu struktur novel.
Menurut Aminuddin (1987:83), Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-
tahapan peristiwa, sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam
suatu cerita
Menurut Dick Hartoko (1948:149) Plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca
yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas
sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan alur/plot adalah suatu cerita yang saling
berkaitan secara kronologis untuk menunjukkan suatu maksud jalan cerita yang ada.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju, karena deretan peristiwa pada novel
ini dimulai menampilkan perkenalan kemudian dilanjutkan dengan menampilkan masalah
sampai masalah tersebut selesai. Selain itu dalam novel ini tidak pernah mengulang atau
membicarakan kembali peristiwa yang sudah terjadi.
3. Latar
Latar adalah waktu dan tempat terjadinya cerita dalam kesusastraan.
Dalam arti luas latar atau setting meliputi latar tempat,waktu dan suasana kejadian atau
peristiwa terjadi.
a. Latar tempat : Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan
nama tertentu serta inisial tertentu.
b. Latar waktu : Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut biasanya dihubungkan
dengan waktu.
c. Latar suasana : merupakan suasana sekeliling saat terjadinya peristiwa yang menjadi pengiring
atau latar belakang kejadian penting.
Pengertian Latar/setting menurut para ahli:
Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya
dalam prosa fiksi
Menurut pendapat Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar
peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi
fisikal dan fungsi psikologis
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat ,waktu dan suasana
yang melatar belakangi peristiwa suatu cerita.
a. Latar tempat
Latar tmpat dalam novel ini adalah :
o Rumah Cassandra
o Rumah Rashel
o Sekolah
Alasan :
Casandra terjebak di antara dua pilihan, antara bergegas naik ke lantai atas atau membuka
pintu untuk tamu, padahal sakit perutnya minta ampun. Casandra mengurungkan niatnya untuk
naik karena sempat melihat siapa yang dating. Bergegas Casandra membuka pintu, Casandra
sangat bersyukur atas kedatangannya karena Gusti lumayan takut sama orang itu. ( halaman 2)
“Kulihat kasus itu kemari disiarkan di televise,” ayahnya berbicara sambil meletakkan pantat
di sofa, Kemal duduk di sebalahnya. ( halaman 27 )
Pak Bismo malah mengambil dan berbaring di lantai ( halaman 53 )
Dengan santun De Castaz masuk ke ruangan tamu. Running sama sekali tidak berbicara
apapun meski matanya menjelajahi segenap sudut rumah sederhana itu. Semula Runing mengira,
Rashel tetnu anak orang kaya, ternyata dugaannya salah. Rumah yang untuk mendatanginya
harus melewati gang sempit itu terbilang sederhana. Ruang tamu yang sempit hanya cukup
menampung empat buah kursi member kesan kurang begitu nyaman. ( halaman 62 )
Seketika geger kelas itu, demikian juga dengan kelas-kelas yang lain ( halaman 200)
Casandra tiba di sekolah masih pagi, akan tetapi akan tetapi Deswi dan Runing sudah tiba
lebih dulu. ( halaman 311 )
Ternyata tidak harus menunggu sampai bel tanda pelajaran berakhir, para siswa berhamburan
menuju pelataran parker ( halaman 204 )
Selesai sarapan pagi Casandra yang mengenakan seragam dengan tas agak menggelembung
karena diisi buku dan jaket, bergegas gadis itu menyusul ayah dan adiknya yang menunggu di
halaman. ( halaman 194 )
b. Latar waktu :
o Pagi
o Siang
o Malam
Alasan :
Hubungi aku bsesok pagi atau malam inipula bila kau sudah berhasil membujuk Rashel,
okey? ( halaman 130)
Casandra tiba di sekolah masih pagi, akan tetapi akan tetapi Deswi dan Runing sudah tiba
lebih dulu. ( halaman 311 )
Selesai sarapan pagi Casandra yang mengenakan seragam dengan tas agak
menggelembung karena diisi buku dan jaket, bergegas gadis itu menyusul ayah dan adiknya yang
menunggu di halaman. ( halaman 194 )
Ya sudah, kamu boleh ikut perihatin, tetapi cepat tidur, ini sudah setengah satu malam
( halaman 164 )
c. Latar suasana :
o Tegang
o Sedih
o Senang
Alasan :
De Castaz yang semula tegang dengan segenap mengendurkan diri, namun bukan pekarjaan
ringan bagi Dewi untuk meredakan laju jantungnya yang berlarian. Running masih
memperlihatkan jejak wajahnya yang pucat pasi, bahkan sebelah tangannya masih bergetar ria.
( halaman 64)
“happy birthday, ini buat kamu.”
Gusti memandangi hadiah yang masih terbungkus. Raut wajahnya jadi senang karena
kakaknya tidak menghukum kenakalannya. ( halaman 4)
Akan halnya si Dewi Cempluk, ia lebih senang dipanggil emnggunakan nama itu dari pada
Tomahawk. ( halaman 33 )
Ketika kemarin melalui siding para guru diputuskan Rashel dipecat, di saat yang sama, jam
delapan pagi itu pula, pak Hamzah orang tua Rashel yang mendapat hukuman dipecat itu, beliau
meninggal dunia!!!!
Bom berkekuatan sangat besar telah diledakkan oleh Casandra. Rupanya tidak seorangpun
yang memiliki informasi itu, bahwa orang tua Rashel wafat bersamaan dengan saat pengambilan
keputusan pemecatan, dengan demikian Rashel mendapat dua hadiah secara bersamaan, hadiah
pertama ayahnya meninggal dunia, hadiah yang ke dua, ia dipecat dengan tidak hormat di
sekolahnya. ( Halaman 208)
Susana berbau duka teramat kental terasa di ruamah Rashel. ( halaman 157 )
4. Tokoh dan penokohan
Penokohan adalah panduan antara tokoh lengkap dengan perwatakan yang melekat pada diri
tokoh.
Pengertian tokoh menurut para ahli:
o Menurut Panuti Sudjiman(1988:16), Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya
berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan.
o Panuti Sudjiman (1966:25), Tokoh merupakan bagian atau unsur dari suatu kebutuhan
artistik yaitu karya sastra yang harus selalu menunjang kebutuhan artistic.
o Stanto(1965:17),Yang dimaksud dengan tokoh utama ialah tokoh yang aktif pada setiap
peristiwa, sedangkan tokoh utama dalam peristiwa tertentu .
Jadi kesimpulannya,tokoh adalah individu yang berperan dalam suatu cerita.
Pengertian Tokoh
Menurut Aminudin (2002: 79) tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi
sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Istilah tokoh mengacu pada orangnya,
pelaku cerita (Nurgiyantoro, 1995: 165). Tokoh adalah salah satu unsur yang penting dalam
suatu novel atau cerita rekaan. Menurut Sudjiman (1988: 16) tokoh adalah individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh pada umumnya
berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan.
Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro 1995:165) tokoh cerita merupakan orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama oleh pembaca kualitas moral dan
kecenderungan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan dilakukan
dalam tindakan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa tokoh cerita adalah individu rekaan yang
mempunyai watak dan perilaku tertentu sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita
Nama-nama tokoh:
1. Cassandra ( tokoh utama )
2. Dewi
3. Riris
4. Ayah (P.Bismo)
5. Ibu (B. Sonya”)
6. Mas Kemal (kakak)
7. Gusti (adik)
8. Rashel
9. Pak. Hilman (kepala sekolah)
10. Bu. Nastisi (guru matematika)
5. Sudut pandang
Cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya disebut sudut
pandang, atau biasa diistilahkan dengan point of view (Aminuddin, 1987:90).
Pendapat tersebut dipertegas oleh Atar Semi (1988:51) yang menyebutkan istilah sudut pandang,
atau point of view dengan istilah pusat pengisahan, yakni posisi dan penobatan diri pengarang
dalam ceritanya, atau darimana pengarang melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita
itu.
Lebih lanjut Atar Semi (1988:57-58) menegaskan bahwa titik kisah merupakan posisi dan
penempatan pengarang dalam ceritanya. Ia membedakan titik kisah menjadi empat jenis yang
meliputi :
(1) pengarang sebagai tokoh,
(2) pengarang sebagai tokoh sampingan,
(3) pengarang sebagai orang ketiga,
(4) pengarang sebagai pemain dan narrator.
Sudut pandang yang digunankan pengarang daalm novel ini adalah Pengarang sebagai
orang ke tiga serba tahu.
Alasan :
Selesai sarapan pagi Casandra yang mengenakan seragam dengan tas agak menggelembung
karena diisi buku dan jaket, bergegas gadis itu menyusul ayah dan adiknya yang menunggu di
halaman. ( halaman 194 )
De Castaz yang semula tegang dengan segenap mengendurkan diri, namun bukan pekarjaan
ringan bagi Dewi untuk meredakan laju jantungnya yang berlarian. Running masih
memperlihatkan jejak wajahnya yang pucat pasi, bahkan sebelah tangannya masih bergetar ria.
( halaman 64)
Akan halnya si Dewi Cempluk, ia lebih senang dipanggil memnggunakan nama itu dari pada
Tomahawk. ( halaman 33 )
6. Amanat
Amanat yang terdapat dalam karya sastra tertuang secara implisit. Secara implisit yaitu jika
jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita
berakhir,Sudjiman (1986:35).
Amanat secara eksplisit yaitu jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan
seruan,saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan dan sebagainya,berkenan dengan gagasan
yang mendasari cerita itu.
Amanat yang terdapat pada novel ini adalah :
d. Mengajak kita untuk teliti dan saling membantu antar sesama.
e. Jangan menilai seseorang dari luar saja tetapai dinilai dari dalam juga.
f. Kita tidak bias hidup sendiri tapa bantuan dari orang lain.
g. Jangan suka memfitnah seseorang.
h. Bertanggung jawab.
i. Menjaga harga diri.
j. Mengajak kita agar kompak.
k. Befikir dulu sebelum bertindak
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa) (Keraf, 2007:113).
Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan
memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau
hal lain yang lebih umum. Pendek kata penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah
serta menimbulkan konotasi tertentu (Dale[et al], 1971:220).
Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif, bukan dalam pengertian
yang benar-benar secara kalamiah saja (Warriner [et al], 1977:602).
Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan
menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. Kata retorik berasal
dari bahasa Yunani rhetor yang berarti orator atau ahli pidato. Pada masa Yunani kuno
retorik memang merupakan bagian penting dari suatu pendidikan dan oleh karena itu aneka
ragam gaya bahasa sangat penting dan harus dikuasai benar-benar oleh orang-orang Yunani
dan Romawi yang telah memberi nama bagi aneka seni persuasi ini (Tarigan, 1985:5).
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa sehari-hari yang mudah
dimengerti dan mudah dipahami sehingga pembaca tidak merasa kesulitan dalam memahami
bahasa dalam novel ini.
SINOPSIS :
Cassandra adalah gadis kecil yang cantik, baik, pintar dan alim, juga cerdik. Namun
cassandra sangat bingung dengan tingkah laku adiknya, Gusti yang biasa di panggil “Si Lasak”.
Yaitu dia sangat senang berlama-lama didalam kamar mandi hingga berjam-jam namun hal itu
tidak membuat cassandra membenci adiknya, justru sebaliknya di sangat kagum dengan
kelebihan yang dimiliki adiknya yaitu dia dapat menyusun magic box dalam waktu kurang dari 5
menit, bahkan dengan mata terpejam.
Ditengah kehangatan suasana keluarga cassandra dikejutkan dengan adanya berita bahwa
Rashel temannya terancam di pecat dari sekolah, karena alasan telah menggembosi mobil Pak
Hilman (Kepala Sekolah) dan mencorat-coret Mobil Bu. Nastiti dengan kata-kata yang jorok.
Namun ia tidakpercaya dengan tuduhan itu, maka iapun berencana untuk menyelidiki kasus itu
dengan kedua sahabatnya yaitu dewi dan riris.
Penyelidikan pun di mulai, berawal dari mewancarai semua saksi yang melihat kejadian
dimana Rashel sedang mendorong mobil kepala sekolah hingga bannya kempes karena lelah
diberi kayu diberi kayu berpaku pada bagian bawah bannya mencari kurang bukti yang
digunakan, dan mencari saksi- saksi lainnya yang melihat kejadian itu. Dalam pencariannya
cassandra dan kawan-kawan menemukan barang bukti berupa kayu berpaku dan sebuah cat
cemrot berwarna merah, yang diduga digunakan untuk melakukan kejahatan itu. Hingga diapun
berinisiatif untuk mencari disik jari siapakah yang melekat pada botol cat itu, dengan bantuan
dari guru dan kepolisian.
Disamping itu kak Kemal selaku sebagai kepolisian sektor Bandung yang baru saja
dinobatkan sebagai lulusan terbaik di kepolisian sedang dibuat pusing kepala atas kasus
pembunuhan yang di tangannya, karena adanya kejanggalan – kejanggalan dalam kasus itu.
Yang telah mengejutkan lagi si lasak atau gusti tanpa sepengetahuan keluarganya
ternayata telah dapat hafal alquran, bahkan dia juga dapat menghitung tumpukan pil ekstasi yang
tidak sengaja dijatuhkan oleh seorang anggota polisi dari atas meja.
Setelah melakukan penyelidikan untuk membuktikan bahwa Rashel tidak bersalah
sehingga bertemu pada satu titik terang yang menyatakan Rashel tidak bersalah pada saat itu
dewan sekolah telah membuat surat pernyataan bahwa Rashel resmi di keluarkan dari sekolah
dengan alasan telah melakukan tindakan yang tidak sopan dan karena sering terlambat dan bolos
sekolah pada waktu yang bersamaan Rashel yang waktu itu tidak masuk sekolah sedang dilanda
musibah yaitu karena meninggalnya ayahnya karena sakit yang diderita maka de cas taz (nama
genk dari ke – 3 cewek itu) pun membuat rekontruksi kejadian yang dihadiri oleh seluruh warga
sekolah. Yang dengan sukses dapat menggemparkan seluruh warga sekolah atas berita
meninggalnya ayah Rashel dan kenyataan bahwa Rashel tidak bersalah. Mendengar itu semua
Bu. Nastiti merasa sangat bersalah kepada Rashel karena berusaha untuk mengeluarkan Rashel
dari sekolah.
Meski Rashel sudah terbukti tidak bersalah tetapi harus tetap tidak akan meneruskan
sekolahnya lagi karena harus bekerja mencari uang untuk keperluan keluarganya sebagai “Jagal
Sapi” yang telah di lakoninya selama 2 tahun. Mendengar hal itu Pak Bismo dan Bu. Soraya
orang tua Cassandra beserta orang tua riris berencana untuk membiayai semua biaya sekolah
Rashel dan adiknya pada awalnya dia menolak tawaran itu karema dinilai merepotkan orang lain,
namun pada akhirnya dia tetap memilih untuk kembali sekolah lagi sambil bekerja seperti yang
dilakukannya selama ini
Pada akhirnya semua kasus yang ada di pecahkan dengan baik. Karena bantuan dari si
lasak atau gusti dari segala kepintaran dan kecerdasan yang dia miliki yang masih berumur 10
tahun.