makalah b indo 3 fix
DESCRIPTION
makalah tentang ragam bahasaTRANSCRIPT
MAKALAH BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA
Oleh Kelompok 3/2012A:Markzy Brondy Laskmy (125130100111011)M. Lubbabul Azhar (125130101111005)Isnin Ramadhani Nafiu (125130101111006)Shilvia Mukhti (125130101111012)Gallant Gestuyev (125130107111002)
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Ragam Bahasa” dalam rangka memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Bahasa Indonesia
dengan dosen pengampu Esa Kharisma Muhammad Nakti, S.S., S.Pd. Pendidikan Dokter
Hewan, Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya 2015.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dorongan dari teman-teman mahasiswa seangkatan tahun 2012 dan orang tua yang selalu
memberikan dukungan moral pada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Seperti pepatah tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Serta penulia
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat di masyarakat.
Malang, Oktober 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALHALAMAN JUDUL.................................................................................... iKATA PENGANTAR ................................................................................. iiDAFTAR ISI................................................................................................. iiiBAB I. PENDAHULUAN1.1................................................................................................................... Latar Belakang
.................................................................................................................. 11.2................................................................................................................... Rumusan Masalah
.................................................................................................................. 11.3................................................................................................................... Tujuan
.................................................................................................................. 2BAB II. PEMBAHASAN2.1. Pengertian dan Fungsi Bahasa ............................................................... 32.2. Pengertian Ragam Bahasa....................................................................... 32.3. Macam-macam Ragam Bahasa............................................................... 42.4. Contoh Pemakaian Ragam Bahasa......................................................... 92.5. Kelebihan dan Kekurangan Ragam Bahasa............................................ 10BAB III. PENUTUP3.1. Kesimpulan ............................................................................................ 123.2. Saran ...................................................................................................... 12DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi paling sederhana yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dari bangsa
Indonesia yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Tidak hanya
pelajar saja yang mempelajarinya, semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, terdapat ragam bahasa yang akan menentukan
konteks dari kalimat yang akan dibicarakan. Ragam bahasa Indonesia ini digunakan
sesuai situasi yang ada, contohnya dalam orasi politik pasti menggunakan ragam yang
berbeda ketika membacakan sebuah puisi atau sekedar mengobrol santai.
Meskipun bahasa Indonesia memiliki berbagai macam ragam, tidak semua orang
dapat menggunakan ragam tersebut sesuai topik yang dibicarakan. Hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai ragam bahasa yang
sesuai topik atau masalah secara tepat. Pada penulisan karya ilmiah misalnya, masih
ada penulis yang tidak memakai bahasa baku atau memakai bahasa yang bertele-tele di
dalam karya ilmiahnya. Padahal, ragam ilmiah seharusnya memakai bahasa yang baku,
tidak memiliki makna kias, dan lugas.
Banyaknya ragam bahasa Indonesia menuntut kita untuk mempelajarinya agar
tidak salah dalam menggunakannya sesuai topik yang dibicarakan. Sebagai warga
negara Indonesia dan mahasiswa yang selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari, hendaknya mampu untuk menggunakan bahasa yang baik dan
benar sesuai waktu dan tempatnya. Oleh karena itu, makalah ini berfungsi sebagai bahan
rujukan untuk semua orang yang ingin mengetahui lebih dalam tentang ragam bahasa
Indonesia dan penggunaanya di dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diajarkan rumusan masalah yang akan
dibahas sebagai berikut:
1.2.1 Apa definisi dari bahasa?
1.2.2 Apa saja fungsi bahasa?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa?
1.2.4 Apa saja macam-macam ragam bahasa Indonesia?1
1.2.5 Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa di kehidupan sehari-hari?
1.2.6 Apa kelebihan dan kekurangan dari berbagai ragam bahasa yang ada?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini antara lain:
1.3.1 Memahami arti dan pengertian dari bahasa.
1.3.2 Mengetahui fungsi-fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
1.3.3 Memahami pengertian ragam bahasa.
1.3.4 Mengetahui macam-macam ragam bahasa Indonesia beserta definisinya.
1.3.5 Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai ragam
bahasanya.
1.3.6 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing ragam bahasa.
2
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Fungsi Bahasa
Bahasa menurut kamus besar bahasa indonesia merupakan suatu ungkapan yang
mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang
dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau
lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Bahasa merupakan alat utama untuk
berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif
sosial. Kridalaksana mengartikan bahasa sebagai suatu sistem lambang arbitrer yang
menggunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri.
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Aktivitas
manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa
masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan dapat disampaikan
melalui bahasa. Dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa
dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, kehidupan manusia terasa hampa dan tidak
berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia
berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi.
2.2 Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh
penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa
digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-
undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat
dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Sehubungan dengan
pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan
bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannnya. Agar banyaknya variasi tidak 3
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul
mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang
disebut ragam standar (Sabariyanto, 1999).
Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan ragam bahasa
tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa
tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa
dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa
tulis yang unsur dasarnya ragam bahasa lisan. Oleh karena itu sering timbul kesan
antara ragam bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu
berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem seperangkat kaidah yang
berbeda satu dengan yang lainnya (Alwi, 1998).
2.3 Macam-Macam Ragam Bahasa
Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yang pertama berkomunikasi yaitu;
1. Ragam Lisan,
2. Ragam Tulisan.
Cara kedua berdasarkan cara pandang penutur yaitu;
1. Ragam dialek,
2. Ragam terpelajar,
3. Ragam resmi,
4. Ragam tak resmi.
Dan berdasarkan pesan komunikasi yaitu;
1. Ragam politik,
2. Ragam hukum,
3. Ragam pendidikan,
Ragam sastra dan sebagainya.
2.3.1 Ragam Bahasa Menurut Cara Berkomunikasi
A. Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan
besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan
unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi 4
ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi
pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Ciri-ciri ragam lisan:
a. Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat;
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
h. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
B. Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat
yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar
terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah
ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di
dalam struktur kalimat. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.
Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata
bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca daam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam tulis :
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2. Bersifat objektif.
3. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
4. Mengemban konsep makna yang jelas.
5. Harus memperhatikan unsur gramatikal.
6. Berlangsung lambat.
7. Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jelas, dan runtut.
8. Selalu memakai alat bantu.
9. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi.5
10. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan
tanda baca.
2.3.2 Ragam Bahasa Menurut Penutur
A. Ragam Dialek
Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok
banhasawan ditempat tertentu. Dalam istilah lama disebut dengan logat.logat yang
paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal. Logat bahasa Indonesia orang Jawa
tampak dalam pelafalan /b/pada posisi awal nama-nama kota, seperti mBandung,
mBayuwangi,atau realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra’an, kenai’an,
gera’an. Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat indonesia yang
dilafalkan oleh seorang Tapanuli dapat dikenali, misalnya, karena tekanan kata yang
amat jelas; logat indonesia orang bali dan jawa, karena pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/-
nya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya
bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.
B. Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa indonesia juga mewarnai penggunaan bahasa
indonesia. Bahasa indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan
tampak jelas perbedeaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak
berpendidikan. Terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, seperti
contoh dalam tabel berikut.
Tidak Terpelajar Terpelajar
Pidio Video
Pilem Film
Komplek Kompleks
Pajar Fajar
Pitamin Vitamin
C. Ragam Resmi dan Tak Resmi
Kedua ragam bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Ragam resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan-
pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
6
o Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
o Menggunakan imbuhan secara lengkap;
o Menggunakan kata ganti resmi;
o Menggunakan kata baku;
o Menggunakan EYD;
o Menghindari unsur kedaerahan.
2. Ragam tak resmi
Ragam tak resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi, seperti
dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan
pribadi (Keraf,1991). Ciri- ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa
resmi. Ragam bahasa bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi
yang tidak normal. Ragam bahasa resmi atau takresmi ditentukan oleh tingkat
keformalan bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa,
derarti semakin resmi bahas yang digunakan. Sebaliknya semakin rendah pula tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan-. Contoh:
Bahasa yang digunakan oleh bawahan kepada atasan adalah bahas resmi sedangkan
bahasa yang digunakan oleh anak muda adalah ragam bahasa santai/tak resmi.
2.3.3 Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan
a.Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata
dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu
sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan
bahasa di masyarakat.
b. Ragam hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang
dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu
memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini
disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum yang
ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun,
terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena
dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan
penjelasan yang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
7
c. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dan
kaidahnya didasarkan atas kesepakantan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih
kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan
hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya,
serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga
berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai contoh orang takkan sama dalam
menyebut lawan bicara jika berbicara dengan teman dan orang yang punya kedudukan
sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat menyebut “kamu” pada lawan bicara yang
merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika berbicara dengan orang dengan status
sosial yang lebih tinggi atau kepada orang tua.
d. Ragam jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persurat-
kabaran (dunia pers = media massa cetak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Termasuk media
massa audio (radio), audio visual (televisi) dan multimedia (internet). Hingga bahasa
jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi materi yang
disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
Tujuan utama ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau mengerti. Oleh karena itu,
yang diutamakan ialah jelas dan seksamanya. Kalimat-kalimatnya disusun selogis-
logisnya. Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak membedakan tingkat
kecerdasan, kedudukan, keyakinan, dan pengetahuan.
e. Ragam sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif,
kreatif dan inovatif. Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat kata-kata, cara-cara
penuturan, dan ungkapan-ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak dikenal
dalam bahasa umum. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan
emosi (perasaan) dan pikiran, fantasi dan lukisan angan-angan, penghayatan batin dan
lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa. Istimewa karena kekuatan
efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannya. Bahasa dalam ragam
sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian di samping alat komunikasi. Untuk
memperbesar efek penuturan dikerahkan segala kemampuan yang ada pada bahasa.
Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi 8
kata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat dimana perlu dikerahkan untuk
mempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam
karangan umum.
2.4 Contoh Pemakaian Ragam Bahasa
A. Bahasa Media
1. Bahasa Lisan
- Sudah saya baca buku itu
- Kita harus bikin laporan biologi
- Nana bilang, kabari dia kalau sudah pulang
Penggunaan Bentuk Kata
- Nia sedang baca surat kabar.
- Ari mau nulis surat.
- Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.
Penggunaan Kosa Kata
- Alzeta bilang kalau kita harus belajar.
- Kita harus bikin karya tulis.
Penggunaan Struktur Kalimat
- Rencana ini sudah saya sampaikan kepada Direktur.
2. Bahasa Tulisan
Contohnya : - saya sudah membaca buku itu
- Kita harus membuat karya tulis
- Nana mengatakan bahwa kita harus mengabarinya kalau sudah
pulang
B. Bahasa Penutur
1. Ragam dialek : “ gue udah tanyain ke Sari”
2. Ragam terpelajar : “saya sudah menanyakannya kepada Sari”
3. Ragam resmi : “saya sudah menanyakannya kepada Sari”
4. Ragam tak resmi : “saya sudah tanya ke Sari”
C. Bahasa Topik Pembicaraan
1. Ragam hukum : “Dia dihukum karena melakukan tindak pidana”
2. Ragam bisnis : “Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon”
3. Ragam sastra : “ Cerita itu menggunakan Flashback”
4. Ragam kedokteran : “Anak itu menderita penyakit kronis”
9
5. Dibawah ini akan diberikan contuh ragam-ragam tersebut. Ragam ilmu sengaja
dipertentangkan dengan ragam nonilmu demi kejelasan ragam ilmu itu sendiri.
Ragam Contoh
a.Lisan
b.Tulis
c.Dialek
d.Terpelajar
e.Resmi
f.Takresmi
Sudah saya baca buku itu.
Saya sudah membaca buku itu.
Gue udah baca itu buku.
Saya sudah membaca buku itu
Saya sudah membaca buku itu
Sudah saya baca buku itu.
Ragam
Nonilmu (nonilmiah) Ilmu (ilmiah)
- Ayan bukan penyakit menular.
- Polisi bertugas menanyai tersangka.
- Setiap agen akan mendapatkan potongan.
- Jalan cerita sinetron itu membosankan.
- Epilepsi bukan penyakit menular.
- Polisi bertugas menginterogasi
tersangka.
- Setiap agen akan mendapatkan rabat.
- Alur cerita sinetron itu membosankan
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Ragam Bahasa
A. Ragam Lisan
Kelebihan ragam bahasa lisan :
a. Dapat disesuaikan dengan situasi.
b. Faktor efisiensi.
c. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan
gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti
situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa
yang dibicarakannya.
e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian
bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari
informasi audit, visual dan kognitif.
10
Kelemahan ragam bahasa lisan :
a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat
frase-frase sederhana.
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
B. Ragam Tulis
Kelebihan ragam bahasa tulis :
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi
yang menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau
mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan
pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada
akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat
dan nilai jual.
c. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh
karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
11
BAB III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia merupakan suatu ungkapan yang
mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Bahasa merupakan
alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun
kolektif sosial. Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa di bagi berdasarkan
beberapa cara yang pertama berkomunikasi yaitu ragam lisan dan ragam tulisan; cara
kedua berdasarkan cara pandang penutur yaitu ragam dialek, ragam terpelajar, ragam
resmi, ragam tak resmi; berdasarkan pesan komunikasi yaitu ragam politik, ragam hukum,
ragam pendidikan, ragam sastra dan sebagainya. Ragam lisan memiliki kelebihan dapat
disesuaikan dengan situasi, faktor efisiensi, faktor kejelasan karena pembicara
menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar
mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara. Ragam
lisan memiliki kekurangan bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap,
bahkan terdapat frase-frase sederhana, penutur sering mengulangi beberapa kalimat, tidak
semua orang bisa melakukan bahasa lisan, aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak
formal.
3.2 Saran
Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna. Masih
banyak kesalahan dari makalah ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan saran agar bisa
menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa Indah.
Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sabariyanto, Dirgo.1999. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
13