tugas makalah pribadi adek

7/21/2019 Tugas Makalah Pribadi Adek

1/27

Tugas Mata Kuliah Analisis Kurikulum dan Pembelajaran Bidang Ilmu di

Pendidikan Menengah

ANALISIS BUKU PIAGET, !G"TSK! AN# BE!"N#

$UTU%E ISSUES$"% #EEL"PMENTAL PS!&'"L"G!

AN# E#U&ATI"N

&ha(ter )* + Neessar- Kn./ledge And Its Assessment In

Intelletual #e0el.(ment

Leslie Smith

"leh +

NU% SAUMI

NIM+ 1)*2)34564

Kelas A)7

Pr.di Administrasi Pendidikan K.nsentrasi Ke(enga/asan

#.sen +

Pr.89 #r9 Sukirn., M9 Pd

P%"G%AM PAS&ASA%:ANA

UNIE%SITAS NEGE%I ME#AN

ME#AN

45)6


2/27

I9 PEN#A'ULUAN

Teori kognitif dari Jean Piaget ini masih tetap diperbincangkan dan diacu

dalam bidang pendidikan. Teori ini mulai banyak dibicarakan lagi kira-kira

permulaan tahun 1960-an. Pengertian kognisi sebenarnya meliputi aspek-aspek

struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Piaget menyatakan

bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme bukan

pula pengaruh lingkungan semata melainkan hasil interaksi diantara keduanya.

Tu!uan teori Piaget adalah untuk men!elaskan mekanisme dan proses

perkembangan intelektual se!ak masa bayi dan kemudian masa kanak-kanak yang

berkembang men!adi seorang indi"idu yang dapat bernalar dan berpikir

menggunakan hipotesis-hipotesis.

Piaget menyimpulkan dari penelitiannya bahwa organisme bukanlah agen

yang pasif dalam perkembangan genetik. Perubahan genetik bukan peristiwa yang

menu!u kelangsungan hidup suatu organisme melainkan adanya adaptasi terhadap

lingkungannya dan adanya interaksi antara organisme dan lingkungannya. #alam

responnya organisme mengubah kondisi lngkungan membangun struktur biologi

tertentu yang ia perlukan untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya.

Perkembangan kognitif yang dikembangkan Piaget banyak dipengaruhi oleh

pendidikan awal Piaget dalam bidang biologi. #ari hasil penelitiannya dalam

bidang biologi. $a sampai pada suatu keyakinan bahwa suatu organisme hidup dan

lahir dengan dua kecenderunngan yang fundamental.

Pada bagian ini Piaget men!elaskan mengenai dasar pemahaman terhadap

pengetahuan yang dimiliki oleh anak-anak. %ntuk mengukur tingkat

perkembangan kognitif anak dibutuhkan adanya suatu pemahaman. #alam

melakukan penilaian harus memiliki dasar yang sesuai untuk mengukur tingkatperkembangan kognitif anak. &leh karena itu dibutuhkan suatu modal. 'odal

merupakan dasar dalam pengambilan keputusan atau penilaian.

#alam perkembangan kognitif anak terdapat suatu gambaran yang tidak

dapat dilakukan dengan hanya melihat keadaan sehari-hari. (arena kondisi anak

ada yang negatif palsu ataupun positif palsu. )egatif palsu maksudnya kondisi

siswa yang tingkat kognitifnya baik namun dalam kegiatan di kelas tidak

kelihatan secara !elas. Jika guru memberi stimulasi anak tersebut kurang memberi


3/27

respon namun ketika penilaian u!ian anak tersebut dapat nilai yang baik.

*edangkan positif palsu maksudnya keadaan siswa yang kelihatannya tingkat

kognitifnya dalam keseharian baik namun ketika melewati proses penilaian

hasilnya tidak sesuai dengan anggapan guru. +nak tersebut sering memberi respon

yang baik namun ketika melewati proses u!ian nilainya kurang baik. &leh karena

itu dalam penilaian harus memiliki modal atau pedoman awal sehingga proses

penilaian dapat bermanfaat dan menggambarkan keadaan yang ingin di lihat.

#alam kegiatan pembela!aran guru sering menemukan kesulitan dalam

melakukan penilaian yang sebenarnya. ,uru hanya melakukan penilaian terhadap

hasil bela!ar siswa berdasarkan materi yang telah disampaikan. asil penilaian itu

men!adi patokan terhadap prestasi siswa. Padahal banyak hal-hal yang

berpengaruh namun kurang men!adi perhatian guru. ima kriteria yang tidak

lengkap atau tidak dapat di!adikan dasar untuk penilaian pengetahuan yaitu

kepastian kebutuhan fisik intuisi modal proposisi modal realisme modal.

Penilaian adalah hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil bela!ar.

%ntuk setiap !en!angnya penilaian harus dilakukan sesuai dengan perkembangan

usia anak. Tidak dapat disamakan penilaian untuk usia anak-anak dengan rema!a.

al ini dikarenakan pengetahuan terus ma!u dan berkembang sesuai dengan

perkembangan /aman yang terus berubah. *ehingga untuk proses penilaian

pengetahuan !uga harus sesuai dengan masa yang sedang ter!adi.

(ant men!elaskan bahwa pengalaman menga!arkan apa yang ter!adi bukan

apa yang harus ter!adi. #engan konsep tersebut penalaran merupakan dasar dari

suatu pengetahuan yang paling dasar karena pengalaman menga!arkan apa yang

akan ter!adi. *ehingga dengan pengalaman-pengalaman yang mereka alami dapat

di!adikan suatu patokan dalam membuat hipotesis atau dugaan untuk ke!adianyang serupa.

ipotesis yang diambil sesuai dengan ke!adian sebelumnya yang dapat

di!adikan alasan dalam pengambilan keputusan. (arena dengan adanya ke!adian

sebelumnya dapat di!adikan sebagai dasar perbaikan untuk ke!adian yang lebih

baik lagi. *ehingga proses penilaian penalaran dapat men!adi gambaran sebagai

pengetahuan dasar yang dimiliki oleh anak-anak untuk perkembangan berikutnya.

II9 TE%:EMA'AN


4/27

PENGETA'UAN !ANG #IPE%LUKAN #AN PENILAIAN #ALAM

PENGEMBANGAN INTELEKTUAL

LESLIE SMIT'

Tapi !ika sesuatu yang tidak bisa tidak ter!adi adalah mustahil untuk itu tidak

ter!adi dan !ika tidak mungkin untuk sesuatu yang tidak ter!adi maka perlu

untuk hal itu ter!adi.

+ristotel

(ebenaran sepatutnya di!un!ung tinggi sebagai nilai rasional. 'eskipun

kebenaran itu penting itu bukan satu-satunya nilai rasional karena ada orang lain

!uga. 'odalitas adalah salah satu nilai yang rasional seperti sama pentingnya. #an

Piaget 1920 diter!emahkan dalam *mith 1993 hal. 14 menegaskan bahwa

pengembangan pengetahuan modal merupakan masalah utama dalam akunnya.

#alam konteks ini istilah modalitas dan modal tidak ada hubungannya dengan

nilai-nilai modal dalam statistik atau dengan modalitas sensorik atau dengan

perpindahan lintas modal atau dengan mode sosial dan mode melainkan dengan

logika modal dan pengetahuan sehingga modal.

#alam logika modal ada definisi standar kebutuhan digariskan oleh

+ristoteles 195 sekte 15b.4 #i #e $nterpretasi dan di!abarkan dalam teks-teks

baru-baru ini 7orbes 1952 aack 195 *ainsbury 199148 14 'engambil

proposisi p maka proposisi yang diperlukan dilambangkan dengan kotak4 hanya

dalam kasus negasi p yang tidak mungkin dilambangkan dengan berlian

dinegasikan4. *ekarang 14 ber!umlah 4 proposisi + diperlukan hanya dalamkasus negasi itu mustahil. :ukup sederhana kebutuhan adalah yang tidak bisa

lain. #emikian pula 34 'engambil proposisi p maka proposisi yang mungkin

dilambangkan dengan berlian4 hanya dalam kasus negasi p yang tidak perlu

dilambangkan dengan kotak dinegasikan4. #an 34 ber!umlah ;4 proposisi +

mungkin hanya dalam kasus negasi yang tidak perlu. :ukup sederhana

kemungkinan adalah bahwa yang tidak harus sebaliknya.


5/27

al ini !elas dari ini definisi yang baik gagasan modal kebutuhan

kemungkinan4 dapat didefinisikan dalam hal yang lain. Titik sentral adalah bahwa

pengetahuan modal se!alan dengan 14 - ;4 adalah penting berbeda dari

pengetahuan non-modal. Pengetahuan non-modal penting dalam penyelidikan

psikologis di mana respon yang benar dibedakan dari kesalahan. Tetapi

pengetahuan modal yang khas untuk dua kelas penting dari pemahaman yaitu

pengetahuan matematika dan penalaran deduktif.

%ntuk melihat mengapa mempertimbangkan usulan skeptis bahwa psikolog

hanya dapat melewati pengetahuan modal. #engan demikian telah berpendapat

bahwa logika modal tidak dapat digunakan dalam psikologi Johnson-aird

1954 dan bahwa pengetahuan modal sebagai sebuah fenomena sebenarnya

bukan aspek onniec 19504. +nggapan kedua adalah

palsu pada kenyataannya karena fenomena modal yang dgn !elas hadir dalam

karya (armiloff-*mith

lihat ,ambar 94. *ecara umum modal pengetahuan merupakan pusat

perkembangan intelektual dalam dua cara. Pertama semua kebenaran matematika

adalah kebutuhan. *etiap kebenaran matematika seperti ? 2 @ 1 harus begitu

dan tidak bisa lain (ant 19234. Jadi !ika pengetahuan matematika adalah

penting maka begitu !uga pengetahuan modal. +pa yang akan +nda pikirkan

seorang anak yang bisa menghitung tapi yang tidak menyadari bahwa setiap

nomor alam n4 memiliki dan harus memiliki satu dan hanya satu penerus n ?

14A

(edua semua kesimpulan deduktif adalah kebutuhan. *ebuah kesimpulandeduktif adalah


6/27

>erikut adalah empat contoh pemahaman modal diambil dari karya Piaget.

:ontoh pertama ,ambar 64 menyangkut pseudo-kebutuhan. $ni contoh

kesalahpahaman modal benar-benar modal karena menangkap semangat

+ristoteles definisi-dan halus ini dalam respon tak terdidik dari lima tahun.

:ontoh berikutnya lihat ,ambar 4 yang diambil dari dua studi konser"asi

awalnya diterbitkan lima puluh tahun yang lalu. *eperti Piaget 192 ch. 14

mencatat konser"asi berhasil di tingkat nya tiga4 konser"asi yang diperlukan.

(onser"asi adalah contoh paradigma pengetahuan yang diperlukan *mith 1993

sekte 164.

:ontoh ketiga ,ambar 54 keprihatinan penalaran modal yang mengarah

ke pengetahuan yang diperlukan alasan yang obser"asional diidentifikasi melalui

akti"itas fisik bersama-sama dengan komentar sub!ek.

:ontoh terakhir lihat ,ambar 94 memberikan contoh transisi pada anak-

anak yang lebih muda seperti )el4 dari kebutuhan alat-end +nda harus

mengubah peta terbalik4 dengan realisasi pada anak yang lebih tua seperti Pie4

dari proposisi modal hubungan terbalik antara peta dan rute selalu harus seperti

ini4.

Tugas8 tiga dimensi berbentuk kotak tokoh yang lima sisi terlihat berwarna putih yang

mengarah ke pertanyaan


7/27

>. Tugas8 +nak disa!ikan dengan gelas sehingga +1 +dalah doa pertiga #an

+ +dalah *etengah Penuh )gayogyakarta di mana +1 dan + +dalah sama walopun di

mana semua cairan di +1 dituangkan to hearts beberapa gelas (ecil >l > dll Cang

mengarah to Pertanyaan ?*, (9 )3 b+ (iaget, )>64, (9

)1@

Tugas8 dua belas gambar yang menun!ukkan bentuk geometris yang berbeda

sehingga satu-satunya sesuai dengan gambar sasaran yang tersembunyi di balik satu

set dua puluh meliputi diatur dalam 2 E ; array dalam bingkai persegi pan!ang yang

mengarah ke pertanyaan isa menun!ukkan tu!uh dari delapan

kemungkinan4.

#ewasa +pakah ada yang tidak bisaA

7ra Ca menun!ukkan empat kemungkinan4 ...

7ra setelah menghapus empat sampul lebih4 ,-bisa tidak akan ada yang lain.

#ewasa +nda tidak harus memeriksa semua kotak untuk memastikanA

7ra )o.

Gambar 41

Kegiatan di(andu .leh (engetahuan (erlu =(iaget, )>1?b, (9 ))*@

Tugas8 rute diletakkan pada selembar pan!ang kertas dinding terkemuka dari hutan ke

pantai dengan tikungan dan berbelok-off di antara. *ebuah peta disa!ikan kembali-ke-

depan tersedia menun!ukkan rute ini yang mengarah ke pertanyaan na"igasi di per!alanan

sepan!ang rute.

Pie (etika itu seperti ini depan-belakang re"ersal4 itu sedikit lebih rumit dari kiri-kanan

re"ersal4 tapi selalu harus sebaliknya.


8/27

Gambar 4>

Ma(4, (9))?@

7enomena yang cukup nyata dan bermanifestasi sebagai


9/27

#alam studinya (eil menya!ikan informasi yang tidak kompatibel dengan

menggunakan kedua !enis properti tentang binatang yang memiliki sifat

pengamatan kuda tapi yang benar-benar sapi. #itanya apakah satu contoh tersebut

adalah sapi salah satu T( menyatakan bahwa itu adalah kuda dalam adalah sapi !ika punya bayi maka ia memiliki men!adi sapi (eii 1959 hlm 16-

5 11. penekanan saya4.

$ni adalah manifestasi yang !elas dari pengetahuan yang diperlukan tanpa

disadari ditun!ukkan untuk hadir dalam sebuah studi yang tidak dirancang untuk

memperoleh mereka. :ontoh pertama menun!ukkan kesalahan modal tidak

seperti kedua yang modally tepat. )amun hal ini diabaikan dalam penafsiran (eil

itu yang secara eksklusif berkaitan dengan nilai kebenaran kebenaran4 dari

kesimpulan anak-anak meninggalkan pengetahuan modal mereka keluar dari

akun.

$ni


10/27

kendala menghalangi pergerakan layar4 atau tidak mungkin layar menyelesaikan

gerakan 150 dera!at meskipun kendala4.

>ayi menghabiskan lagi melihat acara terakhir dan ini ditafsirkan sebagai

bukti pengetahuan modal. *tudi analog pemahaman bayi ayi disa!ikan dengan dua peristiwa

yang sebenarnya. #an apa pun yang dapat diamati benar-benar ada dan

merupakan peristiwa mungkin. #engan demikian tidak akan ada acara mungkin

bagi bayi untuk mengamati di tempat pertama. (edua studi ini menggabungkan

perbedaan antara aktualitas dan kemungkinan antara apa yang tidak ter!adi dan

apa yang tidak bisa ter!adi. Perbedaan ini tidak dipahami dengan baik oleh anak-

anak 'oshman 19904. 'engapa bayi harus memiliki pemahaman yang lebih

baikA (etiga studi ini menggabungkan perbedaan antara ketidakmungkinan fisik

dan logis. Perbedaan ini bermasalah dalam pikiran anak-anak 'iller 19564.

Tidak diragukan lagi ini adalah karena acara bisa secara fisik tidak mungkin

namun secara logis mungkin sehingga tidak ada sebenarnya. >agaimana tepatnya

bayi memahami perbedaan iniA

#ikatakan8 studi tersebut secara psikologis menarik karena pra-peker!aanmereka dengan kemampuan r=cogniti"e bukan dengan pemahaman

representasional modalitas. Tapi ini melenceng. Persis apa yang bayi mengenaliA

(emampuan r=cogniti"e mereka ditafsirkan untuk menanggung pada perbedaan

modal. )amun tidak ada keharusan di dunia nyata atau kemungkinan !uga

Fittgenstein 1961 sekte. 6.34. *tudi-studi bayi yang


11/27

K%ITE%IA PENILAIAN !ANG TI#AK LENGKAP B! M"# ALL!

ima kriteria yang sesuai untuk penilaian pengetahuan modal kebutuhan

namun tidak lengkap8 kepastian kebutuhan fisik intuisi modal proposisi modal

realisme modal.

KEPASTIAN

Jika kebutuhan adalah sebuah fenomena keras apakah kepastian

memberikan !alan ke depanA $tulah posisi diterima oleh 'iller 19564 dengan

alasan bahwa konsep logis seperti konser"asi dan transiti"itas muncul dalam

pikiran sebagai


12/27

dipela!ari secara empiris. Jika kepastian dan keharusan independen dengan cara

ini mantan tidak bisa men!adi kriteria yang terakhir. (edua setidaknya ada tiga

keluarga yang berbeda dari konsep modal masing-masing memiliki sifat isomorfik

"on Fright 1921 lih *mith 1993 sekte 2.4.

Tapi isomorfisma tidak identitas. Jadi ada perbedaan yang !elas untuk

menarik antara mereka. 'odalitas alethic adalah kebutuhan kemungkinan dan

ketidakmungkinan. 'odalitas epistemik yang pasti dugaan dan keraguan.

'odalitas deontis adalah kewa!iban i/in dan pengasingan. Jika penilaian-kriteria

yang rele"an untuk satu keluarga modal yang bermasalah beralih ke keluarga

modal yang berbeda hanya mendorong masalah diagnostik satu langkah mundur.

Jika modalitas alethic menimbulkan masalah dalam penelitian psikologis baik

epistemic dan modalitas deontis lakukan !uga.

>isa keberatan bahwa tidak ada conflation dalam penyelidikan psikologis

melainkan fokus pada "ariasi co fenomena saling bergantung. (epastian dapat

diselidiki dalam konteks yang sama sebagai kebutuhan sehingga dapat

menentukan apakah baik adalah sebenarnya terkait dengan yang lain +credolo

dan &yrnes dan >eilin 1991 7olt/ et al. 19924. *ekarang

mungkin ada co-"ariasi antara kepastian dan keharusan-benar cukup. Tapi ini

adalah untuk menunda masalah substantif seperti bagaimana bentuk pengetahuan

modal dapat secara sah dinilai atau bagaimana salah satu bentuk pengetahuan

modal yang dihasilkan di tempat pertama. al ini untuk alasan-alasan yang pasti

adalah kriteria lengkap dari pengetahuan yang diperlukan.

KEBUTU'AN $ISIK(ebutuhan fisik telah digunakan sebagai kriteria kebutuhan logis misalnya

dengan 'iller 19564 yang meminta anak-anak tentang kemungkinan

disconfirming bukti terhadap atau perubahan masa depan untuk suatu keharusan

yang logis. *ebuah penggunaan sebanding ter!adi dalam studi karena 'urray dan

+rmstrong 1964 di mana anak-anak ditanya tentang apakah suatu keharusan

yang logis selalu atau hanya kadang-kadang benar.


13/27

(riteria ini menggabungkan perbedaan yang ditarik oleh ,oodman 1994

antara generalisasi senga!a benar seperti ahkan !ika

hukum alam berlaku sebagai suatu keharusan fisik dari sudut pandang logis hal

bisa sa!a sebaliknya-mungkin tidak di dunia nyata tapi pasti dalam !umlah terbatas

logis kemungkinan dunia.

Pemahaman kausalitas dan kebutuhan fisik manfaat bela!ar sendiri Putih

19924. Tapi pen!elasan kausal diarahkan pada kebutuhan fisik mengandaikan

pengetahuan deduktif terkait dengan model


14/27

yang diragukan adalah "erifikasi publik sebagai lebih dari


15/27

modalitas proposisi melakukan terlalu sedikit untuk memper!elas pengembangan

penalaran modal Pi=raut-e >onniec 19504.

M"#AL %EALISME

#unia nyata hanyalah salah satu dari !umlah yang tidak terbatas logis

kemungkinan dunia Piaget 1956 *mith 1992b4. >agaimana anak-anak

memahami eradaptasi Putnam argumen bahwa konteks fantasi analog yaitu mereka

yang non-ekstensional4 dapat dikatakan bahwa placens modus ini adalah aturan

aneh


16/27

'isalkan sekarang bahwa anak-anak membayangkan dunia fantasi dengan

eilin 199 alford

19594. Jelas ada pilihan di sini. *ama pilihan tidak perlu eksklusif bahkan !ika

membuat baik interpretasi inklusif bersama adalah sebagai sulit karena tampaknya

diterima 7la"ell 199 Piaget 195c dikutip dalam *mith 1996a hal "i.4.Pilihan saya adalah untuk fokus pada interpretasi tertentu yang ber!alan melalui

seluruh karya Piaget tentang perkembangan pengetahuan modal.

Jika


17/27

PENGETA'UAN M"#AL BE%KEMBANG SE:ALAN #ENGAN

BEBE%APA AKUN

Tidak semua alasan yang maksimal rasional karena rasionalitas bisa men!adi

minimal atau bahkan menyimpang :herniak 19564. #engan demikian hipotesis

ker!a adalah bahwa pembangunan pengetahuan modal indi"idu ter!adi sebagai

alasan bahwa indi"idu sendiri tentang modalitas. +pa yang diperlukan adalah

beberapa rekening pengembangan penalaran modal. +da seperti account dalam

peker!aan Piaget.

#alam buku pertamanya Piaget 1915 hal. 1634 mengisyaratkan minatnya

dalam pengembangan pengetahuan logis membuat !elas bahwa ini termasuk

pengetahuan yang diperlukan Piaget 195 hal. 3;4. 'asalah utama adalah

mencolok mengenai perkembangan pengetahuan yang diperlukan dari

pengetahuan berdasarkan fisik sosial budaya4 Pengalaman yang tidak perlu.

Tapi bagaimana bisa pengetahuan yang diperlukan yang berlaku di seluruh waktu

memiliki asal dalam operasi psikologis yang dibangun dalam waktu Piaget 1920

dikutip dalam *mith 1993 p.14

>agaimana bisa sebuah kebutuhan temporal berkembang dari konstruksi

temporal Piaget 1964A 'asalah yang sama ini !elas dalam Piaget 191a4 akun

biologis8 apa mekanisme yang bertanggung !awab untuk kema!uan dari perilaku

refleks demonstrasi logis. +tau Piaget 1992a4 akun sosiologis8 bagaimana

otonom pengetahuan rasional berkembang dari pengetahuan budaya menularA

+tau 19594 akun Piaget dan ,arcia pembangunan dalam se!arah ide8 mengapa

tidak mengambil berabad-abad untuk pikiran terbaik untuk membuat uang muka

intelektual yang kemudian secara rutin dipahami oleh anak-anak di sekolahA

Tidak diragukan lagi ada rekening empircal lainnya. 'emang pembentukanmodal pengetahuan adalah pertanyaan substantif dan ini !uga diakui dalam

perdebatan mengenai usia onset pengetahuan modal pada masa bayi Fynn

1994 anak usia dini Pieraut-e >onniec 19504 akhir masa kanak-kanak

'oshman 19904 atau adolesence 'arkman 1954. )amun ada baik rasional

aack 195 *ainsbury 19914 dan empiris 'urray 1990 Pi=raut-e >onniec

19904 masalah dalam kelimpahan. >ahkan !ika akun Piaget tidak lengkap itu bisa

dibilang paling ma!u akun tangan.


18/27

M"#ALITAS IN#EPEN#EN KEBENA%AN


19/27

tidak hilang Piaget 195a hal 3.. 195b hal 34 yang secara tegas membantah

bahwa kemungkinan atau kebutuhan yang diamati. Jadi pengetahuan modal

adalah karena tidak pengamatan atau pengalaman. %ntuk Piaget 1915 lih *mith

1994 sumber pengetahuan modal terletak pada logika umum aksi dan terwu!ud

dalam penalaran modal.

PENALA%AN SEPE%TI APA !ANG SE"%ANG IN#II#U TA'U

BAGAIMANA MELAKUKANN!A

+da perbedaan antara penalaran dalam arti apa yang sub!ek sadar berpikir

dan penalaran dalam arti apa sub!ek yang tahu bagaimana melakukannya Piaget

196 19534. *tudi penalaran dalam arti yang terakhir harus memenuhi dua

persyaratan. *alah satunya adalah untuk alasan sub!ek sendiri yang akan

dipublikasikan yaitu sub!ek harus melakukan ini dan bukan hanya tanggap

terhadap suatu percobaan. Cang lainnya adalah untuk alasan sub!ek men!adi

dipublikasikan yaitu kiner!a sub!ek harus cukup komprehensif untuk

mengungkapkan kedua penilaian dan pembenaran


20/27

Piaget 1950b4 dalam komentarnya pada *pino/a 19294 pemikiran-eksperimen

dan undangan untuk memikirkan dua gagasan.

Pertama pikirkan setengah lingkaran sekarang saat istirahat sekarang

bergerak. (edua pikirkan setengah lingkaran berputar di tengah sebagai sebuah

bola. (edua ide yang berbeda. Cang pertama adalah menyimpang bahkan palsu

dalam gerak yang bukan milik mendefinisikan semi-bundar. (edua persis

menangkap properti mendefinisikan sebuah bola. :ontohnya adalah instruktif

berpendapat Piaget dalam hal mengidentifikasi masalah perkembangan yaitu

bagaimana membentuk ide kedua dari yang pertama.

$ni adalah masalah transformasi intelektual. al ini menyebabkan fokus

pada kegiatan yang menghasilkan transformasi dalam penalaran. 'engambil

contoh yang berbeda tentang perlunya hubungan inklusi kelas bagaimana

penalaran yang sebenarnya didasarkan pada bagian-bagian perbandingan kelas

bawahan men!adi berubah men!adi lebih baik penalaran ditutup di bawah

kebutuhan sekitar paruh seluruh perbandingan di bawah kelas superordinat lih

*mith 1993 sekte. ;4.

$mplikasi diagnostik adalah bahwa indi"idu harus ditempatkan dalam situasi

yang memberikan kesempatan bagi transformasi intelektual satu modus penalaran

men!adi pengganti yang lebih baik. *etiap transformasi tersebut adalah unit yang

tepat analisis.

M"#AL PENALA%AN #I#ASA%KAN PA#A ALASAN

Tampilan standar tentang rasionalitas adalah bahwa penalaran didasarkan

pada alasan di mana ini adalah alasan untuk keyakinan atau tindakan *ainsbury

19914. Pandangan ini tidak sesuai penalaran pada hewan maupun pada masa bayi.)amun itu tidak cocok penalaran modal karena satu-satunya cara untuk

mendapatkan modal pengetahuan sebagai lawan kebenaran-fungsional yang benar

pengetahuan adalah melalui alasan sub!ek sendiri. *ebuah !awaban yang benar

karena mengesampingkan apa yang tidak ter!adi adalah tidak sama dengan

pemahaman diperlukan karena mengesampingkan apa yang bisa ing berdasarkan

alasan. $mplikasinya adalah bahwa keputusan modal harus tidak ter!adi.


21/27

Perbedaan ini tidak dapat ditarik selain dengan !ustifikasi reasona di mana

pembenaran yang didasarkan pada alasan-alasan yang masuk akal untuk sub!ek itu

dan yang !uga cocok norma modal. 'eskipun alasan modal tidak diperlukan

sebagai syarat tampilan penalaran modal kapasitas untuk menawarkan alasan

modally rele"an begitu diperlukan. #engan pengetahuan baru dalam pikiran

kesimpulan ini memiliki konsekuensi yang menarik dalam alasan sub!ek men!alin

hubungan antara negara-negara intelektual sebaliknya terputus.

ALASAN SP"NTAN UNTUK ALASAN !ANG SEBENA%N!A

+da dua sumber mana ide-ide baru muncul dari dalam pikiran indi"idu dan

dari budaya umum. *alah satu sumber terletak di dalam pikiran yaitu kecerdasan

manusia dan ima!inasi yang merupakan dana yang luar biasa dari ide-ide dan

gambar. )amun ima!inasi subur lebih mungkin untuk menghasilkan fantasi

sebagai fakta. #escartes 19314 secara khusus kontras ima!inasi dengan

kecerdasan dan (ant 19234 kontras pengetahuan obyektif dalam ilmu dengan

sub!ekti"itas manusia yang kenyataannya kurang bahkan dari mimpi. *ebagai

Pareto 1963 sekte. 94 mengatakan kita memiliki kecenderungan untuk

dipenuhi oleh


22/27

absen-to


23/27

dengan yang kemungkinan dunia adalah konstruksi. Pandangan ini pada

gilirannya membagi karena ada beberapa usulan seperti apa !enis konstruksi ini

termasuk logis :arnap 19264 atau phenomonological usserl 1904. 'asing-

masing posisi ini memiliki cacat standar.

Gealisme mengarah ke kumuh ontologis Huine 19634. )ominalisme

menyebabkan relati"isme Putnam 194. (onstrukti"isme menyebabkan

fallibilism aack 1954. Tidak diragukan lagi itu adalah untuk alasan sehingga

masalah tentang obyek abstrak yang keras ale 195 owe 19924. )amun

mereka sangat penting karena mereka menanggung atas apa realitas seperti.

%ntuk menganggap bahwa realitas hanya dunia sebenarnya ke pengadilan

nominalisme dan !adi salah satu !awaban untuk masalah yang luar biasa ini.

'asalah metafisik tersebut memiliki rekan-rekan epistemologis (at/ 19924.

'asalah epistemologis menyangkut bagaimana orang bisa mengenal uni"ersal.

'eskipun epistemologi yang standardly diselidiki secara rasional oleh para filsuf

in"estigasi empiris memiliki tempat !uga. Telah dikemukakan bahwa diktum

(antian itu harus


24/27

III9 ANALISIS

+. (ekuatan dari chapter ini

#alam chapter ini di!elaskan secara rinci mengenai proses penalaran yang

dimiliki oleh anak-anak. :ara berpikir sesuai dengan pengalaman yang mereka

peroleh akan memberi dampak pengetahuan yang sangat berarti dalam proses

perkembangan penalaran mereka.




menggunakan hipotesis-hipotesis. Penalaran yang dialami oleh anak dapat

di!adikan patokan dalam menentukan dugaan untuk ke!adian lainnya yang akan

ter!adi sehingga proses penalaran ini bermanfaat untuk di!adikan modal dalam

pemahaman dasar anak.

ogika matematika merupakan salah satu contoh proses penalaran yang

dialami oleh anak. :ara pengambilan keputusan dengan beberapa model

pengambilan keputusan yang dapat diambil oleh siswa merupakan cara untuk

membela!arkan siswa dalam berpikir dengan menggunakan penalaran mereka.

>egitu !uga dengan konsep peluang dalam beberapa ke!adian yang ter!adi. Proses

penalaran yang ter!adi dapat di!adikan acuan dalam menentukan dugaan yang

akan ter!adi dalam percobaan berikutnya.

Proses bela!ar yang mengutamakan penalaran dalam proses berpikir anak

!uga harus melalui proses penilaian yang sebaiknya dan semestinya. Penilaian

yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan atau pengetahuan yang sedang

dialami oleh anak. Proses penilaian harus dilakukan dengan tepat dan sesuaidengan perkembangan pengetahuan anak. (arena setiap anak mengalami proses

penalaran yang berbeda untuk setiap !en!ang usianya. *ehingga proses penilaian

tersebut dapat memberikan gambaran pengetahuan dan penalaran yang telah

dimiliki oleh anak.

>. (elemahan dari chapter ini


25/27

#alam chapter ini kurang di!elaskan secara rinci mengenai tahap penalaran

anak yang berbeda usia. Proses penalaran hanya dikaitkan dengan proses

penalaran dalam logika matematika. Penalaran disini hanya dapat dikaitkan

dengan penalaran anak usia rema!a yang telah mampu mengalami proses bela!ar

berdasarkan pengalaman yang dialami.

#alam chapter ini kaitan antara penalaran dengan proses penilaiannya

kurang di!elaskan secara rinci. anya terdapat beberapa panduan sa!a namun

kurang !elas mengenai tolak ukurnya.

:. Gangkuman




menggunakan hipotesis-hipotesis.

Penalaran merupakan kegiatan proses atau akti"itas berpikir untuk menarik

suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasar pada beberapa

pernyataan yang diketahui benar ataupun yang dianggap benar yang disebut

premis. Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan

atau proses berfikir yang menghubung-hubungka fakta-fakta atau e"idensi-

e"idensi yang bersifat khusus yang sudah diketahui menu!u kesimpulan yang

bersifat umum general4.Penalaran deduktif adalah proses penalaran atau proses

berfikir dari hal-hal yang bersifat umum general4 yang kemudian dibuktikan

kebenarannya dengan menggunakan fakta-fakta atau e"idensi-e"idensi yang

bersifat khusus.Proses penalaran induktif dan deduktif dapat digunakan dan sama-

sama berperan penting dalam mempela!ari matematika. Pembela!aran danpemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa

nyata atau intuisi. Proses induktif-deduktif yang digunakan untuk mempela!ari

konsep matematika kegiatannya dapat dimulai dengan beberapa contoh atau fakta

yang teramati membuat daftar sifat yang muncul sebagai ge!ala4 memperkirakan

hasil baru yang diharapkan yang kemudian dibuktikan secara deduktif.

ima kriteria yang sesuai untuk penilaian pengetahuan modal kebutuhan

namun tidak lengkap8 kepastian kebutuhan fisik intuisi modal proposisi modal


26/27

realisme modal. #imana kriteria-kriteria tersebut merupakan sesuatu yang tidak

dapat di!adikan patokan dalam proses penalaran.

ipotesis yang diambil sesuai dengan ke!adian sebelumnya yang dapat

di!adikan alasan dalam pengambilan keputusan. (arena dengan adanya ke!adian

sebelumnya dapat di!adikan sebagai dasar perbaikan untuk ke!adian yang lebih

baik lagi. *ehingga proses penilaian penalaran dapat men!adi gambaran sebagai

pengetahuan dasar yang dimiliki oleh anak-anak untuk perkembangan berikutnya.

Penilaian dalam pembela!aran adalah suatu usaha untuk mendapatkan

berbagai informasi secara berkala berkesinambungan dan menyeluruh tentang

proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh

anak didik melalui program kegiatan bela!ar. Proses penilaian dalam penalaran

harus sesuai dengan konsepnya dan proses penilaian dalam pengetahuan harus

sesuai dengan perkembangan tahap penalaran anak.

I9 A%GUMENTASI

Penyempurnaan kurikulum harus selalu dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan mutu pendidikan. #alam hal ini guru dan siswa agar senantiasa

mengarahkan akti"itas bela!ar di sekolah pada pencapaian standar-standar

kompetensi yaitu meliputi memahami dan menerapkan konsep prosedur prinsip

teorema dan ide menyelesaikan masalah melakukan penalaran melakukan

koneksi serta melakukan komunikasi.

*e!alan dengan teori pembela!aran terbaru seperti konstrukti"isme dan

munculnya pendekatan baru seperti G'D Realistic Mathematics Education4

P> Problem Based Learning4 serta :T Contextual Teaching & Learning4

maka proses pembela!aran di kelas sudah seharusnya dimulai dari masalah nyatayang pernah dialami atau dapat dipikirkan para siswa dilan!utkan dengan kegiatan

bereksplorasi lalu para siswa akan bela!ar secara informal dan diakhiri dengan

bela!ar secara formal. #engan cara seperti itu para siswa kita tidak hanya

dicekoki dengan teori-teori dan rumus-rumus yang sudah ada akan tetapi para

siswa dilatih dan dibiasakan untuk bela!ar memecahkan masalah selama proses

pembela!aran di kelas sedang berlangsung. Jika pada masa-masa lalu MmasalahN


27/27

diberikan setelah teorinya didapatkan para siswa maka pada masa sekarang

MmasalahN tersebut diberikan sebelum teorinya didapatkan para siswa.

Pada masa lalu siswa bela!ar secara deduktif aksiomatis maka pada masa

kini dengan munculnya teori-teori bela!ar seperti bela!ar bermakna dari +usubel

bela!ar bermakna4 teori bela!ar dari Piaget serta Oigotsky kontrukti"isme

sosial4 para siswa dituntun ataupun difasilitasi untuk bela!ar sehingga para siswa

dapat menemukan kembali reinvent4 atau mengkonstruksi kembali reconstruct4

pengetahuannya yang dikenal dengan kontekstual learning terapan dsb. Proses

pembela!aran seperti ini pada tahap-tahap awalnya akan lebih menggunakan

penalaran induktif daripada deduktif. 'udah-mudahan dengan proses

pembela!aran seperti ini pada akhirnya akan muncul penemu-penemu besar dari

negara tercinta kita $ndonesia. %ntuk menu!u ke arah itu pendidikan perlu

memberikan penekanan pada peningkatan kemampuan penalaran siswa.

tugas makalah pribadi adek

Documents