tugas kasus obesitas

15
Kasus Obesitas Pada Anak Andrian Rantung 100 111 182 Ruang 9 1

Upload: rian-rantung

Post on 28-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

Slide 1

Kasus Obesitas Pada AnakAndrian Rantung100 111 182Ruang 91KasusSeorang anak laki-laki berumur 6 tahun datang dengan ibunya ke puskesmas setelah terjatuh di sekolah dan mengeluh nyeri pada sendi. Setelah dokter melakukan anamnesis, diketahui anak ini memiliki kebiasaan mengemil makanan ringan yang berlebihan, ia juga malas untuk bermain diluar rumah dan lebih sering menghabiskan waktu dirumah, menonton TV dan mengemil. Ayah dari anak tersebut sudah memiliki riwayat DM dan obesitas. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan berat badan 46 kg, tinggi badan 116 cm. 2PertanyaanApa saja faktor resiko yang mempengaruhi kasus tersebut?Bagaimana cara pemeriksaan klinis pada pasien?Patofisiologi & patogenesis penyakit?Penatalaksanaan?Komplikasi?3Faktor ResikoObesitas: Ada beberapa faktor yang diketahui dapat mempengaruhi terjadinyakegemukan (obesitas) antara lain : jenis kelamin, umur, tingkat sosial ekonomi,faktor lingkungan, aktivitas fisik, kebiasaan makan, faktor psikologis dan faktorgenetik4Pemeriksaan Klinis

a. Pengukuran berat badan (BB) yang dibandingkan dengan standar dan disebut obesitas bila BB > 120% BB standar.b. Pengukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB). Dikatakan obesitas bila BB/TB > persentile ke 95 atau > 120% atau Z-score = + 2 SD.c. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal lipatan kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas bila TLK Triceps > persentil ke 85.

5Pemeriksaan Klinisd. Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri, hidrometri dsb. yang tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak praktis. e. Indeks Massa Tubuh (IMT), > persentil ke 95 sebagai indikator obesitas.Kategori IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin menurut United StateDepartment of Health and Human Service Tahun 2000, adalah :Tabel Kategori IMT menurut Umur dan Jenis Kelamin

6PatogenesisMenurut Taitz, 50% remaja yang obesitas sudah mengalami obesitas sejak bayi. Sedang penelitian di Jepang menunjukkan 1/3 dari anak obesitas tumbuh menjadi obesitas dimasa dewasa dan risiko obesitas ini diperkirakan sangat tinggi, dengan OR 2,0 6,7. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa obesitas pada usia 1-2 tahun dengan orang tua normal, sekitar 8% menjadi obesitas dewasa, sedang obesitas pada usia 10-14 tahun dengan salah satu orang tuanya obesitas, 79% akan menjadi obesitas dewasa. Obesitas dapat mengakibatkan terjadinya sindroma metabolik7PatogenesisHiperglikemia terjadi karena resistensi hepar terhadap insulin akibat sindroma metabolik. Karena itu, hepar tidak dapat mengubah glukosa darah menjadi glikogen. Demikian pula dengan trigliserida. Kadar HDL yang rendah turun mempengaruhi pengangkutan dan penyimpanan lipid. Kadar asam urat yang tinggi terjadi akibat kelainan pada proses metabolisme purin yang berlebih.8PenatalaksanaanMenetapkan target penurunan berat badanPengaturan dietDalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang 5:1. Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan normal.2. Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30% dengan lemak jenuh < 10% dan protein 15-20% energi total serta kolesterol < 300 mg per hari.3. Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun dengan penghitungan dosis menggunakan rumus: (umur dalam tahun + 5) gram per hari.

9Penatalaksanaan Asupan kalori yang disarankanAMB :66 + (13,7x46) + (5x116) (6,8x6)66 + 630,2 + 580 40,81235,4kebutuhan energi :1235,4 x 1,58 = 1951,93 kkal1951 500 = 1451,93 kkal10Penatalaksanaan 3. Pengaturan aktifitas fisikPeningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh terhadap laju metabolisme. Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya. Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan ketrampilan otot, seperti bersepeda, berenang, menari dan senam. Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik selama 20-30 menit per hari.

11Penatalaksanaan 4. Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru.5. Terapi intensif Terapi intensif diterapkan pada anak dengan obesitas berat dan yang disertai komplikasi yang tidak memberikan respon pada terapi konvensional, terdiri dari diet berkalori sangat rendah (very low calorie diet), farmakoterapi dan terapi bedah.

12Penatalaksanaan FarmakoterapiSibutramine dan Orlistat merupakan obat-obatan penurun berat badan untuk penggunaan jangka panjang untuk pasien dengan indikasi obesitas. Sibutramine ditambah diet rendah kalori dan aktivitas fisik terbukti efektif menurnkan berat badan dan mempertahankannya. Orlistat menghambat absorpsi lemak sebanyak 30 persen.

13KomplikasiFaktor Risiko Penyakit KardiovaskulerDiabetes Mellitus tipe-2Obstruktive sleep apneaGangguan ortopedikPseudotumor serebri14Terima Kasih15