tugas askep anak obesitas

27
TUGAS ASKEP ANAK OBESITAS \ Oleh : Bobby Malika Rizaldi 0520015911 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEKALONGAN

Upload: akhmad-zubaidi

Post on 02-Oct-2015

1.834 views

Category:

Documents


228 download

TRANSCRIPT

TUGAS ASKEP ANAK OBESITAS

\

Oleh: Bobby Malika Rizaldi0520015911

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS PEKALONGAN

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar belakang masalahPada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan duniaPerhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramaipada umunya.

2. Rumusan masalah1.Bagaimana pengertian dariobesitas?2.Bagaimana klasifikasidariobesitas?3.Bagaimana komplikasidariobesitas?4.Bagaimana etiologidariobesitas?5.Bagaimana manifestasi klinisdariobesitas?6.Bagaimana patofisiologi dariobesitas?7.Bagaimana pathway dariobesitas?8.Bagaimana penatalaksanaandariobesitas?9.Bagaimana pemeriksaan Diagnostikdariobesitas?10.Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan obesitas?

3. Tujuan PenulisanTujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem Pencernaan II yang berjudul Obesitas.Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep skoliosis serta proses keperawatan dan pengkajiannya.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian ObesitasObesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak tubuh sedikitnya 20 % dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin dan tinggi badan. Prognosis umum untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk.Namun keinginan untuk pola hidup lebih sehat dan penurunan faktor resiko sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang mengikuti diet dan program penurunan berat badan.Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.B. KlasifikasiObesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:1.Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%2.Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%3.Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk)Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)BMIKlasifikasi< 18.5berat badan di bawah normal18.524.9Normal25.029.9normal tinggi30.034.9Obesitas tingkat 135.039.9Obesitas tingkat 2 40.0Obesitas tingkat 3

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan.Dengan Rumus:Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2Rumus :BMI = b / t2dimanab adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam meter.C. KomplikasiSeorang obesitas menghadapi risiko masalah kesehatan yang berat, antara lain:1. Hipertensi.Penambahan jaringan lemak meningkatkan aliran darah. Peningkatan kadar insulin berkaitan dengan retensi garam dan air yang meningkatkan volum darah. Laju jantung meningkat dan kapasitas pembuluh darah mengangkut darah berkurang.Semuanya dapat menungkatkan tekanan darah.2. Diabetes.Obesitas merupakan penyebab utama DM t2.Lemak berlebih menyebabkan resistensi insulin, dan hiperglikemia berpengaruh negatif terhadap kesehatan.3. Dislipidemia.Terdapat peningkatan kadar low-density lipoprotein cholesterol (jahat), penurunan kadar high-density lipoprotein cholesterol (baik) dan peningkatan kadar trigliserida. Dispilidemia berisiko terbentunya aterosklerosis.4. Penyakit jantung koroner dan StrokePenyakit-penyakit ini merupakan penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis.5. Osteoartritis.Morbid obesity memperberat beban pada sendi-sendi.6. Apnea tidur.Obesitas menyebabkan saluran napas yang menyempit yang selanjutnya menyebabkan henti napas sesaat sewaktu tidur dan mendengkur berat.

7. AsthmaAnak dengan BBL atau obes cenderung lebih banyak mengalami serangan asma atau pembatasan keaktifan fisik.8. KankerBanyak jenis kanker yang berkaitan dengan BBL misalnya pada perempuan kanker payudara, uterus, serviks, ovarium dan kandung empedu; pada lelaki kanker kolon, rektum dan prostat.9. Penyakit perlemakan hatiBaik peminum alkohol maupun bukan dapat mengidap penyakit perlemakan hati (non alcoholic fatty liver disease = NAFLD) atau non alcoholic steatohepatitis (NASH) yang dapat berkembang menjadi sirosis.10. Penyakit kandung empaduOrang dengan BBL dapat menghasilkan banyak kolesterol yang berisiko batu kandung empedu.D. EtiologiObesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain , keturunan,pola makan, obat-obatan,psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake makanan.E. Manifestasi klinisObesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya.Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari jari yang berbentuk runcing.

b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu yang berbentuk ganda.c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah tumbuh pada anak pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng, kadang kadang terdapat strie putih atau ungu.

e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan biasanya pada biseb dan trisebnya

Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas.Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki).Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

F. PatofisiologiMakanan yang adekuat, yang di sertai dengan ketidak seimbangan antara intake dan out put yang keluar masuk dalam tubuh akan menyebabkan akumulasi timbunan lemak pada jaringan adiposa khususnya jaringan subkutan. Apabila hal ini terjadi akan timbul berbagai masalah, diantaranya timbunan lemak pada area abdomen yang emnyebabkan tekanan pada otot-otot diagfragma meningkat sehingga menggagu jalan nafas , BB yang berlebihan menyebabkan aktifitas yang terganggu sehingga mobilitas gerak terbatasi dan timbul perasaan tidak nyaman, obat-obatan golongan steroid yang memicu nafsu makan tidak terkontrol mengakibatkan perubahan nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan diri karena timbunan lemak pada tubuh telah mengubah bentuk badannya.

G. Pathway

H. PenatalaksanaanPenatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama. Terdapat banyak pilihan antara lain:

1. Gaya hidupPerubahan perilaku dan pengaturan makan.Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan meningkatkan keaktifan fisik, dikombinasikan dengan perubahan perilaku.Kata pepatah Cina kuno makan malam sedikit akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilan tahun.Pertama usahakan mencapai dan mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan penurunan BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor antara lain usia, keaktifan fisik. Makan jumlsssah sedang makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori rendah.Pilih jenis makanan dengan kepadatan energi rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis makanan sehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makanan yang diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar. Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.2. Bedah bariatrikDi Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2 atau IMT 35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, atau gangguan gaya hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB yang cukup dengan cara non-bedah.(NIH Consensus Development Panel pada tahun 1991). Kemudian pada tahun 2004 ASBS Consensus menganjurkan juga cara ini untuk mereka dengan IMT 30,034,9 kg/m2 dengan keadaan komorbid yang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkan penurunan BB maksimal 2138%.3. Obat-obat anti obesitasAda obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation, menurunkan selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau keduanya), contohnya Phentermin.Obat ini hanya dibolehkan untuk jangka pendek.Orlistat menghambat enzim lipase usus sehingga menurunkan pencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi lemak dalam tinja dengan sedikit kalori yang diserap.Sibutramine meningkatkan statiation dengan cara menghambat ambilan kembali monoamine neurotransmitters (serotonin, noradrenalin dan sedikit dopamin), menyebabkan peningkatan senyawa-senyawa tersebut di hipotalamus. Rimonabant termasuk kelompok antagonuis CB1, yang menghambat ikatan cannabinoid endogen pada reseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan menurunkan BB.Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangka lama dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda di Amerika Serikat.Sayangnya obat-obatan tersebut tiada yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan orang.Oleh karena itu industri farmasi masih mengembangkan banyak calon obat baru.4. Balon IntragastrikBalon Intragastrik adalah kantung poliuretan lunak yang dipasang ke dalam lambung untuk mengurangi ruang yang tersedia untuk makanan.

5. Pintasan UsusPintasan usus meliputi penurunan berat badan dengan cara malabsorbsi. Tindakan ini kadang-kadang dilakukan dengan diversi biliopankreatik, yang memerlukan reseksi parsial lambung dan eksisi kandung empedu dengan transeksi jejunum .jejunum proksimal dianastomosiskan (dihubungkan melalui pembedahan) ke ilium distal, dan jejunum distal dianastomosiskan ke bagian sisa dari lambung.

G.Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan metabolik atau endorinDapat menyatakan ketidaknormalan misalnya hipotiroidisme, hipogonadisme, peningkatan pada insulin, hiperglikemi.Dapat juga menyebabkan gangguan neuroendokrin dalam hipotalamus yang mengakibatkan berbagai gangguan kimia.2. Pemeriksaan antropometrikDapat memperkirakan rasio lemak dan otot.

BAB IIIPEMBAHASAN

A.Konsep Asuhan keperawatan dengan obesitas1.Pengkajiana.Identitas PasienIdentitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.b.Riwayat kesehatanRiwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat iniRiwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah menderita obesitas.Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami penyakit serupa atau memicuRiwayat psikososial, spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan beribadah , kepercayaanc.Pemerikasaan fisikSistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.Sistem respirasi: Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napasSistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.Sistem muskuloskeletal: Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah beningd.Pemeriksaan penunjangPemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar insulin)2.Pola fungsi kesehatana.Aktivitas istirahatKelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan untuk beraktifitas.b.SirkulasiPola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapatmenghilangkan perasaan tidak senang : frustasic.Makanan / cairanMencerna makanan berlebihand.KenyamananPasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang berat badan atau tulang belakange.PernafasanPasien obesitas biasanya mengalami dipsnea

f.SeksualitasPasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncula. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan yang berlebihb. Gangguan pencitraan diri yang berhubungan denganbiofisika atau psikosial pandangan px tehadap diric. Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi sosiald. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penekanan diafragma3. PerencanaanSetelah pengumpulan data, megelompokkan dan menentukan diagnosa keoerawatan yang mungkin muncul, maka tahapan selanjutnya adalah menentukkan prioritas, tujuan dan rencana tindakkan keperawatan.Diagnosa 1Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan yang berlebih.Tujuan :Kebutuhan nutrisi kembali normalKriteria hasil :Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihanMenunjukan penurunan berat badanIntervensi :1.Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien2.Timbang berat badan secara periodik3.Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet4.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi untuk penurunan berat badan5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan nafsu makan (ex.dietilpropinion)Rasional :1.Mengidentifikasi / mempengaruhi penentuan intervensi2.Memberikan informasi tentang keefektifan program3.Mendorong px untuk menyusun tujuan lebih nyata dan sesuai dg rencana4.Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal5.Penurunan berat badan

Diagnosa 2Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diriTujuan :Menyatakan gambaran diri lebih nyataKriterian hasil :Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealismeMengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiriIntervensi :Beri privasi kepada px selama perawatanDiskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa artinyabagi px trsebutWaspadai mitos px / orang terdekatTingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritikWaspadai makan berlebihKolaborasi dengan kelompok terapiRasional :Individu biasanya sensitif terhadap tubuhnya sendiriPasien mengungkapkan beban psikologisnyaKeyakinan tentang seperti apa tubuh yang ideal atau motifasi dapat menjadi upaya penurunan berat badanMeningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan rasa ingin menyelesaikan masalahnyaPola makan terjagaKelompok terapi dapat memberikan teman dan motifasi

Diagnosa 3Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi sosial

Tujuan :Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial yang burukKriteria hasil :Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan interpersonalIntervensi :Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosialKaji penggunaan ketrampilan koping pasienRujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikas.

Rasional :Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasienMekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari perasaan kesepian isolasiPasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang terdekat untuk memberi dukungan

Diagnosa 4Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penekanan diafragmaTujuan :Mengembalikan pola napas normalKriteria hasil :Mempertahankan ventilasi yang adekuatTidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain

Intervensi :Awasi , auskultasi bunyi napasTinggikan kepala tempat tidur 30 derajatBantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisiUbah posisi secara periodikBerikan O2 tambahan / alat pernapasan lain

Rasional :Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi menurunkan ventilasi, potensial atelektasis, hipoksiaMendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi paru optimal, pasien lebih nyamanEkspansi paru maksimal, pembersihan jalannapas, resiko atelektasis minimalMemaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja napas

BAB IVPENUTUP

A.KesimpulanKegemukan ( obesitas )didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak rubuh sedikitnya 25% dari berat rata-rata untuk usia., jenis kelamin, dan tinggi badan. Prognosis umum untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk.Namun, keinginan pola hidup lebih sehat Dn penurunan factor risiko sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang untuk mengikuti diet dan program penurunan berat badan.Obesitas juga merupakan suatu keadaan patologis dengan terdapatnya penimbuan lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh.Masalah gizi karena kelebihan kalori biasanya disertai kelebihan lemak dan protein hewani, kelebihan serat dan mikro nutrien.Obesitas terjadi karena adanyakelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat adanya kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%).Faktor yang menentukan antara lain :a.Faktor Genetikb.Faktor Psikologis (gangguan emosi)c. Faktor Neurogenik ( gangguan hormon)d. Faktor Nutrisie. Aktivitas fisik

DAFTAR PUSTAKA

NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2005-2006Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media AescullapiusBarbara C long.(1996). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran BandungGuytion & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGCKapita Selekta Kedokteran Edisi Jilid Kedua, Media Aesculapius, FKUI 2000