tugas fitokimia ii

10

Click here to load reader

Upload: alvian-vian

Post on 26-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

fitokimia

TRANSCRIPT

TUGAS FITOKIMIA IIMAHKOTA DEWA

Disusun oleh :Alvian ( 1043050011 )Martina ( 1043050024 )Wenny Budi Yanti ( 1043050037 ) Yus Mardiana ( 10430500

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945FAKULTAS FARMASIJAKARTA20131. Morfologi Tumbuhan Mahkota Dewa

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) termasuk dalam famili Thymelaece. Tanaman ini bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya (Phaleria papuana), banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah papua Irian Jaya. Disana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur ditanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1200 mdpl.Tanaman mahkota dewa berupa perdu menahun yang tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daunnya tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih dan harum (Anonim, 2009).Buah mahkota dewa bentuknya bulat dengan diameter 3-5 cm. Permukaan buah licin, dan beralur. Ketika muda, warna buah hijau dan setelah masak, warnanaya berubah menjadi merah. Daging buah berwarna putih, berserat dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecoklatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.

2. Sistematika Tumbuhan Mahkota Dewa

Sistematika tumbuhan mahkota dewa adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Dicotyledon Kelas: Thymelaeales Famili: Thymelaeaceae Marga: Phaleria Spesies: Phaleria macrocarpa

Nama Daerah Melayu: Simalakama Jawa: Makuto rojo

Pohon: Tinggi 1 2.5 meter. Batang: Berkayu, pendek dan bercabang banyak.

Daun: Bulat panjang, daun tunggal, bertangkai pendek , runcing, pertulangan menyirip dan rata, berwarna hijau tua, panjang daun 7 10 cm, lebar daun 2 5 cm.

Bunga: Muncul sepanjang tahun, tersebar dibatang atau ketiak daun, berwarna putih.

Buah: Berbentuk bulat, permukaan licin serta beralur, saat masih muda berwarna hijau dan bila sudah masak bewarna merah dan daging buah bewarna putih, berserat dan berair.

Akar: Berjenis tunggang.

(Hartono, H. Soesanti, 2004).3. Bagian yang DimanfaatkanBagian tanaman mahkota dewa yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, daging, dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.4. Kandungan Kimia Mahkota Dewa

Di dalam kulit buah mahkota dewa terkandung senyawa alkaloid, saponin,flavonoid, dan ekstrak kloroformnya juga ditemukan senyawa terpenoid (Gotawadkk., 1999). Buah mahkota dewa dilaporkan mengandung anti-histamin (Sumastuti, 2002).Sedangkan daging buah dan cangkang biji mengandung zat-zat aktif seperti : Alkaloid:berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh. Saponin :1. Menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh3. Meningkatkan vitalitas4. Mengurangi kadar gula dalam darah5. Mengurangi penggumpalan darah

Flavanoid : Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah. Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh. Mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner. Mengandung anti-inflamasi (anti-radang)

Steroid : Meningkatkan metabolisme hormonal tubuh Polifenol : Berfungsi sebagai anti-histamin(Sumber : Lisdawati, 2002).

5. Manfaat Mahkota Dewa

Batang tanaman mahkota dewa yang bergetah digunakan untuk mengobatipenyakit kanker tulang, sehingga mungkin hanya akar dan bunganya saja yangjarang dipergunakan sebagai obat (Harmanto, 2001). Berdasarkan sejumlahpengalaman eksperimen, terbukti bahwa sebagian besar tanaman yang memilikiaktivitas anti-mikroba pada umumnya juga menunjukkan potensi sebagai suatu anti-kanker karena toksisitas yang dimilikinya tersebut dapat bekerja terhadap fasetertentu dari siklus sel tumor (Lisdawati, 2002). Zat penangkal alergi sepertibiduran, gatal-gatal, dan sesak nafas. Mahkota dewa juga dapat berperan sebagaioksitoksin yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsunglancar (Sumastuti, 2002). Golongan senyawa dalam tanaman yang berkaitandengan aktivitas anti-kanker dan anti-oksidan antara lain adalah golonganalkaloid, steroid, terpenoid, polifenol, dan flavonoid (Wiryowidagdo, 2000).

Senyawa Steroid

Steroid adalah sebuah kelas tanaman metabolit sekunder. Steroid merupakansenyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang merupakan hasil reaksi dariturunan terpena atau skualena (Hanani et al., 2005).Steroid mempunyai kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialahsistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C beranggotakan enamatom karbon, dan cincin D beranggotakan lima.Lemak sterol ( bahasa yunani stereos,padat ) adalah steroid tak jenuh dengan kerengka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3 dan rantai sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat. Lemak sterol merupakan kelompok penting dalam steroid. Lemak strerol nabati disebut fitosterol dan yang hewani disebut zoosterol. Jenis zoosterol yang paling penting antara lain kolestrol dan hormone steroid. Sedangkan pada fitosterol dikenal sebagai kampesterol,sitosterol,dan stigmasterol. Ergosterol adalah lemak sterol yang ditemukan pada membrane sel fungi yang berfungsi layaknya kolestrol pada hewan ( Atun,1005 ) .

Perlu diketahui bahwa senyawa -sitosterol mampu menghambat kerja enzimyang mengkonversi testosteron menjadi dehidrotestosteron (DHT) yangmerupakan penyebab terjadinya kanker prostat (Salempa et al., 2009).-sitosterol merupakan senyawa yang efektif digunakan dalam penyembuhanpenyakit asma, sehingga memungkinkan senyawa ini untuk dikembangkansebagai obat terapi penyakit alergi (Yuk et al., 2007).

Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol,progesteron, dan estrogen. Kolestrol memiliki struktur dasar inti steroid yangmengandung gugus metil, gugus hidroksi yang terikat pada cincin pertama, danrantai alkil. Kolestrol merupakan steroid yang terbanyak di dalam tubuh manusia.Kandungan kolestrol dalam darah berkisar 200-220 mg/dL, meningkatnya kadarkolestrol dalam darah dapat menyempitkan pembuluh darah di jantung, sehinggaterjadi gangguan jantung koroner. Pengobatan yang sering dilakukan adalahmelebarkan pembuluh darah seperti, memasang ring atau melakukan operasi.Kolestrol dalam tubuh dibentuk di dalam liver dari makanan.

Kolestrol dalam makanan yang perlu kita waspadai mengingat tren penyakitjantung cukup tinggi di Indonesia. Beberapa makanan yang banyak mengandungkolestrol disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Sumber makanan dan ukuran sajian serta kandungan kolestrolnya.

MakananUkuran SajianKolestrol

Hati (sapi)TelurLobsterAyam gorengAyam (tanpa kulit)IkanButterSusu full creamSusu stimMargarine

3 ons13 ons3,5 ons3 ons3 ons1 sendok makanan1 cup1 cup1 sendok makanan

3702501751307540303550

Sumber : (Hanani et al., 2005).Garam empedu merupakan hasil sintesis kolestrol dan disimpan dalam bladder,peran senyawa ini adalah untuk mengemulsikan asam lemak dan minyak sehinggamemperluas permukaan lipida yang akan dibongkar secara enzimatik.

Manfaat SteroidSteroid terdistribusi secara luas dalam tanaman dan memiliki berbagai fungsi.Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon (Hanani et al., 2005).Secara rinci beberapa fungsi steroid adalah sebagai berikut :- Meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan- Menghambat penuaan daun (senescence)- Mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan- Menghambat proses gugurnya daun- Menghambat pertumbuhan akar tumbuhan- Meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan- Menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan- Merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan- Merangsang diferensiasi xylem tumbuhan

Contoh jenis hormon steroid pada manusia adalah hormon seks bagi kaum lakilakidan perempuan seperti testosteron, estradiol dan progesteron. Struktur molekul dan fungsinya dapat dilihat dalam Tabel 2.Jenis hormone dan fungsi fisiologis nya1. Testosterone Berperan dalam pengembangan organ laki laki, otot, rambut, dan pembentukan sperma2. Estrogen Berperan dalam pengembangan organ kewanitaan seperti ovulasi 3. ProgestreronMempersiapkan uterus untuk menyuburkan indung telurEkstraksi dan Isolasi Steroid

Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi. Maserasi merupakan prosesperendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada temperaturruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding danmembran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel sehinggasenyawa metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalampelarut organik dan ekstrasi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lamaperendaman yang dilakukan (Lenny, 2006). Proses ini dilakukan beberapa kalidan ekstrak kemudian disatukan lalu diuapkan dengan menggunakan penguapputarvakum (Markham, 1988). Setelah dilakukan proses ekstraksi, tahap isolasiselanjutnya adalah analisis senyawa dengan menggunakan beberapa jeniskromatografi. Hasil isolasi dari buah mahkota dewa mengandung senyawa lignan C19H20O6: 5[4(4-metoksi-fenil)-tetrahidrofuro[3,4-c]furan-1-il]-benzena-1,2,3-triol.

Daftar pustaka 1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30132/4/Chapter%20II.pdf2. http://digilib.unila.ac.id/102/8/BAB%202.pdf3. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria papuana)SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans SECARA In VitroNur Permatasari, Sri Winarsih, Dyah Ayu Larasati4. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, April 2008, hal. 23-28 Vol. 6, No. 1 ISSN 1693-1831Identifikasi senyawa kimia dalam buah Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), Thymelaceae,PARTOMUAN SIMANJUNTAK.Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Jalan Raya Bogor Km 46 Cibinong 16911.Diterima 28 Januari 2008, Disetujui 1 April 20085.