tugas etika enron

19
PENDAHULUAN Lingkungan Etika dan Akuntansi Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan atau lebih tepatnya keuntungan adalah hal yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu- satunya. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk. Pertama, keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan dalam kegiatan bisnisnya. Kedua, tanpa memperoleh keuntungan, tidak ada ivestor yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang menjamin kemakmuran nasional. Ketiga, keuntungan memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya bertahan melainkan juga dapat menghidupi karyawan- karyawannya. Dalam bisnis yang modern ini, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang yang profesional di bidangnya. Mereka dituntut mempunyai keahlian dan keterampilan bisnis yang melebihi keterampilan dan keahlian bisnis orang kebanyakan lainnya. Kaum profesional bisnis ini dituntut untuk memperlihatkan kinerja tertentu yang berada diatas rata-rata kinerja pelaku bisnis amatir. Kinerja ini tidak hanya menyangkut aspek bisnis, manajerial, dan organisasi teknis murni, melainkan juga menyangkut aspek etis. Kinerja yang menjadi prasyarat keberhasilan bisnis ini juga menyangkut komitmen moral,

Upload: peggy-anna-theodora-ambarita

Post on 08-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ENRON

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Etika Enron

PENDAHULUAN

Lingkungan Etika dan Akuntansi

            Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan atau lebih tepatnya

keuntungan adalah hal yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan

merupakan tujuan satu-satunya. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal

yang buruk. Pertama, keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan dalam kegiatan

bisnisnya. Kedua, tanpa memperoleh keuntungan, tidak ada ivestor yang bersedia

menanamkan modalnya, dan karena itu tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang

menjamin kemakmuran nasional. Ketiga, keuntungan memungkinkan perusahaan

untuk tidak hanya bertahan melainkan juga dapat menghidupi karyawan-karyawannya.

            Dalam bisnis yang modern ini, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi

orang-orang yang profesional di bidangnya. Mereka dituntut mempunyai keahlian dan

keterampilan bisnis yang melebihi keterampilan dan keahlian bisnis orang kebanyakan

lainnya. Kaum profesional bisnis ini dituntut untuk memperlihatkan kinerja tertentu

yang berada diatas rata-rata kinerja pelaku bisnis amatir. Kinerja ini tidak hanya

menyangkut aspek bisnis, manajerial, dan organisasi teknis murni, melainkan juga

menyangkut aspek etis. Kinerja yang menjadi prasyarat keberhasilan bisnis ini juga

menyangkut komitmen moral, integritas moral, disiplin, loyalitas, kesatuan visi moral,

pelayanan, dan sikap mengutamakan mutu, penghargaan terhadap hak dan kepentingan

pihak-pihak terkait yang berkepentingan (stakeholder), yang lama kelamaan akan

berkembang menjadi sebuah etos bisnis dalam sebuah perusahaan.

Tekanan ekonomi dan bisnis yang kompetitif

Dalam persaingan bisnis yang ketat, para pelaku bisnis sadar bahwa

perusahaan yang unggul bukan hanya perusahaan perusahaan yang mempunyai kinerja

bisnis yang baik, melainkan juga perusahaan yang mempunyai kinerja etis, etos yang

baik. Hanya perusahaan yang mampu melayani kepentingan semua pihak yang

berbisnis dengannya, mempertahankan mutu, mampu memenuhi permintaan pasar

dengan tingkat harga, kualitas, dan waktu yang tepat yang akan menang. Hanya

perusahaan yang mampu menawarkan barang dan jasa sesuai dengan apa yang

Page 2: Tugas Etika Enron

dianggapnya baik dan diterima masyarakat itulah yang akan berhasil dan bertahan

lama.

Hal yang paling pokok untuk bisa untung dan bertahan dalam pasar yang

penuh persaingan adalah sejauh mana suatu perusahaan bisa merebut dan

mempertahankan kepercayaan konsumen dan tentunya ini bukanlah merupakan hal

yang mudah. Karena dalam pasar yang bebas dan terbuka, dimana beragam barang dan

jasa yang ditawarkan dengan harga dan mutu yang kompetitif, sekali konsumen

merasa dirugikan mereka akan berpaling dari perusahaan tersebut. Hal ini akan

memiliki efek berantai yang mempengaruhi konsumen lainnya sehingga lama

kelamaan jika perusahaan tidak berhati-hati, mereka akan dijauhi oleh semua

konsumen dan ini sangat disadari betul oleh semua perusahaan. Kepercayaan

konsumen hanya mungkin dijaga dengan memperlihatkan citra bisnisnya sebagai

bisnis yang baik dan etis.

Pendekatan stakeholder

Pendekatan stakeholder adalah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis

bagaimana berbagai unsur dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan dan tindakan

bisnis. Pendekatan ini mempunyai satu tujuan imperatif: bisnis harus dijalankan

sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan

dengan suatu kegiatan bisnis dijamin, diperhatikan, dan dihargai. Dasar pemikiran

pendekatan ini adalah bahwa semua pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu

kegiatan bisnis terlibat didalamnya karena ingin memperoleh keuntungan, maka hak

kan kepentingan mereka harus diperhatikan dan dijamin.

Supaya bisnis dari perusahaan dapat berhasil dan bertahan lama, perusahaan manapun

dalam kegiatan bisnisnya dituntut, atau menuntut dirinya, untuk menjamin dan

menghargai hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya. Jika

salah satu saja dari pihak yang berkepentingan dirugikan, pihak tersebut tidak akan

mau lagi menjalankan bisnis dengan perusahaan tersebut. Bahkan, pihak yang belum

menjalin bisnis dengannya juga akan menganggap perusahaan tersebut sebagai

perusahaan yang harus diwaspadai dalam relasi bisnis selanjutnya.

Page 3: Tugas Etika Enron

Peran Pemerintah

Syarat utama untuk menjamin sebuah sistem ekonomi pasar yang adil adalah

perlunya suatu peran pemerintah yang merupakan kombinasi dari prinsip no-

intervention, dan prinsip campur tangan, khususnya demi menegakkan keadilan.

Dalam teori Smith, peran bahkan campur tangan pemerintah tidak ditolak sama sekali

atas dasar prinsip no-harm, yaitu bahwa demi menegakkan keadilan no-harm,

pemerintah harus campur tangan.

Karena itu, dalam sistem ekonomi pasar, pemerintah dibatasi perannya hanya pada

tingkat minimal, tetapi sekaligus efektif. Minimal karena pemerintah dibatasi perannya

hanya pada tiga tugas utama. Pertama, tugas melindungi masyarakat dari kekerasan

dan invasi dari masyarakat merdeka lainnya; kedua, tugas melindungi, sebisa mungkin

setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan dari setiap anggota lainnya, atau tugas

menjamin keadilan secara ketat; ketiga, tugas membangun dan mengelola pekerjaan-

pekerjaan umum tertentu dan lembaga-lembaga umum tertentu yang tidak bisa

dijalankan oleh swasta karena tidak menguntungkan, tetapi sangat berguna bagi

kehidupan bersama.

Lingkungan Etis untuk Akuntan Profesional

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah

sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum

perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara

berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari

pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul berbagai

perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari

masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi

akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang

bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh

manajemen perusahaan.

Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu

jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance.

Page 4: Tugas Etika Enron

•  Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu

informasi bagi pengambil keputusan.

Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen

dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang

material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa atestasi terdiri dari audit,

pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon

procedure).

•  Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di

dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan,

atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance yang dihasilkan oleh profesi

akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.

Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan

keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga “masyarakat keuangan” memperoleh

informasi keuangan yang handal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-

sumber ekonomi.

PROFIL PERUSAHAAN

Enron adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,

Texas, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural

Gas Company, sebuah konsorsium dari Northern American Power and Light

Company, Lone Star Gas Company, dan United Lights and Railways Corporation.

Kepemilikan konsorsium ini secara bertahap dibubarkan antara  1941 hingga 1947

melalui penawaran saham kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas

mengorganisir dirinya sebagai perusahaan induk, Internorth, yang menggantikan

Northern Natural Gas di New York Stock Exchange. Enron sebelum tahun 2001

mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan

terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, serta

komunikasi (wikipedia.co.id).

Enron menyalahgunakan kekuatan ekonomi dan hubungan pribadi pada Arthur

Andersen untuk mencapai “pendekatan agresif dalam akuntansinya”. Tim Audit

Andersen yang dipimpin David Duncan kelihatannya mengakomodasi keagresifan

Page 5: Tugas Etika Enron

Enron. Ketika ada akuntan Andersen yang bereaksi secara tidak simpatik terhadap

upaya Enron untuk memaksimalkan laba atau untuk memanipulasinaturan akuntansi,

besar kemungkinannya dia digeser dari penugasannya di Enron yang prestisius.

Sejak tahun 1998 Enron mulai mengeluh terhadap keputusan-keputusan yang

dibuat  Professional Standards Group (PSG). Sebenarnya PSG adalah suatu lembaga

kunci di Andersen yang mempunyai wewenang tertinggi menetapkan hal-hal yang

berkenaan dengan kebijakan akuntansi, atau masalah-masalah yang mungkin timbul

mengenai kebijakan akuntansi.

Pada 2 Desember 2001, Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter

11 akibat kebangkrutan yang melanda perusahaan tersebut. Kebangkrutan ini

disebabkan kegagalan pada proses bisnis dan manajemen (Eiteman, dkk, 2007). Juga

akibat adanya penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan

secara kreatif (wikipedia.co.id).

Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya

proses bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada November 2001. Hal ini

dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai investasi untuk

melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik, maka

tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).

Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya

yang terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet)

kemudian diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet).

Hutangnya tidak hanya sebesar $13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta.

Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan

kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga

terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan

nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).

Meningkatnya defisit dalam arus kas perusahaan menyebabkan timbulnya

masalah manajemen keuangan yang mendasar pada Enron. Pertumbuhan perusahaan

membutuhkan adanya modal eksternal. Tambahan modal dapat diperoleh dari hutang

baru dan ekuitas baru. Ken Lay dan Jeff Skilling, enggan untuk menerbitkan jumlah

besar dari ekuitas baru. Karena akan mendilusi laba dan jumlah saham yang dipegang

Page 6: Tugas Etika Enron

oleh pemegang saham.  Pilihan menggunakan utang juga terbatas, dengan tingkat

utang yang tinggi menyebabkan rating Enron hanya sebesar BBB, tingkat rating yang

rendah oleh lembaga pemberi rating (Eiteman, dkk, 2007).

Andrew Fastow bersama dengan asistennya membuat SPEs, alat yang

digunakan dalam jasa keuangan. SPEs memiliki dua tujuan penting, pertama; menjual

aset-aset yang bermasalah ke rekanan. Enron menghilangkan aset tersebut dari neraca,

mengurangi tekanan akibat utang dan menyembunyikan kinerja buruk investasi. Hal

ini dapat mendatangkan dana tambahan untuk membiayai kesempatan investasi baru.

Kedua; memperoleh pendapatan untuk memenuhi laba yang disyaratkan oleh Wall

Street.

SPEs dibiayai dari tiga sumber; (1) ekuitas dalam bentuk saham treasury, (2)

ekuitas dalam bentuk minimum 3% dari aset yang berasal dari pihak ketiga yang tidak

berhubungan, (3) jumlah yang besar dari utang bank. Modal ini berada pada sisi kanan

neraca SPEs, akan tetapi pada sisi kiri modal digunakan untuk membeli aset dari

Enron. Hal ini menyebabkan harga saham SPEs berkaitan dengan harga saham Enron.

Saat saham SPEs naik, maka saham Enron ter-apresiasi. Sedangkan saat harga saham

SPEs turun, maka harga saham Enron ter-depresiasi (Eiteman, dkk, 2007).

Menurunnya harga saham Enron hingga $47 per lembar saham pada bulan Juli

2001, menyebabkan investor curiga. Hal ini menyebabkan Sherron Watkins, wakil

presiden Enron mencoba memperingatkan Kenneth Lay dengan membawa 6 lembar

surat yang menjelaskan proses akuntan yang tidak wajar sehubungan dengan SPEs dan

memperingatkan akan kecurangan proses akuntan. Akan tetapi peringatan Sherron

Watkins tidak dihiraukan oleh Ken Lay, sehingga terjadilah tsunami di Enron. Harga

sahamnya jatuh hingga tersisa $1 per lembar saham yang menyebabkan Enron

bangkrut. Pada Bulan Februari 2002, Sherron Watkins dipanggil oleh DPR untuk

menjelaskan skandal Enron, tentang aktivitas akuntansi perusahaan.

Kaitan Kasus Enron dengan Etika Bisnis:

Adapun kaitan kasus Enron dengan Etika Bisnis, jika dilihat dari Ekspektasi

Masyarakat terhadap Bisnis dan Akuntansi yaitu:

Page 7: Tugas Etika Enron

Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan

kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu

opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari

melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita

meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap

kepercayaan publik (public trust). Namun, hal tersebut tidak dilakukan

oleh Enron, yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi

banyak pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja,

tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam

saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).

Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham

berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai

KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk

memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak

agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen

Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented)

dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat.

Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya

manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal

perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan

perusahaan agar saham tetap diminati investor. Dalam pihak Andersen sendiri pun

mengalami pergejolakan akan etika, dimana seorang staf PSG (Professional Standard

Group) yaitu Carl Bass tidak diperkenankan turut campur menangani Enron, karena

menentang kebijakan akuntansi yang diterapkan Enron. Sekalipun hal ini diluar tradisi

Andersen, dan ditentang oleh orang-orang penting PSG, tetap saja Carl Bass tidak

diperkenankan ikut campur. Akuntan Andersen yang lain juga mengalami nasib yang

sama, yaitu Jennifer Stevenson dan Pattie Grutzmacher. Keduanya digeser dari bagian

tertentu dalam audit Enron setelah mereka mengambil posisi yang berlawan dengan

keinginan klien. Selain itu, Tim audit Enron yang dikepalai oleh David Duncan dan

anggota senior dalam tim auditnya mengabaikan saran PSG dan untuk tidak

menggabungkan masing-masing SPEs menjadi satu, walaupun sebenarnya di

Page 8: Tugas Etika Enron

Andersen nasehat PSG tidak pernah diabaikan, dan secara umum pendapat PSG lah

yang menentukan. Ketika kasus ini menyeruak, Duncan memerintahkan untuk

menghancurkan seluruh dokumen Enron kecuali kertas kerja audit inti. Hal ini untuk

mencari jalan keselamatan, yang tidak sesuai dengan etika.

Peran Pemerintah

Dalam masalah Enron dan Andersen, kasus ini bergaung keras karena

melibatkan politisi-politisi penting. Enron mempunyai hubungan dekat dengan

Presiden George Bush. Enron sejak lama menjadi pendukung keuangan Bush.

Keterlibatan keuangan Enron melaampaui Gedung Putih, dan menyeret banyak

kalangan dari partai Republik. Dukungan keuangannya membuka kesempatan bagi

Enron untuk mendapat akses ke lembaga negara yang sensitif seperti Energy

Committee-nya, yaitu Wakil Presiden Richard Cheney. Sehingga, peran pemerintah

secara preventif dalam kasus ini menjadi tidak berfungsi.

PEMBAHASAN

1. Skandal Perusahaan Enron

Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2001. kebangkrutan

perusahaan tersebut menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron

dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah

skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di

Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan.

Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada awal tahun 2001 sebelum

kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba

melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai

kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar

modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi

amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.

Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya

pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak

yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah

Page 9: Tugas Etika Enron

bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai

media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business

Week.

Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah

melakukan praktek window dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan piutang

karena kasnya digunakan untuk kepentingan pribadi, misal ada piutang dari pihak A,

pihak B, pihak C. Pelunasan dari pihak A ditunda pencatatannya sampai terjadi

pelunasan dari pihak B. Baru kemudian piutang piutang pihak A dicatat di rekening

perusahaan. Begitu seterusnya sampai terbongkar penipuan tersebut. Manajemen

Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan

menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Hal ini bertujuan agar saham

perusahaan tetap diminati oleh para investor di pasar modal.

Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang senilai itu

tentulah tidak bisa dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian khusus dari para

profesional yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka,

sehingga selama bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap

mencorong. Dengan kata lain, telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara

manajemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.

Belakangan diketahui bahwa auditor Enron, Arthur Andersen kantor Hudson, telah

ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu.

Komplikasi skandal ini bertambah karena belakangan diketahui banyak sekali

pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah

menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini. 70% senator, baik dari Partai

Repubik maupun Partai Demokrat, pernah menerima dana politik. Dalam komite yang

membidangi energi, 19 dari 23 anggotanya juga termasuk yang menerima sumbangan

dari perusahaan itu.

Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.Bush

merupakan pemegang saham Enron, yang telah lama merupakan perusahaan publik.

Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati

peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana

kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan

Page 10: Tugas Etika Enron

Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewah, baik dalam

bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.

2. Analisis Kasus

Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang

melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan perilaku tidak etis lainnya yaitu

opportunity; pressure; dan rationalization. Ketiga hal tersebut dapat kita hindari

melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita

meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap

kepercayaan publik (public trust). Praktik bisnis Enron menjadikannya bangkrut dan

hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak. Pihak yang dirugikan dari kasus

ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang

menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar

modal pada umumnya. Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan

meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.

Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menodai

kepercayaan pihak shareholder atau principal untuk memberikan suatu informasi yang

jujur mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari

principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional

untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika

bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah

ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis adalah hutang dan

sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses

peradilan dan tuntutan hukum.

Page 11: Tugas Etika Enron

KESIMPULAN

Menurut kelompok kami, dalam kasus ini Auditor melanggar kode etik

Tanggung Jawab Profesi, karena auditor telah memanipulasi laporan keuangan untuk

menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan baik. Selain itu Auditor melanggar kode

etik sikap profesionalismenya sebagai akuntan independen, karena menghancurkan

dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron dan menerbitkan

laporan audit yang salah dan meyesatkan. Terbongkarnya praktek persekongkolan

tingkat tinggi ini menjadi bukti bahwa praktek bisnis yang bersih dan transparan akan

lebih langgeng (sustainable). Prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (good

corporate governance) harus dijaga dan dipelihara. Pengelolaan haruslah dilakukan

secara transparan, fair, akuntabel, serta menjaga keseimbangan lingkungan.

Dilihat dari tujuan Enron memanipulasi keuangan, yaitu agar saham Enron

tetap diminati pemegang saham, maka teori etika yang berlaku pada Enron merupakan

teori Teleontologi yaitu egoism etis dimana tindakan yang dilakukan semata-mata

untuk kepuasan pribadi dan memajukan diri sendiri.

Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Enron_scandal

https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/

https://uppi.wordpress.com/2008/04/10/skandal-enron/

http://gitayolanda1.blogspot.com/2014/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html

Page 12: Tugas Etika Enron

Etika Profesi Dan Tata Kelola Korporat

STUDI KASUS ETIKA PADA PERUSAHAAN ENRON

Disusun oleh :

Peggy Anna Theodora Ambarita

(PPAk-0118-13)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015